Kematian kedua orang tua Aluna dan Alea meninggalkan duka yang mendalam , bahkan kematiannya pun di sebabkan oleh kecelakaan .
Belum ada seminggu berduka , Suroto adik dari ibu Aluna dan Alea tiba - tiba mengusir keduanya keluar dari rumah mewah peninggalan orang tuanya .
" Kalian tidak berhak berada disini !! kalian adalah pembawa sial !! Monica , Marisa cepat seret mereka keluar dari rumah ini ". titah Suroto .
" Apa ? Mengapa om mau mengusir kita , apa salah kita om . Bentar deh bukankah om suroto itu baik sama kita ". Kata Alea yang tidak terima .
" Jangan banyak bacot Lo Alea !!". Geram Marisa .
" Kalian budek ya !! Cepat keluar dari rumah ini ." kata Monica .
" Kita tidak akan pernah pergi dari rumah ini". kata Aluna .
" Heh Aluna , Alea kalian tidak tau ya kalo selama ini kalian itu hanyalah anak angkat bukan anak kandung ". Kata Geni , istri Suroto.
" Hahaha dasar anak angkat , tidak tau malu lagi . Kalian itu tidak berhak tinggal di rumah mewah ini ". Kata Monica .
" Sudah kak , ayo kita seret mereka berdua biar gak mengotori rumah ini ". Kata Marisa .
Aluna seketika naik darah dan melempar Monica dan Marisa hingga terkapar di lantai karena di paksa keluar dari rumah .
Suroto marah bahkan kesal hingga menampar Aluna karena telah menyakiti kedua putrinya.
" Berani - beraninya kamu bersikap kasar pada kedua putriku , selama ini aku sudah bersabar pada kalian . Akan aku perjelas status kalian selama ini , kalian hanyalah anak panti asuhan yang di asuh oleh kak Susan dan kak Fery jadi tidak berhak menempati rumah ini ". Jelas Suroto .
" Kalo kalian masih tidak percaya ? Coba saja pergi ke panti asuhan Suka Cinta , lagian mama kalian itu selama ini mandul dan gak akan bisa punya anak ". Kata Geni dengan memperjelas .
" Cukup !! kita tidak akan pergi dari rumah ini karena bagaimana pun rumah ini adalah peninggalan mama dan papa ". tegas Aluna.
" Pasti kalian yang menyebabkan mereka kecelakaan karena mengincar hartanya kan ". Tebak Alea .
" Dasar anak pungut tidak tahu di untung , pembawa sial !! cepat panggil satpam dan seret keduanya ke jalanan ". Kata suroto.
" Santai aja kali gak perlu melotot entar kalo darah tinggi baru tau rasa ". Olok alea.
" Dasar anak nakal !". Kata Geni yang hendak menampar Alea , namun Aluna langsung menghadangnya .
*Plak*
" Kakak !!". Teriak Alea.
" Gini kalo terlalu di manja akibatnya jadi pembangkang deh ". Kata Marisa.
Satpam telah tiba dan segera membawa aluna dan alea keluar dari rumah.
" Saya mohon non tolong jangan mempersulit tugas kami ". Kata salah satu satpam.
" Kenapa kalian malah memihak mereka !!". Kata Aluna.
" Karena kami adalah keluarga asli bukan abal -abal kek kalian , upss keceplosan deh tapi gue gak menyesal kok ". Kata Monica .
Ketika para satpam membawa paksa Aluna dan Alea keluar , kedua putri Suroto tidak berhenti mengolok-olok .
" Lepaskan kita ". Kata Aluna .
" Jangan disini non nanti kami pecat ". Kata Jamal kepala satpam .
" Kita bisa berjalan sendiri , lagian kenapa kita bisa kalah sama mereka sih kak ". Keluh Alea.
Sebelum keduanya pergi , Aluna hendak bertanya pada jamal karena dia pasti tahu tentang kebenarannya .
" Pak Jamal ". Kata Aluna.
" Iya non , ada apa ?". Kata Jamal .
" Memang benar ya kita itu anak angkat ". Kata Aluna.
Jamal masih ragu untuk mengatakannya namun Alea menekannya .
" Itu benar ". kata Jamal.
" Baiklah , terima kasih pak Jamal . Kita pergi dulu ". Kata Aluna .
" Ahh tunggu kak , pak Jamal emmm itu dompet kita ketinggalan dan ponsel kita ada di kamar bisa minta tolong ambilkan ". kata Alea.
" Susah non , saya takut di ancam lagi ". Kata Jamal .
" Masa kita keluar tanpa apapun sih kak , gembel dong ". Kata Alea.
" Ayo kita pergi ". Kata Aluna dengan menarik tangan adiknya .
Sepanjang perjalanan Alea merengek karena kelelahan bahkan merasakan lapar yang luar biasa .
" Kakak , aku laper ?". Keluh Alea.
" Tahan dong Alea ". Kata Aluna.
" Gak bisa kak . Ini cacing sudah pada demo ". Kata Alea .
" Siapa suruh tadi tidak makan ". Kata Aluna.
" Mana tahu akan ada kejadian seperti ini , kalo tahu pasti makan dulu ". Kata Alea.
" Replay aja ". kata Aluna .
" Astaga kakak mulai error ? kak , masa kita harus meratapi nasib kek di tv - tv itu sih ." kata Alea .
" Mau gimana lagi ? jalani aja ". Kata Aluna.
" Sebenarnya siapa yang melahirkan kita kak ?". Tanya Alea.
" Terus aku tanya sama siapa dong alea , yang benar saja kamu ini . Plis jangan lawak sekarang ". Kata Aluna .
" Hah ngelawak ? Siapa yang ngelawak , orang seriusan kok ". Kata Alea.
Saat ini Aluna dan Alea terluntang - Lantung di jalanan seperti layaknya seorang pengemis .
Beruntung ada seorang kenalan yang mengenali mereka lalu segera menolong .
" Aluna ? Alea ? Ini benar - benar kalian kan ". Kata seorang pria yang mengenali dua gadis yang di temuinya saat ini .
" Iya , Lo gak salah lagi ". Kata Aluna.
" Kenapa kalian keluar malam - malam gini ? Lo gak kasihan sama Alea lun ". ujar pria itu.
" Hadeuhh Lo bukannya ada niat buat nolongin kita kek malah nambahin kesel aja , kalo gak mau nolong pergi saja ". Kata Aluna.
*Krek* *krek* krek ( Bunyi perut keroncongan ).
" Astaga dasar cacing sialan !! Bisa - bisanya ya dia membuka aib di depan manusia ribet ini ". Batin Alea .
Aluna memohon pada pria itu agar menolongnya sekali ini saja .
" Meskipun berkali - kali pun gue gak masalah lun , ayo ikut gue ke kontrakan ". Ajak pria itu.
Alea menarik lengan Aluna karena tidak setuju dengan rencananya namun Aluna juga tidak ada cara lain.
Pria itu adalah teman sekolah Aluna bernama Mahesya , menyukai Alea .
Aluna sangat berterima kasih pada Mahesya karena sudah menolongnya kali ini , bahkan dia sudah mengetahui permasalahan yang di alami oleh kedua gadis cantik itu .
" Kalian mau kemana setelah ini ?". tanya Mahesya .
Aluna hanya menggelengkan kepala karena tidak tahu harus pergi kemana apalagi ini sudah larut malam.
" Begini saja , kalian tidur disini malam ini bagaimana ?". Kata Mahesya.
" Engga sya , terima kasih ". Tolak Aluna .
" Ini sudah malam lun , lagian gue gak akan tidur disini kok . Untuk sementara gue akan numpang tidur di sebelah , itu temen gue ". Kata mahesya .
Aluna melihat ke arah Alea yang sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya .
" Maaf ya sya sudah merepotkanmu lagi ". Kata Aluna .
" Tidak masalah lun. Pokoknya kalian harus berjuang , oke ". Kata mehesya.
" Mau perang ? Ada-ada aja Lo sya ". Kata Aluna .
" Maksudnya itu kalian harus tetap menjalani hidup dan tidak boleh menyerah ". Kata mahesya .
" Oh itu sih sudah menjadi prinsip kita berdua , gue terpaksa hari ini numpang karena gak tega ngeliat Alea tidur di jalanan ". Kata Aluna .
" Apalagi gue , makanya gue tawarin Lo tinggal di kontrakan gue sementara ". Kata Mahesya .
" Oh jadi karena hal ini , ya sudah Lo pergi sana ". usir Aluna .
" Waduhh serem amat Lo lun buru - buru ngusir gue lagi , hehehe ya sudah gue pergi ". kata mehesya .
Pagi hari , Aluna membangunkan Alea yang masih tertidur dengan nyenyak.
" Hoammm ??!! Apa sih kak , gangguin aja . masih ngantuk nih ". Kata Alea.
" Bangun ?? Ayo kita pergi dari sini untuk cari tempat tinggal ". Kata Aluna .
" Emang mau tinggal dimana lagi ?". Kata Alea.
" Kita carilah makanya ayo bangun ". Kata Aluna.
" Kakak apa'an sih , setidaknya berikan waktu buat mandi kek ". Kata Alea .
" Ya sudah cepat bangun dan mandi , 10 menit aja gak pake lama ". Kata Aluna .
Mahesya datang menghampiri Aluna dan Alea dengan membawa bungkusan nasi untuk sarapan .
Saat ini Mahesya tengah melihat pesona Alea yang habis mandi , wajahnya lebih cantik alami bahkan memancar .
" Sya ? Ini apa ." tanya Aluna .
" Cantik alami ". Kata Mahesya .
" Ahh cantik alami ? maksud Lo apa sih kok gak jelas banget ". Aluna .
Mahesya seperti sedang di hipnotis makanya tidak nyambung .
Alea mulai mendekat hingga membuat detak jantung Mahesya berdetak tidak karuan seperti sedang lari maraton .
" Mehesya Lo kenapa sih ?". tanya Aluna setengah khawatir .
" Ada apa kak ? ". kata alea .
" Tau nih bikin khawatir aja ". Panik Aluna .
" Kak kenapa dia memegang dadanya . Jangan - jangan teman kakak ini sakit jantung lagi ". tebak Alea .
Aluna berulang kali memanggil nama Mahesya namun susah untuk tersambung namun setelah itu sudah sadar kembali .
" Kenapa kasar sekali lun ? Gak pake toyor juga kali ". kata Mahesya .
" Abis Lo nakutin aja , punya riwayat penyakit jantung Lo ya ". Kata Aluna.
" Ini apa kak ?". Kata Alea yang menanyakan bungkusan yang berada di depannya.
" Tanya saja sama dia ". Ujar Aluna .
" Ini nasi buat kalian sarapan , meskipun tidak terbiasa makan seperti ini setidaknya hari ini saja kalian harus mengganjal perutnya agar tidak sakit ". Kata Mahesya .
" Kebetulan nih lagi laper ". Kata Alea.
Alea segera membuka bungkusan nasi yang di bawa oleh mahesya , dia terkejut saat melihat ikan kecil - kecil di tengah - tengah nasi.
" Ya ampun ini ikan masih bayi loh ? Kenapa tega sih di goreng sampe kering lagi ." kata Alea .
" Ahh itu namanya ikan kering , aman kok ." kata Mahesya .
" Tapi kan kasian masih kecil ? Ibunya pasti lagi nyari nih ." kata Alea dengan polosnya .
" Adek gue pecinta hewan apalagi ikan jadi harap maklumlah ". Kata Aluna.
" Gak masalah malahan gue seneng karena dia pecinta hewan ". kata Mahesya .
Aluna seketika kaget ketika melihat Alea memisahkan ikan kecil karena tidak tega untuk memakannya namun langsung di ambil begitu saja oleh Aluna dan segera menyantapnya .
" Kakak !! kenapa di makan sih ". Kata Alea.
" Terus kalo gak di makan mau di apakan ? lagian sudah di goreng kok , ibunya tidak akan nyari lagi ". Kata Aluna .
Mahesya menertawakan perkataan Aluna , namun dia lebih gemas lagi dengan sikap Alea yang begitu memperdulikan hewan .
Aluna tidak ingin selalu bergantungan kepada Mahesya namun di sisi lain juga tidak ada pilihan .
" Mahesya terima kasih banyak atas bantuan Lo pada kita berdua ". Ucap Aluna.
" Selanjutnya Lo mau kemana ? ". tanya Mahesya.
" Gue ? Gue mau cari kerja dan tempat tinggal sementara ". Kata Aluna.
" Untuk sementara tinggal disini saja , oh iya bukankah Lo sarjana lun , mudah kalo mau melamar kerja kemanapun ". Kata Mahesya .
" Berkasnya ada di rumah dan mereka pasti tidak akan membiarkan gue masuk begitu saja ." kata Aluna dengan nada sedih .
Alea yang mendengar perkataan kakaknya pun menjadi iba , kali ini dia akan berencana untuk mengambil semua berkas kakaknya di rumah orang tuanya .
" Ternyata sering keluar diam-diam ada gunanya juga ya ". Gumam Alea yang dengan mudahnya masuk ke rumah orang tuanya sendiri.
Tanpa sepengetahuan Aluna selama ini , Alea sering keluar malam untuk menikmati kebebasan bersama teman - temannya.
Alea berhasil membawa seluruh barang yang di perlukan .
" Mama ? Alea kangen sama mama ". lirih Alea sembari menatap foto yang berada di dinding kamar kakaknya .
Monica merasa jika ada seseorang yang masuk ke kamar Aluna , dia segera mendekat beruntunglah Alea bisa selamat karena kecerdikannya .
Aluna dan Mahesya sempat merasa panik karena tidak menemukan Alea dimanapun , begitu mendapati adiknya yang tiba - tiba muncul barulah langsung memeluk erat.
" Alea kenapa kamu pergi tanpa pamit sih ." kata Aluna.
" Lupa kak ." kata Alea.
" Kakak kamu hampir gila karena tidak bisa menemukan jejakmu ." kata Mahesya.
Melihat ransel yang di gendong oleh Alea , Aluna langsung menebak kemana adiknya pergi.
" Kamu pulang ". kata Aluna .
" Maaf kak ". Kata Alea .
" Lun , sepertinya Alea mendengar obrolan kita tadi jadi dia bergegas untuk pulang ". Kata Mahesya .
" Aku hanya tidak ingin melihat kakak menderita , ini semua berkas kakak dan ponsel kakak juga ada di dalam ransel ". Kata Alea .
" Alea maafkan kakak , tapi bagaimana caranya kamu bisa masuk ? ". Tanya Aluna penasaran.
" Pak Jamal kak ". kata Alea yang terpaksa berbohong.
Aluna segera mencari lowongan pekerjaan karena dia tidak ingin selalu merepotkan Mahesya.
Mengingat Alea yang baru saja lulus dari sekolah menengah akhir maka dia kembali memikirkan untuk bisa menguliahkan adiknya .
" Hanya bisa mengandalkan ponsel dan kalung ini untuk menguliahkan Alea , masa depannya tidak boleh suram sepertiku ". Kata Aluna .
Aluna menjual ponsel serta kalungnya demi masa depan Alea .
" Alea ? kenapa kamu masih belum bersiap ". Kata Aluna .
" Bersiap kemana kak ". Kata Alea.
" Bukankah hari ini ada jadwal pendaftaran kuliah ". Kata Aluna .
" Kakak masih memikirkan itu , aku gak mau kuliah kak . Mau kerja saja ." kata Alea .
" Siapa yang mengijinkanmu untuk kerja ?". Kata Aluna setengah kesal.
" Kak ? Alea bukan anak manja lagi , Alea akan berjuang bersama kakak ". Kata Alea dengan serius .
" Tidak Alea !! Kamu tidak boleh kerja , cukup kakak saja ". Tegas Aluna .
" Kalo begitu Alea tidak mau kuliah , titik !!". Kata Alea .
*Plak*
Aluna secara spontan menampar pipi Alea karena sudah membuatnya kesal .
" Apa ini kak ? mengapa kakak menamparku ". Kata Alea .
Mahesya menyaksikan Aluna yang sedang menampar Alea .
" Aluna ? ada apa ini , kenapa kalian berdebat sampai seperti ini ". tanya Mahesya .
Alea merasa sakit hati lalu keluar begitu saja .
Mahesya segera mendekati Aluna bahkan menasehatinya .
Dalam beberapa menit saja , Aluna mengejar Alea dan membawa paksa untuk mendaftar kuliah .
" Jangan memberontak lagi !! Ini demi masa depan kamu , jangan kecewakan kakak ". Kata Aluna .
Meskipun Alea marah namun dia merasakan kasih sayang serta keperdulian kakaknya yang sangat tulus.
Aluna berhasil mendaftarkan Alea ke kampus favorit .
" Fakultas Komunikasi ? ". Kejut Alea karena Aluna memilihkan fakultas untuk Alea.
" Fakultas ini sangat cocok sama kamu , tolong hargai pilihan kakak kali ini ." kata Aluna .
" Okelah ." kata Alea.
Namun sebenarnya Alea sangat ingin masuk ke fakultas manajemen .
Sedangkan Aluna sendiri merupakan lulusan terbaik dari fakultas Ekonomi.
Aluna dan Alea berpapasan dengan Geni dan Marisa , kemungkinan juga sedang melakukan pendaftaran karena marisa dan Alea seumuran .
" Ehh kebetulan bisa bertemu para gembel disini ma ". Kata Marisa dengan tatapan jijik .
" Kalian mau kemana ? mau kuliah ya , emang punya uang . Dasar gembel ". Olok Geni .
" Gembel , gembel ? kalian yang gembel teriak gembel ". balas Alea.
" Jangan mengusik kehidupan kita lagi , belum puas mengambil segalanya dari kita ". Ujar Aluna .
" Dih mereka pada sok banget ma ". Kata Marisa .
" Mengambil segalanya , memang anak pungut seperti kalian punya apa hah !! Dasar gembel ". Kata Geni.
" Kita pergi saja kak , percuma ngomong sama orang tidak waras ". Kata Alea yang menarik tangan Aluna .
Marisa merasa sangat geram terhadap Alea karena sudah menganggapnya orang yang tidak waras.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!