One Girls Mine
Katharina Zoya Morozov_O1
Di salah satu gedung sekolah menengah atas terlihat segerombolan siswa mengerubungi sesorang yang tengah bertengkar.
Katharina Zoya Morozov
Sudah ku katakan jika aku tidak melakukan itu sialan!
Katharina Zoya Morozov
Apa kalian lihat aku memukul perempuan itu hah?!
[ menunjuk seorang gadis yang tengah menangis sambil memegang pipinya ]
Lorenzo ar Morelli
pembohong jelas-jelas Marilla bilang jika kau memukulnya!
Semua siswa berbisik-bisik saat mendengar penuturan Lorenzo.
Katharina Zoya Morozov
[ Menarik tangan Marilla ]
Sialan! Bilang pada mereka jika bukan aku yang melakukannya!
Aaron de Ledgar
KATHARINA! [ berteriak marah ] SUDAH KU BILANG JANGAN MENYAKITINYA LAGI!
[ menarik Marilla kesisinya ]
Katharina Zoya Morozov
[ Memejamkan matanya sejenak ]
Katharina terdiam saat Aaron berteriak kearahnya, ini baru pertama kalinya kedua sahabatnya membentak Katharina, apalagi ini semua karena perempuan yang sok polos itu, menurutnya.
"aku tidak menyangka Katharina sejahat itu"
"hei, kalian bukankah itu wajar, jika katharina marah, wanita itu saja merebut sahabatnya"
"shutt, diamlah nanti mereka dengar"
Lorenzo ar Morelli
BULLSHITT! JELAS-JELAS ADA BUKTINYA!
Lorenzo ar Morelli
LIHAT! PIPI MARILLA LEBAM DAN DAHINYA BERDARAH!
Marilla
[ menunduk menahan isak tangisnya ]
Katharina Zoya Morozov
TERSERAHLAH! AKU TIDAK PERDULI!
Katharina Zoya Morozov
Aku tidak menyangka, pertemanan kita selama 17 tahun ini harus hancur karna seorang perempuan yang tidak tau asal usulnya!
Katharina Zoya Morozov
Aku kecewa dengan kalian, kalian bahkan lebih percaya orang baru daripada aku yang sudah bersama kalian selama 17 tahun.
Katharina Zoya Morozov
[ mengepalkan tangannya kuat ]
Katharina Zoya Morozov
AKU MEMBENCI KALIAN!!
Setelah meluapkan amarahnya Katharina beranjak dari sana ingin pergi, namun sebelum itu, Aaron menahannya.
Katharina Zoya Morozov
LEPASKAN SIALAN!
Katharina Zoya Morozov
[ Memberontak ]
Lorenzo ar Morelli
[ menggenggam tangan satunya ]
Minta maaflah pada Marilla terlebih dahulu Kath.
Katharina Zoya Morozov
[ berdecih ] tidak sudi! Perempuan hina itu sangat menjinjikan!
Aaron tanpa sengaja menampar Katharina.
Aaron de Ledgar
Kita tidak pernah mengajarimu berbiacara seenaknya Katharina!
Lorenzo ar Morelli
Aaron! Apa yang kau lakukan!
Katharina memegang pipinya yang terasa panas dan bulir bening mengalir pada kelopak matanya yang indah.
Katharina Zoya Morozov
A-aaron..Aku tidak percaya ini...
[ meneteskan air mata ]
Aaron de Ledgar
[ tangannya gemetar saat menyadari kesalahannya ]
Aaron de Ledgar
M_mmaaf Kath--
Katharina menyentak tangan Lorenzo dan berlari menuruni tangga.
Aaron & Lorenzo
Kath! Tunggu!
[ mengejar Katharina ]
Katharina Zoya Morozov
Ku bilang lepaskan!
Lorenzo ar Morelli
Kath dengarkan kami--
Katharina yang terlanjur kecewa hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Saat memberontak tanpa sengaja tangan Lorenzo dan Aaron terlepas dan mengakibatkan tubuh Katharina kehilangan keseimbangan dan terjatuh menggelinding kebawah.
Semua siswa yang menyaksikan berteriak kaget.
Katharina Zoya Morozov
Ukhh--
Katharina Zoya Morozov
{ sakit...sakit..sekali... }
Sedangkan Lorenzo dan Aaron terdiam mematung melihat kejadian yang terjadi begitu cepat itu.
Setelah pemeriksaan berjam-jam Katharina di nyatakan kritis. Lorenzo dan Aaron menatap tubuh Katharina yang penuh dengan alat-alat medis. Dengan seragam penuh darah, mereka menangis sejadi-jadinya menyadari kesalahan yang mereka perbuat kepada sahabat perempuan mereka satu-satunya.
Suzy de Ledgar
[ memijat pangkal hidungnya ] bagaimana ini bisa terjadi?
Nara ar Morelli
Kita harus mengatakan apa pada Max, padahal dia sudah mempercayakan kita menjaga putrinya.
[ menghela nafas ]
Yohan ar Morelli
Tenanglah sayang [ menenangkan istrinya ] kita rudingkan ini secara perlahan.
Suzy de Ledgar
Sebenarnya apa yanga sudah kalian lakukan pada Katharina anak-anak!
[ membentak ]
Minho de Ledgar
[ megelus pundak istrinya lembut ] tenang sayang, jika mereka tidak menjawab, kita hukum saja mereka.
Mereka berdua tidak menanggapi ucapan para orang tua, mereka tetap fokus pada Katharina dengan pandangan penuh penyesalan.
Lorenzo ar Morelli
{ Maaf, maaf, maaf, mungkin kata maaf saja tidak cukup untuk itu Kath }
Aaron de Ledgar
{ Bangunlah Kath, maaf kan aku yang sudah jahat padamu }
Aaron & Lorenzo
{ Aku berjanji akan melakukan segala hal, maka ku mohon bangunlah }
Suara gemuruh langkah kaki yang berlarian memenuhi lorong rumah sakit, Para petugas rumah sakit berbondong-bondong mendorong brankar dengan Katharina yang berbaring lemah.
Hari ini Katharina akan di pindahkan ke rumah sakit luar negri, keberangkatan mereka tepat tengah malam tanpa ada pemberitahuan sama sekali.
Lovyy🌸
welcome my new story, jangan lupa jejaknya ya!
Lovyy🌸
tekan tombol like, komen buat semangatin aku, and gift nya juga ya ehehehh^^
Calla?_O2
Di tempat hamparan luas penuh dengan berbagai bunga sepanjang mata memandang.
Katharina, gadis dengan wajah sempurna itu terdiam membaca sebuah buku yang entah datang dari mana.
Katharina Zoya Morozov
[ mengernyit heran ] kenapa buku ini sangat mirip dengan kehidupanku?
Katharina Zoya Morozov
[ menutup buku ]
Katharina Zoya Morozov
Buku konyol!
Katharina Zoya Morozov
Aku tidak sejahat itu! Bagaimana bisa aku di ceritakan sebagai wanita yang suka menindas Marilla!
Katharina Zoya Morozov
Itu semua tidak benar! Bahkan selama ini aku tidak pernah menyentuh Marilla seujung rambut pun.
Katharina Zoya Morozov
[ menatap buku yang di pegangnya ] tidak mungkin kan jika buku ini adalah buku ramalan?
Katharina menggeleng-gelengkan kepalanya, mana mungkin di zaman seba modern ini masih mempercayai ramalan.
Angin bertiup menerpa wajah Katharina.
Katharina Zoya Morozov
[ memejamkan matanya ]
Katharina Zoya Morozov
Calla sudah ku bilang jangan menggunakan kekuatanmu seenaknya.
[ ucapnya kesal pada wanita didepannya ]
Calla
[ Menatap Katharina polos ]
Katharina Zoya Morozov
[ menghela nafas ]
Katharina Zoya Morozov
baiklah apa yang kau lakukan disini hm~
[ mengelus kepala Calla lembut ]
Calla
[ memejamkan matanya ]
Calla
Ibu..Apa ibu tidak ingin kembali pada mereka?
[ tanya nya polos ]
Kalian tidak salah dengar, Calla memang memanggil Katharina Ibu. Entah sejak kapan yang pasti alasan kenapa Katharina disini karena Calla lah yang menarik jiwanya kemari. Awalnya dia bingung, namun setelah beberapa saat dia mulai sedikit menerimanya.
Kesimpulannya, Calla adalah seorang Peri yang pernah Katharina selamatkan sewaktu kecil, saat dia camping dengan Lorenzo dan Aaron dan dia tersesat di hutan. Awalnya Katharina tidak percaya, karena seingat Katharina, dia hanya menyelamatkan seekor kelinci kecil berwana pink yang lucu.
Dan sejak saat itu Calla merasa jika Kathrina adalah Reinkarnasi ibunya yang dulu mati di bunuh ayahnya sendiri.
Calla
[ mendusel-duselkan kepalanya pada Katharina ]
Katharina Zoya Morozov
Entahlah, aku merasa sudah nyaman disini [ mengelus rambut Calla lembut ]
Katharina Zoya Morozov
Bukankah aku akan mati juga jika kembali kesana.
Katharina Zoya Morozov
Tidak lupakan saja.
Katharina Zoya Morozov
{ uhh, kenapa aku masih memikirkan tentang buku itu sih! }
[ batinnya kesal ]
Calla
Tapi ibu lihat, kakek terlihat sedih.
[ menujuk keatas yang menampilkan Ayah Katharina ]
Katharina mendongak dan melihat Ayahnya yang sedang mengompres tubuhnya sambil menangis. Air mata Katharina mengalir, dalam lubuk hatinya dia merindukan Ayahnya yang menyayanginya.
Calla
Ibu, jika Ibu ingin kembali, kembali saja. Aku tidak apa-apa.
[ menghapus air mata Katharina ]
Katharina Zoya Morozov
Kamu yakin? Nanti kamu sendirian lagi disini.
[ mengelus pipi Calla ]
Entah sejak kapan Katharina menerima Calla sebagai anaknya, bahkan dia sudah menyayanginya.
Calla
Calla tidak apa-apa ibu.
Calla
Ibu tenang saja, Calla akan menemui Ibu lagi disini
[ menujuk perut rata Katharina ]
Calla
Nanti Calla akan hadir disini.
[ tersenyum cerah ]
Katharina Zoya Morozov
[ mengelus pipi Calla lembut ]
Katharina Zoya Morozov
Ayah...aku merindukanmu...
Disisi lain, di rumah sakit terbaring tubuh lemah Katharina dengan sang ayah yang mendapinginya.
Alland Marozov
[ menggenggam tangan putrinya ]
Alland Marozov
[ menatap sang putri dengan wajah lesu tak terurus ]
Alland Marozov
KATTY!
[ ucapnya terkejut ]
Alland dengan terburu-buru menekan tombol bel di samping ranjang.
Alland Marozov
Syukurlah! Syukurlah!
[ mengecup haru kening sang Putri ]
Katharina Zoya Morozov
A-ayah..
Alland Marozov
Iya sayang, Ayah disini..
Alland Marozov
Butuh sesuatu hmm?~
Katharina Zoya Morozov
[ tersenyum lemah ]
I M_miss Yo_you..
[ ucapnya terbata-bata ]
Alland Marozov
Iya sayang, ayah juga merindukan putri kecil ayah.
[ ucapnya bahagia ]
Lovyy🌸
jejak nya baby, di tunggu ya😚
New Friend?_O3
Katharina memilih singgah di taman rumah sakit itu untuk menghilangkan rasa jenuh. Dia duduk di atas kursi roda di bawah pohon rindang dengan mangkuk buah di letakkannya di bangku.
Katharina Zoya Morozov
[ Menghela nafas pelan ]
Katharina Zoya Morozov
Aku tidak menyangka mereka berdua memilih percaya pada perempuan itu daripada aku yang sudah 17 tahun tumbuh bersama.
Katharina Zoya Morozov
[ Terkekeh pelan ] yah, ini memang sudah takdirku, entah apa yang membuat mereka begitu mempercayai wanita itu.
Katharina Zoya Morozov
[ menggenggam baju pasiennya dengan erat ] aku membenci kalian, sangat, sangat membenci.
Someone!
Bisa kusut baju mu jika kau menggenggamnya kuat.
[ ucapnya pada Katharina ]
Reflek Katharina mendongak menatap pria didepannya. Mata mereka terkunci satu sama lain.
Katharina Zoya Morozov
[ memalingkan wajahnya ]
Someone!
Ekhem!
[ Memalingkan wajahnya ]
Someone!
Boleh aku duduk? Tanganku pegal memegang tongkat ini.
Katharina Zoya Morozov
Duduk saja,
[ ucapnya ]
Someone!
[ meletakkan kruk di samping bangku ]
Jayden Van Morris
Boleh berkenalan? Nama ku Jayden.
[ ucapanya ramah ]
Katharina Zoya Morozov
Katharina.
[ membalas dengan senyuman tipis ]
Jayden Van Morris
Kau pasien baru ya, aku baru melihatmu disini.
Katharina Zoya Morozov
[ mengangguk mengiyakan ] sepertinya kamu sudah lama disini?
Jayden Van Morris
Ya, seperti yang kau lihat, aku sudah sebulan disini.
Katharina Zoya Morozov
Wahh..
Jayden Van Morris
[ Mengangguk ] selama disini kamu pasti bosan kan, mari berteman.
Katharina Zoya Morozov
[ tersenyum ] baiklah.
Jayden Van Morris
Kau kecelakaan juga ya.
Katharina Zoya Morozov
[ Menggeleng ] aku jatuh dari tangga.
[ ucapnya sedih ]
Merasa suasana berubah, Jayden mengubah topik.
Jayden Van Morris
Kau tau, kenapa aku sangat lama berada disini.
Katharina Zoya Morozov
[ menggeleng ]
Jayden Van Morris
Sebulan yang lalu aku kecelakaan, sangat keren, mobil ku berciuman dengan truk.
[ ucapnya seraya bangga ]
Jayden Van Morris
Lalu mobil ku berguling-guling, ah rasanya sangat menyenangkan😍
Katharina Zoya Morozov
[ mengernyit heran ] Kau gila?!
Katharina Zoya Morozov
Itu bukan menyenangkan! Tapi menakutkan!
Katharina Zoya Morozov
Astaga, apa nyawamu ada banyak?!
Jayden Van Morris
Eheheh.. [ menggaruk lehernya yang tidak gatal ] tapi tenang saja aku baik-baik saja sekarang.
[ memamerkan ototnya yang masih bagus ]
Tak terasa waktu terus berlalu, kini terhitung sudah dua minggu Katharina berada di Rumah sakit ini, bahkan Katharina semakin hari semakin dekat dengan Jayden.
Di ruangan Katharina di rawat, Alland tengah menyuapi Katharina.
Alland Marozov
Makan yang banyak sayang, biar kamu cepat sembuh.
Katharina Zoya Morozov
[ mengunyah sambil mengangguk ]
Alland Marozov
Hari ini jadwal kamu terapi kan, Ayah temani sampai selesai.
Katharina Zoya Morozov
Apa ayah tidak sibuk?
Alland Marozov
[ Tersenyum ] apa sih yang tidak untuk Princess Ayah ini hm..
[ Menoel gemas hidung Katharina ]
Katharina Zoya Morozov
[ Tersenyum manis ]
Jayden Van Morris
Hallo...
Katharina Zoya Morozov
Jayden!
[ bersemangat ]
Jayden Van Morris
Selamat pagi om...
[ sapanya ]
Alland Marozov
Pagi juga Jay,
Alland Marozov
Ingin menemani Katharina terapi hm?
Jayden Van Morris
[ nyengir ] eheeh, om tau aja.
Alland Marozov
Dasar, anak muda.
Katharina Zoya Morozov
Ih ngomong-ngomong kamu sudah tidak memakai kruk lagi.
Jayden Van Morris
Eheheh, iya aku sudah mulai kuat berjalan sendiri.
Alland Marozov
Lain kali, kamu bereksperimen lagi menjatuhkan diri di jurang saja Jay.
Katharina Zoya Morozov
Ayah! jangan bilang begitu!😤
Jayden Van Morris
[ terkekeh, mengacak-acak rambut Katharina gemas ] lagi pula, aku juga tidak akan melakukannya, nanti princess ku ini memarahi lagi.
Di sisi lain, di Xavier high School, tempat di mana kejadian naas menimpa Katharina.
Setelah kejadian dua minggu lalu, suasana sekolah menjadi runyam karena siswa terpecah menjadi dua kubu. Kubu pertama pendukung Marilla dan membenci Katharina sedangkan Kubu kedua pendukung Katharina. Katharina di sekolah memang memiliki reputasi baik, namun tak sedikit juga yang merasa iri atau tersaingi, menjadi dendam pada diri mereka.
Lorenzo dan Aaron duduk bersama di sudut kantin, mereka terlihat semakin tak bernyawa hari demi hari.
Lorenzo ar Morelli
[ mengaduk-ngaduk makanannya ]
Aaron de Ledgar
[ bengong ]
Marilla
[ Menghampiri Lorenzo dan Aaron ]
Marilla
Emm, boleh aku duduk disini?
[ ucapnya dengan nada lembut ]
Bisik-bisik semakin terdengar keras saat ucapan Marilla tak ditanggapi oleh keduanya.
Student!
Mampus tuh cupu, lagian sok-sokan deket mereka.
Student!
Puas banget liat wajah malu cewek itu awkwk.
Student!
Ih, kasihan banget sih Marilla gk di gubris Lorenzo sama Aaron, padahal Marilla kan punya niat baik.
Marilla
[ tertunduk malu ]
Aaron de Ledgar
{ Katty, maafkan aku, mungkin ini hukuman untukku, ku mohon tolong kembalilah }
Lorenzo ar Morelli
{ Katty, aku merindukanmu, maaf sudah jahat padamu }
Lorenzo ar Morelli
{ ayo kembali dan pukul aku, tapi aku mohon beritahu aku dimana kamu }
Sebagai hukuman kedua orang tua Lorenzo dan Aaron sepakat tidak memberi tahu kemana Katharina di rawat, mereka merasa itu menjadi pelajaran untuk mereka agar tidak mengambil keputusan secara dangkal.
Lovyy🌸
Jangan lupa like nya, komen ya biar aku tambah semangat, and gift nya juga eheheh^-^
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!