NovelToon NovelToon

Pernikahan Pewaris Tunggal

Part 1

Pagi itu.

Dibandara terlihat jelas pemuda menggunakan kacamata hitam dengan setelan pakaian semi formal mampu memikat siapapun yang melihatnya. Ia berjalan dengan angkuhnya beberapa suruhan dari papanya yang telah menjemputnya di bandara. Ia dipersilahkan masuk ke dalam mobil dan membukakannya pintu mobil itu.

"Silahkan tuan," ucap pak tuah sopir yang akan menjadi sopir pribadinya, lalu membungkukkan badannya.

Darren pun tersenyum dan masuk ke dalam mobil, kaca mobil saat ini dalam keadaan terbuka.

Sementara itu. Pak tuah merasa senang Darren kali ini mau menyapanya dan memberikannya senyuman tidak seperti sebelumnya yang selalu bersikap dingin dan acuh terhadap semua orang.

Kemungkinan besar pengaruh tinggal di Inggris membuat sifat angkuh, dingin, dan sombong Darren telah menghilang.

Rupanya bukan hanya satu mobil yang menjemputnya, melainkan tiga mobil mewah berderet dibelakangnya. Mobil paling depan khusus Darren dan yang dibelakang khusus para pengawal yang menjemputnya.

Di sana semua orang yang berlalu lalang yang mengetahui kedatangan Darren, berteriak histeris bahwa idola mereka telah kembali.

"lihat itu Darren sudah datang!" teriak seorang gadis histeris.

Para salah satu reporter yang memang telah mengetahui anak dari pengusaha kaya raya akan kembali ke Indonesia. Mengetahui akan hal itu, mendekatinya dan menanyakan satu pertanyaan kepadanya. "Apakah benar anda akan dijodohkan oleh kedua orang tua anda?" Darren pun memilih menutup jendela mobil sedangkan para suruhan - suruhan papanya di sana berusaha menjauhkan para reporter dengan tuan mudanya.

Mobil yang dinaiki Darren pun telah pergi meninggalkan bandara begitu juga dengan para pengawal yang telah ditetapkan untuk menjaga tuannya.

Darren Baron Alexi Adalah seorang pewaris tunggal dari keluarga Zafano. Suatu hari nanti ia akan meneruskan bisnis sang papa menjadi seorang direktur perusahaan ternama di kotanya dan perusahaan- perusahan cabang yang ada di seluruh dunia akan diwariskan kepadanya. Semua orang yang mengetahui bahwa tuan Zafano basmara selain mempunyai seorang putri, ia juga memiliki putra laki - laki yang memiliki kharisma tampan. Sampai semua para gadis - gadis yang melihatnya begitu senang dan bahagia dengan kedatangannya. Apalagi semua laki - laki yang memiliki kepribadian tinggi seperti artis ataupun model begitu iri dengan ketampanannya dan kepopulerannya.

Sebuah mobil mewah terlihat memasuki rumah yang begitu megah dan mewah. Itu adalah sebuah istana atau apa? begitu besar, sangat menawan. Mobil itu adalah mobil yang dinaiki Darren, ia baru saja sampai di rumah orang tuanya. Keluarganya menyambut dengan hangat, semua yang berada disana sangat senang dengan kedatangannya kembali ke Indonesia. Kedua orang tuanya memilih Darren tinggal di Indonesia bersama orang tuanya dan neneknya dari pada melanjutkan studinya di Inggris.

Darren turun dari mobilnya dan memasuki area pintu rumah.

Disana ia disambut oleh pak Hamid asisten papanya yang nanti juga akan menuntutnya berbisnis dan menjaga Darren di mana pun.

"Selamat siang tuan muda," sapanya, sambil membungkukkan badannya sebagai tanda menghormatinya.

"selamat siang pak Hamid, bagaimana kabarnya pak?" tanya Darren ramah.

"Kabar saya baik tuan muda, terima kasih telah menanyakan kabar saya." balas pak Hamid ramah juga.

"Silahkan tuan muda masuk, semuanya sudah menunggu tuan muda di dalam." Ucapnya dan mempersilahkannya masuk ke dalam.

Nenek Ayse yang begitu bahagia mendengar kabar bahwa sang cucunya Darren akan tinggal di Indonesia dan bersekolah di sini membuatnya gembira kecerahan diwajahnya kembali walaupun sakit sakitan.

"Nenek, papa, mama," panggilnya dari belakang sambil mendorong kopernya.

Mereka menoleh bersamaan, dengan tersenyum begitu bahagianya mereka melihat anak mereka sudah kembali. Telah beberapa tahun tidak pernah bertemu hanya saja bertatap muka lewat ponsel dan sekarang begitu tampannya dia.

Darren mendekati kedua orang tuanya dan neneknya memberikan mereka pelukan.

"cucunya nenek sekarang sangat begitu tampan." nenek Ayse menciumi wajah cucunya bertubi-tubi. Darren hanya tertawa kecil melihat tingkah neneknya.

"Ma, pa, nek gimana kabarnya? Darren kangen banget sama kalian, andai saja Darren tidak sekolah di Inggris pasti Darren tidak sekangen ini." ucapnya, kembali memeluk kedua orang tuanya dan neneknya secara bergantian.

"Kabar kami baik kok nak," ucap mama Delia.

"Apakah sekolahmu lancar diingris?" tanya mama Delia .

"Lancar kok ma,"

"Tapi di lihat lihat kamu semakin tampan ya nak," Puji papa Zafano memandangi Darren sekilas.

Darren terkekeh.

"Ah ya, kamu tidak selalu pergi ke club' sama teman temanmu kan?" tanya papa Zafano penuh dengan selidik. Bukan ia curiga, dikarenakan Darren dulunya sering keluar masuk club' sampai Zafano susah memberitahukan putranya yang keras kepala.

Darren terdiam.

"Kenapa kamu tanya seperti itu? biarkan sajalah, lagi pula Darren telah kembali kan" nenek Ayse menengahi.

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak❤️

Part 2

Darren masuk ke dalam kamarnya, ia menatap dinding kamarnya yang masih dipenuhi dengan poster superman masa kecilnya. Sudah beberapa tahun dirinya meninggalkan kamarnya dan masih saja terlihat bersih tidak ada debu sama sekalipun.

"gue kangen banget sama aroma kamar ini lagi..." gumam Darren, menghirup dalam dalam oksigennya.

Darren merebahkan tubuhnya dikasurnya yang empuk, ingatan tentang di Inggris kembali lagi tercetak di otaknya.

FLASHBACK.

"El, kamu mau menikah denganku?" tanyanya dengan wajah sedih, ia berdiri di dekat kaca apartemen yang memperlihatkan gedung-gedung yang tinggi.

Elena namanya, ia menghentikan aktivitasnya mendengar jika Darren mengajaknya untuk menikah.

Ia menghela nafasnya, berjalan mendekati Darren yang membelakanginya dan memeluk pinggang rampingnya.

"Bukannya aku tidak ingin menikah denganmu, tetapi kamu tahu kita itu masih sekolah...masih banyak waktu yang harus kita habiskan, sementara aku pengen banget mewujudkan impianku sebagai penyanyi," tuturnya.

Darren hanya terdiam.

Apa tidak ada kesempatannya kali ini?

"Apakah kamu mau menungguku sampai aku benar-benar kembali?" tanyanya, menatap wajah sayu Darren.

Ia sebenarnya ingin menikah dengan pilihannya itu sebabnya ia mengajak Elena untuk menikah dengannya. Tetapi jika ia harus menunggu, papanya menginginkannya menikah tahun ini. Jika ia memilih menunggu sang kekasih, sementara perusahaan papanya dalam masalah selain dirinya yang harus turun tangan tetapi ia harus menikah terlebih dahulu untuk meneruskan perusahaan itu. Terlebih ada janji terdahulu yang telah disepakati.

Elena menatap Darren hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan, entah apa yang telah dipikirkannya.

"Hei, Darren...?" menyadarkan lamunannya.

"Ayo, cepat jawab. apa kamu mau menungguku?" mengulangi kata-katanya, sembari tangannya beralih mengalungkan kedua tangannya ke leher Darren dan kini mereka saling berhadapan.

"iya." canggung Darren.

Darren kembali melamun membuat elena binggung, ia pun menyentil kening Darren membuatnya kesakitan.

"Elena kenapa gitu sih, sakit." ringis Darren mengelus keningnya.

Elena pun mengelus - Elis kening Darren merasa bersalah, "maaf ya, kamu sih diam - diam aja. Aku ajak kamu ngomong malah sibuk melamun" elena mencibirkan bibirnya.

"ya maaf deh, aku mau kok nunggu kamu. Tapi kamu harus janji kembali lagi diindonesia dan kita bisa bersama sama lagi." Jawabnya dengan diakhiri sebuah kecupan dibibir elena.

Elena pun membalas ciuman Darren kembali, hingga terjadilah disana sebuah ciuman panas antara sepasang kekasih.

..........

Dirumah yang begitu sederhana tinggal sepasang keluarga yang harmonis. Tetapi terkadang di antara orang tua mereka saling bertengkar kecil. sementara itu, Anna Grindra Ayu sering dipanggil dengan sebutan Anna itu sedang tidur siang dikamarnya sampai ia bermimpi pangeran berkuda putihnya. Bahkan wahyu yang berusaha menyusup masuk ke kamar kakaknya tidak diketahui oleh Anna yang sangat begitu nyenyak tertidur.

Anna Grindra Ayu adalah gadis yang sangat periang, ia terkadang sering bertengkar dengan adik laki- lakinya yang masih berusia 10 tahun.

ckckck.

Wahyu hanya menggelengkan kepalanya, bagaimana kakaknya tertidur lelap. Ia pun naik ke atas tempat tidur.

melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.

"sudah pukul setengah empat masih aja tidur?" gumamnya. Ia pun mengoyangkan bahu Anna. "Kak ayo bangun, kok kayak mayat mati gak bisa dibangunin sih." bisiknya ditelinga Anna.

Anna yang mendengar kala itu mencubit hidung Wahyu dengan sigap benar - benar keras, Wahyu sampai menjerit kesakitan.

"Aduh, mama kakak jahat!" teriaknya sambil menangis mencari mamanya.

Anna mengubah posisinya dengan rambut acak-acakan, "gadu terus, lihat aja nanti... tak makan nanti kamu." ujar Anna turun dari tempat tidurnya.

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak 😍

Part 3

Mama Ratna dan Ayah Zeen yang mendengar anak paling kecilnya berteriak dan tiba - tiba saja menangis.

Mama Ratna hanya menggeleng - gelengkan kepalanya dengan kelakuan kedua anaknya yang suka sekali bertengkar dan saling menjahili antara lain.

"Ada apa lagi sih?" tanya mama Ratna kepada anaknya.

Wahyu berhamburan memeluk mama Ratna, "itu kakak cubit hidungnya Wahyu." menunjuk ke arah ana yang berjalan menuruni tangga.

Mama Ratna hanya menggelengkan kepalanya.

"Pasti kamu menjahili kakakmu lagi?" ujar ayah Zeen.

"sedikit sih," jawabnya, dengan polos memperlihatkan gigi ratanya.

Anna hanya terdiam dengan Wahyu mengadukannya pada ke orang tuanya. Lagi pula pasti ayah dan mamanya akan menyalahkan Wahyu karena ia paling jahil ke kakaknya.

"Sana kamu minta maaf sama kakakmu," perintah mama Ratna.

Wahyu begitu terpaksa harus meminta maaf ke kakaknya begitu sangat menyebalkan jika harus dekat- dekat dengan Anna. Anna pura - pura tidak melihatnya saat Wahyu berjalan untuk mendekatinya dengan menunduk.

"Maafin Wahyu kak, lain kali Wahyu gak akan kayak gitu lagi deh." ucapnya.sambil mengerucutkan bibirnya dan Anna hanya berpura - pura ngambek kepadanya.

"Ngak mau, nanti adek lagi ngulanginnya." ucapnya dengan mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"ngak kok, Wahyu janji." menjulurkan jari kelingkingnya .

Anna hanya menatapnya sekilas.

"ya, udah deh.. tapi kakak harus menghukummu, sore ini kamu harus bantu kakak menyiram tanaman rumah yang ada di depan... bagaimana, deal?" ucapnya.

"Baiklah, Wahyu mau deh," demi mendapatkan maaf dari kakaknya Wahyu sampai terpaksa melakukan apa yang di inginkan Anna.

Mamanya dan ayahnya yang melihat kedua putra dan putrinya kembali akrab tersenyum dan lanjut menonton televisi. Saat itu mereka berkumpul diruang tamu, tiba tiba di televisi ada berita mengenai putera pewaris tunggal keluarga Zafano yang bernama Darren Baron Alexi, ia kini selalu menjadi banyak perbincangan para warganet dengan ketampanannya. Selain itu, Anna yang ikut menonton disana hanya biasa saja tidak ada ketertarikan baginya semua pria itu biasa saja.

"Memang tampan sih, tapi masih tampanan ayah saat muda dulu..." ujar ayah Zeen memuji dirinya sendiri, rambutnya ia sisir ke belakang dengan jari jari tangannya.

Anna dan Wahyu hanya tertawa tidak percaya, "yah, bangun... jangan bermimpi terlalu tinggi, entar jatuh siapa yang nolongin." ejek Anna yang sudah duduk di samping mamanya kembali menertawakan ayahnya.

"Emang bener, tanya aja sama mama kalau papa itu selalu jadi idaman wanita." tunjuk ayah Zeen ke mama Ratna hanya terdiam.

"Iya sih, tampan tapi itu kan dulu..."

"Tapi masih tampan kan sekarang?"

Mama Ratna memandang ayah Zeen dari atas sampai bawah kakinya, "Tampan sih, tapi sudah rada - rada keriput." Ketika Anna dan wahyu tertawa begitu kencang.

"Mama!!" teriak ayah Zeen.

Sementara itu.

Dikediaman Z.

Seluruh keluarga Zafano kumpul diruang tamu, membahas masalah gadis yang akan dijodohkan dengan putranya. Bahkan ia mencoba menyuruh pak Hamid untuk mencari keberadaan anak sahabat ayahnya dan juga latar belakang dari keluarga mereka.

"Saya akan segera melaksanakan perintah dari anda tuan," ucapnya dengan membungkukkan badannya.

"Baiklah, jika anda sudah mendapatkan kabar tentang keluarga mereka maka segera hubungi saya, saya yakin anda tidak akan mengecewakan saya." ucap papa Zafano.

Mama Delia dan nenek Ayse hanya terdiam dan mendengarkan perkataan tuan Zafano saja tanpa berbicara apa-apa.

"Saya tidak akan pernah mengecewakan anda tuan, kalau begitu saya permisi dulu..." ucapnya membungkukkan badannya kembali, berlalu pergi untuk melaksanakan tugasnya.

Setelah pak Hamid pergi dari sana, segera nenek Ayse memulai pembicaraan dengan tuan Zafano.

Nenek Ayse berdehem, "Bagaimana dengan Darren apakah ia menyetujui perjodohan ini?" tanya nenek Ayse.

"Tenang saja, Darren menyetujui akan hal ini." jawab papa Zafano.

"Aku sangat takut mas, jika keluarga mereka jahat bagaimana?" sahut mama Delia dengan wajah begitu cemas.

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak 🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!