Sebuah jam disamping tempat tidur Eliza berdering cukup keras, sehingga membangunkan eliza yang tertidur pulas.
eliza segera mematikan jamnya namun dengan matanya yang merem melek milihat jam tersebut menuju (pukul 06.30).
"Gawat ini sangat gawat ? melihat itu eliza kaget dan langsung buru buru bersiap agar tidak terlambat untuk melamar sebuah pekerjaan"
Tapi diperjalanan sebuah mobil truk yang menyebrang disamping jalan melindas sebuah genangan air, sehingga air itu mengenai pakaian eliza.
"apa pengendara itu buta sehingga dia tidak melihatku, sial aku harus pulang dan berganti pakaian tapi jika aku pulang aku akan terlambat pergi melamar sebuah pekerjaan.
eliza mengurunkan niatnya untuk pulang dan berganti pakaian dia tetap pergi dengan keadaan pakaian basah yang terkena cipratan air itu namun di perjalanan perlahan lahan pakaiannya mulai kering tapi masih meninggalkan noda pada pakaiannya.
Sampai disebuah perusahaan eliza melamar sebuah pekerjaan menjadi stap tapi tidak diterima oleh perusahaan, dia tidak menyerah begitu saja meski ditolak satu kali, eliza pergi kesana kemari mencari sebuah pekerjaan namun hasilnya sangat mengecewakan, tidak satu pun perusahaan yang mau menerimanya.
"sial kenapa aku begitu sial hari ini, bahkan aku mencari kerja kesana kemari namun tidak ada perusahaan yang mau menerimaku, seiring gelapnya malam eliza berjalan menyusuri jalanan malam yang terang di bawah sinar lampu merasa putus asa dan tak berdaya dia berhenti dan duduk disebuah kursi yang ada disebrang jalan."
"aku lelah dengan semua ini?
tiba tiba hujan turun dengan lebatnya tanpa harus memanggilnya, eliza hanya terdiam melihat hujan yang turun membasahi pakaiannya dan angin yang begitu kecang membuat tubuhnya gemetar kedinginan, menangis dibawah hujan tandus adalah sesuatu yang diinginkannya dimana disana tidak ada satu orang pun yang melihat bahwa dirinya sedang meneteskan air mata dan berteriak pada tetesan air hujan yang berjatuhan.
Tapi dari kejauhan seorang pria melihat eliza yang duduk dipinggir jalan sendirian, dia yang tak tega menghampirinya dengan membawa sebuah payung berjalan kearah nya dan tepat berdiri dihadapan eliza yang sedang duduk dikursi jalanan itu.
" kenapa hujan tiba tiba berhenti ? Eliza melihat perlahan lahan kedepan dan melihat sebuah kaki pajang yang berdiri dihadapannya, pelan pelan dia mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria memberikanya sebuah payung, mereka berdua saling menatap satu sama lain.
"kamu kenapa? Arka (Arka leonoa alvino) bertanya kepada Eliza mengapa dia duduk dibawah derasnya hujan dengan tatapan kosong seakan dunia akan berakhir."
Tak sempat menjawab pertanyaan arka, tiba tiba kepala eliza merasa pusing melihat sekeliling jalan yang berputar putar dan pada akhirnya dia pingsan dan tak sadarkan diri.
"hey kamu kenapa, hey bangun? Arka yang merasa panik melepaskan payung, segera melihat kondisi eliza yang pingsan, karna kawatir takut terjadi apa apa, arka langsung menggendongnya.
"aku harus membawanya kerumahku? Karna panik tidak tau harus membawanya kemana, dia menuju mobilnya berjalan kearah rumahnya, sampai dirumah dia langsung membawa eliza ke kamarnya memanggil neneknya untuk mengganti pakaiannya agar tidak masuk angin.
Tapi melihat tubuh eliza yang gemetar dan kedinginan membuat arka semakin kawatir begitu pun demam eliza semakin tinggi, tak kuasa arka langsung mencari ponselnya dan menghubungi dokter untuk memeriksa eliza.
Tak beberapa lama dokter tiba memeriksa eliza, dokter memberi sebuah suntikan sehingga demam eliza perlahan lahan menurun, dokter juga memberikan obat untuk dia minum ketika dia bangun.
"bagaimana keadaannya dok? dia akan baik baik saja, besok dia akan sadar dengan sendirinya ketika demamnya sudah turun, jika begitu saya pamit dulu? Dokter pergi.
"siapa wanita ini? melihat ke arah eliza menatapnya yang sedang tertidur pulas itu, melihat lebih dekat sampai hampir wajahnya menyentuh wajah eliza, saat arka berbalik tangannya ditarik oleh eli membuat arka kaget.
"mama jangan pergi!! Mama? Eliza mengigau dan memanggil manggil mamanya dengan menarik narik tangan arka agar tidak meninggalkannya, dia terbangun melihat mamanya yang berada disampingnya lalu memeluknya dengan sangat erat.
(dengan espresi sedih) Mama jangan meninggalkanku lagi ya? arka melihat wanita yang tiba tiba memeluknya iya merasa kaget karna tidak ada wanita yang berani memeluknya kalau bukan adiknya sendiri.
"aku tidak akan meninggalkanmu? Jawab arka dengan melihat eliza yang menangis sambil memeluknya dengan erat itu dan akhirnya iya kembali tertidur karna demamnya yang tinggi menurun perlahan lahan, setelah itu arka membaringkan Eliza kembali ketempat tidur.
"apa yang sudah dia alamin dalam hidupnya sehingga iya mengigau seperti itu? Mungkin malam ini aku akan tidur disopa untuk menjaganya, jika ada apa apa aku bisa sigap.
mengambil bantal disebelah eliza dan mengambil selimut didalam lemari menuju sopa untuk tidur. Meski arka adalah cowok yang dingin terhadap wanita dia tidak tega melihat orang lain kesulitan.
Ke esokan harinya eliza terbangun, pelan pelan membuka matanya dan mengucek matanya dengan tangannya dia belum sadar kalau dia tidak ada dirumahnya, pelahan lahan melihat sekelilingnya, iya langsung terbangun dari tidurnya.
" astaga aku ada dimana? Melihat kesamping, disana ada arka yang masih tertidur pulas diatas sopa berwarna hitam abu abu, melihat arka dia langsung berpikir sembarangan.
"tunggu apa dia yang sudah mengganti bajuku, aghhhh berteriak!! Hingga membuat arka terbangun dari tidurnya mendengar eliza yang berteriak sangat kencang.
"ada apa dengan mu pagi pagi buta begini berteriak sangat kencang dan menganggu mimpi indaku? Arka berdiri dari tidurnya dan mendekati eliza.
"jangan mendekat mau apa kamu? Eliza ketakutan melihat arka mendekatinya, pergi jangan mendekatiku ucap eliza. Arka yang melihat itu kebingungan dan didalam hatinya berbicara /ada apa dengan wanita ini/ arka semakin dekat. menjauhlah dariku ucap eliza kedua kalinya.
"ada apa denganmu kenapa kamu begitu ketakutan melihatku seakan melihat hantu saja ucap arka, dan memengang tangan eliza agar dia tidak memberontak dan memeriksa dahinya apakah demamnya sudah turun, eliza yang melihat itu dia tersipuh malu apa yang sudah iya lakukan, ternyata pria ini hanya ingin memeriksa ku, apa aku baik baik saja atau tidak kenapa aku begitu naif mengira dia akan melecehkanku, perlahan lahan arka melepaskan tangannya.
"tunggu apa kamu yang sudah mengganti pakaianku? Ucap eliza
"kalau iya kenapa? Menggoda eliza
kamu beraninya kamu? Ucap eliza sambil memukul mukul bahu arka.
"tidak aku hanya bercanda, yang sudah mengganti baju mu adalah nenekku!! Berhentilah memukulku begitu keras. Eliza yang mendengar itu semua iya merasa malu dengan apa yang diucapkan arka.
"kamu pikir aku akan tertarik dengan wanita lemah sepertimu? Maaf saja kamu bukan seleraku, ucap arka dengan espresi datar.
"Mengapa pria ini begitu dingin dalam hitungan detik? Padahal tadi dia sangat mengawatirkan kondisiku bahkan memeriksa dahiku, ucap batin eliza."
tapi aku bersyukur dia yang menemukanku bukan pria brengsek diluaran sana, mungkin kalau orang lain yang menemukanku hidup ku sekarang sudah hancur dengan kesucianku yang sudah direngut oleh pria brengsek.
Jika kamu sudah sembuh! cepatlah pulang kerumah mu? Ucap arka dengan sifat dinginnya segera bangkit dari tempat tidur.
"Iya aku akan segera kembali kerumahku, lagi pula aku tidak ingin merepotkanmu dengan berlama lama disini dan terima kasih sudah menolongku."
oh iya perkenalkan namaku Aneliza Emicika bisa dipanggil eliza! menjulurkan tangannya kepada arka dengan muka polosnya itu yang disertai senyumannya.
"Panggil saja Arka! Ucapnya arka dengan muka datarnya."
Tiba tiba pintu terbuka krek ternyata itu adalah nenek arka yang membuka pintu dengan melihat keduanya saling terdiam, melihat itu nenek arka merasa kebingungan dengan mereka karna saat membawanya arka membuat sebuah alasan agar wanita itu bisa masuk kedalam rumah, bahkan ia bilang pada neneknya bahwa dia adalah temannya yang bekerja di cefe miliknya namun mengapa mereka terlihat tidak akrab satu sama lain itu yang membuat perasaan nenek merasa samakin aneh.
"Arka kenapa kamu saling berdiaman bukanya diajak turun untuk makan jika dia sudah bangun kenapa kamu malah diam disini dan mematung? ucap nenek arka dengan menaikan alis sebelah kanannya."
Gadis kecil siapa namamu? Tanya nenek arka dengan lemah lembut kepada eliza yang berada diatas kasur. eliza pun menjawabnya dengan lemah lembut "namaku eliza nenek?"
Jadi namamu Eli? Ucap nenek arka dengan tersenyum berjalan menghampiri eliza ditempat tidur.
Perkenalkan nama nenek adalah nenek agni! Kamu bisa menganggap nenek seperti nenek mu sendiri dan jangan hiraukan cucu nenek yang memasang muka datarnya itu sebenarnya ia adalah orang baik, mendengar itu eliza tertawa nenek agni pun ikut tertawa.
"Nenek jangan meledekku? Ucap arka. Dan kamu jika kamu sudah sehat pulang lah jangan berlama lama disini.
Bukanya dia adalah karyawanmu dicape? Ucap nenek agni, bukannya kamu selalu bertemu dia setiap saat di tempat kerja mengapa sifatmu begitu dingin dan angkuh terhadap karyawan mu yang begitu manis seperti eliza.
mendengar itu eliza berpikir ternyata pria ini agar bisa membuatku masuk ke dalam rumahnya dia bahkan membohongi neneknya sendiri, ternyata walaupun dia terlihat dingin dan angkuh dia sangat takut dengan neneknya dengan begitu aku tau dia sangat menyayangi nenek agni, mungkin dia berbohong agar nenek tidak kawatir apa yang terjadi padaku.
"Arka kamu jangan begitu dingin terhadap wanita, apakah kamu tidak ingin menikah? Ucap nenek agni dengan melirik ke arah eliza." di samping itu eliza hanya terdiam melihat nenek agni menggoda arka.
Sudahlah nek jangan terus terusan menggoda ku dan menyuruhku segerah menikah? Aku masih ingin menikmati masa masa saat ini sebelum aku menikah dan mempunyai anak, menikah juga bukan hal yang main main itu harus dilakukan dengan kesanggupan hati dan kesiapan diri untuk menjalani rintangan bersama suatu saat nanti jika aku sudah berkeluarga! ucap arka.
Tapi sayang untuk saat ini kamu bisa mencari pasanganmu yang cocok dan menentukan siapa yang bisa mencintaimu dengan tulus? Ucap nenek agni, kalau bisa sama eli saja tidak papa nenek setuju jika dilihat lihat eli anak yang baik.
"nenek apa yang sudah nenek katakankan? aku dan arka hanyalah teman biasa tidak lebih dari pada itu nenek? Ucap eliza dengan melihat ke arah arka yang kesal itu."
Nenek jangan berbicara sembarangan aku tidak menyukai wanita ini! Jangan menjodoh jodohkan ku dengan dia, aku bahkan tidak menyukainya jangankan menyukainya melihatnya saja membuatku tidak selera, setelah mengatakan itu arka pergi dengan muka kesalnya dan menghiraukan nenek agni dan juga eliza. melihat itu eliza berpikir apakah aku seburuk itu sampai dia berkata begitu.
Arka kamu mau kemana? Ucap nenek agni dengan marah, tunggu apa yang sudah kamu katakan dengan kasarnya kamu berbicara begitu kepada wanita, arka dengarkan nenek, memanggil manggil nama arka yang sudah turun dari lantai dua, arka yang tak menghirau kan neneknya itu pergi tanpa merasa bersalah.
"Anak itu benar benar! eli maafkan cucu nenek ya dia memang seperti itu terhadap wanita setelah ibu kandungnya berpisah dari ayahnya, ibunya menitipkan dia kepada nenek dan tidak pernah kembali saat itu juga, tapi sebenarnya dia adalah anak yang baik dan peduli terhadap orang disekitarnya "
"Nenek tenanglah! mungkin arka punya alasan menggapa ia bersifat begitu kepada semua wanita."
Iya nenek juga tau tapi dia tidak pernah menceritaknnya pada nenek apa yang sudah terjadi sehingga iya bersifat seperti itu! Tapi yang nenek tau sekarang dia berani berbohong pada nenek demi dirimu agar bisa masuk kerumah ini. tentu saja nenek tau kalau dia baru saja mengenalmu , bahkan tadi malam dia sangat panik terlihat sangat jelas di wajahnya bahkan dia menggedongmu ditengah tengah hujan deras tadi malam saat kamu sedang pingsan. mendengar itu eliza merasa tidak enak dengan tindakan arka.
"sudahlah! Eli kita turun dulu untuk sarapan kamu juga harus makan agar cepat sembuh? Ucap nenek agni kepada eliza."
"Tidak usah nek aku akan pulang sekarang saja! Ucap eliza dengan merasa tidak enak sudah merepotkan nenek agni."
Sudahlah jangan sungkan anggap saja rumah nenek ini adalah rumah nenek mu juga? Nenek agni langsung menarik tangan eliza untuk turun menuju meja makan. setelah sampai dibawah diatas meja makan telah siap berbagai hidangan makanan yang sudah nenek agni masak bahkan ada makanan kesukaan eliza.
"Wah, apa semua ini nenek yang memasak? Ucap eliza kepada nenek agni."
"Iya eli ini adalah masakan nenek! ayo duduk dan makan bersama sama. tapi nek dimana arka dan keluarga nenek yang lain? kenapa kita hanya berdua."
Soal arka mungkin dia sekarang sudah berangkat ke cape untuk bekerja, soal keluarga nenek hanya memiliki satu anak yaitu ibu arka dan sekarang nenek tidak tau dia ada dimana ibu arka bahkan dia tidak pernah pulang sejak menitipkan arka 6 tahun lalu, dan sekarang nenek hanya tinggal berdua dengan arka, tapi jika ada waktu adik kandung arka yang tinggal bersama ayahnya akan datang berkunjung menemui kami! Ucap nenek agni dengan sedih, melihat itu eli merasa kasihan kepada nenek agni.
Nenek maaf jika aku membuat nenek sedih! jika ada waktu aku akan selalu menggunjungi
Nenek setiap saat? Ucap eliza. mendengar itu nenek agni merasa sangat senang.
"Ya sudah kalau begitu kita makan dulu keburu makanannya menjadi dingin? Ucap nenek agni dengan senangnya dia mengambilkan makanan untuk eliza."
Wah masakan nenek enak sekali! kapan kapan nenek ajari aku memasak seenak masakan nenek ya, ucap eliza kepada nenek agni. Tentu saja eli nenek akan mengajarimu dengan senang hati! ya sudah kita makan dulu jangan ngobrol mulu entar tidak selesai selesai makannya, beberapa menit kemudian mereka berdua selesai makan, nenek agni membereskan piring piring yang ada dimeja makan dan eliza membantu nenek agni membereskan meja makan, setelah selesai membereskan eliza bertanya kepada nenek agni.
nek dimana pakaian ku yang kemarin, aku ingin pulang sekarang juga? Mendengar itu nenek agni berkata bahwa pakaiannya semalam yang basah akibat air hujan sudah dicuci dan sudah dijemur di belakang rumah tempat penjemuran baju. Tapi eli apa kamu tidak mau menunggu arka saja untuk mengantarmu pulang karna kamu baru saja sembuh dan nenek takut ada apa apa dengan mu dijalan! Ucap nenek agni dengan wajah kawatir.
"Tidak papa nenek aku akan pulang sendiri, aku tidak enak jika terus merepotkan arka!"
Tapi eli? Nenek sudahlah aku sudah baik baik saja lihatlah aku sudah sembuh dan sehat, melihat itu nenek agni hanya bisa pasrah. Ya sudah jika kamu memaksa untuk pulang sendiri, tunggu disini nenek akan mengambilkan pakaianmu yang sudah nenek jemur itu. Baik nek aku akan menunggu disini? Ucap eliza kepada nenek yang pergi mengambil pakaiannya.
eliza yang sendiri diruang tamu tiba tiba bangun dari tempat duduknya dan melihat lihat foto yang ada di dingding, ternyata itu foto masa kecil arka pada waktu iya masih sekolah, ternyata arka adalah anak yang berprestasi waktu kecil, dan senyuman di wajahnya terlihat sangat senang memengang piala itu, tiba tiba nenek datang memengang pakaian milik eliza.
" eli eli eliza? Memanggil eliza yang sedang termenung menatap foto di dingding, saat nenek memanggilnya eliza terkejut karna nenek tiba tiba ada dibelakangnya."
Eh nenek? Ada apa eli, apa kamu menyukai cucu nenek, dari tadi nenek perhatikan kamu terus menatap foto arka dan tidak mendengarkan nenek yang memanggilmu, mendengar itu eliza langsung mengatakan suatu hal.
Tidak nenek aku tidak ada hubungan apa apa dengan arka? Ucap eliza, hahaha nenek agni tertawa melihat eliza yang cemas itu. Ini pakaianmu eli, jangan dimasukin ke hati nenek hanya sedang menggodamu saja. Nenek! Jangan begitu aku kan jadi malu, ih nenek. Sudah sudah sekarang kamu ganti baju mu sana, oh iya eliza kamar mandinya ada di sebelah kanan pintu yang berwarna putih.
"Makasih nek, kalau begitu aku akan berganti pakaian dulu nek? Ucap eliza kepada nenek agni dan berjalan menuju kamar mandi. setelah beberapa menit akhirnya eliza keluar dari kamar mandi dengan berganti pakaiannya. Eliza menghampiri nenek yang sedang membaca koran."
Nenek! Aku akan pulang sekarang? Mendengar itu nenek agni langsung menutup korannya dan menaruknya di atas meja, benar kamu akan pulang sekarang kenapa kamu tidak menunggu arka saja untuk mengantarmu eli. Tidak usah nenek aku sudah sangat merepotkannya aku tidak mau membuatnya kerepotan lagi ucap eliza kepada nenek agni.
Jika begitu nenek akan mengantar mu didepan rumah! *Baik nenek* nenek agni mengantar eliza keluar dari rumahnya dan eliza pun berpamitan dengan nenek agni sambil memeluknya dengan erat sebagai salam perpisahan antara mereka berdua.
Nenek aku pulang dulu ya! Aku akan sering mampir kesini untuk berkunjung? Ucap eliza kepada nenek agni di didepan gerbang rumah sambil berteriak mengucapkannya. mendengar itu nenek agni berkata, elizaa nenek juga akan menunggumu ketika kamu berkunjung lagi kesini ucap nenek agni dengan melambaikan tangan kepada eliza dan bebera menit kemudia sebuah mobil taksi datang tepat didepan eliza, ternyata mobil taksi itu sudah eliza pesan untuk pulang kerumahnya.
Nenek aku pulang dulu ya! Sambil melambaikan tangan dan masuk kedalam taxi, disamping itu nenek agni. sepi rasanya dia sudah pergi dari sini tapi dia sudah berjanji akan datang untuk berkunjung, sudahlah ada hal yang harus ku kerjakan didalam, nenek agni pun masuk ketika mobil taksi yang dinaiki eliza berjalan.
"Pak jalan sekarang saja ucap eliza kepada supir taksi? Baik nona! Ucap supir taksi."
"Didalam taksi eliza berbicara didalam hatinya, nenek agni sangat baik sekali padaku padahal kita hanya bertemu sebentar bahkan dia sudah menganggapku seperti cucunya sendiri, andai mama masih hidup mungkin aku akan mencerita kan semua hal yang terjadi padanya, oh iya aku lupa bahwa aku masih memiliki adik laki laki yang beda 5 tahun denganku, seperti apa dia sekarang ya pasti dia sudah sangat besar dan tampan tapi sayangnya sudah lama aku tidak pernah bertemu dengannya bahkan aku hampir lupa dengan wajahnya, tunggu tapi aku masih memiliki foto masa kecilnya yang sangat imut dan lucu itu."
"Nona, nona nona kita sudah sampai! Ucap supir taksi itu yang dari tadi memanggil eliza yang sedang termenung."
"Iya pak maaf saya tidak mendengarkan anda! Iya nona tidak apa?. Lalu eliza turun dari mobil dan memberikan uang ongkos kepada pak supir. Ini pak? terima kasih nona! Supir taksi pun pergi."
Eliza yang berdiri disamping rumah peninggalan mamanya akhirnya dia beranjak masuk kedalam rumah walaupun rumah itu sangat kecil eliza bahagia dengan semua itu walau sebenarnya eliza sempat putus asa ketika mencari pekerjaan tapi dia menepuk pipinya dengan keras dan bilang pada dirinya sendiri, aku harus tetap semangat jika aku rapuh mama akan sedih melihatku di alam sana ucap eliza sambil berjalan menuju rumahnya dan membuka pintu melihat sakeliling isi ruang tamu yang berantakan itu dan eliza mulai berinisiatif untuk membereskan rumahnya, eliza pun mengambil alat alat kebersihan untuk membersihkan rumahnya dan beberap saat kemudian akhirnya rumah itu menjadi bersih dan mengkilap.
"akhirnya bersih juga? Ucap eliza yang duduk ditempat tidur lalu berbaring tak sampai beberapa detik iya tertidur dengan pulas hingga tak sadar waktu sudah menuju tengah malam. Eliza yang terbangun melihat ke sekelilingnya yang sudah gelap, lalu eliza bangun untuk menghidupkan lampu. Tiba tiba perutnya berbunyi sangat keras seakan guntur yang tiba tiba datang."
Aduh aku lapar sekali, mungkin aku akan pergi ke supermarket terdekat untuk membeli makanan kebetulan di kulkas juga tidak ada apa apa, mengambil kunci rumah dan menutup pintu agar tidak ada maling yang masuk, berjalan menuju supermarket, tiba tiba dijalan tidak sengaja seorang pria muda yang menyenggol eliza.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!