A Upnormal Girl [Renjun]
opening
welcome back, ada yang kangen?
yah, kali ini saya mau buat cs dalam ver remaja
dan tidak ada istilah pernikahan
hanya soal remaja yang berusaha bertahan ditengah banyaknya opini orang-orang tentang dirinya
bertahan dengan semua beban mental yang dipendamnya sendiri
remaja riang yang kadang-kadang bikin orang-orang geleng kepala
tapi juga remaja kasar yang sering berbicara ketus, sesuai realita
gimana ceritanya, yuk langsung baca aja!
#minimal kasih komentar or like
#dilarang keras jadi pembaca gelap
di sebuah cafetaria di kota yang amat kental dengan sejarah masa belanda dulu
salah satu kota di provinsi Jawa yang terkenal dengan Old City, dan sejarah lainnya
.....
silakan di tunggu ya Kak
ucap ramah seorang barista pada sang pembeli yang sudah menjadi pelanggan di cafe kecil itu
sang pembeli mengangguk singkat dan mulai beranjak menuju salah satu bangku kosong di cafe tersebut
wanita manis dengan headphone yang menghampit kedua telinganya itu mendudukkan diri di meja di dekat pintu masuk store tersebut
ia letakkan leptop beserta beberapa buku-buku tebal dan tote bagnya di meja bundar dihadapannya
kemudian memakai kacamatanya dan membuka leptop berwarna hitam miliknya
binar bulat dengan pupil hitam kecoklatan itu mulai fokus pada layar leptop yang menampilkan beberapa rangkuman file
Dwinda Marchella Atares
hmm..
atau sering di sapa 'Atta/ Ares'
si manis botol yakult yang sering menjadi pusat perhatian dimanapun ia berada
tingginya yang hanya 143 cm, disertai wajah baby face, dengan tingkah riang yang begitu aktif, dan nada bicara yang menggemaskan, membuat orang-orang sering salah faham akan usianya
lahir pada 21 tahun silam, di bulan awal, dan tanggal pertengahan, menjadikan ia sebagai pemilik zodiak Aquarius, yang digadang-gadang memiliki sikap acuh tak acuh
jika orang yang dihadapinya pantas untuk dimaafkan
selalu menimbang semuanya dengan logika
kepribadiannya sulit untuk di tebak
"Anj-- Astaghfirullah, gak boleh misuh, tapi kok Jianc*k sih"
Dwinda Marchella Atares
hmmm.. ok
gumamnya pelan menatap layar laptopnya
dari yang dilihat memang fokus
tapi nyatanya, telinga yang terbalut kain kerudung dan dihampit headphone yang memutar lagu k pop itu sedang berisik
bukan karena mendengar suara dari lagu yang di dengarkan
tapi suara dari suasana tempat ia berada, dan di luar bangunan tempat Ares singgah itu
suasana di sana memang tidak begitu ramai dan mengusik pendengaran orang normal
tapi itu cukup membuat pendengaran sensitif Ares mengerang tak nyaman
tidak ada yang tahu, wanita muda ini memiliki keistimewaan pada telinganya yang sangat peka pada suara yang terjadi disekitarnya
bahkan dari jarak beberapa kilo meter, Ares bisa mendengar suara suara yang ada di jarak sejauh itu
tapi karena pendengaran itu, Ares kerap tanpa sengaja bisa memprediksi sesuatu yang tidak seharusnya mampu manusia lakukan
bibirnya mendesis tak nyaman saat dirasa kepalanya mulai pusing karena ribuan suara yang bercampur dalam pendengarannya
sedangkan tak jauh dari tempat Ares berada
seorang laki-laki berwajah campuran diam diam memperhatikan Ares dengan sudut bibir yang sedikit terangkat
dan karena fokusnya itu, dua teman yang duduk didepannya ikut menatap apa yang laki-laki itu tatap
disisi dia teman Arsen saat tahu apa yang Arsen tatap sejak tadi
Reno Zeal Arbian
Sen, yang bener aja lo!!
tegur Reno yang duduk di sisi kanan Arsen
bingung Arsen yang baru sadar akan lamunannya mengagumi sosok Ares sesaat setelah mendengar umpatan kedua temannya
Bastian El Selvador
yang bener aja lo Sen?
Bastian El Selvador
lo dari tadi gak ngerespon kita dan malah liatin cewek disana itu?
omen Bastian pada teman satu angkatan beda fakultasnya itu
Arsen yang merasa ketahuan sudah mengabaikan teman-temannya itu pun hanya bisa mengusap tengkuknya
Reno Zeal Arbian
bisa-bisanya lo Sen.., Sen...
Reno Zeal Arbian
ngapain coba pake merhatiin cewek abnormal itu?
Reno Zeal Arbian
ya gak Bro?
Bastian El Selvador
iya tuh
Arseno Lee
his, gak boleh ngatain orang Ren
Bastian El Selvador
kita gak ngatain Sen
Bastian El Selvador
tuh cewek emang terkenal sama keanehannya
Reno Zeal Arbian
jangan bilang lo gak tau soal tuh cewek?
Reno Zeal Arbian
ah, lu tuh Sen!
Reno Zeal Arbian
makanya jadi orang tuh update dikit napa!?
pasal temannya satu ini memang selalu seperti itu
slow update soal kabar-kabar terkini
syahrini hamil saja Arsen tidak tahu
tidak seperti Bastian yang kecepatan updatenya mengalahkan kecepatan mobil F1
Reno Zeal Arbian
Bas, jelasin!
Bastian El Selvador
hah... gini yah Sen
Bastian El Selvador
ntu cewek
Bastian El Selvador
itu tuh anak kampus kita yang ngambil kuliah terbuka
Arseno Lee
dia anak kampus kita?
tanya Arsen memotong penjelasan Bastian dengan wajah terkejutnya
Reno Zeal Arbian
Bas, dia telat lagi
desah Reno jengah akan sikap polos Arsen
Bastian El Selvador
hahh.. iya Sen
Bastian El Selvador
lu kira dia masih bocil SMP gitu?
Bastian El Selvador
enggak ya!
Bastian El Selvador
di anak kampus kita
Bastian El Selvador
baru masuk beberapa bulan yang lalu
Bastian El Selvador
tapi udah bikin kampus heboh sama semua keanehannya yang udah masuk kata upnormal
Reno Zeal Arbian
hahh.. masih gak faham aja lu Sen
Reno Zeal Arbian
keliatannya aja sekalian anteng
Reno Zeal Arbian
tapi liat aja ntar kalo kumat
Reno Zeal Arbian
kanguru aja kalah sama dia saking aktifnya
Reno Zeal Arbian
sampe-sampe orang-orang yang liat dia nih bertanya-tanya
Reno Zeal Arbian
dia ini sebenarnya manusia apa bukan, saking aktifnya
Reno Zeal Arbian
dia tuh kek gak punya capek
Reno Zeal Arbian
gue sama Bastian aja yang pernah liat tingkahnya sampai pegel sendiri
Arseno Lee
aku gak ngerti maksud kalian
Bastian El Selvador
alah, gak ngerti ya udah
Bastian El Selvador
udah Ren, biarin aja
Reno Zeal Arbian
untung temen😒😑
Bastian El Selvador
emang susah ngomong sama orang polos modelan Arsen
Bastian El Selvador
yang isi otaknya cuma belajar, belajar, belajar
Reno Zeal Arbian
tapi mending daripada kutub utara itu
tunjuk Reno dengan dagunya pada laki-laki yang sedari tadi diam fokus pada buku bacaannya yang duduk di sebelah kiri Arsen
Bastian El Selvador
Nik, kopi lo kemasukan lalat
tapi sak pemilik nama tetap acuh dan fokus pada buku bacaannya
padahal yang sebenarnya terjadi, Niko tidak benar-benar fokus
karena otaknya tengah berfikir sesuatu yang sulit untuk di jelaskan
Nickolas Mahendra
masak gitu sih caranya
Nickolas Mahendra
kenapa bisa ada airnya?
Nickolas Mahendra
gimana coba caranya
Nickolas Mahendra
perlu analisis lebih lanjut nih
Nickolas Mahendra
gue harus beli
Nickolas Mahendra
lumayan ada diskon gratis ongkir
Nickolas Mahendra
kalo udah gak ke pake, kan bisa buat pajangan rumah
Nickolas Mahendra
namanya apa tadi ya?
Nickolas Mahendra
sekulen?
Nickolas Mahendra
iya kan?
Nickolas Mahendra
Kaktus jenis itu bagus sih
Nickolas Mahendra
kayak bunga
Nickolas Mahendra
hmm, ntar beli banyak sekalian
Nickolas Mahendra
biar diskonnya tambah banyak
Om/21
kacamata, rambut sebahu terikat 24/7
blasteran Canada-Indonesia (CanDi)
karena orang tuanya yang sering keluar masuk negara orang
jadi Bastian memutuskan untuk tinggal di Indonesia sama Neneknya yang tinggal di Semarang
"eh, Buk, ada hot news gak?"
"Bro.. Bro.., gue punya kabar baru nih"
"aneh, tapi kok manis sih😍"
Alim Asli kalo gak khilaf
"Astaghfirullah..., gak baik... "
"eh, iya iya, gue tau itu"
Akang rantau dari Bandung
aslinya kang ngebug mikirin hal hal yang bukan urusan orang dewasa
"ah elah.., iya maaf maaf"
Bastian El Selvador
tuh, gua bilang juga apa
Bastian El Selvador
upnormal tuh cewek
celetuk Bastian menunjuk Atares yang tetap fokus pada laptopnya padahal tepat disamping tengah ada keributan dari beberapa gadis yang entah berebut soal apa sampai bertikai menjambak rambut satu sama lain
Ares seperti tak terusik akan keributan itu
padahal, beberapa saat yang lalu, saat pelayan cafe mengantarkan pesanannya, Ares masih sempat merespon
tapi kenapa saat ada keributan yang membuat orang-orang di cafe tersebut mengalihkan atensinya, kenapa Ares tidak?
padahal keributan itu tetap ada di samping Ares
sesekali salah satu wanita dari keributan itu juga menyenggol lengan Ares yang masih anteng
Arseno Lee
apa dia tidak terganggu dengan keributan itu?
Reno Zeal Arbian
kok bisa setenang itu ya?
gumam Reno menatap kagum pada ketenangan Ares
Nickolas Mahendra
Akhh!!, berisik banget
kesal Niko tiba-tiba dengan membanting buku bacaannya di meja dan membuat atensi orang-orang malah berganti berpusat kepadanya
ia malah menatap tak suka pada gadis-gadis yang tadi membuat keributan yang sekarang menatapnya kaget
Nickolas Mahendra
berisik, kalo ribut di luar!!
Nickolas Mahendra
jangan ganggu orang lagi belajar
sentaknya pada gadis-gadis itu
sesaat Niko hendak kembali menyentuh buku yang sempat ia banting
hingga disaat yang bersamaan dengan, teriakan seseorang didepan cafe langsung menyita perhatian banyak orang
"Tolong!! ... putri ku.... "
teriakan dengan isak tangis itu membuat para pengunjung cafe tersebut segera beranjak dengan riuh
begitu pun keempat pemuda itu yang langsung berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi
sesaat Arsen sempat melirik kearah Ares yang masih anteng di tempatnya
seolah tak terusik dengan semua kebisingan yang terjadi
yang saat di telisik, ternyata keributan di luar cafe itu terjadi karena seorang anak balita yang berjalan ketengah jalan raya
sedangkan tak jauh dari balita itu, ada truk trailer yang melaju dengan kencang
ibu Balita itu meraung ingin menolong putrinya, tapi di tahan oleh warga sekitar
sedangkan yang melihat itu ingin menolong tapi ragu
apalagi keadaan jalan raya yang begitu ramai
Nickolas Mahendra
Ren, l--
sepersekian detik, orang-orang di sana terdiam, dan langsung menghela nafas lega juga syok saat seorang wanita datang dengan begitu cepat menolong balita kecil itu
wanita dengan gamis berwarna biru cerah itu berhasil membawa balita menggemaskan itu ke tepi jalan, meskipun berujung terserempet mobil, dan jatuh tersungkur membentur pot bunga yang terbuat dari semen
kejadian yang hanya terjadi dalam waktu 15 detik sejak ibu balita itu berteriak tadi membuat semua pihak syok bukan main
tapi juga lega setelah tahu Balita kecil itu selamat
Dwinda Marchella Atares
Anji-- Astagfirullah.. gak boleh misuh
Dwinda Marchella Atares
tapi headphone gue remuk
Ares menatap headphone biru mudanya yang sudah remuk di lindas truk tadi yang jatuh saat Ares menolong balita kecil yang sekarang sudah berada di pelukan ibunya
.....
Dekk.. Ya Allah.. makasih Dek..
ucap Ibu balita itu pada Ares, membuat sang empu menoleh dengan senyuman ramahnya
bibirnya tersenyum tipis meskipun otaknya sedang berfikir apa yang baru saja terjadi
jujur Ares agak linglung karena tindakan spontannya tadi
"Dek, kamu gak papa?, kepala kamu"
"Dek, kepala kamu berdarah, di tekan dulu lukanya"
Ares hanya menatap sesaat orang-orang yang terlihat panik saat menatap dirinya
ia beralih menatap balita yang baru saja ia selamatkan, yang kini terlihat syok
Dwinda Marchella Atares
hey
Dwinda Marchella Atares
kenapa diem?
Dwinda Marchella Atares
lain kali jangan dilepas ya tangan Mama!
Dwinda Marchella Atares
tadi bahaya tau!
Dwinda Marchella Atares
ya, cantik!
kata Ares memberi nasihat singkat pada balita itu sembari menoel pipi pau si balita yang masih saja terdiam
Ares beranjak dari duduknya di trotoar, dan langsung menyebrang seperti tanpa beban, mengabaikan panggilan orang-orang yang mengerubuninya
sampai saat Ares berasa di depan cafe, dan melihat pantulan dirinya dari kaca cafe
Ares baru menyadari jika kepalanya berdarah, dan gamisnya juga robek dengan beberapa bercak darah bercampur debu jalanan
Dwinda Marchella Atares
berdarah toh
Dwinda Marchella Atares
tapi...
Dwinda Marchella Atares
dikit
Dwinda Marchella Atares
gak masalah
Dwinda Marchella Atares
nanti juga berhenti sendiri
Dwinda Marchella Atares
tapi bajunya kotor
Dwinda Marchella Atares
iuwh..., pulang deh
Dwinda Marchella Atares
ganti baju
batinnya lalu beranjak masuk kedalam cafe untuk membereskan barang-barangnya yang sempat ia tinggal
sesekali ia mengusap darah yang mengalir turun ke pipinya
samapai setelah semua barangnya sudah masuk kedalam tas, dan Ares siap untuk pulang
seorang laki-laki dengan pakaian formal, bersama beberapa orang berseragam medis menghampiri Ares
???
Dek, bisa kita ke rumah sakit dulu untuk mengobati luka kamu
???
saya mengaku salah sudah menyerempet kamu
???
tapi bisa kita kerumah sakit dulu?
???
saya takut kamu kenapa-napa
ucap laki-laki itu tiba-tiba mengakui akan kesalahannya yang menyerempet Ares saya hampir sampai bahu jalan tadi
padahal tadi itu juga termasuk salah Ares karena asal menyebrang demi membawa balita tadi ke tepi jalan
Dwinda Marchella Atares
e.. gak usah Om, saya baik-baik aja kok
Dwinda Marchella Atares
walaupun agak ngilu tangan sama kaki ku, hehe
???
kepala kamu berdarah Dek, kita ke rumah sakit dulu ya!
???
kamu perlu pemeriksaan lebih lanjut
Dwinda Marchella Atares
eee... tapi..
???
saya yang tanggung semuanya Dek
Dwinda Marchella Atares
hahh.. ya udah om
bukan karena Ares menurut setelah laki-laki itu mengatakan soal biayanya
Ares hanya tiba-tiba teringat pesan keramat ibunya yang ada di desa
'kalo kecelakaan, gimana aja jatuhnya, langsung rontgen ke rumah sakit?, kamu itu gak tau gimana keadaan tulang kamu, kayaknya gak papa, tapi kalo. retak?, kamu kan gak tau'
pesan singkat, terdengar sepele, tapi ada benarnya juga
beberapa jam melalui semua prosedur rumah sakit
Ares yang mendapatkan penanganan khusus itu berakhir mendapatkan dua jahitan di atas pelipis kanannya
gips yang menghampit lengan kiri atas dan pergelangan kaki kanannya
lengan kiri Ares retak, dan kakinya terkilir
berakhir kini Ares hanya bisa menurut untuk duduk di kursi tunggu didepan ruangan Dokter yang tadi menanganinya tanpa bisa banyak bergerak seperti biasanya
Dwinda Marchella Atares
hauffhhh... lama banget
Ares sedang menanti laki-laki yang katanya tadi menyerempetnya yang kini tengah berada di dalam ruangan dokter spesialis tulang dihadapannya
bukan Ares ingin meminta ganti rugi lebih pada laki-laki tadi
ia hanya tidak tahu jalan keluar dari rumah sakit itu
Ares juga tadi sempat diminta untuk menunggu, entah untuk apa
Dwinda Marchella Atares
kok bisa retak ya?
Dwinda Marchella Atares
kayaknya tadi cuma kesenggol spion mobilnya aja deh
Dwinda Marchella Atares
gak keras cuga
Dwinda Marchella Atares
cuma dwek gitu
gumam Ares mengusap lengannya yang terbalut gips dengan mengingat kejadian tadi saat sebuah mobil hitam menyenggolnya, yang membuatnya hilang keseimbangan hingga jatuh membentur pot
untungnya balita yang Ares selamatkan tidak terjatuh dari gendongannya
Dwinda Marchella Atares
mungkin kurang nutrisi kali ya?
Ares langsung menatap ke sumber suara yang tak lain berasal dari pintu di hadapannya yang terbuka dan memperlihatkan seorang dokter wanita, juga seorang laki-laki keluar dari ruangan tersebut
melihat itu, Ares segera berdiri seperti tanpa beban, mengabaikan kaki kanannya yang terkilir
Dokter wanita itu saja sampai terkejut dengan pergerakan Ares yang tiba-tiba
apalagi laki-laki berpakaian formal yang membawa Ares ketempat itu, laki-laki mendesis ngilu melihat pergerakan Ares
.....
Dek, tolong jangan banyak gerak dulu
.....
kamu pake kursi roda untuk sementara ya!
Dwinda Marchella Atares
ahh.. iya Dok
Dwinda Marchella Atares
kalo mau
lanjut Ares dalam hatinya
???
kenapa turun dari kursi roda kalo gitu?
tanya laki-laki itu pada Ares, sembari menatap kursi roda yang tadi Ares pakai, dan kini sudah bertengger epik di ujung koridor rumah sakit
Dwinda Marchella Atares
oh, nanti pake kok Om
Dwinda Marchella Atares
em.. maaf Om, Dok
Dwinda Marchella Atares
ini masih lama ya?
Dwinda Marchella Atares
saya mau ijin pulang dulu
Dwinda Marchella Atares
udah ashar
Dwinda Marchella Atares
saya juga mau ganti baju
.....
iya, sudah selesai kok
.....
tinggal ambil obat kamu
Dwinda Marchella Atares
hah?, harus pake obat ya Dok?
.....
supaya luka kamu cepat sembuh
.....
tulang kamu juga cepat membaik
.....
besok juga akan ada perawat yang datang untuk memberi suntikan obat untuk kamu
Dwinda Marchella Atares
ke rumah ku?
.....
jadi nanti tolong beri nomor, dan alamat kamu kepada Pak Kelvin supaya perawat bisa langsung ke rumah kamu besok
Dwinda Marchella Atares
aaa... gitu ya?
Dwinda Marchella Atares
ya udah, nanti dibawah aku catetin Om...
Dwinda Marchella Atares
Om siapa?
Dwinda Marchella Atares
Om Kelvin?
Kelvin Saputra
itu nama saya
Kelvin Saputra
tapi saya tidak setua itu untuk di panggil Om
Kelvin Saputra
panggil Kak saja
Dwinda Marchella Atares
aa.. haha.. gak enak Om
Dwinda Marchella Atares
mending Om atau Pak aja🙂
Kelvin Saputra
anak ini kok gemesin sih
Kelvin Saputra
polos banget mukanya
batin Kelvin mengulum senyum
padahal muka Ares yang sebenarnya kayak gini
Kelvin Saputra
kalau begitu saya pamit dulu Dok
Kelvin Saputra
terimakasih sudah membatu
Dwinda Marchella Atares
emm.. Makasih Dokter
Dwinda Marchella Atares
as... Permisi
potong Ares menahan kalimat salamnya saat melihat kalung salip yang menggantung di leher dokter wanita itu
Kelvin Saputra
kamu tunggu--
Dwinda Marchella Atares
jalannya kesana kan Om?
tanya Ares memotong ucapan Kelvin dengan langkah pincangnya sembari tangan kanan menenteng sepatunya
.....
Ya Tuhan.., sepertinya dia bukan anak yang penurut Pak
kekeh dokter wanita itu membuat Kelvin menghela nafas kasar
agak menyesal ia menaruh rasa kagum pada Ares, berpikir jika anak itu anak yang lembut dan penurut
tapi malah kenyatannya berbanding terbalik
Dwinda Marchella Atares
Omm.., ini bener kan?
tanya Ares setelah berada di belokan koridor rumah sakit, pada Kelvin yang masih diam menggeleng melihat tingkah di luar prediksi Ares
Kelvin Saputra
saya pamit Dok
Kelvin mulai melangkah menyusul Ares yang malah kembali melangkah dengan pincang, abai tentang kakinya yang terkilir
Kelvin Saputra
belok kanan nanti ada lift
ucap Kelvin menginterupsi saat ia tak melihat Ares
tapi begitu dirinya berbelok, ia mendapati Ares yang berdiri menatapnya
Dwinda Marchella Atares
huh?
Dwinda Marchella Atares
enggak papa
Dwinda Marchella Atares
Om dulu aja yang mimpin jalan!
Dwinda Marchella Atares
katanya harus ambil obat
Dwinda Marchella Atares
ambil obatnya dimana?
Dwinda Marchella Atares
terus bayarnya dimana?
Dwinda Marchella Atares
bayar ini tadi
Dwinda Marchella Atares
kan harus bayar
Kelvin Saputra
saya yang nyerempet kamu, saya yang tanggung jawab
Kelvin Saputra
jadi saya yang bayar
Dwinda Marchella Atares
tapi kan Om gak salah
Dwinda Marchella Atares
aku aja tadi yang nyelonong
Kelvin Saputra
udah!, anak kecil nurun aja!
Kelvin Saputra
kamu udah nelfon orang tua kamu buat jemput kamu?
Dwinda Marchella Atares
uh, enggak
Dwinda Marchella Atares
Mama, Papa di desa
Dwinda Marchella Atares
aku tinggal sendiri disini
Kelvin sempat terdiam mendengar jawaban Ares yang terdengar polos
Kelvin Saputra
anak sekecil kamu tinggal di kota besar sendiri?
Dwinda Marchella Atares
Om, aku udah 21 loh
Dwinda Marchella Atares
aku udah dua satu
Dwinda Marchella Atares
tahun depan dua dua
Kelvin mengerlip mencerna ucapan Ares barusan
Efek Anestesi
"gemesin banget jadi orang"
Dwinda Marchella Atares
kok ngantuk sih
gumam Ares mengayunkan kakinya yang menggantung sempurna dalam duduknya di kursi mobil sport Kelvin
tanya Kelvin pada Ares setelah mendengar gumaman Ares
Ares menggeleng sebelum bibirnya menguap kecil dengan lengan kanan yang menutupi mulutnya
Kelvin Saputra
kamu ngantuk?
Dwinda Marchella Atares
enggak
jawab Ares singkat lalu menatap lurus kedepan dengan raut yang terlihat serius
Kelvin Saputra
tidur saja!
Kelvin Saputra
tapi beritahu saya dimana alamat rumah kamu
Dwinda Marchella Atares
seratus meter lagi belok kiri
Dwinda Marchella Atares
seratus meter lagi belok kiri Om
Dwinda Marchella Atares
perumahaan Greenfly
Kelvin Saputra
rumah kamu di sekitar sana?
Dwinda Marchella Atares
iya
Kelvin Saputra
sebelah mananya?
saat mobil Porsche putih itu membelok ke arah yang Ares intruksikan, Kelvin mulai melambatkan laju mobilnya
Kelvin Saputra
disebelah mana?
Dwinda Marchella Atares
masuk gerbang
Dwinda Marchella Atares
rumah nomor dua
Kelvin Saputra
kamu yakin?
Dwinda Marchella Atares
Om kira aku ngigo?
Dwinda Marchella Atares
aku udah ngantuk Om
Dwinda Marchella Atares
agak cepetin mobilnya
Kelvin tak membalas ucapan Ares yang terdengar kesal itu
sesaat ingatannya teralih pada pesan Dokter tadi
Kelvin Saputra
kayaknya obatnya baru merasuk
Kelvin Saputra
setelah dua jam lebih abis penanganan, bisa-bisanya baru kerasa sekarang
sesaat Kelvin menghentikan laju mobilnya di pos satpam
tanya satpam yang berjaga di pos satpam
Dwinda Marchella Atares
Pak Dar, saya
pangil Ares yang membuat satpam bernama Pak Sudar itu terdiam menatap Ares dan Kelvin bergantian
Dwinda Marchella Atares
udah ya Pak, Assalamu'alaikum
Dwinda Marchella Atares
ayo Om~
pinta Ares pada Kelvin dengan suara lirih berbalik membelakangi Kelvin
Ares sudah mengantuk berat btw
pamit Kelvin kembali menjalankan mobilnya
satpam itu masih diam tertegun
.....
Neng Ata?, Mas Kelvin?
.....
mereka ada hubungan?
.....
kalo Neng Ata pacarnya Mas Kelvin, berarti Neng Ata calon iparnya Mas Hendra
sedangkan di depan gerbang kayu tinggi yang di sampingnya terdapat angka timbul berwarna coklat yang menunjukkan nomor rumah tersebut
Kelvin Saputra
ini rumahnya?
Kelvin berdecak kagum melihat rumah besar besar di sebelah kiri mobilnya
gerbang kayu tinggi menjulang, dengan dinding tinggi yang mengilung rumah bercat putih tulang yang berdiri kokoh dengan di hiasi beberapa jenis tanaman yang menambah kesan indah pada rumah itu
Kelvin sedikit memajukan mobilnya ke depan gerbang, berniat untuk keluar memencet bel rumah
tapi lagi-lagi ia dibuat bungkam dengan gerbang besar itu yang terbuka secara otomatis
begitu gerbang terbuka, Kelvin bisa melihat dengan jelas penampakan rumah besar di hadapannya itu
ia melajukan mobilnya masuk kedalam ruang dengan dirinya yang terus berdecak kagum
saking terpana akan keindahan rumah bernomor 2 itu, Kelvin sampai tak sadar jika ternyata Ares sudah tidur pulas di kursi penumpang sampingnya
sampai sebuah ketukan di kaca mobil membuyarkan semua kekaguman Kelvin
Kelvin menoleh ke kiri dimana suara ketukan berasal
dan disaat yang bersamaan, Kelvin menyadari jika Ares sudah tertidur pulas
ia juga melihat seorang ibu-ibu dengan daster berwarna putih hijau yang berdiri disamping mobilnya dengan ekspresi kebingungan
Kelvin segera melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil
begitu ia keluar dari mobil, Kelvin segera menghampiri ibu-ibu itu
Kelvin Saputra
Ibu, maaf, apa benar ini rumah Nona Atares?
ibu-ibu itu menatap daripada atas sampai bawah laki-laki yang berdiri di hadapannya
Bu Mira
kenapa main masuk rumah orang?
Kelvin Saputra
a.anu Buk, saya kemari mau anterin Nona Atares
Kelvin segera membuka pintu mobilnya untuk menunjukkan jika ia tidak berbohong
begitu pintu mobil terbuka, dan menunjukkan Ares yang tidur dengan kepala diperban, lengan di gips, noda darah kering di pakaian Ares, juga kaki Ares yang di gips, Bu Mira langsung terlihat panik
Bu Mira
Ya Allah Non, Non Atta..
Bu Mira
Mas apain Non Atta?
Bu Mira
kenapa bisa kayak gini?
Bu Mira
tadi pagi Non Atta berangkat kuliah baik-baik aja
Bu Mira
kenapa sekarang kayak gini?
Bu Mira
Mas apain Non Atta!?
Bu Mira
saya laporin Mas ke polisi kalo Mas ketahuan apa-apain Non Atta sampai pingsan gini
Kelvin Saputra
e.ehh Buk, saya bisa jelasin Buk
Kelvin Saputra
i.itu dia tidur Buk, bukan pingsan
Kelvin Saputra
saya bisa jelasin Buk
setelah Kelvin menjelaskan secara singkat soal kejadian siang tadi, kini laki-laki 25 tahun itu sudah duduk manis di ruang tamu rumah Ares
setelah tadi mengantarkan Ares untuk di tidurkan di sofa ruang tengah
Kelvin Saputra
ah iya Buk, terimakasih
Bu Mira
maaf soal tadi ya Mas
Kelvin Saputra
gak papa Buk
jawab Kelvin sesaat setelah menyesap secangkir teh yang Bu Mira sajikan di meja di hadapannya
Bu Mira
saya panik waktu liat Non Atta kayak tadi
Kelvin Saputra
saya ngerti kok Buk
Kelvin Saputra
tadi kata dokter, lengan kirinya retak
Kelvin Saputra
butuh waktu sekitar sebulanan lebih sampai pulih sepenuhnya
Kelvin Saputra
kalau pergelangan kaki kanannya cuma keseleo kok Buk
Bu Mira
hahh.. syukur kalo gitu Mas, berarti gak ada yang serius banget
Bu Mira
oh ya, kepalanya Non Atta...
Kelvin Saputra
tadi kebentur pot bunga Buk
Kelvin Saputra
tadi sudah di jahit
Kelvin Saputra
tidak ada yang serius
Kelvin Saputra
dan sekarang Nona Atares tidur juga karena efek Anestesi saat operasi tadi
Bu Mira
sekali lagi makasih ya Mas
Bu Mira
nanti kalau Non Atta sudah bangun, saya langsung sampaikan pesan Mas tadi
Kelvin Saputra
saya juga minta maaf
Kelvin Saputra
karena keteledoran saya, saya malah menyerempet Nona Atares
Bu Mira hanya mengangguk paham dengan senyuman tipisnya
ruang tamu sempat hening sebentar, sebelum tiba-tiba, tanpa permisi, Ares tiba-tiba keluar dari rumah melewati raung tamu yang membuat Kelvin dan Bu Mira reflek beranjak dari duduk mereka
Bu Mira
Ya Allah Non Atta..
panggil keduanya menyusul Ares
yang ternyata malah memanjat tembok pagar rumah, membuat Bu Mira juga Kelvin menjadi panik
apalagi Ares malah mengunakan kakinya yang terkilir untuk pijakan tanpa merasa kesakitan
Kelvin Saputra
Atares!, kamu bisa jatuh
Kelvin Saputra
apa itu efek anestesinya?
Kelvin Saputra
dia mengigau?
batin Kelvin, mengingat banyak kasus tentang orang yang setengah sadar melakukan sesuatu karena baru tersadar setelah melakukan operasi
Kelvin hampir akan berlari untuk menolong (?) Ares
tapi urung begitu melihat Ares turun dengan memegangi pot yang tertanam kaktus sekuler yang cantik dan berjalan menghampiri Kelvin dan Bu Mira
Dwinda Marchella Atares
kenapa gak dibangunin Bik?
Dwinda Marchella Atares
Kaktus ku hampir aja kehujanan lagi
Dwinda Marchella Atares
kalo akarnya busuk gimana?
Dwinda Marchella Atares
kan kasihan
celoteh Ares dengan raut kesal, juga kantuk disaat yang bersamaan
Ares mendengus sebelum kembali kedalam rumah mengabaikan Kelvin yang syok sendiri melihat tingkat absurd Ares
Bu Mira
jangan kaget ya Mas!
Bu Mira
Non Atta emang gitu
Bu Mira
terlalu sayang sama tanaman
Bu Mira
Mas ayo masuk dulu
Bu Mira
Mas bisa disini dulu sampai hujannya reda
Kelvin Saputra
ah, iya Buk
malam, Ares yang sudah sepenuhnya tersadar itu kini duduk di ruang makan dengan segelas susu di tangannya tengah terdiam melamun
Dwinda Marchella Atares
tadi gue ngapain ya?
Dwinda Marchella Atares
abis dari rumah sakit
Dwinda Marchella Atares
pulang
Dwinda Marchella Atares
terus...
Dwinda Marchella Atares
tadi hujan ya?
Dwinda Marchella Atares
kaktusnya udah dibawa masuk kan?
Dwinda Marchella Atares
kenapa tadi gue liat ada kanguru berdiri di depan rumah waktu ambil kaktus?
Dwinda Marchella Atares
kucing gue udah makan kan?
Dwinda Marchella Atares
kenapa Bibik masih disini?
Dwinda Marchella Atares
kok kaki gue juga agak ngilu
Dwinda Marchella Atares
tadi gue ngapain ya?
Dwinda Marchella Atares
dari sofa
Dwinda Marchella Atares
pindah kamar
Dwinda Marchella Atares
terus tidur sama manusia kaktus
Dwinda Marchella Atares
ah, tau ah
Dwinda Marchella Atares
pusing gue
Ares meminum habis segelas susu sapi murni itu dan mengalihkan otaknya dari ingatan acak saat ia tidur tadi
entah mimpi atau nyata, Ares tidak tahu
setelah selesai meminum susu, Ares membawa gelasnya kembali ke dapur untuk ia cuci hingga bersih
kakinya begitu santai menelapak pada lantai dingin tanpa beralaskan sandal rumah
kaki kanannya sudah tidak terbalut kain khusu berwarna coklat itu
meskipun sesekali Ares merasa kakinya agak sakit
selesai mencuci gelas, Ares beranjak ke ruang tengah
baru saja mendudukkan diri di sofa ruang tengah, seketika Ares teringat jika saat ia menutup tirai kamarnya tadi ia melihat mobil Porsche berwarna putih yang ia tumpangi tadi sore masih terparkir di garasi outdoor nya
bersamaan dengan itu, laki-laki gagah tinggi keluar dari kamar tamu dengan kemeja hitam press body, dan celana bahan
terlihat dia baru selesai membersihkan diri
Ares terdiam beberapa saat melihat itu
Dwinda Marchella Atares
tadi Bibik kayaknya ngomong sesuatu deh
batin Ares mengingat beberapa menit yang lalu saat ia baru menuruni tangga dengan mengeratkan earplug menutupi lubang telinganya, Bik Mira sempat mengatakan sesuatu padanya
tapi sayangnya Ares tidak mendengarnya, Ares juga merespon ucapan Bik Mira dengan anggukan singkat
Dwinda Marchella Atares
BIBIKKK.....
teriak Ares tiba-tiba dengar suara melengking yang membuat Kelvin terkesiap hingga telinganya berdengung
Kelvin Saputra
volumenya parah
gumam Kelvin menatap kepergian Ares yang menuju dapur
Bu Mira
iya Non, kenapa teriak-teriak?
Bik Mira sembari menata beberapa jenis makanan di meja makan menatap Ares yang tampak kebingungan
Dwinda Marchella Atares
Bibik, itu kenapa Om-nya belum pulang?
Bu Mira
Non gak denger lagi Bibik ngomong apa tadi?
Dwinda Marchella Atares
enggak
Dwinda Marchella Atares
emang ngomong apa?
Ares merenggangkan sedikit earplug yang ia kenakan
Bu Mira
Masnya disini dulu sampai hujan reda Non
Bu Mira
tadi sebenarnya udah mau pulang pas maghrib
Bu Mira
tapi ternyata di perempat sana ada pohon tumbang
Bu Mira
kalo muter jalannya sempit, gak bisa dilewatin mobil
Dwinda Marchella Atares
emang hujan angin ya?
Bu Mira
makanya Non, jangan kebanyakan nutup telinga
Dwinda Marchella Atares
berisik Bik kalo gak di tutup
Dwinda Marchella Atares
bikin pusing
Bu Mira
mending gitu daripada apa-apa gak tau
Dwinda Marchella Atares
hmm, iya dehh...
Ares dengan pasrah melepas earplug yang menutup telinganya
dan disaat itu juga, telinga sensitif Ares langsung berisik hingga mampu membuat Ares meringis mencoba menahan agar ia bisa bertahan tanpa earplugnya
Bu Mira
Non sih, udah di suruh therapy gak mau
Dwinda Marchella Atares
hm
Dwinda Marchella Atares
Astaghfirullah!!
Ares terjingkat hingga hampir jatuh begitu mendengar suara Kelvin yang sebenarnya biasa saja, tapi terdengar keras ditelinga sensitifnya
Bu Mira
eh Mas, duduk dulu
Bu Mira
makanannya sebentar lagi siap
Bu Mira
Non Atta gak mau makan?
Dwinda Marchella Atares
udah kenyang minum susu
Bu Mira
kemarin kan kata Bu Dokter, Non Atta tekanan darahnya rendah
Dwinda Marchella Atares
nanti aja kalo laper Bik
Dwinda Marchella Atares
Om makan aja yang banyak
Dwinda Marchella Atares
anggap aja rumah sendiri
Kelvin Saputra
kamu gak makan?
Dwinda Marchella Atares
nanti
Dwinda Marchella Atares
mau main dulu
kata Ares berlari riang meninggalkan ruang makan dan malah masuk kedalam sebuah ruangan yang ada di samping kamar tamu yang Kelvin gunakan untuk bersih-bersih tadi
Bu Mira
main mainan anak-anak kok Mas
Bu Mira
Non Atta gak pernah main game online
Bu Mira
paling-paling kalo game main PlayStation di pos satpam
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!