Sisi Gelap (One Short)
Bagian 1
Zahra
Kenapa, ada berita apa memangnya?
Raya
Eh, kupikir kau pura-pura ga peduli.
Raya
Ternyata memang gatau apa, apa
Zahra
Apasih? Memangnya ada apa?
Raya
Finn putus sama Monika.
Raya mengangguk sembari mengerucutkan bibirnya sebagai respon keterkagetan ku.
Raya
Iyalah, ngapain juga aku bohong. Tapi bagus deh mereka putus.
Raya
Finn melek juga akhirnya.
Raya
Apa coba yang dia lihat dari itu cewek satu.
Jahat sebenarnya. Tapi, aku setuju dengan Raya. Aku sendiri beberapa kali menanyakannya langsung ke Finn. Walaupun tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Aku tidak bermaksud merusak hubungan mereka. Karena saat aku bertanya begitu memang aku sedang ada masalah dengan Monika saja. Selebihnya aku tidak ikut campur. Jangankan bertanya bagaimana hubungan mereka, menyinggung nama Monika di depannya pun aku tidak pernah.
Aku dan Monika berada di kelas yang sama, begitupula Raya. Yang membuatku tidak suka dengannya karena Monika dan circlenya menjadi perkumpulan paling rempong dan toxic seantero sekolah. Wajar saja kan jika aku kurang suka dengannya.
Zahra
Memangnya mereka putus kenapa?
Bagian 2
Finn
Aku gamau bahas itu, za
Aku diam. Entah sudah beberapa kali aku menarik diri dari percakapan saat berbicara dengannya.
Putusnya hubungan Finn dan Monika bukan satu-satunya hal yang janggal. Seminggu ini aku merasa asing di dekatnya.
Dia bukan Finn yang kukenal.
Finn
Pulang duluan, Za. Aku ada urusan.
Zahra
Oh. Mm ... Oke. Hati-hati.
Setelah mengatakan itu aku berjalan mendahului Finn yang masih berdiri di samping motornya.
Setelah berjalan cukup jauh, aku berbalik, memastikan kembali keadaannya. Walaupun tidak terlalu jelas, terutama karena sinar matahari yang cukup terik, tapi aku masih dapat melihatnya tengah termenung cukup lama diatas motornya, lalu tiba-tiba melesat pergi begitu saja.
Zahra
Dia sebenarnya kenapa?
Zahra
Atau mungkin, seminggu ini dia kelahi dengan Monika?
Zahra
Kalau memang itu alasannya mungkin aja sih, dia jadi aneh.
Zahra
Kan ga mungkin mereka putus tanpa alasan.
Saat aku tengah sibuk berbicara dengan diri sendiri di perjalanan pulang. Dering ponsel menginterupsi ku.
Aku merogoh ponsel ku dari saku. Dahiku mengerut saat melihat pesan whatsapp dari nomor yang tidak tersimpan.
Melihat dari foto profilnya, aku tau siapa dia.
Bagian 3
Zahra
Dengar Mon! Gue ga ada hubungannya dengan putusnya hubungan kalian.
Zahra
Gue ga pernah ikut campur masalah kalian!
Monika
Kita kesampingkan masalah itu dulu.
Monika
Gue khawatir sama Finn.
Monika
Akhir-akhir ini dia jadi aneh. Gue takut dia berbuat yang engga-engga.
Zahra
Maksudnya Lo gimana?
Monika
Kita ketemu sore ini, di Cartenz Coffee deket rumah Lo aja.
Zahra
Jam 5 Mon. Jam 5 gue udah disana, kalau lu ga ada gue pulang
Aku langsung menutup room chat kami setelah pesan terakhir yang ku kirimkan. Masih tidak ada niatan untuk menyimpan nomornya.
Satu hal, aku tidak suka sesuatu yang tidak pasti. Kalau janjian di jam 5 sore ya di jam itu harus sudah datang. Frasa seperti jam limaan itu terlalu sering digunakan untuk berdalih. Jam 6 kurang semenit juga masih jam limaan kan.
Zahra
Setelah dipikir-pikir, siapapun yang membaca room chat kami pasti akan mengira aku penjahatnya di cerita ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!