NovelToon NovelToon

Gadis Pencari Tujuan

Penculikan

Tepat jam 12.00 siang rombongan anak-anak dengan seragam putih merah keluar dari gerbang sekolah dan menghampiri jemputan yang sudah menunggu mereka, ada juga beberapa murid yang masih menunggu jemputan yang sedikit terlambat menjemput mereka
Tak butuh waktu lama, tempat yang awalnya tampak begitu ramai oleh murid SD dan orang tua mereka, sekarang mulai sepi dan hanya terlihat beberapa anak yang duduk bercerita ria di halte depan gerbang sekolah sambil menunggu jemputan mereka datang
Namun saat mereka tengah asik mengobrol, tampak seorang pria yang terlihat seperti preman mendekati mereka dan diam-diam menyemprotkan cairan yang membuat semua anak-anak yang menghirup cairan ini tak sadarkan diri
Boy
Boy
1 Ayo *memberi kode pada rekannya yang masih bersembunyi
Boy
Boy
2 *Datang dengan angkutan umum yang akan digunakan untuk membawa anak-anak itu
Boy
Boy
12345 *Langsung memasukan anak-anak laki-laki yang tak sadarkan diri kedalam angkutan sambil melihat sikon
Angkutan umum itu langsung pergi dari area sekolahan dengan membawa anak-anak laki-laki dan meninggalkan anak-anak perempuan yang masih tak sadarkan diri di sana
...
Angkutan umum itu berhenti disebuah gudang terbengkalai yang ada di pinggiran kota
Boy
Boy
12345 *Menurunkan anak-anak itu dan membawanya masuk kedalam gudang itu
Itu bocah-bocah esdeh kondisinya udah diikat ye, tapi karena efek obat biusnya belom abis jadi masih pada bobo ganteng and syantik
Boy
Boy
2 Oi, bukannya tuan nyuruh kita bawa anak cowok doang? *Merasa heran karena dia mengeluarkan satu anak perempuan dari dalam angkutan umum itu
Boy
Boy
1 Iya, kenapa?
Boy
Boy
2 Terus napa ada anak cewek satu yang nyasar di mari? *Menunjuk anak perempuan yang masih terlelap
Boy
Boy
1345 *Menatap anak perempuan itu
Boy
Boy
3 Ehem, tadi gw yang bawa masuk ke angkutan, gw kira gapapa kalau ambil satu anak cewek *Menggaruk tengkuk yang tidak gatal
Boy
Boy
1 Lu gak ikutin perintah tuan? *Kesal
Boy
Boy
3 Bukan gitu... *Takut
Boy
Boy
2 Lu emang bosen idup ye *Menatap Boy 3
Boy
Boy
3 Gak gitu oi. Gini aja, ini bocil kita jadiin sandera aja, terus peras orang tuannya aja, gimana?
Boy
Boy
4 LU GILAA!!!
Boy
Boy
1 Yang ada, kelakukan kita di lacak sama polisi, bisa habis kita sama bos
Boy
Boy
5 Jangan lakuin hal yang gak perlu di lakuin kalau kagak mau mati
Boy
Boy
3 Tapi...
Boy
Boy
2 Udah, nurut aja. Kita-kita gak mau ikutan di hukum gara-gara lu. Nanti lu langsung ngaku aja sama tuan terus terima hukuman lu
Boy
Boy
4 Iya, kali aja tuan kasian dan gak ngirim lu langsung menghadap yang maha kuasa
Boy
Boy
3 *Bergidik ngeri
...
Boy
Boy
Supir Tuan, mereka sudah mendapatkan beberapa anak, anda diminta untuk menilai mereka ditempat biasa *Menyetir, sesekali melihat kaca mobil untuk melihat tuannya
Boy
Boy
Tuan Hm, berapa anak yang mereka miliki? *Masih fokus menatap iPadnya
Boy
Boy
Supir Kira-kira ada 20 orang tuan, namun ada satu anak perempuan yang mereka bawa *Takut-takut
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Bagaimana kau menyampaikan tugas itu kepada mereka? *Menatap tajam supir itu
Boy
Boy
Supir Maaf tuan, kami hanya menyuruh mereka mengambil anak laki-laki saja, hanya saja salah satu dari mereka tetap membawa anak perempuan itu
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Ck, merepotkan saja) *Tidak senang
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Kita langsung kesana saja *Kembali menatap iPadnya
Boy
Boy
Supir Baik tuan *Kembali fokus kejalanan
Maaf jika terlalu pendek dan banyak typo atau kata-kata yang kurang nyambung

Telanjang

Dalam sebuah ruangan, tampak dua orang pria dan seorang gadis kecil yang sedang tidak sadarkan diri
Boy
Boy
1 Ayolah bang, kita buang aja dia *Menatap pria lainnya
Boy
Boy
2 Berisik lu, diam aja ngapa? *Menyuntikkan sesuatu kedalam tubuh gadis kecil yang masih tidak sadarkan diri itu
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Tch, ngapain sih?
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Diam aja dah, jangan cerewet *Menunggu reaksi obat itu
Girl
Girl
enghh *Gadis yang sejak tadi terbaring kaku itu mulai menggeliat tidak nyaman dan perlahan membuka matanya
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Bang, lu apain tuh bocil? *Berbisik sambil menatap Ricky tajam
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
*Mengabaikan Steve
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Akhirnya sadar juga? Ada rasain apa, sakit atau gak nyaman di mana? *Memeriksa kondisi gadis kecil itu
Girl
Girl
Ugh, pusing om *Memegang kepalanya yang masih terasa pusing
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Om?) *Menatap Ricky
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
(Om?) *Menatap Steve
Keduanya saling menatap karena gadis itu memanggil Ricky Om
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Jaga image Steve, jangan ketawa) *Berusaha menahan tawa
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
(Gw gak setua itu cil, masih muda gw, malah di panggil om) *Menatap Steve tajam
...
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Jadi... Ingat sesuatu gak, apa aja? Contohnya kenapa bisa pingsan?
Girl
Girl
*Menggeleng
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
(Kayaknya tuh obat emang manjur) *Mengangguk paham
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Ni orang ngasih apa ke ni bocil?) *Menatap Ricky penuh tanya
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Gitu ya. Kalau gitu pasti gak kenal gw 'kan? Kenalin nama gw Ricky, abang lu
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(What, abang?) *Menatap Ricky meminta penjelasan
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
(Kenalin aja diri lu sebagai Abang dia, g*bl*k) *Memberikan isyarat
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Ck) Steve, Abang lu juga *Tidak senang
Girl
Girl
Em, aku? *Menunjuk dirinya sendiri
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Namamu Zefanya *Mengusap kepala gadis kecil itu
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Fanya *Tersenyum manis
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Iya Fanya, ihh gemes banget sih *Mengunyel-ngunyel pipi Fanya gemas
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Bwang ishh, swakit
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Iya iya, udah sana kamu mandi dulu *Menarik tangannya beralih mengacak rambut Fanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Aye-aye kapten *Langsung berlari kekamar mandi
...
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Bang, tuh bocil elu kasih apaan jirr?
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Gw kasih dia obat penghapus memori, jadi dia gak tau kalau elu culik dia *Santai
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Terus, kenapa kita harus pura-pura jadi kakak dia sih, ngeselin tau gak *Tidak suka
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Biar dia nurut. Tinggal akting jadi kakak dia aja, bisa 'kan?
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Ck, kenapa harus cewe sih)
Steve Aladrick
Steve Aladrick
*Berjalan keluar dari kamar itu
BRAK
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Hadeh *Menatap pintu yang sudah tertutup
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
ABANG, TOLONG AMBILIN BAJU FANYA!! *Teriak dari kamar mandi
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Jirr, gw lupa gak ada baju cewe di mari *Gumam
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
PAKE HANDUK BENTAR DEK, GW KELUAR BELIIN LU BAJU *Langsung keluar
Ricky membeli banyak pakaian perempuan untuk Fanya, dia memilih pakaian yang tertutup dan yang pastinya membuatnya bebas bergerak
2 jam dia habiskan untuk membeli pakaian dan berbagai kebutuhan anak perempuan. Untung tidak begitu sulit karena Fanya masih berusia 8 tahun, jadi kebutuhannya hanya baju, celana, buku, tas, sepatu dan beberapa keperluan lainnya
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
*Kembali menenteng banyak paper bag
Boy
Boy
Penjaga 123 *Masuk sambil membawa belanjaan Ricky
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Jirrr, lu mau pindah rumah bang? *Melihat Ricky yang mengangkat begitu banyak barang
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Mending lu bantuin gw bawa ni barang keatas *Menatap Steve
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Dihhh ogah *Melenggang pergi
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Adek laknat, awas lu kalau minta bantuan gw *Menatap Steve kesal
Sampai di kamar yang dipakai Fanya
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Dahh, taroh sini aja. Sono balik lagi lu pada *Menyuruh bawahannya pergi
Boy
Boy
Penjaga 123 *Membungkuk sebentar dan langsung pergi
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Membungkus tubuhnya dengan selimut dan tertidur
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Lahh, molor ni bocil
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Oi, dek *Menepuk-nepuk pipi Fanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Tak berkutik
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Ealah, tidur kayak orang mati. Dua hari kemudian bisa-bisa udah mati ni bocil di mari *Memikirkan apa yang sudah dia persiapkan untuk Fanya
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Yaudahlah, gimana lagi. Kalau mati tinggal buang aja mayatnya *Membuka selimut yang menutup Fanya
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
ANJIRRRR TELANJANG?! *Kaget langsung menjauh dari ranjang
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Bisa-bisa sebelum tuh bocil yang meninggoy, gw duluan yang meninggoy gegara jantungan *Mengelus dada
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Lagian ni bocil, cewek gak sopan banget, tidur di kamar cowok kagak pake baju, untung masih tepos lu jadi kagak gw terkam *Menatap Fanya yang masih terlelap
Ye kan masih 8 tahun, wajarlah kalau tepos
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Hadeh, jadi gi*laa gw ngomong sendiri *Mengambil satu paper bag lalu kembali mendekati Fanya
...
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Untung pas bajunya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Masih tidur
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Ni bocil tidur apa mati sih? Badannya gw bolak-balik buat makein baju tapi kagak mempan, tetap nyenyak tidurnya, keren emang. Tidurnya kospley mayat
...
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Steve, bangunin si Fanya, suruh makan
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Dih ogah, bukan adek gw dia
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Nurut ngapa. Sono bangunin aja suruh turun makan malam
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Iye iye *Rolling eyes, langsung pergi kekamar yang di gunakan Fanya
...
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Zef, bangun
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Zef, Zef, bangun
Steve Aladrick
Steve Aladrick
ZEFANYAAA!!!!
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
UWAAAAAA *Kaget
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Bangun juga lu
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Apaan sih bang, gak usah teriak gitu, sakit ni kuping Fanya *Mengusap telinganya
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Nyenyenye, bacot. Cuci muka sono, terus turun, makan malam *Berjalan keluar
BRAK
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Apaan sih dia, tidak ramah bintang 10 *Kesal
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Berjalan kekamar mandi dan langsung turun bergabung dengan kedua kakak barunya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Malam *Menghampiri keduanya
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Malam
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Malam, duduk dek
...
Fanya, Steve dan Ricky sudah berkumpul di ruang tengah
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Dek, ini Abang udah bikin jadwal kamu, mulai besok dan seterusnya, udah di atur semua, kegiatan kamu abang catet disini *Menyerahkan lembaran kertas yang berisi rangkaian jadwal harian Fanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Fanya gak ngerti bang *Menggeleng pelan setelah membaca lembaran kertas itu
Maklum yahhh, si Fanya kan masih bocah 8 tahun, mana ngerti jadwal gituan
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Gini, yang ini jadwal kamu besok, sudah ada jam dan apa yang harus di lakukan, lalu... *Mulai menjelaskan
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ohh, Fanya ngerti bang. Jadi mulai besok Fanya harus lakuin apa yang udah ada didaftar ini 'kan?
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Iya. Besok gw sama bang Ricky ada kerjaan, jadi atur sendiri semuanya, bisa 'kan?
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ish, lama gak? Nanti kalau Fanya kesusahan siapa yang bantuin?
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Ya jangan manja. Usaha sendirilah
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Steve *Menatap Steve tajam
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Jangan didengerin, nanti ada penjaga yang bantu arahin, panggil aja kalau Fanya butuh bantuan
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Jangan di manjain bang *Tidak suka
Typo bertebaran

Jadwal Yang Padat

Seperti yang sudah di beritahukan oleh kedua kakaknya semalam, sekitar jam 4 dini hari suara ketukan sudah mengusik tidur Zefanya, di tambah bisingnya alarm yang sudah dipasang oleh kedua kakaknya itu
Dengan sangat terpaksa, Fanya membuka matanya dan mulai mengumpulkan nyawanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Pengen lanjut tidur *Dengan lemas gadis itu turun dari kasurnya karena suara ketukan itu masih belum berhenti
Ceklek
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Fanya udah bangun kakak penjaga *Dengan nada serak dia melapor pada penjaga itu sambil mengusap matanya
Boy
Boy
Penjaga Ayo nona manis, sudahi mimpi indahmu dan basuh wajahmu. Kita akan mulai pemanasan terlebih dahulu di lapangan *Menepuk puncak kepala Fanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Okay kak *Masuk lagi, langsung pergi ke kamar mandi, membasahi wajahnya mengusir rasa kantuk yang selalu mengikuti
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Keluar menghampiri penjaga dengan semangat penuh
Boy
Boy
Penjaga Wah, gadis kecil kita ini terlihat bersemangat *Terkekeh
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ini hari pertama Fanya melakukan tugas yang ada dalam daftar itu, Fanya harus semangat *Mengangkat kedua tangannya tinggi tinggi
Boy
Boy
Penjaga Namamu Fanya yah, aku akan mengingatnya (Takutnya kamu tidak akan bertahan hidup terlalu lama disini) *Tatapan prihatin
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Zefanya kak, biar gampang jadi di panggil Fanya. Kalau kakak namanya siapa?
Harap maklum yah, bocil itu rasa penasarannya tingkat tinggi
Boy
Boy
Penjaga Nama kakak Arelio, panggil aja bang Lio
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ngokey bang Lio
Mereka berdua pergi kelapangan luas, disana sudah terlihat banyak anak laki-laki dari umur 10 tahun sampai 20 tahun sedang berlari mengelilingi lapangan itu
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Wahhh, ramai bang *Tersenyum cerah melihat begitu banyak orang yang sudah mulai beraktivitas
Arelio
Arelio
Tunggu apa lagi? Ayo ikuti mereka *Langsung mengikuti barisan dan ikut berlari seiringan
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Berlari tepat dibelakang Lio
30 menit telah berlalu, merekapun berhenti berlari dan mulai melakukan gerakan lain, seperti push up, pul up dan lain-lain
Fanya pun melakukan hal yang sama walau kesulitan karena baru kali ini dia melakukan aktivitas pagi yang berat
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Wahhh, Fanya capek banget *Bersandar di tembok
Boy
Boy
1 Ehh, anak baru yah, baru ngeh gw
Boy
Boy
2 Cewek cuy, salah makan obat apa tuan kita masukin anggota cewek?
Boy
Boy
3 Aaa, gilaaa setelah sekian tahun masuk sini, akhirnya gw liat cewek lagi, walau masih bocil
Semua orang di sana yang melihat Fanya mulai heboh karena ini termasuk hal yang sangat langka
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Halo kakak-kakak semua, kenalin nama aku Zefanya *Tersenyum manis
Boy
Boy
All Halo Zefanya, selamat bergabung *Senang
Boy
Boy
1 Fanya umurnya berapa?
Boy
Boy
2 Fanya anak dari mana?
Boy
Boy
3 Fanya suka gak di sini?
Boy
Boy
4 Fanya gak takut?
Banyak ocehan yang di lontarkan para pria itu kepada Fanya
Tidak ada rasa permusuhan yang dirasakan saat melihat Fanya
Mereka malah tampak sangat senang dan lebih bersemangat, karena sudah begitu lama tidak pernah melihat anak perempuan
Sejak mereka berada di sini, mereka hanya mengalami penyiksaan fisik dan berlatih tanpa henti untuk menjadi kuat setiap harinya
Tidak pernah sekalipun tuan mereka merekrut anggota wanita, namun ini untuk pertama kalinya ada anggota wanita, dan mereka sangat senang karenanya
Mereka terus berbincang hingga alarm kembali berbunyi menandakan waktu pemanasan mereka sudah berakhir
Boy
Boy
1 Ah, kita harus berpisah di sini gadis kecil. Senang mengenalmu
Boy
Boy
All Sampai bertemu gadis kecil
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Sampai bertemu juga kakak-kakak *Melambaikan tangan pada para pria itu
Arelio
Arelio
Fanya kayaknya seneng banget yah
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Iya bang Lio, kakak-kakak itu baik sama Fanya, jadi Fanya seneng *Sumringah
Arelio
Arelio
Baguslah. Abang kira kamu bakal takut sama mereka tadi
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ngapain takut kak, 'kan mereka bukan hantu
Ceklek
Arelio
Arelio
Iya iya Anya manis. Sana mandi setelahnya turun buat sarapan *Membukakan pintu
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Iya bang *Masuk kedalam kamar
Arelio
Arelio
Jangan lama loh, 7 menit aja, abang tunggu di bawah
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Iya bang, Fanya mandinya gak lama kok
...
Tepat 7 menit Fanya turun menghampiri Lio yang sedang menyusun makanan di meja
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Pagi bang Lio
Arelio
Arelio
Pagi dek, cantik banget kalau udah mandi
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Iyalah Fanya gitu loh *Mengibas rambutnya kesana kemari
Arelio
Arelio
Dasar. Ini bang Lio cuma manasin makanan semalam, soalnya bahan makanan di kulkas udah abis, lupa beli kemarin
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Fanya makan apa aja bang, soalnya udah laper banget. Gak pernah loh Fanya bangun tidur langsung olahraga gitu, jadi laper banget
Merekapun mulai makan dalam keheningan, dan waktu yang di perlukan untuk makan hanya 5 menit, dan tidak boleh ada makanan yang tersisa, itulah aturan yang sudah di tetapkan untuk semua penghuni mansion itu
Usai sarapan pagi, Fanya mulai melakukan semua yang tertulis didalam jadwalnya, dan ketika dia menyelesaikan jadwalnya satu persatu, Lio akan mencentang kegiatan itu dan melanjutkan pada kegiatan selanjutnya
Fanya terus disibukan dengan kegiatan itu seharian penuh, dan tak terasa waktu makan malam akan segera tiba
Lio yang terus menemaninya memberi suport ketika gadis itu mulai lesu karena jadwal padatnya itu. Waktu istirahatnya hanya untuk makan siang, sungguh hari yang melelahkan bagi anak seusia Fanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Keluar dari kamar mandi
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ngantuk banget, tapi aku harus makan malam *Merentangkan kedua tangannya mengusir rasa lelahnya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
*Keluar dari kamar langsung keruang makan
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Malam bang Lio *Melihat Steve dan Ricky
Arelio
Arelio
Malam Anya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Oh, bang Steve sama bang Ricky udah pulang. Malam bang *Bergabung dengan mereka
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Malam. Ini baru nyampe
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Malam dek, adek abang udah akrab yah sama semua orang *Mengusap kepala Fanya
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Hehe, iya bang, semua orang di sini baik sama Fanya *Sumringah
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Lu gak takut Zef?
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Dih, Fanya bang, bukan Zef *Tidak senang
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Lah suka-suka gw manggilnya gimana, mulut, mulut gw kok
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Bang, liat tuh bang Steve jail *Mengadu
Dan mulailah kedua orang itu adu bacot
Steve Aladrick
Steve Aladrick
Heh bocil, gw gam- *Kepotong
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Udah, ribut lagi ni makanan gw kasih anjing *Menyela
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
(Salah bang Steve, bang Ricky jadi marah) *Memalingkan wajah
Steve Aladrick
Steve Aladrick
(Ni bocil ngelunjak gara-gara dimanjain mulu) *Memalingkan wajah
Ricky Aladrick
Ricky Aladrick
Hadeh *Menghela nafas
Arelio
Arelio
Em tuan, saya permisi bergabung dengan teman-teman saya yang lain *Menunduk hormat
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Bang Lio gak makan?
Arelio
Arelio
Sama yang lain dek
Zefanya Alessio
Zefanya Alessio
Ouhhh , oke bang. Sampai ketemu besok *Mengangguk paham
Arelio
Arelio
Iya dek
Arelio
Arelio
*Menunduk hormat lagi lalu berjalan keluar
Banyak typo dan kata-kata yang kurang nyambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!