Seorang laki laki paruh baya dengan peci putih dan baju Koko lusuh berwarna cream sedang sibuk menyiapkan dagangan nya di depan rumahnya yang sederhana dan jauh dari kata layak.
" Nak, hari ini kamu tidak masuk kuliah? " Ucapan lembut disertai senyuman manis kala melihat putrinya yang baru bangun tidur dengan rambut berantakan dan muka masam cemberut sedang berjalan menghampirinya.
Nayra menggeleng perlahan sambil memanyunkan bibirnya, membuat Ali Musthofa ( seorang ayah yang sabar membesarkan kedua anaknya tanpa seorang istri ) tersenyum kemudian menggeleng perlahan " Nay, pendidikan itu penting nak, karena hanya dengan ilmu pengetahuan kamu akan memiliki derajat yang tinggi dan kehidupan yang lebih baik tidak seperti ayah yang hanya menjadi penjual batagor keliling, ayo buruan mandi nanti ayah antar kamu ke kampus ".
" Tapi ayah, hari ini Nayra ada ujian dan Nayra belum bayar uang ujian " Jawab gadis berwajah manis itu sambil menunduk.
Ali hanya terdiam dan menarik nafasnya dengan berat kemudian berjalan ke arah gerobaknya seraya membuka laci ( tempatnya biasa menyimpan uang hasil jualan) " Nak, alhamdulillah tadi ada yang pesan batagor 50 porsi untuk arisan , dan ternyata ini adalah rejeki yang Gusti Alloh kasih untuk kamu agar kamu bisa mengikuti ujian".
Ali menyodorkan uang 500rb kepada putrinya dengan senyuman.
Nayra menatap ayahnya dengan berkaca kaca kemudian memeluk erat tubuh Ali yang kurus lusuh dan kelihatan lebih tua dari umurnya " Ayah, terimakasih sudah merawatku selama ini dengan baik, Nayra sayang ayah ".
Ali pun mengusap lembut rambut panjang Nayra yang masih berantakan itu
" Hei sayang, bicara apa sih kamu ? Sudah kewajiban seorang ayah memberikan nafkah untuk kamu dan adek kamu, semenjak kepergian ibu kamu, hanya kamu dan Nathan yang ayah miliki nak ".
" Ayah, kamu adalah malaikat untuk Nayra, Nayra sayang sama ayah dan Nayra janji Nayra akan membahagiakan ayah, nanti setelah Nayra lulus kuliah Nayra akan bekerja dan ayah tidak perlu lagi berjualan batagor keliling " Ucap Nayra sambil mengusap sudut matanya yang mulai berair.
Ali semakin terharu dan kembali memeluk Nayra sambil mengusap air matanya yang sudah basah oleh air mata.
"Kakak, ayo buruan siap siap , Nathan sudah terlambat lo! " Teriak pemuda tampan berseragam putih biru itu .
Nayra pun terperanjat dan mengusap matanya kemudian berlari masuk ke dalam rumahnya untuk mandi dan bersiap siap berangkat ke kampus.
🍒🍒🍒
Di sebuah ruangan dekan, nampak seorang mahasiswa yang duduk di sudut ruangan dengan seorang wanita yang terlihat marah dengan wajah memerah.
" Raka, dengarkan kata kata ibu! Sekarang ibu tanya kamu bisa berubah atau tidak, kalau kamu memang tidak mau berubah dan tetap suka balapan liar lebih baik kamu out dari kampus ini " Ucap seorang wanita cantik dengan rambut disanggul dan baju feminim pres body sehingga memperlihatkan semua lekuk tubuhnya.
Raka adalah pemuda tampan yang menjadi idola para wanita di kampus tapi kelakuannya sangat meresahkan karena suka balapan liar dan bermain wanita.
" Ehm, ibu Alana, ibu sudah tahu kan jawabannya apa, ya sudah kalau ibu tahu lebih baik tidak perlu diperpanjang dan biarkan aku pergi dari sini " Bisik Raka di dekat telinga Alana dosen cantik yang terlihat masih muda dan masih cocok menjadi mahasiswi.
Alana melotot tajam dan menjewer telinga Raka membuatnya meringis kesakitan " Au au bu ampun bu sudah bu au au ".
" Kamu sudah membuat ibu dan para dosen di sini resah Raka,tapi its ok sepertinya kali ini ibu maafkan dan sekarang juga kamu keluar dari sini, o iya untuk hari ini ibu skors kamu dari kelas ibu " Ucap Alana sambil mengusap kasar wajahnya.
Raka tersenyum dan beranjak keluar dari ruangan bu dosen cantik itu, tapi tiba tiba Raka menghentikan langkahnya dan mendekat ke arah Alana.
Alana hanya terdiam dan mematung melihat Raka datang mendekatinya.
Raka mendekatkan wajahnya dengan wajah Alana yang semakin cantik dengan pipi merahnya " Apa lagi yang akan Raka lakukan? ". Batin Alana dengan sedikit gemetar.
cup
Raka mencium pipi Alana kemudian pergi dengan senyuman.
Alana semakin membeku dengan perlakuan kurang ajar mahasiswanya itu, tapi tidak dipungkiri, Alana menjadi salting dan senyum senyum sendiri sambil memegangi pipinya.
Raka memang playboy dan badboy , sudah berapa gadis yang hilang keperawanannya karena kelakuan bejatnya, dan akhirnya depresi karena ditolak cintanya dan dihianati dengan wanita lain.
Dan saat berjalan di teras kampus , tanpa sengaja Raka bertabrakan dengan seorang gadis cantik bermata coklat.
Gadis itu sangatlah cantik dan tentu saja menarik perhatian Raka.
" Maafkan aku nona , wah kamu baru ya di sini ?" Ucap Raka sambil terus menatap betapa cantiknya wanita yang berada di depan nya saat ini.
" Iya gak apa apa " Jawab Nayra sambil membersihkan lengan bajunya.
Raka mencoba bersikap biasa dan mengulurkan tangannya untuk menolong Nayra , namun Nayra menolaknya dengan sebuah senyuman " Maaf tuan aku tidak apa apa ".
Raka hanya bisa tersenyum sambil menggaruk garuk rambutnya.
Dan Nayra pun pergi tanpa menoleh nya lagi.
Raka senyum senyum sendiri menatap setiap langkah kepergian Nayra
" Wah, cantik sekali gadis itu , masasih dia mahasiswi di sini kok aku tidak pernah melihatnya ya " Gumamnya sambil ikut melangkah seakan terbawa oleh pesona Nayra gadis cantik berhijab syar'i itu.
Tanpa sadar Raka mengikuti Nayra sampai ke kelasnya membuat semua temannya menatapnya.
Nayra sedikit bingung dengan teman teman nya yang dari tadi seakan penuh kebencian dan kedengkian melihatnya " Kalian kenapa? ".
" Aduh Nay, percuma kamu pakai hijab panjang kalau akhirnya hanya untuk menjerat Raka, semua tahu kok siapa Raka dan perempuan seperti kamu itu bukanlah tipenya kalau tidak kamu guna guna pasti Raka tidak akan kecantol dana kamu " Ketus salah satu temannya yang teropsesi dengan Raka namun tidak bisa mendapatkan nya.
Nayra melotot tajam dan mengangkat kedua bahunya sebelum akhirnya menoleh ke belakang dan terkejut melihat Raka yang sudah berdiri tepat di belakang nya.
"Astaghfirullah kamu, ngapain kamu ikuti aku? bukankah sudah aku katakan aku tidak apa apa! " Gertak Nayra yang membuat teman temannya semakin heboh mengolok oloknya.
Raka hanya senyum senyum sendiri sambil menggaruk garuk kepala nya yang tidak gatal, dan pada saat itu Alex datang menghampiri sambil menepuk pundaknya
" Boy, cinta memang membuat orang menjadi bodoh seketika hahaha ".
" Brengsek kamu " Jawab Raka sambil menyodok perut alex yang semakin membuatnya terkekeh.
Nayra hanya terdiam dan memilih masuk ke dalam kelas.
"Raka, apa sih mau kamu! " Ketus seorang wanita sexi bernama Cindy.
"Apa sih !" Jawab Raka sambil melotot menatap Cindy yang ternyata dari tadi mengikuti Raka.
" Hei Raka, kamu jangan lupa dengan janjimu untuk menikahiku , aku sudah hamil " Ucap Cindy yang membuat Raka dan Alex melotot tajam .
Nayra hanya melihatnya saja dari dalam kelasnya begitu juga Raka yang tetap menatap Nayra penuh rasa kagum.
Sejenak pandangan mereka terkunci sebelum akhirnya Nayra memilih menunduk sambil beristiqhfar.
Sedangkan Raka masih betah menatap gadisnya itu yang membuatnya seperti orang gila Sementara Cindy bingung dengan keadaannya.
Cindy semakin kesal dengan sikap Raka yang mengacuhkannya.
" Raka ! Kamu mendengarkan aku atau tidak , jawab Raka atau aku akan buat seluruh kampus tahu hasil perbuatan kita !" Ancam Cindy yang semakin emosi .
Raka yang masih terpesona dengan gadis islami itu pun sama sekali tidak bereaksi dan tidak perduli dengan ancaman Cindy.
" Ok , satu menit lagi kamu lihat di group anak anak kampus kamu akan menjadi bahan gunjingan mereka" Cindy semakin kesal dan segera meraih ponselnya untuk mengunggah hubungan cinta mereka hingga dirinya berbadan 2.
Raka menatap tajam kepada Cindy "Sudah selesai , ok sebentar lagi kamu juga harus siap siap menerima rasa malu karena perbuatanmu sendiri ".
Cindy tersenyum hambar kemudian mendekati Raka " hh apa maksud kamu Raka, kenapa harus aku yang malu sendirian? Bukankah anak ini kita berdua yang buat , enak saja ".
Raka pun tersenyum sambil melipat kedua tangannya " Aku rasa kamu melupakan sesuatu sayang ".
" Apa itu ?" Jawab Cindy penuh tanda tanya.
Raka membisikkan sesuatu ke telinga Cindy
" Dari dulu sampai sekarang aku tidak pernah lupa memakai pengaman saat bermain , terus kalau aku sudah memakai pengaman itu anak siapa ? Jangan munafik kamu Cindy jangan dikira aku diam tidak tahu semua perbuatanmu di luar sana, kamu sering masuk hotel dengan laki laki lain bahkan bergonta ganti , justru pertanyaanku sekarang apa memang kamu berjualan atau memang kamu hiper "
Cindy semakin geram dan mencengkram kerah baju Raka" Brengsek kamu Raka, awas saja aku tidak akan tinggal diam , jika aku tidak bisa mendapatkan dirimu siapapun juga tidak akan aku biarkan mendapatkanmu , cam kan itu ! " Ancam Cindy sebelum akhirnya pergi meninggalkan Raka dan Alex yang terdiam mematung .
" Raka , kamu beneran mau tinggalin Cindy?" Tanya Alex sambil memegang pundak Raka.
Raka menarik nafas dalam-dalam " Sepertinya sudah waktunya aku berubah haluan Lex".
Alex mengernyitkan dahinya" Apa berubah haluan, Lo mau jadi LGBT?".
Plaks ( satu tamparan mendarat di kepala Alex).
" Gila Lo , ya enggaklah enak aja , maksud gua itu berubah menjadi pria baik baik " Jawab Raka dengan bersungut-sungut.
Alex menggaruk kepalanya yang tidak gatal
" Ok, pasti gara gara cewek berhijab itu , dia memang cantik sih tapi apa benar kamu sudah jatuh cinta padanya, jangan jangan kamu hanya mengincar virginnya saja ?".
Raka menyunggingkan senyum dan berjalan meninggalkan Alex yang masih penasaran.
💘💘💘
Malam hari di jalan raya .
Raka menghentikan mobilnya dengan mendadak karena melihat gadis pujaannya berada di sebuah toko buku bersama teman temannya.
Dari balik mobilnya Raka tetap menatapnya tanpa berkedip " Nayra , nama yang indah seindah orangnya".
Nayra tidak menyadari ada sepasang mata yang dari tadi melihatnya dari kejauhan, dia tetap asik memilih buku dan bercanda dengan teman temannya.
Mobil sedan hitam yang dari tadi berhenti di tepi jalan itupun masih enggan untuk melaju
" Nay , sungguh kamu wanita yang sempurna aku harus mendapatkanmu apapun caranya kamu harus menjadi milikku " Gumamnya sambil terus menatap ke arah beberapa gadis yang sedang bercengkrama di toko buku.
Raka adalah pemuda hiper dan brengsek , dia terbiasa dengan kebebasan termasuk dalam bermain wanita . Di dalam keluarganya dia termasuk anak yang bandel dan susah diatur , kegemarannya adalah membuat masalah dan berfoya foya dengan genk motornya.
Dret 🎵🎵
Ponselnya berdering.
Raka segera membuka panggilan masuk dan ternyata dari teman temannya yang memintanya untuk ikut balapan liar.
Raka terdiam sejenak dan melihat ke arah Nayra dan teman temannya.
" Sorry sepertinya malam ini gua tidak ikut balapan dulu , gua ada urusan penting"
Dan panggilan terputus.
Tapi Raka sangat terkejut karena Nayra hilang dari pandangannya .
Raka pun keluar dari mobilnya dan berlarian ke sana kemari seperti orang gila untuk mencari keberadaan pujaan hatinya itu.
" Oh sial , Nay kemana kamu " Gumamnya sambil mendengus kesal.
Raka sangat kesal dan di saat seperti ini pelampiasannya adalah wanita .
Raka menghubungi Adelia, gadis yang sering menjadi teman malamnya.
Dan tak butuh waktu lama Adelia pun datang dengan pakaian seksi dan terbuka.
Adelia sangat bahagia jika Raka memanggilnya karena dia merasa menang bersaing dengan Cindy yang juga teman kampusnya.
" Raka , kamu sudah lama menungguku di sini ?" Tanya Adelia dengan senyumannya yang menawan.
Raka menatapnya tanpa ekspresi dan menarik tangan Adelia kemudian membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Dengan cekatan Raka berhasil melucuti semua baju Adelia tapi anehnya melihat tubuh indah di depannya hasrat Raka seakan pudar dan tidak bergairah .
"Ah ,sial ada apa dengan ku " Gumamnya sambil berusaha mengumpulkan gairahnya tapi tetap saja sia sia .
Raka pun sangat kesal dengan dirinya sendiri dan keluar dari mobilnya dengan baju terbuka membuat seseorang yang melihatnya sangat heran dan menggeleng perlahan.
"Astaghfirullah alladzim , anak muda jaman sekarang sudah tidak memikirkan dosa, semoga saja anak anakku dijauhkan dari dosa zina " Gumam Ali Musthofa sambil mendorong gerobak batagornya.
Setelah Raka keluar dari mobil dengan baju yang tidak dikancingkan dan resleting yang terbuka, Adelia pun muncul dengan keadaan yang tidak jauh beda .
Ali yang melihatnya pun semakin iba .
" Nak , janganlah kalian menzolimi diri kalian sendiri sungguh siksa Alloh itu sangatlah pedih " Ucap Ali yang tidak tahan melihat kedua insan dalam kondisi memalukan itu .
Raka menatapnya dengan tajam sambil membenarkan celana dan bajunya dia berjalan mendekati Ali " Heh pak tua apa pedulimu, ini bukan urusanmu , urus saja keluargamu dan jangan ikut campur urusanku !".
Ali hanya bisa mengelus dadanya sambil terus beristighfar.
Sedangkan Adelia yang masih berusaha memasang kembali bajunya pun segera ikut menghampiri Ali dan mengolok-oloknya .
" Nak , tahukah kalian perbuatan dosa yang sudah kalian lakukan itu bukan hanya kamu sendiri yang akan menanggungnya tapi orang tua kalian terutama ayah kamu nak " Ucap Ali yang membuat Adelia semakin naik pitam dan mendorong gerobak batagor hingga roboh berantakan.
Ali pun tak bisa berbuat apa apa dan hanya bisa menyaksikan gerobaknya rusak dan dagangannya tumpah berantakan.
Raka hanya menyunggingkan senyumnya
" Makanya jadi orang tua itu jangan sok menggurui , tahu sendiri kan akibatnya".
"Astaghfirullah alladzim, kalian sungguh keterlaluan " Ali Musthofa segera memunguti sisa dagangannya dan kembali mendorong gerobaknya untuk segera pulang ke rumah.
Raka mengacak kasar rambutnya karena stress , hasratnya tidak bisa terlampiaskan dan tiba tiba saja dia menjadi impoten .
" Hahhh sial , Adelia sekarang juga kamu pergi dari sini dan jangan pernah menemuiku lagi " Gertak Raka dengan sangat kesal .
Adelia pun terkejut dan memeluk Raka" Tapi Raka kita bisa mencobanya sekali lagi , kita ke hotel saja atau ke kost aku pasti di sana kamu bisa , ayolah ".
" Tidak , kamu pergi sekarang!" Raka mendorong tubuh Adelia hingga terpental kemudian pergi dari sana.
Nayra tiba di rumahnya tepat pukul 21.00 dengan dua temannya ( Nila dan Aini).
" Ok Nila, Aini kalian mampir dulu yuk " Ajak gadis cantik berparas lembut itu.
Nila dan Aini tersenyum dan memilih untuk langsung pulang ke rumahnya saja karena sudah malam .
Dengan melambaikan tangannya Nayra tersenyum melihat kedua sahabatnya melaju dengan mobilnya.
Nayra berjalan melewati gang sempit menuju ke kediamannya. Setibanya di depan rumah Nayra sangat terkejut melihat ayahnya duduk di teras depan kaki lebam penuh darah serta pelipis yang juga berdarah ditambah lagi gerobak batagor yang sudah rusak di bagian depannya.
"Astaghfirullah alladzim ayah , ayah apa yang terjadi dengan ayah ?" Teriak Nayra bergegas mendekati Ali yang lemas di atas kursi .
" Nak , kamu jangan menghawatirkan ayah , ayah baik baik saja , tadi ayah sudah minta Nathan pergi ke apotik untuk beli obat " Ucap Ali dengan terbata-bata.
Nayra segera memapah ayahnya untuk masuk ke dalam rumah dan membersihkan lukanya kemudian membalutnya dengan perban .
Tak lama kemudian Nathan tiba dengan obat obatan dari apotek .
" Ayah , ceritakan pada Nayra apa yang sebenarnya terjadi ? " Tanya putrinya dengan lembut sambil menggenggam tangan Ali.
Ali memegangi dadanya sambil meringis untuk menahan rasa sakitnya " Tadi di jalan ada sepasang muda mudi berbuat tidak senonoh di dalam mobil , begitu keluar dari mobilnya ayah mencoba memperingatkan mereka untuk tidak lagi berzina, mereka tidak mau mendengarkan ayah dan mendorong ayah hingga terjatuh " .
Nayra pun geram " Kurang ajar dasar tidak punya tata krama, ayah beritahu Nayra seperti apa orangnya biar Nayra bikin perhitungan ".
Ali mengusap lembut kepala putrinya yang tertutup hijab " Tidak perlu nak , tidak usah membuat masalah baru kalau kamu ikuti hawa nafsu kamu, masalah ini tidak akan selesai , sudah tidak apa apa ".
Nayra mendengus perlahan" Hh ayah terlalu baik sama orang jadi orangnya pada ngelunjak sama ayah ".
Ali hanya tersenyum dan menggeleng perlahan.
💘💘💘
Keesokan harinya di kampus .
Raka berdiri di samping pintu gerbang dengan tujuan menunggu Nayra datang . Tapi sialnya sampai siang Nayra tidak kunjung tiba, karena sebenarnya hari ini Nayra membawa ayahnya berobat ke rumah sakit jadi dia ijin dulu dari kampus.
Raka semakin kesal " Sial , kenapa Nayra tidak kunjung datang!".
Alex datang dengan beberapa temannya dan di susul oleh Cindy.
"Ka , kamu kenapa? " Tanya Alex.
Raka mengusap peluhnya " Pergilah kalian jangan banyak bertanya aku tidak akan menjawabnya !".
Alex pun mengangguk dan meminta Cindy untuk ikut pergi dengannya .
Tapi Cindy tidak akan menurutinya, dia menggoda Raka agar mau menjadikannya pacarnya lagi " Raka , maafkan aku ya ".
Raka pun melotot tajam dan geram melihat ulah Cindy " Pergi kau dasar wanita jalang ! Jauh jauh dariku karena sampai kapanpun aku tidak akan bertanggungjawab atas kehamilanmu karena jelas jelas itu bukan anakku !" Dengan nada tinggi dan meledak ledak Raka membuat semua orang yang berdiri tidak jauh pun mendengar dan menatap ke arah mereka.
Cindy menunduk karena malu .
Raka tidak perduli dan pergi ke arah mobilnya kemudian melajukannya dengan kecepatan tinggi.
Alex mendengus perlahan dan meminta teman temannya untuk bubar " Cindy kamu lebih baik jangan bertemu dengan Raka dulu untuk sementara waktu , dia sedang ada masalah jadi gampang emosi.
Cindy pun mengangguk kemudian berlari sambil menangis .
Dan tak jauh dari mereka berdiri ternyata Adelia juga melihat dan mendengar semuanya , dia pun tersenyum dengan liciknya.
Sementara Raka yang sedang kalut dan galau melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ,tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya kalau sampai kecelakaan.
Tiba tiba seseorang membuatnya berhenti mendadak dan hampir saja terjadi kecelakaan.
Raka tidak perduli dan keluar dari mobilnya kemudian berlari ke arah wanita yang sedang berjalan di trotoar jalan raya .
" Nayra ! " Panggil Raka yang penuh dengan peluh karena mengejarnya.
Nayra pun menoleh dan tersenyum manis
" Hai kamu , kenapa ya ? Apa ada masalah?".
Raka pun tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal " Em , aku , aku cuma mau , o iya kita belum berkenalan ya ? Namaku Raka Aditama panggil saja Raka ".
Raka pun mengulurkan tangannya namun Nayra tidak menyambutnya dia tangkupkan kedua tangannya sambil tersenyum " Maaf ya, nama saya Nayra ".
" Oh iya tidak apa apa Nay , boleh kita berteman?" Raka sangat bahagia bisa sedekat ini dengan Nayra gadis yang telah membuatnya seperti orang gila.
Nayra tersenyum dan mengangguk membuat Raka sangat senang.
Mereka pun ngobrol dengan senyum dan candaan yang membuat Nayra dan juga Raka lupa akan tugas masing masing.
Nayra memegangi jidatnya " Astaghfirullah saya lupa harus pergi ke apotik untuk beli obat , maaf ya Raka saya harus pergi ".
" Eh tunggu Nay, boleh saya antar ?" Ucap Raka.
Nayra pun menggeleng perlahan" Tidak usah Raka apoteknya dekat kok , assalamualaikum ".
"Waalaikumsalam " Jawab Raka dengan penuh kegembiraan kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut dan melajukan kembali mobilnya tapi kali ini tidaklah ngebut .
Seakan lupa akan masalahnya , Raka hanya senyum senyum sendiri di dalam mobilnya .
" Kamu sungguh cantik Nay, bagaimanapun caranya aku harus bisa mendapatkanmu , kamu harus menjadi milikku Nayra" Gumamnya .
💘💘💘
Sejak saat itu Raka dan Nayra menjadi semakin dekat, dan membuat banyak gadis meradang termasuk Adelia dan Cindy.
Raka sering mengajak Nayra keluar untuk sekedar minum teh atau cemilan untuk adiknya di rumah .
Raka berjalan di samping Nayra yang anggun dan cantik " Nay , aku mau mengatakan sesuatu padamu ".
Nayra tersenyum dan menatap wajah Raka
" Mau ngomong apa Raka, ngomong saja ".
Raka menggaruk garuk kepala yang tidak gatal " Aduh bagaimana ya ngomongnya ".
Nayra mengernyitkan keningnya " Kamu tidak kenapa kenapa kan Ka ?" .
" Oya Nay bagaimana kalau nanti malam aku ajak kamu keluar untuk melihat balapan, seru Lo Nay" Ucap Raka mencoba menyakinkan Nayra sambil mengelus dadanya.
Nayra menatap tajam ke arah Raka " Hahh balapan, hh jangan harap ayahku memberiku ijin , lagi pula dia sedang sakit aku tidak mungkin meninggalkannya sendirian di rumah sementara adikku sudah mulai masuk pesantren ".
Terlihat raut kekecewaan di wajah Raka " Oh gitu ya ".
Nayra tersenyum dan mengangguk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!