NovelToon NovelToon

Fragillis Puella

Bab 1: Tidak di Inginkan

Malam ini suara orang berdebat terdengar begitu jelas di ruang tamu keluarga Gavriell.

"Kak, Veni mohon izinkan Cia tinggal di sini. Tolong berikan kehangatan seorang ayah untuknya," ucap Veni Corvus, adik dari Rama Gavriell.

"Dia bukan anak kakak! Kakak nggak pernah punya anak perempuan dari Caca!" bentak Rama.

"Kak! Sampai kapan lo nggak mau mengakui kalau dia anak lo? Dia anak lo sama kak Caca," teriak Veni kesal, "Veni mohon bang karena ini permintaan terakhir mama jadi tolong lakukan," lanjut nya melemah.

Rama terkekeh sinis, "kenapa bukan lo aja yang pungut dia? Abang gak sudi pungut anak haram!"

"Iya dia anak gue sekarang, bang. Tapi, please bantuin gue jagain Cia karena gua nggak mungkin ninggalin dia di bandung sendirian sedangkan gua sama mas Rafa harus mengurus perusahaan di singapura yang hampir bangkrut dan itu nggak sebentar. Apalagi sekarang Vallen juga ikut benci Cia sejak meninggalnya mama," jelas Veny sedikit muak dengan sifat kakaknya.

Sedangkan di sudut ruang tamu, gadis yang menjadi perdebatan tersebut hanya terdiam tersenyum kecut di dekapan Rena, ibu tirinya. Ia telah tau ayahnya pasti akan menolak kehadiran dirinya.

Sejak dirinya kecil, ia tak pernah merasakan kehangatan seorang ayah apalagi semenjak bunda nya pergi ke pangkuan ilahi. Ia harus merasakan kebencian ayah dan abangnya karena mereka menganggap dialah penyebab bundanya meninggal. Dia adalah Valencia Agatha Gavriella, gadis penyuka susu pisang yang terlihat ceria, tetapi rapuh di dalamnya, gadis lugu yang nggak pernah merasakan kehangatan seorang ayah sejak ia lahir dan kehangatan seorang ibu sejak ia berumur empat tahun, dan gadis dengan bibir berbentuk hati yang sangat cantik. Semua orang bisa memanggil dirinya Cia dan orang terdekatnya biasa memanggil Agatha. Namun, semenjak peristiwa satu tahun yang lalu nama Agatha tidak akan dipakai sampai misinya selesai.

"Ibun, Cia gak papa kok tinggal di bandung sendirian,” ucap Cia pelan setelah lama terdiam menatap keributan antara tante dan ayahnya yang tidak selesai.

"Gak boleh sayang! Di bandung gak ada keluarga dan ibun takut kamu kenapa-napa," ucap Veny seraya mengelus rambut Cia.

"Mas Rama tolong izinkan Cia tinggal di rumahnya sendiri. Aku ingin Cia tinggal bersama ku," ucap Rena memohon.

"Dia boleh tinggal di sini, tapi setelah urusan lo selesai, dia harus pergi dari rumah ini!" jawab Rama setelah melihat wajah Rena yang seperti nya menginginkan gadis ini tinggal di rumah nya. Rena dinyatakan tidak bisa hamil semenjak 2 bulan mereka menikah maka dari itu Rena selalu menginginkan Cia untuk tinggal di rumah Gavriell, tetapi selalu ditolak oleh sang tuan rumah.

"Tanpa abang minta, Cia akan Veny bawa pergi dari rumah ini, tapi ingat jangan menyesal jika suatu saat nanti abang tau kebenarannya," ucap Veni lalu menatap keponakan tersayangnya. "Sayang kamu di sini ya sama mama Rena? Ibun dan papa Rafa pamit pergi ke singapura sebentar aja nanti kalau urusannya selesai kita kembali ke bandung lagi.

🍭🍭🍭

Pagi hari sangat tenang di ruang makan keluarga Smith. Bukan karena menerapkan table manner kalau makan harus diam, tetapi memang keadaan yang membuat kedua laki-laki ini tidak suka dengan kehadiran gadis kecil yang baru saja masuk ke rumah ini.

"Jangan sampai warga sekolah tahu kamu bagian dari keluarga Gavriell!” ujar Rama sedikit ketus.

Kemarin sebelum Veni meninggalkan Cia, ia berpesan kepada Cia bahwa mulai hari ini Cia bersekolah di SMA Namjoona. Sekolah dimana abang nya menuntut ilmu juga di sana. Bahagia dan takut itu yang dirasakan Cia, bahagia karena akhirnya ia bisa kembali ke sekolah setelah empat tahun homeschooling dan takut ia akan di bully seperti dulu lagi.

"Baik ay–"

Bryan yang mendengar ucapan ayahnya mendengus kesal. Dirinya saja sudah muak melihat Cia berada di rumah nya apalagi ini di tambah berada di sekolah yang sama. "Yah! Bryan gak mau satu sekolah sama dia! Bryan gak mau mereka semua tahu kalau dia bagian Gavriell!" ucap Bryan memotong ucapan Cia.

SMA Namjoona

Mobil hyundai palisade itu berhenti di depan gerbang SMA Namjoona. Sekolah elit di Jakarta yang dipenuhi dengan anak high class dan sekolah penyandang sekolah terpintar se jakarta. Sekolah yang banyak diminati oleh banyak perempuan karena selain menjadi sekolah terbaik di jakarta juga dikenal karena adanya geng motor Nevermind.

Nevermind geng terbesar di jakarta. Nama geng yang tak asing lagi bagi masyarakat jakarta sejak tahun 1997. Geng yang sempat berhenti di tahun 2005, tetapi telah kembali lagi sejak empat tahun yang lalu. Tidak hanya bermodalkan tampan tetapi geng ini juga terkenal dengan kehebatan nya bela diri,menyusun strategi perlawanan, dan bringas menghadapi musuh.

Di depan gerbang SMA Namjoona Cia berdiri. Menatap kagum sekolah barunya persis seperti sekolahnya yang dulu sebelum homeschooling. Banyaknya murid membuat Cia takut, ia sendiri di sini. Apakah ada yang mau berteman dengannya? Apakah ia akan diterima dengan baik oleh teman sekelasnya?

Cia menatap sekelilingnya dengan bingung. Ia ingin menanyakan ruang kelasnya dimana, tetapi rasa takut itu kembali lagi. Ingin bertanya pada abangnya pasti ia akan di usir, ia sudah berjanji untuk tidak membocorkan marganya.

Dengan kepala tertunduk ia berjalan untuk menghindari tatapan pekat dari orang-orang.

Bruk!!

"Maaf kak, Cia gak lihat jalan. Jangan marahin Cia kak," ucap Cia terkejut ketika menabrak seseorang yang sepertinya kakak kelasnya.

“Eh iya gak papa,” ucap cowo yang ditabrak Cia, “kamu kok kaya bingung gitu?” lanjut cowok itu sambil menatap Cia.”

“A-aku mau nyari ruang guru, kak. A-aku murid baru jadi masih belum tau denah sekolah ini,” ucapnya sedikit takut.

“Pantes kaya nggak pernah liat lo eh ternyata memang anak baru toh,” ucapnya sesantai mungkin karena ia tahu adek kelasnya ini sedang ketakutan.

“Ayo gua anter,” ajak cowok tersebut.

...🍭🍭🍭...

Bagi murid SMA Namjoona ruang paling enak untuk bolos itu di bagian rooftop. Tempatnya yang sejuk sangat enak untuk di buat rebahan, tapi sayang tempat itu telah dikuasai oleh Nevermind. Geng yang paling di takuti oleh seantero sekolah termasuk guru guru SMA Namjoona. Kecuali Bu Ndartini guru BK paling galak atau sering disebut bundar karena badannya yang gemuk. Selain Bryan anak pemilik sekolah, anggota inti Nevermind juga dari keluarga terpandang yang membuat semua nya takut.

“Jojon lama bener dah katanya udah sampai gerbang kok gak nyampe-nyampe dari tadi?” tanya cowok bergigi taring. Nathan Alfrido, cowok yang dikenal dengan julukan playboy cap buaya. Selain itu, ia juga sahabat kecil dari Devlyn, ketua Nevermind.

“Kangen lo sama gue?” tanya cowok berkulit putih halus yang baru saja membuka pintu rooftop mengagetkan semua orang. Joseph Aregan atau sering disebut Jojon oleh sahabat terdekatnya. Cowok humoris dan paling jahil.

“Kenapa?” tanya cowok bermuka datar. Alvarez Kavindra cowok dingin kedua yang sialnya genius dalam menyusun strategi penyerangan

“H-hah? kenapa apanya?” tanya Jojon bingung, emang bener berteman dengan kulkas satu ini harus memiliki otak cerdas.

“Kenapa lo bisa lama nyampe nya?” jelas cowok bermata monolid. Bryan Agasta Gavriell anak pemilik SMA Namjoona dan wakil ketua Nevermind, dan juga kakak kandung Valencia Agatha Gavriella. Selain ganteng, Bryan juga cowo paling murah senyum dan paling bucin daripada lainnya.

“Oh itu nganter murid baru ke kelas nya dulu,” jawab Jojon santai, tetapi membuat mood Bryan jelek.

“Murid baru?” tanya cowok dingin dan paling badass di antara yang lainnya, seragam yang dikeluarkan dan dua kancing teratas seragam dilepas. Devlyn Favian Smith, ketua geng Nevermind sekaligus anak dari pendiri geng Nevermind. Cowok berwibawa, berkharisma dan jangan lupa pintar dalam segala hal entah itu bela diri atau mata pelajaran.Bahkan tidak hanya incaran siswi SMA Namjoona, tapi juga incaran cewek di luar SMA Namjoona. Sifatnya yang dingin, keras kepala dan tegas membuat nya di segani oleh semua orang.

“Iya murid baru, Kayanya, satu kelas sama Tania dan Zia,” jawab Jojon santai, tetapi berhasil buat Bryan tambah kesal karena Cia satu kelas dengan pacarnya.

Sedangkan, suasana kelas XI IPA 1 sangat sunyi, bukan karena pusing mengerjakan buah jatuh dari pohon atau diceramahi guru killer melainkan sedang melihat film Snow Drop.

“Yeong-ro udah baik cantik lagi fiks jodoh gue sih,” ujar pede Riki, ketua kelas XI IPA 1.

“Twins gue nggak mungkin suka cowok dekil, galak, bego kek lo,” sarkas cewek berkepang kuda. Tania Kavindra, cewek yang sifatnya berbanding 180° dari abang dan kakak sepupunya, Alvarez dan Devlyn. sifatnya yang bar bar, cerewet dan selalu peduli membuatnya ia di disukai oleh banyak orang selain ia adik dari anggota inti Nevermind. Ah iya, jangan lupa ia juga penyandang juara taekwondo.

“Huek, mba jisoo nggak mungkin mau punya kembaran kek lo,” cibir gadis di sebelahnya. Kenzia Althea atau lebih sering disebut Zia, gadis cantik dan pendiam yang tak lain adalah pacar dari Bryan Agasta, wakil ketua Nevermind.

“Ya maul-”

“Nonton apa kalian?” sentak pak wahyu memotong ucapan Tania.

“Eeh, pak Wahyu. i-ini pak kita baru nonton film snowdrop nya mba jisoo yang katanya jodoh bapak,” cengir Riki.

Pak Wahyu melihat ke arah layar proyektor. “Woah iya jodoh saya. Bapak sangat ingin menonton, tapi bapak harus ikut rapat jadi kalian menonton lah sampai selesai dan jangan lupa ceritain ke bapak besok minggu depan di jam bapak,” ucap pak Wahyu berbinar. Hmm, okay memang agak aneh, tapi itu nyatanya guru Fisika XI IPA 1. Guru yang katanya terkiler di SMA Namjoona, tetapi bagi XI IPA 1 paling humoris apalagi kalau menyangkut tentang Jisoo blackpink.

“Katanya bapak ada rapat, kok kesini?” tanya Riki mewakilkan isi otak teman teman nya.

“Astaghfirullah bapak lupa, bapak ke sini mau mengenalkan teman baru kalian.” Okey setelah pecinta mba jisoo garis keras nyatanya pikun juga. “Silahkan nak, perkenalkan nama kamu ke teman teman kamu,” panggil pak wahyu sambil melambaikan tangan ke arah Cia yang sontak membuat murid XI IPA 1 menatapnya.

“Ayu tenan kek wong bule,”

“Masya allah cantiknya,"

"Yah saingan gue nambah lagi nih,"

"Neng cantik, udah punya pacar belum?"

"Dikarungin boleh gak sih ini?!"

Pak wahyu mendengus mendengar respon anak murid nya, terlebih yang cowok kaya gak pernah lihat cewek cantik aja, “Ck! kalau kalian berisik kapan dia mau perkenalan diri? Ayo nak kamu perkenalan diri, tetapi maaf bapak harus segera ke ruang rapat sekarang dan kamu Riki kasih tau di mana Cia duduk!”

Berbeda dari murid lain nya justru murid ini sedang mengumpat karena kedatangan gadis polos ini. “Damn why did this innocent girl have to come.”

Sambil menundukan kepala, Cia berdiri di depan teman teman baru nya. Bayang bayang bullying empat tahun lalu terus terulang di kepalanya.

“Selamat pagi, perkenalkan nama aku Valencia. Aku pindahan dari bandung, semoga kalian mau berteman dengan ku, ya?” ucap Cia memperkenalkan diri tanpa memberi tahu nama lengkap nya karena selain dilarang oleh ayah nya, ia juga punya misi di sekolah ini.

“Selamat datang di kelas XI IPA 1 Valencia,” sambut hangat murid XI IPA 1 yang membuat Cia mendongakan kepala. Dia tersenyum bisa di sambut oleh teman kelasnya- setidaknya walaupun ia di tolak di keluarganya ia masih memiliki teman yang baik padanya.

“Ciaaa lo gak kangen gue?” teriak Tania tiba tiba lantaran sudah tak tahan ingin memeluk sahabatnya ini.

Cia terkejut melihat sahabatnya yang dulunya satu komplek di bandung dan satu tahun yang lalu pindah ke jakarta sekarang tepat di depannya. “K-kamu Tania yang dulu nyemplung di parit karena dikejar anjing sampai ngompol di celana, kan?” tanya Cia memastikan benar atau bukan dia sahabatnya hingga sontak semua orang tertawa mendengar cerita Cia.

Well, nyatanya juara taekwondo SMA Namjoona takut sama anjing sampai ngompol di celana.

“Sabuk hitam, tapi takut sama anjing? terus ngompol juga? Setdah malu maluin lo Marsinah,” ejek Riki.

Tania mendengus mendengar respon Cia. huft dari banyaknya cerita menarik di dirinya kenapa harus cerita memalukan itu? sungguh polos pecinta susu pisang ini. “Kenapa harus bagian itu sih yang lo ceritain, Ci? kan jadi malu gue,” rengeknya yang di balas tatapan bersalah oleh Cia.

“Lo bikin dia sungkan, goblok!” ucap Riki kesal. “Nggak usah di dengerin Ci, oh iya lo duduk di belakang Tania sama Zia,” lanjut Riki.

Cia hanya mengangguk lalu berjalan ke arah mejanya.

“Hai, Cia kenalin nama gue Kenzia Althea. Lo bisa panggil gua Zia,” ucap Zia memperkenalkan dirinya.

Film snowdrop masih berputar, tetapi ketiga gadis ini lebih asik dengan cerita Cia tentang Bandung. Bagaimana indahnya kota Bandung, makanan apa paling enak di Bandung dan apakah di bandung masih ada cowo ganteng.

You're my special

Little lady

The one that makes me crazy

Dering handphone favorite girl-justin bieber milik Zia terdengar keras. “Hallo siapa sih ganggu orang menikmati jam kosong aja anjir!”

“Ngomong apa baby?” ucap seseorang di seberang sana.

Zia langsung melihat nama dari panggilan tersebut. Mampus, dia salah cakap pasti di omelin. “Ehh sayangnya aku. Hehe nggak, Zizi gak ngomong apa apa kok.”

Berbeda dengan Cia yang menatap Zia bingung. Tania lebih memilih memutar bola matanya malas, sudah ia duga pasti telpon dari Bryan partner bucin sahabatnya.

“Kantin yuk! Bryan nyuruh gue ke kantin. Katanya anak Nevermind pada di kantin,” ajak Zia setelah memutuskan panggilan dari kekasihnya.

“Bryan?” ucap Cia bingung. Ah ia hanya memastikan apakah Bryan yang dimaksud adalah abang nya atau bukan karena jika iya, maka ia tidak akan ikut ke kantin. Ia masih ingat untuk tidak dekat dengan abang nya.

“Iya Bryan pacar gue. Sudah ayo ikut aja nanti kita kenalin most wanted SMA Namjoona. Iya kan Tan?” ucapnya sambil menaikan turun alisnya.

Ketika berjalan ke kantin mereka semua memandang Zia dan geng. Siapa sih yang gak kenal dengan Zia dan Tania? Dua cewek populer kelas 11 di SMA Namjoona. Bukan hanya karena kepintaran nya melainkan juga hanya mereka berdua yang bisa dekat dengan geng Nevermind-mungkin sekarang tambah Cia. Kehadiran Cia juga membuat semua orang menatap kagum karena selama ini gak ada yang bisa masuk di pertemanan mereka berdua. Namun, sepertinya tak perlu diragukan lagi karena Cia sangat cocok berada di geng mereka.

Peka terhadap Cia yang kurang percaya diri membuat Tania tersenyum masam. Ia tahu Cia sedang melawan rasa takutnya karena kejadian empat tahun yang lalu.

“Jangan nunduk! Tuh liat ada Kafi kesayangan lo,” ucap Tania menyenggol bahu Cia pelan sambil menunjuk abangnya lalu berhasil membuat Cia mendongakan kepalanya.

Cia pun lari memeluk kakak kesayangannya itu. Namun, baru saja ingin memeluk, Alvarez lebih dulu menepis tangan Cia hingga terjatuh.

BRUK!!

Tania yang melihat Cia terjatuh langsung berlari menghampiri sahabatnya. Lalu memaki abangnya yang tak berperasaan, tetapi tunggu sepertinya akan ada drama yang buat kantong dirinya menambah.

Cia bertemu dengan Nevermind

“Oh, shit! jangan peluk gue bitch!” ucap Alva tanpa melihat Cia.

“Bang Alva goblok banget sih!” umpat Tania kesal sambil lari menghampiri Cia yang sudah terjatuh di lantai. “lo gak papa kan, CIA? Ada yang sakit gak?” tekan Tania pada kata Cia membuat Alva yang kesal langsung menolehkan kepalanya karena mendengar nama yang tak asing di telinganya.

Mampus!

Alva terkejut melihat kehadiran bocah kecil kesayangannya di sini, “C-cia kok bisa ada di sini? Eh duduk dulu sini,” ajak Alva menarik Cia tetapi di tepis Cia.

“Kok di tepis sih, cil? maafin Kafi, ya?” ucap Alva memelas. Menyampingkan sikap nya yang selalu dikenal dengan kulkas dua pintu.

Tania tertawa keras hingga membuat seisi kantin melihatnya. “Mampus lo bangka! Jangan di maafin, Ci, biar tau rasa.”

Alva menatap tajam Tania yang sedang menjulurkan lidah nya meledek lalu menatap Cia damai, “maafin Kafi ya? nanti Kafi ajak ketemu BTS deh,” rayu Alva yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Cia.

Semua orang di kantin termasuk inti Nevermind sangat terkejut melihat Alva si kulkas 12 pintu memohon. Selama hampir tiga tahun Alva sekolah di sini, baru hari ini Alva menunjukan sifat gemas nya.

“Gak mau!! Konser di Busan kemarin aja lupa, mau ngajak ketemu BTS, lagian BTS lagi wamil!” ketus Cia. Ia masih kesal dengan Kafi nya ini, apalagi kalau inget bulan oktober kemarin.

Alvarez menatap Tania mencoba bertanya kepada adiknya. Jujur ia lupa kapan konser BTS di busan karena se ingatnya bulan depan besok.

“15 oktober bang,” jawab Tania dengan intonasi meledek.

Alva melebarkan mata nya terkejut. Ah, dirinya ingat hari itu dia dan Nevermind sedang tawuran dengan geng Draco. Geng yang selalu mengajak ribut dengan Nevermind dan geng yang ketua nya menjadi pemicu seorang Valencia Agatha Gavriella menjadi seperti ini.

Alva menatap Cia tenang. “Hari itu kan Kafi olimp-”

“Tanggal itu kita tawuran kan?” tanya Jojon memotong ucapan Alva dengan santainya.

Alvarez menatap tajam Jojon. Sialan kalau begini bocilnya tambah ngambek dan berakhir ia akan dimusuhi selama dua minggu.

Cia menatap Alva bersalah. “Kafi gak suka Cia ajak nonton konser ya? Maaf,” ucap Cia sedikit tidak enak karena selalu memaksa Alva.

Alva menatap datar Cia. “Kafi gak suka, ya, Cia ngomong kek gitu! Ingat Cia juga adik Kafi jadi mana mungkin Kafi gak mau nganter kamu,” cicit Kafi rendah membuat semua orang paham bahwa cowok datar ini sedang menahan emosi. Siapa gadis ini hingga bisa membuat seorang Alvarez Kavindra tunduk kepadanya?

Alva terdiam sebentar lalu tersenyum lebar. Ah iya, diri nya ingat, kemarin ia melihat salah satu personel BTS baru saja mengeluarkan album saat sedang scrol instagram. “Kafi beliin album the astronaut, tapi maafin ya?” tawar Alva yang masih membujuk Cia agar tidak marah dengan diri nya.

Tania memutar bola matanya malas, bodoh satu kata untuk abangnya. Kim seokjin adalah bias Cia jadi mana mungkin Cia belum beli itu album, pasti udah di beliin sama onty Veni atau bahkan onty Tya.

“Mending lo searching deh bang, siapa member yang baru aja ngeluarin album? Kalau lo mau beliin itu album pasti Cia udah punya,” usul Tania. Kasihan juga ia melihat abangnya ini.

Benar juga saran adiknya yang satu ini, tumben baik pasti ada maunya, tapi sabodo teuing yang penting di maafin sama bocil nya ini.

“Kafi beliin album Face, tapi maafin Kafi gimana?” tanya Alva setelah searching album terbaru BTS.

Cia menatap Kafi dengan berbinar. “Okay Cia maafin, tapi beliin dua ya?” tawar Cia yang hanya mendapat anggukan pasrah dari Alvarez.

Cia memeluk Alva erat sebenarnya ia rindu dengan Kafi nya ini, tapi karena kesal jadi ia tahan. Ia tau bulan itu Alva tawuran makanya ia ingin memberi pelajaran kepada abangnya yang satu ini.

“Ekhem, udah kali pelukannya. Nggak mau di kenalin nih neng geulisnya?” Protes Nathan yang sedari tadi penasaran siapa sosok gadis ini. Hmm ia seperti pernah bertemu tetapi di mana, ia lupa.

“Hallo kak. Nama aku Valencia dan kakak bisa panggil aku Cia,” ucap Cia tersenyum membuat semua orang terhipnotis dengan senyumannya tak terkecuali Devlyn.

“Hai Cia, nama aku Nathan,” ucap Nathan tersenyum.

“Hai Cia, masih ingat gue kan lo? yang tadi nganterin lo ke pak wahyu. Kenalin gue Joseph, lo bisa panggil gue ayang’,” ucap jojon memperkenalkan diri.

“Makasih kak Jo,” jawab Cia setelah ingat kalau tadi ia lupa mengucapkan terima kasih sambil mengalihkan tatapannya ke arah dua orang yang sedari tadi diam.

“Yang duduk bareng Zia itu namanya Bryan nah kalau yang dingin kek kutub utara itu Devlyn, pak bos kita,” jelas Nathan yang tau kebingungan Cia.

Cia hanya mengangguk mengerti. Benar Bryan yang di maksud Zia adalah abangnya. Huft, pasti nanti di rumah abangnya marah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!