NovelToon NovelToon

Cinta Sumpit Bambu

Pertemuan pertama

Malam itu seorang pria berjalan di sebuah gang kecil tak tahu mau pergi ke mana .

Dengan pikiran yang kalut tak peduli suasana yang gelap karena baginya suasana hatinya lebih gelap dari malam itu

Malam begitu hening tapi pikirannya membuncah tak karuan mengingat peristiwa yang terjadi sebelumnya

Entah berapa lama dia sudah ya sudah pergi dari rumah mencoba mencari suasana yang bisa menenangkan hatinya

Namun keheningan itu dikejutkan oleh suara gaduh yang terdengar dari Ujung Jalan sana , terdengar suara seorang gadis minta tolong

Iya Bun segera mempercepat langkahnya mencari tahu Apa yang sebenarnya terjadi

Namun ia menjaga jarak dalam menyelidikinya karena ia sadar belum tentu dia sendiri dapat membantu gadis itu ,, mengingat ia sendiri saat itu berjalan dengan dibantu kruk, tongkat yang biasa digunakan oleh seseorang yang cidera kaki.

Ya , pria itu memang baru saja mengalami kecelakaan yang menyebabkan dia harus menjalani operasi patah tulang , namun hati kecilnya masih ingin memberikan bantuan kepada orang lain sebisa mungkin

pria itu mencoba perhatikan dari balik pohon besar di pinggir jalan mengamati ke arah sumber suara tersebut, dan apa yang Iya lihat membuat darahnya berdesir

Di depan sana terlihat seorang pria sedang mengacungkan sebilah pisau kepada seorang wanita yang mengenakan dress pendek sepatu high heel di pinggangnya tas selempang yang dari bentuknya terlihat bukan tas murah Han, lelaki yang mengacungkan senjata itu mengenakan pakaian serba hitam dengan penutup kepala dan juga masker, hingga tak dapat dikenali

Lelaki itu mencoba merampas tas selempang si wanita namun dengan sekuat tenaga wanita mencoba mempertahankan tas selempangnya tersebut sambil berteriak meminta tolong

Ini membuat si perampas emosi dan Mengayunkan pisau yang dipegangnya ke arah si wanita , ini sang wanita tidak bisa menghindar dari tusukan itu

Sesaat lagi pisau itu akan menghujam perut sasarannya namun Apa yang terjadi kemudian membuat dua orang yang sedang terlibat perseteruan dibuat kaget dan tak percaya

Si wanita yang sudah pasrah tidak bisa mengelak atas apa yang akan terjadi padanya dan seolah nafasnya terhenti terheran melihat di depannya tersungkur dengan memegangi pergelangan tangan kanannya

Sementara sang pria kaget dan marah menyadari ada seseorang yang mencoba menggagalkan usahanya , pisau yang dipegangnya terlempar jauh entah ke mana ,, Iya meringis menahan sakit sambil memperhatikan sebuah batu di bawah kakinya yang barusan mengenai pergelangan tangannya

Dengan geram Iya menengok ke sana kemari mencari Siapa yang berani mencampuri urusannya , namun belum lagi dia menemukan orang yang ia cari sebuah kerikil melesat tepat mengenai jidatnya sehingga pria itu terkapar pingsan

sang wanita yang menyadari ada seseorang yang telah menolongnya mencoba mencari dengan pandangannya ke arah jalan yang agak gelap ,

"Siapapun yang telah menolong saya saya ucapkan terima kasih , sudilah kiranya Tuan penolong saya Tunjukkan diri " kata si wanita

Tak lama berselang seseorang yang dari tadi ada di balik pohon besar keluar mendekati si wanita

Alangkah terkejutnya si wanita melihat tuan penolongnya ternyata orang yang sedang sakit tapi dia masih perduli dengan kesulitan orang lain

Setelah keduanya berdekatan si wanita mengucapkan terima kasih karena Iya sudah menolongnya

"Saya Sulastri tuan , Kalau boleh tahu siapa nama anda", sapa si wanita

"Panggil saja Adi nona, ngga pakai tuan'" jawab pria itu sambil tersenyum yang terlihat dipaksakan

Sulastri hanya mengangguk mengiyakan tersenyum

Kalau boleh tahu Nona dari mana mau ke mana ? Tanya Adi

Baru pulang dari kerja namun mobil saya mogok saya mencoba mencari bantuan di sekitar sini karena kebetulan HP saya lowbat nggak bisa menghubungi siapapun sialnya orang yang dikira bisa bantu saya ternyata perampok " Sulastri menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya

Sekarang mobil Nona di mana ? Adi menengok kanan kiri mencari mobil Sulastri

"mobilnya ada di sebelah sana sekitar 100 meter " jawab Sulastri sambil menunjuk ke sebuah mobil sedan warna silver

Perlu diketahui peristiwa yang dialami Sulastri ada di pertigaan jalan besar Gang kecil , saat itu Sulastri sedang berjalan mencari bantuan sementara kebanyakan toko sudah tutup karena sudah malam , Iya pikir rencana masih ada masih ada orang toko yang buka 24 jam namun yang terjadi kemudian membuat dia merasa trauma , tidak bisa membayangkan Apa yang terjadi tidak ada penolongnya

Singkat cerita Adi menawarkan bantuannya untuk mengecek kondisi mobilnya , dan mereka pun sudah sampai di posisi mobil yang Sulastri tinggalkan , entah bagaimana caranya mobil pun bisa dihidupkan , lagi-lagi Sulastri merasa berhutang Budi pada pria penolongnya itu

Kalau boleh tahu bang Adi mau ke mana ? Tanya Sulastri

Dengan wajah muram Adi menjawab : kemanapun kakiku melangkah ke sanalah tujuan

Sulastri dibuat bingung jawaban itu . Dalam hati ia heran orang sedang sakit tapi malah berjalan tanpa tujuan Apakah dia punya masalah yang begitu besar sehingga dia nekat pergi tanpa tujuan

Bagaimana kisah selanjutnya kita tunggu aja ya , author masih bingung nih maklum masih pemula , Tolong kasih saran ya di kolom komentar dan jangan lupa Ikutin terus channel saya , terima kasih

Tak tentu arah

Sulastri memandangi pria penolong yang ada di hadapannya dengan perasaan heran dan juga Iba dalam hatinya bertanya-tanya Sebenarnya apa yang terjadi padanya, punya masalah apa dia namun Sulastri tidak berani menanyakan apa yang terbersit di pikirannya .

Meskipun orangnya berada dekat di hadapannya namun terlihat jelas bahwa sorot matanya mengatakan bahwa pikiran dan hatinya entah berada dimana saat itu, terbersit dalam hati Sulastri ingin membantu meringankan permasalahannya ingin membantu pengusaha namun dia takut dikira lancang pada akhirnya Lastri mengurungkan niatnya

"Bang Adi, Bolehkah saya mengantarkan bang Adi ?" tanya Sulastri yang membuyarkan lamunan pria itu

"Eee ... Tidak nona, Saya masih belum mau pergi ke mana sebaiknya saya di sini " jawab Adi

Sebenarnya Sulastri dengan tulus ingin membantu dia itu namun setelah setengah memaksa pun sang pria menolak dengan halus akhirnya Sulastri pun menyerah

"Baiklah Bang kalau memang itu maumu Saya tidak akan memaksa Mungkin Abang sedang ingin punya waktu sendiri.." kata Sulastri

"Saya yakin Apapun masalahnya Abang mampu menyelesaikan dengan baik, buktinya Abang masih mau menolong orang lain meskipun abang juga sebenarnya membutuhkan pertolongan"

Adi hanya terdiam

"Sudah malam nona sebaiknya Nona segera pulang tidak baik wanita masih di luar rumah selarut ini" ucap adik mengalihkan bicara

"Baiklah bang Adi sekali lagi terima kasih atas pertolongannya , Lalu bagaimana dengan penjahat itu mau kita apakan ?" Tanya Sulastri

Perlu diketahui bahwa setelah penjahat itu terkapar karena lemparan batu Iya masih tergeletak di tepi jalan karena pingsan hingga saat ini dia belum tersadar

"Biar nanti dia Jadi urusan saya Nona sekarang Nona sebaiknya segera pulang keluarga nona pasti sudah menunggu di rumah. " minta Bang Adi

"Oke bang saya segera pulang namun bolehkah saya ajukan satu permintaan?"..

"Apa ?" Jawab Adi singkat

"Bolehkah aku eh saya minta nomor teleponnya ?" Sulastri bertanya dengan ragu

"Maaf Nona saya tidak punya HP" ,, tukas Adi berohong

Sebenarnya Sulastri tahu bahwa dia dibohongi namun dia tak mau memaksa

"Kalau begitu simpanlah kartu namaku ya Bang suatu saat abang butuh bantuan bisa hubungi saya Bang Saya harap suatu saat kita bisa bertemu lagi ," kata Sulastri sambil menyodorkan kartu namanya

"Oke.." jawab adik singkat

"Baiklah Bang Saya pulang dulu sekali lagi terima kasih atas pertolongannya .." Lastri pamit dengan berat hati

Adi menjawab dengan anggukan kepala ,

Sulastri pun segera masuk ke mobil dan segera berlalu , diiringi pandangan mata Adi hingga mobilpun hilang dibalik tikungan nun jauh di depan sana ..

...******...

Setelah kepergian Sulastri Adi segera menghampiri pria yang terkapar di pinggir jalan itu , Dia segera membuka penutup wajah untuk mengetahui siapa Sebenarnya dia , namun dia tidak mengenalnya.

Adi tak berniat untuk memperpanjang persoalan ini bukan karena apa-apa , tapi mengingat keadaan dirinya dan juga permasalahannya sendiri, dia tidak ingin direpotkan lagi oleh urusan yang menyangkut dengan pihak berwajib, maka Dia memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu .

Namun sebelum dia pergi dia menyelipkan secarik kertas di tubuh pria yang tak sadarkan diri itu,

Note: kemanapun Adi pergi memang kebiasaan dia selalu membawa notebook kecil dan tentu tidak lupa dengan ballpointnya karena efek disiplin kerjaannya sebelumnya..

...*"*****...

Setelah berjalan cukup lama sampailah dia di suatu tempat yang boleh dikatakan seperti taman bermain namun ini sedikit lebih kecil , ya memang karena tujuan awal dia pergi itu untuk menenangkan hati , jadi dia memilih jalan-jalan sepi

Adi memutuskan untuk duduk sejenak di bangku yang terbuat dari semen itu, sendirian , sepi ... Iya sepi suasananya namun pikirannya tidak pernah sepi , semuanya muncul saat dia ingin melupakannya , entah sampai kapan ini semua akan berlalu

Entah karena kedinginan atau karena kelelahan akhirnya Adi tertidur dengan kepala berbantal lengan yang terlipat di atas meja taman yang berpayung seperti jamur

Tak terasa malam pun sampai di ujungnya Adi masih belum beranjak dari tidurnya hingga sinar mentari pagi menyapu lembut wajahnya, ini membuatnya terbangun

Adi menarik nafas dalam-dalam menikmati udara segar itu suasananya menyejukkan pohon-pohonnya yang begitu rindang bunga-bunga di sekitar yang sedang mekar Ingin rasanya Adi berlama-lama duduk di sana

Namun tiba-tiba ada sesuatu yang memanggil di bawah sana yang memaksa dia harus segera beranjak

" Kriuuuuk.. Kriuuukk"..

"Aduh sialan...pantesan hari gini udah bunyi aja , semalam aku nggak sempat makan apa-apa" Adi menggerutu sendiri

"Dimana ada warung sekitar sini?".. Sambil menengok kanan kiri..

Memang kalau urusan perut sudah tak peduli lagi akan keadaan sekitarnya.. Seindah apapun, kalau perut kerongkongan yang utama ya cari makan dulu..

Adi pun segera beranjak..

Beberapa saat kemudian ia menemukan tempat di mana seorang nenek jual makanan ringan tak jauh dari Taman tadi , ia pun segera mendekati dan menyapa si nenek

"Selamat pagi Nek Boleh saya duduk di sini ?" Sapa Adi

Si nenek pun mempersilahkan.. Adi segera memesan beberapa keping makanan ringan itu. Adi baru pertama kali melihatnya, namun karena penasaran dan juga kelaparan dengan sedikit terpaksa mau ngga mau mencobanya.

"Nek Ini makanan apa? saya baru pertama kali makan ini ?" tanya Adi

"Ini namanya serabi nak, aslinya dari Jawa makanan kampung" jawab nenek

"Berarti nenek asalnya dari Jawa Nek ?" tambah Adi ingin tahu

"Iya nak nenek aslinya orang Jawa Tengah, merantau ke sini bersama suami , Sekarang nenek tinggal sendiri di sini suami sudah nggak ada mau pulang ke kampung sudah nggak punya siapa-siapa .. " Nenek menjelaskan keadaannya

"Sekarang nenek tinggal sama siapa ?" Rasa ingin tahu Adi

"Nenek tinggal sendiri " ungkap nenek sedih

"Memangnya anak-anak nenek, Di mana mereka sekarang?"

"Nenek juga nggak tahu , sebenarnya nenek punya anak satu dia kerja di kota, namun sudah sekian lama nenek tidak mendengar kabarnya .." raut wajah nenek berubah sedih

"Maafkan saya Nek sudah membuat nenek sedih , "ada rasa menyesal di hati adik telah menanyakan hal itu

" nggak apa-apa Nak , nenek sudah terbiasa begini mau bagaimana lagi ." Ucap si nenek sambil menyodorkan teh hangat

...******...

Sekilas info : tempat jualan nenek berada di pelosok kota jadi dia menganggap anaknya pergi ke kota meskipun Sebenarnya masih satu wilayah yang sama bedanya nenek di pinggiran dan anaknya di tengah kota, iya ... Anaknya bekerja di ibukota, tepatnya di sebuah restoran ternama disana, itu menurut keterangan anaknya ketika berpamitan..

...******...

Adi tertegun mendengar kisah si nenek, tak tahu harus berkata apa, sedangkan dia sendiri masih bergulat dengan masalahnya yang begitu pelik, akankan ia segera menemukan solusinya..

...*******...

Di tempat lain..

Pria yang sedari malam tadi terkapar di pinggir jalan itu kini mulai tersadar, ia mencoba bangun dan meneriksa keadannya, ia mengalami luka lebam di dua titik, satu di lengan kanannya dan yang satunya di dahinya, mungkin ini yang membuatnya pingsan, pikirnya .. Ia mengingat kembali peristiwa semalam, namun ia yak habis pikir, mengapa ia masih di tempat itu, mengapa mereka membiarkan dirinya tanpa melaporkan ke pihak berwajib..

Dalam kebingungannya ia meraba- raba tubuhnya dan menemukan secarik kertas, dalam hati ia berpikir.. Mungkinkah ini pesan dari sang penolong gadis yang menjadi calon korban kejahatannya semalam??

... *******...

Bagaimana kelanjutan kisah Adi ini? Apa sebenarnya yg sedang dihadapinya, apakah dia mampu melewati semuanya dengan baik?

author juga penasaran dan masih belum tahu kelanjutannya 😄😄

Karena itu ikuti terus kisah ini, dan kasih masukannya di kolom komentar yach...

Terima kasih..

Di kejar orang tak dikenal

Rumah itu terlihat begitu sederhana atau lebih tepatnya sudah kurang layak untuk ditinggali , kemungkinan karena Sudah lama tidak direnovasi

Di sudut rumah itulah si nenek memanfaatkan ruangan yang seharusnya menjadi garasi digunakan sebagai tempat jualan surabinya , di sanalah adik menyantap sarapannya,

Memutar pandangannya Adi melihat di dinding di sebelah pintu masuk rumah terdapat sebuah foto usang berbingkai kayu yang warnanya sedikit pudar, Iya memperhatikan difoto itu terlihat tiga orang yang menurut perkiraan Adi mereka adalah nenek penjual serabi peserta suami dan anak satu-satunya

Karena penasaran Adi pun mendekat dan memeriksa , meskipun fotonya agak buram tapi sudah cukup untuk mengenali wajah ketiganya

"Ini anaknya Nenek ?" Tanya Adi sambil menunjuk ke arah foto

"Iya nak , itu anak saya waktu baru lulus SMP ." si nenek menjelaskan

"Sudah lama sekali itu nak, ....." nenek melanjutkan kata-katanya

Adi pun melihat di sudut mata si nenek seperti ada yang ditahan agar tidak jatuh , ya ,... Si nenek mencoba untuk menahan diri agar tidak terlarut dalam kesedihan , Adi merasa menyesal telah memancing perasaan si nenek.

Suasana mendadak menjadi hening keduanya terlibat dengan suasana hatinya masing-masing , yang terdengar hanya suara spatula si nenek yang sedang mengangkat lebih dari cetakannya dan sesekali menyorongkan kembali kayu bakar yang sudah keluar dari tungku ,.

Setelah dirasa cukup Adi pun berniat untuk melanjutkan perjalanannya meskipun tak tahu entah mau ke mana ,

"Maafkan saya ya nek atas kelancangan saya tadi , membuat nenek sedih ." Ungkap Adi

"Tidak apa nak , nenek justru bersyukur ada yang masih peduli mengingatkan nenek dengan keluarga nenek." ucap nenek

"ini yang membuat nenek ingin tetap bertahan hidup berharap suatu saat bisa bertemu dengan anak satu-satunya , ini harapan terakhir nenek ." Lanjutnya

Adi terdiam tak mampu berkata apa-apa , dalam hatinya hanya terbersit untuk membantu si nenek menemukan anaknya

"Oh ya Nek , Kalau boleh tahu nama nenek siapa ?" tanya Adik

"Orang-orang sini memanggil nenek dengan sebutan Mbok Darmi , saja seperti itu ." Jawab si nenek panjang lebar

"Baiklah Mbok Darmi , Terima kasih atas sarapan ya Saya permisi dulu ,.." Pamit Adi

Merasa bingung karena Tak ada jawaban dari orang yang diajak bicara namun dia tak mau mengganggu lebih lama lagi , mungkin si nenek masih bergelut dengan pikiran masa lalu yang begitu pilu , berharap setelah kepergiannya nanti Mbok Darmi kembali tenang perasaannya .

Setelah menyelipkan uang lembaran berwarna biru di atas meja Adi beranjak meninggalkan warung tersebut , namun beberapa saat kemudian Iya berhenti dan menoleh ke arah Mbok Darmi yang kedatangan pelanggan-pelanggan setianya tentunya dan terlihat wajahnya kembali ceria , Adi pun merasa lega dan melanjutkan perjalanannya

Bu Darmi melayani pelanggannya sesekali dengan bersenda gurau seakan seakan lupa dengan kejadian tadi , Iya Pun membereskan piring yang berserakan di meja dan menemukan uang pembayaran Pemuda tadi yang tidak lain adalah Adi, Mbok Darmi pun tersenyum ,

"anak baik " kata Mbok Darmi dalam hati

...*******...

Sementara itu di sebuah kedai kecil di tengah kota suasananya sedang ramai pembeli , seorang waiters kelihatan sibuk bolak-balik Untuk mengantarkan pesanan pelanggan , namun dari raut wajahnya nampak ada kegelisahan.

Entah mengapa belakangan ini Iya tidak fokus dengan pekerjaannya , mungkin dia sedang teringat akan keluarganya .

Praaakkkngng... Praaaakkngng ( gimana yah suara piring jatuh??😄😄)

Waiters tadi tak sengaja menjatuhkan mangkuk yang dibawanya , Iya pun segera memungut pecahan-pecahan mangkuk tersebut agar tidak mengenai orang yang lewat , dan segera membersihkan sisa-sisanya dengan kain pel

Setelah waitress tadi sampai di belakang seorang teman mendekatinya menanyakan keadaannya

"Kamu kenapa Mia? apa ada masalah ?" tanya Temannya tadi

"Nggak tahu Selly , tiba-tiba aku teringat ibuku di rumah . " jawab Mia

Ya udah kamu istirahat dulu Tenangkan pikiranmu nanti baru lanjut kerja ya . Kata Selly menenangkan

...******...

...Di tempat lain...

Setelah berjalan cukup lama mengikuti langkah kaki yang tak tentu arah akhirnya Adi pun merasa lelah , Iya pun memutuskan untuk mencari tempat duduk yang nyaman , sampailah ia kali ini di sebuah taman yang luas dan agak ramai pengunjung

Di sana juga kelihatan berapa pedagang keliling yang tanpa berkoordinasi pun mereka saling bergantian mangkal sebentar lalu pergi lagi

Tanpa terasa angin yang sepoi-sepoi membuat Adi merasa mengantuk dan pada akhirnya tanpa sadar matanya pun terpejam bersandar pada sandaran kursi di bawah pohon besar

Entah berapa lama Adi tidur di sana , namun tiba-tiba suara yang tidak asing menyeruak masuk ke telinganya membuat ia terbangun.

Ting Ting Ting Ting ....

Rupanya seorang pedagang mie ayam melintas tepat di depan mukanya, ini yang menyebabkan rasa lapar Adi terpancing hingga dia menyetop dan memesan

"Bang Mienya satu ya agak pedesan" pinta Adi

"Oke..siaaap" jawab si penjual..

Sambil memperhatikan tukang mie membuat pesanannya Adi berfikir ke mana lagi Dia akan melangkah, Pergi Tanpa Tujuan memang sangat menyakitkan , namun bagaimana lagi Sementara ini satu-satunya yang bisa ia lakukan

"Ini Bang mie nya ... Selamat menikmati.." kata tukang mie membuyarkan lamunannya

Terima kasih Bang . Jawab adik gugup

Adi pun segera menyantap makan siangnya

...******...

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi berjalan zigzag dan terkadang suara decitan karena dipaksa mengerem terdengar .

Sementara di belakangnya terlihat dua buah sepeda motor dengan kecepatan yang sama , rupanya mereka sedang mengejar mobil yang ada di depan

Belum lagi jelas apa yang sebenarnya terjadi tiba-tiba mobil yang di depan berhenti mendadak hingga hampir terpelanting , ternyata setelah diperhatikan mobil itu menghindari penyeberang jalan , tabrakan dihindari , orang-orang di sekitar langsung mengerumuni mobil yang hampir menabrak tadi .

Sementara dua pemotor yang ada di belakang menghentikan pengejarannya dan memperhatikan dari jauh

pengemudi mobil pun meminta maaf kepada orang-orang yang mengerumuninya , Dia terlihat panik dan takut namun saya bukan takut sama orang-orang itu , dia lebih takut kepada dua orang pengendara motor, buktinya Iya menoleh ke sana kemari mencari Di mana mereka berada saat ini

Orang-orang pun memaafkan dengan syarat jangan lagi mengendarai mobil dengan ugal-ugalan , pengemudi pun mengangguk berulang kali sambil terus mencari orang orang yang mengejarnya tadi..

Setelah dirasa aman ia pun melanjutkan kan perjalanannya, kali ini dia agak tenang karena pemotor yang mengejarnya tidak kelihatan.

Namun rasa tenangnya tidak berlangsung lama karena beberapa saat kemudian tiba-tiba pemotor yang mengejarnya tadi salah satunya memotong laju mobilnya sementara yang satu lagi cepat berada di belakangnya

Setelah menyetandarkan motornya negara yang di depan segera turun meminta agar pintu mobilnya dibuka

Pengemudi mobil mencoba bertahan tak mau membuka ini membuat pengendara motor tadi semakin emosi dan memukul-mukul kaca sebelah kemudi

Sang pengemudi pun menggigil ketakutan tak tahu harus berbuat apa , dia hanya mampu diam dan berharap ada seseorang yang menolongnya

...******...

Gimana kelanjutannya mari bantu author untuk menyelesaikan kisah ini , soalnya masih bingung mau dibawa ke mana ini arah ceritanya ya tolong dibantu dong , tulis di kolom komentar yach dan jangan lupa like-nya

terima kasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!