Seorang gadis turun dari sebuah mobil, dengan memakai jeans warna hitam, kaos oversize warna lilac dilapisi dengan jaket bomber warna senada dengan celananya, kaki jenjang nya di bungkus sepatu sneaker warna putih, rambutnya tergerai indah, tas ransel di punggungnya, tidak lupa kacamata hitam bertender di hidung mancung nya.
Dia adalah Michella Anastasya William 17 Tahun, Dia gadis yang ceria, manja dan polos. Dia anak dari pasangan Mommy Inggrid dan Daddy Bram. Dia memiliki Kakak bernama Marcello Adriano William.
Michel masuk ke dalam sebuah hotel yang ada di Bandung, Michel ingin memesan satu kamar untuk tempat tinggalnya selama di Bandung. Tapi sayang hotelnya penuh, karna memang musim liburan.
Michel berjalan di trotoar dengan bersenandung rian, Dia berjalan sambil mencari taxi, Michel ingin mencari tempat penginapan yang lain.
"Kok tidak ada taxi si! mana udah mulai gelap lagi" ucapnya berdiri celingak celinguk, karna dia sudah berjalan cukup jauh.
Michel melanjutkan perjalanan nya, tapi tiba tiba hujan deras. Untung di sekitar sana ada sebuah gubuk yang sudah tidak terpakai lagi. Dia berlari berteduh di gubuk itu.
"Sial Pakai hujan segala lagi, mana belum dapat tempat penginapan" mulut Michel komat kamit menggerutu tidak jelas, membuat cowok yang ada di sebelahnya mengulum senyum melihat tingkahnya.
Ternyata di tempatnya berteduh ada seorang cowok yang juga berteduh lebih dulu. Dia adalah Kevin Alexander Wijaya 19 Tahun, Anak dari pasangan Mami Monic dan Papi Surya, Dia anak tunggal.
"Berisik" Michel refleks menoleh.
"Eehhh ada orang ternyata" ucap Michel sambil memutar tubuhnya. Karna tiba tiba berbalik dan licin alhasil dia malah menabrak tubuh Kevin.
Deg
Deg
Deg
Michel dan Kevin saling pandang seakan tidak ada yang mau memutuskan pertama, tiba tiba keduanya disorot Pakai lampu senter oleh Bapak Bapak.
"Sedang apa kalian" tanyanya
Baru Michel tersadar dan langsung bangkit dari atas tubuh Kevin.
"Dasar anak muda jaman sekarang" ucap si Bapak.
"Tidak Pak ini tidak seperti yang Bapak bayangkan" ucap Kevin
"Kalian udah ketangkap basah masih aja mengelak"
"Pak kami hanya kepeleset dan tidak sengaja terjatuh, lagian aku kenal sama dia aja tidak tu Pak" ucap Michel.
"Iyaa Pak kami tidak saling mengenal" ucap Kevin.
"Masih mau mengelak yaa kalian, pokoknya kalian harus ikut kami pergi dirumahnya Pak RT." ucap si Bapak lagi.
Singkat cerita dan disinilah mereka di rumahnya Pak RT dan mereka sudah sah menjadi suami istri, karna mereka terpaksa harus menikah.
Niat hati Michel pergi berlibur di Bandung tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Karna memang ingin menghindar dari perjodohan. Malah dia menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal.
"Ini ma, namanya keluar lubang singa, masuk kedalam lubang buaya" gumam Michel dalam hati.
"Gue kan pergi kesini untuk menenangkan diri, karna tidak mau di jodohkan, eeehhh di sini malah menikah" ucapnya lagi.
"Ahh masa bodoh, kan tidak ada yang tau juga!" ucapnya berperang dengan pikiran nya sendiri.
"Kalian mau kemana sebenarnya?" tanya Ibu RT membuyarkan lamunan Michel.
Yaaa mereka semua sudah tau kalau mereka dari Jakarta.
"Mau cari penginapan Bu, tapi karna hujan jadi berteduh dulu" jawab Kevin
"Kalau begitu kalian boleh menginap disini malam ini"
"Tidak usah Bu, nanti kami cari penginapan saja"
"Eeeehhhh Bang gue lapar", bisik Michel
Kevin tidak menjawab dan langsung pamit pada Pak RT dan yang lainnya.
Disinilah mereka disebuah hotel yang ada di Bandung. Mereka terpaksa sekamar karna kamar tinggal satu yang kosong.
"Gue lapar" bisik Michel lagi tapi tidak di gubris oleh Kevin.
"Pelit amat si, udah irit bicara irit duit lagi" gerutu Michel yang masih bisa di dengar oleh Kevin, dia hanya mengulum senyum mendengarnya.
"Cerewet amat sih, mimpi apa gue semalam ketemu cewek kayak dia, tapi cantik si" gumam Kevin dalam hati
Tak lama ada ketukan pintu, Kevin pun langsung berdiri membuka pintu ternyata pengantar makanan. Setelah menerima makanan pesanannya. Kevin menyodorkan makanan itu kedepan Michel yang sedang duduk di sofa.
"Jangan lagi ngatain gue pelit" ucap Kevin
Mata Michel berbinar melihat makanan.
"Makasih, eeehhh, siapa lagi nama lo" tanya Michel
Kevin tidak menjawab dia langsung duduk didekat Michel dan memakan makanannya.
"Serasa di kutub gue ma ini, bisa bisa nanti jadi beku" ucap Michel
"Ngak usah banyak drama, makan aja." sahut Kevin di tengah kunyahan nya.
Mereka pun makan dalam diam, meskipun banyak sekali yang ingin Michel tanyakan kepada Kevin, tapi terpaksa di pendam dari pada bicara sendiri tidak di jawab.
Setelah selesai makan, Mereka siap siap untuk tidur. Karna memang sudah lelah karna perjalanan jauh, di tambah masalah yang mereka hadapi.
"Kakak tidur disini juga" tanya Michel yang mulai naik ke tempat tidur.
"Hmm" gumam Kevin.
Michel langsung berbaring memunggungi Kevin, karna memang dia sudah mengantuk, tidak butuh waktu lama dia pun tertidur.
"Ini cewek ngak ada takut takutnya dia apain sama gue gitu" gumam Kevin dalam hati. Kevin ikut berbaring disamping Michel dan dia menatap langit langit kamar memikirkan kehidupannya selanjutnya.
Pagi harinya, Michel terbangun dari tidurnya tidak mendapati sosok suaminya. Ciee sudah mengakui suaminya, Michel jadi salah tingkah sendiri kalau mengingat kata suami. Mengingat menghindari perjodohan malah tiba tiba menikah.
"kemana itu orang!" ucapnya
Michel sudah mencari dimana mana, di kamar mandi dan di balkon, tapi nihil orangnya tidak ada.
"Yaa udah bukan urusan gue juga kali"
"Mending Gue mandi dulu, baru cari makan"
Pada akhirnya Michel memutuskan untuk mandi terlebih dahulu baru cari makan.
Setelah mandi dan berganti pakain, Michel memilih berbelanja disebuah supermarket yg ada didalam hotel tempatnya bermalam, dia membeli beberapa cemilan dan minuman kaleng.
Michel berjalan menuju ke meja kasir, untuk membayar belanjaan nya.
"Berapa Mba?" tanyanya pada kasir supermarket.
"Totalnya 105rb De"
Michel pun mengeluarkan kartunya dan menyodorkan kepada sang kasir.
"Maaf De kartunya tidak bisa digunakan"
"coba yang ini Mba"
"Sama De tidak bisa juga"
"Adu gimana ni? Daddy pasti uda tau! gue tidak ada dirumah dan sengaja bekukan kartu gue" gumam Michel.
"De gimana? jadi beli atau tidak?"
"Tunggu Mba" ucapnya, Michel membuka dompetnya dan melihat masih ada uang cashnya.
"Untung masih ada uang cash" gumam Michel.
"Berapa tadi ya Mba?" tanya Michel lagi.
"105 rb De"
"Ini mba" ucap Michel sambil menyerahkan uang pas kepada kasir supermarket tersebut.
"Kalau begini ma. Mana bisa gue tinggal lama lama disini, uang gue tinggal 300rb, mana cukup! terpaksa gue harus telpon Daddy"
Michel berjalan kembali kekamarnya dengan langka gontai. Michel membuka pintu dengan perlahan, lalu masuk, tidak lupa menutup pintu kembali.
"Tu cowok kemana ya?, atau mungkin udah balik ke Jakarta kali! Aaaahh iyaaa! ponsel gue udah penuh kayaknya chargernya" ucapnya bicara sendiri
Michel mengaktifkan kembali ponselnya nya dari sejak kemarin kehabisan baterai.
"Banyak sekali panggilan dari Daddy sama Mommy"
Baru beberapa menit ponselnya menyala, sudah masuk panggilan dari Daddy Bram. Michel mengankat telpon dari Daddynya.
*telpon terhubung*
"Hallo dimana kamu? kenapa pergi tanpa izin? pulang ngak sekarang juga atau Daddy yang jemput kamu? tapi siap siap aja terimah hukuman dari Daddy"
"Daddy kenapa kartu Michel tidak bisa di gunakan? nanti Michel mati kelaparan, gimana dong Daddy?"
"Dasar anak Nakal! Makanya pulang! Daddy tunggu!"
"Tapikan Daddy, Michel tidak mau di jodohkan"
"Jadi gara gara itu, kamu pergi dari rumah? Masalah itu tidak usah kamu pikirkan, nanti kita carikan solusinya, yang penting kamu pulang dulu di rumah"
"Michel hanya berlibur Dad!"
"Mana ada orang berlibur, pergi tanpa izin. Kamu mau kabur kemana pun anak Nakal, pasti Daddy temukan"
"Michel pergi tidak izin, karna Daddy dan Mommy tidak ada di rumah"
"Alasan aja kamu, mana ada orang berlibur pergi secara tiba tiba!"
"Ada Dad! Kan ada Michel"
"Michel!" teriaknya
"Iya Daddy, Michel disini" ucapnya cengengesan.
"Pulang sekarang! Daddy Tunggu!"
"Tapi Dad"
"Apalagi"
"Tapi."
"Tidak ada tapi tapian"
*Telpon terputus*
Daddy Bram langsung mematikan sambungan telpon.
"Iiiihhhh! Daddy ma gitu" ucapnya memarahi ponselnya.
"Yaa udah de, mending Michel pulang aja, Masalah di jodohkan, nanti Michel pikirkan lagi, dari pada tinggal disini tidak punya uang juga, mau makan apa gue" ucap Michel bicara sendiri.
Michel memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Michel lansung mengemas barang barangnya yang memang tak seberapa.
Ditempat lain kini Kevin duduk di sebuah taman melihat lihat orang yang sedang lalu lalang, tiba tiba ponselnya berdering. Kevin pun mengangkatnya.
*telpon terhubung*
"Hallo, Vin dimana kamu Nak?"
"Di Bandung Mi, kenapa Mi?"
"Astaga!, sejak kapan kamu kesana sayang?, kenapa tidak kabari Mami?, Mami jadi kwatir."
"Maafkan Kevin Mi. Kevin hanya pengen sendiri menikmati libur".
"Iya sayang Mami ngerti, kalau ada apa apa kabari Mami ya"
"iyaa Mi"
*telpon terputus*
Kevin langsung berdiri dari duduknya dan kembali berjalan menuju ke hotel dimana dia menginap semalam. Sampainya di hotel dia tidak melihat keberadaan Michel.
"Dimana dia?, kok tidak ada dimana mana!, gue tidak punya nomornya lagi, aaaaaaahhhhhhhhk". Kevin mengacak acak rambutnya frustasi.
Sore hari Michel sampai di rumahnya, dia berjalan masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum!" ucap Michel
"Walaikumsalam" jawab Mommy Inggrid dan Daddy Bram
"Daddy! Mommy! Michel rindu" ucapnya manja
"Dasar anak nakal! pakai acara berlibur segala, pergi tanpa izin lagi. Padahal tidak bisa jauh jauh dari Daddy dan Mommy"
"Maafkan Michel, tapi Michel hanya ingin menghibur diri, disini kan Michel tidak punya teman"
"Pokoknya apapun alasannya kamu tetap Daddy hukum"
"Daddy kok gitu, jangan dong Daddy".
"Pokoknya kamu dilarang keluar keluar dan Kartu kamu masih Daddy bekukan, Kalau tidak. Daddy tidak yakin kalau kamu tidak akan kemana mana lagi"
"Mommy!" rengeknya kepada sang Mommy.
"Maaf sayang Mommy tidak bisa bantu kamu kali ini"
Michel berjalan dengan langka gontai naik menuju kamarnya di lantai atas.
Satu minggu kemudian, Michel dan Mommy Inggrid pergi belanja di mall untuk keperluan sekolah Michel.
"Sayang, kamu udah siap belum?" teriak Mommy Inggrid dari bawah.
"Iya Mom, bentar lagi Michel turun," Michel pun menuruni anak tangga dan menghampiri Mommy Inggrid yang sedang menunggunya di ruang tamu.
"Ayo, Mom,"
"Sayang kamu cantik sekali hari ini"
"Jadi kemarin kemarin Michel tidak cantik gitu Mom?"
"Bukan gitu sayang, hari ini auranya berbeda gitu,"
"Aaaaahh!, Mommy bisa aja, inikan hadiah dari Abang, jadi Michel pakai" .
Michel hari ini memakai dress warna soft pink selutut, dengan motif bunga bunga kecil hingga tidak meninggalkan kesan khas anak remaja. Biasanya Michel hanya memakai celana jeans atau hot pants sama atasan kaos oversize, jadi ketika memakai dress kelihatannya berbeda, tapi tetap cantik, malahan lebih terlihat lebih feminim.
"Ayo sayang," ajak Mommy Inggrid.
"Lets go, Mom" ucap Michel sambil bergelayut manja pada lengan sang Mommy dan mereka langsung berangkat. Setelah berkendara sekitar 20 menit sampailah mereka di sebuah Mall besar yang ada di Ibukota. Hari ini mereka di antar oleh Sopir.
Michel dan Mommy Inggrid berjalan masuk ke dalam Mall, dan lansung bergegas mencari keperluan sekolah Michel, setelah lama berkeliling dan cukup menguras tenaga akhirnya mereka selesai berbelanja dan berkeliling.
"Mommy!, Michel lapar,"
"Aahh iya sayang, Mommy lupa! udah waktunya makan siang, udah semua kan perlengkapan sekolah kamu,"
"Mmmmm kayaknya udah de Mom, ayo Mom makan dulu, Michel udah lapar banget," ucap Michel sambil menggandeng lengang Mommynya berjalan ke arah salah satu Restoran yang ada dalam Mall tersebut.
"Mom, duduk disitu aja yuk?"
"Ayo sayang," Michel dan Mommy Inggrid duduk di salah satu kursi yang ada di Restoran tersebut.
Tidak jauh dari tempat Michel duduk ada tiga orang cowok sedang makan siang juga, salah satunya dia adalah Kevin suami Michel.
"Mom, Michel mau ke toilet bentar ya," ucap Michel.
"Iyaa sayang," jawab Mommy Inggrid
Deg
"Michel" gumam Kevin
"Suara itu" gumam Kevin lagi.
Kevin langsung menoleh dan benar sekali dia melihat Michel. Kevin pun berdiri.
"Mau kemana Vin?" tanya Leo teman Kevin.
"Mau ke toilet bentar,"
Setelah mengatakan itu Kevin langsung mengikuti Michel ke toilet dan Kevin menunggu Michel diluar toilet. Tidak berselang lama keluarlah Michel dari dalam toilet.
"Uuu leganya,"
"Eehhhh," kaget Michel tiba tiba tangannya di tarik oleh seseorang dan dibawah kepojokan. Michel langsung mendongak menatap orang yang ada didepannya.
"Mau apa lo?, lepasin ngak!, elo orang jahat ya?, ko orang jahat ganteng amat yaa, tapi serem juga si muka lo,"
Kevin hanya melongo meliat reaksi Michel yang menurutnya teramat polos.
"Eeeehhh, tunggu dulu kayaknya gue pernah ketemu sama elo de, tapii dimana yaa," Michel memegangi dagunya pake telunjuknya sambil memutar mutar bola matanya berfikir. Kevin tiba tiba menciumnya di pipi karna gemes. Michel membulatkan kedua matanya karna kaget.
"Gue suami lo,"
"Suami" gumam Michel sambil mengerjapkan matanya.
Kevin tersenyum tipis melihat reaksi Michel menurutnya sangat lucu.
"Apa sudah ingat?" tanya Kevin lagi.
"Apa perlu gue ingatkan lagi?, SUAMI,"
Michel baru tersadar "Apa?, SUAMI?" pekik Michel.
Kevin langsung membungkam mulut Michel pake telapak tangannya karna semua orang yang ada di dekat toilet langsung menoleh kearah mereka berdua.
"Memangnya itu beneran?, bukan menikah boongan?, lagi pula kita menikah tanpa sepengetahuan kelurga kita, jadi semua itu Michel anggap boongan, apalagi gue sma lo kan masih sekolah mana bisa menikah," Michel terus berceloteh tanpa membiarkan Kevin berbicara.
"Cukup!, dalam pernikahan itu tidak ada namanya boongan, lo harus paham itu," tegas Kevin.
"Tapikan, setahu Michel kalau orang yang menikah itu adain pesta gitu sama makan makan, terus banyak tamu yang datang," ucap Michel
Kevin mulai geram dengan Michel yang kelewat polos.
"Pokoknya, lo itu istri sah gue, sekarang"
"Michel" seseorang memanggil Michel
"Gawat Mommy," belum selesai Kevin berbicara Michel langsung memotong ucapan Kevin.
"Sayang,"
"Michel"
"Michel"
Michel lansung membulatkan kedua matanya mendengar suara Mommy Inggrid memanggilnya dan sudah semakin dekat.
"Michel"
"Michel"
Michel pun langsung berlari kearah Mommynya mengabaikan Kevin yang terus memanggilnya.
"Mommy, ada apa cari Michel?"
"Sayang, kita tidak jadi makan disini ya, kita makan dirumah aja, tadi Daddy telpon, katanya mau makan siang dirumah, jadi Mommy membungkus aja pesanan Michel".
"Yaa udah de Mom, ayo kita pulang".
"Hhhhhuuuffffttttt," Kevin mengacak acak rambutnya frustasi, baru hendak meminta nomor telpon istrinya,, tapi tidak jadi lagi, Kevin buru buru mengejar Michel, tapi kehilangan jejak Michel.
"Kemana dia, cepat banget hilangnya," Kevin pun memutuskan kembali ke arah temannya berada.
"Dari mana aja lo Vin?, kita sampai jamuran tau ngak nungguin lo," kata leo. Kevin tidak menjawab tapi langsung pergi membayar makanan mereka setelah membayar Kevin pun berjalan keluar di ikuti kedua temannya.
"Buset kusut amat tu muka, lo tidak ke tempelan penunggu toilet kan Vin," ucap Leo
Kevin hanya mendengus lalu berjalan kearah motornya.
"Gue duluan ya," pamitnya pada kedua temannya dan tampa menunggu jawaban temannya Kevin pun lansung melajukan motornya.
Brian dan Leo hanya saling pandang baru menaikan bahunya, tandanya mereka tidak tau apa apa.
Malam harinya Kevin baru pulang kerumahnya. iya sudah dua hari dia tidak pulang kerumah, karna Kevin sering adu mulut sama Papinya, jadinya malas pulang.
"Masih ingat pulang kamu," ucap Papi Surya
"Pi " tegur Mami Monic.
Kevin tidak menjawab dan langsung meneruskan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Kevin!, Papi belum selesai bicara, kamu semakin hari semakin susah di atur ya,"
Kevin memang tidak pernah akur sama Papinya, karna Papinya selalu menekannya dari kecil untuk jadi anak yang pintar pastinya dan disuruh terjun keperusahaan, tapi Kevin selalu menolak katanya dia punya cita cita sendiri yaitu perbengkelan. Dulu Kevin anaknya pintar, tapi karna selalu di tekan akhirnya dia memberontak, jadinya sekarang dapat gelar bad boy, karna dia mendirikan gang motor, tapi gang motor yang masih di bilang bukan yang menyusahkan masyarakat. Kevin juga sering bolos Sekolah. Tapi Kevin sekarang sudah berhasil mendirikan bengkel sendiri dan karyawannya anggota gang motornya sendiri.
Suara langkah kaki menuruni tangga dengan pelan, itu menandakan sang anak telah bangun.
"Pagi Mom, Dad," sapa Michel dengan ceria sambil mencium pipi Mommy Inggrid dan Daddy Bram bergantian.
"Pagi sayang," jawab Mommy Inggrid dan Daddy Bram serentak. Michel langsung duduk dan memakan sarapannya.
"Dad, nanti Michel siapa yang antar?"
"Sama supir," jawab Daddy Bram.
Michel pun mengangguk dan langsung berdiri pamit untuk berangkat Sekolah.
"Mom, Dad, Michel berangkat dulu ya," sambil menyalami tangan Mommy Inggrid dan Daddy Bram bergantian.
"Iya sayang, hati hati,"
"Iya Mom," ucap Michel sambil berjalan keluar. Tak berselang lama Michel masuk lagi, dan langsung menjulurkan telapak tanganya di depan Daddy Bram.
"Dad. Ada kelupaan, uang jajan," Daddy Bram langsung mengambil dompetnya yang ada disaku celananya, dan mengeluarkan uang biru dari dalam dompetnya. Dan lansung menyodorkan kepada Michel.
"Kok, segini aja Dad?,"
"Iya, kamukan lagi masa hukuman,"
"Yaa Daddy," ucapnya lesu sambil berjalan keluar rumah. Michel pun lansung naik kedalam mobil. Dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, akhirnya Michel sampai juga di Sekolah. Michel pun bergegas turun dari mobil dan berjalan sambil memperhatikan sekitar dan tiba tiba dia menabrak seseorang.
Buuughhh
"Ehh maaf maaf," ucap Michel
"Tidak apa apa" jawab Brian. Iya orang yang ditabrak Michel Fadil teman Kevin.
"Lo anak baru ya?" tanya Fadil.
"iya," jawab Michel. Jadi Michel ini pindahan dari Surabaya, karna orang tuanya pindah ke Jakarta jadinya ikut pindah Sekolah juga.
"Kebetulan, mau nanya dong Kak, dimana ruang Kepseknya?"
"Sini ikut gue, kebetulan searah juga," dan Fadil pun mengantar Michel menuju Ruang Kepala Sekolah, setelah mengantar Michel. Fadil langsung menuju kelasnya, yang ternyata sahabatnya udah pada datang.
"Dari mana lo?" tanya Brian.
"Habis antar Murid baru Ke Ruang Kepsek,"
"Emangnya ada murid baru?" tanya Leo.
"Iya dodol,"
"Cewek atau cowok?" tanya Leo lagi
"Cewek" jawab Fadil.
"Cantik ngak?" tanya Leo lagi.
"Bee, bukan hanya cantik bro, tapi spek Bidadari ini ma, bule bule gitu, gue aja langsung melele melihat senyumnya," ucap Fadil sambil mengingat pertemuannya tadi sama Michel.
"Tapi, kayaknya dia adik kelas kita,"
Brian dan Kevin hanya menyimak. Michel memang bak Barbie, hidung mancung, ditambah mata bulat, bibir tipis, ditambah lagi keturunan bulenya masih dominan. Michel blasteran, keturunan dari Mommy Inggrid.
Disisi lain kini Michel berjalan masuk di kelasnya ditemani wali kelasnya, semua murid yang ada dikelas langsung terdiam ketika wali kelas mereka masuk bersama Michel.
"Pagi anak anak," ucap wali kelas Michel
"Pagi Bu," jawab mereka serentak.
"Oke, langsung saja, hari ini kita kedatangan teman baru, pindahan dari Surabaya. Silahkan Michel perkenalkan dirimu.
"Hai perkenalkan namaku Michella Anastasya, aku pindahan dari Surabaya, senang bertemu dengan kalian semua, salam kenal."
"Michel, kamu duduk didekat Amelia yang disebelah sana," ucap Guru wali kelas tersebut sambil menunjukan dimana Amelia berada.
"Makasih Bu" Michel pun melangkah menuju tempat duduknya yang ditunjukkan Ibu Gurunya yang berada disebelah Amel.
"Hai, kenalkan nama gue Amel." ucap Amel sambil mengulurkan tangannya kepada Michel.
"Gue Michel," jawab Michel sambil membalas uluran tangan Amel.
Sofia pun menoleh langsung mengulurkan tangannya kepada Michel, Karna Sofia duduk di depan Amel.
"Kenalkan gue Sofia,"
"Michel,"
"Kalau yang ini namanya Nanda," ucap Sofia lagi sambil menunjuk Nanda yang berada di sampingnya.
"Hai nama gue Michel," sapa Michel kepada Nanda, dan Nanda hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Dia memang gitu orangnya" bisik Sofia kepada Michel.
"Ahhh iya gak apa apa".
Mereka pun melanjutkan pelajarannya. Nanda memang orangnya pendiam baru bisa dibilang kutu buku, karna dia rajin sekali membaca, dan dia memang cerdas. Setelah beberapa lama belajar, bel istirahat pun berbunyi.
"Oke, sampai disini dulu pelajarannya anak anak, selamat siang" ucap Ibu Guru
"Siang Bu," jawabnya serentak
"Chel kekantin yuk?" ajak Amel. Michel tanpa pikir dua kali langsung mengiyakan Karna memang sudah merasa lapar. Dan disinilah mereka sedang berjalan dikoridor Sekolah menuju kantin sambil mengobrol. Dan mereka pun sampai di Kantin udah hampir kehabisan tempat duduk.
"Chel, lo mau pesan apa,? tanya Sofia.
"Gue bakso aja de,"
"lo Mel, Nda, ?"
"Samain aja sama punya Michel" jawab Amel dan Nanda bersamaan.
"Kalau minumnya jus jeruk aja samain semuanya biar tidak repot kata," Amel lagi.
"Oke pesanannya ditunggu," Sofia langsung berdiri menarik tangan Nanda untuk mengikutinya pergi memesan makanan mereka.
"Eeehh Chel, tukar nomor ponsel dong,"
"Aahhh iyaa, ni," Michel langsung mengulurkan ponselnya kedepan Amel. Amel pun mengetik nomornya di ponsel Michel terus menghubungi nomornya sendiri.
"Ni udah," ucap Amel
Tak berselang lama terdengar suara riuh didalam kantin, ternyata ada empat cowok tanpan masuk kedalam Kanti. Iya meskipun mereka terkesan badboy tapi masih banyak yang ngefans. Mereka di katain badboy ya karna sering bolos dalam pelajaran, mereka juga jadi gang motor. Kevin sebenarnya pintar, cuma karna malas belajar saja, jadi nilainya buruk semua akhir akhir ini.
"Mereka pada kenapa" tanya Michel pada Amel.
"Lihat itu yang ada dibelakang," ucap Amel sambil menujuk Kevin dan teman temannya. Karna Amel duduk menghadap pintu masuk Kantin, jadi Amel melihat Kevin dan temanya memasuki Kantin. Michel pun langsung menoleh dan matanya langsung menatap mata Kevin.
Deg
Deg
Deg
"Dia," gumam Michel dan masih bisa didengar Amel.
"Lo bilang apa Chel,"
"Michel" gumam Kevin. Ketiga sahabatnya langsung menatap kearah pandang Kevin.
"Dia kan murid baru yang gue maksud, lo kenal Vin?" tanya Fadil. Dan Kevin tidak menjawab
"Akhirnya gue menemukan lo lagi," gumam Kevin dalam hati. Kevin langsung berjalan kearah meja yang diduduki Michel dan Amel.
"Eeeehhh kita ditinggal lagi" kata Leo. Mereka pun menyusul Kevin.
"Boleh gabung ngak?" tanya Kevin. Ketiga temannya langsung melongo melihat Kevin mau gabung sama cewek, biasanya Kevin paling anti bergabung dengan orang lain apalagi yang namanya cewek.
"Boleh kok Kak" jawab Amel
Michel tidak menjawab hanya memperhatikan Kevin saja. Mereka semua pun duduk, untung mejanya panjang jadi muat untuk delapan orang. Kevin langsung duduk didekat Michel.
"Lo anak baru ya?, kenalkan gue Leo," ucap Leo sambil mengulurkan tangannya.
"Michel," jawab Michel sambil membalas uluran tangan Leo.
"Dan ini Brian! dia ma irit bicara sama yang ada disamping lo, namanya Kevin! dan yang ini lo pasti udah tau kan?" tanya Leo sambil menunjuk Fadil.
"Iyaa Kak," jawab Michel sambil tersenyum.
Kevin hanya melototkan matanya menatap Leo.
"Kalian mau pesan apa?" tanya Fadil.
"Bakso aja," jawab Brian.
"Lo Vin?"
"Samain aja," Fadil langsung menarik tangan Leo untuk mengikutinya. Tak berselang lama datanglah Sofia dan Nanda membawa nampan berisikan pesanan mereka.
"Eehhh ada kakak," kata Sofia kikuk. Pasalnya ada Kakak Kelas mereka.
"Hmm" gumam Brian dan Sofia hanya cengir.
Kini Michel telah meracik baksonya menuankan satu, dua sendok sambal dan itu tidak luput dari perhatian Kevin.
"Lo cari penyakit ya?" kata Kevin sambil mengambil alih mangkok bakso Michel.
"Eeehhh itukan bakso Michel," ucap Michel sambil merengek seperti anak kecil. Yaa Michel akan jadi manja kalau dekat dengan seseorang tapikan Kevin belum lama dia kenal atau mungkin karna suaminya jadinya manja. Kevin pun langsung menukar dengan bakso miliknya, kebetulan baksonya juga udah datang. Teman Kevin dan Michel hanya melongo tidak percaya dengan apa yang mereka liat. Kevin tidak menyahut langsung makan bakso Michel yang penuh dengan sambal. Michel pun langsung makan baksonya dengan kesal, karna Kevin tidak menghiraukan dia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!