" Anna, malam ini kamu pergi ke hotel yang ada di jalan Adi Sucipto jam delapan malam " ucap pria baruh baya kepada anak perempuan nya yang sedang duduk di meja makan
Anna merupakan anak dari keluarga kaya raya, dia memiliki segala nya, namun permasalahannya adalah, ayah nya yaitu Arman, yang selalu saja memaksa nya untuk terus menikah, karena usia Anna yang sudah memasuki dua puluh lima tahun, Anna hanya sibuk dengan pekerjaan yaitu sebagai dokter, Anna sama sekali tidak tertarik dengan perjodohan ataupun menikah.
Anna mencintai seseorang yang tak bisa ia katakan kepada siapapun karena orang yang ia cintai ini, adalah sahabat masa kecil nya, namun saat mereka memasuki usia delapan tahun, sahabat Anna itu di kabarkan mengalami kecelakaan dan mereka tidak berhubungan sejak saat itu.
Anna yang sedang berada di meja makan bersama kedua orangtuanya, menatap ayah nya Arman " Anna tidak mau menikah ayah, Anna bisa cari pasangan sendiri " tolak nya
" Sampai kapan kamu mau terus mencari sahabat masa kecil kamu itu? Dia juga udah lupa sama kamu Anna " ucap Siti, ibu Anna
Anna merasa kesal, dia meninggalkan meja makan dan menuju ke kamar nya, ini sudah biasa terjadi, Anna selalu saja bersikap kasar jika membahas masalah pernikahan ataupun perjodohan.
" Oliv, bawa jus untuk Anna, dia makan cuman sedikit " teriak Siti kepada pembantu nya yang sedang berada di dapur
Olivia, gadis lugu yang baru berusia dua puluh tahun, harus bekerja keras demi menghidupi ibu dan adik perempuan nya yang saat ini berada di kampung, utang yang di tinggalkan oleh almarhum ayah nya tak kunjung lunas, itu membuat Olivia dan sang ibu harus bekerja keras.
Olivia sengaja keluar dari kampung halaman, agar bisa mendapatkan pekerjaan yang kayak dengan gaji yang pantas, dia sudah tiga tahun bekerja untuk keluarga Arman Sutanto, itu membuat nya di hargai dan di percayai oleh keluarga besar Arman.
Olivia selalu melakukan tugas nya dengan benar dan rapi, saat diminta memberikan jus kepada Anna, dia langsung menuju ke kamar Anna dan membawa jus di tangan nya.
Tok.. Tok.. Tok...
" Boleh saya masuk nona? " suara lembut Olivia dari balik pintu kamar Anna
Anna membukakan pintu nya, Anna dan Olivia sudah berteman sejak tahun awal Olivia bekerja di rumah nya Anna, " masuk Liv " ucap Anna saat melihat Olivia yang berada di depan pintu kamar nya
Olivia menatap Anna, wajah Anna yang murung membuat Olivia merasa sedih " kenapa Anna? ada masalah dengan tuan dan nyonya? "
Anna menatap Olivia " kau tau, masalah ini terus saja datang setiap tahun nya, aku di minta untuk ke hotel malam ini, kau tau untuk apa? "
" Perjodohan? " sambung Olivia saat Anna menatap nya
" Benar, aku harus ke rumah sakit malam ini, tetapi ayah dan ibu tidak pernah mengerti posisi ku, aku tidak ingin menikah, "
" Ya sudah, jika tidak mau menikah, kamu tinggal tolak aja Anna, seperti tahun-tahun yang lalu "
Anna menatap Olivia, paras Olivia sangat cantik, dia cocok mengunakan dress, tidak ada yang akan tau kalau malam ini Olivia yang akan pergi mengantikan Anna.
" Liv, kamu pakai baju aku ya, ntar malam kamu aja yang pergi ke hotel, gantiin aku, bilang ke laki-laki itu, kalau aku gak mau nikah sama dia, ya ,ya " wajah Anna memohon kepada Olivia
" Tidak bisa, malam ini aku harus beres-beres rumah, kamu tolak aja seperti tahun kemarin Anna " berdiri dan ingin pergi dari kamar Anna namun.
" Lima puluh juta, untuk pertemuan malam ini, aku akan membayar mu "
Olivia berhenti, jika dia pergi maka uang yang dia dapat, bisa ia berikan kepada ibu dan adik nya, itu akan membantu mereka di sana, tetapi pekerjaan di rumah ini juga masih banyak, jika di tinggal maka nyonya dan tuan akan marah.
" Setelah aku selesai bersih-bersih ya Anna, karena aku gak mau tuan dan nyonya marah "
" Oke " Anna terlihat sangat senang, karena Akhirnya malam ini yang pergi buka dirinya, tetapi Olivia
*
*
*
David Beckham, anak dari Abraham Beckham, teman nya Arman, David yang akan pergi ke hotel untuk bertemu dengan Anna, David yang sama muak nya dengan Anna jika membahas masalah perjodohan dan juga menikah.
Namun kali ini, David di ancam jika ia tidak pergi, maka semua saham dan kantor yang menjadi milik nya akan di sita, David sangat kecewa dengan pemikiran orangtuanya yang sangat kuno.
" Malam ini? kenapa gak malam besok aja? ini mendadak ayah, David belum apa-apa " keluhan David karena Abrahan yang memberitahu nya terlalu mendadak
" Jika tidak mendadak, maka kamu tidak akan pergi, bersiap juga gak makan waktu banyak "
" Tapi ayah, David bisa cari pasangan sendiri, ini juga udah malam, ada rapat besok, tolonglah "
" Mobil sudah siap, dan ini alamat hotel nya, malam ini kamu harus bawa kabar bahagia pulang ke rumah " Abrahan keluar dari kamar David setelah memberikan alamat hotel dan kunci mobil
David yang merasa frustasi, dia mengubungi teman nya, Karen, dia meminta saran agar kedua orangtuanya tidak melakukan hal ini lagi, karena bukan hanya sekali tetapi setiap hari, selalu saja pembahasan jodoh dan pernikahan.
Karen memberikan saran, setiap David di minta untuk bertemu dengan wanita, maka tiduri wanita ini, buat untuk senang-senang, jika terus menerus begini, maka kedua orangtuanya David mungkin akan menyerah.
Dengan senang hati David menerima saran dari Karen, dia akan pergi malam ini dan bertemu dengan wanita yang di jodohkan untuk dirinya, dia akan meniduri nya, lalu membuang nya.
*
*
*
Olivia sudah siap untuk mengantikan Anna, dress yang ia pakai sangat indah di badan Olivia yang ideal, Anna merias dirinya dengan sangat cantik, hingga siapa saja yang melihat Olivia akan terpukau dengan paras nya yang cantik.
Anna membawa Olivia ke turun ke bawah diam-diam, karena jika kedua orangtuanya tau, maka mereka berdua bisa saja di usir dari rumah, Anna memesan taksi untuk Olivia dan memberikan alamat hotel nya kepada sang supir, setelah taksi itu sudah tak terlihat lagi, Anna mengambil mobil nya, dia menuju ke rumah sakit.
Di hotel
Olivia turun dan menatap setiap orang yang berada di sana, hingga dia merasa pinggang nya di rangkul oleh seseorang, dia menatap pria yang sudah berdiri di samping nya, dan mengalungkan tangan di pinggang ramping nya " siapa kau? " Olivia ingin menjauh dan melepaskan tangan pria asing itu dari pinggang nya
David, tak melepaskan Olivia, dengan keberanian dia merangkul pinggang Olivia, padahal dirinya saja tidak tau siapa itu Anna dan bagiamana wajah nya " aku David, kau Anna? " menatap Olivia
Olivia terdiam, karena sebelum berangkat, Anna memberitahu nya, bahwa pria yang akan ia temui itu bersama David Beckham " iy-, iya aku Anna " Olivia merasa takut, karena tatapan David seolah akan memakan dirinya
David merasa aneh, ingin dia mengurungkan niatnya untuk menodai gadis ini, karena wajah lugu Oliva membuat David merasa seperti kasian. " ayo masuk, di luar sangat dingin, pakaian mu juga pendek " menatap paha Olivia
Olivia menutup paha nya dengan tas yang ia bawa " iya " ucap nya lembut
Olivia di minta duduk dan menunggu David, karena David ingin bertemu dengan Karen, David merasa ragu untuk menyentuh Olivia, dari wajah nya, dia terlihat seperti gadis yang baik-baik.
" Aku tidak bisa, wajah nya.. "
" Kau suka pada nya? jatuh cinta pada pandangan pertama? " ucap Karen, melihat David yang terpukau dengan Olivia
" Tidak aku hanya, Seperti, aku " gugup
Karen berbisik ke telinga David " sudah aku pesankan kamar, jika kau tidak mau, maka biar aku saja yang melakukan nya "
Bersambung....
David sengaja membawa Olivia ke dalam kamar yang sudah di pesan oleh teman nya, yaitu Karen, David meminta agar Olivia duduk di sebelah nya, David sama sekali tidak mengetahui bahwa yang berada di hadapan nya saat ini bukan Anna, tetapi pengganti Anna.
David menatap Olivia yang seperti nya merasa kurang nyaman dengan pakaian nya " apakah kau merasa tidak nyaman? "
Olivia teringat pesan Anna, bahwa tugas nya hanya menyampaikan pesan kepada David, bahwa Anna tidak ingin menikah dengan David " aku hanya ingin menyampaikan bahwa aku tidak mau menikah dengan mu, dan aku tidak ingin kita bertemu lagi " dengan keberanian penuh Olivia mengatakan hal tersebut
David mendekati Olivia " apakah kau ingin pulang secepat ini? "
Olivia menjauh namun kursi yang ia duduki di tahan oleh David " iya, aku ingin pulang tolong minggir " berusaha untuk berdiri
David menarik tangan Olivia, membawa nya ke dekat tempat tidur dan menatap Olivia " malam ini kita akan bersama kau bisa kembali ke rumah besok pagi " mengusap wajah Olivia dengan jari telunjuk nya
David memaksa Olivia untuk tidur bersama nya, Olivia merasa tidak nyaman karena dirinya di sentuh di bagian yang sama sekali tidak seharusnya, malam ini terasa sangat panjang baju Olivia, David merebut keperawanan nya malam ini, dia menangis hingga tak ada air mata yang mampu ia keluarkan.
Malam yang panjang dan memberikan ini berlalu, Olivia memakai kemeja David, dia kabur dengan keadaan yang berantakan, rambut dan riasan wajah nya hancur, dia tak kembali ke rumah keluarga Hartono, dia ke halte dan segera menaiki bus yang menuju ke desa asal nya.
...****************...
David menghubungi ayah nya, dia mengakan bahwa ia setuju dengan perjodohan ini, alasan dia setuju adalah, ia ingin mencari tau tengang gadis yang ia temui malam itu, sebenarnya saat David dan Olivia bersama, David sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Olivia, namun David sama sekali tidak mengetahui identitas Olivia.
" Jika kau setuju, maka kita akan ke rumah keluarga Hartono malam ini nak " ucap pria tua yang berada di hadapan David, tak lain adalah ayah nya
" Akhirnya anak kita akan menikah, kita akan segera punya cucu, " balas wanita tua yang berada di samping ayah David, itu adalah ibunya
David merapikan pakaian nya, karena kemeja yang ia kenakan malam itu, sudah di bawa kabur oleh Olivia, David pulang ke rumah hanya dengan jas saja " bagaimana dengan kak Raka? Dia juga belum menikah tetapi dia tidak di paksa "
" Itu karena aku belum menemukan wanita yang tunggu-tunggu " ucap pria muda dengan pakaian yang rapi dan sopan, dia adalah Raka, kakak David, Raka bekerja di salah satu perusahaan lukisan, dia suka melukis hal-hal yang ia lihat, itu membuat nya jarang berada di rumah dan bertemu banyak orang
" Raka kamu mau pergi kemana nak? " ucap sang ibu melihat Raka sudah rapi
Raka menatap ibunya " aku akan pergi ke salah satu desa Bu, aku akan kembali dalam dua hari dan saat itu adik ku ini mungkin akan menikah "
" Bersiap untuk malam ini " ucap sang ayah karena Raka terlihat bercanda
Raka tidak ikut dengan keluarga nya, karena dia merasa hal-hal seperti ini sangat membosankan, jadi dia pergi ke salah satu desa, dan tidak di sangka desa tersebut adalah kampung halaman Olivia.
Keluarga David bersiap untuk datang ke rumah Anna, mereka semua sedang dalam perjalanan, Anna yang terlihat khawatir karena Olivia tak kunjung pulang, dia ingin tau apa yang terjadi hingga David setuju untuk menikah dengan dirinya.
Anna menatap jam " kenapa Olivia belum pulang? Ini sudah malam dimana dia? " cemas
Arman menatap putri nya yang terlihat sangat anggun dengan dress nya " Anna apa yang sedang kau cemas kan nak? ada masalah? " mendekati Anna
Anna menatap Arman " tidak ayah, hanya saja Anna dari tadi tidak melihat Olivia, apakah dia tidak berkerja? "
" Ibu juga merasa heran, karena dari kemarin malam dia tidak terlihat, mungkin ada masalah, tapi handphone nya juga tidak aktif, ibu merasa cemas dengan keadaan nya "
Tak lama berbincang, Keluarga David sudah sampai, berapa sangat kaget nya Anna, karena David yang di jodohkan dengan dirinya adalah, David sahabat masa kecil nya, David yang ia tunggu-tunggu.
Anna berjalan ke arah David dan memeluk nya " aku merasa sangat senang karena kau yang datang, aku merindukan mu, kau kemana saja? "
David memaksa Anna untuk melepaskan pelukan nya " ini terlalu intim untuk pertemuan pertama " menatap Anna
Arman menatap keluarga David meminta agar mereka masuk dan duduk dengan nyaman, sebentar David, menarik tangan Anna dan membawa nya sedikit menjauh dari keluarga mereka, agar percakapan mereka tak terdengar.
" Dimana wanita yang kau kirim untuk menemui ku malam itu? "
Anna merasa sangat takut bagiamana jika David sadar bahwa yang datang untuk bertemu dengan nya malam itu bukan Anna, tetapi orang pengganti, namun David sama sekali tidak mengetahui apapun tentang gadis misterius yang ia temui itu.
" Apa yang kau bicarakan? Aku sama sekali tidak mengirim gadis dan malam itu, aku tidak pergi karena aku mengakan kas ayah, bahwa aku hanya akan menikah dengan sahabat masa kecil ku, yaitu kau " menatap David
David membungkam mulut Anna " jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya, maka aku akan bongkar rahasia mu "
Anna menarik kasar tangan David dari wajah nya " kenapa kau sangat kasar, apakah kau pikir aku akan takut dan menyerah? sampai aku mendapatkan mu maka aku tidak akan mundur, dan satu hal lagi, malam itu aku sama sekali tidak datang " pergi meninggalkan David
...****************...
Olivia sampai di desa nya, dia berlari dengan telanjang kaki, menuju ke rumah nya dengan air mata dan wajah yang berantakan, kemeja putih yang ia kenakan sudah terlihat kotor karena beberapa kali dia terjatuh saat berjalan menuju rumah nya.
Tok... Tok.... Tok...
" Ibuk, ibuk " Olivia menggedor pintu dengan sangat keras, karena dia merasa sangat ketakutan
Suara yang keras itu membangunkan Winda, dia berjalan menuju pintu dan membukakan pintu " ndok? Ada apa ini? " menatap Olivia dan mengusap wajah nya
Olivia memeluk Winda " Olivia sudah kotor buk, semua nya sudah hancur, sekarang Olivia hanya aib untuk ibuk " menangis
" Loh, ndok ada apa ini? tenang dulu, ayo kita masuk dan bicara di dalam, tidak baik di lihat tetangga " membawa Olivia masuk ke dalam rumah
Olivia membersihkan dirinya, dia mandi dan berulang kali menggosok badan nya, bagian tubuh yang di sentuh oleh David ia gosok dengan sekuat tenaga hingga terluka, dia menangis di bawah air di dalam kamar mandi.
Keluar dari kamar mandi, membuat Olivia merasa tidak nyaman, karena beberapa luka di tangan nya terasa sangat perih, ibu nya Amina membuatkan makanan untuk nya, " ndok ayo sini makan, jangan di kamar trus, sini cerita " Amina berusaha membujuk Olivia
Olivia keluar dari kamar nya, menatap Amina yang sedang duduk di meja makan, dia menutup luka yang ada di tangan nya " buk, Olivia mau cerita, tapi ibuk jangan marah dan jangan usir Olivia yang buk " duduk di samping Amina
" Iya, sini duduk dulu dan cerita, ada apa sampai kamu pulang sendirian seperti ini? " menatap Olivia
Olivia duduk dan menceritakan semua nya, kejadian pada malam itu, Olivia juga mengatakan bahwa yang meminta datang ke hotel itu adalah Anna, karena bayar yang sangat mahal, Olivia setuju.
" Kamu sekarang sudah kotor nak, bagiamana jika kamu hamil, ibuk akan malu, nama baik keluarga kita akan rusak Olivia, ibuk sudah bilang berulang kali bahwa jaga hal itu nak, jaga " merasa sangat marah dan bingung apa yang harus ia lakukan
" Buk, Olivia minta maaf Buk, Olivia ngak tau mau kemana lagi kalau ngak pulang buk, maafin Olivia ya buk " memohon di kaki Amina
" Mau bagiamana pun, kamu tetap harus kerja nak, kembali ke rumah keluarga Hartono, kamu harus menghasilkan uang untuk keluarga kita, kalau tidak kita mau makan apa nak? " kalimat Amina ini seolah mengusir Olivia
" Olivia tidak mau kembali sana lagi buk, bagiamana jika nanti Olivia di minta datang lagi untuk bertemu dengan laki-laki itu buk " menangis
Menatap Olivia " sekarang kamu pergi ke puskesmas, periksa apakah kamu hamil atau tidak, kalau hamil, maka segera gugurkan nak, ibuk ngak mau ada aib di desa ini untuk keluarga kita "
" Tapi buk, Oliva ngak bisa, itu perbuatan yang jahat buk "
Amina memberikan uang kepada Olivia " pergi nak, sebelum bapak mu pulang, kalau bapak mu sampai tau, habis kamu nak "
Olivia menerima uang nya dan pergi menuju puskemas, dia memeriksakan dirinya, namun bidan di sana mengatakan bahwa, kehamilannya tidak bisa di baca secepat itu, karena mereka baru saja melakukan hubungan intim nya kemarin, maka baru bisa di cek kembali dua atau tiga hari kedepan.
Olivia berjalan menuju rumah dengan wajah yang penuh air mata, hingga ada cahaya mobil yang menyinari jalan nya dari belakang, dia menatap mobil tersebut karena ada seorang pria yang turun mendekati dirinya.
" Boleh saya tanya? " ucap pria dengan pakaian yang rapi dan terlihat seperti orang kaya, dia juga seperti nya buka warga desa sini
Olivia mengusap air mata nya " boleh mas, silahkan "
" Saya dari kota dan saya datang untuk mencari rumah pak Ahmad, apakah kamu tau dimana rumah kak Ahmad, karena saya ada urusan dengan beliau " tersenyum
Pak Ahmad adalah ayah Olivia yang merupakan kepala desa di sini, " iya mas saya tau, masi tinggal ikuti saja jalan ini, lalu belok ke kanan mas "
Pria itu menatap jalan yang di arah kan oleh Olivia " kalau begitu makasih ya, nama kamu siapa? " mengulurkan tangan nya untuk berkenalan
Olivia tidak menerima tangan pria tersebut, dia hanya menyatukan kedua telapak tangan nya kalau tersenyum " saya Olivia mas "
Pria yang melihat perilaku sopan Olivia pun mengikuti nya " saya Raka " tersenyum
*
*
*
David terus saja terbayang wajah cantik Olivia, dia bertekad untuk mencari Olivia sebelum tanggal pernikahan nya di tetap kan, namun apa yang bisa dia lakukan, dia sama sekali tidak mengetahui siapa gadis itu bahkan nama nya saja dia tidak tau.
David berusaha bertanya pada Anna, namun tidak ada yang dia salah, karena Anna terus saja mengatakan bahwa dia tidak datang malam ini dan tidak mengirim seseorang untuk mengantikan dirinya
David mengikuti Anna ke rumah sakit hari ini, karena dia harus mencari tau Informasi tengang gadis yang tiduri malam itu, David masuk ke dalam ruangan Anna dan mengunci pintu nya " katakan dimana gadis yang kau kirim malam itu? "
Anna menatap David dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan " kenapa kau selalu saja bertanya pada ku dimana gadis itu? apakah kau bertemu gadis lain dan tidur bersama nya malam itu? " menarik dasi David
David menepis tangan Anna " aku tidak bertele-tele Katan dimana gadis itu, jika maka aku tidak akan menikah dengan mu, kau mengerti? " .
" Kau tidak mau menikah dengan ku? apa yang akan terjadi jika kita tidak menikah? Semua orang akan merasa kecewa karena apa? Anak satu-satunya ini tidak mau menikah dan akan menjadi single seumur hidup, kau adalah aib keluarga " ucap Anna
" Kau tau sejak dulu kau sangat menyukai ku, jadi ku mohon jika kau ingin kita bersama maka tolong, tolong katakan dimana gadis itu "
Anna membuka kunci pintu ruangan nya " tidak tau sayang " pergi dari sana
" Sial " ucap David emosi
*
*
*
Raka sudah sampai di rumah pak Ahmad, dan berapa terkejutnya dia karena gadis yang bertemu dengan nya di jalan tadi, ternyata putri pak Ahmad dan bu Amina, mereka berbincang sebentar, lalu Ahmad meminta agar Olivia membawa Raka menuju kemar nya yang ada di belakang rumah mereka, karena Raka akan menginap malam ini
Raka menatap Olivia yang hanya diam saja dari tadi " kenapa kau diam saja? apakah sedang ada masalah? "
Olivia tersenyum " tidak mas, hanya saja tidak ada yang perlu saya bicarakan karena kita sudah saling kenal tadi "
" Ya, kau benar, omong-omong kau kerja atau kuliah? saya merasa penasaran karena sepanjang perjalanan menuju ke sini, saya tidak melihat ada universitas di sini "
" Saya bekerja mas, di kota, saya hanya pulang sebentar karena rindu bapak dan ibuk "
Sampai di rumah yang akan di tinggali Raka, " terimakasih ya sudah mau mengantar saya "
" tidak perlu sungkan mas, saya pamit ya mas " tersenyum
" ,iya, dia sangat cantik " bisik Raka
Pagi ini, Olivia membawa Raka untuk berkeliling desa mereka mengunakan sepeda yang ada di rumah Olivia, mereka menuju gunung dan kebun teh, karena Raka ingin melukis pemandangan yang ada di gunung.
sampai di gunung Olivia menunjukan bagian yang sangat ia sukai " di sana mas, kalau balik ke sini, saya selalu main ke sana " membawa Raka untuk naik ke atas gunung
Karena sepeda tidak bisa naik, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki " kita di sini saja ini udah cukup indah " Raka yang merasa sangat lelah karena perjalanan yang begitu jauh.
Olivia menatap Raka yang sedang melukis, hingga dia mendengar ada suara handphone yang berdering dari dalam tas Raka, Oliva ingin memberikan handphone kepada Raka, namun tidak sengaja dia menerima nya " mas ada telpon "
Suara Olivia terdengar oleh David, benar yang menelpon Raka adalah David,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!