NovelToon NovelToon

Status Palsu

Bertemu

"Heh kampret, lo apain temen gue?"

seorang gadis yang menggandeng temannya tiba-tiba muncul di tempat sekumpulan pemuda yang berada di sekitar parkiran kampus, membuat ketiga pemuda itu menoleh pada si gadis

"maksud lo apa?" tanya Daniel, pemuda tinggi, berkulit putih dan bermata sipit khas etnis cina itu bertanya

"tuh temen lo si Gabi bisa-bisa nya nyerempet temen gue trus gak tanggung jawab" jawab Aya si gadis yang sedang melabrak mereka sedangkan temannya membuat Tika temannya melotot lantas berbisik pada Aya

"bukan Gabi ege, namanya Gavi"

"Hah??, kenapa lo ga bilang daritadi?" Aya berkata sambil menoyor kepala Tika

Sedangkan ketiga pemuda itu hanya menonton perdebatan mereka

"Jadi ada apa?" Gavi sebagai objek yang dibicarakan tadi berdiri dan menghadap ke arah 2 gadis itu

"Lo yang tadi nyerempet motor temen gue kan?" tanya Aya lagi

"Bukan gue"

"Heh jelas-jelas tu motor yang lo duduk tadi yang nyerempet gue tadi pagi, gue inget tu plat nomornya" jawab Tika yang merasa menjadi korban disini

"Motor gue ini dipake sama si Bian nih tadi pagi, jadi bukan gue yang nyerempet lo" Jawab Gavi sambil menunjuk temannya yang sedang merokok santai tanpa menghiraukan mereka

"Berisik banget lo pada, ada apaan sih?" tanya pemuda yang ditunjuk oleh Gavi sambil melepas earphone yang terpasang di telinganya

"Heh, pantes ni orang gak denger walaupun gue ngomong sampe serak" Aya mulai mengomel lagi

"Jadi lo yang nyerempet gue tadi pagi?" tanya Tika serius

"Gue kagak inget tadi pagi nyerempet siapa" jawabnya enteng

"Lah terus lo ngapa gak berenti bangsul" geram Aya

"Gue udah nengok tapi dia udah bisa berdiri ya udah gue lanjut aja" jawab nya sambil meneruskan acara merokoknya yang membuat Aya dan Tika mencak mencak karena jawaban entengnya

"emang dasar kampret lo ya, ni temen gue lecet semua kaki nya dasar gak bertanggung jawab lo" Aya ngegas lagi

"yaudah lo mau gue tanggung jawab apa? kayak udah gue hamilin aja minta tanggung jawab" Bian berdiri sambil membuang puntung rokoknya

"anterin temen gue ke rumah sakit sekarang" Aya berkata sambil memandang wajah Bian yang baru ini terlihat sepenuhnya oleh Aya membuatnya sedikit terpesona untuk sesaat dan berkata "ganteng juga nih cowok" dalam hati. Aya dan Tika tau sih si Bian ini cukup terkenal karena ganteng tapi baru kali ini juga berhadapan langsung sama dia

"Heh ga usah Ay gue cuma mau dia minta maaf aja kok" jawab Tika agak takut karena melihat wajah Bian yang tegas dan menurut Tika itu agak nyeremin tapi...

ganteng gimana dong, Tika jadi meringis dalam hatinya

"cuma minta maaf doang?" Aya melotot tidak percaya mendengar ucapan Tika

"Iya itu aja deh, pake chat atau telfon nanti juga gpp deh" jawabnya sambil tersipu sendiri

"emang gak waras lo, ngajak gue ngelabrak cuma buat gini doang" kembali Aya menoyor kepala Tika yang sekarang sedang cemberut

"Yaudah Bi buruan sana minta maaf sama... siapa nama lo?" tanya Daniel

"gue Tika, ini temen gue Aya"

"Nah Bi buruan minta maaf ke Tika" Daniel berucap lagi

"oke gue minta maaf, tadi buru-buru telat kelas soalnya" Bian berucap sambil menjulurkan tangannya untuk mengajak Tika bersalaman

"Iya gapapa" Tika mesam mesem sambil menjabat tangan Bian. Aya yang melihat itu memutar bola matanya jengah melihat temannya yang sok malu malu Kadal kalo ketemu orang ganteng

"Berarti clear ya kita ga ada Masalah?" Gavi menegaskan sekali lagi

"iya" jawab Tika malu malu, setelah Tika perhatikan mereka ganteng semua jadi dia tersipu dari tadi,, hemm dasar Tika, Aya membatin dan mendumel saja dalam hati

"gue Daniel, ini Gavi dan yang tadi Bian kita dari Teknik sipil lo berdua jurusan apa?"

"Kita berdua ekonomi" jawab Aya singkat

"yaudah kita duluan ya" Aya berucap lagi sambil menyeret Tika yang masih dadah dadah ke arah mereka bertiga

"cakep ya?" Gavi berucap sambil terus memperhatikan mereka

"yang mana?" tanya Daniel

"Aya,, cakep banget gilaaa" Gavi tiba-tiba heboh

"cakep sih tapi jutek bangett, mending temennya lucu gitu iyakan Bi?" tanya Daniel sambil mesam mesem tanpa melihat ke arah Bian

"Biasa aja" katanya cuek walaupun dalam hati dia sebenarnya sudah tertarik dengan si jutek Aya tadi

"Percuma lo tanya sama si Bian dia gak doyan cewek cantik doyan nya yang berbatang" Gavi tertawa setelah mengucapkan itu disusul tawa Daniel

"Anjing emang" Bian mengumpat kedua temannya yang masih tertawa dan melajukan motornya pergi dari sana

Perpustakaan

"udah selese bagian Lo?" Aya bertanya pada Sella teman kelas yang cukup dekat dengan Aya dan 1 kelompok juga dengannya

"Belum sih ni gue mau ke toko buku buat cari referensi lagi" jawab Sella kalem, jika dilihat Sella ini orangnya kalem cantik dan punya pacar temen satu jurusan mereka juga namanya Angga

"Lo sama Angga kesana?" tanya Aya

"Iya seperti biasa" jawab Sella, mereka berdua berjalan di sepanjang koridor menuju ke persimpangan arah parkiran dan perpustakaan

"Yaudah gue ke perpus ya buat cari bahan lagi, tuh lo udah ditungguin Angga di parkiran" Aya berkata sambil melambaikan tangan ke arah Sella

"oke dadah" Sella berbalik dan berjalan ke arah parkiran menghampiri kekasihnya

....

"Nyari apaan?" Aya berjengit kaget ketika mendengar suara di sampingnya saat dia sedang serius membaca buku. dan menoleh ke asal suara. Aya cukup kaget saat melihat Bian lah yang berada di sampingnya

"Nyari duit" jawabnya asal sembari mendengus pelan

"oh lo mau ngepet disini?" Bian bertanya sembari membuka buku asal

sebelum menjawab Aya berdecak dan menjawab "Lah lo aneh aneh aja emang di perpus mau nyari apaan?" fokus gadis itu kembali ke buku dan berbicara tanpa melihat pada pemuda di sampingnya

"Lo jutek banget sama gue" Bian berkata sambil menopang kepalanya dan menatap ke arah Aya yang mencoba fokus membaca buku

"Lah lo siapa? temen bukan pacar juga bukan" jawab Aya tanpa menoleh

"Oh kita harus pacaran dulu gitu biar lo ga jutek sama gue? yaudah yuk pacaran" Bian berkata dengan lancarnya

"Gausah asal kalo ngomong" Aya melirik sekilas

"Gue serius" Bian menampilkan muka seriusnya

"Gue yang ngga percaya, lo ngajak pacaran kayak ngajak beli gorengan tau ga?"

"Lo minta gue confess beneran berarti?" Bian berkata lagi

Aya yang sudah jengah menutup bukunya dan menghadap ke samping agar bisa melihat Bian

"mau lo apasih? ganggu tau gak?"

"gue cuma mau kita temenan, kenapa sih lo marah marah mulu" jawab Bian sembari menyedekapkan tangannya di dada

"Oke kita temenan, udah kan? lo bisa diem sekarang" Aya kembali berbalik menghadap bukunya dan membukanya kembali

"kalo langsung pacaran aja ga bisa ya?" Bian mencoba peruntungan lagi

" Lo tuh udah terkenal sok cool, ngeliat lo banyak omong gini bikin gue ngeri tau nggak" Aya beranjak dari tempat duduk serta membawa bukunya dan pergi dari hadapan Bian.

Ayolah siapa yang nggak tau Bian anak teknik yang terkenal tampan dan dingin karena jarang berbicara kepada wanita dan sekarang mencoba mendekatinya, kan aneh..

.....

Aya menggeliatkan badannya di atas tempat tidur dan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 5 sore diapun segera bangun dan menuju kamar mandi yang ada dalam kamarnya untuk membersihkan diri.

Aya mengecek ponselnya dan terdapat beberapa pesan di grup kelasnya dan perhatiannya tertuju pada notifikasi di akun instagramnya yang menandakan ada seseorang yang mengirimkan pesan untuknya

Abian P. G

Follback gue

Aya menekan akun yang bertuliskan Abian Ganendra Putra dan baru tersadar jika ini akun Bian itu, iyaa Bian yang nyebelin tapi ganteng itu lohh...

Aya pun membalas pesan yang Bian kirimkan untuknya

Kanaya Putri S.

Males

Dasar nih Aya ya udah seganteng Bian aja masih dicuekin. Poor Bian..

Rumah Oma

"Aya buruan siap-siapnya gue tinggal juga lama-lama lo ya" Kevin abang Aya berteriak ke arah lantai 2 tempat kamar sang adik berada

"Lama banget sih lo" Kevin masih mendumel walau Aya sudah terlihat sudah menuruni tangga dengan santai nya

"Sabar napa sih bang, orang acara juga masih ntar malem juga"

"Lo nyebelin tau nggak, udah dandan lama gak ada hasilnya lagi" Kevin berkata sambil menarik rambut Aya lalu berlari menjauh yang membuat Aya seketika langsung berteriak

"Papaaaaa abang jambak rambut Aya.." Aya mengadu pada papa nya

"Kevinnn,, ga usah jail sama adek mau uang jajan kamu papa potong?" ancam papa Adam

"tukang ngadu lo dasar bocil"

"Biarin wlee..." Aya menjulurkan lidahnya ke arah Kevin

"Ya udah ga usah berantem, kita berangkat sekarang aja keburu kemaleman ntar" mama Ayu segera menghentikan perdebatan mereka sebelum berlanjut

.....

"Terimakasih ya nak, kamu baik sekali udah bantuin Oma bawain belanjaan" ucap Oma Tati

"sama-sama Oma, yaudah saya pamit dulu ya Oma" Pemuda itu pamit

"Eh rumah kamu di depan itu kan, kamu cucunya Ratna ya?" tanya Oma Tati

"Iya Oma saya cucunya Eyang Ratna"

"Nanti malam ajak Eyangmu kesini ya kita makan malam bersama soalnya anak dan cucu Oma nanti juga pada dateng" ajak Oma Tati ramah

"Iya Oma nanti saya bilang sama Eyang ya.. Bye Oma.." pemuda tersebut melambaikan tangannya ke arah Oma Tati

.....

"Akhirnya nyampe juga" Aya menegangkan tangannya ke samping

Jarak rumah orang tua Aya dengan Oma nya tidak terlalu jauh hanya memakan waktu sekitar setengah jam saja jadi merekapun sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama seperti saat weekend ini keluarga Aya menginap di rumah Omanya yang kebetulan hari ini berulang tahun yang ke 70

"Heh kita tu ga ada 1 jam di mobil, gaya lo kayak udah perjalanan Jakarta ke Surabaya tauga?" Kevin menoyor kepala Aya

"Ih apasih abang,, mamaa.." rengek Aya pada sang mama

"kalian ini ga bisa apa sehari diemmm aja gitu biar mama tenang" omel mama nya

Jika Aya di luar rumah terkesan jutek maka di rumah dia berperan sebagai kucing kecil yang manis dan butuh perlindungan.

Merekapun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah Oma

"Halo cucu cucunya Oma" Oma Tati menghampiri cucunya dan memeluknya satu persatu

"kamu tambah cantik sayang" Oma memeluk Aya erat. karena Aya cucu paling bontot jadi dia yang paling disayang

"Plisss deh Oma, seminggu lalu kita baru aja ketemu yakali tiba tiba dia jadi tambah cakep" Kevin protes

"Apasih lo iri aja" Aya berkata sembari melepaskan pelukannya dari Oma

"Emang lo ga cakep, manja lagi" Kevin bohong, Aya itu cantik, cantik banget malah perpaduan antara ras Timur Tengah dari sang papa dan darah Manado dari Oma Tati, ibunda sang mama

Kevin dan Aya sama-sama bibit unggul, tapi Kevin sering meledek Aya hanya karena ingin menggodanya saja. Kevin itu sayang banget sama Aya dan cenderung protektif ya apalagi Aya adalah cewek

"Udah jangan berantem, Aya sini bantuin mama siapin makanan biar abang sama papa kamu rapikan taman di samping rumah" Mama Ayu melerai kedua anaknya

Aya pun segera membantu mamanya menyiapkan makanan yang akan dihidangkan saat makan malam nanti

...********...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!