☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
" Apa-apaan Novel ini?, masa cerita nya begini sih, sangat tidak cocok dengan judulnya!." Omel seorang wanita, yang bernama Nita. Dia baru saja selesai membaca buku novel yang tak sengaja ia temukan di sebuah toko buku yang dekat dengan kantor nya.
Novel tersebut memiliki judul,' Kesucian hati putri.'
Sebuah novel ber-genre Roman fantasi barat yang menceritakan tentang kisah cinta antara seorang Putri kerajaan yang jatuh cinta dengan seorang pria penerus Duke.
Namun di akhir novel itu, sang putri diceritakan mendapatkan hukuman mati karena telah di tuduh sebagai otak dalam terjadinya pemberontakan di kerajaan nya.
Padahal, hal yang sebenarnya terjadi adalah, sang putri justru dimanfaatkan dan difitnah dengan kejam oleh kekasihnya yang sangat begitu terobsesi ingin memiliki takhta kerajaan.
Belum lagi ternyata,si kekasih putri itu selama ini telah memiliki seorang wanita lain. bahkan dengan licik nya wanita itu juga selalu berpura-pura baik kepada si putri.
Nita yang masih kesal setelah membaca novel itu, lebih memilih membuka Laptop nya dan mengerjakan pekerjaan kantornya yang tiada habisnya.
Nita adalah seorang pegawai kantor biasa pada umunya, dan usianya saat ini sudah menginjak 25 tahun. Kedua orang tua Nita meninggal karena kecelakaan saat Nita kecil, dan sejak itu Nita tinggal dengan bibinya. Namun saat Nita berusia 14 tahun sang bibi juga meninggal karena sakit parah yang diderita.
Dan Sejak saat itulah Nita menjalani kehidupan nya seorang diri tanpa satupun keluarga.
" Huhhh. Pekerjaan ini sungguh tak akan ada habisnya." Keluh Nita.
Ia kembali teringat dengan atasan nya begitu sadis saat melemparkan laporan Nita, bahkan atasan nya tersebut tak segan-segan mengomeli Nita di depan karyawan lain nya.
" Bos si*la*." Umpatnya karena kesal.
Nita membetulkan kacamata nya dan kembali mengerjakan pekerjaan nya dengan teliti.
Tiga jam berlalu, dan Nita sudah merasa begitu lelah karena beberapa hari belakangan juga ia selalu bekerja lembur.
Dengan laptop yang masih menyala, Nita pun melipat kedua tangan nya diatas meja untuk ia jadikan bantal.
Nita langsung tertidur dengan begitu lelap saking lelahnya.
Keesokan harinya,saat Nita membuka mata ia melihat interior langit kamarnya sungguh berbeda dengan Kamar miliknya sendiri.
" Kamar siapa ini?, mengapa kamar nya sangat kotor, engap dan tidak estetik sama sekali." Ucap Nita berkomentar sambil melihat sekeliling kamar yang sangat asing untuknya.
Mata Nita menangkap ada sebuah jendela di kamar itu, dan diapun segera bangun dari tempat tidur nya dan menyingkap Gorden yang lusuh dan berdebu itu.
Dengan terbatuk-batuk Nita melihat ke luar jendela, dia bahkan membuka jendela itu.
" Hmm, setidaknya tak ada suara bising dan udara nya pun begitu segar." Gumam Nita dengan memejamkan matanya.
Tunggu,Nita seketika terdiam sejenak. Sejak kapan kota yang ramai dan bising oleh kendaraan menjadi begitu sunyi. Dan lagi,sejak kapan udara kota menjadi sangat segar seperti sedang berada di pedesaan dan pegunungan begini.
Nita melihat keluar jendela dengan begitu jelas, dimana yang ia lihat adalah sebuah taman yang begitu luas,cantik serta terawat.
Yang begitu memanjakan mata.
" Ini, apa mataku salah lihat?." Ujar Nita yang mengucek kedua matanya sambil kebingungan.
Nita juga berbalik dan melihat setiap sudut ruangan yang ia tempati saat ini.
Dan benar saja dugaan Nita, dia bukan berada di kamarnya saat ini dan saat Nita melihat ke badan nya, ia baru menyadari jika ia tengah menggunakan pakaian yang begitu aneh.
" Pakaian apa yang ku pakai ini?."
" Ah, bukankah ini pakaian pelayan. Seperti yang di ceritakan di novel-novel kerajaan yang ku baca."
Seketika itu Nita menyadari sesuatu, ia langsung mencari pintu keluar dan saat melihat keluar betapa terkejutnya Nita yang melihat sekeliling tempat itu sangat begitu asing dan lagi Nita baru menyadari jika pilar dan bangunan-bangunan ini seperti sebuah bangunan kerajaan yang pernah ia baca di novel dan komik.
Mohon tinggalkan jejak
bye-bye 👋
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
" A-apakah aku telah mati, dan---dan masuk ke dalam Novel" ujar Nita.
Untuk memastikan apakah ini kenyataan atau bukan,Nita sampai mencubit dan menampar pipinya sendiri.
" S-sakitt." Rintih nya.
Sakit?. Itu berarti ini bukan mimpi,ini kenyataan nya. Tidakkkkkkkkkk, bagaimana bisa aku meninggalkan kamarku yang estetik dan nyaman.
Nita berteriak tanpa suara sambil memukul-mukul angin,itu karena ia sangat mencintai kamarnya.
Setelah beberapa saat, Nita pun sedikit lebih tenang. ' baiklah, jika aku saat ini masuk ke dalam novel. Aku harus mencari tahu ini Novel apa dan aku menjadi siapa.' batin nya.
" Ya. Aku harus mencari tau." Gumam Nita.
Ia pun melangkahkan kakinya dengan pasti meskipun ia tak tau harus kemana.
Yang terpenting saat ini Nita harus mencari orang, agar bisa ia tanyai.
" Yang mulia." Teriak seseorang dari belakang sehingga Nita pun berhenti dan menoleh.
Seorang perempuan berseragam pelayan menghampiri Nita dengan tergesa-gesa, perempuan itu menangis dan memeluk Nita dengan erat.
" Hiksss...yang mulia maafkan saya, karena saya izin selama beberapa hari. Mereka jadi memperlakukan yang mulia dengan kejam seperti ini." Ucap perempuan itu dengan sesenggukan.
Nita yang masih belum mengerti dengan situasinya saat ini hanya bisa mencoba menenangkan perempuan yang sedang memeluknya sambil menangis ini.
" C-coba saya lihat, apa mereka juga memukuli yang mulia." Ucap perempuan itu melepaskan pelukan nya dan melihat Nita dari atas sampai bawah.
Rambut yang berantakan,wajah yang lelah serta luka Lebam dan lecet di kedua tangan,ditambah pakaian pelayan yang begitu lusuh.
Membuat perempuan itu membekap mulutnya dan menangis lagi. Dia sangat sedih melihat majikan nya di perlakukan seperti ini.
" Yang mulia, pokoknya anda jangan lagi melarang saya untuk mengadukan perbuatan mereka kepada kepala pelayan." Perempuan itu menghapus air matanya dengan kasar, dia kemudian mengajak Nita untuk ke suatu tempat.
Nita yang masih tak tahu hanya bisa mengikuti perempuan di depan nya saja sambil menerka-nerka dalam hatinya.
Saat keduanya berjalan,mereka melihat dua orang laki-laki yang sedang berjalan di depan mereka.
Dan perempuan yang berjalan menggandeng Nita pun memanggil kedua laki-laki itu.
" Tunggu!." Teriak perempuan itu sehingga kedua laki-laki beda generasi itu menengok ke arah belakang.
" Tara, beraninya kau berteriak di depan putra mahkota. Perilaku mu sangat tidak sopan ." Tegur seorang laki-laki tua.
" Maafkan atas kelancangan saya yang mulia putra mahkota, tapi tolong lah yang mulia putri." Ucap Tara sambil menarik tangan Nita sehingga Nita maju ke depan.
Kedua orang laki-laki itu terkejut, khusus nya putra mahkota yang langsung maju dan memeriksa keadaan adik nya.
" Siapa yang melakukan nya?." Tanya putra mahkota dengan nada suara yang berat, dia begitu marah ketika melihat adik nya dalam kondisi seperti ini namun ia berusaha untuk tak menunjukan nya.
" Para pelayan itu yang mulia, mereka selalu memperlakukan yang mulia putri dengan buruk." Ujar Tara, dia menyebutkan nama-nama pelayan itu satu persatu.
Putra mahkota langsung melihat ke arah kepala pelayan yang ada di sampingnya.
" Berhentikan mereka dari pekerjaan nya, dan tertibkan pelayan yang tersisa untuk tidak berbuat sesuka hati mereka!." Titah Putra mahkota dengan tegas.
" Baik yang mulia." Ucap kepala pelayan.
Setelah itu putra mahkota segera pergi dari sana,meninggalkan ketiga orang itu.
Tara membawa Nita ke kamar nya, di dalam kamar itu seluruh interior nya sangat bagus dan jauh lebih baik dibandingkan tempat pertama kali Nita sadar kan diri.
" Yang mulia, anda harus membersihkan diri dulu. Nanti saya akan mengobati luka anda." Ucap Tara.
Tara membantu Nita untuk membersihkan diri, sebelumnya Nita menolak karena meskipun Tara perempuan dia tetap merasa malu jika ada orang lain yang melihat tubuhnya.
Saat tubuhnya terkena air, Nita beberapa kali meringis kesakitan. Dia baru merasakan perih dan nyeri dari luka ditubuhnya.
Selesai mandi dan berpakaian yang lebih baik,Saat ini Tara sedang mengobati Luka Nita dengan salep.
" Tara, sebenarnya saya ini siapa?." Ucap Nita mengajukan pertanyaan.
Tara sampai gemetar dan terkejut mendengar pertanyaan yang keluar dari majikan nya.
" A-apakah yang mulia tidak mengingat siapa yang mulia sendiri?."
Nita menggeleng kan kepalanya.
" Berarti mereka melukai anda dengan begitu parah, saya akan mengadukan nya pada yang mulia putra mahkota lagi agar mereka di berikan hukuman yang sangat berat." Ucap Tara dengan marah.
Namun Nita segera menahan Tara,
" Ada apa yang mulia?."
" Sudahlah,lagi pula mereka sudah tak akan bekerja di sini. "Ucap Nita.
" Tapi mereka sudah membuat anda sampai kehilangan ingatan anda ." Ujar Tara.
" Tak apa Tara, ini bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan bukan. Aku hanya kehilangan ingatan ku dan ingatan itu bisa pulih kembali." Ucap Nita.
" Anda begitu baik yang mulia, mengapa anda harus mendapatkan perlakuan buruk seperti ini." Ucap Tara yang sangat sedih.
"Jadi bisakah kau ceritakan siapa aku?." Tanya Nita.
Tara pun mengangguk, dia menarik nafasnya dan menghembuskan nya perlahan.
" Anda adalah....."
" Anda adalah Lyra Emerald, Putri kerajaan Emerald,yang mulia." Ujar Tara.
Deg!.
Nita menutup mulutnya tak percaya,ia ternyata masuk ke dalam novel yang membuatnya kesal karena mengetahui akhir ceritanya.
Lyra memang seorang putri, namun dia adalah anak haram Baginda raja dengan seorang wanita yang telah meninggal ketika melahirkan Lyra ke dunia.
Lyra sedari kecil tak pernah mendapatkan perhatian dan kepedulian dari Baginda raja,ia selalu mengerjakan apapun sendiri karena tak ada pelayan yang mau melayaninya.
Namun barulah setelah beranjak remaja. Lyra mendapatkan seorang pelayan baru yang mau melayaninya dengan sepenuh hati, siapa lagi jika bukan Tara.
Putra mahkota yang merupakan kakak laki-laki Lyra tak pernah menunjukan sikap ingin dekat dengan Lyra sejak kecil, ketika Lyra mencoba mendekati sang kakak , dia malah didorong untuk menjauh.
Dan sejak saat itulah Lyra tak pernah lagi mencoba untuk bisa akrab dengan kakak bahkan ayahnya.
Lyra bahkan terima-terima saja ketika di perlakukan buruk oleh pelayan, bahkan ketika Tara ingin mengadukan para pelayan itu Lyra selalu menghalangi Tara, karena dia tak ingin dirinya di sebut hanya pencari perhatian.
' sungguh malang sekali kisah putri ini, dan sekarang aku malah menjadi dia.' Nita merasa begitu lemas mengetahui kenyataan nya.
' tunggu, ini belum awal cerita karena aku belum bertemu dengan bajinga* itu.' pikir Nita.
" Yang mulia, apa anda yakin jika anda baik-baik saja?." Ujar Tara yang merasa khawatir.
" Tenang saja Tara, saya baik-baik saja."
" Benarkah?, tidakkah anda mau saya panggilkan tabib kerajaan untuk memeriksa kondisi anda."
" Jangan!. Aku benar-benar dalam keadaan baik,mungkin aku hanya perlu beristirahat sebentar." Ucap Nita.
" Baik lah yang mulia, silahkan anda istirahat yang cukup . saya akan kembali mengerjakan pekerjaan saya." Pamit Tara.
Setelah Tara keluar dari kamarnya, Nita tengah berfikir dan merencanakan apa yang akan ia lakukan untuk kedepan nya, ia benar-benar tak mau jika harus dihukum mati karena ulah bajinga* itu.
" Baiklah Lyra, aku akan mengubah alur cerita yang sampah ini menjadi alur yang jauh lebih baik." Gumam Nita.
Untuk memudahkan pembaca, selanjutnya kita akan memanggil Nita dengan nama Lyra untuk seterusnya.
Sore harinya, Lyra yang lelah karena telah tiduran seharian memilih untuk membuka jendela dan menikmati angin sore yang menerpa wajahnya.
" Tak kusangka aku akan menjadi pengangguran seperti ini." Ucap Lyra.
Karena biasanya,saat di sore hari seperti ini. dia sedang macet-macetan dengan banyak orang yang naik kereta untuk pulang.
Lyra memutuskan untuk keluar dan jalan-jalan ke taman, dia begitu kagum melihat taman kerajaan yang begitu indah dan penuh dengan banyak jenis bunga.
" Yang mulia, anda sedang apa di sini. Bukankah anda harusnya beristirahat." Ujar tukang kebun.
" Aku bosan di kamar, jadi jalan-jalan saja di sekitar sini." Ucap Lyra.
" Saya sudah mendengar kejadian yang menimpa anda yang mulia, saya benar-benar minta maaf karena saya tidak bisa menolong anda." Ujar tukang kebun dengan perasaan bersalah.
" Tak apa paman,anda dan Tara kan sedang punya urusan yang lebih penting." Ucap Lyra.
Tukang kebun tersebut adalah ayah dari Tara, beberapa hari yang Lalu keduanya mendapatkan kabar jika ibu Tara jatuh sakit. Tanpa pikir panjang keduanya langsung mengajukan izin selama beberapa hari kepada kepala pelayan untuk bisa pulang ke rumah.
" Justru saya sangat berterimakasih karena anda dan Tara sudah selalu menjaga dan membela saya." Ucap Lyra.
" Anda adalah orang yang baik yang mulia putri, semoga kebahagiaan segera menghampiri anda." Ujar tukang kebun.
Lyra tersenyum sebagai balasan nya.
Like+komen nya bolehhh dong...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!