~Bismillah....
hallo readers👋😊
ini karya pertama aku, aku tau cerita ini jauh dari kata sempurna, masih banyak yang harus aku pelajari dari para suhu😁mohon pengertian dan dukungan nya ya semuaa....mungkin kata-katnya ada yang kurang tepat, alurnya agak bertele-tele, aku bakal terus belajar membuat karya yang bakal disukai oleh semua orang.
aku bikin yang santai-santai aja dulu ya guys🤗biar relex dulu diawal hehe~
kasih visual tokohnya dulu gasii biar halunya makin terr terr lah pokoknya😁semoga aja sesuai dengan yang kalian suka ya...
kenalan dulu yukk sama tokoh-tokohnya........
PERKENALAN VISUAL TOKOH
...RENAYYA DWIKA MARCELLA...
Renayya biasa dipanggil Aya gadis berusia 24 tahun itu adalah gadis sederhana dari desa yang cantik, pintar, ramah dan suka menolong. mudah bergaul dengan siapa saja yang ditemuinya. Memiliki wajah yang lemah lembut membuat Aya digilai oleh banyak lelaki tetapi Aya tidak oernah menanggapinya.dan Berkat kepintarannya Aya berhasil menyelesaikan pendidikan S1 nya disalah satu perguruan tinggi Negeri dengan beasiswa. Kini Aya tinggal bersama ibu dan kedua adiknya karena ayah nya telah meninggal dunia dua tahun yang lalu. Sehingga membuatnya menjadi anak yang pekerja keras
...REYDIANDRA ILHAM BASKARA...
Reydiandra biasa dipanggil Rey pria berusia 28 tahun itu adalah pria tampan, tinggi bertubuh atletis, dingin, tegas, disiplin dan hangat hanya dengan orang terdekat saja sehingga banyak wanita-wanita cantik yang mengejarnya. Pria bak kanebo kering itu adalah seorang presiden direktur disebuah perusahaan besar no.1 di indonesia yakni Baskara Grup. Rey adalah satu-satunya pewaris tahta keluarga Baskara, karena Rey adalah anak tunggal dan cucu pertama dari keluarga terkaya itu. Dengan kekayaan keluarga Baskara, membuat keluarga itu banyak ditakuti oleh perusahaan-perusahaan lain.
...CELLINA AURELLIA MADONNA...
Cellina adalah gadis cantik, baik, tengil, mudah bergaul dengan siapapun. Berusia 24 tahun, dia adalah sahabat terbaik Aya dari kecil, dari mereka sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi persahabatan mereka tidak pernah bermasalah. Bisa dibilang tetangga jauh Aya, tetapi perekonomian keluarga Cellina jauh lebih baik dari keluarga Aya. Cellina dan keluarganya juga sering membantu Aya saat Aya sedang kekurangan atau membutuhkan bantuan mereka. saat ini Cellina sedang melanjutkan pendidikan S2 nya di jakarta.
...MAHARDIKA GIOVANO MAHENDRA...
Pria tampan yang biasa dipanggil Dika berusia 28 tahun itu adalah asisten sekaligus sahabat Rey. Dika memiliki wajah yang manis tetapi juga bisa dingin seperti Rey dan bisa juga bertingkah konyol kalau bersama Rey. Dika adalah anak tunggal, orang tua nya sudah meninggal dalam kecelakaan saat itu Dika masih berusia 10 tahun, kemudian diasuh oleh orang tua Rey hingga dewasa.
~Gimana guys? Udah cocok belum visual tokohnya? Semoga kalian suka ya...Atau kalian punya sasaran lain untuk dihaluin boleh banget ya guys....kayak ji chang wook atau siapa lah yang kalian lagi suka. Bebas yaa~
~Untuk visual orang tua Aya dan Rey aku gak masukin dulu ya guy hehe.....soalnya belum ketemu yang cocok sii, udah dicari-cari tapi susah banget nyarinya soalnya orang-orang tua kan...
oiya adiknya Aya juga ya guys balum aku masukin, aku masih nyari yang cocok juga...mungkin kalian ada yang mau rekomendasiin gitu jangan segan-segan ya guys~
☆cerita ini hanya kisah fiktif belaka, mohon untuk lebih bijak lagi dalam membaca ya readers tercintaah☆
🌼🌼🌼
Di sebuah desa terpencil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, dirumah sederhana itu, hiduplah seorang gadis bernama Renayya Dwika Marcella, biasa dipanggil Ayya. Ayya tinggal bersama ibunya yang bernama Ina Maheswari dan kedua adiknya bernama Revan dan Aina. Revan bersekolah di SMP Negeri dekat dengan rumah mereka sedangkan Aina masih Sekolah Dasar. Ayah mereka sudah meninggal dunia 2 tahun yang lalu karena menderita penyakit jantung, sehingga membuat ibu dan juga Ayya bekerja keras guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Tepat pukul 05.00 pagi dimana orang-orang diluaran sana masih bergumun didalam selimut, berbeda dengan seorang gadis itu, siapa lagi kalu bukan Ayya. Gadis itu telah selesai melakukan kewajibannya sebagai umat muslim yaitu sholat shubuh, kemudian Ayya keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur dimana ibunya berada. Terlihat bu Ina yang sedang sibuk mempersiapkan bahan-bahan membuat nasi uduk untuk berjualan di depan rumah mereka. Ayya pun langsung membantu ibunya karena sudah kebiasaan Ayya bangun pagi-pagi untuk membantu sang ibu.
"Ee sudah bangun anak ibu...udah sholat subuh?" Ucap bu Ina yang melihat Ayya menuju ke arahnya.
"Sudah bu...apa yang bisa Ayya bantu bu?"
Tanya Ayya.
"Ini tolong kamu kupas dulu bawang merahnya setelah itu cuci baru di blander ya" ucap bu Ina lembut.
Ayya pun langsung mengambil bawang merah yang masih berada dalam kantong kresek itu dan langsung mengupasnya.
Sambil bercengkrama banyak hal tiba-tiba....
"Nak....apa kamu belum kepikiran untuk menikah?" Tanya ibu yang langsung membuat Ayya terdiam sejenak. Pertanyaan yang selama ini dihindari oleh anak-anak muda zaman sekarang termasuk Ayya, akhirnya terlepas juga dari mulut sang ibu.
"Umur kamu kan sudah 24 tahun, sudah saatnya membina rumah tangga, sejak ayahmu meninggal ibu tidak tega melihat kamu terus-terusan dirumah menolong ibu berjulan setiap hari" sambung sang ibu yang sedikit terlihat sedih.
Berusaha menegarkan hatinya Ayya pun menjawab "iya bu...Ayya pasti menikah kok, ibu tenang aja..tetap doakan Ayya agar Allah segera mempertemukan Ayya dengan jodoh Ayya ya.." jawab Ayya dengan tenang.
Bukannya tidak ingin menikah diusianya yang sekarang sudah cukup untuk membina rumah tangga, tetapi Ayya masih ingin membantu sang ibu mengais rezeki dan membantu perekonomian keluarganya dan terlebih lagi adik-adinya masih sekolah dan ibunya sudah tidak muda lagi dan sering sakit-sakitan.
"Iya...ibu selalu mendoakan anak-anak ibu, tapi kan jodoh itu bisa dicari nak...coba sesekali kamu kaluar sekedar jalan-jalan sama teman-temanmu mana tau bertemu jodohnya dijalan kan" jawab ibunya lagi sedikit bercanda.
"Ditengah jalan maksudnya bu? Ketabrak dong nanti" jawab Ayya sambil tertawa.
"Lagian Ayya masih mau membantu ibu mencari uang kan adik-adik masih sekolah bu.." imbuhnya lagi yang sedikit melembut.
🌼🌼🌼
Dikediaman lain tepatnya disebuah mansion di ibu kota, yakni kediaman keluarga Baskara. Keluarga terkaya yang banyak ditakuti di ibu kota itu sedang menikmati sarapan mereka. Cukup hening hanya suara sendok yang berdentingan membuat wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda berusia sekitar 52 tahun itu mulai membuka suara.
"Rey...kapan kamu akan mengenalkan calon istri kepada mama? Ingat umur kamu itu udah sangat cocok membina rumah tangga" ya wanita paruh baya itu sudah sangat geram melihat anak semata wayang nya belum juga berniat menikah padahal wanita itu sudah sangat ingin menimang cucu dari anaknya itu.
Rey yang sedang asyik menikmati sarapannya tiba-tiba selera makannya berkurang setelah mendengan pertanyaan dari mamanya.
"Mah...kan kita sudah pernah bahas ini sebelumnya, Rey sekarang masih sibuk dengan pekerjaan di kantor mah...nanti juga bakalan nikah" jawab Rey tenang membuat sang mama semakin geram dibuatnya.
"Kamu ini ya...selalu aja pekerjaan yang jadi permasalahan, teman-teman arisan mama semua udah punya cucu, mama juga pengen cucu dari kamu sayang"
Rey hanya terdiam masih melanjutkan sarapannya.
"Atau kamu mau mama yang cariin? Kalo mama yang nyari kamu gak bisa nolak" tambahnya lagi yang sedikit mengancam.
"Sudah-sudah mah...masalah jodoh kita serahkan saja pada tuhan toh semuanya sudah diatur" imbuh papa Andra yang menenangkan istrinya.
"Rey habisin sarapan kamu setelah itu berangkatlah kekantor...sudah jam berapa ini" tambahnya lagi sambil melihat jam dipergelangan tangannya.
"Papaa..." terlihat wanita paruh baya itu mengecutkan bibirnya karena suaminya mengalihkan pembicaraan mereka.
"Rey sudah selesai pah" ucap Rey sambil berdiri dari kursinya "Rey berangkat dulu ma..pa udah ditungguin Dika diluar" tambahnya lagi kemudian mencium tangan kedua orang tua nya "Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam" jawab orang tua nya
"Hati-hati dijalan sayang" tambah mama Risa.
"Ini tasnya den.." ucap bi siti yang langsung menyerahkan tas kerja Rey.
Rey pun mengambilnya "makasih bi" balas Rey langsung menuju ke teras mansion itu, disana sudah ada Dika asisten sekaligus sahabat Rey.
Dika yang melihat tuannya keluar pun segera membuka kan pintu mobil untuk tuannya.
"Sudah lama dik?" Tanya Rey "baru saja sampai tuan" balas Dika yang sedikit membungkuk hormat.
"Kamu ini...sudah ku bilang jangan bicara terlalu formal saat kita berdua" ucap Rey sedikit kesal pada sahabatnya itu.
"Hehe...iya iyaa" jawab Dika tercengir.
Disepanjang perjalan menuju kantor, Dika melihat dari kaca mobil sahabatnya itu terdiam melihat keluar jendela seperti sedang memikirkan sesuatu. Kemudian Dika pun memberanikan diri bertanya.
"Bro...apakah ada masalah?" Ucap Dika bertanya.
"Bukan apa-apa" jawab Rey tanpa mengalihlan pandangannya keluar jendela mobil.
"Trus kenapa ngelamun dari tadi? Kelihatan banget lagi mikirin sesuatu" tanya Dika penarasan.
Akhirnya Rey pun menjawab "Mama desak gue lagi" .
"Nikah?" Jawab Dika yang sudah tau apa yang didesak mama Rey.
"Iyaa apa lagi" gumam Rey pasrah.
"Ya tinggal cari calon terus nikah gampangkan" ucap Dika santai sehingga membuat Rey melotot ke arah nya.
"Lo kira semudah itu? Enteng banget tu mulut ngomongnya" ucap Rey kesal.
"Emang mudah...siapa juga yang nolak pesona presdir tampan, kaya raya pewaris tahta Baskara grup kayak lo gini".
"Lo tinggal pilih mau cewek yang seperti apa bro" balas Dika yang membuat Rey tak habis pikir dengan sahabatnya itu.
"Semua cewek sama aja...cuma menginginkan harta" jawab Rey malas.
~BERSAMBUNG~
tungguin episode-episode selanjutnya ya teman-teman...aku bakalan usahain update setiap hari kalo gaada kerjaan lain...kasih aku semangat terus ya..aku butuh kritik dan saran dari kalian biar cerita ini bisa lebih layak🙏🙏🙏
🌼🌼🌼
Dikediaman Ayya tepatnya didepan rumah, Ayya yang sedang membantu ibunya berjualan kedatangan ibu-ibu tetangga yang ingin membeli nasi uduk mereka.
"Bu Ina nasi uduknya dua ya...bungkus" ujar bu Marya yang langsung duduk didekat meja.
"Iyaa bu Marya...ditunggu yaa" jawab bu Ina.
Sambil menunggu bu Ina yang sedang membungkuskan nasi uduknya, bu Marya yang melihat Ayya keluar sambil membawa gelas ditangannya, kemudian bertanya kepada Ayya.
"Eeh Ayya...nggak kerja? Sudah lulus kuliah kan kemaren?" tanya bu Marya judes.
"Belum buk...kasihan ibu sendirian berjualan nggak ada yang bantuin" jawab Ayya tersenyum lembut.
"Nikah aja kalau begitu...cari suami kaya biar gak susah-susah cari duit mulu". Ucap bu Marya yang membuat ibunya Ayya angkat bicara.
"Mana ada orang kaya yang mau sama orang gak punya seperti kami ini bu Marya".
Jawab bu Ina yang sedikit merendah.
"Iya juga sii...orang kaya pasti nyarinya yang sederajat sama mereka, mana mau sama orang-orang miskin". Balas bu Marya membenarka ucapan bu Ina.
Ayya yang mendengar kata-kata bu Marya itu pun hanya tersenyum sambil menata gelas-gelas yang tadinya dibawa diatas meja.
"Ini bu nasi uduk nya sudah siap, totalnya 10 ribu ya bu". Ibu Ina yang langsung memberikan kantong berisi dua bungkus nasi uduk pada bu Marya.
"Ini uangnya..ya sudah saya pulang dulu suami saya sudah nungguin dirumah". Ucap bu Marya lalu bergegas pergi.
Bu Ina yang tidak enak hati mendengar perkataan bu Marya tadi pun langsung menoleh kearah Ayya yang sedang mengelap meja. Ia sangat kasihan melihat anak gadisnya terus-terusan membantunya berjualan sehingga tidak ada waktu untuk keluar sekedar jalan-jalan bersama teman-temannya.
Siang harinya tidak terasa dagangan Ayya dan ibunya pun habis tak tersisa, terlihat kedua adik kesayangan Ayya berjalan kaki sepulang dari sekolah, karena jarak sekolah mereka tidak terlalu jauh dengan rumah mereka hanya berjarak antar gang saja.
"Assalamu'alaikum..." ucap Revan dan Aina serempak kemudian langsung mencium tangan Ayya.
"Waalaikumsalam...ee adik-adik kakak udah pulang rupanya..gimana sekolahnya tadi aman kan?". Tanya Ayya yang menjadi kebiasaannya ketika adik-adiknya pulang dari sekolah.
"Aman dong kak...ibu mana kak?".
"Ibu di kamar mandi lagi ambil wudhu..yuk kita masuk terus makan siang". Ucap Ayya dan langsung masuk kedalam rumah bersama adik-adiknya.
🌼🌼🌼
Disebuah gedung megah menjulang tinggi, tepatnya di ruangan presiden direktur Baskara Group terlihat Rey presdir tampan itu sedang sibuk mengotak-atik setumpuk dokumen yang berjejeran rapi diatas meja kebesarannya.
Kemudian pintu ruangan itu pun diketuk oleh seseorang dari luar.
"Tok tok tok..." suara ketukan pintu.
"Masuk" jawab Rey dengan suara datarnya.
Kemudian pintu terbuka lebar menampakkan seorang yang tidak kalah tampannya dari Rey. Ya dialah Dika asisten sekaligus sahabat Rey yang hampir 18 tahun bersamanya.
"Ada apa?". Ucap Rey datar tanpa mengalihkan padangannya dari setumpuk dokumen dihadapannya.
"Itu..tadi mama telfon kenapa gak diangkat?" Kata Dika karena di hubungi oleh mama Risa sebab sudah beberapa kali menghubungi Rey tetapi tidak diangkat oleh anaknya itu.
Belum direspon oleh Rey, tiba-tiba ponsel Dika bergetar lagi tertera mama Risa dilayar ponselnya.
"Mama telfon lagi" ucap Dika melihatkan ponselnya yang kembali dihubungi mama Risa.
Rey pun menoleh "sini..." ucap Rey langsung mengambil ponsel dika kemudian menjawab panggilan itu.
"Hallo...Ada apa ma?"
"Kamu ini yaa..kenapa gak angkat telfon mama dari tadi?". Jawab mama Risa kesal kepada anaknya itu.
"Rey lagi sibuk ma...gak lihat tadi..ponselnya aku silent" jawab Rey santai
"Ya udah...cepat pulang ya nanti malam temanin mama kita makan diluar sekalian ketemuan sama teman mama".
"Papa kan ada mah...Rey lagi banyak kerjaan, belum tentu pulangnya bisa cepat apa nggak" ucap Rey memalas karena ia tau mamanya pasti ingin menjodohkan Rey dengan anak temannya lagi.
"Kerjaan bisa dihendel Dika dulu kan..pokoknya mama gak mau tau nanti malam kamu harus temenin mama titik".
Ucap mama Risa kesal dan langsung mengakhiri panggilannya.
"Hhuufff.....selalu aja kek gini". Gumam Rey lirih dan menghembuskan nafasnya kasar.
Dika yang masih setia menyimak pembicaraan mereka pun masih berdiri tegak disebelah Rey. Rey pun mengembalikan ponsel Dika dan beralih ke setumpuk dokumen yang membuatnya semakin pusing.
"bagaimana? Apa mau dituruti kemauan mama?".
tanya Rey
"ya mau gimana lagi...mama tidak bisa dibantah dan tidak boleh dibantah". Jawab Rey dengan wajah pasrah.
~BERSAMBUNG~
Tungguin bab berikutnya yaa teman"..🤗🥰
Mohon kasih author baru ini masukan kurangnya dimana biar cerita ini lebih baik untuk kedepannya dan supaya author lebih semangat lagi menulis bab berikutnya😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!