NovelToon NovelToon

Gairah Scandal Bodyguard

Episode 1 Penyiksaan.

J-geeerrr

Suara petir yang terdengar begitu kuat yang di iringi dengan hujan deras yang lebat di malam hari turun begitu deras membasahi bumi. Mobil mewah yang berhenti di kediaman rumah mewah bak istana. Seorang pria yang sekitar 50 tahun keatas keluar dari mobil itu dengan wajah yang penuh dengan amarah dan membuka pintu mobil di sebelahnya.

Pria bernama Alexander Nation itu yang langsung menarik kasar tangan gadis cantik dengan rambut yang terurai panjang itu yang masih berusaha membuka sabuk pengamannya.

"Ayo cepat keluar!" teriak Alexander.

"Pah tolong hentikan!" pinta wanita itu yang akhirnya sabuk pengaman itu terlepas. Alexander yang menarik paksa wanita yang bernama Kathryn Levina Alexander yang berusia 24 tahun itu.

Wanita yang memakai dress merah panjang semata kaki dengan belahan sampai paha yang diseret paksa yang diperlakukan seperti binatang. Kathryn yang kesulitan berjalan dan apalagi memakai heels yang cukup tinggi.

Begitu memasuki rumah wanita itu langsung di dorong kasar yang membuat tubuh kecil itu melayang.

Prangg.

Tubuh itu terhempas pada guci yang terpajang di sudut ruangan itu yang membuat wanita itu terduduk dengan dengan kedua telapak tangan menyentuh lantai yang pasti pecahan kaca halus yang mengenai telapak tangan itu.

"Anak kurang ajar!" makian langsung terdengar di telinga Kathryn.

Pria tegap dengan perut yang sedikit buncit itu terlihat sangat marah dengan raut wajah yang memerah dan rahang kokoh yang mengeras yang tanpa sangat emosi seperti monster yang ingin menerkam mangsa.

Sementara Kathryn hanya berurai air mata dengan nafas yang naik turun, menahan rasa sakit pada telapak tangannya.

"Apa ini yang kau inginkan membuat malu di acara penting itu hah!" pria itu menunjuk tepat di wajah Kathryn dengan posisi yang sedikit membungkuk. Bola mata itu hampir keluar menatap wanita yang lemah itu.

"Kau memang tidak pernah bisa di andalkan. Kau seharusnya tidak pernah lahir ke dunia ini. Kau sudah membuat istriku mati, kelahiranmu menghancurkan perusahaanku dan sekarang aku hanya memintamu melakukan suatu hal. Tetapi apa yang kau lakukan hah!" teriak pria itu dengan penuh rasa kekecewaan dengan amarah yang semakin menggebuk-gebu.

Sakit yang di rasakan Kathryn bukan lagi tentang sakit fisik akibat pecahan kaca tersebut tetapi hati yang begitu sakit saat mendengar pria itu mengatakan hal-hal yang sangat menusuk uluh hati. Bagaimana tidak orang yang berbicara di hadapannya itu adalah Ayah kandungnya sendiri.

"Anak pembawa sial, kau memang tidak pantas untuk hidup di dunia ini yang sudah menghancurkan kehidupanku!" teriak pria itu lagi yang berulang kali menyatakan ketidaksukaan terhadap gadis malang itu.

Hanya air mata yang mengalir terus di pipi gadis cantik itu dengan nafas naik turun yang melihat kebencian pria itu.

"Semenjak kau lahir, hidupku hancur. Aku bukan hanya kehilangan istriku, Perusahaan ku hancur dan aku harus memulai semua dari nol dan semua itu karena wanita pembawa sial seperti mu!"

Kata-kata yang keluar dari mulut Alexander semakin menyakiti hati Kathryn. Namun gadis itu tidak mampu berucap sama sekali. Mulut itu hanyalah diam tertutup.

"Gilang!" teriak Alexander.

"Iya tuan!" pria yang bernama Gilang itu langsung datang.

"Bawakan cambuk. Aku ingin menghabisi wanita ini. Aku sudah habis kesabaran dengan pada wanita ini!" tegas Alexander.

Gilang melihat kearah Kathryn yang terlihat tampak iba. Namun, Kathryn hanya pasrah yang sepertinya sudah tahu apa yang akan dia dapatkan setelah ini.

"Kenapa kau diam? Apa kau tidak mendengarku?" teriak Alexander

"Ba-ba-baik tuan!" sahut Gilang langsung cepat-cepat menuruti perintah tuannya.

"Dari pada aku melihatmu tetap hidup yang membuatku muak dan tidak bisa di andalkan. Jadi lebih baik kau mati sekarang juga!" tegas Alexander.

"Bunuh aku. Jika memang itu yang papa inginkan!" sahut Kathryn yang menantang Alexander.

"Kau memang pasti akan mati di tanganku!" ucap Alexandre dengan sinis.

********

"Aaaaaa!"

"Aaaaa!"

"Ampun pah!"

"Ampun!"

Suara teriakkan yang terdengar dari kamar Kathryn yang sekarang mendapatkan cambukan pukulan berkali-kali dari Alexandre.

Beberapa pelayan yang berada di ruang tamu mendengar suara menyedihkan itu hanya bisa diam dengan wajah simpatik mereka. Mungkin hal itu sudah biasa mereka dengar dengan majikan selalu mendapatkan tindakan kekerasan dari Alexandre.

Tetapi mereka hanya pelayan dan bahkan membantu juga tidak akan bisa. Suara teriakan itu yang terdengar semakin melemah.

********

Hujan deras itu berhenti dengan Kathryn yang sekarang duduk di lantai yang memeluk kedua lututnya dengan lengan dan punggung yang merah-merah bekas cambukan yang di berikan Alexander.

Kathryn yang yang hanya terlihat menyedihkan dengan tatapan kosong dan air mata yang terus mengalir. Namun, suara tangis tidak terdengar lagi ya mungkin sudah habis karena dia selalu berteriak menahan rasa sakit dan Alexander yang juga menghentikan cambukan itu yang keluar dari kamar tersebut.

"Kau tidak harus mati sekarang! Masih ada yang bisa kau lakukan dan ketika kau tidak bisa melakukan semua itu maka aku akan membunuhmu!" kalimat terakhir yang terucap dari mulut Alexandre yang terdengar.

Kathryn wanita berusia 24 tahun yang ternyata kehidupan yang selalu ditampilkan di media tidak sama dengan realita yang terjadi. Kathryn anak pengusaha kaya raya yang sangat dikenal publik. Wajah cantik yang dia miliki berbondong-bondong laki-laki ingin menjadikannya sebagai seorang istri.

Tetapi siapa sangka kehidupan Kathryn yang selalu disorot media sebagai wanita karir yang sukses dan hidup bahagia yang bergelimang harta yang berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada dan menjadi Putri tunggal Alexander.

Tetapi kasih sayang seorang ayah tidak pernah ia dapatkan sama sekali. Justru Kathryn sering diingatkan dengan kata-kata bahwa dia adalah penyebab ibunya meninggal, penyebab kehancuran Alexander

Bagaimana tidak jika ibu gadis malang itu harus tiada setelah melahirkan dia dan sampai sekarang dia dituntut untuk menjadi orang yang sempurna dan ketika melakukan kesalahan maka akan mendapatkan hukuman dan sama seperti sekarang ini.

********

Malam sudah terlewatkan begitu saja. Sinar matahari yang kembali cerah. Kathryn yang keluar dari kamar dengan menggunakan dress pink hitam di atas mata kaki lengan panjang dan memakai heels yang tinggi. Kathryn yang menuruni anak tangga dengan 1 pengawal wanita dengan memakai setelan celana hitam dan juga lengkap dengan jas yang layaknya pengawal seperti pada umumnya yang juga memakai earphone di telinga.

Pengawal itu berjalan dengan langkah yang berwibawa mengikuti Kathryn yang seperti model yang berjalan di karpet merah, dengan menunjukkan wajah yang anggun dengan rambut yang di ikat sedikit di bagian tengah yang di bagian bawah di beri keriting.

Meski tadi malam mendapatkan kekerasan fisik dari sang ayah. Ternyata pagi ini Kathryn tetap menunjukkan jika tidak terjadi apa-apa.

Langkah Kathryn berhenti tepat di ruang keluarga yang terdapat Alexander dan beberapa Bodyguard yang berdiri di sekitar Alexander. Kathryn dan pengawal wanita yang bernama Gita itu menundukkan kepala.

Alexander yang meletakkan agenda berwarna hitam di atas meja.

"Lakukan konferensi pers hari ini dan jelaskan semua kesalahanmu atas kebodohanmu di Perusahaan dan untuk mengalihkan isu itu, umumkan pertunangan mu!" tegas Alexander.

Kathryn yang terlihat kaget mendengar pernyataan dari sang Ayah membuat dia mengangkat kepala dan melihat Alexander.

Bersambung

...Semoga kalian suka dengan karya aku terima kasih semuanya. Jangan lupa like, koment dan subscribe lalu vote yang banyak ya....

Episode 2 Konferensi Pers.

Wajah itu terlihat ingin protes, tetapi bibir cantik bak buah persik itu tertutup rapat yang tidak berani mengatakan apa-apa. Mata itu ingin protes. Namun terlihat tidak berdaya sama sekali.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Alexander dengan alis terangkat.

"Baiklah! Aku akan melakukan apa yang Papa katakan," sahut Kathryn yang menurut tanpa protes sama sekali.

"Awas saja. Jika kau melakukan kesalahan. Aku tidak ingin Perusahaan ku hancur di tanganmu!" tegas Alexander.

Kathryn hanya terdiam. Dia memang sejak awal hanya di jadikan boneka untuk kekuasaan Alexander. Perusahaan yang bergerak dalam bidang timah itu yang di kenal sampai Manca Negara dan bekerja sama dengan Perusahaan no 1 SE Asia yang tak lain milik calon suami dari Kathryn yang akan segera bertunangan dengan laki-laki anak pengusaha besar itu.

Pasti pertunangan itu juga berhubungan dengan bisnis dan Kathryn lagi-lagi hanya dikorbankan untuk bisnis.

"Tuan beliau sudah datang!" tiba-tiba seorang pria yang juga bekerja sama seperti para Bodyguard yang berdiri di sekitar Alexander dan Kathryn berbicara.

Alexander langsung melihat pria yang memakai setelan jas hitam itu yang berdiri di samping bodyguard-nya.

"Tuan Ini, tuan Marvel, Bodyguard baru yang akan menjaga Nona Kathryn!" ucap pria itu. Kathryn menoleh kearah pria tersebut yang sekarang sedang menundukkan kepala.

Pria tampan yang berdiri tegak lurus dengan postur tubuh yang sangat tegap, memiliki kulit putih dengan hidung mancung, mata indah berwarna coklat dengan penuh misteri yang membuat orang melihat sangat penasaran.

Warna rambut rambut yang hitam dengan mata coklat menambah ketegasannya. Pria Itu tampak cuek dan dingin yang membuat orang-orang tidak mampu menolak pesonanya.

"Selamat pagi tuan!" suara berat yang terdengar dari mulut suara pria yang penuh dengan misteri itu yang sejak tadi memancarkan karismatik.

"Selamat pagi!" jawab Alexander.

"Aku sudah melihat data-data pribadi mu dan kau kau sangat berpengalaman menjadi seorang pelindung. Jadi mulai sekarang kau akan menjadi pengawal putriku!" titah Alexander.

Kata putri yang diucapkan begitu manis sekali yang keluar dari mulut Alexander dan hanya bisa didengar Kathryn saat ada orang lain. Alexander seolah menunjukkan sosok Ayah yang sangat menyayangi putrinya dan ingin melindungi putrinya. Tetapi semua tidak sama seperti kenyataan karena pada realitanya Kathryn hanya sering disebut sebagai seorang wanita yang menyebabkan istrinya meninggal dan wanita pembawa sial yang menjadi panggilan Kathryn yang dia terima sehari-hari.

"Baiklah tuan saya akan melaksanakan semua yang sudah menjadi prosedur dalam tugas saya," ucap Marvel yang terlihat sangat meyakinkan.

"Aku percaya padamu," sahut Alexander.

"Aku permisi!" sahut Kathryn dengan menundukkan kepala dan langsung pergi dari hadapan Alexander yang diikuti Gita dan juga Marvel yang sudah menjadi Bodyguard baru untuk Kathryn.

Mereka bertiga keluar dari rumah dan Marvel langsung membukakan pintu mobil untuk Kathryn dan Kathryn langsung memasuki mobil yang duduk di bangku belakang dan juga Gita menyusul duduk di sebelah Marvel. Lalu pria Marvel yang langsung menyetir dengan kecepatan santai.

*********

Kathryn yang berada di dalam mobil yang duduk di jok belakang dan sementara Gita dan Marvel duduk di depan.

"Nona untuk konferensi pers akan dilaksanakan hari ini. Tuan Alexander sudah mengatur semuanya dan Nona akan langsung mengadakan konferensi pers," ucap Gita.

"Baiklah!" sahut Kathryn yang hanya menurut saja dan tidak mungkin membantah.

Kathryn menghela nafas dan melihat ke arah luar jendela. Wajah gadis cantik itu tampak murung yang tidak bersemangat untuk menjalankan hari-harinya. Entahlah apa yang telah dia pikirkan. Tetapi perasannya memang tidak baik-baik saja.

Kathryn yang terus berada di dalam lamunannya sampai tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai.

Perusahaan Grup HN.

Di depan perusahaan sudah banyak sekali media dan para reporter yang akan mengambil berita penting hari ini. Kesalahan yang di lakukan Kathryn adalah menampar seorang pembisnis hebat saat acara makan malam VIP. Bagaimana tidak Kathryn melakukan itu saat pria bule itu ingin melecehkan dirinya di tempat itu. Karena tidak bisa mengendalikan diri atau berpura-pura Kathryn melayang tamparan ke pipi pria tersebut dan pria itu marah besar yang melakukan pembatalan kerjasama dengan Alexander.

Akibat kesalahan besar yang dilakukan Kathryn yang hanya mempertahankan harga diri membuat Alexander memberikan hukuman yang sangat berat pada dia.

Pintu mobil di bagian Kathryn yang sudah dibukakan oleh Marvel. Kathryn dan Gita sama-sama keluar dari mobil yang dikerumuni langsung para wartawan dan para Bodyguard yang sudah berjaga di depan Perusahaan langsung melindungi atasan mereka dan begitu juga Marvel yang mengambil tindakan.

Mereka semua memasuki Perusahaan dan diikuti oleh wartawan. Di dalam Perusahaan di salah satu ruangan untuk konferensi pers juga sudah ada wartawan yang duduk pada tempatnya masing-masing dengan menyediakan rekaman dan juga kamera untuk mengambil gambar Kathryn yang sudah memasuki ruangan tersebut dengan kelap-kelip merah yang menyorot wajahnya.

Meski malam itu mendapatkan kekerasan dari sang ayah tapi Kathryn menjadi wanita yang biasa saja dan seperti tidak terjadi apa-apa yang sangat tenang. Dengan segala ketenangan yang ia miliki Kathryn yang sudah menaiki podium dengan mic kecil yang sudah berada di depan mulutnya dan para Bodyguard yang selalu berjaga di setiap sudut ruangan yang melihat di sekitar mereka untuk memastikan keamanan tempat tersebut.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Kathryn yang terlihat begitu elegan.

"Saya meminta maaf atas apa yang sudah saya lakukan. Semua di luar kendali saya dan saya memohon maaf kepada tuan Robert yang merasa dirugikan atas tindakan saya. Saya berharap masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik dan tidak ada pertikaian diantara kita berdua atau perselisihan. Sekali lagi saya Kathryn Levina Alexander memohon maaf Yang sebesarnya!" ucap Kathryn dengan menundukkan kepalanya.

Gadis yang terlihat tulus meminta maaf itu namun terlihat sangat terpaksa melakukan hal itu. Jelas apa yang terjadi bukan kesalahannya. Tetapi dia harus meminta maaf dan semua dia lakukan demi pengabdiannya kepada seorang ayah yang selalu mengatakan dirinya pembawa sial.

"Dan saya mengadakan konferensi pers pada hari ini juga ingin kalian memberikan kabar bahagia atas dilaksanakannya pernikahan saya yang sebentar lagi akan diadakan secepat mungkin dan pertunangan saya dalam Minggu ini akan dilaksanakan!" lanjut Kathryn yang juga menyampaikan niat kedua yang telah diperintahkan kepada.

Para wartawan terlihat berbicara satu sama lain yang cukup kaget mendengar pertunangan itu.

"Nona kenapa mengumumkan hari bahagia ini tanpa pasangan anda, di mana tuan Maxime?" tanya salah satu wartawan.

"Beliau tidak bisa hadir hari ini dan saya mewakili atas pemberitahuan kabar baik ini dan bukankah itu sama saja," jawab Kathryn.

"Baiklah saya rasa cukup jelas dengan konferensi pers hari ini dan saya minta maaf sekali lagi dan mohon doanya untuk acara saya dan calon suami saya dipermudah terima kasih!" ucap Kathryn yang menundukkan kepala dan langsung menuruni podium yang selesai memberikan klarifikasi.

Tetapi tetap saja wartawan masih mengerumuni Kathryn yang masih menginginkan banyak penjelasan dari Kathryn dan apalagi masalah pertunangan itu. Namun para Bodyguard kembali siaga menjaga Kathryn agar tidak tersentuh sedikit pun dan termasuk Marvel yang melindungi atasannya.

Bersambung

Episode 3 Pembicaraan Serius.

Kathryn yang di kawal masuk memasuki mobil di tengah kerumunan wartawan yang masih ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dari Kathryn. Tetapi Kathryn tidak harus melayani wartawan Karena dia sudah cukup memberikan klarifikasi dan bisa-bisa. Jika Kathryn menanggapi, bisa-bisa berita tentang dirinya akan semakin melebar dan nanti Kathryn akan mendapatkan masalah dari Alexander.

Huhhhhhh

Kathryn menghela nafas ketika sudah berada di dalam mobil yang merasa jauh lebih lega. Marvel dan Gita juga juga sudah memasuki mobil.

"Nona. Tuan Alexander berada di kediaman tuan Maxime. Mereka menunggu Nona," ucap Gita yang memberikan informasi.

"Baiklah! Kita sekarang ke sana!" titah Kathryn.

Marvel dan Gita mengangguk. Marvel langsung menyetir dengan kecepatan santai. Sejak tadi Kathryn masih mengatur nafas yang menenangkan diri dengan apa yang telah terjadi.

Di dalam mobil Kathryn hanya fokus pada ponselnya yang melihat hasil berita yang sudah langsung di siarkan. Bagaimana tidak itu akan menjadi berita tranding topik. Kathryn yang lebih fokus untuk membaca komentar para netizen. Kathryn banyak mendapatkan komentar yang positif yang membuat Kathryn merasa lega dengan menghela nafas.

Tidak terasa ternyata sudah sampai di pekarangan rumah mewah. Rumah calon suami Kathryn.

Sama seperti di kediaman Kathryn, di depan rumah mewah itu banyak pengawal. Mereka semua menundukkan kepala saat Kathryn turun dari mobil dengan pintu yang di bukakan oleh Marvel.

Kathryn melihat rumah tersebut dengan nafas yang berhembus berat. Pandangan Kathryn menoleh ke belakang saat mobil mewah berhenti di belakang mobilnya. Salah satu pengawal di rumah itu langsung membukakan pintu. Seorang pria dengan kulit sawo matang dengan tunggu 180 yang terlihat gagah langsung berjalan cepat menghampiri Kathryn.

"Sayang!" pria itu berdiri di hadapan Kathryn dengan melingkarkan tangannya di pinggang kecil wanita yang memperlihatkan wajah datar itu. Pria yang bernama Maxime itu cipika-cipiki.

"Kathryn! Maaf aku terlambat dan tidak bisa ikut konferensi pers bersama kamu untuk mengumumkan pernikahan kita!" ucap Maxime dengan wajah merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Aku sudah mengangkat kepada semua media. Jadi tidak ada yang perlu permasalahkan lagi," jawab Kathryn dengan nada datar.

"Baiklah Kathryn!" Maxime yang memegang lengan Kathryn membuat Katrin langsung menurunkan tangan itu setelah merasakan sakit.

Maxime mengkerutkan dahi melihat eksperesi Kathryn.

"Aku tadi jatuh dan terluka sedikit, jadi jangan menyentuhnya!" ucap kathryn yang memberi jawaban sebelum di tanya

Dia memang masih merasakan sakit pada lengan itu yang pasti bekas cambukan tadi malam.

"Maaf!" ucap Maxime.

"Tapi kamu tidak apa-apa?"

Kathryn menggelengkan kepala.

"Lain kali kamu harus hati-hati," ucap Maxime yang menunjukkan wajah yang tampak khawatir. membuat Kathryn hanya menganggukkan kepala.

"Kalian sudah tiba!" tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari mobil yang lain.

Sepasang suami istri dan juga dengan bocah laki- sekitar 7 tahun di tengah-tengah mereka berdua.

Kathryn menundukkan kepala dan begitu juga para pengawal di rumah Maxime dan Marvel dan juga Gita yang sejak tadi masih berdiri di samping mobil.

"Kami baru saja sampai," jawab Kathryn.

"Kalau begitu kita langsung saja masuk. Semua orang sudah menunggu di dalam," sahut pria berwajah dingin itu. Mereka mengangguk dan langsung masuk rumah.

Marvel dan Gita menunggu di samping mobil.

**********

Di ruang tamu di gedung mewah itu dengan bangunan klasik Eropa. Istana mewah yang tidak kalah mewah dari kediaman Kathryn dan bahkan dua kali lipat daripada kediaman Kathryn.

Di mana terlihat sepasang suami istri yang sekitar berusia 50 tahunan dengan seorang pria tampan. Pria dan wanita itu Darius dan Gracia orang tua dari Maxime.

Alexander, Kathryn dan Maxime juga ada di sana dan juga sepasang suami istri yang baru menyapa mereka tadi di luar. Pria berekspresi datar itu tak lain adalah Gavin kakak kandung Maxime dan istrinya Flora. Sementara putra mereka Dion yang memang tidak ada di sana. Karena itu urusan orang dewasa.

"Kathryn tindakan kamu cukup bodoh dengan yang hampir merugikan 2 Perusahaan besar," ucap Gracia dengan sangat dingin yang tidak segan-segan menegur calon menantunya itu. Wajah tegas yang di tunjukkan Gracia memang mampu membuat semua orang menghormatinya.

"Saya meminta maaf atas kesalahan putri saya," sahut Alexander.

"Kathryn. Apa kamu tidak ada niat untuk meminta maaf?" tanya Alexander yang menatap dengan alis terangkat.

Kathryn berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk sedikit, "saya minta maaf. Kejadian ini tidak akan terulang lagi," ucap Kathryn.

"Duduklah!" titah Gracia.

"Bagaimana Maxime? Apa yang akan dilakukan Kathryn dalam menyelesaikan masalah ini. Ini bisa berpengaruh pada bisnis kita?" tanya Gracia.

"Kathryn sudah mengadakan konferensi pers pagi ini dan sudah memberikan klarifikasi dalam masalah yang sudah dia timbulkan. Dengan adanya pemberitaan pernikahan kami dan acara pertunangan akan segera dilaksanakan. Jadi isu sangat cepat teralihkan," jawab Maxime.

"Flora kamu cek komentar para netizen dan jika ada yang bermasalah kamu langsung selesaikan!" tegas Gracia.

"Baiklah!" sahut Flora mengangguk.

"Lalu bagaimana Bu Gracia dengan proyek kita di Singapura?" tanya Alexander.

Mata Gracia melihat kembali pada Flora.

"Kamu sudah mengurus proyek itu Flora?" tanya Gracia.

"Flora, bagaimana dengan proyek di Bali Apa kamu sudah menyelesaikannya?" tanya Gracia.

"Proyek itu membutuhkan waktu yang sangat banyak dan tidak bisa selesai begitu saja," jawab Flora.

"Kamu jangan terus mengulur waktu Flora dan pekerjaan kamu tidak harus terus-menerus dibantu oleh Gavin!" tegas Gracia. Flora hanya menunduk sedikit malu yang dipermalukan di depan tamu.

"Aku juga tidak mempunyai waktu untuk melaksanakan proyek itu," sahut Gavin yang terlihat sangat cuek.

"Gavin bagaimanapun juga kamu harus memberikan masukan kepada istri kamu. Karena proyek itu merupakan proyek besar," sahut Darius sang ayah yang ikut berkomentar.

"Tetapi tanggung jawab ini sudah diberikan kepada Flora dan dia harus bertanggung jawab dan memberikan keuntungan pada Perusahaan dan bukan membuat Perusahaan rugi!" tegas Gracia yang memang memiliki kewibawaan yang sangat tinggi dengan wajah yang sangat ditakutkan karena ketegasan yang terpancar di wajahnya.

"Apa mereka menyuruhku datang untuk mendengarkan permasalahan rumah mereka," batin Kathryn yang mulai kesal yang menghela nafas. Dia sudah sangat lelah dan sampai detik ini belum tahu apa tujuan dia dipanggil ke rumah itu.

Tetapi tidak heran bagi Kathryn. Karena dia bertemu dengan keluarga calon suaminya itu seperti hanya akan membahas bisnis.

"Mah, sudahlah, jangan terlalu memburu sesuatu. Lagi pula jika di buru-buru hasilnya tidak akan maksimal," sahut Maxime yang membela Flora.

Gracia terdiam dengan menghela nafas yang membuat Flora merasa lega. Karena saat situasi yang dihadapinya masih ada yang bisa membela dirinya. Karena suaminya yang tampak sangat cuek dan ibu mertuanya yang memang apa-apa yang hanya dipikirkan kekuasaan dan harus semua cepat selesai.

"Bukan begitu Maxime. Ini bukan hanya permasalahan dengan Perusahaan kalian saja. Tetapi juga saya. Jika dia tidak bisa menyelesaikannya. Maka Kathryn akan bertindak," sahut Alexander yang berbicara terlihat tenang namun terbesit makna dari kata-kata yang diucapkan.

"Pah, Kathryn masih banyak hal yang harus ditangani," sahut Kathryn protes.

Pekerjaan Kathryn memang sangat banyak dan tidak mungkin dibagi-bagi lagi. Bisa-bisa dia mati dalam pekerjaan dan memang hampir mati dalam pekerjaan.

"Semua orang memiliki pekerjaan yang banyak," sahut Alexander dengan tersenyum tegas. Kathryn diam dan pasti sangat takut jika proyek itu dia yang menangani.

Suasana di ruang tamu itu mendadak tegang.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!