NovelToon NovelToon

Pura-pura Hamil

Pertunangan

Hari ini pertunangan Galang dan kekasihnya,sungguh sangat meriah acara diadakan disebuah hotel mewah didakan didalam ballroom dengan nuansa putih dihias dengan bunga mawar putih juga,tak lupa lampu hias kristal yang besar tergantung membuat kesan glamour dengan meja dan kursi yang ditata sedemikian rupa.Sepasang kekasih pun dengan senyum merekah menyematkan cincin dijari manis secara bergantian,mendapat tepuk tangan gemuruh dari para undangan. Kedua keluarga besar berbaur dengan tamu undangan begitu juga dengan keluarga Anggun Praswari yang diundang oleh keluarga Siska adik Galang untuk menghadiri acara pertunangan anak sulung mereka.

Namun disudut ruangan ada dua gadis,dia Siska Candrama yang tengah bosan menyaksikan acara pertunangan kakaknya itu,"Sis,kita kesana yuk",ajak Anggun.

"Males",jawab Siska.

"Kenapa sih,yang mau nikah kakak lo kenapa lo yang bete sih?",tanya Anggun.

"Karena kakak gue pilih kakak iparnya enggak bener",ucap Siska sampai ada beberapa tamu yang melihat kearah mereka.

"Shut,Siska",tegur Anggun,tersenyum kikuk kearah orang yang melihat kearah mereka.

"Emang bener kok,mending lo aja yang jadi kakak ipar gue",ucap Siska dengan pelan.

"Ogah,udah lah gue mau pulang,bokap nyokap gue udah mau cabut",ucap Anggun.

"Gue ikut kerumah lo",ucap Siska mengikuti Anggun.

Anggun dan kedua orang tuanya memberi selamat kepada Galang dan Eliana tunangannya.Sedangkan Siska yang memang tak suka,hanya berpamitan kepada orang tuanya untuk menginap dirumah Anggun.

"Ma,Siska mau tempat Anggun",bisik Siska.

"Ini ada acara Siska,kenapa pergi sih,enggak enak sama yang lain,disini saja",balas Mama Ririn kepada Siska.

"Siska capek ma",bisik Siska.

"Siska sini foto dulu",ucap Eliana mengajak calon adik iparnya.

"Males",jawab Siska.

"Siska",tegur Mama Ririn.

Siska yang dipaksa mamanya akhirnya ikut berfoto dengan kakak dan calon kakak iparnya.Dengan raut wajah yang kesal Siska bersua foto bersama.

Anggun yang melihat raut wajah Siska hanya menahan tawa,sungguh sangat ekspresif sekali sahabat yang satu ini,hingga orang tua Anggun memberi kode untuk pulang,Anggun juga memberi bentuk love dikepala kepada Siska agar sahabatnya tersenyum malah tambah cemberut membuka Anggun tak bisa menahan tawanya,karena tak enak dengan tamu yang lain Anggun pun menyusul kedua orang tuanya.

Siska menepis tangan Elisna saat calon kakak iparnya itu ingin memegang tangannya.Siska bukan tak ada alasan kenapa sangat membenci Eliana.Pertama karena Galang sang kakak menjadi acuh dan mementingkan Eliana bahkan menjadi bodoh,kedua Eliana ini bermuka dua dia baik kepada Siska bila didepan Galang dan kedua orang tuanya,kalau didepan mereka seolah menjadi kakak ipar yang sangat sayang adiknya,namun bila cuma berdua suka mengancam dan menyuruh bahkan tak bilang bahwa Siska saingannya,ketiga Eliana ini yang merusak hubungan Siska dengan kekasihnya dulu,bisa dibilang pelakor bukan sih?,tapi kan masih pacaran?,perebut saja lah,Eliana menjadi sosok ketiga dalam hubungan Siska dan kekasihnya,saat Siska mengadu kepada Galang kakaknya itu membela Eliana,Eliana berdalih ingin melindungi Siska dari pria tak benar seperti kekasihnya itu,padahal jelas-jelas dia yang menggoda,dan berselingkuh.

Keempat ini yang sangat membuat Siska muak,Eliana ini mengaku tak pernah menggunakan make up,dia itu natural dan mengatakan itu didepan kakaknya Galang hingga Galang menyuruh Siska agar seperti Eliana,bahkan Eliana bilang kepada kedua orang tuanya bila dia tak suka pakaian yang terbuka,tak seperti Siska yang sering menggunakan rok pendek saat bekerja,celana pendek saat dirumah atau dress yang terbuka bagian punggung saat pesta,membuat kedua orang tua Siska memesankan gaun yang tak sesuai keinginan Siska membuat Siska menggunakan dress yang tak senada dengan keluarganya,kenyataannya Eliana ini super duper sekso kalau diluaran tak bersama kakaknya.

Pick me enggak sih calon kakak ipar Siska?,Kalau Galang bagi Siska otak kakak ini mungkin sudah disedot oleh Eliana sehingga tak bisa berpikir dengan benar dan tetap berpihak dengan si Eliana.

"Lapar",rengek Eliana kepada Galang.

"Aku ambilkan,Siska temani kakak iparmu",ucap Galang saat Siska juga akan pergi.

"Sebal",batin Siska.

"Gaunmu bagus",ucap Eliana,Siska melirik calon kakak iparnya itu."Tapi tak sebagus gaun yang aku pakai,dan lihatlah padahal kamu putri kandung mereka namun seperti anak tiri bukan sih",ucap Eliana sambil tertawa namun dia tutup pakai tangan agar terlihat anggun.

Siska malas menanggapi,saat Galang sudah mendekat tanpa berpamitan kepada Galang atau Eliana,Siska segera pergi.

"Kenapa Siska langsung pergi?",tanya Galang.

"Katanya akan membenarkan lipstiknya yang sudah luntur",ucap Eliana.

"Ck,Siska itu bandel dibilang tak perlu menggunakan make up tetap saja menggunakannya",ucap Galang tak suka.

"Iya tak seperti ku yang tak perlu khawatir bila makan lipstiknya kehapus",ucap Eliana.

"Kekasihku memang beda dengan yang lain",ucap Galang mengusap kepala Eliana dengan sayang.

Siska segera mengganti bajunya kemudian pergi kediaman Anggun.

Anggun Praswari,sahabatnya dari bangku sekolah SMA,bertemu saat satu club bahasa inggris dari itu mereka akrab apalagi rumah mereka yang tak terlalu jauh hingga saat ini mereka bekerja diperusahaan yang sama.

Tanpa mengetuk pintu kamar,Siska masuk kedalam kamar Anggun dan menjatuhkan tubuhnya ditempat tidur Anggun dengan posisi tertelungkup.

"Sebal,kesal,"ucap Siska memukul guling sebagai pelampiasan.

Anggun membiarkan Siska meluapkan kekesalannya,Anggun bila dibanding Eliana sebenarnya cantikan Anggun,kecerdasannya pun lebih dari Eliana.

Siska menatap Anggun yang tengah mengatur jadwal kerja untuk bos nya besok.

"Anggun",rengek Siska.

"Hem",

"Kamu kan sekertaris kak Galang,kenapa tidak kamu goda saja kak Galang",ucap Siska.

"Terus",ujar Anggun tanpa beralih dari layar laptopnya.

"Kamu yang jadi kakak ipar ku",ucap Siska.

Anggun menatap Siska,"Ogah",ucap Anggun melanjutkan pekerjaannya.

"Daripada menunggu yang tak pasti",ucap Siska.

"Lebih baik menunggu yang tak pasti daripada menjadi pelakor",ucap Anggun.

Siska berguling-guling diatas tempat tidur Anggun karena kembali kesal kepada Eliana saat mendengar pelakor.

"Atau kamu pura-pura hamil saja,mengaku bila mengandung anak kak Galang",ucap Siska.

Anggun menutup laptopnya mendekati Siska dan menyentil kening sahabatnya itu,"Kamu kira ada yang percaya,aneh-aneh saja kamu ini,lampiaskan saja kesalnya pada guling noh",ucap Anggun.

"Anggun kamu tau kan kelakuan Eliana bagaimana?,tapi kak Galang itu seolah buta,aku hanya ingin menolong kakak ku agar tak melanjutkan kejenjang pernikahan,aku tak mau mempunyai ipar seperti Eliana",ucap Siska.

"Bilang saja mau balas dendam kepada Eliana kan?",tebak Anggun.

Siska mengangguk,"Tapi masalahnya,aku dan pak Galang itu tak pernah saling bicara kalau bukan soal kerjaan,jangankan pegangan tangan bertatap muka secara langsung saja enggak pernah,dan ini kamu suruh aku pura-pura hamil,mana ada yang percaya Siska,bisa-bisa aku yang kena masalah",ucap Anggun.

"Tenang saja aku akan melindungimu,kalau kamu pernah lupa kebohonganmu itu lebih dipercaya dari pada kejujuranku oleh orang tua ku",ujar Siska.

"Setelah aku mengaku aku hamil,benar orang tuamu percaya,bagaimana dengan Galang?,dia pasti mengelak Siska karena merasa tak pernah melakukannya,sudahlah terima saja,kalau kamu tak mau punya ipar Eliana kamu disini saja jadi adik ku,biar orang tua ku mengadopsimu,"ucap Anggun,Siska kembali memberengut.

Pura-pura tak melihat

Hari ini Siska dan Anggun berangkat bekerja seperti biasa,pekerjaan mereka adalah sama-sama sekertaris.

Siska menjadi sekertaris dari Adicandra Mataram papanya sendiri sedangkan Anggun menjadi sekertaris Galang Candrama.

Saat makan siang Anggun menangkap sosok yang tak asing,"Sis",ucap Anggun.

Siska yang mengerti lirikan Anggun,mengambil tisu dan melihat apa yang dimaksud Anggun,dan kebetulan bersitatap dengan objek yang dimaksud.

"Apa coba melakukan itu",gerutu Siska,Melihat Eliana membisikan sesuatu kepada pria kemudian tertawa bersama.

"Aku merasa dia sengaja enggak sih",ucap Anggun yang tak habis fikir dengan apa yang dia lihat.

Siska menghela nafas,"Aku tak tau",ucap Siska.

"Kamu tak mau memfotonya dan mengirim kepada Galang",ucap Anggun.

"Percuma,kak Galang akan lebih percaya kebohongan wanita itu dibanding aku",ucap Siska dengan matanya menatap Eliana masuk didalam perusahaan ayahnya.

DiDalam ruangan Galang.

"Sayang",panggil Eliana dengan manja

Galang segera menyambut Kekasihnya dengan senyuman,"Makan siang dulu",ucap Eliana dengan nada lembut.

"Sebentar aku selesaikan ini dulu",ucap Galang fokus dengan kertas-kertas.

Eliana cemberut,"Aku cemburu!!",ucap Eliana.

Galang tersenyum kemudian menghampiri kekasihnya,"Masa cemburu dengan kertas",ucap Galang.

"Habisnya,tunangannya disini dicuekin sih",ucap Eliana dengan nada manja.Galang mencubit pipi Eliana,"Dengan siapa tadi kesini?",tanya Galang.

"Jelas dengan ojek dong",ucap Eliana,Galang mengangguk.

Galang dan Eliana bekerja diperusahaan yang berbeda,Galang seorang Direktur diperusahaan papanya sedangkan Eliana hanya seorang karyawan biasa.

Kenapa mereka bisa dekat hingga berpacaran,sebab Galang tak sengaja menyerempet Eliana saat mengendarai mobilnya,Galang bertanggung jawab untuk membiayai pengobatan Eliana dan juga iba saat tau bila Eliana korban broken home.

Eliana begitu terpukul saat kedua orang tuanya memutuskan berpisah,sehingga Eliana tak sadar bila berada ditengah jalan dan tak sengaja tersenggol mobil Galang.

Galang mulai tertarik saat mengetahui kehidupan Eliana,seorang gadis sederhana yang mandiri,ceria dan juga mudah akrab dengan siapa saja,orangnya juga asyik untuk diajak cerita,hari demi hari membuat Galang nyaman.

Galang pun memberanikan diri untuk lebih dekat dengan Eliana,dan juga mengutarakan niatnya menjadikan seorang kekasih.Eliana menyambut dengan gembira.

Selang hanya satu tahun,Galang melamar Eliana dan sekarang menjadi tunangannya.

Eliana keluar dari ruangan Galang,ternyata dikursi depan ruangan kekasihnya sudah ada sahabat dari calon adik iparnya,Eliana mendekati Anggun,"Awas kalau kamu menggoda calon suamiku",ancam Eliana sambil menunjuk wajah Anggun.

Anggun terkejut,kemudian dengan santai,"Kenapa?,kamu takut kalah saing dengan ku",ucap Anggun.

Eliana tertawa mengejek,"Galang tak suka cewek menor kaya lo",ucap Eliana.

"Ya,ya,ya,si paling natural",ucap Anggun sambil mengerjakan pekerjaannya.

"Kamu...

Eliana tak melanjutkan dan bersikap manis saat calon ayah mertuanya datang,"Papa",sapa Eliana menyalami calon ayah mertuanya.

"Kamu disini?",tanya Adi candra heran.

"Tadi mas Galang ingin makan siang bareng pa",ucap Eliana bersikap selembut mungkin.

"Oh,saya tinggal dulu",ucap Adi candra masuk kedalam ruangan putranya.

Eliana tersenyum manis namun berubah sinis saat berpapasan dengan Siska,Siska berpura-pura muntah untuk mengejek Eliana,Eliana melototkan kedua matanya.

Anggun bergumam,"Dasar Bunglon",gumam Anggun.

"Aku dengar ya,awas kalian berdua",ancam Eliana.

Ponsel Eliana berdering,"Ah,iya kamu sudah menunggu dibawah,aku akan kesana",ucap Eliana dengan nada menggoda.

Anggun tak bisa berkata-kata,kemudian fokus lagi dengan kerjaannya.

Galang dan Adi candra beserta Siska keluar dari ruangan Galang,"Anggun persiapkan berkas untuk meeting hari ini",perintah Galang

"Sudah pak,dan agenda setelah ini bertemu dengan klien dari Singapur jam empat sore,saya juga sudah reservasi salah satu restoran",ucap Anggun.

Galang mengangguk,Pak Adi Candra pun mengangguk senang.

Galang,papanya,Siska dan Anggun memasuki ruang rapat.

Setelah selesai rapat Galang dan Anggun lanjut pergi menuju restoran untuk bertemu klien dari Singapur.

"Dia sangat pintar dan cantik,kami akan bekerja sama dengan perusahaan anda",ucap Mr.Singapur.

"Terimakasih",ucap Galang senang.

"Anda beruntung mendapatkan wanita seperti saudari Anggun,"ucap Mr.singapur.

Galang dan Anggun saling tatap kemudian mengangguk,Klien sudah pergi.

"Kamu pulang lah dulu,aku akan disini bersama kekasih ku",ucap Galang,Anggun mengangguk.

"Oh,baik pak,selamat bersenang-senang",ucap Anggun sopan.

Anggun pulang sebelumnya sudah memesan taxi online,Anggun merasa lelah sekali tapi tidak apa ini juga untuk pengalamannya kelak saat dia sudah siap memimpin perusahaan milik ayahnya.

Anggun menatap keluar jendela mobil,"Berhenti sebentar pak",pinta Anggun.

Anggun melihat Eliana bersama dengan pria yang mengantarnya tadi sedang berciuman didalam mobil,"Jalan pak",ucap Anggun.

Anggun memotret Eliana dan pria tak dikenal,Anggun merasa kasihan kepada Galang namun untuk apa toh Galang sudah cinta mati dengan Eliana,setiap kesalahan yang Eliana perbuat sepertinya gampang sekali Galang memaafkannya,Siska mungkin,ya Anggun merasa kasihan dengan Siska yang akan mendapat kakak ipar mirip bunglon seperti Eliana yang sudah menyakiti hati Siska sebab kepergok bermesraan dengan David kekasih Siska.

Anggun hendak mengirimkan foto tersebut kepada Siska namun dia urungkan,"Aku simpan sajalah",ujar Anggun.

Kemudian Anggun berselancar didunia maya,disana dia mengomentari satu postingan dari seorang kelaki yang jauh di negara orang.

"Aku masih menunggumu",tulis Anggun,kemudian tersenyum.

Anggun mengomentari postingan Kenzo Alvaro,lelaki yang bisa membuat jantung Anggun berdebar-debar walau hanya menyebut namanya,lelaki yang bisa membuat Anggun tak dekat dengan lelaki manapun karena janji untuk menunggunya,lelaki yang sampai saat ini belum pernah menyatakan cinta atau sayangnya kepada Anggun sebab masih mencintai wanita masalalunya,Kenzo sudah mengatakan kepada Anggun untuk tidak berharap padanya namun Anggun tetap kekeh menunggu hingga Kenzo mau membuka hatinya untuknya.

Miris bukan?sukses dalam karir belum tentu sukses dalam percintaan.Kadang tak jarang Siska menjodoh-jodohkannya dengan teman bahkan dengan kakaknya namun Anggun tetap setia menunggu Kenzo Alvaro.

Setelah sampai rumah Anggun segera bebersih,saat sedang mengistirahatkan punggungnya.

Siska mengirim pesan kepada Anggun,"Jalan yuk?",isi pesan Siska.

"Mager",balas Anggun.

"On the Way",tulis Siska.

Anggun menghela nafas,dan benar tak berselang lama pintu kamarnya terbuka,"Ayo temani aku",ajak Siska.

"Aku capek Sis",ujar Anggun.

"Kita harus datang ke opening cafe kak Reza",ucap Siska.

"Reza?,siapa lagi?",tanya Anggun bingung.

"Itu yang naksir kamu,udah buruan ganti aku tunggu",ucap Siska menarik dan mendorong Anggun kedalan walk in closet.

"Bilang saja mau makan gratis",tebak Anggun.

"Betul,cus kita berangkat",ucap Siska menarik tangan Anggun.

Selingkuh

Anggun dan Siska hadir diacara opening cafe Reza,"Selamat Reza atas pembukaan cabang yang ke tiga ini",ucap Siska.

"Terimakasih Sis",ujar Reza.

"Selamat Reza",ucap Anggun.

"Iya,dan thanks sudah mau datang",ujar Reza.

"Menunya apa saja nih?",tanya Siska.

"Mari sini aku tunjukan",ucap Reza mengajak Anggun dan Siska.

Reza menghidangkan menu utama cafe miliknya,"Disini ada berbagai varian cofee bila tak suka ada milktea juga dengan rasa yang bermacam-macam",jelas Reza.

"Terus ini kenapa ada nugget,risol atau lumpia nih?",ucap Siska.

"Ini nugget pisang manis dan juga lumpia es krim",jelas Reza.

"Desert?",tanya Anggun.

"Iya,temannya kopi",ucap Reza.

"Aduh,toilet dimana ya?",tanya Siska.

"Dari sini lurus,terus belok kanan",ujar Reza.

"Aku tinggal dulu",ucap Siska.

Siska sengaja meninggalkan Anggun dan Reza,"Bagaimana enak?",tanya Reza saat Anggun mencoba salah satu hidangannya.

Anggun mengangguk,Reza deg-degan,ingin ngobrol apa lagi,tiba-tiba pikirannya kosong tak ada topik untuk mengobrol hingga,"Reza,kenapa tidak kasih tau bila buka cabang lagi?",tanya seorang Wanita menepuk bahu Reza.

"Lupa mau ngasih tau,mana Galang?",tanya Reza.

"Tuh",Eliana melirik Anggun,"Kamu kenal dengan Anggun?,"tanya Eliana.

"Baru kenal",ujar Reza.

"Hati-hati dia itu playgirl,bisa-bisa kamu nanti patah hati",bisik Eliana namun masih bisa didengar oleh Anggun.

"Mana mungkin,Anggun itu tidak sepertimu yang tukang selingkuh,perebut pacar orang,juga pick me",ucap Siska yang baru datang.

"Siska",bentak Galang.Anggun dan Reza terkejut dengan suara Galang,tamu cafe pun semua menoleh kearah mereka.

"Hiks,hiks,Galang adik mu menyakiti hati ku",ucap Eliana.

Siska yang malu dan sakit hati dibentak didepan umum oleh kakak kandungnya berlari keluar dari cafe,dan diikuti Anggun sebelumnya Anggun meminta maaf kepada Reza.

Siska menangis sesegukan,Anggun menghampirinya,kemudian memeluk sahabatnya itu.

"Aku baru kali ini di bentak Kak Galang,aku benci Eliana,aku benci kak Galang",ucap Siska.

"Sudah,kita pergi ketempat lain saja yuk",ucap Anggun

"Siska",panggil seorang pria.

Suasana hati Siska yang tak baik menjadi tambah buruk sebab kedatangan David,mantan kekasih Siska.

"Kenapa dengan Siska,Anggun?",tanya David.

"Sakit hati",ucap ketus Siska.

David menelan salivanya,"Kenapa diam?,tidak tanya siapa yang membuat sakit hati?!!",ucap Siska ketus.

"Maaf Sis,aku khilaf,aku minta maaf sebab menyakiti hati mu",ucap David.

"Basi,waktunya kamu itu sekarang masuk kedalam cafe dan bilang kepada Galang kakak ku bila kamu selingkuh dengan Eliana,"tunjuk Siska kearah cafe.

"Aku tidak berani Siska,karir ku akan tamat bila aku melakukan itu",ujar David jujur.

Siska berdecak kesal,"Pengecut",ucap Siska.

David menatap Siska dengan sendu,iya dia akui memang dia pengecut tapi dia takut jatuh miskin,bila mengumbar kelakuannya dan Eliana,bukan karena Eliananya tapi karena Galang.

Galang saja yang bodoh mau-maunya saja mempunyai pacar penggoda,waktu dia mengatakan berselingkuh dengan pacarnya namun tetap menyalahkannya karena menyakiti hati adiknya dan dia juga mengancam akan memecatnya serta akan masuk daftar black list perusahaan manapun tak akan mau mempekerjakannya,bila sampai ada rumor buruk tentang kekasihnya Eliana.

Anggun dan Siska akhirnya berburu jajanan pinggir jalan,sebelum pulang kerumah.

Pagi hari.

Anggun sudah rapih turun dari tangga menuju meja makan,"Pagi sayang",sapa Mama Pras.

"Pagi ma,pagi pa",sapa Anggun mencium pipi kedua orang tuanya.

Anggun mengambil sandwich buatan mamanya,"Sayang kemarin mama lihat tunangan Galang itu jalan dengan lelaki",ucap Mama Pras.

"Mungkin Galang",ujar Papa Pras.

"Bukan pa,kalau Galang mama paham",ucap mama Pras.

"Saudaranya mungkin ma",ucap Anggun.

"Mama rasa bukan",ucap Mama Pras.

"Mulai ghibah ini,asik,lanjut ma",goda Papa Pras.

"Apaan sih pa",ucap Mama Pras.

"Mama lihat dimana?",tanya Anggun.

"Di mall waktu mama shoping kemaren,kalau saudara kenapa mesra banget",ucap Mama Pras.

"Mama ada fotonya?",tanya Papa.

"Mama enggak sempat foto",ujar Mama.

"Sebenarnya Anggun dan Siska itu sudah sering memergoki Eliana jalan dengan pria lain",jujur Anggun.

"Ih,kenapa tidak kasih tau Galangnya,kasihan dapat calon istri model kaya gitu",ucap Mama Pras terkejut.

"Kata Siska percuma ma,kak Galang sudah cinta mati",ucap Anggun.

"Kalau begitu mama saja yang kasih tau jeng Ririn",ucap Mama Pras

"Kan enggak ada buktinya ma,nanti mama yang disangka menuduh",ucap Papa Pras.

"Iya juga pa",ucap Mama Pras

"Anggun berangkat dulu",ucap Anggun setelah selesai sarapan.

Anggun berangkat menggunakan mobil,Siska?,dia hari ini tidak masuk kerja karena masih marah dengan kakanya sebab kejadian semalam.

Bagaimana dengan Anggun,dia berusaha bersikap profesional,kerja seperti biasanya.

Saat jam istirahat Anggun hanya memesan makanan lewat aplikasi sebab tak ada teman untuk makan diluar.

Tiba-tiba Galang keluar dari ruangan disaat Anggun sedang makan,"Ada yang bisa saya bantu pak?",tanya Anggun dengan mulut masih penuh makanan.

"Hari ini agenda saya kosong kan?",tanya Galang.

"Iya pak",ucap Anggun dengan suara beda,Galang menatap Anggun.

"Kamu boleh pulang,tapi temani Siska dirumah",ucap Galang heran sebab pipi Anggun chubby

"Baik pak",jawab Anggun singkat.

"Dan habiskan dulu makananmu",ucap Galang.

"Baik pak",ucap Anggun kembali mengunyah makanan yang berada dalam mulutnya.

Galang masuk kedalam ruangan,kemudian tersenyum geli karena tingkah lucu Anggun mirip tupai yang sedang membawa kacang kenari dalam mulutnya.

Anggun keluar dari kantor menuju parkiran mobil,setelah itu menunu rumah Siska.

Sama halnya Siska,Anggun juga sudah terbiasa masuk rumah Siska seperti rumahnya sendiri,"Anggun,sini dulu nak,mama lagi buat kue,sini cicip dulu",

Anggun menuju dapur,dan mengambil kue coklat kering buatan Mama Ririn,"Bagaimana?",tanya mama Ririn.

"Enak tante",jawab Anggun.

"Kalau begitu bawa keatas,Siska ada dikamar",ujar Mama Ririn menaruh kue diatas piring dan menyodorkan kepada Anggun.

"Terimakasih tante",ucap Anggun.

Anggun menuju kamar Siska,Mama Ririn menatap Anggun dengan tersenyum senang.

Anggun masuk kamar Siska tanpa mengetuk,"Capeknya",ucap Anggun meletakan piring kemudian menjatuhkan bobot tubuhnya di tempat tidur Siska.

"Kok udah pulang?",tanya Siska sambil melihat video kartun diponselnya.

"Kakak lo yang suruh pulang cepat",ujar Anggun,Siska hanya ber o saja.

"Jalan yuk",ajak Anggun.

Siska tanpa berkata segera menuju walk in closet,jarang-jarang sahabatnya ini ngajak jalan duluan.

"Ayok",ucap Siska setelah berganti baju.

Anggun tertawa kemudian mengangguk,gampang sekali mengembalikan mood nya Siska.

"Ma,Siska dan Anggun jalan dulu",pamit Siska.

"Hati-hati sayang",ucap Mama Ririn.

Mama Ririn tersenyum senang,saat putrinya itu bad mood hanya satu mood boosternya,itu adalah Anggun sahabatnya,"Andai Anggun yang menjadi menantu ku",gumam Mama Ririn.

Mama Ririn sebenarnya tidak setuju Galang dengan Eliana,namun karena Galang mencintai dan terlihat bahagia bersana Eliana mau tidak mau Dia menyetujuinya,bila kelak ada masalah tinggal bilang"itu sudah pilihanmu".

Anggun dan Siska jalan-jalan seperti waktu kuliah dulu,"Bukankah itu Eliana?",tunjuk Anggun,kepada wanita yang berpelukan dengan seorang pria.

"Males banget sih,dimana kita berada kenapa ada dia gitu",ucap Siska kesal,namun seperkian detik Siska terkejut dan menatap kearah Anggun,Siska memotret Eliana dan pria tersebut.

"Aku akan jambak rambutnya",Geram Siska segera berlari kearah Eliana.

Anggun tak bisa mencegah Siska dan benar Siska menjambak rambut Eliana tanpa aba-aba,"Yak,Apa yang kamu lakukan",teriak Eliana saat merasa sakit dikepala.

"Berani-beraninya selingkuh dari kakak ku",ucap Siska menarik kuat rambut Eliana.

"Akkhh",teriak kesakitan Eliana.

"Rasakan ini",ucap Siska menjambak rambut Eliana dengan kedua tangan.

"Tolong ini....Kenzo terpaku saat melihat Anggun.

Kenzo menatap Anggun,"Ken tolongin aku",ucap Eliana yang merasa kewalahan dengan aksi Siska hingga dia berjongkok,kepalanya terasa perih.

"Sudah Sis,jangan",ucap Anggun melerai.

"Dengar ya wanita gatal,kali ini aku tidak akan membiarkan kamu menikah dengan kakak ku,dengar itu",ucap Siska kesal sambil menunjuk Eliana.

Anggun membawa Siska kedalam mobil,Siska begitu emosi,namun kemudian memeluk Anggun,"Aku kan sudah bilang jangan berharap kepada yang tak pasti,sakit hati kan",ucap Siska,Anggun mengangguk.

Anggun menangis dipelukan Siska.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!