Happy Reading
*
*
*
Mentari pagi mulai menyinari bumi, alarm berbunyi menujukan pukul 05:45 membangunkan seorang gadis yang sedang nyenyak dalam tidur nya.
"Uuh, jam berapa?" Ucapnya, lalu ia pun melihat jam, lalu bangun dan melaksanakan ritual paginya, untuk bersiap kuliah.
Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Ia pun masuk ke dalam walk in closet, untuk mencari bajunya, lama mencari, matanya tertuju pada dress elegan berlengan pendek berwarna hitam, di padukan dengan jaket demin bermotif bunga mawar.
Dengan sengaja ia geraikan rambut panjang nya, memakai sedikit riasan agar tidak terlihat pucat, jam tangan putih melekat di tangan kirinya, tas selempang yang ia kaitkan di bahu kirinya,di lengkapi dengan sepatu snikers hitam bermotif bunga mawar,setelah itu ia berjalan keluar kamar sambil memutar kunci mobil di jari telunjuk nya, ia turun ke lantai bawah.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki menggema menuruni anak tangga dari lantai atas, kaki jenjang yang di balut snikers hitam itu terus melangkah menuruni tangga menuju lantai dasar.
sedang kan di meja makan terdapat mommy , daddy juga sang kakak yang sedang menunggunya untuk sarapan.
" Pagi, semuanya ." sapa Clarisa .
"Pagi sayang/dek." Jawab mereka bebarengan.
"sini dek cepet kita sarapan, kakak laper tau." Kata sang kakak Rahka sembari mencabikan bibirnya.
sungguh mengemas kan, inilah Rakha ia akan bersikap seperti anak kecil bila di hadap kan dengan adik dan juga kedua orang tuanya.
" Iya kakak ganteng." ujar Clarisa.
"Mau sarapan apa, sayang. " Mommy berbicara, sambil ingin mengambilkan sarapan untuk Clarisa.
"em aku mau roti sama susu aja mom, " Kata Clarisa.
"Kamu berangkat pake apa dek,? "Tanya sang kakak, Di saat mereka sedang sarapan.
"Aku mau bawa mobil aja deh kak!. "Kata Clarisa pada sang kakak.
" Okeh deh." ujar Rakha.
"Hati-hati jangan ngebut-ngebut bawa mobil nya, sayang! ."Kata sang daddy.
" benar kata daddy mu sayang." sambung sang mommy.
" Siap, captain!. "Balas Clarisa pada orang tua juga sang kakak, dengan memperagakan hormat, mereka tersenyum melihat kelakuan sang bungsu, Lalu mereka melanjutkan sarapan mereka.
Begitu lah Clarisa selalu bersifat manja pada keluarga nya dan juga orang terdekat nya, Tetapi jika di luar ia kan bersifat sebaliknya, dan bila ada yang mengganggu ketenangan nya, makan ucapkan selamat tinggal pada hari esok.
" Clarisa mau berangkat sekarang ya mom, dad, kak." kata Clarisa pada keluarga nya sembari berdiri dari duduk nya.
"Yaudah, Hati-hati ya sayang." Ujar sang mommy.
Sebelum Clarisa pergi dan berpamitan, ia mencium kedua pipi orang tuanya serta sang kakak, Dan berjalan menuju garasi.
Menghidupkan mobil sport keluaran terbarunya yang ia miliki dan melesat menuju tempat kuliah nya, Di perjalanan iya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ya karena jadwal kuliahnya tidak terlalu pagi, jadi ia tidak perlu terburu- buru.
Sesampai nya dia halaman UNIVERSITAS MOONLIGHT, Clarisa membuka pintu mobilnya itu, lalu turun dari sana, dengan tatapan datar nya ia berjalan menuju ruang kelasnya ,mengabaikan pekikan para mahasiswa sekitar yang mamuji-muji namanya.
"gila Clarisa cantik bener"
"Aduh calon masa depan ku"
"mebuat ku meronta ronta"
"Ber damage"
"Kiw kiw neng cantik mau sama aa gak"
"NGAREP LU"
"Biarin wlee"
"Clarisa udah pinter, cantik paket complit dah"
"Clarisa aku padamu"
"WOY...!! CLARISA MY BEST FRIEND TUNGGUIN. " Teriak Sonea di area parkir, sambil berlari kencang menuju Clarisa.
"Jangan teriak2 sonia." Kata Clarisa dengan tatapan memperingati .
"Hehe, Sorry Clarisa sayang,jangan marah-marah,nanti cantik nya ilang lho.Hehe!! " Ujar Sonea cengengesan.
"Makanya jangan gitu lagi,tenggorokan sakit baru tau rasa." Ujar Clarissa.
"Yaudah yuk ke kelas,bentar lagi dosen dateng. " Ujar Clarisa, dengan berjalan menuju ruang kelasnya di ikuti sonea di samping nya.
Clarisa sekarang sampai di depan kelas jurusan bunicess privat class, kelas yang paling di segani karna di dalam nya hanya ada mahasiswa-mahasiswi yang pintar dan kaya mybe. Pembelajaran berlangsung tidak ada hambatan, hingga pulang .
Clarisa sampai di area parkiran dan akan menaiki mobilnya untuk pulang."yaudah Nea gue, pulang duluan yah.! "Kata Clarissa pada Sonea.
"Hati2 cla perasaan gue gak enak nih,Jangan ngebut-ngebut di jalan nya ." Ujar Sonea, karna dari tadi pirasat nya buruk tentang Clarisa.
"Iya,gak usah lebay, yaudah gue duluan."kata Clarisa, mencoba mengelak dari rasa resah yang ia rasakan juga dari tadi.
Mobil Clarisa pun keluar dari halaman universitas menuju jalan raya,di perjalanan Clarisa mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Namun di arah berlawanan ada sebuah mobil hitam yang melaju cepat menuju arah nya, tidak salah lagi mobil itu memang seperti sengaja ingin menabrak an diri dengan nya.
Clarisa mencoba mengelak namun terlambat, saat akan keluar dari mobil untuk menghindari kecelakaan pun ia tidak sempat, karena kakinya tersangkut sesuatu, Naas ia mengalami kecelakaan dan terpental jauh dari tempat kejadian.
CKITTT
BRAKKK
Suara decitan ban dan kerasnya hantaman , begitu memekakkan telinga, Orang-orang di sekitar berhamburan menolong Clarisa dan berniat membawanya menuju rumah sakit.
Namun terlambat di saat perjalan menuju rumah sakit Clarisa sudah menghembus kan nafas nya terakhirnya.
'Apa ini akhir dari hidup gue. . Daddy, mommy, kak Rakha. Clarisa sayang kalian selamat tinggal'. Batin Clarisa sebelum kegelapan menerpa nya.
Ini adalah akhir dari kehidupan Clarisa,seorang primadona universitas dan permata keluarga xiendra telah tiada dengan hal yang tak terduga.
***
Tunggu kelanjutan nya
Next
Happy Reading
*
*
*
Sedangkan di tempat lain, di sebuah kamar, terdapat seorang manusia yang meringkuk tidur dalam kedinginan,Hanya beralaskan tikar tipis, ia mencoba tidur terlelap.
Jam menunjukkan pukul 05:45 waktu setempat, Aurora bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah nya. Keluar dari kamar mandi, memakai pakaian nya seperti biasa, baju lusuh ,rok di bawah lutut, kacamata bulat serta rambut yang ia kepang menjadi dua.
Ia sudah biasa memakai pakaian kumuh, walaupun hidup di lingkungan keluarga berada, ia tidak pernah di Anggap ada.
Aurora hanya bisa pasrah saja karna melawan pun ia tidak bisa atau 'pura-pura' ,tidak ada yang mendukung nya di rumah itu.
Aurora keluar kamar atau lebih tepat nya gudang kumuh lalu berjalan menuju ruang makan untuk sarapan, namun.
"Mau apa lo kesini!,Ngerusak selera makan gue aja lo!" Bentak seseorang yang duduk di meja makan, yaitu Bagaskara kakak ke 3 Aurora.
" M-mau s-sarapan sama k-kalian. "Balas Aurora dengan menundukan pandangan nya.
" Najis banget!!makan sama lo. Iyuuh." Sungut kembaran Bagaskara, yaitu Justin kakak ke 2 Aurora.
Aurora memberanikan diri untuk menatap keluarga nya, dan tatapan dingin dan menusuk yang ia dapatkan dari keluarga nya.
Pandangan aurora mengarah pada sang daddy Arion. Namun tatapan dingin dan dengkusan kasar ia dapatkan. Mengalihkan pandangan nya pada sang mommy Elena. Tapi sama ia pun dapatkan tatapan menusuk dan acuh juga.
Aurora kembali memandang sang kakak pertama Rafael, mengaharapkan pertolongan namun sirna, jangankan seperti yang ia harapkan memandang nya saja ia tidak.
Sungguh malang nasib Aurora di rumah yang besar ini ia hanya mendapat kan sakit, tidak di anggap, di tatap jijik, sinis dan dingin seolah ia hanya seonggok sampah .
Ia pun pergi dari hadapan keluarga nya untuk menuju ke sekolah, tanpa sarapan tentu saja, Aurora pun berangkat mengunakan sepeda tua yang ia miliki, hadiah dari pembantu yang mengasuhnya dari kecil, sekarang pengasuh itu sudah tiada, dan sepeda itulah peninggalan terakhir dari nya untuk Aurora.
Setelah sampai di halaman sekolah nya yaitu MAXIME HIGH SCHOOL, sekolah terkenal yang ada di negara K, ia berjalan di Koridor menuju kelas dengan menundukkan pandangannya.
Setelah nya ia sampai di kelas X MIPA B, ia berjalan menuju bangku yang paling belakang dan duduk di paling pojok, Karna ia berangkat paling pagi jadi siswa siswi kebanyakan belum berangkat.
Ia membersihkan ruang kelasnya, setelah selesai, lalu duduk kembali di bangkunya, tak berselang lama datang beberapa siswa mulai berdatangan ke kelas mereka.
Kelas ramai dengan murid yang akan belajar, kelas yang awalnya sunyi berubah menjadi riuh setelah kedatangan para teman kelas nya.
BRAK
PLAK
kelas yang tadinya ricuh , menjadi hening seketika, setelah datang nya sang Queen bullying siapa lagi kalau bukan KARANIA END THE GANG.
Terdiri dari Karania Amber, seorang anak dari donatur terbesar di sekolahnya, Amber adalah marga dari keluarga terkaya ke 10 di negara k.
Sabrina luvena, sama seperti Karania iya juga anak salah satu donatur di sekolah itu, marga Luvena, berasal dari keluarga terkaya ke 11 di negara k.
Lalu Vivian yovanka sama seperti teman nya, iya juga anak dari salah satu donatur di sekolah nya, marga Yovanka berasal dari keluarga terkaya ke 12 si negara k.
"Wah, wah Hai cupu!! Makin hari makin jelek aja lo. " Kata Karania setelah menampar dan menggebrak meja Aurora.
"Tangan gue gatel nih! Gimana kalo kita main A-u-r-o-r-a!! " Tekan karania di akhir kalimat nya.
"Gimana gais!! " Seruan Karania pada teman nya, dan di balas anggukan antusias oleh keduanya temannya.
Tanpa menunggu lama
Karania menyeret paksa Aurora menuju gudang belakang sekolah, Teman-teman kelas aurora merasa iba dan ingin menolong namun apalah daya mereka, Yang mereka lawan adalah Queen bully di maxime high School.
***
Setelah sampai nya mereka di gedung belakang sekolah bersama Aurora, mereka membully Aurora habis habisan .
"Lest to the game bitch!!. " Tekan Karania di sertai seringaian yang mengerikan.
Plak
Bugg
Plak
Dug
Suara tamparan dan tendangan terdengar dari dalam gudang itu, Setelah puas Karania dkk, pergi dari gudang dan meninggal kan Aurora yang mengenaskan tak berdaya.
***
Tak terasa hari mulai menjelang malam Aurora baru saja tersadar dari pingsan nya,Perlahan ia bangkit dengan langkah terseok-seok ia keluar dari gudang sekolah dan pulang kerumah nya.
Sesekali ia meringis kecil akibat tendangan dan tamparan yang ia Terima dari pembully an Karania tadi.
***
Sesampainya ia di rumah keluarga Aderson ia pun membuka pintu rumah besar itu, berniat untuk segera beristirahat karena sungguh tubuh nya tak akan kuat lagi berdiri, Namun...
Plak
Plak
"DARI MANA SAJA KAMU BARU PULANG JAM SEGINI HAH!! " teriakan dan tamparan menggema di seluruh ruangan rumah itu.
Aurora tertoleh akibat tamparan yang kencang itu, dapat ia rasakan sudut bibirnya yang pecah dan berdarah.
"JAWAB SAYA ANAK SIALAN!! HABIS DARI MANA KAMU!! TIDAK TAU MALU, HABIS NGEJALANG KAMU HAH." bentak sang daddy Arion pada Aurora.
"E-engak dad d-denge- " Ucapan lirih Aurora terpotong oleh suara Bagaskara.
"Alah alesan aja lo!! Bener kali dad habis ngejalang!! Liat aja penampilan nya iuuhhh! " Raut jijik sangat ketara di wajah Bagaskara.
"Di bayar berapa lo!!?? Malu maluin keluarga lo!!" Sarkas Justin.
Aurora hanya menggeleng kan kepalanya ribut sambil berderai air mata,Sungguh perkataan keluarga nya amat sangat menyakiti hati nya.
Ia lihat wajah sang mommy, dapat ia lihat wajah dingin dan jijik dalam ekspresi sang momny. Sakit, Satu-satunya perempuan yang ada di rumah itu pun enggan percaya padanya,Tanpa rasa kasian sang daddy menyeret Aurora menuju kamarnya.
"Daddy d-denger dulu i-ini sakit daddy hiks hiks. " Lirih Aurora.
"Kenapa kalian nuduh Aurora tanpa tau kebenarannya dulu hiks hiks. " Tangis lirih Aurora.
Sebenarnya sang daddy mendengar tangisan dan lirihan suara Aurora,ada rasa sesak yang mengganjal di hatinya.
Namun segera ia tepis, dan dengan tega nya Arion menyeret Aurora sampai ke kamar nya,Sang daddy menjatuhkan Aurora ke lantai kamar dengan keras.
Ia melihat ada tongkat yang menyender pada pintu ,lekas ia mengambil nya dan memukuli Aurora dengan membabi buta.
Bugg
Bugg
Krek
Bugg
Suara pukulan mengema di kamar Aurora, suara tangis dan memohon Aurora, di anggap angin lalu oleh Arion dan tidak di dengar oleh sang daddy.
Setelah puas Arion pun membuang tongkat itu dan meninggal kan Aurora dengan ke adaan yang jauh dari kata baik, baju sekolah lusuh yang kusut dan kotor, becak darah yang merebes keluar dari bajunya, wajah yang babak belur, tubuhnya penuh dengan luka lebam.
'Shhh... Sakit hiks Tuhan mengapa mereka begitu jahat hiks aku hanya ingin kasih sayang mereka hiks Tuhan, s-sakit' lirih Aurora.
'Aku ti-dak k-kuat lagi aku me-nyerah tuhan'.
'Sa-kit hiks hah hah hiks ak-u s-sayang ka-li-an hah' lirihan terakhir itu menjadi akhir dari jiwa Aurora lovania Aderson.
***
Happy Reading
*
*
*
Suara detak jantung dari mesin monitor terdengar di ruangan sunyi dan senyap itu, kelopak mata yang tertutup itu terbuka perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.
'Gue di mana nih, bukan gue kecelakaan dan meninggal ya!? '
Tak lama pintu di ruangan itu terbuka menampilkan seorang wanita, jika di lihat dari baju yang ia pakai sepertinya ia seorang maid.
"Kau sudah sadar Rupanya,menyusahkan sekali!! " Kata sang wanita tersebut besungut sungut Pada Clarisa.
Ya Clarisa Alana xiendra, yang mengalami kecelakaan mobil tadi dan entah bagaimana caranya sekarang ia berada di tubuh seorang aurora lovania aderson.
Clarisa yang keherana hanya diam sambil menatap tajam dan dingin pada sang maid tersebut.
'Ck, siapa si sok kenal banget, najis' pikir Clarisa
' ini dimana si, orang tua gue sama kak Rakha di mana si tega banget gak jagain gue' lanjutnya.
Sang maid yang dapat tatapan dingin nan tajam tersebut tertegun, ia mulai merasakan perbedaan pada sikap upik abu keluarga Anderson ini, tubuhnya menjadi kaku saat suasana ruangan menjadi berhawa dingin.
"Dimana ini?. " Tekan tegas Clarisa bertanya, tak lupa tatapan dingin nya, jangan lupa walaupun sikap Clarisa manja dan kekanak-kanakan, tapi dia akan bersikap dingin pada orang baru, apalagi orang yang tidak sopan dan sombong seperti maid itu.
"Dan siapa kau berani-beraninya menggertak ku HAH!! " Tekan kembali Clarisa dan membentak di bagian akhir nya, sungguh ia tidak suka di perlakuan rendah seperti itu.
"I-ini d-di r-rumah s-sakit . " Ujar sang maid gemetar.
Tak lama dokter pun datang untuk memeriksa pasien yang sudah ia nyatakan koma selama dua minggu terakhir ini, bagaimana tidak saat pertama datang tubuh kurus itu, penuh luka yang sudah mengering.
"Ah nona apa anda sudah sadar? Bagaimana apakah ada yang Anda rasakan nona Aurora? " Kata sang dokter sambil memeriksa.
"Hanya sedikit pusing, " Jawab nya dingin.
"Dan apa yang anda katakan dokter,AURORA siapa dia? " Tanya Clarisa bingung.
"Itu nama Anda nona,Anda AURORA LOVANIA A," Jelas sang dokter sabar.
"Dengar dokter nama saya Clarissa Alana Xiendra bukan Aurora lovania A yang Anda maksud itu. " Tekan Clarisa.
"Apa maksud nona, Apakah anda mengenal nama orang tua Anda??." Tanya sang dokter.
"Tentu nama daddy saya GAMA XIENDRA dan mommy saya
AYANA ALUNA XIENDRA. " jelas Clarissa.
'Kenapa si ni dokter nanya-nanya mulu,apa gu-gue gak ga mungkin!! 'Batin Clarisa mulai resah.
"Nona Anda salah, seperti nya Anda mengalami masalah dalam ingatan anda. " Ujar sang dokter,karena melihat hasil dari pertanyaan nya tadi, bisa di simpulkan bahwa pasien nya mengalami gejala amnesia ringan .
Karna tidak ingin pusing meladeni sang dokter, yang menurut nya aneh itu, serta keresahan di hatinya yang semakin menjadi Clarisa pun, akhirnya hanya ngiyakan saja.
Kemudian dokter itu pun keluar dari ruang rawat Clarisa. Tersisa Clarisa dan maid tadi masih gemeteran di pojok ruangan.
"Kesini kamu." Kata Clarisa pada maid tersebut.
Sang maid maju dengan ragu mendekati bangkar sang anak majikan nya yang awal nya selalu menunduk takut dan selalu lembut dalam bicara, kini hanya ada tatapan dingin dan perkataan yang di tekan membuat nya takut bukan kepalang.
"Jelaskan tentang kehidupan saya dulu,SEKARANG!! " tekan Clarisa pada maid terus sebut, bukan karena apa Clarissa merasa yakin sekarang bahwa tubuh yang ia tempat bukan tubuhnya, melainkan tubuh orang lain.
"B-baik n-nona nama Anda adalah AURORA LOVANIA ADERSON, Anda memiliki orang tua tuan ARION DELANA ADERSON dan nyonya ELENA ROSALINA ADERSON, Anda juga memiliki 3 orang kakak, kakak pertama anda bernama RAFAEL MILLER ADERSON, kakak ke dua Anda JUSTIN LEONAR ADERSON dan kakak ke tiga Anda BAGASKARA LEONARDO ADERSON." jelas maid tersebut.
"Lalu kemana mereka, mengapa tidak menemani saya dan menjaga saya di sini. " Kata Clarisa keheranan.
'Kenapa ini, apa jangan jangan raga tubuh ini di benci oleh keluarga nya' batin Clarisa.
" M-maaf sebelum nya n-nona mereka berada di rumah sekarang dan tidak mempedulikan anda yang sedang di r-rawat. " Balas sang maid agak gemetar karena, suhu di ruangan itu tiba tiba menjadi dingin dan suram.
'Ck, tuh kah apa gue bilang' batin nya lagi .
" Cerita kan kembali kisah hidup saya di masa lalu." Tekan Clarisa sembari mengontrol emosi nya.
" N-nona sebenarnya tidak di anggap di keluarga Aderson mereka membenci Anda dan selalu bersikap kasar ke pada Anda nona, s-saya juga tidak tau k-kenapa, anda selalu di asing kan dan di anggap tidak ada di rumah itu, Anda juga masuk ke rumah sakit ini k-karna Anda di pukuli oleh tuan Arion nona, karna Anda pulang malam hari.anda juga koma selama 2 minggu nona."Jelas sang maid .
"Kau boleh keluar, saya ingin istirahat!!. " Kata Clarisa dingin.
Maid itupun segera bergegas keluar karna tidak tahan dengan suhu ruangan yang dingin dan suram itu.
'Apa bener gue transmigrasi,apa mungkin di jaman sekarang ini ada hal semacam itu, gue gak mau percaya tapi gue ngalamin ini sendiri.! ' pikir Clarisa.
"Jadi sekarang nama gue Aurora bukan lagi Clarisa" Gumam Clarisa.
"Dan gue transmigrasi ke tubuh seorang anak yang di acuhin sama keluarga nya" Lanjut nya.
"Hah, pasti bakal banyak drama dan gue benci itu semua, merepotkan! ".
Berselang beberapa lama Clarisa pun memutuskan untuk ke kamar mandi, ia berjalan ke kamar mandi dengan tertatih 'sial sakit banget ni badan' batin Clarisa.
Sesampainya di kamar mandi ia menuntaskan kan hajat nya,dan sekali an membersihkan dirinya yang telah koma sekitar 2 minggu.Saat Clarissa melewati kaca dan alangkah terkejutnya Clarisa melihat wajah yang ia tempati raga nya.
'Ingin mengumapati wajah ini tapi sekarang ini wajah gue juga,hah, ' lirihnya.
Sungguh pemandangan di depan nya ini membuat nya tercengang, bagaimana tidak,Rambut acak acakan karna bangun dari koma, muka kusam dan ada beberapa jerawat serta kantung mata yang sangat ketara, dan apa ini warna kulit nya yang coklat tua.
'Huh... Untung saja dokter dan maid tadi tidak pingsan melihat penampilan gue ini,kayak orang gila sumpah huwee.' batinnya nelangsa.
Clarisa pun berjalan kembali menuju bangkar nya untuk istirahat, 'Tidur aja kali ya gue terlalu banyak terkejut hari ini sungguh melelahkan'.
*Di alam bawah sadar Clarisa*
Saat pertama kali membuka mata Clarissa di buat kebingungan saat ia berada di pinggir sebuah danau indah, ia terduduk di sebuah rerumputan hijau berkilau dengan hamparan bunga indah di sekeliling nya
Tak jauh di tempat Clarissa berada di sana ada sebuah pohon besar dengan daun berwarna pink berkilau sangat menawan dan indah
Clarisa pun bangkit dan berjalan menuju pohon itu ,setelah sampai ia duduk di bawah pohon tersebut, menikmati pemandangan yang indah dan damai, namun tak lama sebuah tepukan di pundak nya mengagetkan Clarissa.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!