NovelToon NovelToon

Cinta Luar Biasa

Beberapa Tahun Lalu

"Ria..."Panggil seorang remaja laki-laki berusia sekitar enam belas tahun. Dengan satu tangkai bunga mawar merah di tangan remaja yang biasa di sapa Adam itu mendekati empat Remaja putri yang sedang mengobrol.

Remaja putri yang bernama Ria dan ketiga temannya menoleh ke arah sumber suara. Di lihatnya disana Adam tengah berdiri dengan sekuntum bunga mawar di tangannya, Tentu saja tidak lupa dengan senyum manisnya.

"Ria ini bunga buat kamu..Kamu suka kan?" Ria berdiri, Gadis remaja itu menatap angkuh Adam yang tersenyum manis ke arahnya.

Di ambillah bunga tersebut, Adam pun tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Akhirnya bunganya di terima oleh gadis yang ia sukai selama ini. Namun sayang, senyum itu hilang saat Ria dengan tega membuang setangkai bunga tersebut ke tong sampah.

"Denger ya Dam.. Aku tuh gak suka sama kamu tauk.. Kamu itu udah jelek, Udik dan miskin pula.." Setelah mengucapkan kata menyakitkan itu Ria beserta teman-temannya pergi meninggalkan Adam yang menunduk malu. Bahkan teman-temannya yang lain ikut menertawakan Adam dan tidak lupa mengejeknya.

"Dam..Dam.. Sadar diri dong. Ria itu anak kepala sekolah, Mana mau sama kamu yang hanya anak nelayan..

"Mimpi nya jangan ketinggian Dam.. Kalau jatuh sakiiit..hahaha..

"Ria itu cantik, Mana mau sama kamu Dam..

Dengan perasaan hancur sekaligus malu Adam pun pergi dan lebih memilih masuk ke dalam kelas saja. Tanpa Adam ketahui, Seorang gadis empat belas tahun dengan rambut kepang dua mengambil bunga yang di buang Ria tadi tong sampah.

Di simpanlah Bunga tersebut di sela-sela buku tulisannya yang kosong. Gadis itu duduk kemudian menuliskan sesuatu di buku tersebut..

( 21. Juni. Xxxx ) Bunga mawar Dari Adam...

Dengan riang remaja perempuan kepang dua itu berjalan sambil membawa buku kosong tersebut. Saat melewati kelas XII (Dua Belas) Remaja bernama Mawar yang masih duduk di bangku kelas X (Sepuluh) Menghentikan langkahnya.

Mawar celingak celinguk melihat sekitar. Dengan langkah pelan, Mawar masuk ke kelas tersebut dan duduk di kursi dekat Adam sedang termenung.

"Hay kak..." Adam menoleh, Ia begitu terkejut melihat seorang gadis tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Kamu?

"Ini aku punya lolipop buat kakak..Kakak jangan sedih lagi ya.."Setelah memberikan lolipop, Mawar segera pergi dari sana mungkin karena malu dan salah tingkah dengan kakak kelasnya yang hampir lulus tersebut.

Melihat kepergian Mawar, Adam bangkit dan mengejar gadis itu keluar dari kelas.

"Hey!! Nama kamu siapa?" Teriak Adam yang sudah tak lagi di dengar oleh gadis remaja berkepang dua sekaligus berkacamata itu.

Senyum mawar tak luntur sama sekali,Bahkan saat pulang sekolah pun. Namun senyum itu pudar ketika Mawar mendengar suara sang ibu menangis histeris dari dalam rumahnya.

Mawar segera masuk, Seorang pria berjas rapi tengah berdiri angkuh di depan ibunya. Sementara sang ibu sendiri duduk bersimpuh sembari memeluk erat kaki pria tersebut.

"Bang..kenapa abang jadi begini bang.. kenapa abang berubah..hiks.hiks.."Tak ada jawaban dari pria itu. Pria berhasil tersebut masih berdiri dengan angkuhnya.

"Ayah? Ayah!! Apa yang ayah lakuin ke ibu!!" Jerit Mawar berlari ke arah sang ibu yang menangis pilu disana. Remaja empat empat belas tahun itu memeluk sang ibu erat.

Mawar medongak menatap pria itu. Seorang pria yang sudah lima tahun ini tidak pulang. Pria yang selalu ia Panggil ayah dan selalu mawar rindukan. Pria itu berpamitan hendak merantau ke ibu kota Jakarta. Awalnya semua baik-baik saja..Pria yang bernama Ardi itu sering mengirimkan uang untuk ibu dan untuknya.

Setelah hampir dua tahun berlalu, Ardi sudah tidak ada kabar lagi. Pria tersebut hilang tanpa jejak, Tidak pulang, Tanpa memberi kabar, Tidak mengirimkan uang. Membuat ibunya harus terpaksa mencari kerja demi menghidupi nya dan kebutuhan sehari.

Dan sekarang pria itu datang dengan penampilan yang berbeda. Sangat jauh dari Ardi yang dulu Ardi yang dulu berkulit hitam manis, Penuh perhatian, penyayang, Tidak sombong dan selalu berpakaian dengan sederhana.

Tapi sekarang? Semua jauh berbeda.. Tidak ada Ardi yang dulu.. Yang ada adalah Ardi yang sangat tampan dengan kulit putihnya. Pakaiannya rapi dengan aroma parfum yang begitu nyaman menguar di indra penciuman. Bukan hanya dari segi penampilan tapi juga sikap pria itu berubah drastis.

"Aku mohon jangan pergi.. Kami telah menunggumu selama Bertahun-tahun.. " Tangis ibu Mawar semakin pecah. Mawar pun tidak menyangka, Apa yang telah terjadi kepada ayahnya kenapa ayahnya berubah seperti itu.

"Halaaah...Sudah tidak perlu drama! Aku datang bukan karena untuk pulang... Tapi aku kesini datang hanya ingin mengucapkan kata cerai.. Jadi ingat ya Nisa! Mulai sekarang kau bukan lagi istriku!! Kita sudah tidak ada hubungan apapun.." Ucap Ardi lantang. Nisa hanya mampu bisa menangis sedih meratapi nasibnya.

Mawar bangkit, Gadis remaja itu medongak dengan berani menatap tajam sang ayah. Bahkan Mawar mendorong tubuh tegap Ardi membuat pria itu hampir terjatuh andai Ardi tidak berpegangan.

Melihat kelakuan Mawar, Ardi murka. Pria itu melayangkan sebuah tamparan keras hingga membuat putri kandungan tersebut terpelanting hingga jatuh tersungkur.

"Mawaaaarr!! huhuhu..

"Dasar Anak kurang ajar!! Apa ini hasil didikan ibumu iya!!?" Saking emosinya, Ardi juga sampai menendang Mawar. Mawar menangis kesakitan memegangi perutnya yang ngilu akibat tendangan kaki sang ayah.

"BANG ARDI CUKUP!!

Aksi Ardi terhenti. Ia menatap Nisa yang menangis sesegukan disana. Di peluklah sang putri yang meneteskan air mata tanpa suara.

"Cukup aku yang kamu sakiti bang.. Mawar jangan..Sekarang abang pergilah.. Semoga abang selalu bahagia bersama dengan wanita itu.." Dada Ardi naik turun. Tanpa meminta maaf, Pria itu segera pergi darisana. Ardi begitu di layani oleh para kedua Bodyguard. Nisa hanya bisa mengusap kepala sang putri. Perlakuan Bodyguard tersebut membuat Anisa mengingat masa lalunya.

"Ya Allah..apa ini karma hamba yang dulu berani menentang orang tua? "Tangis Nisa semakin pecah saat ia ingat rela pergi dari kehidupan lamanya demi bisa menikah dengan Ardi.

"Bu..Ayah tega bu.. Ayah tega ninggalin kita demi wanita lain..hiks..hiks..

"Sudah sayang gapapa.. Mulai sekarang kita hanya berdua ya.." Mawar mengangguk dan kembali mengeratkan pelukannya kepada sang ibu.

Keesokan harinya, Mawar tengah termenung di bangku kelasnya. Tatapan gadis remaja itu tampak kosong, Hingga tepukan dari salah satu temannya mengagetkan Mawar.

"Ada apa?" Tanya mawar dengan ekspresi bingung melihat para teman kelasnya keluar termasuk murid perempuan.

"Itu kakak kelas kita Adam, Dateng bareng artis.." Mendengar nama Adam, Tentu saja Mawar merasa penasaran. Gadis empat belas tahun itu ikut keluar. Dan benar saja,,Adam tengah datang ke sekolah dengan pakaian bebas. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Adam datang bersama seorang pria yang Mawar tidak kenal sama sekali.

Tapi kata para teman-temannya pria dewasa yang sangat tampan tersebut adalah seorang artis. Di sekolah tersebut tampak heboh, Mawar pun rela menunggu kabar apa setelah ini.

"Katanya Adam sama keluarganya telah menolong Artis itu.. Dan mulai hari ini Adam akan pergi ke Jakarta. Dia dan keluarganya akan tinggal disana..

Deg!!

Jantung Mawar berdetak dua kali lebih cepat. Setelah kemarin ia tinggal oleh ayahnya demi wanita lain. Sekarang Adam pun juga akan ikut pergi.. Tidak! Mawar tidak ingin semua itu terjadi.

Gadis itu pergi berlari, Niatnya Mawar ingin mengejar Adam dan mengatakan sesuatu namun sayang, Mobil yang membawa Adam sudah berlalu pergi...

"Kak Adaaaam! "Teriak Mawar yang sudah tak di dengar lagi.

Mawar menangis, Adam adalah remaja pria yang membuat Mawar terkagum. Beberapa kali Adam selalu menolongnya akan tetapi mungkin sampai sekarang Adam belum mengenal Mawar. Karena memang keduanya belum saling berkenalan.

"Kak ..Adam..Jangan tinggalin Mawar kak...hiks...

Setelah kepergian Adam di kota. Hidup Mawar semakin redup. Apalagi ketika gadis itu di tinggal sang ibu pergi selama-selamanya tepat satu minggu sebelum Mawar ada acara lulusan di sekolahnya.

Di atas panggung hanya mawar seorang diri. Disaat teman yang lain di dampingi kedua orang tuanya dan orang-orang terdekatnya. Tidak dengan mawar, Ia hanya seorang diri. Meratapi hidupnya yang sangat pilu nan menyedihkan.

Beruntung Mawar adalah anak yang cerdas, sehingga ia bisa dapat beasiswa di salah satu universitas di kota kecil itu. Mawar terus berjuang seorang diri, Kulian sambil bekerja demi kebutuhan dan sesuap nasi demi menyandang hidupnya. Ia sudah berjanji pada diri sendiri dan kepada Almh ibunya, Bahwa Mawar bisa berhasil dan jadi orang yang sukses. Membuktikan bahwa ia bisa bangkit tanpa ayahnya yang tidak tahu diri itu.

Setelah lulus S2 Mawar akhirnya bisa di terima kerja. Awalnya Mawar hanya bekerja di perusahaan biasa, Tapi Alhamdulillah wanita berusaha 26 tahun tersebut akhirnya bisa di terima sebagai sekretaris di salah satu perusahaan di ibu kota.

Semoga hidupmu selalu bahagia mawar..🌹🥰

.

.

.

Tbc

..... Bismillah.. Selamat datang di kisah Adam.. Semoga Novel ini membawa keberuntungan sama seperti novel sebelumnya. Selalu kasih dukungan dan jangan lupa support terus Karya Baru ini..🤗❤️

Masih Sama + Visual

Matahari mulai muncul dari persembunyiannya. Perlahan menyinari bumi menggantikan bulan yang telah menerangi gelapnya malam semalaman. Seorang wanita cantik tampak berjalan ke arah pintu dan membuka tirai yang telah di tutupnya semalam.

Sebuah senyum itu sangat manis seakan menyambut sinar terang tersebut. Wanita cantik berambut hitam bergelombang tersebut kemudian membuka pintu kontrakannya. Sebuah tempat tinggal yang sudah ia tempati selama satu bulan ini.

"Selamat pagi dunia.." Sapanya kepada alam semesta.

"Assalamualaikum Mawar..." Senyumnya semakin merekah ketika seseorang ibu-ibu datang ke rumah kontrakannya dan memberikan sesuatu.

"Waalaikum salam bu..." Dengan ramah dan lemah lembut Mawar menjawab salam tersebut.

"Ini ibu semalam buat kue, Ada sedikit lebihnya. Sayang kan? kalo di buang.. kamu mau?" Wanita paruh baya yang biasa disapa Bu Uum itu menyerahkan sebuah kotak yang isinya ada beberapa aneka kue di dalamnya. Mawar sumringah, Dengan cepat ia menerima kue tersebut.

"Ini serius buat Mawar bu?" Tanya Mawar memastikan.

"Iya itu buat kamu, Kue-kue itu masih baru kok.. Bukan sisa.. Cuma kan ibu hanya tinggal sendiri di kontrakan. jadi gak ada yang mau makan kalo ada lebihnya.. Di kasih sama tetangga yang lain, Eh mereka nolak.. Katanya karena sisa..padahal itu sebenarnya masih baru." Jelas Bu Uum.

"Mari duduk dulu bu..." Mawar menawarkan Bu Uum agar duduk terlebih dahulu. Tapi wanita paruh baya tersebut menolak.

"Gak usah.. Ibu harus pergi pagi ini untuk nganterin beberapa pesanan kue itu.. Kalo duduk bareng kamu bisa-bisa saya asyik ngobrol terus lupa sama kuenya yang ada saya di marahi orang..."Ucap Bu Uum sambil tertawa. Mawarpun ikut tertawa.

"Y udah kalo gitu.. Terimakasih ya bu Kuenya.. Kalo ada lebihnya lagi, Kasih saya aja.."

"Iya tenang.. saya bakalan kasih kok. Eh, Kamu gak kerja hari ini?

"Kerja kok Bu..Ini udah mau bersiap kok..

"Yaudah..Ibu pulang dulu ya.. Di makan loh ya,,Semoga suka. Kalau gitu ibu pamit dulu Assalamualaikum..

"Waalaikum salam...

Setelah kepergian Bu Uum, Mawar kembali masuk. Wanita dua puluh enam tahun itu meletakkan kotak kue tersebut di atas meja. Mawar berniat ingin membawa kue itu ke kantornya saja, Lumayan buat sarapan. Karena Mawar sendiri pun sangat jarang memasak, Mungkin karena tinggal sendiri membuat wanita itu malas.

POV Mawar

Namaku Mawar Putri Maulida. Aku biasa di panggil Mawar sejak kecil. Nama itu ibuku yang yang memberikan, Dan aku sangat suka.

Aku adalah seorang anak yatim piatu yang mandiri. Dulu aku sangat bahagia, Tinggal dengan kehidupan sederhana bersama ayah dan ibuku..Tapi sejak usia ku menginjak sembilan tahun, Ayahku pergi merantau ke ibu kota ini. Setelahnya Ayah tidak pernah pulang sama sekali, Hanya cukup mengirimkan uang saja.

Tepat di usiaku empat belas tahun, Aku melihat sebuah mobil mewah terparkir di halaman rumahku yang kecil dan kumuh. Aku kira ada tamu penting. Dan ternyata Tamu itu adalah ayahku sendiri, Penampilannya sudah jauh berbeda. Ayahku menjadi sosok pria yang tampan, Gagah dengan jas hitam yang membalut tubuhnya.

Kakinya di lapisi sepatu Pantofel berwarna hitam mengkilat. Awalnya aku bahagia, Tapi semua berubah saat Ayah berubah menjadi sosok yang angkuh. Ibuku di talak di depan mataku sendiri, Dan dengan tidak berperasaan ayahku mengatakan bahwa dia sudah punya keluarga yang lain. Aku yakin, Karena wanita itulah yang membuat ayahku berubah. Rela menjandakan istrinya demi wanita lain.

Sejak saat itu aku benci ayahku. Ibuku harus banting tulang bekerja kesana kemari demi menghidupiku dan membiayai sekolahku.. Sebagai seorang anak yang berbakti. Mana mungkin aku diam saja, Aku ikut membantu ibuku bekerja. Karena ibuku punya pengalaman membuat kue, Alhasil aku ikut belajar membuat berbagai macam kue tersebut.

Sepertinya luka yang di torehkan oleh ayahku begitu besar, Aku sering melihat ibu menangis dalam diam. Saat bersujud ibuku selalu meneteskan air matanya. Setelah melaksanakan sholat magrib, Ibuku mengaji di teras depan sampai malam. Jika di tanya, Ibuku selalu mengatakan "Ibu sedang menunggu ayahmu pulang" Tentu saja jawaban itu semakin membuatku menangis diam tanpa suara. Hatiku sakit sekali..

Hingga tak lama, Ibuku sakit keras. Aku tidak tahu penyakit apa yang di derita ibuku, Tapi yang jelas ibu selalu menyebut nama Ayah dan selalu merindukannya.

Tak lama kemudian aku menemukan ibuku tertidur usai sholat subuh. Aku kira ibu hanya tidur, Ya! Ibu memang telah tidur tapi bukan sementara tapi untuk selamanya.

Aku hidup seorang diri, Ayahku memang masih hidup. Tapi aku sudah menganggapnya mati, Dan aku sudah tak peduli lagi. Aku berusaha bangkit dan sekarang aku bekerja disalah satu perusahaan di ibu kota.

Awalnya aku takut, Takut bertemu pria brengsek itu. Namun, Rasa takutku menjadi rasa bahagia ketika Bos ku sendiri adalah pria yang aku cintai sejak dulu.. Adam Zakarya...

.

.

.

Mawar memarkirkan motor matic nya, melepas helm lalu meletakkannya di kaca spion. Mawar bercermin di kaca spion tersebut sembari merapikan rambutnya yang agak berantakan karena melepas helm tadi.

Dengan senyum manisnya Mawar turun dari motornya dan masuk ke dalam kantor. Tidak lupa kotak kue juga ia bawa.

"Pagi Buk Mawar.." Sapa para karyawan disana. Ya, Mawar sudah bekerja di perusahaan YS Company Group. Mawar bekerja di perusahaan tersebut sebagai sekretaris dan telah berjalan selama hampir tujuh bulan.

Sejak dulu Mawar sudah berulang kali berganti-ganti pekerjaan, Dan untuk yang sekarang Mawar akan mempertahankannya.

"Pagi.." Jawab Mawar membalas sapaan para karyawan lainnya. Mawar memang terkenal sangat ramah, Justru itu ia banyak di sukai oleh para teman dan bawahannya. Walaupun punya pangkat seorang sekretaris, Mawar tidak semena-mena.

Jikapun ia butuh minum atau makan mawar selalu pergi sendiri dan tidak pernah merepotkan yang lain. Mawar juga di kenal sebagai sekretaris yang sopan dan bisa jaga jarak terhadap Bos mereka.

Mawar masuk ke dalam lift kemudian memencet tombol di lantai mana ia harus mendarat. Tak lama kemudian, Mawar telah sampai di lantai dimana ia bekerja selama ini.

"Mumpung masih ada waktu..makan dulu kuenya .." Mawar duduk di kursinya lalu kemudian membuka kotak kue yang di berikan Bu Uum tadi.

"Eum.. Enak banget ternyata.." Mawar terus menikmatinya. Merasa haus, Mawar segera keluar dari ruangan nya dan pergi ke pantri dengan sangat terburu-buru.

Sesampainya di Pantri Mawar segera meraih gelas dan mengambil air putih untuk ia minum. Wanita itu tampak sangat terburu-buru.

Bagaimana tidak? Sebentar lagi jam bekerja akan segera di mulai, Jika ia sampai terlambat kan bisa gawat.

Mawar terus berlari hingga tidak sengaja menabrak seseorang membuat tubuhnya hampir saja terjatuh. Beruntung orang tersebut segera menahan pinggang Mawar membuatnya ia tidak jadi terhempas kebawah.

Mata Mawar yang semula terpejam kini terbuka. Iris hitam itu tak sengaja bertatapan dengan mata seorang pria tampan yang ia sukai secara diam-diam sejak dulu.

"Walaupun sudah Bertahun-tahun berlalu rasaku padamu masih sama ...

.

.

.

TBC

👇 Adam Zakarya 👇

👇 Mawar Putri Maulida 👇

👇 Arkana Agung Mahendra 👇

👇 Khoiria Manisa 👇

.....Visual hanya imajinasi Othor ya.. Kalau ada yang kurang suka atau kurang srek bisa berimajinasi sendiri🤗

Ajakan Ke Pesta

Adam masuk ke dalam ruangan dengan jantung berdegup tak karuan. Pria berusia dua puluh delapan tahun itu masih terus merasa deg-degan.

"Astagaa.. Selalu saja.." Gumam Adam pada diri sendiri. Akan tetapi sebuah senyum terbit dari bibir Adam. Entah mengapa akhir-akhir ini ia menjadi salah tingkah setiap kali berhadapan dengan Mawar. Padahal ia tak punya perasaan apapun terhadap sekretaris nya itu.

Adam Zakarya. Putra dari seorang pria yang bernama Yusril Hamdani dan seorang wanita bernama Siti Naimah. Adam dulunya hanya seorang anak nelayan sementara ibunya hanya bekerja serabutan, Cuci pakaian, Kadang juga merangkai tasbih, Itupun mengambil dari para tetangga.

Keluarga tersebut tinggal di sebuah desa terpencil di pesisir pantai. Hidup mereka memang terkesan sederhana, Makan pun hanya seadanya. Adam mempunyai seorang kakak perempuan. Namun kakaknya tersebut harus tewas bunuh diri karena ulah seseorang yang dengan tega melecehkannya hingga membuat kakak perempuan Adam hamil hingga wanita tersebut mengalami depresi.

Singkat cerita, Pak Yusril yang saat itu tengah pergi bekerja sebagai nelayan tidak sengaja melihat mayat yang terdampar di pesisir pantai. Setelah memastikan, Ternyata orang itu masih hidup.

Pak Yusril bersama istri dan anaknya Adam merawat pria tampan yang tengah terluka parah tersebut hingga sembuh.

Namun siapa sangka, Bahwa pria yang mereka tolong itu bukanlah orang biasa. Melainkan putra sulung dari salah satu pengusaha kaya raya yang namanya begitu tersohor di negara ini maupun di negara asing.

Pria yang bernama Sanjaya Nalendra Abraham itupun juga termasuk seorang publik Figur yang begitu banyak di kenal orang pada masanya.

Karena kebaikan dan ketulusannya menolong putra pengusaha tersebut. Alhasil Pak Yusril dan beserta keluarganya mendapatkan imbalan yang tidak biasa.

Keluarganya di berikan rumah mewah dua lantai lengkap dengan pelayannya. Selain itu pak Yusril juga di bangunkan sebuah toko besar untuk penghasilannya sehari-hari. (Cerita lengkapnya ada di novel Nalendra I Love You Bab 100)

Adam juga di sekolahan di sekolahan elit, Di biaya kuliahnya sampai mencapai gelar S2. Selama itu, Adam tidak pernah diam saja, Walaupun saat itu statusnya masih pelajar Adam selalu belajar dan membantu di perusahaannya.

Hingga dari tahun ke tahun toko yang di kelola Pak Yusril semakin sukses dan bisa membangun beberapa cabang. Adam yang awalnya bekerja dengan pria yang telah di tolongnya yaitu Tuan Nalendra, Akhirnya pria tersebut punya inisiatif untuk membangun perusahaan sendiri.

Adam begitu tertarik di bidang properti justru itu ia ingin membangun perusahaan yang mengarah di bidang tersebut. Semua pun tak luput dari dukungan orang-orang terdekatnya termasuk Tuan Nalendra juga yang ikut membantu menyumbang biaya pembangunan tersebut.

Dan seperti inilah sekarang. Adam akhirnya menjadi pria yang sukses terlepas dari masa lalunya yang menyakitkan. Hidup miskin, Tak lepas dari ucapan-ucapan hinaan dan cemoohan orang lain.

Dan gara-gara ia dulu ia tak punya apa-apa, Cintanya di tolak mentah-mentah oleh gadis yang sukai sejak lama. Sampai sekarang Adam belum bisa melupakan penolakan tersebut. Terkadang rasa ingin memiliki itu selalu ada, Adam yakin gadis yang bernama Ria itu pasti akan menerimanya kembali.

Akan tetapi semua tidak akan Adam lakukan. Paling penting sekarang adalah seorang gadis empat belas tahun yang pernah menghiburnya dan memberikan ia lolipop saat dirinya bersedih dan patah hati karena Ria..

"Sekarang dimana gadis kepang dua itu?

 .

.

.

Tok..tok...

"Masuk...

Mawar muncul di balik pintu, Senyumnya begitu manis membuat Adam yang duduk di kursinya hanya bisa diam menatap kedatangan wanita itu.

"Permisi pak..Ini ada undangan untuk bapak.." Mawar meletakkan undangan mewah itu di atas meja tepat di hadapan Adam. Di raihlah undangan tersebut.

"Kalau begitu saya permisi pak.."Adam mengagguk. Mawar segera pergi dari ruangan tersebut. Sementara Adam mulai membaca dari siapa undangan itu.

Tak lama, Ponselnya berdering, Sebuah senyum terbit di bibir pria tampan tersebut. Sang pengirim undangan telah menghubunginya, Tentu saja ia langsung mengangkatnya.

"Halo Assalamualaikum Bang...

"Waalaikum salam Adam.. Bagaimana? Undangan dariku sudah sampai atau belum?" Tanya seorang pria dari seberang sana.

"Alhamdulillah Bang..Ini baru nyampe.. " Sahut Adam ramah.

"Syukurlah..Jangan lupa datang ya.. Ini adalah acara ulang tahun pernikahan ku... Kalau bisa bawa pasangan.. masa datang sendiri mulu.."Ledek pria yang tak lain adalah Tuan Nalendra itu.

"Haha iya Bang iya.. Adam bakalan bawa pasangan setelah ini..

"Nah gitu dong... ya sudah hanya itu yang ingin aku sampaikan.. Lanjutkan pekerjaan mu..Assalamualaikum...

"Waalaikum salam...

Adam menutup panggilan tersebut. Pria itu bersandar seraya memikirkan apa yang di katakan Tuan Nalendra tadi.

"Pasangan? Iya juga ya.. Akan lebih baik jika aku datang membawa seorang pasangan.." Adam tersenyum penuh arti. Pria tersebut segera bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangannya. Adam pergi ke meja di mana Mawar berada.

Dan benar saja, Kedatangan Adam membuat Mawar terkejut bukan main.

"Pak Adam.." Mawar bangkit dan langsung memberi hormat.

"Apa lau masih sangat sibuk? " Mawar menunduk mengecek sesuatu di meja nya kemudian menggelengkan kepalanya.

"Jika tidak sibuk, Ikutlah denganku..

"Kemana pak?

"Sudah ayo ikut saja..

"Sekarang?

"Bukan, Tahun depan... " Mawar tampak cemberut dan sangat terlihat begitu menggemaskan di mata Adam.

"Ya sekarang mawar.. kapan lagi..

Keduanya akhirnya pergi dari sana tanpa peduli dengan para karyawan lainnya. Adam meminta Mawar masuk ke dalam mobilnya. Walaupun di benak wanita itu dia bingung hendak di ajak kemana, Tapi yang penting ikut saja batin Mawar.

"Sebenarnya kita mau kemana sih pak? Ini masih jam kerja loh..?."Tanya Mawar mencoba memecahkannya keheningan karena sejak tadi keduanya hanya diam dan membuat suasana canggung saja.

" Oh itu.. Jadi begini..Kamu kenal Tuan Nalendra?"Adam melirik Mawar yang tampaknya sedang mengingat.

"Ohya..Saya ingat pak..

"Dia mengundang saya agar datang ke acara Anniversary nya yang ke dua belas tahun besok malam.. Dan beliau menyarankan saya agar membawa pasangan. Justru itu saya ingin kamu ikut saya besok.. Dan sekarang kita cari pakaian dulu ya.." Mawar masih bingung dengan apa yang di katakan Adam.

"Maksud bapak, Saya ikut mendampingi bapak besok ke pesta?

"Iya..

"Tapi pak?

"Kita sudah sampai.." Mobil yang di kendarai Adam akhirnya sampai di salah satu butik Rose In Fashion Salah satu cabang butik milik Oma Kanaya yang sekarang pemilk aslinya sudah begitu tua renta.

Kedatangan Adam langsung di sambut oleh para karyawan yang memang telah mengenal pria itu.

"Kau mau pilih yang mana?

"Pak saya gak punya uang sebanyak itu loh...

"Astaga..Saya yang akan bayar, Kamu tidak perlu khawatir. yang penting besok malam kamu ikut saya.." Adam meraih tangan Mawar kemudian menggandengnya pergi untuk memilih gaun untuk wanita itu.

Deg..deg..deg..deg..

"Ya Allah..Jantungku, Apa masih aman.." Batin Mawar dengan jantung berdebar-debar tak karuan..

.

.

.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!