Panggil aku Andira..!!!
Andira Martin . Aku mempunyai kakak laki-laki bernama Andara Martin , kami hanya berbeda 1 tahun , Dia sekarang berkerja sebagai Presdir di perusahaan keluarga kami . Keluarga kami adalah keluarga terpandang di negara ini .
Aku sudah lulus kuliah . Aku lulusan Hardvard tahun lalu , aku termasuk siswa yang berprestasi . Sekarang aku berkerja di perusahaan keluargaku , aku berkerja menjadi seorang desaigner. Dalam satu tahun berkarya aku sudah banyak mendapatkan penghargaan.
Sewaktu aku masih kecil , aku tinggal dengan kakek ku di kota x . Aku di ajarkan beberapa bela diri oleh kakek , sehingga aku pernah ikut kejuaraan taekwondo dan alhasil aku memenangkan beberapa piala sejak kecil .
Aku mempunyai satu sahabat dan bagusnya lagi dia adalah sepupu ku , sejak kecil dia ikut kakek ku sehingga kami pun hidup bersama. Dia juga sering memenangkan piala atas prestasinya . Karena sejak kecil kami bersama , akhirnya setiap sekolah hingga kuliah kami tetap bersama hanya bedanya aku jurusan desaigner sedangkan dia jurusan pemograman (Komputer).
Bukan hanya di ajarkan bela diri , aku dan sepupu ku bahkan di ajarkan cara menggunakan senjata , merakit , bahkan membuatnya . Bukan hanya itu , kami juga membuat alat-alat canggih , seperti jam bermerk Channel kami rubah menjadi jam yang mempunyai ruang seluas cintaku padamu hehe... Bercanda . Jam tersebut di desain khusus oleh kami sehingga kami bisa memasukkan benda apapun ke dalam nya , bahkan kami sudah memasukkan Istana Inggris hehe ... Jadi kami tidak perlu repot-repot untuk membawa benda berat .
Tak hanya itu , kami pun memodifikasi sebuah laptop . Kita tidak perlu mencharger menggunakan listrik , hanya perlu menggunakan sinar matahari sebagai charger nya , keren bukan? hehe ...
Dan laptop tersebut sangat keren , jika kita menginginkan sebuah HP maka akan muncul dari laptop tersebut . (Canggih kan? hehe...)
Karena permintaan kakek , kami sangat berusaha untuk menguasai yang kakek ajarkan , akhirnya kami pun bisa menguasai itu dengan waktu yang cukup lama tapi dengan hasil yang luar biasa , contohnya Jam dan laptop tersebut .
Nama sepupu ku adalah Rianda Martin . Kenapa keluarga kami nama belakangnya Martin , karena kakek kami bernama Alexander Martin dan itu sudah turun temurun mengikuti nama orang tua terdahulu .
Kami sering membaca novel di waktu kami senggang , dan kami sangat berharap bahwa kehidupan kami seperti di novel-novel fantasy itu . Bukankah menyenangkan jika kami berpetualang seperti yang kami baca di novel? Hufth... Halusinasi yang absurd .
Masalah kekasih ? Jangan tanya , kami sendiri tidak tertarik dengan laki-laki . Karena kami pun tidak merasakan jatuh cinta , sebenarnya banyak yang mengejar kami , tapi kami tidak tertarik sama sekali .
Pernah kami memiliki teman yang mempunyai kekasih , tapi akhir ceritanya kekasih teman kami selingkuh dan itu membuat kami acuh kepada laki-laki .
Skipp !!!
Aku dan Rianda berencana untuk berlibur ke puncak !
"Rianda , ayok liburan ..! Gue bosen nih !!" Seru Andira
"Ayok lah , gue juga bosen ngelihat komputer terus , bisa-bisa mataku copot !" Jawab Rianda
"Ok deh ,,, kita pergi besok ya ! Masalah tempat gue udah reservasi !" Seru Andira
"Ok ,,, !" Jawab Rianda
Keesokan harinya mereka berangkat dari mansion (Oiya mereka tinggal dalam mansion yang sama) .
"Cuzzz... Otw !" Seru Andira .
"Btw , Lo udah bilang ke bokap Lo kan kalau kita bakal pergi?" Tanya Rianda .
"Tenang aja , gue udah bilang ke bang Andara ntar juga di sampein ke bokap !" Jawab Andira .
"Ok deh ,,, Let's go !" Seru Rianda .
Perjalanan ke puncak sebenarnya butuh waktu 3 Jam untuk waktu normal . Tapi karena Rianda yang mengendarai Mobil , maka mereka hanya butuh waktu 1 jam setengah .
(Buseeet dah... Gila bener tuh Rianda )
"Seperti biasa , Lo kenceng banget kalau udah masalah mobil ...! Seru Andira .
"Iya dong ..!!!" Jawab Rianda
Setelah mendekati puncak lebih tepatnya villa , Hujan turun sangat lebat bahkan petir saling menyambar .
"Beberapa menit lagi kita bakal sampai ke villa keluarga kita! Lo harus hati-hati , ini licin banget jalanannya " Ucap Andira ...
"Hemm... kok bisa selicin ini sih , udah hujan melulu lagi !" Jawab Rianda .
"Iya , gue juga gak tau kenapa perasaan gue gak enak deh ngelihat petir saling menyambar tuh " Seru Andira .
"Hah... kirain gue doang yang ngerasa gak enak sama perasaan gue , ternyata Lo juga ya !" Jawab Rianda
"Hufth ,,, tenang-tenang , bentar lagi nyampe villa !" Seru keduanya .
Tapi ketika mereka hampir mendekati jalan masuk menuju villa , mobil mereka tersambar petir dan mereka terjatuh ke jurang yang sangat dalam .
"Ahhhhh... " teriak mereka .
"Gue gak mau mati ,,, !!!" Teriak keduanya .
Ketika itu juga , raga dan jiwa mereka melintasi ruang dan waktu ke zaman kuno .
Di hutan kematian !!!
"Aduh ,,, kepala gue pusing banget !" Ucap Rianda memegang kepala sambil duduk .
"Ini ,,, ini dimana ?" Tanya Andira
Mereka berdua kebingungan , karena saat ini mereka berada di tempat yang asing .
"Seingat gue , kita jatuh ke jurang deh kenapa kita di hutan ini ? Ini ... kita belum mati kan?" Tanya Rianda takut .
"Husth ... kita masih hidup , kalau gak percaya cubit tuh pipi Lo !" Ucap Andira .
"Terus , kenapa kita di sini? Sumpah gue bingung ... Kita gak ke zaman kuno kan?" Tanya Rianda .
"Zaman kuno? Hah... Jangan-jangan beneran apa yang Lo omongin , coba pikirin . Kita kecelakaan masuk ke jurang seharusnya mati , terus kenapa kita berada di hutan ini dengan keadaan hidup tanpa luka parah coba? kan gak masuk akal!! Seru Andira ...
"Wah ... bener nih kalau di pikir-pikir , gak mungkin kita masih hidup gitu aja setelah jatuh ke jurang? pasti kita time travel ke zaman kuno ,,, gila , gue sempat berpikir berpetualang ke zaman kuno , tapi gue gak nyangka ini kita beneran ? Wah hebat banget...!!" Jawab Rianda heboh .
"Tapi gue masih gak ngerti kenapa kita time travel begini ? Terus gimana sama keluarga kita di sana , pasti mereka khawatir deh sama kita ... mungkin mereka taunya kita udah mati di jurang itu tapi nyatanya kita malah pindah ke zaman kuno ini !" Seru Andira khawatir...
"Iya gue juga berpikir gitu , gimana dengan kakek kita pasti mereka sangat terpukul atas kehilangan kita !" Jawab Rianda sedih ...
Saat mereka sibuk dengan pikiran mereka , munculah sesosok manusia dengan sinar yang sangat menyilaukan membuat Andira dan Rianda menutup mata seketika .
"Wah ,,, cahaya apaan nih , silau banget ... mata gue sampai sakit !" Seru Rianda .
"Mana gue tau Gobl** , mata gue juga gak tahan sama sinarnya huhh!" Keluh Andira .
Mereka sibuk dengan debatan mereka , sehingga mereka lupa dengan sesuatu yang mereka debatkan , karena merasa di abaikan ketika itu juga laki-laki tersebut berbicara ...
"Bukalah mata kalian !!" Seru laki-laki tersebut .
Ketika mereka membuka mata , mereka melihat laki-laki yang sangat tampan , memiliki tubuh tinggi , hidung mancung , bibir sexy , manik mata abu-abu , kulit seputih salju dengan pakaian berwarna putih berterbangan tertiup angin , sangat tampan bahkan mendekati cantik ...
'Sungguh indah ciptaan mu Tuhan ' Benak keduanya berbinar .
Apakah yang akan terjadi dengan keduanya? Ikuti terus kisah mereka ya !!!
Jangan lupa like , vote dan komen yah ...
♥️♥️♥️
Pikiran keduanya seakan melayang-layang karena melihat laki-laki setampan itu . Tapi tersadar setelah laki-laki itu berbicara .
"Aku tahu aku tampan !" Seru laki-laki itu .
"Cihh pede banget , sumpah !" Seru keduanya . Tapi beneran sih , batin mereka .
"Kalian tahu siapa aku?" Tanya laki-laki itu .
Krik.. krik .. krik... suara jangkrik sampai terdengar ...
"Loh,,, kita baru ketemu juga , gimana kami bisa tau kamu siapa coba?" Cetus Rianda
"Aku adalah dewa yang memanggil kalian ke dimensi ini !" Seru laki-laki itu .
"What?? Jadi Lo yang ngerencanain ini semua?" Tanya Rianda
"Iya , kalian berdua adalah reinkarnasi dari Putri kerajaan dari masa ini , kalian di tugaskan untuk menggantikan mereka agar kalian bisa mengubah takdir kalian!" Ucap laki-laki itu .
"Maksud Lo ? kita adalah reinkarnasi dari Putri-putri itu ? Terus mereka kemana? " Tanya Andira
"Mereka telah mati karena di bunuh oleh orang suruhan adik angkat kalian !" Jawab laki-laki itu .
"Terus jasad mereka?" Tanya Rianda bingung .
"Jasad mereka telah hilang !" Jawab laki-laki itu .
"Tenang , masalah kalian di dunia modern tetap aman , kalian bisa kembali ke masa itu jika kalian sudah memperbaiki takdir kalian di sini !" Ucap laki-laki itu lagi .
Mereka berdua hanya terdiam membisu , seakan-akan mereka sedang mencerna apa yang di katakan laki-laki itu .
"Baiklah , aku hanya ingin menyampaikan itu ,,, selebihnya kalian hadapi sendiri !" Seketika laki-laki itu pergi meninggalkan mereka dengan seberkas cahaya yang menyilaukan .
Mereka berdua masih bingung dengan keadaan mereka , sungguh ini adalah hal yang sangat susah untuk di pahami .
'Kruk.. kruk .. kruk...' suara terdengar dari perut Andira .
"Gue laper ...!" Lesu Andira.
Mereka langsung bergegas mencari buruan di hutan. Hutan itu memiliki pohon yang sangat tinggi dan besar , bahkan di penuhi dengan kabut tebal . Sinar matahari terlihat dari celah-celah dedaunan yang rimbun , cukup membantu mereka untuk melihat . Hutan ini bagaikan hutan tanpa kehidupan , sangat menyeramkan .
Mereka terus mencari seekor kelinci yang mereka lihat , namun kelinci itu sangat cepat sehingga mereka kesulitan menangkapnya . Namun mereka tidak ingin menyerah begitu saja , mereka mengejar kelinci itu sampai ke tengah hutan .
Mereka berhasil mendapatkan kelinci itu , dan mereka mulai membuat api untuk memanggang daging kelinci itu .
Setelah selesai makan mereka mendapatkan energi untuk melanjut kan perjalanan .
Mereka berdua ingin cepat tau siapa jati diri mereka di dunia ini .
Mereka mulai berjalan keluar dari hutan kematian , dan melihat sebuah pedesaan yang tidak terlalu ramai .
Sebelum itu mereka merubah pakaian mereka sesuai yang mereka lihat di pedesaan itu , dan tak lupa mereka memakai cadar untuk menutupi identitas mereka .
Mereka memasuki pasar itu dan melihat laki-laki yang sedang berdiri dan kemudian menghampiri nya .
"Permisi tuan! apakah anda tau arah menuju ke kota?" Tanya Andira sopan .
Laki-laki itu menoleh ke arah Andira dan Rianda .
"Kalian pergilah ke arah timur , ikuti terus jalan itu !" Sambil menunjukkan jalan yang mengarah ke arah timur .
"Terimakasih tuan , !" Seru Rianda dan Andira .
"Kalian bukan berasal dari kerajaan ini ?" Tanya Laki-laki itu .
"Iya tuan , kami adalah seorang pengelana !" Seru Rianda .
"Hati-hati..!!! kerajaan ini sangat berbahaya !" Seru laki-laki itu memperingati keduanya .
"Terimakasih tuan , kami akan mengingat ucapan anda !" Ucap keduanya ...
Laki-laki itu mengangguk , kemudian kembali ke aktivitas yang sedang dia lakukan tadi .
Kami berdua bergegas pergi untuk menyusuri jalan tersebut , langkah kaki kami tampak seirama dengan di iringi cuaca yang terlihat sangat cerah berawan . Sungguh , ini sangat berbeda dengan hutan yang kami singgahi tadi .
Tiupan angin yang sangat menyejukkan kulit kami , pepohonan yang tinggi menjulang menghiasi jalan yang kami lewati . Kami berjalan cukup lama dengan kaki yang sudah terasa lelah . Sebuah gerbang besar terlihat dengan dua pengawal berdiri di depannya berada di ujung jalan ini , kami terus menghampiri mereka .
Kemudian kedua pengawal itu mendorong pintu gerbang itu agar kami bisa memasuki kota . Namun sebelum itu mereka meminta 5 koin emas kepada kami , kami tidak memiliki koin emas tapi kami mempunyai sebuah perhiasan emas dan itu cukup untuk membuat mereka untuk membuka pintu gerbang itu .
Terlihatlah sebuah kota yang sangat ramai , orang-orang berlalu lalang dengan berbagai hasil bawaan yang mereka bawa, anak-anak kecil yang berlarian membuat kota ini sangat ramai .
"Lo lihat? sangat mengagumkan bukan?" Tanya Andira .
"Yups , gue masih gak nyangka kita bakal ke zaman kuno ini !" Jawab Rianda kagum dengan wajah yang tersenyum .
Mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai di sebuah gerbang istana . Terlihatlah dua pengawal berdiri di depannya dengan sebilah pedang di pinggang masing-masing .
"Kalian siapa?" Tanya pengawal itu sambil mengeluarkan pedang dan di arah kan ke mereka .
Kemudian Andira dan Rianda membuka cadar yang mereka pakai .
Para pengawal itu was-was dan detik berikutnya mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat karena melihat wajah putri kerajaan ini yang di kabarkan telah meninggal dunia kemarin .
"Maaf putri , kami tidak tahu jika itu adalah anda !" Ucap pengawal itu menunduk .
"Kalian kami maafkan !" Kemudian salah satu pengawal itu mendorong pintu besar itu dan terlihatlah sebuah istana yang sangat megah , dengan arsitektur bergaya klasik serta di samping kanan kiri menuju aula istana terdapat berbagai macam bunga .
Mereka berdua kemudian masuk menuju ke aula istana untuk menemui ayahanda mereka .
Para pengawal penjaga pintu aula hormat kepada mereka meskipun masih ada rasa terkejut atas kedatangan mereka .
Mereka kemudian masuk tanpa mengumumkan kedatangan mereka .
Tampak di dalamnya terlihat raja dan pangeran serta beberapa menteri duduk lengkap dengan pelayan di samping mereka .
"Ayahanda...!!"Ucap mereka , itu membuat seluruh isi ruangan terkejut apalagi adik angkat mereka .
"Putriku ...Angela ... Neftaza "Ucap sang raja .
Kemudian berlari menghampiri mereka berdua dan langsung memeluk mereka dengan sangat erat ...
'Jadi nama kami adalah Angela dan Neftaza' batin keduanya .
"Ini kalian nak ?" Ucap raja masih tak percaya .
"Iya ini kami ayah !" Ucap keduanya .
Mereka sangat bahagia karena bisa bertemu kembali .
Kemarin istana mendengar bahwa putri Zenquille Angela dan putri Zanquille Neftaza mati terbunuh ketika dalam perjalanan pulang menuju istana dari kunjungan ke kediaman kakek mereka .
Suasana di aula istana sangat mengharukan karena putri kerajaan mereka telah kembali .
"Syukurlah kalian selamat , Deus sangat bersyukur kalian masih hidup " ! Peluk Raja lagi . (Deus sebutan diri sendiri untuk raja)
"Iya ayah , kami berdua selamat dari pembunuh bayaran itu ,,, kami berhasil kabur dari kejaran mereka !" Ucap Angela (Andira) .
"Kalian pasti lelah , istirahat lah sayang !" Ucap Raja .
"Tunggu , kalian tidak ingat dengan Gege kalian !" Datang lah kedua laki-laki menghampiri dengan baju khas pangeran .
Andira dan Rianda terkejut dengan kedua laki-laki itu , karena mereka memiliki paras yang sangat rupawan. Image nya sangat mirip dengan bang Andara Martin, bahkan laki-laki satunya juga seperti bang Rendra Martin, sepupunya.
Jangan lupa like, vote dan komen yah...
♥️♥️♥️
"Gege ...! Kami tidak melupakan kalian ..!!! Jawab keduanya sambil memeluk kedua Gege mereka .
"Syukurlah kalian baik-baik saja , sekarang ayo ke kamar kalian ... Gege antar !" Seru Laki-laki yang mirip dengan bang Andara .
Kami kemudian keluar dari aula menyusuri lorong istana , dengan pelan Gege kami menuntun kami ke arah sebuah kamar dengan langkah kakinya tampak seirama dengan kakiku . Sebuah pintu besar di dorong oleh kedua gege kami . Tampak lah sebuah kamar dengan perabotan kuno yang berkualitas bagus dengan kasur king size . Kamar itu cukup besar untuk sebuah kamar kerajaan (Gak sebesar kamar gue di zaman modern sih , tapi lumayan juga dengan desaign nih kamar) .
Setelah Pangeran yang di sebut Gege oleh putri Angela dan Neftaza pergi , mereka kemudian memanggil para pelayan .
Andira dan Rianda menyuruh para pelayan untuk menyiapkan keperluan mandi .
"Putri ,,, air hangat sudah saya siapkan dengan wewangian mawar untuk putri Angela dan wewangian melati untuk putri Neftaza " Ucap pelayan sambil membungkuk .
"Baiklah , kalian boleh pergi !" Ucap Neftaza .
"Tapi putri... !" Ucapan pelayan terhenti karena di potong oleh Neftaza .
"Mulai sekarang kami mandi sendiri , kalian hanya perlu menyiapkan keperluan kami!" Ucap Neftaza .
"Baiklah putri ,,, kami undur diri !" Ucap para pelayan .
Ketika berada di luar kamar para pelayan saling berbisik .
'Setelah putri kembali dari kunjungan , mereka sangat berbeda' ucap pelayan A .
'Iya , sangat berbeda dengan putri yang biasanya lemah lembut , sekarang mereka sangat tegas' Jawab pelayan B
"Hust... kalian diamlah !" Seru pelayan C
Andira dan Rianda memasuki tempat pemandian , mereka sangat terkejut dengan bak yang di gunakan . Sungguh besar seperti kolam dan penuh dengan bunga mawar serta bunga melati .
Mereka memasuki bak tersebut dan berendam cukup lama , sehingga membuat pikiran mereka sangat tenang dengan bermandikan wewangian yang mereka sukai .
Ini sungguh menenangkan setelah perjalanan jauh mereka . Rasa lelah , rasa letih yang mereka rasakan seketika hilang tergantikan dengan raut wajah tersenyum berbinar .
Skip !!!
Matahari telah terbenam di barat , seakan-akan malu untuk menampakkan wujudnya yang bersinar terang di gantikan dengan suasana gelap sunyi dengan sinar rembulan yang cukup mampu menghiasi indahnya malam .
Angela dan Neftaza menyusuri lorong istana untuk ikut makan malam . Dengan suasana lorong dinding di hiasi dengan obor setiap tiang itu membuat istana ini terlihat misterius karena penerangan yang kurang .
Angela dan Neftaza menggunakan hanfu berwarna merah dan putih , tanpa menggunakan hiasan kepala seperti yang di gunakan oleh kebanyakan para putri .
'Itu sangat berat , hanya untuk makan malam kenapa harus dandan sih ,,, ribet amat '. Benak keduanya .
Kalau bisa mereka akan menggunakan pakaian T-shirt yang lebih mudah tanpa ribet , tapi karena mereka hidup di zaman kuno tidak memungkinkan mereka untuk menggunakan itu selebihnya mereka juga seorang putri , itu akan berasa sangat aneh untuk di lihat oleh orang-orang di kerajaan ini .
Terlihat lah sebuah pintu lalu para pengawal mendorong nya ...
"Yang mulia putri Zenquille Angela dan Zenquille Neftaza memasuki istana !" Ucap pengawal mengumumkan kedatangan mereka .
"Salam dari kami ayah , semoga ayah berumur 1000 tahun!" Ucap keduanya sambil menunduk hormat kepada sang raja .
"Duduklah putriku !" Jawab Raja .
Mereka kemudian duduk menikmati makanan yang sudah tersediakan.
'Astaga ini makanan apa , hanya di rebus ? bisa-bisa lidahku mati rasa ' benak Angela dan Neftaza .
(Sekarang nama mereka kita sebut Angela dan Neftaza)
Ekspresi mereka berdua terlihat oleh sang raja , dan itu membuat sang raja bertanya kepada mereka ...
"Ada apa putriku?" Tanya sang raja ....
"Hemm ,,, tidak ada apa-apa ayah , kami hanya tidak berselera untuk makan makanan ini ... kami akan memakan buah saja !" Jawab Angela kemudian mengambil buah apel merah kemudian memotong nya dan memakannya begitupun Neftaza .
Tingkah mereka tidak terlepas dari pandangan adik angkat mereka , yaitu Zenquille Jeni ...
Neftaza mengetahui itu tapi hanya mengabaikan saja .
"Ayah ,,, nanti kami ingin menemui ayah !" Seru Neftaza .
"Baiklah ,,,, kalian datang saja ke ruangan ayah !" Jawab sang raja .
Mereka pun selesai makan , dan kembali ke kamar masing-masing .
"Ayah ...!" Panggil Angela dan Neftaza sambil memasuki Ruang kerja sang raja ...
Tampaklah sebuah tumpukan kertas yang menggunung di meja kerja , ruangan yang cukup luas dengan beberapa buku tersusun rapi di rak bagian belakang tempat duduk sang ayah . Dan terlihatlah lukisan wilayah kerajaan mereka di dinding samping tempat duduk . Ruangan tempat kerja tersebut membuat mereka kagum dengan tata ruang yang klasik dengan dekorasi yang mengagumkan .
"Apa yang ingin kalian bicarakan ?" Tanya sang ayah .
"Ayah ,,, sebenernya pembunuh bayaran yang ingin membunuh kami adalah suruhan dari adik Jeni ...!" Seru Angela . Dan itu membuat sang ayah syok , karena yang dia tau Jeni adalah putri yang baik .
16 Tahun yang lalu terjadilah perang antar kerajaan untuk memperebutkan wilayah Utara kerajaan kami , dan alhasil banyak rakyat yang tidak bersalah terbunuh karena peperangan itu. Sang raja menemukan anak kecil seusai pulang dari berperang dan anak itu adalah Jeni . Karena orang tua Jeni meninggal , sang raja akhirnya membawanya pulang dan di adopsi oleh nya . Semenjak itulah Jeni menjadi adik dari Angela dan Neftaza . Hubungan mereka sangat baik , namun beberapa tahun kemudian hubungan mereka hancur karena Jeni iri kepada sang kakak , karena sang raja sangat menyayangi mereka dan itu membuat Jeni merasa seperti orang asing . Karena itulah Jeni sering memberikan racun kepada sang kakak tapi itu tidak membuahkan hasil . Dan pada saat Angela dan Neftaza berkunjung ke rumah kakek , itu adalah kesempatan yang bagus untuk membunuh mereka . Sehingga Jeni menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh Angela dan Neftaza . Awalnya Jeni senang mendengar bahwa kakak nya meninggal , tapi kesenangan itu hilang karena munculnya kakak nya tadi siang .
"Apakah kalian serius ?" Tanya sang ayah dengan ekspresi terkejutnya .
"Iya ayah ,,,, sebelumnya hubungan kami berjalan dengan baik , tapi karena ayah sangat sayang kepada kami itu membuat Jeni iri dan dia sering memberikan racun kepada kami , tapi kami hanya diam saja ... sampai hal ini terjadi kemarin membuat kami tidak ingin diam lagi!" Seru Neftaza menjelaskan dengan mengeluarkan surat yang berisikan perintah untuk membunuh mereka .
(surat itu di berikan oleh dewa itu sebelum dia menghilang)
Penjelasan itu membuat sang ayah emosi dan kemudian menyuruh pengawal memanggil Putri Jeni untuk menghadap sang raja di Aula Istana .
Mereka kemudian bergegas memasuki aula .
Terlihatlah para pangeran , menteri kerajaan dan putri Jeni sedang berdiri menghadap ke arah sang raja .
Kemudian sang raja duduk di kursi kebesaran nya sambil menggeram marah .
"Ayah ,,, ada perlu apa memanggil Jeni ?" Tanya putri Jeni .
"Apakah benar , kamu pernah meracuni kedua kakak perempuan mu dan menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh mereka?" Tanya sang raja . Itu membuat seluruh isi aula kaget dan berbisik-bisik ...
'Putri Jeni Setega itu dengan putri Angela dan Neftaza? , sungguh tidak tahu diri ' Ucap para menteri .
"Maaf ayah ,,, Jeni tidak melakukan itu!" Jawab Putri Jeni .
"Terus ini surat apa?" Tanya sang raja marah sambil melempar surat tersebut ...
Putri Jeni berkeringat dingin , dengan tubuh yang sudah bergetar sambil mengambil surat itu .
"Ini...!" Suara Jeni bergetar ketika membuka surat tersebut .
"Maafkan aku ayah , aku melakukan ini karena aku terpaksa . aku ingin mendapatkan kasih sayang ayah , tapi ayah terlalu sayang kapada kakak dan itu membuat ku sangat iri !" Jawab Putri Jeni sambil bersujud .
Pengakuan tersebut membuat isi aula tersebut tercengang , dan itu membuat mereka menghina putri Jeni yang tidak tahu diri .
"Kamu sangat tidak tahu diri Jeni , sekarang kamu bukan lah putriku lagi , mulai sekarang gelar putri di cabut dari namamu , kamu tidak memiliki hak untuk memasuki kerajaan ini lagi !" Ucap sang raja mengusir .
"Maafkan aku ayah ... maafkan aku , aku sangat salah ... aku akan pergi dari kerajaan ini dan merenungkan kesalahan ku !" Ucap Jeni terisak .
Jeni pun pergi dari kerajaan mulai saat itu juga . Itu membuat Angela dan Neftaza dapat menghirup udara segar dengan tenang .
Angela dan Neftaza bukan seseorang yang mudah memaafkan jika bersangkutan dengan diri mereka , sehingga mereka akan sangat kejam dengan seseorang yang berani mengusiknya seperti Jeni .
Jangan lupa like, vote dan komen yah...
♥️♥️♥️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!