" Sayang. Kapan kita akan menikah?" Tanya Allea Hizka Zirah Darmawan, kepada boyfriend nya.
" Aku belum mengumpulkan uang sayang, dana yang di butuhkan untuk menggelar acara itu tidak sedikit kan? Bukan aku tidak siap, tapi belum ada tabungan." Jawab Deniro Rizky Setyo, yakni kekasih dari Allea.
" Aku tidak menuntut dana dari mu, aku hanya butuh kesiapan mu. Tenang saja semua dana yang di butuhkan, aku yang menanggung. Toh juga tidak ada kan yang mengetahui nya kan? Hanya kita berdua." Jawab Allea dengan enteng.
" Kalau sayang memaksa aku, yasudah aku siap kok. Oh ya sayang tau gak? Ada Jam tangan terbagus, bagus loh sayang." Ucap Deniro dengan antusias.
" Oh itu merek Lange& shone ya sayang?" Tanya Allea memastikan.
" Lah? Kok sayang bisa tau? Gak heran sih, orang sayang udah langganan sama barang mewah dan mahal. Makanya bisa tahu," imbuh Deniro.
" Besok aku beliin sayang. Secepatnya bakal datang," senyum Allea.
Begini lah kenyataan nya, gaya pacaran mereka berbanding balik dengan gaya pacaran layak nya orang normal. Yang biasa nya, laki-laki yang memodali dan membayari wanita. Ini malah terbalik, Deniro tergolong orang yang sederhana dan serba pas-pasan. Berbeda dengan Allea yang merupakan anak konglomerat, juga anak tunggal dari keluarga Darmawan.
" Yey! Makasih sayang," girang Deniro, akhirnya ia mendapatkan barang yang ia ingin kan.
Tak heran jika Deniro memiliki barang-barang mewah yang banyak, karna Allea selalu menghadiahi nya dengan barang mewah. Sementara Deniro sangat jarang menghadiahi Allea, terhitung selama mereka berpacaran. Hanya 2 barang lah yang Deniro berikan kepada Allea, yakni sebuah boneka kecil dan scrapbook saja. Namun tak bisa di pungkiri, Allea sangat bahagia mendapat hadiah kecil pemberian sang kekasih.
" Mommy! Allea pulang!" Seru Allea ketika ia sudah tiba di rumah nya, sehabis pulang nongki dengan kekasih tadi.
" Lea jangan teriak!" Peringat mommy Queen Elizabeth Razor.
" Hehe sorry Mom, Dad." Kekeh Allea.
" No problem baby. Where have you been?" Tanya Tito Hamza Darmawan, kepada putri kecil nya.
" Hanya nongki saja Dad. What is it?" Allea bertanya balik.
" Bareng pacar kamu itu?"
" Yes Dad! Mom, Dad. I want to get married," ucap Allea dengan nada memelas, juga dengan wajah sedih yang di buat-buat. Ia yakin dengan cara ini, tidak ada alasan bagi kedua orang tua nya menolak.
" What! What did you say baby?" Dadi Tito terkejut di buat nya.
" Ingin menikah Dad. Aku sayang banget sama pacar aku, ku mohon Dad. Percayalah pacar ku sangat baik, Mom and Dad pastinya sudah mengetahui itu kan." Allea berusaha meyakinkan kedua orang tua nya.
" Apa kamu sudah seyakin itu nak? Mom tahu kalau Mom and Mad tidak memandang harta pasangan mu, tapi Mom and Dad sangat memandang karakter dan tanggung jawab nya nak. Hanya kamu anak satu-satunya milik kami berdua, Mom and Dad hanya ingin kebahagiaan mu terjamin sayang." Mommy Queen mengutarakan keinginan hati, juga dengan kekhawatiran nya dengan sang suami. Orang tua mana yang tidak menginginkan anak nya bahagia dengan pilihan hati nya?
Itu lah salah satu alasan kedua orang tua itu, membiarkan Allea memilih pujaan hati nya tersendiri. Tanpa adanya ikut campur mereka, banyak hal yang terjadi. Jika orang kaya, banyakan menjodohkan anak nya dengan rekan bisnis nya. Dengan alasan memper erat hubungan, selain itu banyak juga karna investasi. Namun berbeda dengan kedua orang tua ini, sangat tidak ingin mengekang anak. Biar lah anak nya melakukan hal yang menyenangkan hati nya, dengan satu syarat jauh dari hal yang negatif.
" Dadi pikirkan terlebih dahulu sayang. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan," Dady Tito masih menyaring keinginan putri kecil nya.
" Apa lagi yang harus di pikirkan Dad? Biaya? Sangat tidak mungkin, umur? Rasanya aku sudah cukup umur untuk menikah, tanggung jawab? Kekasih ku sangat baik dan bertanggung jawab Mom, Dad. Aku berani jamin," desak Allea yang sepertinya kebelet nikah.
" Emang nya kalian sudah ada rencana, tentang tanggal pernikahan nya?" Tanya Mommy Queen.
" Kalau tentang tanggal sih belum mom, tapi soal akan menikah sudah di bahas. Mungkin dua bulan kedepan, sekalian anniversary ke-3 tahun" Jawab Siti menuangkan ide tersendirinya, tentang tanggal acara pernikahan mereka.
" Baik lah. Dadi setuju, asal kan kamu bahagia." Putus Dadi Tito.
" Yey! Makasih Mom, Dad. love you. Umach, umach," saking senang nya. Allea menciumi kedua pipi Momy and Dady nya.
" Ur wall come baby!" Ucap Mommy Queen dan Dadi Tito bersamaan.
Mereka bertiga melanjutkan acara makan malam, yang biasa meraka laksanakan tiap malam hari. Senyuman selalu mengambang di wajah Allea, setelah mendapat persetujuan dari orang tua nya.
*
" Lah itu Deniro kan? Pacar nya Allea?" Ucap Theresia, yakni teman Allea.
" Woilah benar Cok! Dia jalan bareng cewek, gila sih emang ini. Ini harus di laporkan ini," dengan greget nya Yanti segera mengambil foto, sebagai barang bukti untuk di tunjukkan kepada Allea.
" Parah sih. Masa iya Meraka ke club, anjir mana Allea cinta banget sama tu cowok. Kasian Allea," sambung Theresia lagi.
" Bener tuh. Gayaan banget tu cowok!" Kesel Yanti menimpali.
Yanti segera mengirim foto itu kepada Allea, tanpa menunggu lama pesan itu telah centang biru. Artinya sudah di baca oleh nya.
Satu.
Dua.
Tiga.
Hingga lima menit tak ada jawaban, sekedar mengetik pun tidak ada.
" Si*lan. Di read dongan Cok! Gila sih emang, nyesel gue. Mending hapus lagi," maki Yanti merasa kesal, dengan chat yang hanya sekedar di baca.
" Hahaha..." Tawa There pecah mendengar nada kesal Yanti, sebab tidak mendapat balasan chat.
" Lihat aja! Gue gak mau urusan pacaran dia, sekalipun gue gak bakal mau. Kesal banget gue!" Yanti masih dengan kekesalan yang ber api-api.
" Yaudah gak usah di lanjut. Pulang yok!" Ajak There.
Akhirnya mereka berdua meninggalkan club malam, tujuan mereka kesini hanya ingin mencari pacar Yanti namun tak ada di tempat itu. Malah menemukan pacar Allea, bukan bermaksud lain dengan kedatangan mereka berdua ke tempat ini.
*
Sementara di tempat lain...
Allea merasa sakit hati dengan gambar yang di kirimkan Yanti kepada nya, namun ia tidak bisa langsung memercayai nya. Harus menanyakan kepada pacar nya nanti, jika nomor nya sudah aktif.
Dua jam menunggu, namun pesan Allea tak kunjung centang dua. Hingga ia tertidur.
...****************...
HALO GUYSS, AKU MAU PROMOSIIN BUKU KEDUA KU
Halo guyss, jangan lupa jempolnya ya. maaf kalau banyak typo, aku butuh dukungan kalian semua, aku hanya penulis yang menuangkan haluan ku. Bagi yang suka mari lanjutkan keseruan ceritanya, bagi yang tidak suka tidak apa-apa boleh di skip. Timaaciiiiii❤️
Jangan lupa follow Ig aku @kesyaaa_V
" Hoam..." Allea terbangun.
" Astaga. Udah pagi!" Lanjut nya lagi, terkejut melihat jarum jam menunjuk pada pukul 07:07.
Hal pertama yang di lakukan Allea adalah, memeriksa handphone nya yang terdampar di ranjang.
" Belum di balas," imbuh Allea dengan lemas.
Tak punya pilihan lain, akhirnya ia memilih menghubungi saja.
Panggilan pertama tidak di angkat.
Panggilan kedua tidak di angkat.
Panggilan ketiga.
Baru lah di angkat.
" Selamat pagi sayang..." Sapa Allea kegirangan, karena panggilan nya tersambung.
" Pagi sayang," jawab Deniro dengan suara berat, kas suara baru bangun tidur.
" Kamu baru bangun yah? Maaf ya aku ganggu," ucap Allea merasa tidak enak.
" No problem sayang. Ada apa?"
" Aku mau nanya. Tadi malam kamu jalan sama siapa? Yanti kirim foto kamu bareng cewek, kayak di club gitu. Kamu jawab jujur ya sayang," kata Allea menunggu jawaban.
Deniro sempat terkejut, tapi sebisa mungkin ia memberi alasan. Supaya tidak menimbulkan masalah, ia juga dengan mudah mencari alasan untuk mengelabui sang kekasih.
" O-oh itu tetangga aku sayang. Itu loh yang rumah nya cat warna hijau, mamah nya minta tolong sama aku buat jemput anak nya di sana. Katanya mamah nya gak kuat kali dengar musik di dalam keras, kebetulan tadi malam aku baru pulang waktu kita jumpa. Yaudah deh aku iyain, kan gak mungkin aku tolak sayang." Deniro akhirnya mencari alasan, yang masuk akal supaya pacar nya tidak curiga.
" Owh begitu toh. Yasudah aku lebih percaya sama kamu, oh ya jam tangan nya bentar lagi nyampe sayang. Nanti kita ketemu ya, aku juga udah kangen banget sama kamu." Allea masih bisa mencerna alasan itu.
" Wah cepat sekali sayang. Yasudah sepulang kerja aku langsung temui kamu nanti!" Pekik Deniro kegirangan, karna barang yang ia impikan akan segera jatuh ke tangan nya.
" Okey sayang!"
Panggilan terputus.
Allea segera menuju kamar mandi, membersihkan badan nya. Lalu menggunakan pakaian yang visual untuk ia gunakan ke kantor Dadi nya, ia sudah berjanji kepada Dadi menemani Dadi nya ke kantor hari ini.
" Selamat pagi tayang-tayang na acuu!" Sapa Allea menggemaskan suara nya, maklum saja karna ia di perlakukan seperti anak kecil di rumah ini.
" Pagi sayang!" Jawab Mommy Queen dan Dadi Tito bersamaan.
" Wah anak Dadi udah siap-siap yah," heran Dadi Tito merasa heran dengan putri kecil nya, tumben-tumbenan gak mengeluh ketika di ajak ke kantor. Sebab putri kecil nya sangat malas, jika berurusan dengan yang nama nya kantor!.
" Udah dong.. Kan harus taat orang tua," bangga Allea menjawab.
" Iya lah Dad. Orang dia ada mau nya makanya gitu, apalagi semalam udah dapat restu. Siapa yang gak kesenangan gini," jawab mommy Queen, yang paham betul dengan hati putri semata wayangnya.
" Hehehe..."
Mereka bertiga melanjutkan sarapan bersama, di hiasi dengan canda tawa. Tak lupa Allea mengutarakan wedding dream nya, supaya Mommy dan Dadi nya bisa berkonsultasi dengan WO (wedding organizer) nanti nya.
*
Sarapan telah usai. Dadi Tito dan Allea berangkat bersamaan, sementara Mommy Queen akan menghadiri acara arisan nya.
" Dadi. Apa gak boleh jabatan Deniro di naikkan?" Tanya Allea di tengah-tengah keheningan mereka.
" Jabatan dia sudah lumayan sayang," jawab Dadi Tito.
" Plis lah Dad! Sebentar lagi Deniro yang jadi kepala keluarga ku, gak mungkin dia hanya sebagai content writer." Keluh Allea.
" Aman. Kalau acara pernikahan kalian sudah selesai, Dadi akan mengatur semua nya." Jawab Dadi Tito dengan enteng.
" Otheyyy. Timaacii Dadi,"
Tak terasa mereka telah tiba di perusahaan, yang menjulang tinggi. Yaitu PT Darmawan GC.
Para karyawan menyapa keduanya dengan hangat, banyak pula yang terkagum dengan kadar kecantikan Allea. Membuat jiwa insecure para perempuan meronta-ronta.
" Selamat pagi Pak Tito!" Terdengar suara berat dari arah belakang.
" Pagi. Wow Sudirman, kapan kamu tiba?!" Tanya Dadi Tito tak percaya, melihat kedatangan sahabat dekat nya.
" Aku hanya sedang ada urusan di sekitar sini Tito, jadi sempatkan untuk singgah. Oh apakah ini Allea?" Atensi pak Sudirman beralih kepada Allea yang berdiri, hanya menyimak saja.
" Betul Man. Dia putri kecil ku, wah ternyata kau juga membawa anak mu?" Kaget Dadi Tito yang melihat seorang laki-laki dengan jas lengkap, berjalan dari arah belakang Sudirman.
" Ya betul. Allea kamu makin dewasa dan makin cantik aja nak," puji pak Sudirman, tak bisa di pungkiri bahwa kenyataan nya memang Allea adalah wanita cantik.
" Terimakasih om." Senyum Allea.
" Mari keruangan ku."
Mereka ber-empat memasuki lift khusus untuk Dadi Tito serta keluarga nya, menuju ruangan Tito.
Perbincangan hangat menyelimuti suasana itu, Allea hanya menyimak saja. Sementara Prayoga ikut nimbrung sesekali dalam perbincangan itu.
" Oh ya. Allea Mau tidak jadi menantu om?" Tanya Sudirman terkekeh.
Sontak Allea terkejut, namun ia langsung menguasai dirinya.
" Maaf om. Sebelum nya saya sudah mau menikah, sekalian aja undangan nya aku kasih tahu sekarang. But untuk tanggal nya belum nemu sih om," beritahu Allea.
" Oalah udah mau nikah toh. Kasian anak saya, gak nikah-nikah. Curiga saya, apa jangan-jangan dia suka sama cowo yah," tebak Sudirman.
Sontak hal itu mengundang tawa Allea dan Tito.
*
Hari sudah semakin sore. Pekerjaan di kantor lumayan banyak, membuat Allea lelah. Namun tidak apa-apa, untuk sementara ini ia akan dengan senang hati membantu Dadi nya.
" Dadi pulang yok! Aku udah capek," rengek Allea dengan meregangkan otot-otot nya.
" Ayok!"
Akhirnya anak dan Dadi itu pun pulang bersamaan kerumah.
Setibanya di rumah, Allea langsung membersihkan tubuh nya. Mengingat janji nya dengan sang pujaan hati nya.
Namun sepertinya itu akan tertunda, karena Oma nya datang dengan tiba-tiba kerumah.
" Allea... Cucu Oma, kesayangan Oma." Seru Oma Riana, memeluk cucu kesayangan nya melepas rindu.
" Oma..." Begitu juga Allea tak kalah senang, melihat kedatangan sang Oma.
Aksi peluk-pelukan itu pun berangsur lumayan lama, namun raut bahagia Allea seketika redup. Melihat kedatangan seorang laki-laki yang tak di sukai nya.
" Oma kok dia ikut sih!" Sentak Allea tak suka.
" Udah kamu gak boleh begitu sayang, dia itu juga sepupu kamu. Jangan membeda-bedakan orang ya nak," peringat Oma Riana kepada cucu nya.
" Ya tapi kan aku gak suka Oma. Dia jahat, genit juga." Sentak Allea lagi.
" Sudah-sudah. Kamu lihat dulu kado yang oma bawa dari Jerman," ucap Oma Riana mengurangi kekesalan sang cucu.
" Iya deh!"
Sebelum Allea akan berpetualang dengan oleh-oleh yang di bawa Oma Riana, tak lupa ia mengabari kepada pujaan hati nya untuk mengundur waktu. Namun ia memberitahu bahwa supir pribadinya, akan mengantarkan kerumah nya.
...****************...
GUYSS AKU MAU PROMOSI KARYA AKU LAGI YA, MARI DI BACA YA SAYY.
Halo guyss, jangan lupa jempolnya ya. maaf kalau banyak typo, aku butuh dukungan kalian semua, aku hanya penulis yang menuangkan haluan ku. Bagi yang suka mari lanjutkan keseruan ceritanya, bagi yang tidak suka tidak apa-apa boleh di skip. Timaaciiiiii❤️
Jangan lupa follow Ig aku ya @kesyaaa_V
" Mah. Allea akan menikah, rencananya dua bulan kedepan." Di tengah-tengah perbincangan, Dadi Tito mengungkit hal ini. Bagaimanapun itu, mereka butuh persetujuan Oma Riana.
" Hah? Yang bener saja, keluarga nya dari kalangan mana?" Hal yang pertama sekali Oma tanyakan adalah kalangan.
" Hanya orang sederhana, bekerja di perusahaan Darmawan Gc mah." Jawab Dadi Tito lagi.
" Astaga cucu Oma yang paling cantik. Kenapa sama harus orang biasa? Kan masih banyak anak dari rekan bisnis Dadi kamu!" Oma Riana tak bisa memikirkan hal yang baru saja ia dengar.
" Mah. Aku gak mau mengekang putri ku, biar lah dia memilih pilihan hati nya. Mamah pasti tau bagaimana rasanya di jodoh nya, tidak semua akan berlangsung bahagia. Laki-laki yang akan menikahi Allea juga orang yang baik, hanya saja minus harta. Lagian untuk apa mencari harta? Harta kami juga sudah banyak mampu untuk tujuh turunan." Dadi Tito membela Allea di depan Oma nya, takut putri kecil nya akan sakit hati dan kecewa nanti nya.
" Oma tidak bisa memikirkan hal ini Allea. Kenapa harus orang sederhana, bagaimana nanti pandangan orang maupun rekan kerja Dadi mu kepada Dadi mu." Oma tetap bertahan, seakan-akan kurang setuju. Memang ini lah yang Dadi Tito takut kan, karna Oma Riana sangat menjaga yang nama nya nama baik. Terlebih lagi mereka keluarga yang terpandang, banyak yang mengenal mereka. Satu hal lagi yang Oma Riana takut kan adalah, teman arisan nya mungkin akan membicarai nya. Sebab teman arisannya, bukan nya orang yang sembarangan.
" Oma hargai keputusan Allea dan kemauan Allea, Allea mau bahagia dengan keputusan Allea sendiri. Allea tidak butuh harta, hanya butuh kebaikan dan kasih sayang. Oma terima ya Oma," bujuk Allea kepada Oma Riana.
" Oma masih belum bisa terima!" Oma Riana tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
" Oma plis!" Allea tidak tahu bagaimana caranya membujuk Oma nya, sebab seumur ia hidup baru kali ini akan membujuk Oma nya. Biasanya dirinya lah yang membujuk Oma Riana, saat merajuk dan kecewa.
Karna tidak mendapat jawaban yang pas di hati nya, Allea memilih pergi begitu saja memasuki kamar nya.
Dadi Tito dan Mommy Queen tidak tega melihat putrinya, keduanya membujuk Oma Riana dengan sangat lembut. Sementara Richman sedikit kecewa mendengar kabar kalau Allea akan menikah, sebab tujuan nya ikut ke Indonesia adalah untuk menggombal dan merayu sang sepupu. Richman menyukai Allea sejak dulu, namun tak kunjung mendapat balasan. Dan yang ia dengar saat ini adalah, bahwa Allea akan menikah. Kit heart.
Akhirnya dengan segala bujukan yang di utarakan, Oma Riana mau. Tapi tidak menjamin, kalau ia akan sudah dengan calon suami Allea. Sontak Dadi Tito dan Mommy Queen bahagia, mendapatkan persetujuan juga putri mereka tidak akan sedih lagi.
" Putri kecil nya Dadi lagi apa?" Dengan kesepakatan, akhirnya Dadi Tito lah yang menghampiri Allea ke kamar nya. Sementara Mommy Queen, akan menemani Oma Riana dan juga Richman di bawah.
" Lea mau sendiri!" Jawab Allea dengan ketus, memalingkan wajah nya dari arah pintu.
" Yakin gak mau dengar kabar bahagia? Yakin kamu mau ngusir Dadi kamu?" Tanya Dadi Tito sengaja memancing.
" Ihhh. Dadi ngeselin banget sih!" Sentak Allea.
Bukan nya marah, Dadi Tito terkekeh melihat sifat menggemaskan putri kecil nya. Lalu Dadi Tito mengambil langkah, untuk ikut duduk di samping putri nya.
" Oma udah setuju. Kamu jangan nangis lagi dong," Beritahu Dadi Tito.
" Benarkah Dad?!" Seketika binar senang, terpancar di wajah Allea.
" Benar sayang. Dadi san Mommy bujuk Oma tadi, tapi Oma bilang. Walaupun Oma setuju, bukan berarti Oma mau menerima calon suami kamu dengan baik nanti nya." Ucap Dadi Tito lagi.
" Oke deh. Yang penting Om setuju,"
Allea langsung memeluk Dadi nya dengan erat, bangga dengan Dadi dan Mommy nya yang selalu menuruti kemauan nya. Bahkan berusaha apapun itu, yang penting kemauan nya terpenuhi. Sejauh ini ia belum pernah kecewa dengan Dadi dan Mommy nya, Karna memberikan seluruhnya kepada nya.
" Tapi kamu harus ingat. Jangan sekali-kali kamu menceritakan Masalah kecil keluarga mu nanti ke Oma, cukup hanya kepada Mommy dan Dadi saja nanti. Dadi takut, Oma malah mengungkit hal ini di kemudian hari. Bukan nya Dadi mau menakut-nakuti mu sayang, tapi Dadi hanya menjaga saja." Dadi Tito membalas pelukan hangat itu.
" Siap Dadi. Makasih ya Dadi, selalu nurutin kemauan Lea. Lea bangga punya orang tau seperti kalian, gak pernah memaksa kehendak Mommy dan Dadi yang harus Lea turuti. Malah memberi kebebasan kepada Lea, Lea juga kadang kasian lihat teman yang di paksa harus jadi ini itu. Tapi Mommy dan Dadi adalah versi orang tua yang sangat sempurna, dan pengertian." Ungkap Allea dengan bangga, tak sadar air mata menetes di wajah mulus nya.
" Setiap orang tua memiliki cara tersendiri, untuk mendidik anak-anak nya. Semua orang tua gak mua anak nya terjerumus ke hal-hal yang negatif, makanya banyak yang bertindak keras. Maybe karna anak nya memiliki sifat yang keras kepala, susah di atur. Cara orang tau mendidik anak itu, sesuai dengan perilaku si anak." Sedikit Dadi Tito menjelaskan, supaya ada bekal untuk putri nya di kemudian hari.
" I know Dad. Love you Dad!" Seru Allea, masih dengan setia memeluk Dadi nya.
" Walaupun kamu sudah menikah nanti nya, kamu tetap jadi putri kecil nya Dadi. Gak boleh berubah, hanya kamu harta satu-satunya yang dimiliki Mommy dan Dadi. Dadi harap kamu harus bisa dewasa menyikapi masalah nanti nya, jika kamu sudah berkeluarga. Saling percaya dengan suami, saling mengerti. Memaksakan suatu hal itu kurang baik, kita gak tahu dia bisa atau enggak. Dadi hanya berharap di kemudian hari kamu semakin bahagia, dengan pilihan kamu sendiri. Bahagia mu adalah bahagia kami nak!" Tak terasa tetes air mata sudah mengucur di wajah Tito yang masih ketat.
" Siap Dadi. Kalaupun aku sudah berkeluarga, kalian lah yang menjadi tempat pulang ku. Jangan pernah berubah Dadi, maaf ya aku belum bisa bahagia in Dadi. Belum bisa bawa Mom and Dad jalan-jalan dengan uang Lea sendiri, Karna sekeras apapun allea bekerja. Uang Dadi yang akan tetap lebih banyak, heheh.." Kekeh Allea.
" Gak papa sayang. Kami sudah bahagia memiliki anak penurut seperti mu sayang, harta Dadi and Mommy juga harta kamu sayang. Untuk siapa lagi nanti di bagi? Kan hanya kamu paling juga nanti sama cucu Dadi kalau sudah lahir."
Mereka berdua melanjutkan perbincangan, hingga Allea tertidur. Tito membaringkan Allea di ranjang nya, dan mencium kening putri kecil nya dengan lembut.
...****************...
Halo guyss, jangan lupa jempolnya ya. maaf kalau banyak typo, aku butuh dukungan kalian semua, aku hanya penulis yang menuangkan haluan ku. Bagi yang suka mari lanjutkan keseruan ceritanya, bagi yang tidak suka tidak apa-apa boleh di skip. Timaaciiiiii❤️
Jangan lupa follow Ig aku ya @kesyaaa_V
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!