NovelToon NovelToon

Ordinary Life Of The Siblings

prolog

Kerajaan Eiden, merupakan kerajaan terlemah diantara 3 kerajaan yang ada di benua barat.

Itulah yang diketahui oleh orang-orang yang ada di luar kerajaan Eiden. Nyatanya, banyak orang kuat yang tersembunyi di antara penduduk biasa. Semua orang kuat yang bersembunyi di kerajaan Eiden adalah orang-orang yang ingin hidup dengan tenang dan damai.

Mereka datang dari seluruh penjuru dunia, dikarenakan kerajaan Eiden jarang terlibat dalam masalah politik, itulah yang membuat kerajaan Eiden sangat cocok untuk kehidupan damai sesuai kriteria mereka.

Namun perang pecah antara kerajaan Eiden dan kerajaan Harmes. Kerajaan Harmes menyerang kerajaan Eiden dengan niat untuk mendominasi kerajaan tersebut.

Karena hal itu, Banyak orang kuat yang tinggal di kerajaan Eiden keluar menunjukkan diri mereka untuk melindungi tempat yang mereka anggap rumah.

Setelah berperang cukup lama, berkat strategi yang dibuat oleh komandan perang serta caranya memimpin pasukan untuk menjalankan rencana yang dibuat, mereka dapat memukul mundur pasukan kerajaan Harmes.

kemenangan pun tercapai. Sang Raja dari kerajaan Eiden menganugerahkan gelar bangsawan kepada para orang-orang yang paling banyak berpartisipasai dalam perang itu. Terutama kepada komandan mereka, yang merupakan seseorang pewaris dari keluarga viscount Florence, di anugrahi gelar Grand Duke yang pertama kali dalam sejarah Kerajaan Eiden.

Sang komandan terkenal karena sifat dingin dan ketelitian nya dalam merencanakan dan melakukan sesuatu. Dia juga semakin terkenal dikarenakan menolak lamaran pernikahan yang diajukan oleh adik perempuan dari sang raja dengan alasan 'dia tidak ingin menikah untuk kedua kalinya.'

"Hahaha... Alasan dari sang grand Duke pasti sangat mengejutkan sang adik raja." Kata Aryana dengan santai sambil menertawakan koran yang dibacakan oleh kembarannya, Arion.

"Yah jelas, bayangkan seseorang dikenal dengan sifat dingin nya ternyata sudah pernah menikah, apa tidak terkena serangan jantung?" Arion menimpali perkataan kembarannya.

"Tapi kakak, bukankah wajah dari sang grand Duke sangat familiar?" Komentar Kyle yang berusia 10 tahun yang merupakan adik laki-laki dari si kembar.

Aryana dan Arion kemudian memperhatikan foto grand Duke.

"Kau benar... Dia terlihat familiar." Kata Arion sambil memikirkan wajah dari grand Duke.

Aryana yang mulai memutar otaknya untuk mengingat-ingat apakah ada di ingatan nya tentang sang grand Duke. Tapi pada akhirnya dia menyerah karna terlalu pusing.

"Hahhhh... Mau dipikirkan Sampe kiamat juga aku tidak bisa mengingat nya. Aku peduli lagi, lebih baik aku pergi berburu. Aku terlalu malas buat mikir." Aryana berkata dengan frustasi sambil berjalan pergi keluar ruangan.

"Terserah kau sajalah." Arion memutar matanya melihat kelakuan kembarannya.

"Kak Rio , apakah kita jadi membuat pancake?" Evelyn yang merupakan adik bungsu mereka yang baru berumur 7 tahun menerobos masuk dalam ruangan.

Arion terkekeh, dan meletakkan koran yang dibaca nya.

"Tentu saja adikku, kita akan membuat nya." Arion berjalan menghampiri adiknya untuk berjalan pergi ke arah dapur.

Kyle yang di tinggal sendirian dalam ruangan hanya bisa menggerutu.

Namun ketika dia berniat pergi ke kamarnya untuk tidur, di tiba-tiba dikejutkan oleh kemunculan kakak perempuan nya.

"DUARR!! ADEKK ayo kita pergi berburu bersama." Aryana muncul tanpa pemberitahuan yang membuat adik laki-lakinya terkejut. Dia kemudian menggendong Kyle seperti sekarung beras.

"Apa yang-? Kakak! Lepaskan aku! Aku ingin tidur!!" Kyle yang terkejut memprotes tindakan kakak perempuan nya.

" CK.ck. dek dek. Kau harus ikut, karna aku akan mengajarimu teknik baru dalam berburu." Aryana menyeringai.

Ekspresi jijik terlihat di wajah Kyle.

"Sial! Aku tidak mau! Semua Teknik yang kau ajarkan itu aneh! Tidak ada yang normal!"

"Hahahaha... Kau tidak bisa menolak adikku yang imut." Aryana tertawa sambil mengaktifkan sihir teleportasi tanpa memperdulikan protes dari kyle.

Di tempat lain, yang tidak lain adalah dapur, Arion hanya bisa menghela nafas mendengar teriakan Kyle.

'ku harap Kyle dapat pulang dengan keadaan waras.'

Prolog end.

Note:

Tingkatan gelar sistem kerajaan yang dipakai dalam novel ini:

1) emperor/Empress (kaisar)

2) King/Queen (Raja/Ratu)

3) Grand duke/duchess (Adipati agung)

4) Crown prince/princess (pangeran/putri mahkota)

5) Duke/Duchesss (Adipati)

6) prince/princess (pangeran/putri)

7) Marquess/Marchioness

8) count/countess

10) viscount/viscountess

11) Baron/baroness

12) knight/dame

13) Lord/Lady

Chapter 1: awalan baru

*note:

"Nama": berbicara

'Nama': berbicara dalam hati.

...________________...

ughh...

Kepalaku pusing...

Sinar matahari yang masuk dari arah jendela menyinari sosok yang tengah berbaring di sebuah tempat tidur sederhana. Sosok itu mulai Mengernyitkan alisnya, dan Secara perlahan membuka matanya.

Dia mendapati dirinya berada di sebuah ruangan sederhana yang berdindingkan kayu serta sebuah kasur yang nyaman tempat ia berbaring.

"Apa ini..." Gumam sosok tersebut sambil perlahan mengganti posisi dari tiduran menjadi duduk.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Selamat datang ...

...Pemain!...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

"Hah??? Apa-apaan ini??, kenapa ada jendela sistem yang muncul di hadapanku sekarang." Sosok itu mulai meraba-raba jendela sistem yang muncul di hadapannya.

'apakah aku sedang bermimpi, sebentar, kalau tidak salah kan aku mengalami kecelakaan, dan bisa saja aku sudah mati karena kecelakaan itu. Jadi apa ini?'

Sosok yang sedang duduk di kasur itu sekarang mulai mengamati ruangan. Di ruangan itu terdapat cermin besar yang menghadap kearahnya di sebelah sebuah lemari.

Disana dia melihat pantulan dirinya. Pantulannya terlihat seperti seorang remaja yang umur nya tidak lebih dari 15 tahun, dengan rambut pendek berwarna hitam. Matanya memiliki warna berbeda. Mata kanannya berwarna merah darah, sedangkan mata kirinya berwarna biru. Dia juga memiliki wajah tampan dan terkesan cantik akibat bulu matanya yang panjang dan lentik.

Sosok itu mulai menyentuh wajahnya.

"Ini aku?..." Katanya dengan lirih.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Apakah anda ingin ...

...Mengetahui informasi...

...Lebih lanjut ?...

...Yes No...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

Jendela sistem kembali menarik perhatian sosok yang masih terkejut melihat pantulannya di cermin. Kemudian tanpa berpikir panjang dia langsung menekan tombol yes.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Informasi pribadi...

...Nama: Arion (Rio)...

...Umur: 16 (22) tahun...

...Tinggi: 171 cm...

...Berat: 59 kg...

...Job: -...

...Status: transmigrator ...

...Title: -...

...Level: 1...

...Stat:...

...Strength: 3...

...Inteligent: 10...

...Agility: 5...

...Durability: 2...

...Poin stat yang bisa dipakai: 0...

...Skill:...

...1. Blue lotus (D): menciptakan lotus biru yang dapat menyebabkan halusinasi ringan kepada target selama 5 menit. Tingkat halusinasi dan durasi penggunaan skill bertambah seiring kenaikan tingkat dari skill...

...2. Lotus sacred healing (E): menciptakan lotus yang mengeluarkan serbuk dengan efek penyembuhan. dapat menyembuhkan luka ringan. Kemampuan penyembuhan akan bertambah kuat seiring kenaikan tingkat dari skill....

...Pasif:...

...1. Language knowledge (B): bisa Mengerti bahasa apapun, dan Berbicara dalam bahasa apapun. Tapi Memiliki efek samping berupa, Tidak dapat membaca rune....

...2. Write? It's easy for me! (C): pengguna memiliki kemampuan untuk menulis dengan tangan kiri maupun tangan kanan....

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

"Wow, bukankah ini seperti novel dengan genre sistem yang sering ku baca bersama adikku? Ini seperti aku menjadi karakter utama dari sebuah novel." Gumam sosok tersebut yang diketahui bernama Arion atau sebelum nya bernama Rio.

"Tapi kenapa stat ku begitu rendah??!Bukankah itu terlalu sedikit walaupun baru berlevel 1???." Arion cemberut melihat statistik yang sangat rendah menghiasi jendela sistemnya.

'Yah setidaknya aku mendapatkan pasif yang cukup bermanfaat. tunggu, di jendela sistem ini bertuliskan nama seseorang yang bernama Arion. ini berarti aku merasuki tubuh seorang yang bernama Arion?'

Arion menghela nafas. Dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum dia mendapati dirinya berada di tubuh seorang remaja berusia 16 tahun.

Dia sebelumnya bernama Rio, seorang mahasiswa akhir tahun yang sedang mengerjakan proposal, mengalami kecelakaan di jalan raya bersama adiknya ketika mereka mengendarai motor untuk pergi ke pantai untuk menikmati sunset sebagai cara untuk melepas setres.

Dan sekarang dia mendapati dirinya merasuki tubuh seorang remaja yang berumur 16 tahun, yang sepertinya merupakan orang biasa dengan skill... Bisa dibilang sama sekali tidak berguna selain pasifnya.

'yah, jika sistem ada dan menunjukkan skill aktif dan pasif, ini berarti dunia yang ku tempati sekarang adalah dunia fantasi.'

Arion menghela nafas kasar.

' hah.... Andai saja adikku disini sekarang, dia pasti akan kegirangan. Dia sangat menyukai komik dan novel yang bergenre fantasi.'

Wajah Rio- tidak, Arion menggelap mengingat adiknya.

'Mungkin dia akan mulai membuat bom seperti apa katanya dulu ketika aku membantunya mengerjakan tugas kimianya.'

Arion merinding mengingat setiap perkataan adiknya yang mengatakan dia akan membuat bom dan menghancurkan sekolah agar bisa libur dari semua tugas, atau juga dia mengatakan bahwa dia akan membuka perang dunia yang kexxxxx, seperti yang dilakukan hit***.

Arion menghela nafas, kemudian menatap jendela sistem lagi dan mengerutkan keningnya.

'tunggu sebentar, aku bahkan tidak tau sedikit pun tentang arion yang asli, bagaimana jika aku ketahuan oleh orang-orang yang mengenal Arion, bahwa aku bukan Arion yang asli??'

" sistem, tolong berikan aku informasi tentang Arion."

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Tentu saja pemain!...

...(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Ini dia!...

...✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧...

.........

...Arion, merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Dia memiliki kembaran yang bernama Aryana, seorang perempuan cantik yang lebih muda darinya 4 menit. Lalu ada adik laki-lakinya yang berumur 9 tahun bernama Kyle, dan yang terakhir, dia mempunyai adik bungsu perempuan yang baru berusia 7 tahun yang bernama Evelyn....

...Arion hanya tinggal bersama saudara dan saudarinya semenjak ibunya meninggal saat melahirkan adik bungsunya 7 tahun yang lalu , dan ayah mereka yang pergi berperang lebih dari 7...

...tahun yang lalu....

...Saat mereka ditinggalkan sendirian oleh orang tua mereka, Arion baru berusia 9 tahun. Dia dan Aryana bekerja untuk menafkahi adik-adiknya sejak saat itu, dengan bantuan seorang wanita paruh baya, yang merupakan teman dekat dari ibunya, yang telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu....

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

"..."

"Sial... Bukankah ini terlalu menyedihkan bagi seorang anak yang berumur 9 tahun yang harus bekerja untuk kehidupan mereka? Walaupun ada orang baik yang mau menolongnya. tapi tetap saja, bagi seorang anak kecil, ini terlalu berlebihan."

' Aku jadi merasa bersalah karna mengambil tubuhnya.'

"Tapi ini terlalu umum." Arion mendesah.

"Setidaknya, berikan aku potongan ingatannya sedikit jika ingin aku hidup sebagai Arion, sialan." Dia menatap sistem dengan kesal.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Dasar pemain Banyak ...

...maunya...

...(⁠눈⁠‸⁠눈⁠)...

...Lebih baik pemain ...

...mengerjakan quest!...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

Arion mengerutkan keningnya akibat tanggapan dari sistem yang tidak terduga.

'huh???'

"Apa-apaan tanggapan mu itu?!!"

Namun Tak lama setelah itu, sebuah notifikasi muncul di jendela statusnya.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Quest baru sudah muncul!...

...Apakah anda ingin melihat nya?...

...Yes No...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

Arion semakin kesal karna tiba-tiba muncul notifikasi yang keluar dari jendela sistem yang mengatakan bahwa dia mendapatkan sebuah quest.

'aku baru saja terbangun di tempat ini tidak lama, dan sekarang aku sudah mendapatkan quest. Hahhh.....'

Dia kemudian menekan tombol yes untuk memeriksa quest yang di berikan sistem.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Quest baru!...

...Temukan adik perempuanmu...

...Di kehidupanmu sebelum...

...Bertransmigrasi ...

...Tingkat kesulitan: F+...

...Hadiah: poin stat +5...

...Kegagalan: tidak ada...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

"Tunggu- ini berarti Naya ada disini!?" Arion tanpa sadar berseru dengan keras dan tak lama kemudian pintu kamarnya tiba-tiba dibanting terbuka yang membuat Arion langsung menoleh kesana.

'ah... Semoga pintu itu baik-baik saja'

Disana, lebih tepatnya di pintu yang terbuka menampilkan sosok gadis cantik tinggi yang identik dengan dirinya, hanya saja di memiliki wajah yang lebih feminim dan rambutnya berwarna hitam dan putih yang panjangnya hingga ke paha. serta warna mata kiri berwarna merah darah, sedangkan mata kanan berwarna biru.

"Rio??!" Seru gadis itu dengan ekspresi terkejut.

"Naya..." Gumam Arion dengan mata terbelalak.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Quest selesai!...

...Selamat player, anda berhak...

...Mendapatkan poin stat +5...

...sebagai Imbalan penyelesaian ...

...quest!...

...(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

Arion mengabaikan pesan dari sistem. Dia masih merasa terkejut dengan kedatangan gadis, bukan, adiknya yang dia kira tidak ikut bersamanya ke dunia ini.

Setelah beberapa saat, gadis yang di panggil Naya kemudian berjalan ke arah kasur tempat Arion berada, dan dengan kesal memukul kepala kakaknya.

"KAN SUDAH AKU BILANG! BAWA MOTOR ITU JANGAN UGAL-UGALAN! DASAR SIALAN! MENTANG-MENTANG SETRES BAWA ORANG MATI SEMBARANGAN!" Naya berteriak marah ke arah Arion.

Arion yang dipukul kepalanya meringis dan mengusap tempat yang dipukul oleh adiknya.

"Tidak bisakah kau berbelas kasih kepada kakakmu ini? Pukulanmu entah kenapa semakin sakit sejak terakhir kali kau memukulku sialan." Gerutu Arion.

'sejak kapan dia bertambah kuat, apa ini dipengaruhi oleh tubuh yang ia tempati juga?'

Naya yang mendengar itu memasang ekspresi bingung.

"Eh? Masa sih?" Naya berkata sambil memiringkan kepalanya dan tentu saja tanpa rasa bersalah di mukanya.

"Dasar adik durhaka." Arion menghela nafas.

Naya hanya mendengus dan menatap tangan kanannya.

"Apa benar aku tambah kuat? Memang sih... Aku merasa tubuh ini lebih atletis daripada tubuhku yang dulu, dan terasa lebih nyaman juga." Katanya sambil merebahkan diri di kasur Arion.

"CK. Kenapa kau tidak melihat stat mu saja?" Kata Arion datar ke arah Naya.

"Hah? Memangnya bisa kah? Apa sistem ada di dunia ini?" Naya berganti posisi menjadi duduk. Dia menatap penuh tanya ke arah kakaknya.

"Huh? Bukannya itu seharusnya muncul ketika kau pertama kali bangun?." Sekarang Arion yang bingung.

"Tidak ada yang seperti itu! Tunggu- jangan bilang kau bisa mengakses sistem." Naya terkejut sambil meraih bahu kakaknya.

Arion menyeringai penuh kesombongan.

"Yah sepertinya keberuntungan ada di pihakku." Dia berkata dengan nada yang mengejek.

Naya yang mendengar itu mau tidak mau merasa terkhianati, dia kemudian dengan frustasi mengacak-acak rambutnya.

"Arghhhh! Sialan! Ini tidak adil!! Aku juga ingin mengakses sistem seperti karakter novel yang kubaca, sialan!" Dia menggerang dengan frustasi. Dia kemudian mengambil bantal dan membenamkan wajahnya disana dan mengeluarkan semua kata umpatan yang ada di pikirannya.

Arion yang melihat kesengsaraan adiknya mau tidak mau tertawa.

"sepertinya akulah yang menjadi karakter utamanya." Katanya dengan seringai lebar terpampang di wajahnya dan ekspresi penuh kemenangan.

Naya yang sudah kesal semakin tambah kesal setelah mendengar perkataan dari kakaknya. Dia lalu meremas bantal yang dipegangnya lebih kuat.

'rasakan itu, dasar bocah nakal. Jadi adik jangan durhaka, sialan. kan kena kualat.'

Arion tertawa dengan begitu angkuhnya melupakan bahwa beberapa saat yang lalu dia telah mengeluh karna stat nya yang begitu rendah.

'Hmmm... Sebentar...bisakah aku mengakses informasi tentang Naya?'

Dia kemudian menatap ke arah Naya yang sepertinya sedang menangis? Ah lupakan saja detailnya. Tak lama setelah dia menatap, jendela sistem muncul di hadapannya.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Apakah anda ingin melihat ...

...Informasi dari karakter ini?...

...(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)...

...Yes No...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

'ya'

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Beberapa informasi...

...Akan terkunci di karenakan...

...Level pemain belum cukup ...

...Untuk melihat keseluruhan...

...informasi Dari karakter....

...Apakah anda ingin...

...Melanjutkan?...

...Yes No...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

Arion mengerutkan kening karna keterbatasan akses dalam melihat informasinya.

'yah, walaupun aku tau pasti ini akan terjadi, yaudah sih.'

Arion mengangkat bahunya, kemudian menekan tombol yes, untuk mengakses informasi dari Naya.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

..._________________________________...

...Informasi Dari karakter tidak dapat...

...Diakses di karenakan karakter bukanlah...

...Seorang pemain...

...(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)...

..._________________________________...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

'Ah sialan. Sistem tidak berguna. Tapi tunggu- apa maksudnya informasi nya tidak dapat diakses karena bukan seorang pemain?? Apakah ini artinya aku hanya bisa melihat informasi dari sesama pemain? Berarti yang bisa mengakses sistem bukan hanya aku saja???!'

"Hah.... Sialan." Umpat Arion karena memikirkan kemungkinan bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang bisa mengakses sistem.

Naya menoleh ke arah kakaknya yang tiba-tiba mengumpat dengan nada yang terdengar frustasi. Dia menatap nya dengan bingung.

Dengan mata yang membengkak akibat menangisi nasib nya yang tidak sesuai dengan keinginannya, Naya bertanya ke pada kakaknya yang terlihat seperti dikhianati.

"Kakak, kenapa kau tiba-tiba mengumpat?"

Arion memijat pelipisnya.

'hahhhh... Bagaimana ini, ini berarti aku hanyalah salah satu dari banyaknya orang yang mendapatkan akses ke sistem. Ini membuat kemungkinan menjadi seorang karakter utama dalam sebuah novel menjadi lebih kecil...'

Arion menghela nafas lelah.

'nah, persetan dengan karakter utama, aku terlalu malas untuk menjadi seorang karakter utama yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar di dalam sebuah novel. Lebih baik menjadi npc atau seorang villain.'

Dia kemudian mengangguk ke pemikirannya itu.

"Oiii, kakak jelek, kau belum menjawab pertanyaan ku dari tadi." Naya merasa sedikit kesal karna diabaikan oleh kakaknya.

Arion yang mendengar itu menatap datar pina.

"Yahh tidak ada, aku hanya menyadari sebuah fakta, tapi aku terlalu malas untuk memberithumu." Katanya datar sambil memutar matanya..

Mendengar itu Naya hanya mendengus.

"Ya sudahlah, aku tidak peduli lagi toh. Walaupun tanpa sistem, aku lebih kuat darimu."

Arion mengerutkan keningnya.

"Huh? Kata siapa kau lebih kuat dariku? Kau bahkan tidak tau skill apa yang kau miliki, dan juga, kau tidak tau level milikku. Jadi bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa kau lebih kuat?"

Naya menatap datar ke arah kakaknya yang sepertinya tidak mau menerima kekalahan itu. Dia memutar matanya.

"Hah... terserah kau saja. Ngomong-ngomong kapan kau mulai bangun di dalam tubuh Arion?" Dia bertanya.

"Belum lama ini, beberapa menit sebelum kau mendobrak pintu kamarku." Jawab Arion dengan datar.

"Begitukah? Sayang sekali kau tidak bisa merasakan kue yang kemarin kami makan. Hahh.... Aku juga tidak dapat merasakan masakan Arion lagi..." Kata Naya dengan nada kecewa.

Arion mendengus mendengar perkataan adiknya.

'tunggu- dia bilang kemarin??'

"Naya, kapan kau mulai terbangun di tubuh itu??" Arion menatap adiknya dengan penuh pertanyaan di wajahnya.

"Yah, 2 Minggu yang lalu, awalnya aku merasa canggung dengan keberadaan saudara dan saudari Aryana yang asli, namun sekarang sudah agak berkurang." Jawabnya sambil merebahkan tubuhnya kembali.

Arion hanya mengangguk dengan jawaban dari Naya dan menunggu nya untuk melanjutkan perkataan nya.

Naya menghela nafas. Menatap ke langit-langit kamar Arion.

"Kau tau, selama seminggu ini aku merasa kesulitan untuk beradaptasi. Tapi syukurlah, sepertinya kepribadian dari Aryana yang merupakan pemilik asli dari tubuh yang ku tempati ini sama denganku. Walaupun aku curiga bahwa Arion yang asli seperti nya mengetahui bahwa aku bukanlah Aryana, namun dia tetap diam dan benar-benar memperlakukanku seperti adiknya sendiri. Aku jadi agak terikat dengannya. Masakannya juga sangat enak. Aku ingin memakannya lagi." Lanjutnya dengan nada yang agak sedih.

Arion yang mendengar itu tanpa sadar mendengus. Dia tidak tau kenapa dia merasa kesal.

"Jadi, jika kau bisa memilih siapa yang akan menempati tubuh ini, siapa yang akan ku pilih, Arion yang asli atau aku?" Arion berkata dengan ketus.

Naya yang mendengar itu tertawa.

"Kakak, jangan bilang kau cemburu karna aku merindukan Arion yang asli? Yang benar saja?" Naya bangkit dan memeluk kakaknya dengan ekspresi mengejek.

"Ayolah kakak, percaya lah adikmu ini sangat menyayangimu, dan tidak akan pernah ada orang yang menggantikan tempatmu di hatiku." Naya tertawa sambil melepas pelukannya dari Arion.

"Sudahlah, aku akan pergi membangunkan kedua adik baru kita." Katanya mulai berjalan keluar dari kamar Arion. Namun berhenti di ambang pintu, dan menoleh ke arah kakak ya.

"Oh ya, tambahan, mulai sekarang aku adalah Aryana, kau bisa memanggilku Rya. Dan sebaliknya juga, kamu adalah Arion dan aku akan memanggilmu Rio dan seperti biasa tanpa embel-embel kata 'kakak'." Kata Naya- tidak, Aryana sambil melambaikan tangannya dan menutup pintu kamar Arion.

Arion menatap kosong ke arah pintu kamarnya.

'dasar adik durjana, aku tidak bermaksud begitu sialan, aku hanya masih merasa agak tidak enak dengan Arion yang asli. Dan juga kau sama sekali tidak pernah mengatakan enak ke masakan ku yang super duper enak itu. Jadi wajar aku bilang begitu.'

Arion memilih mengabaikan hal itu.

"Sebentar, kalau tidak salah, pasif ku yang pertama membuatku bisa mengerti bahasa apapun..." Gumam arion, di menoleh ke meja kecil di samping tempat tidurnya. Disana terdapat sebuah buku. Lebih tepatnya sebuah diary.

Arion meraih buku itu dan membukanya. Halaman pertama adalah nama dari pemilik dari itu, di tulis dengan bahasa yang asing, tapi dapat dengan mudah dia baca dan pahami.

'apakah ini karna pasifku? Jadi aku bisa membacanya dengan mudah.'

Dia kemudian memfokuskan dirinya untuk membaca diary tersebut.

Halaman pertama dari Diary itu menunjukkan bahwa Diary itu adalah milik Arion yang asli.

Ketika Arion mulai membuka halaman lainnya untuk dibaca. Itu berisi keseharian Arion yang asli dalam menjalani hidupnya selama ini.

'wow ini lebih jelas informasi nya dari pada yang diberikan sistem mengenai kehidupan arion. Dari keseluruhan yang kubaca, sepertinya kepribadian Arion yang asli itu tidak terlalu jauh berbeda dengan kepribadian ku. Mungkin ini akan lebih mudah dari yang ku perkirakan.'

Kemudian ketika dia mencapai halaman terakhir dari buku diary yang ia baca, Disana terdapat sebuah jadwal aktivitas yang dilakukan oleh Arion yang asli.

"Hmmm...Sepertinya aku perlu membuat sarapan."

'tapi sebelum itu, kurasa aku harus mandi dan mengganti baju terlebih dahulu.'

Dia kemudian bangkit dari tempat tidurnya mengambil baju ganti di lemari dan pergi ke kamar mandi.

..._________...

"Kak Rio! Sarapan kita hari ini apa?" Seorang gadis berusia sekitar 6 tahunan memeluk Arion dari belakang ketika ia mulai mempersiapkan wajan untuk memasak.

Dia kemudian menoleh ke arah anak tersebut.

'sepertinya gadis ini adalah adik bungsu dari Arion... Evelyn.'

Arion tersenyum dan mulai mengusap kepala gadis itu.

"Hmmm.. ntahlah, apa yang ingin kamu makan?" Tanyanya dengan senyum lembut di wajahnya.

Ekspresi anak itu berbinar.

"Kalau begitu, buatkan kami nasi goreng telur! Aku sangat menyukai nasi goreng yang dibuatkan oleh kakak!" Kata gadis itu bersemangat.

Arion terkekeh mendengar jawaban gadis- tidak, adiknya itu.

'gadis ini sangat bersemangat sekali. untung saja di diary itu, Arion yang asli menuliskan beberapa resep masakan yang disukai adik adiknya.'

"Baiklah, kakak akan buatkan. Jadi bisakah kau menyiapkan meja sementara kakak memasak?"

"Tentu!"

Anak itu dengan cepat melepaskan pelukannya dari Arion, kemudian mulai mengambil alat makan dan menatanya sedemikian rupa diatas meja.

Arion hanya terkekeh melihat ke antusiasan anak itu. Dia sekarang mencoba memeriksa jendela informasi Evelyn.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

..._________________________________...

...Informasi Dari karakter tidak dapat...

...Diakses di karenakan karakter bukanlah...

...Seorang pemain...

...(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)...

..._________________________________...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

'yah, aku sudah menduga hal ini sih.

Arion menghela nafas dan menutup jendela sistem. Dia kemudian mulai memberikan perhatiannya kepada bahan-bahan makanan yang sudah ada dihadapannya.

...__________...

Setelah selesai memasak Arion dengan bantuan Evelyn menyajikan masakan nya di atas meja.

" eve, dimana Na- maksud ku.. Rya?" Tanya Arion yang masih belum melihat adiknya setelah pertemuan di pagi hari itu.

'aneh, kemana tuh bocah sampai saat ini belum muncul? apa dia sudah merencanakan kehancuran dunia?'

Evelyn yang mendengar pertanyaan kakaknya hanya tersenyum polos dan menjawab.

"Oh! Kak rya sedang membangunkan kak kyle!" Jawabnya begitu polos.

"Apakah begitu? Kenapa begitu lama?"

"Apakah kak Rio lupa? Kak kyle sangat sulitttt untuk dibangunkan! Perlu waktu lama untuk menyeretnya keluar dari kasurnya!"

Arion yang mendengar jawaban Evelyn menghela nafas.

'asataga... Keluarga ini lebih spesial dari yang ku duga.'

"Kalau begitu kamu tunggu disini dulu ya, kakak akan memanggil mereka berdua." Kata Arion sambil berjalan ke arah pintu keluar dari ruang makan.

"Tentu kak!".

Arion berjalan menyusuri lorong, hingga sampai lah di ruangan yang terdapat suara orang yang sedang berteriak. dia kemudian mendekat ke arah pintu dan mengintip di celahnya.

"Kyle! Ayo bangun! Ini sudah pagi! Rio sudah membuat sarapan!" Aryana berteriak kepada orang yang ada di dalam kepompong yang terbuat dari selimut.

Orang yang di dalam kepompong itu, Kyle, hanya menggerang kesal akibat tidurnya diganggu.

"Ughhh... 5 menit lagi, aku masih ingin tidur."

Aryana hanya menepuk jidatnya. Dia mengguncang-guncangkan badan Kyle, tapi masih tidak mempan.

Arion yang melihat dari celah pintu hanya bisa terkekeh. Dia lalu mencoba mengintip informasi dari kyle.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

..._________________________________...

...Informasi Dari karakter terkunci ...

...di karenakan Perbedaan Level...

...pengguna dan Karakter terlalu jauh....

...Agar bisa membuka informasi...

...Dari karakter, diperlukan perbedaan...

...level Dari player dan karakter hanya...

...5 level. Namun dalam kasus ...

...Tertentu diperlukan level player lebih ...

...tinggi dari Karakter ....

...(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)...

..._________________________________...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

'wow, jawaban yang diberikan sistem berbeda dari apa yang di berikan nya terhadap Aryana dan Evelyn. Juga, sistem ini mengatakan perbedaan levelnya yang jauh, ini berarti Kyle adalah seorang pemain.'

Dia menghela nafas.

'aku tidak menyangka bahwa ada seorang yang bisa mengakses sistem di keluarga ini selain aku. dia bahkan memiliki level yang jauh lebih tinggi dariku. Hahh....'

Arion memutuskan untuk menutup jendela status yang menampilkan informasi Kyle.

Dia kemudian mengalihkan pandanganya ke arah Aryana yang masih mencoba membangunkan Kyle.

Arion menghela nafas dan menerobos masuk ke dalam.

"Apa yang sedang kalian lakukan." Katanya tidak terkesan ke arah mereka, yang membuat 2 orang yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing menengok ke arahnya.

"Oh! Akhirnya Rio! Lihatlah kelakuan bocah pemalas ini, dia sama sekali tidak mau bangun!" Aryana berkata dengan nada mengadu.

Kyle menggerang dan kemudian bangun dari tempat tidurnya menjadi posisi duduk.

"Ugh- ini aku bangun, jadi bisakah kakak tutup mulut." Gerutu Kyle.

Arion sekali lagi menghela nafas.

'dasar bocah.'

"Ayo cepat, nanti makanannya dingin, dan eve sudah menunggu di ruang makan." Kata Arion sambil berjalan keluar dari kamar Kyle.

Kyle hanya mencibir, sebelum dia dibawa oleh Aryana seperti sekarung beras dibahunya.

"AH! apa yang kakak lakukan?!!!". Teriak Kyle terkejut.

"Diam saja, kau terlalu lambat. Aku yakin eve sudah lapar dan cemberut disana." Aryana mengomeli.

"Ughhh...." Kyle menggerutu, tapi dia membiarkan kakaknya menggendong nya, lagian siapa yang menolak tumpangan gratis kan?

Sesampainya mereka di dapur, mereka disambut oleh wajah Evelyn yang cemberut, namun disaat bersamaan terlihat menggemaskan, sedang duduk disalah satu kursi di meja makan.

"Kalian lama! Aku sepertinya akan mati kelaparan karena menunggu kalian!" Evelyn berkata dengan cemberut yang terpasang pada wajahnya, yang membuatnya semakin imut.

Aryana yang melihat itu langsung berjalan ke arahnya dan mencubit pipinya dengan tangannya yang bebas.

"Awwwwww, adikku yang lucu ini cemberut, maafkan kami ya.... Kakak pemalasmu ini sangat sulit untuk dibangunkan lhooo~" katanya dengan gemas meremas pipi adik bungsunya.

Kyle yang ada di bahu Aryana semakin cemberut, sedangkan Evelyn merengek supaya dilepaskan pipinya oleh Aryana.

Arion hanya terkekeh dan menggumamkan beberapa kata maaf. Dia kemudian menepuk pundak Aryana.

'dia sama sekali tidak melepaskan kebiasaannya setiap melihat hal yang imut.'

"Rya cukup, makanannya akan dingin. Jadi lepaskan Evelyn dan Kyle ya?"

Aryana memandang ke arah Arion dan mengangguk. Dia kemudian melepaskan cubitannya dari Evelyn dan mendudukkan Kyle di kursi samping Evelyn duduk.

Arion duduk di kursi yang kosong di meja makan lalu disusul oleh Aryana duduk di sampingnya.

Suasana saat sarapan terasa sangat tenang dan damai. Sampai Aryana memutuskan untuk memecahkan ketenangan yang ada.

"Kalian tidak memiliki sesuatu yang dilakukan selesai siang ini kan? bagaimana kalau kita pergi ke kota? Ku dengar akan ada perayaan yang diadakan untuk merayakan kemenangan kerajaan Eiden melawan kerajaan Hermes lhoo."

'hmmm?? Perang apa? Kemenangan apa?'

Arion menatap Aryana dengan bingung. Lalu Aryana membalas tatapan Arion dengan tatapan yang mengatakan "aku akan memberitahumu nanti."

"Bagaiman menurut kalian?" Aryana menunggu jawaban kedua adiknya.

"Tentu! Aku sudah lama tidak ke kota!" Jawab antusias Evelyn.

"Hahhh.... Padahal baru 3 hari semenjak kau pergi kesana bersama kak rya." Ucap Kyle dengan nada malasnya.

"Hehehehe...."

"Baiklah sudah di putuskan kita akan pergi!"

"Hei! Aku dan kak Rio belum mengeluarkan pendapat!" Protes Kyle ke arah Aryana.

Aryana menatapnya dengan ekspresi tidak peduli.

"Pendapat mu itu tidak penting dasar bocah pemalas."

"Siapa yang kau panggil pemalas???!"

"Tentu saja dirimu dasar bodoh."

Sebelum Kyle membalas perkataan Aryana, Arion memutuskan untuk menyela mereka berdua.

"Kalian berdua hentikan, aku bahkan tidak bisa menikmati makananku, dan aku yakin eve juga tidak bisa." Arion mengomeli yang di angguki oleh Evelyn.

"Untuk ajakan Rya, kurasa aku ingin melihat perayaannya." Lanjut Arion sambil menyantap sarapan nya.

"OKE! Sudah diputuskan, kita akan pergi ke kota!"

To be continued ~

_____________

Note:

Dalam novel ini

1) sistem merupakan mekanisme yang membantu para player atau pengguna untuk mencapai tujuannya.

2) sistem akan memilih para pengguna tertentu.

3) sistem akan membantu para pemain dengan memberikan quest. Semakin tinggi tingkat kesulitan quest semakin besar pula hadiah yang akan didapatkan ketika menyelesaikan quest tersebut, dan juga semakin berat pula hukuman yang akan didapatkan jika gagal dalam melakukan quest itu.

4) quest adalah misi yang di berikan oleh sistem kepada player untuk dilakukan, dengan imbalan hadiah tergantung dengan tingkat kesulitan.

Sekian untuk informasi kali ini(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

Chapter 2: pergi ke kota part 1

"Rya... Kenapa kau mendadaniku seperti ini..." Arion menatap kembarannya dengan tatapan datar deng sedikit ekspresi jijik di wajahnya.

Arion saat ini menggunakan salah satu baju Aryana, atasannya adalah kemeja berwarna putih dengan bahu yang terlihat dengan lengan panjang, dan bawahannya berupa rok berwarna hitam selutut di sertai sebuah korset yang senada dengan roknya.

Arion juga menggunakan wig panjang berwarna coklat dan make up yang agak tipis serta sihir pengubah warna mata, sehingga matanya berwarna merah.

"Ini diperlukan. ku dengar gadis cantik akan mendapatkan banyak diskon selama perayaan. Oh jangan lupa untuk memakai high heels itu, agar kau terlihat seperti wanita sejati!" Aryana menjawab sambil menyeringai.

Arion hanya bisa menuruti adiknya dengan pasrah. Dia melihat jendela sistem yang terpampang disebelahnya menampilkan sebuah quest yang hadiahnya lumayan.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Quest baru!...

...Turuti keinginan adikmu (1/3)...

...Tingkat kesulitan: B...

...Hadiah: penyimpanan spasial ...

...Kegagalan: adikmu akan memukulmu...

...Dan semua stat dikurangi 3...

...(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

'andai saja sistem sialan ini tidak memberikan quest dengan hadiah yang lumayan dan hukuman yang tidak ngotak, aku pasti sudah membanting adikku yang durhaka ini.'

Arion cemberut merenungi nasibnya.

Sementara dia merenungi nasibnya, Aryana telah selesai bersiap-siap. Dia berpenampilan seperti pria dengan rambut coklat pendek dan mata berwarna biru. Dia mengenakan kemeja putih sederhana dengan celana panjang berwarna hitam. Lalu dilengkapi dengan sepatu berkuda berwarna coklat.

"Kenapa kau berpenampilan seperti laki-laki? Padahal tadi kau bilang akan ada banyak diskon untuk gadis cantik" Arion berkata dengan kesal.

'ntah mengapa aku merasa dia merencanakan sesuatu.'

Aryana mendengus mendengar perkataan Arion.

"Ada sesuatu yang harus ku lakukan dengan Kyle. kau akan pergi bersama Evelyn untuk membeli beberapa kebutuhan untuk membuat ramuan untuk di jual dan bahan makanan. Tenang saja Evelyn hafal seluk beluk kota, jadi tidak perlu khawatir tersesat. Oh jangan lupa nanti di perayaan untuk bersenang-senanglah. " katanya dengan kedipan mata yang terlihat sangat mencurigakan..

Arion menghela nafas.

"Setidaknya jelaskan kepadaku, tentang perayaan yang diadakan."

"Oh! Benar, aku belum memberi tahumu tentang perayaan nya."

Arion memutar matanya.

"Jadi perayaan ini diadakan untuk merayakan kemenangan perang yang berlangsung selama 7 tahun terakhir ini. Perayaan seperti ini biasanya di rayakan selama 7 hari 7 malam. Dan hari ini adalah hari pertama perayaan itu dilaksanakan."

"Perang? Perang apa?" Arion bertanya dengan sedikit terkejut dan bingung.

Aryana menghela nafas.

"Rio... Jangan-jangan kau belum mengetahui bahwa kita telah masuk ke dunia novel." Katanya sambil menatap Arion dengan tatapan tidak percaya.

"Huh?!! Kita masuk ke dunia novel???!" Serunya terkejut.

Arion terkejut mendengar perkataan Aryana. Dia tidak menyangka dunia fantasi tempat dia terlempar adalah dunia novel.

"Yah begitulah." Jawab Aryana dengan lelah.

"Dari mana kau mengetahuinya?" Dia bertanya dengan tatapan curiga.

'bagaimana bocah ini mengetahui bahwa kita masuk ke dunia novel? Apa jangan-jangan...'

Aryana menghela nafas kesekian kalinya terhadap pertanyaan bodoh dari kakaknya.

"Tentu saja aku mengetahuinya, toh ini adalah salah satu dari novel yang kubaca." Dia memutar matanya." Dan juga, bukankah aku sudah merekomendasikan novel ini kepadamu." Lanjutnya dengan ekspresi datar yang di arahkan langsung ke Arion dan nada suara yang ketus.

Arion mendecak.

'sudah ku duga, bahwa ini adalah salah satu novel KLISE yang dia baca.'

"Pilih salah satu. Novel yang yang kau rekomendasikan ada banyak sialan, aku bahkan sampai pusing untuk mengingat-ingat saat kau merekomendasikan sebuah novel. Di tambah kebanyakan novel yang kau rekomendasikan itu, alurnya sangat klise, sampai-sampai aku hapal semua alurnya sialan." Arion memutar matanya, yang membuat Aryana mendengus.

"Itu adalah novel yang berjudul 'flower's revenge', yang mengisahkan perjuangan seorang remaja laki-laki untuk membalaskan dendam atas kematian adik perempuan nya yang teragis." Jelasnya dengan singkat.

Arion merenungkan sedikit perkataan Aryana.

'sebentar. Aku tidak mengingat kalau ini salah satu dari novel yang dia rekomendasikan... Yah mungkin hanya perasaan ku saja., dan aku hanya melupakannya...'

"Lalu apakah kau mengetahui siapa protagonis dunia ini?" Tanyanya penasaran.

"Halah, banyak tanya, siapa suruh tidak pernah mendengarkan ku ketika aku memberikan khotbah tentang novel yang sangat teramat masterpiece itu. Makan tuh karma nya." Jawabnya dengan nada sombong.

Namun, ke sombongannya hanya bertahan sebentar, dia mengerutkan keningnya ketika melihat ke arah Arion.

"Apaan dengan ekspresi itu? Sudahlah Jangan cemberut saja disana ayo kita pergi, 2 bocah itu sedang menunggu." Katanya sambil menarik tangan Arion dan menyeretnya keluar dari kamar dan menuju tempat Kyle dan Evelyn.

'dasar adik durjana. Minimal jawab pertanyaan ku tentang siapa protagonis novel ini sialan.'

...___________...

"Oh!! Kak Rya! kak Rio! Akhirnya kalian keluar juga!" Seru Evelyn sambil melambaikan tangannya ke arah Aryana yang menyeret Arion. Di sebelah nya ada Kyle yang menatap datar ke arah si kembar.

"Kalian terlambat."

Aryana yang mendengar perkataan dari kyle, hanya mendengus.

"Terlambat sedikit kagak ngaruh."

Dan begitulah awal mula terjadi cek Cok antara Kyle dan Aryana.

Arion hanya memutar matanya. Dia memperhatikan sekitar nya. Disana dia mendapati bahwa rumah tempat dia berada di keliling oleh pohon-pohon. Lebih tepatnya rumahnya seperti nya berada di tengah-tengah hutan.

Halaman rumah itu banyak di tumbuhi bunga-bunga, dan tanaman-tanaman yang belum pernah dia lihat di dunia sebelum nya.

Dia kemudian memperhatikan penampilan kedua adiknya.

Kyle mengenakan kemeja putih dengan celana hitam pendek dan sepatu boots berwarna coklat. Rambutnya berwarna coklat dan matanya tetap berwarna biru. Saat ini dia terlihat sangat mirip dengan Aryana yang berpenampilan seperti laki-laki.

Lalu Evelyn, dia menggunakan blus berwarna putih dengan pita berwarna peach dan sepatu berwarna peach. Sama seperti kyle, rambutnya berwarna coklat muda dan matanya tidak ada perubahan sama sekali.

Arion kemudian memasang ekspresi lembut ke arah mereka.

'hah... ini mengingatkanku ketika Naya masih kecil. Dulu dia sangat imut tapi sekarang...'

Dia mengalihkan pandangan nya ke arah Aryana yang sudah selesai berdebat dengan Kyle, yang dimana di selesaikan dengan Kyle yang cemberut di gendongan Aryana. Dia menatap datar kepada kembarannya itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu." Tanya Aryana.

"Tidak, aku hanya berpikir, ketika kau masih kecil kau terlihat sangat imut. Tapi kenapa sekarang, saat sudah besar kau terlihat lebih mirip gorila." Jawabnya acuh.

"APA KATAMU?!!!" Aryana berteriak ke arah Arion, yang hanya di abaikan nya, dan memilih untuk menggendong Evelyn.

"Sudah cukup, lebih baik kita pergi ke kota sekarang." Arion memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan yang membuat Aryana mencibir.

"... "

Arion terdiam sejenak, yang membuat Aryana di belakang nya menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Ada apa? "

"Yah tidak ada. Hanya saja... "

Arion kemudian memberikan isyarat kepada Aryana untuk berjalan didepannya. Aryana bingung, namun dengan cepat menunjukkan ekspresi seperti orang yang baru teringat sesuatu. Dia kemudian terkekeh.

"Oh benar, aku lupa hehehe. Baiklah, aku akan berjalan di depan. "

Aryana kemudian berjalan di depan Arion sambil memberikan isyarat kepada nya untuk mengikuti nya. Namun, ketika Aryana melewati nya, Arion melihat tatapan tidak percaya yang diarahkan Kyle kepadanya. Tatapan nya itu seolah berkata "yang benar saja" Yang membuat Arion bingungbingung namun memutuskan untuk berjalan beberapa langkah di belakang Aryana.

"Kak Rio, kenapa kakak membiarkan kak Rya memimpin jalan?" Tanya Evelyn dengan polosnya.

"Hmmm? Memangnya ada apa? "

Arion menatap Evelyn dengn tatapan bertanya.

"Yah... Tidak ada, ini karena kakak tidak biasanya membiarkan kak Rya memimpin jalan setelah dibuat tersesat dulu. "

Seketika setelah Evelyn mengatakan itu, kesadaran akan sesuatu menimpa Arion. Dia berhenti berjalan.

'Ah.. Sial, kenapa aku baru mengingat nya. Jiwa yang ada di dalam tubuh 'Aryana' adalah Naya, dan Naya dia buta arah! Sial! '

"System, tolong buka peta" Bisiknya agar tidak di dengar oleh Evelyn yang ada di gendongan nya.

...꧁⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸༺⍤༻⫷⍨⍨⍨⍨⍨⫸꧂...

...Tentu! ...

...Ini dia...

...(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)...

...⍢⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨༺༻⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍨⍢...

Seketika sebuah peta hologram terlihat didepan nya.

"Wow! Kak Rio, kakak sudah dipilih oleh salah satu konstelasi?!! Sangat keren sekali! " Evelyn dengan matanya berbinar ketika memandang peta hologram yang muncul di hadapan nya.

Arion terkejut.

"Ehhh.. Uh... Eve, kau bisa melihat ini? " Arion bertanya sambil menunjuk ke peta hologram.

Evelyn mengangguk.

"Yup! Aku bahkan melihat misi yang di berikan konstelasi kepadamu. Yah walaupun nyatanya hanya sedikit orang yang tidak terpilih konstelasi yang dapat melihatnya." Jawabnya.

Arion menatap Evelyn dengan tatapan yang tidak percaya.

"Lalu, darimana kau mengetahui ini? "

"Tentu saja dari kak Rya! "

"Ap- ah lupakan saja. "

'Aku lupa kalau Naya pernah membaca novelnya.'

Arion menghela nafas.

"Ah, ngomong-ngomong kakak. "

"Hmmm? "

Arion menatap Evelyn dengan tatapan bertanya.

"Kita kehilangan kak Rya, dan juga kita menuju arah yang salah" Katanya sambil menunjuk arah di peta hologram.

"... "

"Jalan yang kita tempuh ini adalah jalan menuju ke hutan terlarang, sedangkan kota terletak di arah sebaliknya. " Lanjut Evelyn.

"... "

"Oh! Tidak apa-apa! Kita belum terlalu jauh dari jalan sebenarnya, jadi kita bisa dengan cepat sampai ke kota! Dan juga kak Kyle dan kak Rya pasti akan baik-baik saja karna mereka kuat, dan pasti bisa ke kota dengan cepat! mungkin lebih cepat dari kita! " Seru Evelyn berusaha meyakinkan Arion yang memasang wajah kosong agak putus asa.

Arion menghela nafas. Kemudian mengelus lembut kepala Evelyn.

"Ya ya, bagaimana kalau kau yang menunjukkan arah ke kota."

"Tentu! " Jawabnya bersemangat. Kemudian dia meminta Arion untuk menurunkan nya dari gendongan nya.

"Baiklah kakak! Biarkan pemandu hutan Evelyn ini menunjukkan arah kepadamu! " Katanya antusias tanpa menaruh curiga kepada Arion yang memintanya menunjukkan arah.

Arion terkekeh melihat adiknya itu.

'Hahh... Dia benar-benar anak yang polos dan imut. Seperti Naya dulu. '

Arion tersenyum lembut sambil mengikuti di belakang nya Evelyn.

TBC~

Note:

Dalam novel ini

1) Konstelasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sosok yang mengamati peristiwa-peristiwa, dan memberikan sistem kepada orang yang dipilihnya. Sosok ini bertindak sebagai pengamat yang bijaksana, menentukan arah bagi mereka yang berada dalam pengawasannya.

2) Konstelasi adalah sosok yang memiliki legenda tersendiri, dengan kisah yang telah diabadikan dan diingat oleh banyak orang.

3) Untuk menjadi seorang konstelasi, seseorang harus melalui perjalanan yang penuh makna, menghadapi tantangan dan cobaan yang menguji kekuatan dan kebijaksanaannya serta tekadnya. Hanya mereka yang mampu bertahan dan memberikan dampak yang abadi, yang akhirnya akan naik menjadi konstelasi yang mengawasi dunia berbagai dunia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!