Assalamualaikum ketemu lagi di karya mommy selanjutnya. Happy reading ya.
...****************...
Hari pernikahan anak keluarga kaya dan terpandang di gelar sangat mewah dan megah saat ini. Hotel bintang ⭐⭐⭐⭐⭐ dengan ribuan tamu undangan. Kolega bisnis, keluarga dan kerabat ikut hadir disana. Bahkan para karyawan pun di undangnya.
Seharusnya hari pernikahan adalah hal yang paling membahagiakan bagi keluarga, namun tidak dengan keluarga Ginanjar. Sebuah kabar yang mengejutkan sudah diberikan oleh Gina adik mempelai pria, Galih Ginanjar.
"Kak! Gawat, Kalina tidak ada!" ngos ngosan Gina karena berlari cepat menghampiri kakaknya yang tengah bersiap di ruangan yang berbeda.
"Jangan ngaco! Jangan prank Kakak, Gin, ga lucu!" tertawa Galih.
"Sumpah, Kak! Aku ga bohong!" Gina yang menunjukkan dua jari di hadapan Galih sebagai keseriusan ucapannya.
"Gina, kamu kenapa lari lari?" Tanya Mulan yang merupakan Mama mereka baru saja masuk ke ruang anaknya.
"Ma, gawat Kalina ga ada!" ucap Gina.
Sumpah demi apapun Mulan bagaikan tersambar petir di siang bolong bahkan suaminya yang baru tiba mendengar ucapan putrinya itu ikut terkejut.
"Kamu jangan bercanda, Gina!" bentak Galang yang menahan istrinya karena tidak kuat mendengar berita itu.
"Dion!" panggil Galang pada asistennya.
"Ya, Tuan." Dion yang langsung menghadap pada bosnya.
"Cari Kalina sekarang juga!" perintah Galang.
Segera Dion dan beberapa anak buahnya mencari orang yang di maksud. Sementara Mulan memeluk suaminya.
"Pa, bagaimana ini? Satu jam lagi acara akan di mulai?" tanya Mulan dengan tangisannya.
Sesangkan Galih yang mengepalkan kedua tangannya, marah dan benci menjadi satu saat ini. Hari pernikahan yang di inginkan Kalina sudah ia penuhi, hari yang akan menjadi mereka sepasang suami istri namun gagal. Segala keinginannya selalu di kabulkan, walau sulit namun karena cinta dia lakukan.
Kalina!!!!! Kamu dimana? Apakah ini prank yang biasa kamu lakukan padaku? Tapi ini tidak lucu!!!! Jika memang ini nyata, sumpah demi apapun aku akan membencimu seumur hidupku!!!!
Aku tidak bisa tinggal diam saja!! Sementara banyak hati yang harus di jaga, nama baik keluarga, reputasi keluarga, kolega bisnis tidak boleh di permalukan karena ini.
Aku harus apa sekarang??? Ya Tuhan, bantu aku!!!! Batin Galih.
Galih yang terdiam dan memilih keluar mencari angin segar agar tidak sesak. Rambut yang sudah di acak dan penampilannya sudah kusut berjalan hingga ke lorong ruang samping dan duduk di sana.
Ya Tuhan!!! Cintaku tulus pada Kalina tapi ternyata aku hanya di permainkan. Jika memang dia tidak kembali pada saat ini. Aku rela membencinya seumur hidupku! Tidak akan ada wanita yang akan melukai hatiku lagi. Cukup dia yang sudah menorehkan luka ini yang sangat dalam.
Jika dia yang aku sakiti, mungkin aku tidak akan sepahit ini. Tapi yang dia lakukan adalah mempermalukan keluargaku dan juga reputasi keluargaku.
Aku sungguh membencinya!!! Batin Galih.
Gina dan juga Dion terus mencari di setiap ruangan dan juga area disana. Bahkan sampai ke parkiran mereka cari.
"Nona disini tidak ada, dimana mana tidak ada," lapor Dion.
"Sama denganku yang tidak menemukannya. Telpnya sudah tidak aktif bahkan seluruh medsosnya sudah di nonaktifkan. Aku harus lapor Papa segera. Bagaimana kelanjutan acara ini?" ucap Gina yang akhirnya setelah mencari tiga puluh menit dengan Dion tidak membuahkan hasil.
"Apakah kamu mau kita periksa ruang make upnya sekali lagi? Barang kali ada yang bisa menjadi petunjuk disana?" ide Dion.
"Ayo!" setuju Gina yang berfikir apa salahnya di ulang kembali berdua barang kali saja ada hal yang terlewatkan disana.
Brak!
Pintu ruang make up di buka kasar oleh Gina yang sudah tidak sabar dan segera keduanya mencari di setiap kemungkinan yang ada.
Di acak dan di cek satu persatu oleh keduanya, yang sampai di gaun pengantin yang pemiliknya entah pergi kemana.
"Nona Gina! Kemari!" pinta Dion.
"Apa?" Tanya Gina yang mendekat ke arahnya.
"Ini ada tas di gaun yang terpajang. Saat aku buka tasnya ada ini," jelas Dion yang memberikan sepucuk surat.
"Oh, TIDAK!!" teriak Gina yang marah.
"Ayo kita ke Papa," ajak Gina yang langsung menuju ke orang tuanya yang berada di ruang make up.
"Pa, Ma. Kami menemukan ini," ucap Gina dan memberikan surat yang belum dia baca namun pasti jelas itu hanya permohonan maaf.
Saat Galang membuka surat itu.
Dear Galih.
Maafkan aku yang harus meninggalkanmu di hari yang spesial ini. Aku terpaksa meninggalkanmu, aku tidak bisa berbohong jika aku harus melukaimu.
Maafkan aku yang meninggalkanmu di hari pernikahan kita. Hari yang menjadi hari paling bahagia bagi kita. Namun aku pergi yang tidak mau lagi menyakitimu.
Maafkan aku Galih, cintaku memang hanya untukmu, tapi cinta ini nyatanya tidak kuat untuk aku berkata jujur sudah menodai cinta ini. Aku tidak bisa terus menghianatimu, sebelum berlanjut ke pernikahan ini.
Maafkan aku Galih, aku melakukan ini terpaksa. Aku mohon maafkan aku, aku tidak bisa melarang kamu untuk membenciku. Aku yakin saat kamu membaca ini luka yang aku torehkan sudah sangat besar. Cukup benci aku, benci aku.
Maafkan aku, semoga kamu bisa bahagia tanpaku. Dengan ini aku tidak ada beban padamu yang terus terbayang setiap waktu selalu menyakitimu. Aku memberanikan diri pergi saat ini di hari yang sakral namun menyakitkan hati.
Maafkan aku Galih.
Surat Kalina yang sangat jelas ada beberapa sisa air mata di sana. Kertas yang tidak bersih dan tulisan sedikit berkabur karena adanya tetesan air matanya.
*
Di posisi Galih saat ini hanya termenung.
Tidak akan aku biarkan dia berhasil mempermalukan keluarga dan nama baik kami. Aku harus tetap menikah hari ini juga. Apapun catanya harus aku cari.
Bagaimana caranya aku bisa menikah??? Sedangkan tidak apa pasangan. Ya aku harus mencari wanita yang menurutku sesuai. Batin Galih.
Mata Galih yang mulai mencari, lorong yang menjadi penghubung antara aula utama dan bagian dapur. Namun tiba tiba ada seorang wanita yang masuk dengan gaun yang cukup sopan dan elegan.
Mata Galih melihat kesana dan sudah berdiri. Sedikit merapihkan rambutnya dan bajunya agar tidak kusut.
Semakin mendekat wanita itu berjalan, namun sayangnya wanita itu malah berbelok masuk bagian dapur.
Ngapain di didalam? tanya batin Galih.
Menunggu beberapa menit lalu wanita itu keluar juga dari sana. Tidak membuang waktu lagi Galih menghampirinya dan memegang tangannya.
"Maukah kamu menikah denganku?" Tanya Galih.
Terkejut wanita itu diam terpaku disana. Waras tidak dengan kata yang dia ucapkan saat ini padanya. Lalu dengan berani wanita itu menyentuh dahi Galih.
"Tidak panas," ucapnya.
Pria gila! Batinnya.
...****************...
Terima kasih semuanya. Kembali lagi mommy dengan cerita yang berbeda ya. Semoga kalian menyukai karya mommy satu lagi.
Like, subscribe, komentar, hadiahnya jangan lupa ya.
"Aku serius! Mau kamu menikah denganku?" tanya lagi Galih dengan memegang tangan wanita itu.
"Kita tidak saling kenal juga tidak aku tidak mau bermau bermain dalam pernikahan," tolak wanita itu.
"Aku serius! Aku tidak pernah bermain dalam hal apapun terlebih pernikahan. Mari kuta berkenalan!" Galih mengulurkan tangannya.
"Namaku Galih Ginanjar," ucap Galih.
"Aku Rosa Dewi Putri," Rosa yang menyambut uluran tangan untuk berjabat tangan.
"Kita sudah kenal, yang lainnya bisa kita lakukan perlahan dan aku akan berusaha sebaik mungkin menjadi suamimu. Aku harap ini terkahir aku mengatakannya. Maukah kamu menikah dengan ku?" Galih yang tetap tidak putus asa. Didalam hatinya saat ini benci dan marah pada Kirana. Namun saat menatap wajah Rosa menjadi teduh dan nyaman dihatinya yang kosong.
"Huf, aku," saat Rosa ingin menjawab namun sudah di tarik tangan nya oleh Galih.
"Kamu!! Aku belum menjawab iya, jangan tarik aku!!! Kamu tidak tahu aku punya suami atau belum, atau pasangan atau yang lainnya. Tolong jangan tarik aku!!" berontak Rosa.
"Diam!" berhenti sejenak Galih yang mengontrol dirinya agar tidak marah.
"Aku tahu kamu belum menikah karena tidak memakai cincin di jari manismu yang tangan kanan. Dan juga masa bodoh dengan kamu memiliki pacar atau tidak karena itu belum sah di mata negara dan agama sekalipun. Aku sudah memilihmu! Aku janji tidak akan ada kekurangan dalam hidupmu. Aku akan menjadi suamimu selamanya. Apa aku masih kurang buat jadi suamimu?" sekak mat Rosa oleh Galih.
"Aku tidak mau di paksa!" bentak Rosa yang tidak akan mudah menjadi istri seseorang.
"Aku adalah pria yang akan menikah hari ini tapi calon istriku pergi entah kemana. Andai aku tidak menjaga nama baik keluarga dan reputasiku pasti aku bisa abaikan segalanya. Namun tidak ternyata ada hati mereka yang harus aku jaga. Jadi-" menghela nafasnya Galih pertama kali dia akan memohon dan itu teryata pada Rosa.
"Aku mohon menikahlah denganku, Rosa Dewi Putri," ucap Galih.
Berfikir lagi dan lagi Rosa kali ini, wajah Galih memang tampak jelas prustasi dan kacau.
"Aku takut kamu akan menyesali keputusan ini, Galih. Jangan ambil keputusan di saat kamu kacau. Niat kamu baik tapi apakah keluargamu setuju dengan menikah denganku? Bagaimana jika mereka menolak? Coba pikirkan lagi. Aku memang benar yang kamu katakan aku belum menikah, tapi aku punya pasangan. Aku tidak akan langsung menyetujui pernikahan ini sampai keluargamu setju, bagaimana?" tantang Rosa.
"Baiklah, ayo ke tempat mereka!" ajak Galih yang menggandeng tangan Rosa.
Akhirnya Rosa kali ini tanpa ada perlawanan dan ocehan lagi.
Semoga saja mereka tidak setuju. Bagaimana aku menjelaskannya nanti pada semuanya yang di rumah dan juga pacarku. Datang kesini juga main sembunyi dari dia. Ga lucu tiba tiba jadi istri orang disini. Batin Rosa yang ketar ketir.
*
"Panggil Galih sekarang!!! Papa harus bicara dengannya," perintah Galang pada Dion.
"Tidak usah, Pa. Aku sudah ada disini." ucap Galih yang masuk kesana membawa Rosa di gandengnya.
"Kalina hanya meninggalkan surat ini," Galang memberikan surat itu padanya.
Tangan Galih terlepas dari Rosa dan langsung membaca isi surat itu, kali ini sudah benar benar sangat membencinya. Surat itu dia simpan dan akan di jadikan bukti jika tepat di hari istimewanya telah di khianati dan di sakiti hatinya. Jelas luka yang dalam sudah di torehkan oleh Kalina.
"Lalu Pa bagaimana dengan acara ini yang beberapa menit lagi akan berlangsung. Apakah harus kita gagalkan?" Tanya Mulan.
"Tidak, Ma." Jawab Galih.
"Jangan bertindak konyol, Nak." tolak Galang.
"Pa, Ma. Demi reputasi dan nama baik keluarga aku akan tetap menikah hari ini dengan nya. namanya Rosa Dewi Putri, asal kalian merestui kami dia setuju menikah denganku. Aku mohon Pa, Ma, izinkan aku menikah dengannya," ucap Galih.
Terkejut semuanya yang ada di ruangan itu, Galang, Mulan, Gina dan Dion tidak disangka ide konyol Galih di pertaruhkan masa depannya demi keluarganya tetap terjaga nama baiknya.
Rosa yang tampak gugup dan hanya menunduk di belakang Galih. Tadi yang sempat menggebu menalak dan dengan berani menantang Galih namun nyatanya saat ini nyalinya ciut.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" Tanya Galang.
"Sayang, ini pernikahan. Bukan mainan yang sudah bosan bisa di buang. Kasihan jika Rosa mendapatkan perlakuan buruk darimu, kalian tidak saling kenal. Bagaimana Mama bisa setuju jika ketakutan seorang ibu itu nyata saat ini. Kamu terluka dalam, Nak!" ucap Mulan yang terisak.
Tidak habis pikir dengan putranya satu ini. Bertindak sangat berani dan konyol seakan pernikahan bisa di permainkan. Walau jelas terlihat di mata Mulan jika Rosa tampak wanita baik. Walau sekilas belum mengenal jauh namun yakin dia tidak akan membuat putranya melukai wanita lainnya yang tidak bersalah.
"Papa tanya padamu dulu, Apakah kamu yakin akan menikah dengannya?" Tanya Galang.
"Galih yakin Pa," jawab Galih.
"Sekarang giliranmu, Rosa. Apakah kamu mau menikah dengan Galih anakku?" Tanya Galang pada Rosa.
"Aku bersedia asal mengantongi restu dari kalian berdua," jawab Rosa mantap yang mengangkat kepalanya.
"Baiklah, jika begitu aku ingin kamu Galih berjanji dan setelah ini buat hitam di atas putih jika kami merestui pernikahan kalian dengan syarat kamu tidak akan menyakitinya dan menceraikannya. Apakah kamu sanggup?" Tantang Galang.
"Aku sanggup," jawab tegas Galih.
"Dion persiapkan acara dan undur setengah jam agar mereka bisa bersiap. Lalu setelah itu pengacara kita panggil sekarang untuk membuat surat penjanjian agar bisa di tanda tangani setelah mereka melangsungkan akad. Gina kamu tetap bersama Rosa dan temani selama persiapan." perintah Galang pada semuanya.
Ya ampun!!! Aku menikah hari ini!!! Bagaimana ini, aku sudah masuk jebakan. Datang kesini sebagai teman tamu malah jadi tokoh utama. Duh, Sely pasti cari aku sekarang. Batin Rosa.
Akhirnya Rosa di peluk oleh Mulan dan Gina bergantian, di bawa di ruangan yang tidak jauh dari tempatnya kini. Di persiapkan para ahli make over yang sudah menunggu, saat ketiganya masuk.
"Wow, calon pengantinnya dengan wajah cantik alami," puji satu perias.
Rosa hanya membalas dengan senyuman.
Asli bagaimana ini? Ingin kabur tapi sudah tidak bisa? Aku sudah kepalang janji. Batin Rosa resah.
Kali ini Gina terus mengawasi dan juga Mulan ikut menjaganya. Tidak mau kecolongan kabur calon mempelai wanitanya. Terlebih ini lebih rawan kabur, sebab tidak tahu asal usul, bebet bobotnya.
Mulan dan Gina memang memandang dalam diam pada Rosa namun di dalam hati keduanya sama sama memuji ke cantikan wanita pilihan dadakan kakak dan anaknya.
...****************...
Terima semuanya yang sudah mendukung dan menanti up mommy ya.
Like dan komentar kalian di tunggu ya.
"Kemana sih Rosa, bilangnya mau pipis, tapi kok udah lama ga kembali." oceh Sely yang juga sahabat yang membawanya ke pesta ini.
Sely adalah salah satu asisten Dion di perusahaan GG. Perusahan nomor satu yang bergerak di bidang properti, hotel, travel. Sudah pasti dia di undang dalam acara akbar dan megah anak dari pemilik perusahannya tempat ia bekerja.
Namun Sely tidak datang dengan pasangannya memang dia jomblo, makanya dia memaksa mengajak Rosa sahabatnya yang juga seorang suster di rumah sakit pusat. Shit hari ini untungnya dia sedang libur. Jadi Sely datang ke rumah keluarganya menjemput paksa disana.
"Ros, kamu dimana? Acara udah mau mulai lagi," keluh Sely yang tidak bisa pergi karena memang arah nya tidak hafal posisi toilet yang banyak.
Hanya bisa menunggu dan pasrah. Mungkin nanti akan kembali kalau memang tidak sudah di pastikan dia kabur seperti biasanya yang melarikan diri dengan segala alasannya.
Acara ijab telah selesai bahkan Sely tidak menyimak dengan baik apa yang terjadi di pesta ini. Bahkan sudah ada desas desus yang mengatakan mempelai wanitanya berbeda nama dengan di undangan.
"Rosa awas aja kalau kamu kabur hari ini. Aku pasti bikin perhitungan," ancam Sely seorang diri.
Disaat itu Rosa yang memang anak yatim di walikan oleh wali hakim, yang sudah ia jelaskan jika dia tidak punya saudara laku laki atau pihak dari ayahnya saat ini. Memang tinggal bersama bibi dari almarhumah ibunya.
Rosa yang masuk di dampingi oleh Gina dan Mulan di sampingnya menuju tempat dimana sudah sah menjadi istri seseorang yang menunggunya.
Akhirnya Rosa duduk di samping Galih dan menandatangani surat surat nikah, memakai cincin pernikahan yang sudah di ganti langsung secara cepat di datangkan lagi yang baru karena beda calon wanitanya. Setelah itu baru Rosa mencium telapak tangan suaminya berganti dengan Galih yang pertama kali mencium kening istrinya dan juga wanita pertama yang ia cium.
"Selamat telah menjadi suami istri yang sah secara agama dan hukum jaga dengan baik pernikahan ini, perlakukan istri dengan baik sesuai ajaran agama." sedikit wejangan dari pak penghulu.
"Alhamdulillah," ucap syukur Mulan dan Gina bersamaan saat di belakang Galang.
Berpelukan keduanya saat ini.
"Ma, akhirnya kakak jadi nikah," lega rasanya Gina. Entah bagaimana jika dirinya yang berada di posisi kakaknya ataupun kakak iparnya. Tidak bisa di bayangkan ketidakmampuannya untuk berfikir ke arah sana.
"Mama bersyukur akhirnya bisa berjalam juga acar ini," ucap Mulan yang sudah di pastikan akan menjadi buah bibir saat ini karena akan banyak pertanyaan tentang menantunya yang telah berganti. Jika gagal pernikahan ini sudah pasti akan lebih banyak badai dan goncangan pertanyaan mematikan menyudutkannya.
Alhamdulillah terima kasih ya Allah, engkau masih melindungi keluargaku. Ridhoi pernikahan anak hamba dan tunjukkan agar menjadi imam yang baik dan taat padamu Ya Allah . Aku meridhoi pernikahan dadakan ini. Batin Mulan.
Menitikkan air mata kebahagiaannya yang tidak pernah ia bayangkan jika anak sulung dan juga lelaki satu satunya bernasib seperti ini. Mendapatkan luka yang sangat dalam dan tajam menusuk di hatinya.
"Duh, acara salaman udah mau mulai. Aku yakin dia kabur!!" kesal Sely yang akhirnya ikut mengantri di jalur yang menuju bersalaman untuk mengucapkan selamat pada pengantin.
Untungnya, tidak ada yang mengenali Rosa. Memang tidak pernah make up dan juga dandan dirinya. Hanya setiap hati menggunakan cream dan lip ten saja. Jadi saat ini sangat manglingi, gaun yang semula untuk Kalina untung saja muat di tubuh Rosa yang sama rampingnya. Jadi semuanya serba alhamdulillah.
Sely yang ngedumel terus di dalam hatinya sampai juga di depan bos besarnya.
"Selamat Pak, semoga samawa," ucapnya
Ya ampun, Sely. Aku ga tau mau ngomong apa sama kamu buat jelasinnya. Semoga kamu ga sadar kalau ini aku. Maafkan aku yang ga bisa kasih tahu kamu karena ini aku pun tidak berdaya. Batin Rosa.
"Selamat Bu-"ambruk sudah tubuh Sely yang saat melihat pengantin wanita. Sely yang memang menahan lapar dan juga haus di tambah shock berat melihat wajah yang sangat dia kenal. Tidak akan salah mengenali walau sudah di make up.
Sely bukan hanya sahabat tali teman kecil, bermain, sekolah dan juga kuliah dengan kampus bersebelahan. Jadi tidak akan ada yang bisa menipunya. Walau memang sifat kebiasaan Rosa yang kabur jika tidak ingin di paksa oleh siapapun, termasuk Sely.
"Angkat dia," pinta Dion yang langsung membawa ke satu kamar hotel untuknya agar bisa tersadar.
"Ya Allah," lirih Rosa.
Namun di dengar oleh Galih.
"Kenapa?" bisik Galih.
"Nanti aku jelaskan," lirih Rosa yang tidak enak jika harus menjelaskan atau meninggalkan saat ini disana. Karena tamu yang banyak dan panjang akhirnya harus rela berdiri lama kurang lebih dua jam disana.
Disaat sudah mulai sedikit para tamu undangan, baru bisa sedikit menghela nafasnya agar bisa duduk.
"Kamu lelah?" Tanya Galih.
"Ya, jelas. Tapi apakah aku bisa ke kamar?" Tanya Rosa.
"Maksudku, aku ingin ke kamar yang tadi pingsan," lanjut Rosa yang takut salah paham Galih.
"Oh, Sely namanya. Kenapa? Kamu mengenalnya?" Tanya Galih.
Jelas Galih kenal dengan Sely, karena memang salah satu dari tiga asisten di bawah Dion yang harus membantunya di saat banyak pekerjaan yang harus di selesaikannya.
"Iya, tapi kamu kenal?" Bingung Rosa yang tidak banyak bertanya tentang pekerjaan sahabatnya.
"Dia satu dari tiga assisten di bawah Dion, yang merupakan asisten utamaku," jawab jujur Galih.
"Kamu kenal?" kini giliran Galih yang bertanya.
"Dia sahabatku, aku bisa datang kepesta ini ya karena menemaninya," jujur Rosa.
"Aku mencari toilet dan saat keluar malah bertemu denganmu. Bari setelah itu kamu pasti tahu," jelas Rosa.
"Ya ampun, pantas saja dia tiba tiba pingsan. Ya sudah tamu sudah sedikit, aku antar kamu ke dalam kamar dulu untuk ganti baju. Baru kamu ke Sely, Dion ada bersama dengannya," ucap Galih.
Di angguki oleh Rosa yang di bantu memegang gaun yang panjang dan berat di pakainya saat ini. Akhirnya seletah sampai di kamar pengantin mereka yang tampak mewah dan elegan sudah tertata sangat super duper romantis.
"Ini pakaianmu, itu baru. Tadi asisten sudah membelinya saat pesta kita," jelas Galih yang tidak ingin ada prasangka jika itu untuk wanita sebelumnya.
"Terima kasih," jawab Rosa yang masuk ke dalam kamar mandi.
"Ayo," ajak Rosa setelah berganti pakaian dan keluar kamar mandi.
Di gandeng tangan Rosa oleh Galih, walau belum terbiasa bagi Rosa namun dia sadar telah halal bagi suaminya saat ini dan seterusnya.
Aku bisa!!! Aku bisa!!! Menyakinkan dirinya untuk bertemu Sely.
...****************...
Terima kasih atas dukungan kalian semuanya yang selalu menanti up mommy.
Like dan komentarnya di tunggu ya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!