NovelToon NovelToon

Jodoh Ke 2

01. Batal Nikah

Bukan hanya Kemuning , tapi juga kedua orang tuanya, mereka semua gelisah menantikan kedatangan seorang laki - laki bernama Al Farizi ,calon suami Kemuning dan juga keluarga dari mempelai laki - laki tersebut yang tak kunjung datang - datang....padahal hari sudah mulai menginjak siang.

Jadwal akad nikah jam 8 pagi kini sudah terlewat dua jam lebih. " Bagaimana ini Pak , kok calon besan kita belum datang juga?". Tanya Bu Azizah pada sang suami dengan terus meremas tangannya.

" Sabar Bu , kita tunggu si Pardi dulu , dia kan sedang ke rumahnya nak Fariz ". Pak Gunawan mencoba menenangkan istrinya , meski dalam hati ia sendiri pun merasa sangat cemas.

" Si Pardi lama sekali , padahal kan ia pakai motor bukan jalan kaki ". Bu Azizah tentu sudah tidak enak hati , apalagi suara bisik - bisik tetangganya yang ada di rumahnya itu sungguh sangat menyakitkan telinganya.

Sementara di dalam kamarnya , Kemuning hanya bisa terdiam dengan terus mengucap do'a dalam hatinya , semoga calon suaminya segera datang. Ia ditemani Wulan , sahabat karibnya.

Pardi dengan cepat memarkirkan motornya.....ia segera menghampiri Pak Gunawan dan Bu Azizah.

" Bagaimana Par ?".

Muka Pardi pias, tak tega rasanya untuk memberitahukan kepada pasangan suaki istri di depannya tentang berita yang ia bawa.

" Mas Fariznya pergi Pak De, Bude ".

" Pergi ??? Maksudnya kamu apa Par ?".

" Ya itu ...pokoknya pergi...pergi jauh alias kabur Pak De ,Bu De ".

Jedeeeerrrrrr......Pak Gunawan dan Bu Azizah seperti terkena sengatan listrik ribuan volt , mereka berdua langsung membeku, Bu Azizah menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang terjadi hari ini.

" Pakkkk.....putri kita ?". Ucap Bu Azizah, mengkhawatirkan bagiamana nanti keadaan putri mereka jika tau calon suaminya malah kabur.

" Mereka bilang apa Par tentang Fariz , apa mereka tau Fariz pergi kemana dan apa alasannya sampai kabur begitu?". Suara Pak Gunawan sudah melemah.

" Bapak Agam dan Bu Sari tidak tau anaknya pergi kemana Pak De , tapi aku ragu ....sepertinya mereka berbohong Pak De ".

" Kamu kok ngomongnya begitu ?".

" Mana ada orang yang malah santai - santai saja saat anaknya minggat , seharusnya kan panik , ini malah lagi duduk manis sambil minum teh dan makan cemilan ".

" Kita kesana saja sekarang Pak !" ajak Bu Azizah.....beruntung keduanya tidak punya penyakit jantung, jadi masih aman.

" Tidak perlu Bu , untuk apa kita kesana , seharusnya merekalah yang kesini untuk meminta maaf karena sudah membuat malu kita terutama pada putri kita ".

" Tapi Pak....".

" Sudahlah ".

" Pak...Bu ". Panggil Kemuning , ia keluar dari kamar setelah diberitau oleh Bu Wati , Emaknya si Pardi kalau si Fariz minggat.

" Kemuning !!!!" ucap Pak Gunawan dan Bu Azizah bersamaan.

" Apa benar Mas Fariz tidak datang Bu ?". Kemuning berharap apa yang ia dengar tadi salah.

" Itu.....".

" Benar Ning , kamu tidak jadi nikah hari ini karena Fariz malah lebih memilih minggat dari pada harus menikah dengan kamu ". ucap Bandi tiba - tiba menyela , ada nada ejekan dari kata - katanya.

Rasakan kamu Ning.....sombong sih sampai nolak lamaran aku segala...sekarang kamu dan kedua orang tua kamu pasti akan menanggung malu .

Bandi tersenyum sinis, ia bukan hanya puas tapi sangat puas melihat gadis yang di taksirnya itu menangis dan malu secara bersamaan karena di pastikan pagi ini Kemuning akan gagal menikah.

Bandi tidak sadar kenapa Kemuning sampai menolak dirinya. Bandi memang kaya , bahkan ia bekerja sebagai PNS , tapi karena itu ...Bandi menjadi pribadi yang cukup sombong dan satu lagi yang membuat Kemuning makin tidak suka pada Bandi , karena ia suka bergonta ganti pacar.

Bahkan saat Bandi menyatakan suka pada Kemuning , ia sedang berpacaran dengan teman sekokahnya.

" Benarkah itu Pak Bu ?". Air mta Kemuning sudah mengalir tapi ia masih bisa bertahan untuk mendengar kejelasan dari kedua orang tuanya.

" Ndukkkk , yang sabar ya , ikhlaskan saja, mungkin Fariz memang bukan jodoh kamu Nduk ". Ucap Pak Gunawan.

Kemuning terdiam , jujur ia sangat sakit hati , apalagi ini Fariz yang melakukannya, pemuda yang di pilihnya karena Kemuning dan Fariz memang saling mencintai.

" Ning ". Panggil Bu Azizah, ia memeluk putrinya.

" Ning enggak apa - apa Bu , Ning Ikhlas menerima semua ini, sungguh....". Ucapnya, agar sang Ibu tenang, padahal Kemuning mati - matian menahan sesak di dadanya.

Para tetangga yang berada di sana ikut bersedih , mereka semua banyak yang menyalahkan Fariz dan keluarganya.

Kemuning anak yang baik , ia suka menolong dan anaknya cukup ceria, semua tetangganya terutama anak - anak sangat menyukai Kemuning. Meski begitu masih ada beberapa yang tetap membicarakan kejadian ini.

" Sudah Ning jangan kamu tangisi laki - laki seperti Fariz , laki - laki pengecut itu , mau batalin juga enggak berani datang sendiri ". Ucap Bu Wati.

" Iya Ning, kamu itu cantik , emak yakin banyak yang mau sama kamu ". Ujar Mak Ijah , tetangga Kemuning yang cukup bawel.

Sialan nih emak '- emak , kenapa malah pada menyemangati si Kemuning sih....kesal Bandi.

" Emmmm , maaf Pak Gun Bu Zizah , bagaimana kalau saya saja yang menggantikan mempelai laki - lakinya , saya akan memberikan mahar berapapun yang Ning minta, sekaligus menyelamatkan keluarga Bapak dan Ibu dari rasa malu ". Bandi langsung maju untuk menawarkan dirinya , ia merasa menjadi pahlawan bagi keluarga Kemuning.

Sepertinya Mas Bandi mengambil kesempatan dalam kesempitan....batin Wulan.

Mereka semua saling pandang lalu melihat ke arah Bandi, mereka juga tau bagaimana Bandi mengejar cinta Kemuning.

" Bagaimana Pak Bu ?? saya sudah berbaik hati loh mau menolong kalian ". Ucap Bandi lagi , seakan keluarga Pak Gunawan sangat membutuhkan pertolongannya.

Dih apaan sih....sok baik deh , padahal ngarep banget nikah sama Kemuning , aku harap Kemuning menolaknya , dasar buaya buntung... Maki Wulan dalam hati , ia sangat kesal melihat muka Bandi yang di buat sok baik itu.

Pak Gunawan hendak menjawab ,tapi Kemuning lebih langsung di cegah oleh Kemuning.

" Terima kasih atas kesediaan Mas Bandi mau menikahi saya , tapi maaf Mas , ini pernikahan bukan permainan , saya tidak mau menerimanya, apalagi dengan keterpaksaan..akan seperti apa rumah tangga kita nanti , biarlah saya yang menanggung malu , saya tidak ingin melibatkan orang lain dalam masalah saya ini, saya tidak mau punya hutang budi pada Mas Bandi ". Jelas Kemuning membuat Bandi tercengang....ia jadi kelabakan.

" Eh bukan begitu Ning , aku sama sekali tidak terpaksa, aku ikhlas lahir batin mau menikahi kamu Ning , jadi aku mohon terima tawaran dariku ini ya Ning !". Bandi maju hendak meraih tangan Kemuning , tapi dengan gerak cepat Kemuning mundur.

Dihhhh maksa......Wulan tersenyum sinis , ia senang Kemuning menolak tawaran Bandi.

" Maaf Mas Bandi , saya tidak bisa ". Kemuning berbalik , berjalan dengan cepat , di ikuti Wulan masuk ke dalam kamarnya.

" Ning...Ning...tunggu Ning!!! Bandi berteriak memanggil Kemuning, ia tidak bisa mengejar gadis itu dan masuk ke dalam kamarnya , apa kata orang nanti .

Sialan.....aku di tolak lagi...awas kamu Ning...Bandi mengepalkan tangannya dan tanpa kata Bandi berlalu dari rumah Pak Gunawan.

Bersambung.....

Haiiii mampir lagi ya di karya othor yang baru.....Semoga bisa menghibur kalian semua.

Selamat Membaca....

02. Mantan Calon Mertua Datang

Semua dekorasi di rumah Pak Gunawan sudah di bereskan semua kemaren siang. Makanan yang sudah siap di santap pun akhirnya di bagikan ke para tetangga.

Mereka yang merasa kasihan tetap memberikan uang kondangan meski Pak Gunawan dan Bu Azizah menolaknya.

Kemuning sudah bisa menerima apa yang terjadi kemaren .Beruntung sahabatnya, Wulan menguatkannya.

" Makan Nduk !".

" Iya Bu , ini Ning mau makan ".

" Kamu enggak apa - apa kan Nduk?". Pak Gunawan masih khawatir pada putrinya .

Kemuning tersenyum , " Insyaallah Pak , Ning Ikhlas....mungkin ini sudah takdir yang harus Ning jalani ".

" Mbak Ning jangan sedih, laki - laki tampan masih banyak kok , apa Mbak Ning mau aku kenalkan dengan teman - teman laras , mereka suka nanyain Kak Ning loh ". Ucap sang Adik ikut menghibur kakaknya.

" Yang benar saja kamu Ras , kamu itu baru kelas 1 SMP , terus Ning mau kamu suruh kenalan dengan teman -:teman kamu yang semuanya masih bocil itu ". Protes Bu Azizah.

Kemuning terkekeh, ia seperti mendapat hiburan dari adiknya itu. Melihat tawa Kemuning , Pak Gunawan pun membuang nafas lega.

" Oh ya , boleh itu....ajak saja teman - teman kamu itu kemari , Mbak mau lihat ada yang tampan apa tidak ". Canda Kemuning.

" Ehh jangan salah Mbak , teman - teman aku tampan semuanya ".

" Itu menurut kamu Ras , jangan ladeni adek kamu Ning ".

" Ibu enggak percaya , nanti deh Laras ajak kesini semuanya ".

" Eh enggak ya , kamu itu perempuan loh Ras , masa mainnya sama anak laki - laki terus ". Larang Bu Azizah. Kemuning kembali tertawa kecil , ia dan bapaknya hanya jadi penonton perdebatan ibu dengan Laras yang terlihat lucu di matanya.

" Apa salahnya Bu , laki - laki itu enggak ribet kayak perempuan soalnya ".

" Lah , apa kamu lupa, kamu juga perempuan Ras...Ras...".

" Eh iya ya ....tapi aku kan enggak ribet kayak perempuan di luar sana Bu ".

" Udahlah... Ngomong sama kamu itu enggak bakalan menang Ras , habiskan makanmu lalu berangkat sekolah sana ". Bu Azizah mengalah , ia capek sendiri jika harus melayani larasati.

" Anaknya sendiri di usir ". gumam Laras.

Tok....tok.....tok....

" Assalamu'alaikum " terdengar suara salam yang cukup keras dari depan rumah.

" Biar Ning aja yang buka ".

" Enggak usah Nduk , biar ibu saja ...kamu lanjutkan saja makanmu !".

" Siapa sih pagi - pagi begini sudah bertamu...". ucap Bu Azizah sambil berjalan menuju depan.

Ceklek........

" Wa'alaikum .....salam.....". Bu Azizah terpaku melihat tamu yang datang ke rumahnya pagi ini.

Di depannya sudah berdiri dua orang yang kini sangat ia benci .

Pak Agam dan Bu Sari berdiri dengan angkuh , mantan calon besan Bu Azizah itu tidak ada rasa bersalah sama sekali , membuat Bu Azizah makin kesal pada keduanya.

" Mau apa kalian kesini ? Apa masih kurang kalian mempermalukan keluarga kami Hah ?? Ucap Bu Azizah cukup keras , hingga Pak Gunawan , Kemuning dan Larasati berlari ke depan.

" Buuuu ....". Panggil ketiganya bersamaan.

" Kalian !!!!! Pak Gunawan menatap tajam pada Pak Agam dan Bu Sari.

" Begini to cara menyambut tamu , mbok ya di suruh masuk dulu apa , enggak sopan" ucapan dari Bu Sari membuat Bu Azizah makin marah.

" Tidak perlu sopan santun buat tamu macam kalian , enggak usah basa basi deh , langsung saja ...mau apa kalian kesini ?".

" Oh ya udah kalau begitu, kami kesini mau minta uang seserahan pernikahan yang sudah kami berikan untuk anak kalian, kan Fariz dan Kemuning batal menikah , sudah seharusnya kalian mengembalikan semuanya ".

Bu Azizah terkekeh....." Aku bersyukur Kemuning tidak jadi menantu kalian, aku tidak bisa bayangkan bagaimana kehidupan rumah tangga putriku jika punya mertua seperti kalian ".

" Tidak usah banyak omong deh , balikin saja sini cepat, malas lama - lama di sini, panas ". Ucap Bu Sari sambil mengibas - ngibaskan tangannya.

Salah makan nih emaknya Mas Fariz, hari masih pagi juga bilang kepanasan....oh aku tau , pasti belum mandi nih emak - emak. Larasati ingin sekali mengumpat wanita paruh baya di depanya ini , tapi ia tahan.

" Enak saja minta di kembalikan , kalian kira dekorasi sama makanan yang sudah tersaji bayarnya pakai daun , kalian yang membatalkan bukan kami , jadi ya sudah resiko yang harus kalian tanggung , apa kalian kira kami tidak mengeluarkan uang juga hah ?".

Mendengar itu Kemuning langsung masuk ke kamarnya . Ia mengambil semua pemberian dari Fariz.

" Ini Bu Sari , saya kembalikan semua pemberian dari Mas Fariz , semuanya masih utuh belum ada yang saya pakai , bahkan semuanya masih terbungkus rapi , dan ini juga perhiasannya , saya kembalikan semua ".

Bu Sari berbinar matanya , melihat semua barang - barang itu akan kembali padanya.

" Nduk , untuk apa kamu kembalikan , ini semua sudah jadi milik kamu , mana ada barang yang sudah di kasih di minta lagi.....dasar borok sikutan ". Bu Azizah terus menggerutu.

" Biarkan saja Bu , Ning enggak mau ada kenangan tentang Mas Fariz di rumah ini , lagi pula Ning juga enggak mau nanti ada yang mengungkit di kemudian hari ".

" Tuh , anak kamu aja pinter Zah , begini kek dari tadi, enggak perlu adu otot dulu , oh ya bagaimana dengan uangnya ?". Bu Sari ngelunjak rupanya.

" Apaaaa....???? Teriak Bu Azizah.

" Uangnya baru ada segini Bu , karena lainnya sudah untuk membayar tukang rias , dekorasi dan juga buat makanan , dan tentunya Bu Sari tau , mereka tidak akan mau mengembalikan uang yang sudah kita bayar ". Jelas Kemuning dengan tenang , hatinya sudah beku, air matanya pun sudah tidak keluar lagi.

" Ndukkk ". panggi Bu Azizah, tapi Kemuning menggelengkan kepalanya.

" Lalu sisanya bagaimana?".

" Akan saya bayar sisanya , Bu Sari jangan kuatir ".

" Baik kalau begitu, aku pegang omongan kamu ya Ning , awas saja kalau kamu ingkar, akan aku tagih sampai kapanpun , dan satu lagi ...akan aku bikin kamu lebih malu dari sekarang ".

" Tenang saja Bu , saya pasti membayarnya ".

" Ayo Pak pulang ,Bapak bawa sebagian ,nanti sisanya suruh saja orang untuk membawanya pakai gerobak biar gampang ". Bu Sari pergi tanpa pamitan atau sekedar mengucapkan maaf pada keluarga Pak Gunawan , begitupun dengan suaminya ,Pak Agam.

" Dasar nenek lampir , pingin aku bejek - bejek itu muka sama mulutnya ". Sungut Larasati.

" Hussttt , enggak boleh gitu Ras , biarkan saja , biar Tuhan yang balas ". Kemuning menutup mulut adiknya yang cerewet itu.

" Kamu itu terlalu baik Nduk , kamu mau cari kemana sisanya?".

" Biar Bapak yang memikirkannya Bu ".

" Bapak sama Ibu tenang saja , Ning mau nyari pekerjaan ke kota , Ning mau nyusul Pak Lek dan Bu lek ".

" Tapi Nduk.....".

" Kita bicarakan nanti saja Bu , ayo lanjutkan sarapannya dulu , sayang jadi mubazir nanti ". Ajak Pak Gunawan.

" Aras sudah kenyang Pak , apalagi melihat Emaknya Mas Fariz tadi , nafsu makanku langsung hilang ".

" Sok- sok an kamu Ras , ya udah berangkat saja sana !".

Tapi Laras tak bergeming .

" Ngapain masih di sini?". Tanya Kemuning.

" Ya kali enggak di kasih uang saku , nanti yang lain pada jajan , Aras hanya gigit jari dong ".Laras menengadahkan tangannya.

Kemuning langsung memberikan uang untuk adiknya. " Ini baru cakep....Buuu...Pakkkkk...Aras berangkat sekarang, jangan rindukan Aras ya.....Assalamu'alaikum ". Laras menaiki sepedanya dengan cepat, ia harus ngebut , gara - gara melihat drama tadi ia jadi kesiangan.

Bersambung.....

03. Kehilangan HP

" Hati - hati Nduk...kalau sudah sampai kamu langsung kabari kami ya !". Bu Azizah tidak kuasa menahan tangisnya .

" Iya Bu ".

" Kenapa harus ke kota sih Mbak, di sini kan juga banyak pekerjaan ". Laras tidak rela kakaknya pergi jauh.

" Mbak mau cari pengalaman Ras , kan di kota bayarannya juga lebih besar , biar Mbak bisa cepat mengembalikan uangnya Mas Fariz ".

" Uhhh semua gara - gara Mas Fariz, awas aja kalau Aras sampai ketemu dengan dia , akan Aras tendang pantatnya ".

" Rassss , kamu ngomong apa sih , enggak boleh gitu dek ".

" Betul kata Laras Ning , kalau perlu kamu bikin bonyok itu mukanya si Fariz , aku dukung kamu Ras !". Ucap Wulan.

" Tuh Mbak dengar, Mbak Wulan aja dukung Aras kok , jangan belain lagi laki - laki macam dia Kak , mempermalukan dunia perlaki - lakian ". Bukan hanya Kemuning dan Wulan , Bapak Ibu , Bu Wati dan Pardi pun ikut tertawa mendengar celotehan dari Laras.

" Kamu kan cewek Ras , ngapain belain kaum laki - laki , Pardi aja diam saja kok ". Wulan masih saja tertawa. Suasana yang haru jadi hilang karena ulah Laras.

" Ya sudah berangkat sana , nanti ketinggalan kereta kamu Nduk , Par antar putriku !". Ucap Pak Gunawan.

" Siap Pak De ".

" Enggak ngebut Par , pelan aja asal selamat ".

" Nggih Pak De ".

Kemuning di bonceng Pardi sampai ke Stasiun...tidak perlu menunggu lama , kereta yan Kemuning naiki akhirnya berangkat juga.

Perjalanan sekitar 6 jam Kemuning lalui dengan lancar ....meski cukup lama karena Kemuning naik Kereta kelas ekonomi tapi Kemuning menikmati perjalanannya.

Kemuning berjalan keluar dari stasiun....ia mengambil HP nya untuk melihat alamat yang di berikan Pak Lek Jayadi.

Karena terlalu fokus melihat ke arah HP nya , Kemuning tidak sadar sedari tadi ada yang memperhatikannya.

Dan......Sretttt......

" Hp kuuuuuu , tolong ....rampok.....eh copet....tolong, hp ku di jambret ". Kemuning terus saja berlari mengejar penjambret HP nya .

Pria penjambret itu ternyata larinya lebih kencang dari Kemuning, Pria itu berhasil menyeberangi jalan yang nampak ramai mobil berlalu lalang.

Kemuning mengikutinya, seketika ia sadar sudah berada di tengah jalan yang sangat lebar, ia panik dan berbalik untuk kembali.

Cciiiiiiiitttttttt...........Aaakkkkkkkhhhhhhhhh......Brug....Kemuning tergeletak karena terserempet sebuah mobil yang cukup mewah.

" Kenapa berhenti Bam ?".

" Itu Pak , sepertinya ada yang terserempet mobil kita ".

" Ayo turun , kita harus tanggung jawab ". Bambang turun di ikuti sang majikan .

Di luar sudah banyak orang yang mengerumuni gadis yang sudah terserempet mobil yang Bambang kendarai.

" Mana yang sakit ?" tanya seorang ibu - ibu?".

" Ini Bu kaki dan tangan saya , ugggghhh ". Kemuning meringis ketika lukanya malah di pegang ibu - ibu tadi.

" Bapak harus tanggung jawab nih...si Mbaknya kesakitan karena tertabrak mobil anda ". seorang laki - laki memarahi Bambang.

" Iya maaf , kami tidak sengaja ".

" Jangan marahi mereka Pak , saya yang salah tidak lihat jalanan tadi ". bela Kemuning , memang dia yang salah main nyebrang saja.

" Tetap saja mereka harus bertanggung jawab ". ucap yang ada di situ.

" Masukkan ke mobil Bam...kita bawa ke rumah sakit !". perintah majikan Bambang.

" Masa kita balik lagi ke rumah sakit Pak ?".

" Sudah kerjakan saja ".

Di bantu oleh orang - orang sekitar , Kemuning di bawa masuk ke dalam mobil , duduk di depan di samping Bambang. Meski awalnya Kemuning menolak , akhirnya ia mau juga apalagi melihat tatapan tajam dari majikan Bambang yang seakan mengintimidasinya.

" Jalan Bam !".

" Baik Pak ". Bambang hendak putar haluan namun segera di cegah oleh sang majikan.

" Mau kemana??

" Ke rumah sakit sesuai perintah Bapak tadi ". jawab Bambang.

" Pulang saja , di rumah juga banyak alat kesehatan, aku lihat ia juga tidak terlalu parah dan tidak membutuhkan perawatan IGD ".

Bambang menurut , ia mulai menjalankan mobil menuju rumah sang majikan. Kemuning pasrah , jujur ia masih shock, dan kepalanya sedikit pusing , belum ada makanan masuk ke perutnya , hanya makan pagi tadi di rumah sebelum berangkat naik kereta.

Rumahnya besar sekali, tapi kok kayaknya sepi , jadi takut aku....Kemuning memindai rumah yang sangat besar dan mewah itu .

Mobil mulai masuk , di bukakan oleh seorang satpam. Lalu berhenti di depan rumah.

Bambang keluar dengan cepat untuk membukakan pintu sang majikan.

" Bawa masuk Bam !". Bambang menganguk.

" Ayo mbak ikut saya !".

" Tapi maaf Mas , memangnya enggak apa - apa kalau saya ikut masuk ke dalam , saya takut nanti istrinya salah paham, mending saya pergi saja Mas ". tolak Kemuning.

" Tenang aja Mbak , enggak bakalan ada yang marah kok , lagi pula majikan saya kan mau tanggung jawab mengobati Embaknya ".

" Kenapa lagi Mbak ?". melihat Kemuning yang masih setia di tempat duduknya.

" Saya takut Mas ".

" Tenang Mbak , kami orang baik kok , ayo masuk ! Mbak nya harus segera di obati ".

Kemuning berjalan di belakang Bambang dengan tertatih.

" Mbak... duduk dulu di sini ya ! ".

" Aku kok di tinggal sendirian di sini sih, mana ini rumah segede dan seluas ini sepi kayak enggak ada penghuninya , kayak rumah hantu , jadi merinding ". Kemuning terus bergumam dan tidak lupa memanjatkan do'a.

" Mbak !! panggil Bambang.

" Astaghfirullahal'dziim.....Mas ngagetin saya ".Kemuning mengusap - usap dadanya, ia benar- benar kaget.

" Siapa yang ngagetin , Mbak nya aja yang melamun , ini teh hangat di minum biar shock nya hilang !".

Kemuning hanya menatap ke arah cangkir berisi teh hangat itu tanpa mau menyentuhnya.

" Kenapa lagi ??

" Jangan bilang kamu berfikir aku memasukkan racun di minuman itu ya ?".

" Eh kok Mas nya tau , maaf Mas kan kita harus hati - hati ".

" Iya aku tau , di sini banyak cctv kalau aku berbuat jahat pasti sudah kerekam , minumlah kamu pasti haus ".

Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, Kemuning mulai menyeruput teh yang masih hangat itu.

" Gimana ??? kamu enggak mati kan ?".

" Alhamdulillah enggak Mas ".

" Tunggu sebentar, Pak Ray sedang membersihkan diri ".

Tak lama , Rayyan turun dan sudah berganti pakaian santai.

" Ambilkan kotak obat Bam !". Perintahnya dan langsung duduk di dekat Kemuning , sampai Kemuning bergeser sedikit.

" Jangan jauh - jauh , bagaimana aku bisa mengobati kamu kalau kamu duduknya jauh begitu !". Kemuning pun kembali bergeser mendekat ke arah Rayyan.

" Ini Pak ". Bambang meletakkan kotak obat yang cukup besar di meja. Ia lalu duduk tudak jauh dari Kemuning.

" Maaf , aku pegang ya ". ijin Rayyan melihat Kemuning yang memakai jilbab syar'i, Kemuning hanya mengangguk...Rayyan pun tidak lupa memakai sarung tangan..." Siapa nama kamu , dan kenapa kamu sampai ada di tengah jalan tadi ?". tanya Rayyan lagi.

" Saya Kemuning , tadi itu saya lagi ngejar orang yang ngambil HP saya , sampai tidak sadar sampai ke tengah jalan ".

" Kamu sangat ceroboh, hanya karena HP kamu sampai membahayakan nyawa kamu ".

" Bukan masalah HP nya Mas , tapi karena di dalam HP itu ada alamat Pak Lek saya ".

Rayyan berdenyut bibirnya ketika ia di panggil Mas oleh Kemuning. Lucu juga....

" Jadi kamu baru datang ke kota ini ?".

" Iya Mas , dan sekarang saya bingung bagaimana mencari alamat Pak Lek saya itu ".

Rayyan terdiam , rupanya ia salah mengira tentang Kemuning....Bambang hanya diam menyimak.

Bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!