1 Cinta, 2 Lelaki
Bab 1
Kamar Erlangga Cahyono Ariyan
Erlangga Cahyono Ariyan
Aku tak ingin mengenalnya jack..
*Dengan hembusan kasar *
Erlangga Cahyono Ariyan
*diam dengan mamandang wajahnya di cermin*
Jackseon Cahyono Ariyan
Kau masih menunggunya...?
*sambil merebahkan badannya di kasur*
Erlangga Cahyono Ariyan
Entahlah... Aku masih memikirkannya
*mengacak rambut dengan frustasi*
Di tempat lain, Dikediaman Pratama
Seorang Ibu yang sedang berbincang dengan sang anak sambil memasak di dapur
Zulia Miatuni
Alaa, apakah bunda boleh bertanya sesuatu pada Alaa?
* dengan memotong wortel *
Saat Laila Nur Fadhila bersama orang terdekatnya dia dipanggil Ala
Laila Nur Fadhila (Ala)
*mendongakkan kepalanya ke bundanya*
Laila Nur Fadhila (Ala)
Bilang ajaa bund...Ngapain harus tanyaa
*sambil tersenyum manis ke bundanya*
Zulia Miatuni
Apa kamu tidak mau menyusul kakak muu
Laila Nur Fadhila (Ala)
Untuk aapa aku menyusul Kak Saleha..
Laila Nur Fadhila (Ala)
Toh bikin repot mereka saja... Bund
Zulia Miatuni
*memukul lengan Ala pelan dengan bungkusan buncis*
Zulia Miatuni
Maksud bunda bukan itu Alaaa
Laila Nur Fadhila (Ala)
*Pura pura meringis kesakitan*
Laila Nur Fadhila (Ala)
Aduuuh bund.. Kok Ala di pukul sih
*dengan mengusap lengannya yang tak sakit sama sekali*
Zulia Miatuni
Habis kamu bercanda mulu... Udh tau bunda mau ngomong serius
Laila Nur Fadhila (Ala)
Bunda kurang jelas sih kalau ngomong...
^sebenarnya dia tau apa yang di maksud bunda^
Zulia Miatuni
Kapan kamu punya kenalan cowok yang bisa bertemu Ayah Bunda..?
*memandang wajah Ala dengan lekat*
Laila Nur Fadhila (Ala)
*menelan salivanya dengan susah, lalu menetral kan wajahnya*
Laila Nur Fadhila (Ala)
Nanti kalau udah waktunya
*menunjukkan senyum pepsodent*
Jaiz Pratama
Ndook Ala....
Suara bariton yang menyelamatkan Ala
Laila Nur Fadhila (Ala)
Iyaa yah...
*menghampiri sang Ayah*
Laila Nur Fadhila (Ala)
(alhamdulillah Ya Allah, Engkau menyelamatkan hamba)
*mengusap dada*
Biar tidak bingung
Jika tanda() berarti bicara dalam hati
Kalau tanda ** tindakan
^^ sebenarnya
Bab 2
Teras depan rumah kediaman Pratama
Seorang pria tua duduk dikursi yang telah disediakan di teras
Jaiz Pratama
Hmmm *mengirup aroma kopi*
Jaiz Pratama
*slruup*
Haah alhamdulillah
Laila Nur Fadhila (Ala)
Gimana yah,kopi buatan Ala?
Jaiz Pratama
Seperti biasa... Bisa menghilangkan capek Ayah, makasih ya ndok
*tersenyum manis pada anaknya*
Laila Nur Fadhila (Ala)
Sama sama yah... Ya udh Ala kedapur dulu yaa, belum selesai tadi bantu bunda
Jaiz Pratama
Hem ya ya
*mengagukkan kepalanya*
Sebab frustasi Erlangga Mandi dan Jack menungunya sambil tiduran di kasur empuk Erlangga
Jackseon Cahyono Ariyan
Ku kira kau tidak akan keluar dari kamar mandi Ngga
*mendengus sebal*
Erlangga Cahyono Ariyan
Mengapa?
*mengeringkan kepalanya dengan handuk kecil*
Erlangga Cahyono Ariyan
*menghampiri Jack yang sudah duduk*
Jackseon Cahyono Ariyan
Sudahlah ayoo cepat sudah ditunggu Papa
*berjalan menuju pintu keluar dan membanting pintu dengan cukup keras*
Erlangga Cahyono Ariyan
*terperanjat dan mengelus dada*
Sudah ada Papa dan Jack yang menunggunya
Erlangga Cahyono Ariyan
Maaf telat, Apa yang mau Papa bicarakan
*sudah duduk di depan Papanya dan disamping Jack*
Ariya Maxxel
Papa tidak butuh penolakan dari mu Angga
*wajah tegas, mata yang tajam tertuju pada anaknya*
Jackseon Cahyono Ariyan
*memandangi wajah Angga dan Papanya bergantian*
Jackseon Cahyono Ariyan
(susah deh kalau giniii, bakal kena imbasnya nih)
Bab 3
Matahari🌞yang tersenyum melihat seorang gadis dengan cerianya keluar rumah ,dengan tujuan ingin mengajar📓
Bunda Zulia mengantarkan anaknya [Ala] ke depan rumah untuk mengajar anak anak
Zulia Miatuni
' Ya Allah, semoga Engkau melancarkan segala urusan anak ku amiin'
*mengusap telapak tangannya ke wajah*
Jaiz Pratama
Aamiiin
*mendengar gumaman doa sang istri*
Jaiz Pratama
*menghampiri istri dan memeluk pinggang istrinya*
Zulia Miatuni
*tersenyum, sebab sang suami mendengar gumaman doanya*
Jaiz Pratama
Sudah yuk, masuk Ayah ada pekerjaan
Zulia Miatuni
*mengagukkan kepalanya*
Mereka sepasang suami istri masuk kedalam rumahnya
Laila Nur Fadhila (Ala)
Alhamdulillah nyampek
*menjagang motornya dan melepas helm nya*
Laila Nur Fadhila (Ala)
Seharusnya anak-anak sudah menunggu ku
*berjalan memutari taman*
Ada yang sejak tadi memandanginya dengan seksama
People
Ouh ini perempuan yang ditunjukan Papa
*smrik*
People
*mengikuti dari jarak jauh*
Laila Nur Fadhila (Ala)
'Seperti ada yang mengikuti ku ya'
*sedikit takut*
Laila Nur Fadhila (Ala)
*berhenti, lalu menoleh ke belakang*
People
*bersembunyi di balik kakek" tua yang duduk*
Laila Nur Fadhila (Ala)
*menelisik*
Sepertinya tidak ada.., mungkin persaanku saja..
Laila Nur Fadhila (Ala)
*menghendikkan bahu, lalu berbalik*
Dari jauh mereka memandangi Ala, lalu mereka...>>
anak-anak
Kak Ala....
*bersamaan, melambaikan tangan*
Laila Nur Fadhila (Ala)
Ouh.. Ternyata anak-anak memilih tempat yang lumayan sepi
*menganggukkan kepala, dengan senyum manis*
Laila Nur Fadhila (Ala)
*menghampiri anak-anak*
kakek
Nak... Sampai kapan kamu jongkok disitu...
People
Eh.... Ini kek lagi nali tali sepatu
*salah tingkah, dengan cengengesan*
People
*pura-pura menali sepatu yang sudah rapi, agar tidak ketahuan oleh kakek"*
kakek
Sudah pergi gadis cantik itu
*memandangi wajah pria yang di depannya dengan senyuman manis*
People
Hehehe
*berdiri, dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal*
People
Ya sudah kalau begitu kek, saya permisi
*membungkukkan badan, berbalik*
People
*berbalik menghadap kakek*
Terima kasih kek
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!