NovelToon NovelToon

Benih Ustadz Firman

meminta jodoh

"kenapa harus ke kairo, ujar gadis yang ber hijab dan dengan sangat cantik nya tengah duduk berhadapan dengan seseorang yang diajaknya ngobrol, "karna aku harus memantaskan diri untukmu,

betapa sedihnya tatkala sedang cinta cintanya, dan kini harus berpisah,

"Tapi abah pasti mengerti, dia hanya ingin imam yang baik untukku,

"Nah justru itu, aku mohon kamu bersabar dan tunggu aku yah,

Gadis dengan paras cantik itu tidak menyaut, dia hanya diam dengan wajah cemberutnya,

Dan itu adalah momen terahir, dia bertemu dengan kekasih hatinya, walau tidak mengumumkan kalau mereka tengah berpacaran, tapi dai kelas satu SMA, mereka telah menetap kan hati masing masing, walaupun hanya dengan sebatas  mengobrol diluar jam sekolah, dan sesekali berkirim chat, tanpa kontak fisik sama sekali,

Setahun berlalu, gadis yang biasa di sapa rania, ini, kini meneruskan kuliah nya di universitas negeri di kota nya,

Dia adalah putri dari kyai pengasuh pondok pesantren, al amin, yang sangat terkenal di kota tersebut,

Dengan parasnya yang cantik dan didukung dengan finansial keluarganya, tidak sembarangan orang berani melamarnya, karna banyak sekali pertimbangan, itulah yang masyarakat lihat, istilahnya, tidak sembarang orang bisa meminang nya, para bujang sudah ciut duluan sebelum mencoba untuk melamarnya, walau pun rania di bebaskan untuk kuliah di luar tapi, tentu saja dia sudah di wanti wanti dengan berbagai macam hal,

Dia adalah putri bungsu dari, empat bersaudara yang semuanya adalah kakak laki laki, dia adalah putri satu satunya dari kyai aziz, dan bu nyai, husnia, yang sangat, menyayangi nya, tapi hasil didikan kyai tersebut tidak serta merta membuat nya manja, dan membangkang, dia selalu patuh kepada kedua orang tuanya,

****

Di sisilain, seorang pemuda tengah di nasehati setengah di omeli oleh ibunya," kamu ya toh mikir le, masak iya sampai umur segini masih bujang,.lagian rupamu ganteng gini kok gak laku, dumelan perempuan paruh baya, yang biasa di panggil bu lastri itu,

pemuda tersebut hanya tersenyum menanggapi ucapan ibu nya,

" belum ada yang mau bu,

"Huh kamu saja yang gak pede,le "apa perlu ibu yang carikan,  " terserah ibuk kalau menurut ibuk cocok saya ikut saja,

"Kamu kan ini seorang ustadz, seharusnya kamu bisa memilih salah satu santri Wati mu, mosok dak ada yang mau satupun,

" oh,, gini aja,! kita ke tempat nya kyai aziz, nyuwun saran siapa tau ada santri wati nya yang cocok buat kamu, ide itu tercetus di benak ibunya tanpa bisa di bantah,

"Terserah ibu gimana baiknya,

Sebenarnya bukan tidak ada yang mau, hanya saja pemuda yang bernama firman maulana, terlalu fokus kekehidupan keluarganya dan pendidikan adik perempuan nya yang kini tengah berada di bangku kuliah, dan tak terasa usianya sudah menginjak 27 taun, usia yang matang, untuk berumah tangga,

Seminggu kemudian ibu lastri beneran mengajak putranya untuk menemui pengasuh pondok pesantren tersebut di mana putranya kini mengajar, tiga kali dalam seminggu,di pesantren tersebut,

Sambil mengendarai motor keluaran lama, firman membonceng ibunya, menuju pesantren, karna ayah nya sudah lama tiada dia lah pengganti tulang punggung keluarga nya,saat ini

Setelah sampai ibu lastri, dengan semangat mengucapkan salam,

Sedangkan firman, dia memasrahkan apapun nanti yang akan dia dapat, karna restu ibu nya adalah yang terpenting saat ini,

"Assalamualaikum, pak kyai,

"Waalaikum salam jawab kyai  aziz  yang kebetulan tengah berada di teras depan,

NYuwun sewu, kyai pangapurane, ucap bu lastri,

"Iya silahkan,

" maaf kyai menggangu waktunya, kami berkunjung tanpa membuat janji terlebih dahulu, sambung firman,

"Oh. Dak papa ustadz firman, kebetulan juga saya tidak ada kegiatan, "ayo silahkan masuk,

Firman dan ibunya langsung masuk setelah mendapat izin dari tuan rumah tersebut,

Selang beberapa saat firman dan bu lastri di suguhi, teh hangat dan camilan,

Saat itu pun bunya husnia, juga keluar karna ada tamu wanita yaitu, bu lastri,

Ada keperluan apa ustadz firman sampai meng hadap saya langsung, kyai aziz memulai perbincangan,

Firman menoleh pada ibunya, dia sendiri merasa malu untuk berbicara hal pribadi pada kyai aziz,

Bu lasrti langsung tanggap dengan pandangan putranya,

" begini pak kyai, maaf kalau saya lancang,

Ucap bu lastri, ini semua atas keinginan saya untuk membawanya kesini,

Begini pak kyai, firman ini saya rasa sudah cukup umur untuk, menikah, tapi setiap kali saya tanyakan tidak pernah di tanggapi ya dengan serius, mungki dia merasa, kurang siap dengan keadaan kami yang sangat sederhana,

"Tapi mau sampai kapan di tunggu kalau memang takdir keluarga kami hanya sebatas ini, saya rasa pasti ada yang cocok dan setara dengan keadaan kami,

Intinya pak kyai, matur pangapuro,

Saya pikir mungkin, ada seorang gadis yang sesuai dengan firman  di pesantren ini, apa mungkin ada salah satu santri wati nyang memang sudah siap berumah tangga dan bisa menerima firman apa adanya, ujar bu lastri panjang lebar menjelaskan sekaligus mencerita kan tentang putranya,

Kyai aziz hanya mengangguk menanggapi semua cerita ibu lastri,

"Ooh tidak usah terburu buru memberi keputusan kyai, saya faham kalau kyai harus memastikan nya terlebih dahulu, ujar firman, sungguh dia merasa sungkan dengan kyai aziz,

"Sepertinya kamu datang ke tempat yang tepat, ucap kyai aziz,

"Izin kan saya berdiskusi terlebih dahulu dengan istri saya, karna dia yang lebih tau tentang hal ini, pamit kyai aziz,

"Oo silahkan kyai, monggo, ucap bu lastri dan firman,  kyai aziz pun beranjak dan mengajak serta istrinya,

Kenapa abah malah mau diskusi dengan ummi, memangnya siapa gadis yang abah maksud, tanya bu nyai husnia, saat sudah di ruangan yang berbeda,

Duduk dulu, ujar kyai aziz pada istri ya,

Ummi ingat siapa orang yang selalu abah ceritakan, dan sangat  abah ingin jadikan menantu,  seketika surai mata bu nyai husnia melebar dan dia segera menutup mulutnya karna terkejut,

Jadi, ustadz firman itu yang aba maksud, dan sekarang dia tengah mencari calon istri melalui abah,!  Kyai aziz mengangguk menanggapi perkataan istrinya,

Tapi dia bukan datang untuk melamar putri kita bah,  memang iya, tapi dia meminta abi, membantunya, siapapun itu, kan, apa ummi keberatan dengan kondisi keluarganya yang hanya orang biasa,dan sederhana,

Bu nyai husnia segera menggeleng, tentu tidak bah, yang penting dia bisa menjadi panutan yang baik untuk putri kita, dan juga, mencintainya,

"Ummi tenang saja kalau dengan ahklak nya sudah tidak di ragukan lagi, dia idola di pesantren ini dan menjadi panutan bagi ustadz ustadz yang lain, dan seperti yang ummi lihat, dia juga seorang yang tampan,

" tapi bah,! potong bu nyai husnia, apa rania mau, dan setuju dengan rencana abah ini,

" abah yakin dia pasti setuju, dengan pilihan abah, ucap kyai aziz dengan yakin tanpa keraguan,

Usai bu nyai husniah setuju dengan usul nya, kyai aziz pun kembali menemui firman dan ibu nya,

Maaf, agak lama, ucap ya,

" dak papa kyai kami ndak keberatan sama sekali ucap bu lastri,

Begini ustadz firman,

Firman segera menegak kan tubuh nya, dia sudah siap mendengar apapun kata kyai aziz nantinya,

" ada seorang gadis, tapi gadis ini masih melanjutkan kuliahnya, apa ustadz tidak keberatan,

Tidak kyai, selama dia gadis yang baik dan ber ahlak yang baik, terutama bisa menerima keadaan saya dan juga ibu dan adik saya nantinya,ujar firman,

Walawpun seandainya parasnya tidak cantik, ucap kyai aziz,

Iya kyai, yang terpenting ahlaknya rupa fisik dan status bukan pioritas,

" hehehe, iya kyai saya juga setuju dengan firman, sambung bu lastri, yang penting dia bisa menerima keadaan kami dan menerima firman dengan hatinya, bukan kah begitu bu nyai, ujar bu lastri pada bu nyai husnia, yang sedari tadi hanya menyimak, bu nyai husnia hanya terseyum dan mengangguk,

"Ngomong ngomong apakah ada salah satu santriwati di sini yang kyai maksud tadi ucap Bu lastri, kyai aziz mengangguk,

namanya adalah rania zahara, ucap kiyai aziz, 'firman seketika terpaku pasalnya nama rania seperty familiyar di telinganya,

"rania kiyai,! "kalau boleh tau dia berasal dari kota mana kyai, ujar firman, "dari kota ini, dia adalah rania zahara binti azizurrohman, ucap kyai aziz menegaskan,

"masya allah, seketika bu lastri membekap mulut nya tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan,

ning rania kyai,! ujar firman memastikan apakah dia salah dengar atau tidak,

namun kyai aziz kembali mengangguk, dengan penuh keyakinan,  "bagai mana apa kamu keberatan ucap kyai aziz,

"oh tidak kyai tentu saja tidak, jawab firman segera, tapi apa kyai yakin "maksud saya,

apa keputusan kyai ini tidak salah, sedangkan kyai sendiri tau kondisi dan situasi keadan saya yang sebenarnya,   kini firman mulai ragu dengan dirinya pasal nya, dia sendiri tidak yakin kalau dia akan pantas untuk putri dari kyai besar seperti kyai aziz ini, firman cukup tau diri,

"kamu tidak usah ragu, saya memang mengharap kan seorang menantu yang kriterianya ada padamu,  bukan kah kamu menyerahkan semua keputusan padaku?

"iya kia benar sekali say tidak meragukan keputusan kyai, hanya saja sanya merasa kurang pantas untuk ning rania,

"pantas atu tidak nya tergantung bagai mana kita menilai sese orang, dan bagai mana kita memandang nya,ucp kyai aziz meyakin kan firman di sela keraguan nya,

"baik kyai say siap jika itu memang yang terbaik buat saya dan untuk ning rania,kata firman memutuskan,

alhamdulillah, seru semua orang yang ada di sana, tak terkecuali bu lastri, dia merasa bahagia karna akhirnya putranya mendapat kan jodoh, dan yang paling membahagiakan lagi putranya akan di ambil menantu oleh kyai aziz sendiri, sungguh itu diluar nalar bahkan membayangkan nya saja tidak,

Yasudah kalu begitu kamu kembali lagi minggu depan secara resmi untuk melamar rania, ujar kyai aziz, memutuskan pembicaraan tersebut,

dengan begitu firman dan ibunya juga berpamitan untuk kembali kerumah mereka,

saat tengah mengambil motor nya firnan  melihat sebuah mobil honda jazz yaang juga berhenti di pekarangan rumah itu,

saat itu juga turun lah seorang gadis dengan sangat anggun nya, dan memeluk sebuah tas yang kemungkinan isinya laptop,

"itu ning rania kan fir, ujar bu lastri,

saat menoleh rania pun memberikan seulas senyuman yang tentunya di tunjukkan pada firman dan bu lastri sebagai sapaan dari jauh bagi orang yang tidak dia kenal, kemudian rania berlalu masuk kerumah kyai aziz yang juga, merupakan rumah nya juga,

"masyaallah, cantik benar dia fir, beruntung sekali kamu akan mempersunting nya, dan sopan santunya juga, sangat baik, ucap bu lastri merasa kangum,

"iya buk semoga di permudah jalan nya, ujar firman sambil memutar motor buntut milik nya, hati nya juga bergetar saat secara tak langsung berjumpa dengan ning rania yang kini sudah di tetap kan sebagai calon istrinya.

siapa yang tidaklah senang di hadap kan  dengan jodoh yang seperti ning rania yang terkenal kecantikan nya dan baik sopan santunnya juga juga terkenal dengan kepintarannya, pokok nya wanita idaman bagi kaum adam tapi tidak untuk firman bukan tidak senang tapi dia merasa tidak percaya diri saja, karna bukan sebangsa ning rania yang dia fikirkan, selama ini,  tapi apa mau di kata anggap lah ini anungrah dari tuhan karna kesabaran nya selama ini menunggu jodohnya

keputusan yang berat

*   assalamualaikum, ucap gadis yang baru sampai di rumah nya tersebut, "ummi abah "barusan seperti ad tamu, ucap rania sambil meletak kan leptop nya di meja,

"iya nak yadi ada ustadz firman, kesini bersama ibunya,  rania hanya menganggguk faham,

"sini nak duduk dulu ucap ummi nya,

"kamu tau ustadz firman kan! rania berpikir sejenak, tau ummi!" yang mengajar kelas dua belas kan bagian sorrof dan nahhu,

bu nyai husnia tersenyum ternyata putrinya lebih tau dari pada dirinya,  sepertinya kehawatiran nya tidak lagi terlalu dalam,

"abah mana mi kok gak keliatan,tanya rania,

"abimu baru saja masuk karna belum sholat ashar,

" lebih baik kamu juga masuk dan mandi nanti temui abah mu, setelah nya,

"baik ummi, rania pun berlalu dari ruang tamu menuju kamarnya, "huh rasanya capek juga walau hanya mendengar apa yang dosen jelaskan tadi siang, gumamnya, rania  menghempaskan tubuh nya di kasur yang sangat empuk, dan nyaman, ingatan nya kembali ke taun sebelum nya di mana dia terahir kali bertemu deng kekasih hatinya yang kini tengah menimba ilmu di timur tengah,

{ "sedang apa kamu sekarang roby, kenapa tidak ada kabar selama setahun ini, tapi kamu memintaku menunggu sampai kapan ucap rania yang masih di dalam kamar nya, } dia merenungi nasip nya yang menunggu seseorang tapi tidak ada kabar beri tanya, bahkan rania pernah bertanya pada tetangga dekat roby yang kebetulan satu fakultas dengan nya, tapi teman nya itu bilang kalau robi telah pindah dari rumah yang mereka tempati sebelum nya,

rania tersentak tat kala dia baru ingat kalau dia harus melakukan sholat ashar, seperti kata umminya, rania segera membersih kan diri sebelum menemui abah nya.

ditempat firman

"mimpi apa aku semalam, niatnya kita kesana berharap barang kali dapat tembaga, eh,, ini malah di tawari berlian, sungguh beruntung kamu le le, ujar bu lastri menepuk nepuk bahu putranya,

" tapi tidak akan sesederhana itu buk biayanya, ucap firman mengingat kan karna ning  rania bukan lah gadis biasa,

"dak papa ibuk rela menguras tabungan ibuk demi biaya pernikahan mu, lagian ibu juga sudah menabung dari jauh jauh hari untuk hari ini, ucap bu lastri masih semangat, firman hanya tersenyum melihat semangat ibunya,

"sedang ngobrolin apa sih serius banget ujar seorang gadis yang juga se umuran dengan rania rania yaitu, latifah adik dari firman,

"ini lho kakak mu nduk, dia keterima jadi mantu nya kyai aziz,

"hah,, serius kak, kakak akan menikah dengang ning rania, ucap latifah sangat terkejut,

"insyaallah, jawab firman,  "masya allah kak beruntung sekali kamu, ini ning rania lhoh, bukan wanita sembarangan dan gak semua orang punya keberanian untuk melamar nya,

"kakak juga tidak melamar nya fah, tapi kyai aziz sendiri yang meminta pada kakak,

latifah makin dibuat terkejut, pasalnya, ini keluarga kyai besar, dan sudah pasti biasanya akan menjalin hubungan dengan sesama kyai alias gus, beruntung sekali kakak nya ini karna akan di ambil menantu oleh beliau, terlebih ning rania sangat lah cantik,

*kembali ke keluarga kyai  aziz

rania kini sudah selesai sholat dia hendak menemui abah nya di ruang keluarga,

ternyata di sana sudah ada ke tiga saudara lelakinya, dan dua kakak ipar nya, karna yang kakak ketiganya belum berkeluarga juga sama dengan dirinya dia masih fokus dengan gelar S duanya,    taufiq kakak nyang pertama dan azam kakak nya yang kedua sedangkan ilham kakak ketiganya,

sepertinya abah nya akan membahas hal yang penting, sampai mengumpul kan semua saudaranya,  untung nya putra putranya semua telah di sediakan rumah masih di lingkup pesan tren jadi mereka kalau mau berkumpul tidak memakan waktu yang lama,

tinggal di telfon semuanya akan berkumpul seperti saat ini,

"abah ummi sepertinya ada hal yang penting hingga semuanya berkumpul disini, ujar rania sambil duduk di samping ummi nya,

"iya nak kamu benar, kita akan membahas keputusan abah untuk mu,

rania mengerut kan kening nya karna abah nya berucap tentang keputusan nya ter hadap dirinya,

"memang nya ad hal penting apa bah, tanyanya mulai penasaran

"nia kamu masih putri aaabah yang patuh dan taat kepada orang tuamu kan,!

"tentu bah kenapa di pertanyakan, ucap rania,

"begini tamu yang kamu lihat tadi siang itu adalah ustadz firman, ujar kyai aziz,

" iya bah aku tau dari ummi tadi,

" baiklah boleh abah teruskan , ucap kyai aziz karna putrinya segera memotong percakapan nya barusan,

rania mengangguk, iya silah kan, maaf karna aku menyela,

ustadz firman datang meminta abah membantunya untuk mencarikan jodoh anak santriwati disini, "dan abah pun menyanggupinya,  setelah abah berfikir dan mendiskusikan pada ummi mu, kita sepakat,

akan menjadikan nya menantu di keluarga ini,

"hah,, rania terkejut, karna yang abah nya maksud pastilah calon untuk nya,

"abah,,,! "rania abah sangat yakin kalau ustadz firman sangat cocok dengan mu, dan abah memang mengiginkan menantu sepertinya,

"sangat kebetulan sekali bukan dia sendiri yang datang, walau niat nya untuk meminta salah satu santri nya abah, dan abah jamin jika abah mencarikan nya santri untuk nya, tidak akan pernah ada yang menolak nya, tutur kyai aziz panjang lebar sepertinya beliau sangat bangga sekali dengan ustadz firman,

"tapi bah, rania keberatan, ucap rania lirih,

"kenapa nia kakak rasa juga tidak ada yang salah, dengan keputusan abah ,ustadz firman memang tengah menjadi panutan di pesantren ini, ujar taufiq kakak tertuanya,

kamu tidak sedang menjalin hubungan dengan lelaki lain di luar sana kan,? ucap kakak keduanya, tentunya kamu masih ingat dengan nasehat abah dan ummi, kamu tidak melanggar nya kan,!

rania menjadi ciut bgai man bisa dia akan menjelaskan kalau dia tengah menunggu kekasih hatinya, bah kan dia sendiri memang tidak di izinkan menjalin hubungan, atau berpacaran, tapi menurut rania dia hanya, membagi perasaan dengan orang yang dia sukai dan sama sama suka, walau tak pernah bersentuhan sama sekali,

seharus nya rania memang tau itu tidak boleh, terlebih sekarang kekasih nya tak ada kabar bagai mana cra rania menjelaskan pada, keluarganya yang seolah olah mendukung keputusan abah nya tersebut,

satu satunya orang yang belum berkomentar adalah ilham, rania menoleh padanya, hendak meminta dukungan, tapi saat itu juga rania jadi teringat jika ilham adalah teman dekan ustadz firman, sudah bisa di pastikan bahwa kakak ketiganya ini juga ada di pihak abah nya,

"bagai mana nak ujar umminya, tapi aku tidak cinta ummi ucap rania,

"cinta akan datang dengan sendirinya nanti kalau sudah terbiasa bersama,

"tapi aku masih ingin kuliah, kata rania lagi, mencoba cara terahirnya,

" tenang saja kamu masih bisa terus kuliah nantinya,

"abah sudah terlanjur menyampaikan nya pada ustadz firman, bagai mana abah akan menghadapinya nanti, abah akan sangat malu karna menjilat ludah sendiri,

"lagian abah main memutuskan tanpa bertanya dulu padaku ucap rania kecewa,

"ya,, karna abah tau kamu tidak akan mempermalukan abah mu ini, ucap kyai aziz,

rania meringsut masuk ke pangkuan ummi nya, jika sudah begini mau berkata apa lagi selain patuh pada abahnya,

minggu depan keluarga ustadz firman abah suruh kembali lagi untuk melamar mu secara resmi, dan saat itu abh akan menentukan tanggal yang baik untuk melangsung kan pernikahan ini,

" rania ini yang terbaik untuk mu, jangan terus menjadikan kak ilham panutan dia itu anak lelaki yang akan punya tanggung jawab yang lebih nantinya, sedangkan anak perempuan akan menjadi tanggung jawab suamimu nanti,

sudah ini sudah sore bentar lagi menjelang magrib lebih baik kalian kembali, kata kyai aziz dan beranjak dari ruang keluarga, menuju masjid,

kini tinggal lah rania dan umminya, rania masih betah berada di pangkuan umminya,

":ayo kita juga harus sholat ucap bu nyai husniah, barulah rania beranjak dari pangkuan umminya, dengan wajah yang muram rania kembali ke kamar nya,

"kenapa bisa seperti ini, seandainya saja roby ada kabar beritanya pasti rania akan memberi tau kabar ini agar roby segera melamar nya juga, maka rania akan punya alasan dan pilihan,

semua menjadi beran takan, rencana dan angan angan nya seketika hancur dalam sekejap, rania hanya bisa menangisi nasip nya yang tak se indah bayangan nya,

datang untuk melamar

* bu lastri terlihat sibuk  merapikan dagan nya, karna malam nanti dia akan mengantar putranya untuk melamar ning rania secara resmi,

"Ibuk, kok sudah beberes ini kan masih siang, ucap latifah sambil membantu ibunya merapikan dagangan nya, kebetulan bu lastri ber dagan sayur dan kebutuhan pangan di rumah nya, tepat nya di depan halaman rumah nya, menggunakan semacam gubuk dari kayu, dari situlah penghasilan nya selama ini untuk menyekolahkan kedua putra dan putrinya, sebelum firman menjadi guru pengajar di pesantren seperti sekarang,

"kamu lupa ya, kalau kita harus kerumah kyai aziz nanti malam, untuk meresmikan hubungan firman dengan ning rania,

"oo iya aku kok lupa ya, "apa aku juga harus ikut,

"ya harus kamu harus dampingi kakak mu, karna kita cuma bertiga, dan nanti ibu akan memgajak serta paklek dan bulek mu, biar ada kerabat yang lain nya juga,

tentu saja bu lastri telah memberi tau sodara dari suaminya itu, untuk ikut menemani firman nantinya,

saat malam menjelang satu rombongan mobil cary punya pak lek firman sekarang  tengah memuat rombongan tersebut yang terdiri dari bu lastri, latifah, dan paklek serta bulek, nya, dan tentu saja firman yang menjadi sopir nya,

dengan hanya membawa sebuah cincin yang firman beli, dengan sedikit tabungan nya, dan beberapa makanan seperti kue ala kadarnya, sesuai tradisi di kampung tersebut,

mobil pun sampai di halaman rumah kyai aziz, dan  disana terlihat keluarga kyai aziz telah menunggu di teras depan,

" assalamu alaikum pak kyai ucap paman nya firman mewakili keluarga yang lainnya,

"waalaikum salam warohmah, jawab pak kyai aziz,

silahkan,  masuk jawab nya ramah, para tamu pun masuk, dan duduk  di sofa,

sebentar ya saya panggil kan rania dulu ucap bu nyai husnia dan berlalu, menghampiri putri nya tersebut, yang masih sangat betah, mengurung diri di kamarnya,

"tok, tok, nak buka pintunya, para tamu sudah sampai jangan sam pai membuat abah mu malu, ucap bu nyai husnia,

tak lama rania pun membukakan pintu untuk umminya, " iya ummi maaf, ucap nya,

"ayok temui mereka, jangan pasang wajah muram seperti itu nak,tidak sopan,

rania keluar dengan memaksakan senyum nya, tentu dia tidak mau nama abah nya tercemar dengan tingkah lakunya,

rania yang di dampingi umminya meng hampiri bu lastri dan latifah dia menyalami mereka, dan tak lupa juga bulek nya firman, yang juga ikut dalam acara tersebut,

"wah, beruntung sekali firman bisa mempersunting ning rania, ujar bulek nya secara terang terangan, dia tidak bisa menahan rasa kagum nya terhadap putri dari kyai aziz ini, yang jarang sekali dia jumpai,

pakle' firman mewakili keluarga nya dan sebagai pengganti ayah nya,

dia memulai pembicaraan bersama kyai aziz dan sebagai formalitas menyam pai kan maksud dan tujuan nya datang kemari,

sedang kan rania dia jarang sekali mengangkat wajah nya dia terus tertunduk,

sedangkan firman juga tidak ada bedanya dia juga sama sekali tidak melihat kearah rania walau hatinya mau, dia sedang menjanga pandangan nya,

"baiklah kalau begitu kita sepakat, pernikahan mereka akan di langsungkan di pesan tren ini, ucap kyai aziz yang sudah bertemu titik temu saat obrolan nya dengan paman firman berlangsung sedari tadi,

"alhamdulillah,, ucap semua orang yang tengah menyimak sedari tadi, tanggal dan waktu serta tempat sudah di tetap kan, kini giliran firman yang mengutarakan ke inginan nya,

"maaf kyai terus terang saya tidak banyak modal untuk melangsungkan acara pernikahan secara besar besaran, terus terang saja, saya hanya mampu melakukan secara sederhana, tanpa mengurangi kesakralan pernikahan ini,tutur firman secara halus,

" kamu tenang saja ustadz firman, itu akan terjadi sesuai ucapan mu, kata kyai aziz meyakin kan calon menantunya,

"baiklah kalau begitu, kyai, mohon di terima ini sebagai sebagian  biaya nya untuk acara tersebut, firman menyodorkan sebuah amplop coklat, dengan nominal cukup kalau hanya mengadakan sukuran kecil kecilan, dan itupun sudah menguras isi tabungan nya,

"saya terima ya ustadz firman, ah, tidak mulai sekarang saya akan panggil dengan nak firman, karna kamu sudah jadi menantu saya, ucap kyai aziz, tentu saja kyai aziz menerima uang dari firman kalau menolak nya itu akan membuat firman dan keluarganya tersinggung dan tidak akan enak hati,

semua tersenyum bahagia kecuali calon pengantin wanitanya,

usai lamaran pada malam itu kini firman hanya menunggu hari yang sudah di sepakati, dua keluarga, tersebut

firman kembali menjalani aktifitas nya mengajar, sedangkan rania pun masih kuliah seperti biasanya, walau kini semangat nya berkurang,

setiap harinya selalu di rundung hati yang gundah,

"assalamu alaikum ustadz, sapa ilham pada firman yang baru selesai mengajar, di kelasnya,

masya allah calon adik ipar, firman hanya tersenyum menangapi godaan dari sahabat nya ini,

"sungguh keberuntungan gak akan kemana,

" dari mana kamu punya ide untuk meminta tolong untuk di carikan calon istri, sama abah, ucap ilham,

"ah itu semua ide ibuk gus ilham, saya hanya menjalani kewajiban saya, untuk patuh pada orang tua selama di jalan yang benar,

'iya iya, ana faham dan itu semua menjadi jalan bagi kamu untuk din persatukan nya dengan rania, ucap ilham,

"trus bagai mana dengan sela,! bukan kah dia sangat mengidolakan mu, bah kan dia pernah menyatakan sukanya terhadap mu, kata ilham,

"gus ilham, kamu masih ingat saja kejadian itu, itu sudah lama sekali,

"dan kamu tau sendiri ibuk itu anti wanita yang tidak berhijab, dan, pergaulan yang bebas,  lagian aku juga tidak pernah memasukkan nya kedalam hati, karna akan sangat repot meminta izin nya pada bu lastri,kata firman,

"ha ha ha, iya iya, kamu benar, karna doa orang tua sangat mujarab,

"oh iya bagai mana dengan ning rania sendiri, tentunya aku tau kalau dia tidak akan secara langsung menerima perjodohan ini, ucap firman, karna hanya pada gus ilham lah dia bisa seter buka ini,

"iya kamu benar, awal nya dia memang menolak karna belum mau di nikah kan, tapi kamu tenang saja, adikku itu, sangat penurut dan patuh jadi dia tidak akan mengecewakan kami, ucap ilham, dan satu lagi, aku percaya kamu akan mampu menjaga, membimbing dan mencintainya, aku yakin itu, makanya aku se pendapat dengan abah,

"amin, insya allah, ini akan menjadi amanah bagiku, ucap firman,

dan ahirnya dua pemuda ini berpisah dan melanjutkan tugas nya masing masing,

*******

di halaman kampus rania tengah melamun, karna jam kuliah nya baru saja selesai tapi dia tidak langsung pulang,

"kamu kenapa,! ucap seorang gadis menegur rania, dia adalah sahabatnya sejak masih sekolah dulu,

"ayana, aku di jodoh kan sama abah,

" yang benar, sama siapa, ucap gadis yang di panggil ayana itu,

"apa kamu tidak bilang kalau kamu tengah menunggu seseorang,

" ya enggak lah bisa habis aku ucap rania,

"trus gimana, dengan siapa kamu di jodoh kan,

"seorang ustadz, di pesantren,

"iya namanya siapa, cecar ayana,

"ustadz firman,   "hah,, ustad firman, ustad firman kakak dari latifah,

"iya ustad firman idola kamu, kata rania,

"iya sih" idola, tapi dia nya kan gak pernah melihat ku,  "beruntung sekali kamu ran,

"itu kan menurut kamu, tapi tidak menurut ku,

"trus gimana, tanya ayana  "ya gak tau toh tanggal dan waktunya sudah di tetap kan, aku tidak bisan lagi menghindar ay, rania mulai meneteskan air matanya,

ayana segera memeluk sahabatnya ini,

"yang sabar ran, semua pasti ada hikmah nya,

legowo saja,  toh ustadz firman tidak buruk kok, dia ganteng pintar lebih lagi sangat berahlak, hanya saja dia orang yang sederhana, ucap ayana menenangkan rania,

"tapi masalahnya aku tak mencintai nya ayana, ucap rania sambil sesenggukan,

"jalani saja dulu, siapa tau nanti jatuh cinta,ucap ayana rania sangat tertekan,

rania hanya menggeleng, dia tak tau harus bagai mana.

di pesantren bu nyai husnia sedang duduk bersama suaminya, "abah,! "sepertinya rania sangat tertekan,   "gak papa ummi dia hanya belum siap saja tapi aku yakin kalau ustadz firman akan bisa membimbing nya,  abi sudah berkali kali minta petunjuk  pada pada allah, dan jawaban nya sama abah dapat pandangan yang bagus untuk ustadz firman,

"semoga ya bah,rania akan bahagia nantinya,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!