NovelToon NovelToon

Pedang 7 Elemen

Di usir.

" Dasar sampah klan"

"Dasar tidak berguna"

"kenapa kamu masih saja hidup?"

"harus nya kamu sudah m*ti, tanpa elemen di tubuhmu"

Cacian dan hinaan seperti itu, sudah menjadi makanan Zhang Feng setiap hari. Memang dirinya tidak memiliki sebuah elemen di dalam dirinya.

****

Di dunia yang di tempati Zhang Feng, sudah hal lumrah setiap manusia yang lahir akan mempunyai salah satu elemen di dalam dirinya. Tapi tidak dengan Zhang Feng, banyak yang menyangka kalau Zhang Feng cacat sejak lahir dan terlahir sebagai manusia biasa.

Keluarga Zhang Feng, termasuk tetua di klan nya malu dengan keberadaan Zang Feng yang cacat. Karena, keluarga Zhang Feng dan klan nya merasa terhina di kota.

Di kerajaan Shan, klan Zhang terkenal paling kuat di kerajaan tersebut. Dulu leluhur klan Zhang, pernah menyelamatkan kerajaan Shan dari serbuan hewan iblis.

Pada saat, penyerangan hewan iblis terjadi di kerjaan Shan. Para leluhur dari setiap klan, berperang untuk melindungi kerajaan Shan dari serangan hewan iblis. Dalam perang tersebut, leluhur klan Zhang yang paling banyak berjasa.

Setelah kejadian itu, klan Zhang berada terkuat nomer 1 di kerjaaan Shan. Banyak orang yang menghormati klan Zhang.

kembali ke massa sekarang...

Seorang pemuda yang terlihat basah tapi bukan karema habis mandi, semua itu di sebabkan oleh keringat. Walaupun, Zhang Feng tidak memiliki elemen di dalam diri nya. Zhang Feng tetap berlatih push up, berlari, pukulan dan banyak lagi latihan berat yang di jalani Zhang Feng setiap hari.

Sejak, Zang Feng sadar tidak mempunyai elemen di dalam dirinya. Zhang Feng yakin, walau tidak ounya elemen. Tapi, Zang Feng pasti bisa berguna untuk klan nya.

" Dasar sampah klan"

"Dasar tidak berguna"

"kenapa kamu masih saja hidup?"

"harus nya kamu sudah m*ti, tanpa elemen di tubuhmu"

Cacian dan hinaan seperti itu, sudah menjadi makanan Zhang Feng setiap hari. Memang dirinya tidak memiliki sebuah elemen di dalam dirinya.

Zhang Feng, tidak menghiraukan semua itu. Tetap berjalan lurus menuju rumahnya. Terkadang, Zhang feng berpikir. Kenapa? Satu klan nya menghina dirinya, walaupun dirinya juga termasuk klan Zhang?

Setelah beberapa menit Zhang Feng berjalan dengan cacian dan makian dari klan nya. Kini, Zhang Feng sudah berada di depan rumah nya.

Pada saat, Zhang Feng akan memasuki rumah. Dari dalam rumah, keluar seorang pria paruh baya dengan pemuda yang lebih mudah dari Zhang Feng.

" Dari mana saja kamu?". Tanya seorang pria paruh baya.

"Baru pulang latihan ayah". Jawab Zhang Feng, sambil menatap ayahnya.

"Dasar tidak berguna, untuk apa latihan. Jika sama saja, kau tidak mempunyai elemen. S*mp*h!!!". Ucap pemuda di sampaing ayah Zhang Feng.

"Zhang Dhan!!! Kenapa kamu selalu tidak sopan di depan kakakmu ini. Aku tau, aku tidak punya elemen seperti dirimu. Tapi, aku ini tetap kakakmu!!!". Teriak Zhang Feng dengan marah pada adiknya.

"Zhang Feng!!!". Teriak Ayah Zhang Feng.

Zhang Feng yang melihat ayah nya marah, langsung saja Zhang Feng menatap ayah nya.

"Ayah selalu membela Zhang Dhan, apa karena dia mempunyai elemen? kau jadi tidak peduli dengan ku yang sama-sama anak mu ayah?". Teriak Zhang Feng dengan perasaan marah pada ayahnya.

Ayah Zhang Feng, yang mendengar teriakan dari Zhang Feng. Langsung saja melempar Zhang Feng ke tembok dengan elemen angin nya.

Wushhh..

Bukkkk

Brakkk

Zhang Feng terlempar beberapa meter, sampai menabrak tembok. Sampai tembok yang di tabrak Zhang Feng, berbentuk lubang dan retakan yang besar.

Uhukkk

Zhang Feng terbatuk dan mengeluarkan darah dari dari mulutnya. Dada zhang Feng terasa sakit, akibat serangan elemen angin dari ayahnya.

Zhang Feng mulai bangkit dengan rasa sakitnya, lalu berjalan kembali ke arah ayah dan adiknya. Zhang Feng menghampiri ayah dan adik nya tidak dengan merasakan sakit. Tapi, rasa amarah yang sudah menyelimuti di dalam dirinya.

"Apa itu sudah membuat ayah puas?". Tanya Zhang Feng sambil tersenyum.

Zhang Dhan yang melihat kakaknya masih bisa terseyum dan baik-baik saja. setelah terkena serangan ayahnya, Zhang Dhan berdecih.

"Cih, kenapa nggak mati saja". Umpat Zhang Dhan.

Ayah nya melihat itu juga merasa kesal, dirinya berharap cacat atau terluka parah.

"Aku tidak sudi mempunyai anak seperti mu, kau membuat ku malu saja. Kamu benar-benar membuat klan Zhang malu di kerajaan Shan dengan dirimu yang tidak punya elemen". Ucap ayah Zhang Feng kesal.

"Aku mengusir mu dari klan, sebagai status ketua klan sekaligus ayah buat mu. Aku tidak mengakui mu anak kembali dan juga sekarang kamu tidak mempunyai marga Zhang". Ucap kembali ayah nya.

Jederrr

Seperti tersambar petir, ketika Zhang Feng mendengar apa yang di katakan ayahnya barusan.

"Apa kamu sudah dengan S*mp*h, apa yang baru saja ayah katakan?". Ucap Zhang Dhan dengan tatapan hina.

Padangan Zhang Feng menatap lurus dan tajam ke arah ayah dan anaknya. Di dalam diri Zhang Feng sekarang, hanya ada kebencian terhadap klan Zhang.

"Akan ku buktikan, suatu saat nanti. S*mp*h ini akan membuat kalian tidak layak menjadi s*mp*h sekalipun". Teriak Zhang Feng dengan rasa amarah yang tinggi. Setelah meluapkan amarah yang besar, Zhang Feng pergi dengan tertatih sambil memegang dadanya yang sakit.

"Dadar tidak berguna, s*mp*h. Lebih baik kau m*ti saja di luar sana". Teriak Zhang Dhan kesal.

Berbeda dengan pandangan mata aya Zhang Feng. Dirinya merasa ada yang tidak beres, setelah melihat tatapan mata Zhang Feng yang tajam tadi.

"Sebenar nya apa yang aku takutkan". Gumam ayah Zhang Feng dengan perasaan yang tidak enak.

Zhang Dhan yang melihat ayah nya gelisah, lantas dia bertanya.

"Ayah, ada apa?". Tanya Zhang Dhan.

"Tidak apa-apa". Jawab ketus ayahnya, sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

****

Di tempat lain, Zhang Feng sekarang sudah keluar dari perbatasan kerajaan Shan. Zhang Feng seperti biasanya, di hina dan caci terlebih dahulu. Apalagi mendengar Zhang Feng sudah di usir dari klan Zhang. Semua orang klan Zhang sangat mengolok-olok Zhang Feng sepanjang jalan, sebelum Zhang Feng keluar dari perbatasan kerajaan Shan.

"Kemana sekarang tujuan ku?"

" apalagi aku tidak punya elemen sekali, akan cepat sekali aku menemui ajal ku"

Setelah bingung, Zhang Feng akan pergi ke arah mana. Zhang Feng memutuskan untuk pergi ke arah timur. Zhang Feng merasa, arah timur adalah yang paling aman. Karena, tidak ada yang pernah melakukan misi ke arah timur.

****

Buat para pembaca, Author minta dukungan nya ya. Mudah-mudahan kalian suka dengan karya author ini.

Author ingin memulai dari awal lagi, dari sini author ingin mengejar impian author menjadi seorang penulis.

...TERIMA KASIH...

Penemuan Sebuah Pedang.

Setelah Zhang Feng di usir dari Klanya, Zhang Feng berjalan ke arah timur. Di dalam Zhang Feng sekarang hanya bagaimana cara nya bisa menjadi kuat dan membuktikannya pada orang-orang di Klannya.

Setelah beberapa jam Zhang Feng berjala, tanpa sadar Zhang Feng memasuki hutan terlarang.

"Kenapa hutan ini begitu mengerikan". Ucap Zhang Feng dengan rasa takut dalam dirinya.

Zhang Feng melihat ke segala arah di hutan tersebut, begitu sunyi. Hanya, suara angin yang berhembus menerpa dirinya. Zhang Feng, masih terus berjalan di hutan terlarang.

Beberapa menit Zhang berjalan di hutan terlarang, Zhang Feng merasakan firasat buruk.

" Aku merasa akan ada sesuatu yang sedang memantau ku". Batin Zhang Feng.

Zhang Feng menatap ke setiap sudut di sekelilingnya. Pandangan Zhang Feng, mengarah ke belakang. Saat itu juga, Zhang Feng dengan mata kepalanya, melihat sesuatu mahluk besar yang siap menerkamnya.

"Apa itu, kenapa begitu besar". Ucap Zhang Feng dengan nada gemetar.

Roarrrrrrr

Mahluk besar yang ada di belakang Zhang Feng, setelah berteriak keras. Dengan cepat, langsung berlalu lari ke arah Zhang Feng.

Zhang Feng sendiri, melihat Mahluk besar yang berlari ke arah nya. Zhang Feng dengan sekuat tenaga berlari kencang ke depan.

"Kenapa? Beruang tingkat 3 ada di hutan ini?". Pertanyaan yang begitu membingungkan Zhang Feng.

Zhang Feng hanya bisa berlari dan selamat dari kejaran beruang. Tidak lama setelah itu, do depan Zhang Feng melihat sebuah gua. Dengan cepat, Zhang Feng berlari ke arah gua tersebut. Beruang yang mengejar Zhang Feng juga ikut masuk ke dalam gua.

Di dalam gua, Zhang Feng yang sudah masuk ke dalam gua. Zhang Feng terjebak di ujung gua tersebut. Tidak lama setelah itu, beruang yang mengejarnya pun sudah berada di dekat nya.

"Apa akhir hidup ku sudah sampai di sini saja?". Gumam Zhang Feng pasrah.

Pada saat beruang itu, hampir dekat dengan Zhang Feng. Zhang Feng melihat di depan batu yang menjulang tinggi, ada sebuah pedang yang menancap di batu.

"Pedang apa itu?". Gumam Zhang Feng bingung.

Roarrrrrr

Pada saat Zhang Feng dalam kebingungan, Beruang juga sudah berada di depannya.

"Aku hanya bisa berharap pada keberuntungan ku". batin Zhang Feng.

Zhang Feng harus bisa melewati beruang di depannya, laku mengambil pedang yang menancap di batu.

Beruang, yang melihat mangsa nya sudah tidak bisa pergi kemana-mana. Beruang itu, langsung menyerang ke arah Zhang Feng.

Srakkk

Beruang itu melayangkan cakaran ke arah kepala Zhang Feng, dengan cepat Zhang Feng menunduk. Setelah berhasil menghidari cakaran di beruang, dengan sekuat tenaga Zhang feng pergi menuju ke arah batu yang ada pedang menancap.

Zhang Feng langsung memanjat, ketika sudah sampai di depan batu tersebut. Beruang yang melihat mangsa nya berusah untuk kabur, dengan sekuat tenaga berlari ke arah Zhang Feng yang berusaha memanjat.

Brukkk

Beruang tersebut mebrak batu di depannya, Zhang Feng yang sudah setengah jalan memanjat. Hampir aaja jatuh, pada saat beruang itu menabrakan dirinya ke batu.

Roarrrr

Beruang itu menatap ke atas, karena Zhang Feng tidak jatuh karena tabrakan dirinya dengan batu. Zhang Feng sendiri, langsung melanjutkan memanjat dengan cepat. Zhang Feng takut, beruang di bawah kembali menabrakan dirinya ke batu lagi.

Setelah sampai di puncak, Zhang Feng dengan tergesa-gesa langsung memegang gagang oedang tersebut. Pada saat, Zhang Feng memegang gagang tersebut. Bagaikan tersengat listrik pada dirinya, di barengi dengan rasa nyaman yang menjalar tubuhnya.

Tidak banyak usaha bagi Zhang Feng, untuk mencabut pedang tersebut. Setelah berhasil tercabut, Zhang Feng langsung menatap beruang di bawah yang terus berteriak ke arahnya.

Roarrr

"Aku tidak tau ini berhasil atau tidak, tapi aku akan mencobanya". Gumam Zhang Feng dengan tekad yang kuat.

Zhang Feng mengarahkan pedang di tangan nya, tepat ke arah kepala beruang. Setelah tepat sasaran, Zhang Feng meloncat sambil berteriak.

Arghkkkk

Wushhhh

Bagaikan pesawat roket yang melaju cepat ke bawah.

Bukkk

Clakkk

Pedang di tangan Zhang Feng, kini sudah menancap di kepala beruang dengang tetesan darah yang mengalir. Sedangkan Zhang Feng sendiri. Tidak menyadari nya, kalau pedang di tanganya nya sudah menancap. Karena, pada saat Zhang Feng meloncat. Zhang Feng, menutup matanya karena takut akan gagal degan serangan yang di buatnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak mati?". Gumam Zhang Feng.

Pada saat Zhang Feng membuka matanya, Zhang Feng tampak terkejut dengan apa yang di lihatnya. Beruang itu, matu dengan pedang yang menancap di kepala beruang tersebut.

Zhang Feng dalam kebingungan nya, mencabut pedang dari kepala beruang tersebut dan meloncat dari tubuh beruang tersebit.

Brukkk

Beruang itu terjatuh, Zhang Feng menghampiri beruang itu. Setelah pertarungan Zhang Feng dengan beruang, membuat Zhang Feng lelah. Pandangan Zhang Feng menatap ke arah mayat beruang di depan, dirinya mulai merasa lapar.

"Setelah di kejar beruang tadi, membuat badan ku merasa lelah dan cape. Lebih baik, aku istirahat dan makan daging ini terlebih dahulu untuk menambah stamina ku". Gumam Zhang Feng.

Zhang Feng juga, melihat di sekeliling gua tersebut. ternyata, gua itu sangat aman dan nyaman. Zhang Feng memutuskan untuk beristirahat di situ.

Setelah memotong daging beruang menjadi beberapa potongan, Zhang Feng membuat api unggun. Zhang Feng, berniat membakar daging tersebut untuk di makan.

Setelah beberapa menit Zhang Feng memakan dagi beruang, Zhang Feng sudah merasa kenyang. Lantas, Zhang Feng tidur di sana.

Setelah beberapa jam Zhang Feng tertidur, tangan kanan Zhang Feng menyentuh pedang.

"Sebenarnya, pedang apa ini?". Ucap Zhang Feng, sambil memutar-mutar pedang di tangan kanannya.

"Pedang yang sangat indah, dan juga kuat. Padahal, pedang ini tidak terlalu besar". Ucap Zhang Feng.

Pedang yang di pegang oleh Zhang Feng, pedang tersebut berwana putih. Tapi, ketajaman dari pedang tersebut sudah terlihat dengan sekilas mata.

Pada saat, Zhang Feng mengagumi pedang yang berada di tanganya. Zhang Feng merasa ada yang kurang.

"Kenapa pedang ini tidak ada sarung nya?". Ucap Zhang Feng bingung dan berusaha bangun dari posisi tidurnya.

Kini Zhang Feng sudak posisi duduk, matanya melihat ke sekeliling. Tapi, Zhang Feng tidak menemukan sebuah sarung pedang yang di pegannya.

Pada saat mata Zhang Feng melihat ke sekeliling gua, Zhang Feng merasa ada yang aneh dengan batu yang tadi di panjatnya untuk mengambil pedang yang sekarang ada di tanganya.

"Apa itu, kenapa batu ini terlihat aneh?". Bingun Zhang Feng, laku mendekati batu tersebut.

****

Mau tau kelanjutannya?...

Yuk tetap stand by ya, di Cerita Pedang 7 elemen.

***

...Jangan lupa like, vote dan komen ya....

...Terimakasih...

Buku pertama Elemen angin.

Pada saat mata Zhang Feng melihat ke sekeliling gua, Zhang Feng merasa ada yang aneh dengan batu yang tadi di panjatnya untuk mengambil pedang yang sekarang ada di tanganya.

"Apa itu, kenapa batu ini terlihat aneh?". Bingun Zhang Feng, lalu mendekati batu tersebut.

Setelah dekat degan batu yang di lihat nya, Zhang Feng mulai menyentuh batu tersebut.

Srakkk

Pada saat Zhang Feng menyentuh batu tersebut, langsung saja batu itu pecah. Terlihat sebuah buku yang cukup usang.

"Buku?". Ucap Zhang Feng dengan bingung.

Buku di depan Zhang Feng, keadaan luar nya memang terkihat sangat masih baik. Pada saat, Zhang Feng melihat dengan teliti buku tersebut. Buku itu, bertulis Teknik pedang angin.

"Teknik pedang angin?". Ucap Zhang Feng.

Zhang Feng mulai membuka buku itu, setelah terbuka. tidak tau kenapa, semua teknik di buku itu langsung masuk ke dalam pikiran Zhang Feng.

Di dalam pikiran Zhang Feng, teknik berpedang angin sudah tersimpan rapat di kepala Zhang Feng. Hal itu, membuat kepala Zhang Feng seperti mau meledak.

"apa yang sebenarnya terjadi?". Ucap kaget Zhang Feng.

"Kenapa ada banyak sekali teknik berpedang yang masuk ke dalam kepala ku?". Ucap Zhang Feng lagi.

Pada saat keadaan bingung, lalu Zhang Feng mulai memperagakan salah satu teknik yang ada di ingatannya.

"Teknik pertama : Bilah angin". Teriak Zhang Feng , sambil mengayunkan pedang di tangannya ke arah batu. Tidak percaya dengan aoa yang di lihat oleh mata kepala Zhang Feng, batu besar di depannya langsung terpotong.

Zhang Feng masih tidak percaya dengan apa yang di lihat nya, sebuah batu langsung hancur dengan ayunan pedang nya. Lalu, Zhang Feng kembali menatap ke arah pedang di tangan nya.

"Pedang apa, sebenarnya ini?". Gumam Zhang Feng, dengan rasa kagum dan bingung.

Percuma saja, Zhang Feng berpikir keras, hasilnya pun tidak akan Zhang Feng temukan. Oleh karena itu, Zhang Feng berniat untuk keluar dari gua tersebut.

Zhang Feng, langsung menyimpan buku di dalam bajunya dan membawa pedang di tangan kananya. Setelah itu, Zhang Feng berjalan kekuar gua.

Pada saat sudah berada di luar gua, wajah Zhang Feng terlihat bersemangat. Karena, dirinya sekarang sudah mempunyai sebuah elemen.

"Aku sangat bersemangat, aku ingin mencari monster di setiap hutan ini". Gumam Zhang Feng.

Dengan semangat yang membara di dalam dirinya, Zhang Feng berjalan memasuki lebih dalam lagi ke hutan.

Baru beberapa menit Zhang Feng berjalan, Zhang Feng susah di cegat oleh beberapa monster tingkat 2. Tapi, bagi pemula seperti Zhang Feng, itu sudah sangat berbahaya untuk di lawan.

"Aku belum sama sekali berpengalam dalam hal bertarung. Tapi, aku akan mencoba beberapa teknik pedang angin yang sudah aku kuasai" .Gumam Zhang Feng, sambil menatap bebrapa monster yang bersiap ingin menyerang Zhang Feng.

"Teknik ke tiga : putaran angin"

"Teknik ke dua : bilah angin ganda"

"teknik ke empat : sayatan angin"

Zhang Feng, langsung saja mengeluarkan 3 teknik sekaligus. Pada saat yang sama, para monster itupun langsung pada kalah terkena teknik dari Zhang Feng.

Zhang Feng yang terlalu bersemangat dengan teknik berpedang nya, sampai membuat Zhang Feng kelelahan.

"hah hah hah"

"Tidak ku sangka, ternyata ini sangat melelahkan". Ucap Zhang Feng.

Setelah membunuh para monters itu, Zhang Feng mengumpulkan semua mayat monster yang di bunuhnya.

****

...Jangan lupa like, vote dan komen ya....

...Terimakasih...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!