NovelToon NovelToon

Istri Kedua Tuan Foster

BAB 1 AWAL KEHANCURAN

Sakit hati, siapa yang tidak sakit hatinya melihat orang yang kita cintai kini telah bersama dengan yang lain.

Fiona hanya bisa menelan pil pahit kala pria yang ia cintai kini tengah bertunangan dengan wanita pilihan kedua orang tuanya. Ia jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan Wahyu pria yang usianya delapan tahun lebih tua darinya, yang merupakan dosennya sendiri di kampus tempat ia berkuliah.

Hubungan mereka bermulai saat Fiona tengah memasuki kuliah semester ke lima hingga saat ini Fiona selesai dengan skripsinya.

Seharusnya malam ini ia memberikan Wahyu kejutan karena Wahyu berulang tahun, namun ternyata Fiona sendiri yang dibuat terkejut dengan apa yang ia lihat.

Wahyu melihat kehadiran Fiona sontak terkejut, ia kemudian menghampiri Fiona namun Fiona malah pergi menjauh. Tentu saja Wahyu merasa frustasi, sebab pertunangannya pun atas dasar keterpaksaan. Ia harus menuruti keinginan kedua orang tuanya sebab orang tuanya berhutang budi dengan keluarga Anita, calon istrinya.

"Fiona ! Tunggu !"

"Lepas !"

"Fiona ini tidak seperti yang Kau lihat !"

"Kamu pikir Aku buta ? Hah ! Aku bermimpi ?! Jelas-jelas Kau tunangan sama perempuan lain ! Selamat Pak Wahyu !" kata Fiona dengan mata yang berkaca-kaca kemudian ia pergi meninggalkan Wahyu dengan berlari.

Wahyu sebenarnya ingin mengejar Fiona, namun ternyata tubuhnya ditahan oleh Anita. Yang melihat kejadian tersebut, Anita juga mengancam Wahyu untuk tidak mengejar Fiona lagi.

"Puas Kau !" maki Wahyu pada Anita, kemudian dengan terpaksa ia kembali masuk ke dalam area pesta pertunangan mereka.

"Aku pemenangnya ! Aku yang akan jadi istri mu, bukan wanita itu !" kata Anita penuh ambisi.

Dalam perjalanan pulang, Fiona hanya berjalan kaki, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, dan membasahi tubuhnya. Fiona benar-benar merasa kacau, rasa sakit yang diberikan oleh Wahyu benar-benar menyakitkan hatinya. Ia merasa menyesal telah mengenal dan mencintai Wahyu.

Fiona terus melangkahkan kakinya dan hendak menyebrangi jalan, namun tiba-tiba suara rem mobil begitu berdenging di telinganya dan membuat Fiona merasa terkejut, hingga ia tak sadarkan diri.

"Astaga ! Apa yang ku lakukan !" Foster keluar dari mobilnya dan mendapati seorang gadis sudah tak sadarkan diri di depan mobilnya.

Dengan cepat Foster kemudian membawa Fiona masuk ke dalam mobilnya. Tanpa berpikir panjang, Foster membawa Fiona ke hotel miliknya. Karena badai hujan membuat beberapa akses jalan mengalami banjir.

Foster menggendong Fiona masuk ke dalam kamar hotel pribadinya dilantai paling atas. Para karyawan yang melihat hal tersebut hanya diam kemudian berbisik, siapa wanita yang ada di gendongan boss nya tersebut.

Foster meminta bantuan pada dua orang pelayan wanita yang bertugas di hotelnya untuk mengganti pakaian Fiona yang basah.

Dua jam kemudian, Foster masih menuggu Fiona siuman namun ternyata Fiona masih tak kunjung bangun. Foster yang bosan menunggu pada akhirnya memutuskan untuk keluar kamar mencari udara segar. Saat ia tengah berada di lift dan lift yang ia tumpangi terbuka, dahi Foster mengernyit kala melihat istrinya berjalan bersama Nathan, sahabatnya sendiri.

Foster yang penasaran pun mengikuti mereka yang ternyata mereka berdua mauk ke dalam sebuah kamar.

“Mau apa mereka !” rahang Foster mengeras dan kedua tangannya mengepal kuat.

Foster kemudian menghubungi manager hotel untuk membawakannya kunci cadangan kamar yang dimasuki oleh istrinya. Begitu Foster mendapatkan kuncinya dan Foster membuka pintu tersebut, alangkah terkejutnya ia melihat istrinya tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri.

“Dasar bajingan !” ucap Foster dengan suara meninggi hingga membuat Selena dan Nathan terkejut. Selena langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos dan Nathan langsung buru-buru memakai celananya.

Prang !!!!

Foster membanting vas bunga karena begitu marah dengan perbuatan Selena dan Nathan.

“Keparat Kau !”

Foster kemudian memberikan bogem mentahnya pada Nathan hingga keduanya saling bekelahi dan Nathan menjadi babak belur. Selena tentu saja menjadi kalang kabut, pada akhirnya Selena harus membantu Nathan untuk bangun.

“Sudah ketahuan selingkuh, Kau masih saja membantunya ! Bagus, Selena bagus !” Foster memberikan tepuk tangan pada Selena.

Selama ini kurang apa dirinya sebagai seorang suami untuk Selena. Ia selalu memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami, nafkah lahir dan batin serta selalu membuat Selena merasa bahagia menjadi istrinya, namun ternyata Selena tak merasa puas dengan apa yang sudah Foster berikan.

“Kurang apa Aku, Selena ?” tanya Foster dengan suara yang bergetar, dan Selena hanya bisa diam seribu bahasa karena ia memang bersalah dalam hal ini.

“JAWAB AKU !!!” bentak Foster hingga Selena merasa terkejut.

Ini adalah kali pertama selama lima tahun mereka menikah, Foster mengucapkan kata-kata dengan nada meninggi.

Pada akhirnya Foster keluar dari kamar mereka, dan menuju cafe, ia melampiaskan amarahnya dengan minuman alkohol hingga Foster menjadi mabuk. Manager hotel yang melihat hal tersebut mencoba membantu Foster membawanya ke kemar pribadinya. Begitu tiba di depan pintu kamar, Foster menyuruh Manager hotel tersebut untuk pergi.

Foster kemudian masuk ke dalam kamarnya, matanya kemudian tertuju pada sosok gadis cantik yang masih tidur dengan pulas. Tanpa ia sadari Foster telah menjamah tubuh Fiona, Fiona merasa sesuatu bergerak di atas tubuhnya.

Fiona kemudian membuka kedua matanya secara perlahan, betapa terkejutnya ia dengan apa yang ia lihat. Seorang pria tengah mencium tubuhnya. Fiona berusaha melepaskan diri namun apalah daya, kekuatan tubuhnya tak sebanding dengan pria yang tengah menggagahinya.

“Lepaskan Aku.” Lirih Fiona

“Tuan…jangan..Ku mohon.” Fiona menitihkan air matanya apalagi saat ia merasakan benda tumpul itu menerobos masuk ke dalam area sensitifnya.

Hingga pada akhirnya kehormatannya harus terenggut oleh Foster. Fiona hanya bisa diam dan menangis hingga pada akhirnya keduanya terjebak dalam sebuah kesalahan satu malam.

...****************...

BAB 2 BERTEMU LAGI

Pagi harinya Fiona terbangun dari tidurnya, seluruh tubuhnya terasa remuk redam. Kejadian semalam masih jelas dala ingatannya bagaimana dengan gagahnya seorang pria menidurinya.

Fiona menangisi nasibnya, ia tak menyangka kehormatannya sudah direnggut oleh pria yang tak ia kenal. Fiona meringis merasakan sakit di area sensitifnya, sebab ini adalah pertama kali untuknya.

Dengan sekuat tenaga, Fiona mencoba bangun dan memakai pakaiannya dan pergi dari kamar hotel tersebut kemudian pulang ke rumah Kakaknya. Sesampainya di rumah ia sudah disambut dengan sorotan tajam mata Kakaknya yang menantikan kepulangannya.

“Dari mana Kau !” tanya Dion

“Mas, jangan seperti itu !” Diana memperingati suaminya untuk tidak memarahi Fiona karena Fiona tak pulang semalam.

“Sayang, Aku hanya khawatir dengan adik ku, apa Aku salah ?” Pada akhirnya Dion dan Diana terlibat cekcok karena Fiona tidak pulang.

“Fiona, masuklah ke kamar mu !” titah Diana dan Fiona kemudian menurut dengan ucapan Diana.

Lain halnya dengan Foster begitu ia selesai rapat, ia langsung bergegas ke kamarnya namun ternyata wanita yang bersamanya semalam sudah pergi. Foster tentu saja merasa bersalah, karena ia sudah tidak sengaja meniduri seorang gadis yang masih perawan.

“Berikan Aku rekaman CCTV di depan pintu kamar ku !” kata Foster pada asisten pribadinya, walau bagaimana pun ia harus bertanggung jawab terhadap apa yang sudah ia lakukan pada gadis tersebut.

Begitu Foster mendapatkan gambar gadis tersebut, ia meminta asistennya untuk mencari keberadaan gadis tersebut.

“Cari dan temukan dia secepatnya !”

Beberapa minggu kemudian, Foster mendapatkan undangan dari sebuah universitas ternama di Ibu Kota sebagai seorang dosen tamu untuk memberikan kuliah umum.

Fiona yang juga mengikuti kuliah umum tersebut merasa terkejut ketika tahu siapa dosen tamunya, yang ternyata adalah pria yang sudah merenggut kehormatannya.

Foster yang awalnya tak menyadari adanya Fiona dalam kuliah umumnya, tiba-tiba sorot matanya tertuju pada Fiona, meskipun Fiona menggunakan kaca mata, tapi Foster yakin itu adalah gadis yang ia tiduri beberapa waktu lalu.

Fiona yang mulai merasa tak nyaman, ia pun memutuskan untuk keluar dari gedung pertemuan tersebut menghindari Foster.

“Kenapa harus melihat dia lagi !” gumam Fiona sambil berjalan di koridor kampus.

Saat ia tengah berjalan, tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang yang membuat Fiona merasa terkejut.

“Lepasin !” Fiona menghempaskan tangan mantan kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Wahyu.

“Kita putus !” kata Fiona dengan penuh keyakinan. Lebih baik ia tak lagi mengenal Wahyu karena Wahyu sebentar lagi akan menikah dengan wanita lain.

“Aku tidak mau !” Wahyu membantah, tidak semudah itu baginya untuk melepaskan wanita yang sangat ia cintai.

“Aku tidak mencintai Anita ! Hanya Kamu wanita yang Aku cintai !” kata Wahyu yang membuat Fiona merasa jijik mendengarnya.

“Hubungan kita akan terus berlanjut, Kamu tidak bisa memutuskan begitu saja, Fiona !” kata Wahyu begitu kekeh dengan pendiriannya.

PLAK

Fiona menampar wajah Wahyu saking merasa jengkel dan marah pada pria itu. Bisa-bisanya Wahyu sangat begitu ambisius ingin memiliki dua wanita sekaligus.

“Aku tidak peduli dengan perasaan mu ! Karena bagi ku, Kau bukanlah siapa-siapa lagi bagi ku !” kata Fiona kemudian pergi dari hadapan Wahyu. Ia tak ingin lagi berurusan dengan Wahyu, bahkan sudah beberapa minggu ini ia sudah memblokir kontak Wahyu dan tidak pernah lagi ingin bertemu dengan Wahyu.

“Fiona !!! Fiona !”

Wahyu terus memanggil nama Fiona namun Fiona tak menghiraukannya sama sekali. Ia terus berlari dan menjauh.

...****************...

BAB 3 FOSTER ARMAND

Fiona menghapus air matanya dan tertawa ketika mengingat ucapan Wahyu barusan.

‘Tidak cinta dengan Anita tapi pada akhirnya Kalian menikah juga !’

Fiona menganggap Wahyu begitu egois karena seolah ingin memiliki dua wanita sekaligus.

Fiona kemudian mengeluarkan ponselnya, ia kemudian menghubungi Kakaknya karena ia harus bekerja paruh waktu hari ini di sebuah hotel yang mengadakan sebuah pesta. Setelah mendapatkan izin dari Kakaknya, Fiona kemudian menaruh lagi ponselnya ke dalam tas dan membuka dompetnya yang terdapat fotonya bersama Kakeknya.

Air mata Fiona kembali menetes, karena ia sangat merindukan Kakeknya yang sudah tenang dialamnya. Dulu kehidupan keluarga Abraham tidak seperti sekarang, Fiona hidup ditengah-tengah keluarga yang kaya raya. Namun setelah kematian Kakeknya semuanya berubah 180 derajat. Keluarganya kini harus memulai dari bawah, bekerja untuk melanjutkan kehidupan mereka. Bahkan Fiona harus kuliah sambil bekerja paruh waktu untuk biaya kuliahnya.

Beberapa jam kemudian, Fiona telah bersiap dengan seragam kerjanya. Ia harus menjadi pelayan dalam sebuah pesta yang diadakan di sebuah hotel mewah.

Dengan hati-hati Fiona membawa nampan berisi minuman untuk para tamu undangan, dan memberikannya pada mereka dari satu meja ke meja yang lain. Hingga pada akhirnya ia berhenti di satu meja, dan meletakkan minuman tersebut.

Namun tiba-tiba sorot matanya bertemu dengan seorang pria yang berusaha ia hindari. Tangan Fiona menjadi gemetar dan tiba-tiba gelas yang ia pegang jatuh mengenai gaun seroang wanita yang ada dihadapannya.

“Astaga !!!”

Fiona terkejut dengan apa yang sudah ia lakukan, ia tak sengaja melakukan hal itu, dengan gemetar dan rasa takut ia meminta maaf pada wanita yang sudah ia kotori gaunnya.

“Maafkan Aku, Nyonya !” Fiona menunduk meminta maaf, namun wanita tersebut tidak mau memaafkannya dan balik memberikannya cacian dan makian yang membuat Fiona merasa sesak mendengarnya.

“Dasar bodoh ! Apa Kau tahu gajimu sebagai pelayan seumur hidup pun belum tentu bisa membeli gaun seperti ini !” maki wanita itu, dia adalah Selena, istri Foster dan ini adalah acara ulang tahun Kakek Foster yang ke 80 tahun.

“Sekali lagi maafkan Aku, Nyonya. Aku tidak sengaja !” kata Fiona dengan mata yang berkaca-kaca.

Foster bisa melihat wajah Fiona yang sudah pucat pasi karena merasa takut dan bersalah.

“Maaf..maaf !” Selena merasa geram dengan suara Fiona.

“Selena sudah !” Foster berusaha menghentikan Selena karena beberapa tamu undangan menonton adegan tersebut.

“Kau membela dia !” kata Selena tak percaya dengan apa yang sudah dikatakan oleh suaminya.

“Kau bisa mengganti pakaian mu, gantilah sekarang !” kata Foster menekankan kata-katanya agara Selena menuruti ucapannya.

Tentu saja Selena menjadi kesal karena baik suaminya pun tidak membelanya sama sekali. Selena kemudian keluar dari pesta dengan menghentakkan kakinya.

Setelah Selena pergi, Fiona pun ikut pergi menuju ruang istirahat para pelayan. Ia kemudian membasuh wajahnya, makian yang diberikan oleh Selena seolah seperti menancapkan paku di hatinya yang akan selalu berbekas. Sebegitu hina kah pekerjaan seorang pelayan ?

Dalam lubuk hati Fiona, dulu bahkan gaun yang dipakai oleh Selena pun bisa Fiona beli. Satu lemari pakaiannya dulu tidak ada yang murah harganya. Ada rasa kesal dalam hatinya, mengapa hidupnya harus berubah menjadi miskin ?

Sebab kemiskinan membuat orang menjadi lemah dan mudah ditindas sesuka hati oleh orang yang memiliki kekuasaan.

Lain halnya dengan Foster ia mulai bertanya-tanya dalam hatinya, bukan kah Fiona adalah keturunan keluarga Abraham, lantas mengapa Fiona harus bekerja sebagai seorang pelayan ?

Fiona kemudian memilih melayani para tamu undangan di area belakang, karena tidak ingin bertemu dengan Foster lagi. Fiona baru tahu kalau pria yang menidurinya merupakan seorang CEO dan pewaris tunggal.

“Foster Armand” gumam Fiona, ia merasa tak asing dengan nama itu, hingga pada akhirnya ia mengingat dengan jelas siapa pria tersebut. Foster baru menyadari jika Foster dulu pernah bertemu dengan Kakeknya, yang pada saat itu Fiona tengah bersama Kakeknya di kantor. Dulu Foster ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan Kakeknya.

“Astaga !”

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!