Di sebuah tempat penuh orang menonton terdapat seorang wanita cantik sedang bertarung demi mendapatkan juara .ia di tunjuk dari kota nya tuk menjadi perwakilan negara mengikuti lomba seni bela diri taekwondo yg di laksanakan di luar negeri
.dalam suasana itu sangat tegang sebab lawan nya tak sembarangan tapi sangat kuat .
ia juga tak kalah hebat dalam mengusai teknik nya dari kecil ia selalu di tunjuk sebagai perwakilan dari sekolah nya .
Dia adalah evita paramitha pangestu ( 25)seorang atlet bela diri yg hebat dalam.menguasai 3 cabang yaitu taekwondo silat dan kungfu semua ilmu itu ia dapatkan dari mendiang almarhum sang kakek.
Lahir dari keluarga kaya tak membuat nya seenak nya dalam memandang rendah orang lain sebab ia di didik untuk menjadi wanita hebat melindungi diri dari lelaki buaya .
Banyak lelaki yg mengejar nya selalu tetapi ia tolak dengan mentah karna bagi nya mereka.cuma ingin memenuhi hasrat saja tak tulus .
Terutama lelaki yg satu tempat kuliah nya dulu masih terus mengejar nya .
Tetapi ia tolak sebab tak merasa cocok
Fajar pangestu adalah ayah nya merupakan seorang atlet lari terkenal di zaman nya dulu kini ia sudah berkepala 4 jadi ia lebih memilih mengurus penjual belian mobil bekas .
Vani dwi paramitha adalah ibu nya seorang pengusaha butik mandiri di kota kelahiran nya yaitu sukabumi .
Evita mempunyai kakak bernama Reid pangestu( 26) seorang duda anak 1 sebab sang istri pergi untuk selamanya karana tragedi di malam tahun baru .
Setelah ia berhasil melawan dan ia pun menjadi pemenang nya.
" selamat ya sayang kau menang" Reid mencium nya
. " iya kak aku bahagia sekali" jawab Evita sambil.keluar peluh .
. " hore bibi menang " girang bocah berumur 5 tahun itu
" iya manis semua ini berkat doa mu juga" Evita mencium pipi donat nya
" iyah bi aku senang kau bisa juara lagi" Reza pangestu namanya.
" selamat ya nak " Fajar memeluk tubuh berotot nya
" iya yah aku senang sekali" Evita mencium nya
" nak kapan kau menikah ??" Vani mencium nya
" aku tidak mau menikah dulu lah bun karna diriku belum menemukan sosok lelaki yg tepat" jawab Evita sambil mengusap peluh nya .
" ya udah deh kita pulang ya " Vani lesu
" mereka pun bersiap untuk terbang ke indonesia lagi dengan pesawat .
" bi bau pasti karana keringat ya " Reza mencium nya
" iya sayang maaf ya nanti mandi kalo udah sampai" Evita senyum.
" hihi bibi ini tetap cantik walau bau juga" Reza tertawa kecil .
Tak terasa mereka telah sampai di bandara
" hore sampai juga " girang Reza menginjak.kan kaki di bandara
" iya sayang kita pulang ke rumah ya " Evita mengelus pipi nya.
Singkat cerita mereka sudah sampai ke rumah
" huff aku mau mandi ya bun bau" Evita menuju kamar nya.
. " iya terus istirahat lah" Vani merebahkan tubuh nya di sofa
" nek kenapa??" Reza memainkan kaki nya
" kesal.sayang mau meluruskan kaki.dulu " Vani mencium nya.
. " oh iya.juga.sama." Reza tersenyum
"sayang daddy mau ke kamar dulu ya" Reid menuju kamar nya.
" oke dad " Reza tersenyum
Fajar pun duduk.meluruskan kaki nya di sofa sebelah sang istri
" sayang sini sama kakek duduk nya" Fajar menarik nya dan menaruh nya di paha
" kek bibi hebat ya " Reza melihat nya
" iya sayang bibi mu itu sangat hebat" Fajar mencium nya
Evita sedang berbelanja bersama sang bunda dan Reza bocah imut itu selalu ikut ,kebahagiaan itu sangat terpancar dari wajah Reza ketika Evita menjadi hebat .
Evita sangat berani pada lelaki penggoda jadi tak mudah di ajak main main .
lelaki yg mengejar nya adalah Kevran Ravansyah seorang pewaris tunggal keluarga Ravansyah .
Ia juga teman satu kampus nya dulu .
Kevran sangat tergila gila pada Evita karana kecantikan dan keberanian nya itu membuat nya menghalalkan segala cara tuk mendapatkan kan nya
saat masa masa kuliah dia sering mendekati Evita dengan seribu cara nya sampai membuat wanita itu tak nyaman bila di dekat nya .
bahkan Evita sempat ingin memundurkan diri dan pindah ke kampus lain tetapi tak di beri izin sebab sang pemilik kampus itu adalah teman dari Vani .dia begitu suka pada evita karna prestasi nya dalam seni bela diri berulang kali mendapatkan piagam dan medali kejuaraan maka tak di perkenankan tuk pindah.
lokasi Evita sekarang di pasar bersama Vani dan Reza.
" bibi itu om buaya bukan?" Reza menunjuk kearah Kevran yg sedang duduk di mobil nya dengan kacamata hitam di atas kening.
" iya iya kita bersembunyi yuk bibi malas berurusan dengan dia " Evita memakai topi milik nya
" hai kita udah lama tak berjumpa bagaimana kabar mu??Kevran yg menghampiri nya
" aku baik " jawab ketus Evita dengan malas
" jangan marah dong nanti cantik nya hilang" rayu Kevran
" udah nak kami mau pulang " Vani membuka pintu mobil nya karna melihat evita tak nyaman
" iya tan hati hati" Kevran tersenyum
"mereka pun pulang dengan lega di hati Evita karna sudah jauh dari laki laki itu
" aku kesal sekali bun dengan dia itu " Evita memeluk nya
" iya memang bunda juga tak.suka dia terlalu mata keranjang " Vani sambil mengemudikan mobil nya
" bibi kau tak cocok dengan om buaya karna dia itu sangat menakutkan" Reza mencium nya
" iya sayang benar sekali semoga nanti bibi bisa menemukan seseorang yg mampu membuat hidup ini bahagia" Evita menaruh nya di paha
" amin semoga terlaksana ya " Reza mencium nya
Tak terasa mereka sampai di rumah
" kakek daddy mana??" Reza mencari Reid
" ada di kamar nya " Fajar mencium nya
" oke aku mau ke daddy dulu" Reza kekamar Reid
" pelan pelan ya jangan lari" Evita
" iya bi " Reza tersenyum.
Sampai lah di kamar Reid
" daddy kita mamam yuk bibi vita dan nenek lagi masak " Reza memainkan hidung reid
" iya sayang nanti daddy ga nafsu " Reid menaruh tubuh nya di paha .
" kenapa dad??" Reza menghadap ke wajah nya
" karna ingin sekali bersama mommy mu lagi seperti dulu" Reid meneteskan air mata nya
" tapi mommy udah di syurga " Reza mengusap air mata nya
" tau daddy ingin sekali bersama.sama.dengan nya lagi" Reid menatap wajah polos nya
" kak sabar kau pasti akan mendapatkan jodoh lagi seperti almarhumah kak Regita yg baik lembut dan penuh kasih pada mu" Evita menghampiri sambil membawa makanan yg telah matang
" iya tuh benar sekali nak " Fajar menghampiri
" tapi diriku masih sangat mencintai nya hingga saat ini" Reid menatap mata nya
" tau tapi kau tidak boleh larut dalam kesedihan karna niscaya akan mendapatkan wanita seperti Regi lagi " Fajar menenangkan nya
" udah dad kita makan aja ya " Reza mengusap nya
Reid hanya diam melamun
Di sebuah hotel tampak seorang lelaki berseragam kerja .sedang membersihkan sela sela setiap sudut kamar .itu
dengan wajah penuh peluh mengalir ia tetap fokus membersihkan sampai kinclong .demi mencari biaya tuk mengobati sang kakak yg keterbelakangan .
tak hanya itu ia juga bekerja sebagai penjual buah yg ia ambil dari perkebunan milik teman almarhum ibu nya .
Pulang dari hotel ia langsung mengambil buah itu tuk di jual ke para pelanggan pasar .
benar benar pekerja keras demi memenuhi kebutuhan sang kakak dan bapak nya.
dia adalah Ervino Amir Zainal ( 26) seorang pekerja keras yg bekerja dengan paruh waktu demi mendapatkan uang tuk mengobati sang kakak .
lahir dari pasangan Amir Zainal dan Fira Anita .
Fira sang ibu telah tiada karna sakit .jadi dia dan sang kakak anak yatim .
ia lahir dari keluarga sederhana tak kaya tak miskin jadi sedang.
Walau demikian ia tetap menerima dengan bahagia .
kakak nya bernama Evran Amir Zainal .( 28)
Di hotel itu ia sudah beres dan segera pulang karna waktu sudah menunjukan jam tuk pulang.
Ia berjalan kaki menuju rumah karna tak punya kendaraan.
Kebetulan rumah nya dekat dengan hotel.
Sampai lah di rumah .
Tok tok tok " ketukan pintu pun terdengar
" masuk nak" Amir sang bapak
" iya makasih pa aku mau mandi" Ervino mencium tangan nya
" vin vin vin udah udah datang datang" Evran menghampiri dengan jalan yg tak beraturan
" iya kak udah aku mau mandi dulu " Ervino mencium nya.
" iya iya iya " Evran duduk sambil tersenyum
Ervino pun menuju kamar nya tuk mengambil handuk
" nak kasihan adik mu yg bekerja keras untuk kita " Amir memberikan pundak nya
" iya iya iya aku aku tak tak bisa bisa membantu membantu " Evran sedih
" iyah bapak juga cuma kerja jadi satpam " Amir mengelus nya
" udah tidak papa kok aku ikhlas walau tubuh ku rasanya remuk " Ervino menghampiri dengan wajah segar
" iya tapi kami kasihan pada mu nak" Amir mengelus nya sambil memijit kaki nya.
" aku senang kok hidup seperti ini diriku janji tak akan menikah sebelum perekonomian kita stabil " Ervino mencium kedua nya
" makasih makasih ya ya harus harus nya kakak kakak yg yg bekerja bekerja" Evran mencium nya
" iya kak tidak papa aku ikhlas demi kau dan bapak " Ervino memeluk kedua nya.
Sementara di rumah ,Evita sedang duduk makan bersama
" bibi nanti kita main ya" Reza makan sambil menatap mata nya
" iya sayang habiskan dulu aja makanan mu" Evita mencium nya
" benar tuh nanti tersedak " Reid merapihkan rambut nya .
" iya dad aku mau makan lagi" Reza tersenyum
Ervino akan menjadi cinta sejati dari Evita .karna Evita suka dengan tipe yg pekerja keras seperti Ervino .
Cinta mereka akan di uji oleh ketidak sukaan Kevran yg masih berharap tuk bersama Evita.
Evita awal nya menolak tapi ia menerima nya dengan terpaksa karna pertemuan keduanya terjadi karna ketidak sengajaan .
Ervino merasa tak pantas tuk menjadi pendamping dari Evita karna ia sadar betul akan siapa sebenarnya hanya bekerja sebagai karyawan hotel dan penjual buah sementara Evita putri orang berkecukupan
tetapi ia bisa meyakinkan bahwa Ervino adalah cinta seutuh nya yg selama ini ia cari .
Kembali pada Ervino yg sedang duduk bersama Evran dan Amir
" pa aku habis ini mau ke kebun pa Yanwar ya " Ervino
" jangan sekarang besok aja bapak ga mau kau sakit karna kerja terus " Amir mengelus tangan nya"
" tapi aku mau mengumpulkan biaya tuk mengobati kakak" Ervino menatap nya
" udah istirahat aja kau udah kurus takut nya kau yg sakit " Amir mengelus kaki berbulu itu
" iya iya benar benar kakak kakak tak tak mau mau kau kau sakit sakit " Evran menyandar ke pundak sang adik
" ya udah deh aku akan menuruti permintaan kalian " Ervino mencium Evran.
" makasih ya nak , kau mau bekerja keras membantu bapak " Amir memeluk tubuh kurus Ervino .
" iya pa , ini udah jadi tanggung Jawab ku juga dalam membantu perekonomian keluarga" Ervino mencium pipi Amir .
Amir hanya diam terharu melihat sang putra yg begitu besar tanggung jawab nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!