Haitus
Perkenalan
Dewi Sartika
Ketua OSIS SMU KARTIKA.
Memiliki sipat yang tegas dan disiplin, namun perawakan sangat cantik dan cute, tidak sesuai dengan sikap tegasnya, walau banyak di sukai oleh siswa cowok di SMU tersebut namun Dewi hanya menyukai Hanas.
Hanas patona.
Cowok tampan serba bisa, dia unggul di segala bidang. Bidang olah raga, pelajaran, bernyanyi, bahkan memasak. Sudah hidup mandiri sejak masuk SMU, meski sudah banyak siswi yang menyatakan cinta padanya, Hanas hanya menyukai Dewi.
Alfan.
Sahabat Dewi sejak kecil, keduanya sempat terpisah setelah kedua orang tua Alfan meninggal akibat kecelakaan, Alfan mencari Dewi kembali karena Dewi merupakan cinta pertamanya.
Wiana Sari.
Ibu Dewi, ia bekerja sebagai perawat di rumah sakit.
Chika Riana.
Adik perempuan Dewi, Riana memiliki perawakan yang datar, dan ceplas ceplos.
Fhadira.
Sahabat Dewi yang pendiam dan sedikit culun. Unggul dalam bidang pelajaran namun lemah dalam bidang olah raga, walau begitu ahli dalam pemecah masalah.
Sarah.
Sahabat Dewi yang cute dan populer di kalangan cowok-cowok, sudah menolak ratusan cowok yang menyatakan cinta padanya. Sarah sendiri jatuh cinta pada D.O salah satu member EXO.
Nuan.
Wakil ketua OSIS SMU KARTINO. Nuan sangat mengagumi Dewi.
Dharma.
Murid pendiam yang memiliki trauma pada cewek.
Khaila.
Pemilik Kafe Cinta, Dia sangat menyukai kombinasi antara Dewi dan Hanas saat bekerja.
Ada 5 kariawan yang bekerja di kafe minuman atau yang di beri nama ( Kafe Cinta ) yah terdengar norak sih namun tidak bagi pelanggan yang sudah sering berkunjung, karena pelayan yang bekerja di kafe cinta ini sangat cantik-cantik, minuman yang sediakan juga luar biasa enak.
Erika.
Seorang mahasiswa.
Fanesa.
Si pemilik mulut pedas.
Sena.
Pekerja paruh waktu, yang di sebut si paruh waktu permanen, karena Sena memiliki pekerjaan paruh waktu di beberapa tempat.
Khelfin.
Senior di Unipersitas sekaligus kekasih Dewi.
Khelfin jatuh cinta pada Dewi sejak pertama kali melihatnya di kampus, Khelfin merupakan cowok cerdas dan putra pemilik Universitas.
BAB 1
Dewi
Ya.. berapa kali harus ku beritahu agar kalian mengerti. ( Marah).
Dewi
Agus, lo ubah kembali warna rambutmu jadi hitam, jika tidak akan ku gundulkan kepalamu, dan lepas rantai anjingmu iti dari lehermu..
Dewi
Jono ! pakai seraganmu dengan benar, atau akan ku buat kau telanjang untuk selamanya !.
Dewi
Husen ! pakai tali pinggang dan sepatu sesuai aturan, gue mau lo semua mencontoh Ahmad mulai sekarang.
Gerbang sekolah di tutup bagi ke tiga murid pembangkang.
Dewi
Kalian bisa kembali kalau udah rapi !
Dewi
Ya ampun, sekolah ini penuh dengan murid brandalan. ( Espresi kesal ).
Dewi
Hey, Nuan, Apa kau sudah selesaikan buku panduannya ?.
Nuan
Itu.. ketua, apa ini harus ! sebuah buku panduan ?.
Dewi
Bodoh ! Tentu aja harus ! kalau nggak di terapin bisa-bisa murid jadi pemalas lagi !
Dewi
Selagi gue jadi ketua OSIS nggak bakal gue biarin anak cowok bertindak seenaknya.
Beberapa tahun yang lalu, SMU Kartini, siswa cowok lebih banyak kira-kira 70% dari jumlah murid, sehingga siswi cewek sering di tindas oleh siswa cowok.
Dewi
" Jika di ingat kembali, saat gue baru masuk sekolah ini sungguh berantakan ! Bau ! Kotor. Cewek yang tidak berdaya cuma bisa diam. Untuk itu gue bekerja keras untuk mengubah keadaan, terus bekerja keras dan tidak lupa mencari perhatian para guru".
Pak Guru : Saya berharap hal banyak darimu, cobalah untuk mengubah sekolah ini menjadi lebih baik.
Dewi
" Lalu gue mendafat kepercayaan dari guru dan mendafat jabatan sebagai ketua OSIS". ( Espresi senang ).
Saat waktu pulang sekolah, berjalan di koridor kelas.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Ayolah, lo harus bantuin kita, cuma beraihin aja.
Siswi & Siswa
T..Tapi gue udah ada tugas lain...
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Ayolah, cuma hari ini aja.
Dewi
Lakukan tugasmu sendir.
Dewi
lo pergi aja, biar ini aku yang urus.
Siswi & Siswa
B..Baik. ( Langsung berlari )
Dewi
Semua orang punya tugasnya sendiri tiap minggu, jadi lo bertiga jangan mencoba menggagu siswi lain.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Dewi Sartika, Kamu lagi !
Dewi
Seharusnya itu kata-kataku, Kelompok bodoh.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Siapa yang lo panggil kelompok bodoh ?!
Dewi
Orang bodoh seperti kalian tidak pantas di panggil namanya! dan udah gue suruh lo semua untuk merapikan penampilan kalian. Sekarang lo lepas rantai anjing yang ada di lehermu.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Ya..ya.. bakal gue lepas entar.
Dewi
Lo jangan main-main sama gue, lepas sekarang.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Ah.. cerewet, gue bilang bakal gue lepas entar, dasar menyebalkan.
Berbalik melayangkan pukulan namun dapat di halau oleh Dewi.
Dewi
Gue bilang, sekarang. ( Espresi menakutkan ).
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Oww ! ( Tendangan di bagian pitalnya ).
Upss semoga aja nggak pecah ya telur buayanya.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Pasti sakit itu ! ( Espresi mewek )
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Anggukan di sertai espresi mewek.
Tri Idiot / penggemar Dewi.
Ayo pergi dari sini ( Berlari seraya di bopong kedua sejolinya ).
Dewi
Ya.. Tunggu ! Bersihkan lantainya dulu ! ( Berteriak )
Dewi
Dasar kelompok bodoh.
Terdengar suara tangisan seorang siswi.
Dewi
Apa ada masalah lagi ?
Terlihat Hanas sedang berdiri bersama siswi di sudut kelas.
Dewi
Oi.. apa yang terjadi ?
Hanas
Tidak ada, hanya nolak pernyataan cinta. ( Espresi tanpa dosa )
Dewi
Lagi-lagi lo.. Hanas Patona ?!.
Dewi
" Cowok brengsek yang paling suka buat cewek nangis ".
Hwaaaaa.... Si siswi menangis sambil berlari.
Dewi
Lo.. udah gue bilang kan, pakai kata-kata halus pada cewek ! gue peringatin ini bakal jadi yang terakhir kalinya !
Hanas
Emang udah berapa kali dia ngomong gitu ? ( Espresi bloon )
Nuan
Gue heran kenapa Dewi benci banget sama cowok ?
Hanas.. apa lo punya cara untuk buat dia biar lebih lunak pada para cowok !
Hanas
Lakukan sendiri, gue nggak tertarik. ( Espresi datar ).
Nuan
Menyebalkan ( Espresi kesal ).
Dewi
" Gue paling benci sama cowok yang suka buat cewek nangis".
BAB 2
BRUK!
Gerbang rumah rusak.
Dewi
Langsung rusak deh, bakal butuh uang buat perbaiki.
Dewi
Argh... ( mrnginjak lubang )
Chika ( adik Dewi )
Oh.. kakak udah pulang.
Dewi
Chika.. jebakan apa ini ?
Chika ( adik Dewi )
Kayaknya sih lantainya udah tua. ( wajah datar )
Dewi
Jadi lo tutupin pake kain ?
Chika ( adik Dewi )
Hahaha.... Kakak sengaja kan nginjaknya ?
Dewi
Aku nggak sengaja ( wajak kesal ). Chika.. apa kamu terluka ?
Dewi
Sepertinya lo baik-baik aja.
Ohok.. ohok.. Suara batuk ibunya.
Ibu, Wiana ( ibu Dewi )
Oh.. Dewi..
Ibu, Wiana ( ibu Dewi )
Hmm, udah makan sayang ?
Dewi
Hmm.. Ibu ! nanti ibu ada shif malam kan di rumah sakit ? Ibu kayaknya lagi kurang sehat, jadi jangan memaksakan diri ibu.
Ibu, Wiana ( ibu Dewi )
Ibu baik-baik aja, sayang. Ibu tidak bisa terus menyusahkan Dewi.
Chika ( adik Dewi )
Kalau aja Ayah nggak kabur dan ninggalin utang. ( Tiba-tiba nongol ).
Dewi
Chika.. bukan itu masalahnya.
Chika ( adik Dewi )
Oh.. Tadi manager tempat kakak kerja nelpon. Dia bilang ada pelayan yang nggak bisa masuk, jadi kakak di suruh gantiin.
Dewi
Eh.. Beneran ? ya udah kalau gitu aku pergi dulu ! ( Berlari ke kamar ), Kenapa lo nggak bilang dari tadi sih ? Hwua.. gue hampir jatuh lagi !
Chika ( adik Dewi )
Kak.. bisa tolong masukin ini ke kotak surat, waktu lo keluar !
Chika ( adik Dewi )
Tolong ya.
Dewi
Ibu.. Istirahatlah ! aku pergi.
Chika ( adik Dewi )
Kita memang miskin, tapi kakak kayaknya butuh HP.
Tiba di kafe.
Dewi sudah memakai baju pelayanya.
Khaila, Dewi dan Fanesa menyambut tamu yang datang.
Dewi
Selamat datang, Tuan. ( Ucap ketiganya sambil membungkuk pelan )
Fanesa
Silahkan sebelah sini.
Khaila
Maaf ya menyuruhmu datang mendadak.
Dewi
Tidak masalah manager, kebetulan aku ada waktu jadi bisa membantu.
Pelanggan : Oh.. nona Dewi.
Pelanggan : Boleh ku pesan nasi goreng spesial ?
Dewi
Ah.. Tentu tuan, ( Senyum ramah ),
Nasi goreng sperial 1 !
Cklek...
Dewi keluar membuang sampah.
Dewi
Hah.. Gue udah lama kerja disini tapi tetep nggak terbiasa juga.
Dewi
" Gue nggak punya waktu luang kerena banyak tugas sekolah, jadi aku cuma bisa kerja disini, tapi... kalau ada orang dari sekolah yang lihat aku kayak gini...
Tak tak tal
Suara langkah kaki seseorang mendekat.
Dewi
Aargh... ( Terkejut ).
Hanas
Sungguh mengejutkan.
Apa ini ketua OSIS kita, Dewi ?
Dewi
Hanas Patona , Kau...
Dewi
Tamat sudah riwayatku, Menyedihkan.
Dewi
" Seluruh murid di sekolah bakal tau, kalau ketua OSIS mereka cuma seorang pekerja paruh waktu dan menjadi seorang pelayan, Huhuhu. Repotasiku selama ini bakal hancur "
Fanesa
Waktunya istirahan, Argh... Aaaa...
( Menginjak setuatu di lantai )
Fanesa
M... manager..! Ada benda aneh di lantai.
Khaila
Apa ? Apa yang terjadi ?
Huh.. Dewi ! Kau baik-baik aja ?
Khaila
Kalau kamu sakit kamu boleh pulang !
Dewi
Tidak, aku baik-baik aja manager.
Bangkit dan kembali bekerja.
Dewi
Terima kasih untuk hari ini, saya pulang dulu semuanya !
Dewi
Argh ( Terkejud melihat Hanas berdiri di depan pintu kafe )
Hanas
Oh, lo udah pakai baju biasa.
Dewi
A..Apa ?! Apa maumu ?!.
Hanas
Huh !
Tidak ada, Gue cuma mau mastiin aja, jadi pelayan itu beneran ketua OSIS kita.
Kenapa lo kerja di tempat ini ?
Fanesa
Manager, aku pulang dulu ya ? ( Terdengar dari dalam kafe ).
Terima kasih untuk hari ini !
Dewi
Kita ngomong di tempat lain aja.
( Dewi menyeret Hanas )
Dewi
Udah diem, lo ikut aja.
Di taman dekat kafe keduanya duduk di ayunan.
Hanas
Hm, jadi alasan keluarga ya.
Pasti berat ya ?
Hanas
Jadi itu alasan lo kerja sejauh ini dari kota.
Kenapa tidak kerja dekat rumah aja ?
Dewi
Gue nggak punya banyak tenaga. Menjadi ketua OSIS dan gue juga nggak bisa biarin nilaiku turun. Sulit menjaga keduanya.
Hanas
Hee.. Pasti berat ya...
Oh, jadi ini alasan lo benci sama cowok dan masuk SMA Kartini karena biaya masuknya murah ?
Dewi
Begitulah.
" Aku nggak tau apa yang dipikirkannya tentangku sekarang ?"
Hanas
He.. turut bersedih untukmu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!