NovelToon NovelToon

Time Travel Four Twins

1. Misi Terakhir

Happy reading***

.

.

.

.

Amerika

22:00

Di suatu Malam yang gelap terlihat 4 orang gadis sedang berdiskusi di ruangan yang sangat indah, elegan dan mewah.

"Kita akan ada misi malam ini"ucap Aletta Ray Adisson dengan dingin dan datar. Dia adalah kembar pertama.

"Hmm misi apa?"tanya Alenna Ray Adisson dengan berbinar. Dia adalah kembar kedua.

"Meratakan perusahaan Lay.company" ucap Alunna Ray Adisson dengan ceria. Dia adalah kembar ketiga.

"Kau tau?"ucap Alinna Ray Adisson kekanak-kanakan. Si kembar terakhir.

"Iyalah tau, kan aku yang ikut Letta saat bicara dengan fbi"ucap Lunna.

"Tapi kenapa? apa ada yang salah dengan perusahaan itu?"tanya Lenna penasaran.

"Ya mereka menculik orang orang tak bersalah dan memperjual belikan organ manusia"ucap Letta datar.

"Baca dokumen yang ada didepan kalian dan jangan bertanya lagi"ucap Letta dingin.

"Apa kita akan membawa anggota?" tanya Linna.

"Hanya kita berempat" jawab Letta datar.

"Baiklah mari kita keluar dan makan malam, kita butuh tenaga untuk menjalankan misi"ucap Lenna seraya berdiri dari duduknya.

" Ya aku laper bat gilaa" ucap Lunna.

Mereka pun segera menuju ruang makan dan menyuruh maid memasak. Setelah makan mereka pun berjalan menuju kamar masing masing untuk bersiap.

Dulu saat mereka di usir, mereka ditemukan oleh ketua mafia Black Diamond dan merawat mereka. saat mereka berumur 15 tahun, orang itu atau orang yang sudah mereka anggap sebagai ayah, mati ditangan mafia lain dan saat itu juga mereka membantai mafia itu hingga ke akar akarnya. Mereka juga lah yang memimpin mafia Black Diamond setelah ayah angkat mereka meninggal lebih tepatnya Letta yang memimpin dan Lenna Lunna Linna menjadi anggota inti.

Back story***

24:00

Terlihat empat orang sedang berjalan tanpa suara dengan memegang dua pistol ditangan masing masing.

Dor dor dor...

Tembakan beruntut dilakukan oleh Lenna saat ada seorang penjaga yang melihat mereka. Setelah itu mereka dikepung oleh ratus an penjaga.

"Kalian bertiga urus mereka"ucap Letta seraya mengambil ancang ancang untuk pergi ke ruang pemimpin perusahaaan itu.

Mereka bertiga pun mengangguk dan mulai menyerang para penjaga itu dengan brutal. Setelah mereka semua menghabisi para penjaga dan hanya tersisa tubuh yang sudah tidak utuh. Mereka pun menyusul Letta.

Ditempat Letta

Brakk

Suara pintu yang ditendang oleh Letta. Dan terlihat lah 5 orang yang sedang rapat. Lima orang itu pun terkejut dengan tamu tak diundang itu.

"Wahhh kebetulan sekali kalian sedang berkumpul disini"ucap Letta sambil menyeringai.

"Kau!! mau apa kau!"tanya salah satu dari mereka.

"Mau ku?, mau ku adalah membunuh kalian!"ucap Letta Santai.

"PENJAGA!! PEJEGAAA!!"teriak mereka.

"Para penjaga mu sedang dihabisi oleh saudaraku pak tua"ucap Letta datar.

"KAU!! DASAR SIALANNN"Teriak salah satu nya.

"Hei kalian akan segera mati, jadi jangan berteriak itu membuat telingaku sakit" ucap letta Santai dan masih dengan wajah datar nya.

Setelah mendengar ucapan letta, mereka pun menyerang letta dengan brutal namun dengan mudah Letta menghindarinya.

"Jangan menghindar kau sialan!!" ucap salah satunya.

10 menit kemudian mereka berlima telah kelelahan dan berhenti menyerang Letta.

"Sekarang giliran ku orang orang tua yang bodoh"ucap nya dingin yang membuat mereka ketakutan.

Letta pun mulai menyerang dengan memukul menendang menembak dan menebas. Tak ada 5 menit Letta telah menghabisi mereka dan hanya tersisa pemimpin perusahaaan itu yang telah jauh dari kata baik. Letta pun memotong jari jari pemimpin perusahaaan itu hingga membuat nya berteriak kesakitan.

"Apa kau suka pak tua?" ucap Letta dingin.

"Akhhh bunuh saja aku"ucap pak tua itu.

Letta tak memperdulikan ucapan pak tua itu dan melanjutkan dengan memotong lidah pak tua itu setelahnya mencongkel mata pak tua itu.

"Huhh aku sudah bosan, akan ku akhir i ini semua" ucap tasya lalu menebas kepala pak tua itu dan berjalan keluar. Diluar sudah ada sikembar 3.

"Udah ayo kita pulang"ucap Letta seperti tak terjadi apa2 dan di angguki oleh mereka bertiga.

Setelah mereka keluar dari gedung, mereka pun menaiki mobil dan pergi meninggal kan gedung itu.

"Hitung mundur"ucap Letta datar.

"oke"

5

4

3

2

1

Duarrrrr

Gedung itu meledak, sebelum mereka keluar dari gedung itu, mereka telah memasang boom di sana.

"Huhh seperti kembang api" ucap Linna seraya melihat gedung itu yang meledak. Walaupun mereka kembar tapi wajah mereka berbeda dan hanya beberapa bagian wajah saja yang sama.

Mereka pun pulang ke mansion mereka dan membersihkan diri lalu terlelap. sebelumnya mereka telah menyuruh para bawahannya untuk membantai keluarga dari pemimpin perusahaaan itu yang telah mati.

2. Balas dendam

《Happy reading》

.

.

.

.

.

Mereka pun pulang ke mansion mereka dan membersihkan diri lalu terlelap. sebelumnya mereka telah menyuruh para bawahannya untuk membantai keluarga dari pemimpin Perusahaan itu yang telah mati.

Keesokan harinya~~

Pagi pun tiba, seorang gadis tidur meringkuk di atas tempat tidur yang sangat mewah, walaupun matahari telah mulai tampak. Tak lama kemudian..

"Letta bangun!"ucap Linna seraya mengguncang tubuh Letta.

"Kalo mau bangunin si Letta jan kek gitu, ga bakal mempan. Liat nih cara ku bangunin"ucap Lenna lalu menarik nafas dalam dalam dan...

"LETTA BANGUN GA!! UDAH SIANGG NIHHH!!!"Teriak Lenna yang membuat Letta terbangun.

"Apa? masih pagi buta brisik amat" ucap Letta seraya mengucek matanya.

"Udah mau siang di bilang pagi buta? Letta katanya kau mau ngomong sesuatu"ucap Linna kesal.

"Udah sana mandi"ucap Lunna menengahi.

"Iya iyaa dasar sodara kek emak emak"gerutu Letta seraya masuk ke kamar mandi.

" Letta aku denger yaaa"ucap mereka bersamaan.

Saat ini mereka berempat sedang duduk di ruang keluarga seraya berbincang bincang ataupun menonton tv.

"Besok kita balik indo" ucap Letta.

"Hah? kalo kita ketemu mereka gimana?"ucap Linna malas.

"Gapapa kali, mereka juga ga bakal ngenalin kita"ucap Lenna.

"Betul tuh betul"ucap Lunna semangat.

"Yaps besok kita ke indo buat balas dendam" ucap Letta.

"Okey deh"ucap Lenna.

"Hmm aku mau ke markas ikut ga kalian" ucap Letta.

"Yok lah sekalian pamitan sama si Lian" ucap Linna.

Mereka ber empat pun pergi ke garasi dan menaiki mobil lalu melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata rata.

Sesampainya mereka ber empat di markas, mereka langsung memasuki markas dan disambut dengan hangat oleh para anggota yang berada di sana.

"Oiya kak Lian mana?"tanya Linna pada salah satu anggota.

"Tuan Lian sedang berada di ruangannya nona" ucapnya dengan menunduk.

"Baiklah terimakasih" ucap Linna lalu menuju ke ruangan Lian dengan saudaranya di sampingnya.

Sesampainya di ruangan Lian, mereka langsung masuk tanpa ketuk pintu. Lian adalah tangan kanan dari ayah angkat mereka dulu dan sekarang dia menjadi tangan kanan dari Letta yang menggantikan posisi ayah angkat mereka menjadi ketua.

"Woiii kak" teriak Lunna saat di depan Lian yang sedang fokus dengan Laptopnya.

"Astaga ngagetin aja si" ucap Lian kesal.

"Hehe ya maap kali kak" ucap Lunna cengengesan.

"Kak kita besok mau balik ke Indo" ucap Letta dengan santai seraya duduk disofa.

"Ngapain?"tanya Lian.

"Balas dendam" ucap Lenna.

"Kalau tidak balas dendam bisa? kakak khawatir sama kalian" ucap Lian dengan khawatir, pasalnya keluarga mereka juga adalah mafia.

"Kakak tau kan mereka waktu kami kecil selalu dipukul dihina bahkan sampai kita pernah hampir meninggal dan akhirnya mereka ngusir kami" ucap Letta datar.

"Kakak tau tapi.."

"Kita hanya akan membuatnya kesulitan, kita tidak akan membunuh mereka. Walaupun mereka sejahat apapun tapi mereka tetap orang tua dan keluarga kita"ucap Lenna.

"Kita juga masih sangat menghargai ikatan" ucap Letta.

"Baiklah kalian boleh pergi tapi kalian harus kembali dengan selamat" ucap Lian menyetujui.

"Iya iya" ucap Letta namun ada keraguan dihatinya.

"Kak temenin belanja yah" ucap Linna berbinar.

"Yaudah ayok" ucap Lian dan berjalan menuju mereka berempat duduk.

Mereka berempat berdiri dari duduknya lalu Linna menyeret Lian menuju parkiran.

Sesampainya mereka dimall, mereka langsung menjadi pusat perhatian. Mereka hanya acuh dan mulai berbelanja.

"Ah capek, kita ke Cafe dulu yuk haus nih" ucap Lian kelelahan.

"Baiklah"ucap Lenna.

Mereka berjalan menuju salah satu cafe disana dan memesan minum.

"Kalian juga sih, buat apa belanja segitu banyaknya. Padahal di ruang penyimpanan kalian udah lengkap"ucap Lian.

Mereka berempat memang memiliki ruang penyimpanan. Milik Letta berupa jam tangan Rolex yang isinya lengkap dan tidak bisa habis. Punya Lenna berupa gantungan kunci berbentuk kipas kecil yang isinya hampir sama dengan Letta.

Milik Lunna berbentuk liontin isinya juga sama seperti Lenna. Dan milik Linna berbentuk gelang rantai yang dibagian atasnya terdapat bintang berwarna silver.

"Ya buat nambahin aja gitu" ucap Linna santai.

"Kalian ini ya emang" ucap Lian.

"Emm kak jika sesuatu terjadi pada kami berempat, kakak jaga perusahaan dan juga mafia kita ya" ucap Letta yang merasakan firasat buruk.

"Iya Kakak janji" ucap Lian tanpa tau apa yang didengar olehnya.

"Ah apa?! bicara apa kau Letta. Jangan pernah berbicara sembarangan lagi" ucap Lian saat menyadari.

"Baiklah" ucap Letta lalu tersenyum manis.

"Ayo kita pulang, ini sudah sangat sore" ucap Lenna yang sedari tadi hanya diam menyimak. Jujur saja ia juga merasakan apa yang dirasakan oleh Letta.

Mereka pun pulang dan langsung ke kamarnya masing masing untuk membawa beberapa benda yang dianggap mereka penting dan disimpan di ruang penyimpanan.

Ruang penyimpanan mereka memang tidak bisa di masuki tetapi ruang penyimpanan mereka bisa menyimpan apapun itu tanpa batas. Mereka sendiri yang membuatnya karena jika ada misi, mereka tidak perlu untuk repot repot membawa barang.

Maka harinya mereka berkumpul di kamar Letta.

"Ta kita ngapain?" tanya Lunna.

"Kita buat mereka jatuh sejatuh jatuhnya" ucap Letta tersenyum miring.

"Kita bagi tugas, Aku akan membuat dia bangkrut. Lenna suruh anggota kita buat ngehancurin mafia mereka. Lunna buat semua yang percaya dengan mereka menjadi tidak percaya. Dan Linna buat perusahaan Kakak juga hancur" ucap Letta membagi tugas.

Memang kakak kandung mereka memiliki perusahaan sendiri, yang dibuat olehnya dan temannya.

"Baik" ucap mereka bersemangat lalu mulai mengerjakan tugas mereka.

Mereka berempat sangat kompak ya itu karena mereka adalah saudara kembar yang dari dalam rahim sudah bersama hingga sekarang ini.

Di sisi lain~

Seorang pria paruhbaya sedang gelisah karena seseorang telah membuatnya bangkrut dan membuat perusahaan miliknya terombang ambing tak stabil seperti biasa.

"Bagaimana mungkin bisa seperti ini" ucapnya kesal. Pasalnya perusahaannya yang dibangun oleh Ayahnya bertahun tahun hancur dalam satu malam tanpa sebab yang jelas.

Dia segera pulang dan ingin menyampaikan berita buruk itu pada keluarganya.

Sesampainya ia dirumah, ia masuk ke rumahnya dan melihat semua keluarganya berkumpul di ruang keluarga.

"Pa mengapa pulang cepat?" tanya anak laki laki pertamanya.

"Ada berita buruk" ucapnya.

"Sebentar pa, ada yang mencoba menghancurkan perusahaan ku" ucap anak lelakinya yang kedua.

"Apa! perusahaan papa juga ada yang menghancurkan dan sekarang papa bangkrut" ucapnya dengan wajah merah menahan amarah.

Ting

Suara ponsel anak pertamanya berbunyi pertanda ada pesan masuk. Anak pertamanya pun melihat pesannya dan marah dengan seketika.

"Kelompok mafia kita telah tiada" ucap anak pertama dengan menggertakkan giginya.

"Arghhh perusahaan ku"teriak anak kedua saat perusahaannya bangkrut dalam sekejap.

"Pa pasti ada yang sengaja menghancurkan keluarga kita, orang orang yang percaya dengan kita juga menjadi tidak percaya lagi" ucap wanita paruhbaya istri dari pria paruhbaya itu.

"Tapi siapa!" ucapnya dengan marah.

"Mereka meninggalkan jejak tapi disini tertulis dengan sebutan 'Four twins'" ucap Anak kedua seraya melihat laptop nya.

"Four twins? apa mereka adalah.."

"Tapi bagaimana mungkin mereka telah kita usir tanpa membawa uang satu sen pun"ucap wanita itu.

"Arghhh"teriaknya frustasi seraya membanting semua barang barang disekitarnya.

Ditempat Letta

"Hahahah pasti mereka saat ini frustasi" ucap Lunna tertawa senang.

"Kau benar hahahah" ucap mereka seraya tertawa dengan senangnya.

"Ya" ucap Letta tersenyum miring.

"Ya kita besok tinggal kesana dan menyaksikan kehancuran mereka dengan langsung" ucap Linna dengan berbinar senang.

3. Kematian dan kelahiran

《HAPPY READING》

.

.

.

.

Keesokan harinya~

Mereka berempat telah siap dan akan berangkat setengah jam lagi. Mereka memang sengaja ingin terbang menggunakan pesawat umum.

Tin tinn

"Eh itu kak Lian udah dateng" ucap Linna seraya berlari ke arah mobil Lian terparkir.

Saudaranya yang melihat itu hanya geleng geleng kepala. Dan mengikuti Linna menuju tempat Lian.

"Hei kak kau lama sekali" ucap Lunna mencebikkan bibirnya.

"Hehe kakak ga telat kok, kalian aja yang terlalu awal" ucap Lian seraya terkekeh.

"Mau sampai kapan ngobrolnya? mau ketinggalan pesawat?" seru Letta didalam mobil, entah sejak kapan dia telah duduk di dalam mobil dengan nyamannya.

Mereka langsung berlari masuk ke mobil saat mendengar ucapan Letta. Mereka memang pertama kalinya akan naik pesawat umum.

Lian pun melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata atas perintah dari mereka berempat.

Sesampainya mereka di bandara, mereka langsung masuk dan saling berpelukan dengan Lian.

"Kak kau harus berjanji untuk menjaga perusahaan kita dan mafia kita jika terjadi sesuatu" bisik Letta lirih di depan telinga Lian.

Deg

Entah apa yang dipikirkan Lian saat ini. Pasalnya setelah Letta membisikkan kata kata itu, hatinya merasa tak tenang dan sangat gelisah seperti ia akan kehilangan sesuatu yang berharga.

"Kak!" panggil mereka.

"Eh? apa?" tanya Lian setelah sadar.

"Kakak kenapa?"tanya Lunna.

Lian melirik Letta yang tersenyum manis kearahnya.

"Kakak tidak apa apa hanya kurang tidur saja" ucap Lian seraya tersenyum.

"Kalo gitu kita berangkat yah" ucap Linna lalu mencium pipi Lian, sama seperti Linna, Lunna dan Lenna juga mencium pipi Lian.

Sedangkan Letta malah mencium kening Lian. Entah apa yang dia pikirkan hingga mencium kening Lian, bahkan saat saudara saudaranya mencium pipi Lian, dia tidak pernah melakukannya. Ini adalah kecupan kening pertama untuk Lian.

"Berjanjilah jangan pernah bersedih" ucap Letta tersenyum manis. Ucapan Letta seperti ia akan meninggalkan Lian saja, tapi itulah yang dia rasakan namun tidak memberi tahu adik adiknya.

"Baiklah kakak janji tapi kembalilah lagi kesini"ucap Lian tersenyum manis.

"Bye kak!!" seru mereka berempat saat berbalik pergi masuk ke pesawat.

"Bye"ucap Lian seraya melambaikan tangan nya.

"Kalian harus kembali" gumam Lian mengepalkan tangan nya erat.

Beberapa jam kemudian dalam pesawat.

"Ah aku tidak sabar melihat wajah menderita mereka"ucap Linna dengan tatapan menerawang seraya tersenyum senang.

"Aku juga tak sabar melihatnya bersujud di kaki kita untuk meminta maaf" ucap Lunna tersenyum manis.

"Kalian ini ya sabar lah sedikit, sebentar lagi kita akan sampai"ucap Lenna.

Tidak disangka, pesawat yang ditumpangi mereka berempat akan mengalami kecelakaan parah, pesawat menjadi tak seimbang sehingga terjun kedalam laut lepas dari ketinggian.

Saat mereka terjun kebawah, Letta dan saudara saudaranya hanya berpegangan tangan seperti Linna dengan Lunna dan Letta dengan Lenna saling berpegangan tangan erat.

'Apakah ini akhir dari hidupku?' batin Letta memejamkan matanya dan diikuti oleh kembaran nya.

~~

Sedangkan di dimensi lain, seorang pria berjalan mondar mandir didepan ruangan tertutup. Dan juga terlihat wajah nya yang sedang khawatir seraya merapalkan doa doa untuk istri dan anaknya. Dia adalah Sang Raja Albert dengan sifat tak tersentuh kecuali dengan orang terdekat.

Oek oek

Suara bayi menangis yang membuat nya tersenyum dengan kelahiran anaknya. Ya didalam adalah tempat melahirkan nya sang istri yang ketiga kalinya setelah melahirkan anak laki laki 3 tahun yang lalu.

Dia heran mengapa suara tangisan itu hanya beberapa detik dan tidak terdengar lagi, dia sangat gelisah dan sangat ingin masuk kedalam saat ini.

Didalam ruangan

Bayi yang telah lahir itu sangat bingung, mengapa tubuhku sangat berat saat ini.

Suara tangisan bayi pun kembali terdengar saat bayi ke dua lahir dan sampai di bayi keempat.

Dokter wanita yang menolong kelahiran itu pun khawatir dengan keadaan sang ibu yang telah melahirkan 4 bayi kembar dan terlihat wajah lemahnya itu.

Wanita yang melahirkan itu bernama Ariana atau Ratu. Dia sangat lemah dan dia merasa akan pergi secepatnya.

"Tolong panggilkan suamiku" ucapnya Ariana dengan lemah kepada pelayan yang membantu.

Tak lama kemudian Albert datang dengan wajah khawatirnya menghampiri sang istri.

"Sayang apa kau baik baik saja?" tanya Albert pada istrinya. Dia masih belum tahu jika istrinya melahirkan 4 bayi kembar.

"Aku baik, aku ingin kau menjaga anak anak kita dan menyayangi juga mencintai anak anak kita. Kau juga harus berjanji untuk tidak membenci anak kita yang baru lahir. Lihat lah itu, kita punya anak kembar 4 dan mereka perempuan" ucap Ariana tersenyum lemah.

Albert menoleh kearah pelayan yang masing masing menggendong bayi kembar.

"Sayang kita akan melakukannya bersama"ucap Albert tersenyum.

"Maaf ini sudah waktuku aku pergi, aku mencintaimu" ucap Ariana lalu tertidur untuk selamanya.

"Sayang bangun, apa yang kau katakan itu. Cepat bangun jangan menakuti ku, sayang bangunlah jangan tinggalkan aku" ucap Albert seraya mengguncang tubuh Ariana dan air mata menetes dari mata nya.

"Ariana sayang bangun" ucapnya lagi.

"Dokter cepat periksa Istri ku" seru Albert emosi.

"Ba.. baik" ucap dokter itu gugup.

Dokter itu pun memeriksa nadi Ariana dan nafas Ariana, dia terkejut dan menunduk menahan tangis.

"Ada apa dengan istri ku cepat katakan!!" ucap Albert dengan emosi.

"Ya.. Yang Mulia Ratu telah tiada"ucap dokter itu takut.

"A..Apa!! itu.. kau pasti bohong.. istri ku tidak akan meninggalkan ku.. sayang bangunlah jangan tidur terus" ucapnya dengan air matanya yang menetes deras.

"Sayang bangun.. Ariana ku perintahkan kau untuk bangun dari tidur mu!!" ucap Albert mengguncang tubuh Ariana dengan kencang.

"ARIANA KAU BERJANJI TIDAK AKAN MENINGGALKAN KU!!.. CEPAT BANGUN!!.. KU PERINTAHKAN KAU BANGUN DAN BICARA LAH!"teriak Albert dengan pilu.

Semua yang ada disana ikut sedih dan para pelayan mulai menangis serta.

Keempat bayi kembar itu pun menangis dengan kencang dan entah karena apa bayi itu menangis tanpa sebab.

"ARIANA BANGUN KAUUU!!"teriak Albert dengan tangisnya yang sangat terlihat kesedihannya.

"Ariana sayang bangunlah kumohon" ucap Albert seraya menggenggam tangan istrinya.

"Kumohon Ariana" ucapnya lemah.

"Ariana sayang kau jangan tinggalkan aku.. aku sangat mencintaimu aku tidak akan membuatmu kesal lagi aku janji.. aku akan menuruti perkataanmu dengan patuh... Kumohon bangunlah sayang hiks" ucapnya seraya menciumi punggung tangan Ariana.

"Yang Mulia anda harus sabar" ucap Jenderal menenangkan.

"An dia berjanji untuk tidak meninggalkanku an" lirihnya lalu memeluk tubuh istri nya itu.

"Tenanglah Yang Mulia, Yang Mulia Ratu pasti sedih melihat anda seperti ini. Dan lihat wajah anak anak anda yang juga menangis ini. Mereka juga membutuhkan Yang Mulia" ucap Jenderal Antonio

Albert pun menoleh kearah empat bayi itu dengan air matanya yang masih mengalir deras.

"Mereka" lirih Albert.

"Ya Yang Mulia mereka. Ikhlaskanlah Ratu Yang Mulia, Beliau akan sedih jika melihat anda seperti tadi" ucap Jenderal lagi.

"Tapi.. tapi dia telah meninggalkan ku An hiks.." lirih Albert lagi.

"Yang Mulia harus sabar, ini sudah takdirnya" ucap Jenderal.

"Takdir.. AKU BENCI TAKDIR!!!"teriak Albert lagi.

"Yang Mulia jangan membenci takdir, dan jangan terus bersedih.. ikhlaskan Ratu dan pikirkan anak anak anda Yang Mulia.. bla bla bla.."ucap Jenderal.

Saat Albert mulai tenang dengan kata kata yang dilontarkan oleh Jenderal, Albert langsung terduduk lemas dilantai.

"Apa yang harus kukatakan pada anak anak ku jika mereka bertanya dimana ibu mereka An?" tanya Albert yang telah mulai tenang.

Di Istana ini tidak akan ada pengangkatan Ratu lagi untuk masa pemerintahan dirinya dan dia juga tidak akan mengambil Istri lagi. Dia melakukannya untuk Ariana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!