Cinta takkan tahu datang dari arah mana, seperti kisah cinta Rosella.Dia mempercayakan seluruhnya ketangan suaminya Mario, tapi apa yang dia dapatkan hanya rasa kecewa.
Rosella seorang ibu rumah tangga dengan pernikahan yang bahagia dengan cinta pertamanya yaitu Mario, pernikahan mereka dalam semalam yang harus berakhir dengan penghianat Mario.
Suara rintikan hujan membasahi wanita yang sedang berlari dari arah pintu hotel bintang lima, dengan diikuti oleh seorang pria yang memakai pakaian rapi dengan kancing kemeja yang terbuka setengah, sehingga terlihatlah bulu dada didadanya yang kekar, pria itu adalah Mario pria tampan dan sempurna untuk menjadi pasangan Rosella, gadis kaya yang memiliki segalanya baik itu pria yang dia cintai maupun kehidupan pernikahan yang sempurna.
Pernikahan mereka selama 5 tahun berjalan terlalu sempurna, tanpa ada cela sedikitpun. Tapi kenyataan berkata lain, malam itu Rosella mengetahui siapa sebenarnya suaminya yang dia anggap pria yang sempurna.
Rosella yang terus berlari menjauhi Mario yang mengejarnya, dia tanpa memperdulikan panggilan dari Mario suaminya.
"Rosella!, berhenti.. " Panggil Mario sambil berteriak kencang.
Rosella yang saat itu sedang berlari, tiba-tiba saja terhenti di tepi jalan dengan napas yang terenggah-enggah.
Rosella pun terdiam diantara rintikan air hujan, begitu juga Mario yang juga basah kuyup karena hujan,dia berhenti dibelakang Rosella.
"Dengarkan penjelasanku! " Seru Mario.
Rosella lalu berpaling kearah dirinya, dengan tatapan marah dan kecewa.
"Apalagi yang akan kamu jelaskan?, kedua mataku ini sudah jelas melihat perselingkuhan kalian yang menjijikkan itu! " Ucap tegas Rosella sambil menahan kesedihan hatinya.
"Maafkan aku, aku tahu kami salah!. Bisakah kita bicara dengan baik-baik dan berkepala dingin, untuk mencari jalan keluarnya" Bujuk Mario.
"Jalan keluar katamu!, jangan bercanda. Apa kamu takut jatuh miskin seperti dulu? , maka dari itu kamu minta jalan keluar! " Ucap Rosella sambil tersenyum sinis nya.
"Bukan seperti itu! " Seru Mario.
"Jalan keluar adalah kau atau aku yang harus mati, agar tidak ada yang tersakiti. Penyesalan ku adalah menikah pria licik sepertimu, benar-benar sial! " Ucap tegas Rosella sambil mengusap matanya yang perih karena air hujan.
Air mata Rosella pun tidak bisa terlihat karena tertutup oleh air hujan yang membasahi wajahnya.
Rosella pun berpaling dan dia hendak menyebrang ke tepi jalan, karena pandangan Rosella yang kabur dia tidak melihat kalau ada mobil berlari kencang kearahnya.
Brukk..
Mobil itu menabrak tubuh Rosella sampai terpental ke tanah, darah pun mengalir, Mario pun menghampiri Rosella yang terbaring tak berdaya sambil memanggil nama nya. Rosella pun tidak bisa mendengar lagi suara disekelilingnya, rasanya kehidupannya hampa. Rosella hanya bisa melihat sorotan lampu mobil yang menabraknya.
"Ternyata akhir dari hubungan aku dengan Mario adalah aku yang harus mati,tapi ini tidak adil!. Mengapa aku yang sebagai korban yang harus pergi dari dunia ini! " Gumam suara hati Rosella yang marah.
Dan tak beberapa lama Rosella pun menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Hahaha..
Suara tawa seorang wanita dan pria saling bersahutan, membuat Rosella merasa tidak nyaman.
"Apa akhirat penghuninya sebahagia ini? " Gerutu suara hati Rosella.
Rosella yang merasa terganggu dia pun membuka matanya secara perlahan-lahan, dia kaget dengan apa yang dia lihat saat ini.
Didepan Rosella ada siswa-siswi berpakaian seragam seperti sekolahnya waktu SMA dulu, dia lalu terbangun dan berdiri tegak sambil mengusap matanya berulang kali.
"Apa aku ini mimpi? " Pikir Rosella yang heran.
"Bukannya mereka semua adalah teman SMA ku! " Pikir Rosella.
Tiba-tiba dari belakangnya pundaknya ditepuk oleh Anna teman sebangku dan juga kakak iparnya dimasa depan.
"Rosella, kamu baik-baik saja atau kamu bermimpi buruk? " Tanya Anna dengan lembut.
"Anna! " Panggil Rosella dengan senyum lebar diwajahnya.
Rosella lalu memeluk Anna dengan bahagia.
Dalam ingatan Rosella.
Anna yang menikah dengan kakaknya Bimo, mereka berdua menikah tidak bahagia walaupun Anna mencintai Bimo.
Bimo malah berselingkuh dengan teman kampusnya, memang bukan salah Bimo karena perjodohan kedua keluarga Anna dan Bimo.
Karena perselingkuhan yang dilakukan Bimo membuat Anna depresi dan bunuh diri di usia yang cukup muda yaitu 25 tahun.
Dan parahnya lagi Bimo malah segera menikahi selingkuhannya, setelah tiga hari kematian Anna.
"Kamu kenapa Rosella? " Tanya Anna yang bingung.
Rosella lalu melepaskan pelukannya dari Anna, dan memandang Anna dengan tatapan sedih.
"Kawanku yang manis, akhirnya kita bisa bersama lagi di akhirat" Ucap Rosella sambil tersenyum bahagia."Apa kita ini ada di surga?, jika kita di surga itu lebih baik dari pada kita harus disiksa dineraka "Ucap Rosella yang merasa lega.
Anna yang mendengar ucapan Rosella, benar-benar tidak mengerti dengan apa yang diucapkan sahabat itu.
"Kamu mengigau?, atau masih belum bangun dari mimpimu? " Tanya Anna yang semakin bingung dengan sikap Rosella."Surga, neraka!. Apa itu nama sebuah tempat?, kita ini sekarang masih ada didalam kelas Rosella "Ucap Anna sambil menggelengkan kepala nya.
"Bukankah kita ada di akhirat, kau dan aku bukankah kita sudah mati?. Dan kenapa bisa kita di kelas?,kita ini sudah lulus sekolah sudah 5 tahun" Tanya Rosella dengan tidak percaya apa yang Anna katakan.
Tiba-tiba dari belakang ada orang yang memukul buku dikepala Rosella.
Puk!
"Aww, siapa yang berani memukul kepalaku? " Tanya Rosella sambil menoleh kearah orang yang memukul Rosella.
Rio teman sekelas Rosella waktu SMA, dia pun tersenyum kearah Rosella.
"Jika kamu mati, saat kamu aku pukul pasti tidak merasakan sakit." Ucap Rio.
"Kau benar! " Ucap Rosella yang heran.
Rosella pun mencoba mengerti apa yang terjadi sekarang ini, dia terdiam untuk sejenak memahami situasi yang telah terjadi.
"Jika aku tidak mati, dan aku bersama teman sekelasku maka berarti aku kembali ke masa laluku" Pikir Rosella.
"Rosella kamu tidak apa-apa? " Tanya Anna. "Ini pasti gara-gara kamu memukul Rosella sampai begitu kerasnya" Ucap Anna yang marah.
"Apa salahkan aku?, aku cuma membantu dirinya biar cepat sadar dari mimpinya saja" Ucap Rio.
"Sudah! Kalian jangan bertengkar, sekarang aku mengerti dengan apa yang terjadi saat ini" Ucap Rosella.
Rosella pun bergegas mengambil cermin di tas sekolah, dan dia bercermin disana. Dia melihat wajah yang remajanya kembali lagi, Rosella merasa senang karena dia terlihat muda lagi.
"Jika wajahku seperti ini aku tidak akan berpikiran untuk melakukan operasi plastik" Suara hati Rosella, sambil tersenyum.
Saat teman-temannya mau bertanya apa yang dimaksud oleh Rosella, tiba-tiba saja seorang datang ke kelas Rosella.
Tap...
Suara langkah kaki yang menuju ke kelas mereka, dia lalu membuka pintu kelas mereka dan berjalan kedepan kelas.
"Selamat siang anak-anak!, saya guru penganti ms. Lina. Guru bahasa Inggris untuk kalian di kelas 3,dan nama bapak adalah mr. Martin carlos yang akan menjadi guru baru kalian" Ucap Martin dengan senyum diwajahnya.
Rosella pun terkejut melihat kakak iparnya, ada di kelasnya. Sampai-sampai dia berdiri sambil menggebrak mejanya.
"Kakak!,kenapa ada disini? " Tanya Rosella dengan lantang.
Semua teman kelas Rosella memperhatikan dirinya, dan Martin pun terkejut dengan sikap Rosella.
"Aku! "Seru Martin yang terkejut.
Teman-temannya Rosella, menjadi heran kepada Rosella karena mereka berpikir kalau dia mengenal dekat dengan guru baru tersebut.
"Ros, kamu kenal dengan mr. Martin? " Tanya Anna.
"Apa kamu kenal dekat dengan mr. Martin?, sampai-sampai kamu memanggilnya dengan sebutan kakak! " Ucap Rio.
"Ah.., aku salah mengira kalau dia teman kakakku. Maaf Pak! " Seru Rosella dengan senyum canggung nya.
Semua teman sekelasnya menertawakan sikap Rosella yang sok kenal dengan guru baru tersebut,dan Rosella pun kembali duduk dibangku nya, dengan menundukkan kepalanya.
Dan pelajaran Martin pun dimulai, dibenak Rosella. Dia merasa kalau dia sudah melakukan kesalahan, karena sekarang dia anak SMA dan tidak mungkin Martin menjadi kakak iparnya.
"Jika aku murid SMA maka aku bukan saudara ipar dari Martin, dan juga bukan istri dari Mario" Pikir Rosella.
"Hal terbaik adalah aku tidak boleh melakukan kesalahan lagi, sebaiknya aku harus menjauh dari Martin agar kami tidak akan bertemu lagi" Suara hati Rosella.
Martin yang merasa diperhatikan oleh Rosella, dia seperti mengenal Rosella.
Lalu Martin ingat dengan Rosella, gadis kecil yang membawa payung.
"Akhirnya kita berjumpa lagi nona, apa kita ditakdirkan untuk bertemu? " Pikir Martin dengan tersenyum kearah Rosella.
Semua teman wanita Rosella,tergila-gila dengan ketampanan Martin.Mereka bukan sibuk belajar malah sibuk sendiri mencari perhatian Martin selama jam pelajaran dikelas.
Tapi Martin tidak menggubris tingkah teman wanita Rosella,Justru Martin yang terus melemparkan senyumannya kepada Rosella, sedangkan Rosella malah berusaha menghindari tatapan Martin.
"Kenapa dia terus menatapku? " Gumam Rosella sambil menundukkan kepalanya.
Jam pelajaran pun telah selesai,dan bunyi bel pulang pun telah berbunyi. Maka anak-anak bersiap-siap untuk pulang, begitu juga dengan Rosella.
Dia pun terburu-buru untuk segera pulang, untuk menghindari Martin."Teman-teman aku duluan ya! " Seru Rosella.
Dia pun berdiri dari tempat duduk nya dan dia segera pergi meninggalkan kelasnya, namun tiba-tiba saja Martin memanggilnya.
"Rosella, itu namamu bukan? " Ucap Martin dengan tersenyum.
Rosella pun segera menghentikan langkahnya. "Tenang..!, dia itu tidak kenal dirimu. Bersikap biasa saja! " Suara hati Rosella, yang gugup.
Dia lalu berbalik badan kearah Martin, dan memasang senyumnya.
"Ada apa pak? " Tanya Rosella.
Martin lalu berjalan kearah dirinya, dan memberikan tumpukan buku kepada Rosella.
"Kamu antar buku ini di ruangan saya! " Suruh Martin.
"Tapi pak, saya sedang terburu-buru. Anda bisa suruh teman yang lain saja" Ucap Rosella.
"Jadi, kamu menolak permintaan ku? " Tanya Martin.
"Bukan seperti itu! " Seru Rosella.
"Jadi mau membantu bapak atau tidak? " Tanya Martin.
Dengan terpaksa Rosella membantu Martin, dan mengambil bukunya dari tangan Martin.
"Iya" Jawab Rosella.
Dengan wajah kesal, Rosella pun segera pergi bersama Martin dengan mendahuluinya.
Rosella berjalan duluan membelakangi Martin, dan Martin berusaha mengajak bicara kepada Rosella.
"Apa wajahku begitu mirip dengan teman kakakmu? " Tanya Martin.
"Sedikit mirip" Jawab Rosella sambil berbohong.
"Ternyata wajahku memang pasaran, kamu sampai salah mengenali diriku" Ucap Martin dengan tersenyum.
Rosella hanya menjawabnya dengan tersenyum, tak beberapa lama mereka berdua sampai diruang guru dan Rosella menaruh buku yang ada di tangannya kemeja kerjanya.
Saat Rosella pergi Martin terus memandangi dirinya, Martin pun mengingat Rosella saat pertemuan pertama mereka.
______________
Itu bukan pertemuan pertama bagi Martin dengan Rosella, karena di kelas merupakan pertemuan kedua mereka.Saat itu Rosella berusia 15 tahun dan Martin berusia 20 tahun.
Saat itu hujan deras, Martin yang berkerja paruh waktu di hotel milik keluarga Rosella sebagai asisten koki.
Dia harus mengangkat sendiri bahan makanan dari truk yang membawa bahan makanan, saat itu Martin yang sedang tidak enak badan dan dia harus berkerja sendiri.
Tiba-tiba saja Rosella datang kearah Martin dan dia yang melihat keadaan Martin dengan wajahnya yang pucat.
Rosella yang membawa payung merah muda nya, dia memayungi Martin yang berkerja mengangkat barang kebelakang hotel.
"Kamu jalan saja aku akan memayungi mu dari air hujan" Ucap Rosella sambil tersenyum.
Martin pun merasa terharu, setelah melihat sikap manis Rosella. Dia rela kehujanan hanya untuk melindungi seorang pelayan rendahan, sampai-sampai tubuhnya kebasahan karena hujan.
Walaupun Martin menolak kebaikan hati Rosella, dia malah terus memayungi dirinya.
Pegawai yang ada disana melihat nona muda nya, sedang hujan-hujan dan membantu pegawai magang.
Mereka melarang Rosella untuk melakukan hal tersebut, tapi Rosella menolaknya malah memarahi pegawai yang melarangnya membantu Martin.
"Kenapa aku tidak boleh membantu dia melindungi dari hujan?, lihat wajahnya pucat seperti itu dan kalian semua tega dengan dirinya bekerja sendiri dibawa hujan seperti ini" Ucap tegas Rosella.
"Maafkan kami nona! " Seru pegawai tersebut yang ketakutan.
Akhirnya mereka semua membantu Martin dan tak beberapa lama perkerjaan pun selesai.
Martin yang duduk lemas, Rosella memberikan sapu tangannya yang ada disaku bajunya.
"Pakai ini, untuk mengeringkan wajahmu dari air hujan. Dan setelah ini kamu sebaiknya pulang dan pergi lah ke klinik, dan jangan memaksakan dirimu sendiri uang bisa dicari tapi jika kamu sakit bagaimana kamu bisa mencari uang" Ucap Rosella.
Rosella yang dipanggil oleh sekertaris ayahnya, dia pun pergi meninggalkan Martin. Dan Martin sampai sekarang tidak bisa melupakan Rosella, karena sikap tulusnya Rosella membekas dihati Martin.
Rosella pun berjalan kearah mobil yang menunggu dirinya, dan sopir pribadi Rosella pun keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Rosella.
Rosella pun masuk kedalam mobil nya, dan dia pulang ke rumahnya.
Dan tak beberapa lama mobil Rosella sampai didepan rumah nya, mobil Rosella yang masuk ke gerbang keluarga Edward terbuka secara otomatis.
Saat masuk mobil mereka harus melewati jalan yang panjang untuk sampai ke rumah utama keluarga Edward.
_____________________
Keluarga Edward merupakan keluarga bangsawan yang ada di kota Cloud city, Rosella anak ketiga dari dua bersaudara. Kakak pertamanya bernama Thomas, dia bersekolah diluar negeri dan satu tahun sekali dia pulang dari Amerika, dia kakak yang penyayang dan memiliki jiwa yang lembut.
Sedangkan kakak kedua adalah Bimo, dia anak pembuat onar dia tidak berkuliah di luar negeri seperti Thomas, walaupun dia terkenal pembuat onar tapi dia sangat sayang dengan adiknya bahkan orang yang paling dekat dengan Rosella adalah dirinya.
Mereka bertiga tinggal dengan kakek Romeo, ayah dari ayah mereka dan orang yang memegang kekuasaan keluarga Edward.
Lily dan Demian adalah orang tua mereka bertiga, yang kebanyakan waktu mereka mengurus urusan luar negeri dan jarang menghabiskan waktu untuk anak-anak mereka.
Akhirnya mobil Rosella sampai didepan rumah nya, dan dia disambut oleh kepala pelayan Mark dan beberapa pelayan, yang berdiri didepan pintu rumah mereka.
Mark pun membuka pintu mobilnya untuk Rosella.
"Selamat datang nona! " Sambut Mark, sambil membungkukan badannya.
Dan para pelayan juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Mark, Rosella pun keluar dari mobil.
Dan berdiri sambil menatap rumah nya yang mewah itu. " Aku benar-benar ke rumah utama " Pikir Rosella, sambil melihat sekelilingnya.
Tiba-tiba saja Rosella menyapa Mark dan pelayan yang menyambut dirinya dengan senyum manisnya, mereka semua jadi terkejut dengan sikap ramah Rosella yang tiba-tiba menjadi ramah pada mereka.
________
Dulu Rosella orang yang manja dirumah tersebut, dan suka membuat masalah dengan para pelayannya.
Sikapnya kepada pelayannya ketus dan selalu melampiaskan amarahnya kepada mereka, dia mulai menghargai orang lain sejak berpacaran dengan Mario karena keluarga Mario adalah orang biasa dan orang tuanya berkerja sebagai pelayan dirumah Rosella.
Rosella pun menaiki tangga masuk pintu utama keluarga Edward, dan tiba-tiba dia menghentikan langkah kakinya.
"Dulu aku orang yang egois pada mereka dan sewenang-wenang, karena itu Mario yang licik itu membalasnya kepada ku dan sekarang aku tidak akan membiarkan dia memiliki alasan menuntut balas pada ku" Suara hati Rosella.
_____________
Rosella yang mengingat ucapan Mario dengan Deby asistennya saat di hotel.
Saat itu Rosella yang sedang mengikuti suaminya Mario dengan sekertaris nya, dia mencurigai kalau Mario menduakan dirinya.
Dan dia mencurigai Deby sebagai selingkuhan Mario, mereka berdua yang masuk ke dalam kamar hotel milik keluarga nya.
Rosella meminta kunci duplikat untuk kamar Mario kepada manager hotel, dan dengan mengendap-endap masuk ke dalam kamar hotel.
Dia berdiri disamping kamar tidur disana dengan melihat dari cela pintu kamar tidur yang terbuka, dia mengintip Mario berciuman dengan Deby dengan mesra dan mendengar pembicaraan mereka di sela-sela mereka bercumbu.
"Kenapa kamu tidak meninggalkan Rosella dan hidup bahagia dengan ku? " Tanya Deby yang memeluk Mario.
"Jika aku meninggalkan dirinya maka aku tidak bisa menikmati kekayaannya" Ucap Mario yang juga memeluk Deby.
"Kalau begitu kita habisi dia saja bukan kah beres! " Ucap Deby.
"Jika aku melakukan saranmu itu maka semua kekayaannya akan menjadi milik yayasan, dan aku tidak mendapatkan apa-apa" Jawab Mario.
Lalu mereka berdua pun duduk diranjang, dan menjelaskan alasan Mario berkerjasama untuk menghancurkan keluarga Edward, mereka berdua memiliki dendam pada keluarga Edward karena perlakuan kasar mereka kepada orang terdekat mereka.
Mario ayahnya adalah tukang kebun, dan ibu Deby adalah pelayan cuci disana mereka diperlakukan kasar hanya karena masalah kecil, karena sebab itu mereka berdua balas dendam kepada keluarga Edward dengan membuat rencana melalui Rosella orang yang paling berharga di keluarga tersebut.
Setelah mendengar kebenaran dari mulut mereka berdua, Rosella merasa kecewa karena sikap tulusnya dimanfaatkan oleh mereka.
Dia menangis disamping kamar mereka, dan saat melakukan hubungan intim Deby dan Mario mendengar suara tangisan dari luar kamar mereka.
Mereka berdua pun keluar dengan pakaian sedikit berantakan, dan melihat Rosella yang berdiri dengan menundukkan kepalanya sambil menangis tersedu-sedu.
Mereka berdua pun kaget lihat Rosella disana.
"Sayang, apa yang kamu lakukan disini? " Tanya Mario.
Rosella pun langsung pergi dari sana, setelah keberadaannya telah diketahui oleh mereka.
"Jangan-jangan dia sudah mendengar ucapan kita" Ucap Deby.
Mario segera mengejar Rosella keluar kamar mereka, untuk menghentikan Rosella.Lalu kejadian naas itu terjadi, Rosella yang kehilangan nyawanya.
Rosella pun memantapkan dirinya agar Mario dan Deby tidak memiliki alasan untuk membalas dendam karena dia,dan dia akan merubah sikapnya untuk sekarang ini.
Rosella yang masih berdiri didepan pintu utama keluarga Edward, lalu dia membalikkan tubuhnya kearah pelayan rumah mereka.
"Maafkan aku! " Seru Rosella sambil membungkukan badannya.
Semua pelayan yang ada disana menjadi terkejut, dan mereka hanya termenung karena sikap Rosella yang tiba-tiba meminta maaf.
"Nona, kenapa bicara seperti itu?. Jika nona marah, itu berarti kami yang salah" Ucap Mark.
"Tapi, aku juga kelewatan kepada kalian semua. Jadi aku benar-benar minta maaf atas sikapku yang kasar dan menyakiti hati kalian! " Seru Rosella.
Rosella berjalan dengan meminta maaf kepada semua pelayan yang dia temui, di rumah keluarga Edward. Dan banyak pelayan yang ada disana terheran-heran dengan sikap Rosella yang tiba-tiba lembut, bahkan sikap Rosella tersebut sampai terdengar di telinga kakeknya.
"Benarkah seperti itu Mark! " Seru kakek Rosella yang tidak mempercayai apa yang dia dengar.
"Benar tuan besar!, nona Ros. Benar-benar sudah berubah, bahkan dia menyalami satu persatu pelayan di rumah ini sambil meminta maaf" Penjelasan Mark.
Kakek Rosella hanya tersenyum mendengar penjelasan dari Mark. "Sepertinya, cucu perempuan ku sudah dewasa" Pikir kakek Rosella.
Di tempat lain.
Ayah dan ibu Mario menceritakan tentang perubahan sikap Rosella kepada anak-anak mereka, yang juga ditemui oleh Rosella dan dia meminta maaf dengan tulus pada mereka.
"Mana mungkin bu!, gadis jahat seperti Rosella berubah hanya semalam saja? " Ucap Maria, saudara perempuan Mario dan Martin.
"Apa punya masalah? " Tanya Mario.
"Mungkin saja, dia didiagnosa mengidap penyakit berbahaya dan dia pun akhirnya tersadar karena waktunya sudah tidak lama lagi" Ucap Maria.
"Maksudmu seperti didrama TV itu! " Seru Mario.
Tiba-tiba saja Martin menghampiri mereka berdua, dan memukul kepala Maria dari belakang dengan buku yang dipegangnya dengan pelan.
Plak!
Semua pun melihat kearah Martin, yang memukul Maria.
"Aww, kakak!, kenapa pukul aku seperti itu? Tanya Maria, sambil menoleh kearahnya.
"Kamu pantas mendapatkannya!, sembarangan saja kalau ngomong. Apa kamu lihat sendiri?, jika tidak ada bukti jangan buat kesimpulan seperti itu" Ucap Martin dengan kesal.
Semua orang terdiam, sambil melihat kearah Martin. Dan Martin pun langsung pergi dari saja, dan kembali ke kamarnya dia langsung menutup pintu kamarnya.
Setelah Martin masuk kedalam kamarnya, adik dan orang tuanya menjadi heran dengan sikap Martin yang tiba-tiba perduli dengan apa yang mereka bicarakan.
"Apa tadi Martin menanggapi pembicaraan kita? " Tanya ayah mereka.
"Mungkin selama ini kakak pura-pura tidak perduli tapi dia ingin ngobrol bersama kita" Ucap Maria yang masih kesal dengan Martin.
"Sudah.., sebaiknya kalian kembali ke kamar. Ayah dan ibu mau istirahat! " Ucap Ibu mereka.
"Baik! " Jawab mereka berdua.
Sebelum masuk kamar ibu Mario berpesan kepada Mario.
"Mario, ibunya Deby tadi bilang sama ibu kalau Deby mulai besok kamu yang jemput. Karena ayahnya sedang sakit jadi saat Deby pulang malam dari kerja sampingannya maka ibu Deby minta tolong sama kamu! " Ucap ibu Mario.
"Iya" Jawab Mario.
Ibu mereka pun masuk kedalam kamar mereka, dan sebelum masuk kedalam kamar Maria menggoda Mario.
"Ciieee, besok bisa pulang sama pacarnya! " Goda Maria.
Setelah menggoda Mario, Maria masuk kedalam kamarnya.
Sambil mengejek kearah Mario, melihat Mario mau mendekati dirinya langsung saja dia menutup pintu kamar nya dengan keras.
Brukk
"Dasar gadis nakal! " Seru Mario.
Mario lalu membuka pintu kamar mereka, Mario dan Martin yang sekamar, dia melihat Martin selalu tidak lepas dari buku-bukunya. Dan untuk pertama kali dia melihat kakak tirinya bersikap seperti itu dalam membela Rosella.
"Kak, apa Rosella salah satu murid disekolah mu? " Tanya Mario.
"Iya" Jawab tegas Martin.
"Pantas saja kakak membela dia, ternyata kakak tidak suka jika orang membicarakan murid kakak" Ucap Mario yang canggung.
Martin pun tidak merespon ucapan saudara tirinya,dia hanya sibuk dengan buku-bukunya, Mario yang mencoba lebih akrab dengan dirinya.Selalu ditanggapi dengan sikap dingin Martin,karena sikap dingin saudara tirinya,Mario selalu canggung didekatnya.
_______________________
Keluarga Martin dulu bahagia, setelah ibu Martin mengetahui perselingkuhan suaminya dengan Mario.
Sifat dingin Martin kepada ayahnya mulai muncul, di tambah dengan saat ibu Martin meninggal dunia karena sakit yang berkepanjangan dan terutama kekecewaan dirinya terhadap suaminya makin memperparah penyakit ibu Martin.
Setelah berselang beberapa minggu setelah ibunya meninggal, ayahnya membawa selingkuhannya berserta anak tirinya yaitu Mario.
Membuat Martin membenci keluarganya sendiri, dia menjadi pria yang pendiam dan tidak perduli dengan keluarganya. Sejak remaja dia mencari uang sendiri untuk biaya pendidikan dirinya, dan juga dari warisan ibunya dia berhasil bertahan hidup.
Mario yang biasa di cuekin oleh Martin, dia langsung pergi keranjangnya dan tertidur dengan menutupi dirinya dengan selimut.
Keesokan harinya.
Di kamar Rosella, seperti kebiasaan dia dulu yang selalu dilayani oleh beberapa pelayan dirumahnya, pelayan yang satunya menyiapkan bajunya, yang satunya untuk menata rambutnya.
Tapi sekarang dia bukan gadis remaja lagi, Rosella pun hanya meminta pelayan setianya Erin yang membantunya dan meminta yang lain untuk pergi dari kamarnya.
Mereka mengira kalau pelayanan mereka kurang memuaskan untuk Rosella, tapi Rosella menjelaskan kepada mereka semuanya dengan lembut dan sopan.
"Kalian semua pelayan yang baik untuk ku, dan pelayanan kalian tidak ada yang tidak membuatku senang. Kalian bisa membantu yang lain, aku cukup dengan satu pelayan untuk melayani ku tiap paginya. Aku harap kalian bisa mengerti! " Ucap Rosella sambil tersenyum.
Melihat sikap Rosella seperti itu kepada mereka, mereka semua menjadi lega. "Baik nona! " Jawab mereka semua.
Akhirnya mereka semua pergi dari kamar Rosella, dan didalam kamar hanya ada Erin pelayan yang seusia dirinya.
"Erin bisa siapkan seragam ku dan sarapan ku. Hari ini aku mau makan di balkon depan saja sambil menunggu matahari terbit" Ucap Rosella.
"Baik nona" Ucap Erin sambil tersenyum.
Rosella lalu pergi ke kamar mandi untuk berendam di air hangat, dia mengingat kenangan bersama Erin yang setia kepadanya.
Kenangan Rosella.
Erin pelayan dari keluarga Edward, yang selalu menemani Rosella. Tapi ada kejadian hubungan mereka berdua menjadi tidak baik, karena hasutan Mario dan Deby.
Mereka berencana menuduh Erin karena mencuri perhiasan Deby dan mencoba merayu Mario, dan karena Rosella dibutakan karena cintanya kepada Mario.
Rosella malah menyalahkan semua tuduhan mereka kepada Erin dan mengusir Erin dari tempat tinggal nya, ternyata itu semua untuk menyingkirkan orang yang ada didekat Rosella satu persatu.
Dan sekarang Rosella sangat menyesali keputusan nya tersebut, yang mengusir Erin yang hidup sebatang kara tanpa keluarga hanya demi rencana licik suami dan selingkuhannya.
"Mulai sekarang, aku akan menebus semua kesalahan ku agar aku tidak menyesalinya lagi" Gumam Rosella yang berendam dibak mandi.
Tak beberapa lama Rosella keluar dari kamar mandi, dan semua yang dibutuhkan Rosella telah selesai disiapkan oleh Erin.
Setelah berganti pakaian dan berias diri, lalu dia berjalan kearah balkon kamarnya. Dia membuka jendela kamarnya dengan lebar sehingga angin pagi masuk kedalam kamar Rosella.
"Hmm, segarnya! " Seru Rosella. "Betulkan Erin? " Tanya Rosella.
"Benar nona" Jawab Erin sambil tersenyum. "Saya akan segera membawakan sarapan nona kemari" Ucap Erin.
"Baiklah, aku tunggu diteras! " Seru Rosella sambil tersenyum.
Dan waktu itu tepatnya Mario mengantarkan orang tuanya dengan mobil tua mereka untuk berkerja di rumah Rosella, saat selesai mengantarkan orang tuanya dia tidak sengaja melihat Rosella yang sedang duduk di teras kamarnya.
Mario terus memandangi Rosella, yang sedang duduk di teras kamarnya. Sambil bermain ponsel lamanya.
Saat Rosella tersenyum sambil memainkan ponsel dirinya, seakan-akan waktu terhenti dan mata Mario hanya fokus terhadap Rosella.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!