NovelToon NovelToon

Aura Si Indigo

Bagian satu

perkenalan...

nama : Aura putri jelita

usia : dua puluh tahun.

karakter : baik, cantik, pintar, ramah

kelebihan : bisa bela diri, dan memiliki kemampuan penglihatan anugrah.

tinggi badan : seratus enam puluh cm.

berat badan : lima puluh lima kg.

nama : Khaizho atala adinugraha.

usia : dua puluh tujuh tahun

karakter : tampan, jutek, galak,

tinggi badan : seratus tujuh puluh lima cm

berat badan : tujuh puluh kg.

nama : Abbymanyu adiutomo

usia : dua puluh tujuh tahun

karakter: tampan, penyayang, lembut, ustadz.

tinggi badan : seratus tujuh puluh tiga cm.

berat badan : tujuh puluh kg.

nama : Kiran putri sania.

usia : dua puluh enam tahun.

karakter : cantik, baik, lemah lembut, kakak tiri Aura.

tinggi badan : seratus enam puluh dua.

berat badan : lima puluh lima kilo gram

nama : Lola amalia laila

usia : dua puluh tahun.

karakter: cantik, sabar, penyayang, sahabat Aura.

tinggi badan :seratus enam puluh cm

berat badan : lima puluh lima kg.

nama : Raden sirna bodas

usia : seribu tahun

karakter : tampan, baik, kuat, tak kasat mata..

tinggi badan : seratus tujuh puluh cm.

berat badan : enam puluh tujuh kg.

Author: ( itulah visual tokoh tokoh yang ada di dalam novel ini, yang gak suka, kalian boleh bayangin tokoh tokoh yang kalian suka ya. terserah mau bayangin kaya gimana 😁)

selamat menikmati....

********

di dalam rumah yang terbilang cukup sederhana terdengar suara seorang wanita yang merintih kesakitan karena sedang melahirkan...

seorang laki laki paruh baya yaitu ayah dari sang wanita yang sedang melahirkan menjaga putrinya yang sedang melahirkan dari gangguan gangguan yang tak kasat mata yang mencoba mengganggunya di ruangan lain..

asap buhun memenuhi ruangan itu..

bahkan di sana juga tercium aroma buhun yang begitu wangi seperti buhun sulaiman yang memang sangat wangi jika di nyalakan.

kebanyakan jika ritual ritual seperti itu memakai kemenyan, namun laki laki paruh baya itu memakai buhun yang berbau wangi walau pun sama dengan kemenyan namun wangi buhun sulaiman membuat kita tenang saat mencium wanginya..

bahkan penjaga tak kasat mata pun yaitu anak buah ayah si wanita itu ikut membantu laki laki paruh baya itu yang sedang berkelahi dengan sosok yang mengganggu putrinya yang sedang melahirkan

" aaaaakkkh sakit," teriak seorang wanita ketika kontraksi menghampiri.

" sabar sayang, sabar ya." ucap sang suami kepada wanita itu dan terus menemani istrinya yang sedang melahirkan.

" aaaah sakit mas," ucap sang istri lagi.

" tarik napas neng..." ucap seorang wanita paruh baya yang di sebut dukun beranak.

memang di kampung itu masih minim dokter bahkan melahirkan saja di tempat itu kebanyakan memanggil dukun beranak atau biasa di sebut parazi di sana.

 di kampung yang terbilang terpencil dan masih asri ini memanggil dokter sangatlah mahal bahkan letak rumah sakit di sana sangatlah jauh dan membutuhkan beberapa jam untuk sampai ke sana, karena tak memungkinkan suaminya itu untuk memanggil dokter karena jaraknya yang begitu jauh.

mau tak mau akhirnya suami dari wanita itu pun memakai jasa dukun beranak saja untuk membantu istrinya melahirkan.

dan untung saja dukun beranak itu masih saudara dengan ayah si wanita yang melahirkan dan sudah banyak juga wanita wanita di kampung itu memakai jasanya.

suaminya itu terus menemani istrinya..

" sakit... mas," ucap istrinya itu kesakitan.

" sabar sayang, aku yakin sebentar lagi juga tidak akan sakit lagi,"ucap sang suami menenangkan Istrinya, sang suami pun seperti merasakan apa yang istrinya rasakan.

" ayo neng sebentar lagi juga keluar neng, ini udah kelihatan kepalanya," ucap sang dukun beranak itu mencoba menenangkan wanita itu.

" sakit ua.." ucap wanita itu tak tahan.

wanita yang sedang melahirkan itu memanggilnya ua karena sang dukun beranak adalah kakak dari ayahnya sendiri yang bernama ua Neti.

" aah... aah... aah... sakit sekali mas," ucap si wanita itu lagi ketika kontraksi datang.

di sana juga ada seorang ibu dari wanita itu yang terus mondar mandir karena cemas putrinya melahirkan karena ini kali pertama untuk putrinya.

" bagaimana ini ceu, apa masih lama," tanya sang ibu kepada kakak suaminya ini.

" eceu sendiri tidak tahu, sepertinya kelahiran anakmu teh ada masalah ini, " ucap ua kepada ibunya itu.

" apa," ucap ibu wanita itu terkejut.

" sakit umi" ucap sang anak menahan kesakitan.

" sabar ya neng," ucap sang ibu yang menghampiri anaknya.

" ini sakit sekali umi," ucap sang anak tak tahan.

" tunggu sebentar, umi panggilkan bapakmu dulu," ucap sang ibu beranjak ke kamar sebelah.

" pak," panggil sang ibu yang begitu cemas dan ibu wanita itu pun mondar mandir karena cemas kepada putrinya.

" duduk atuh umi," ucap salah satu putranya yang terus memperhatikan ibunya yang mundar mandir di depan pintu kamar karena mencemaskan kakaknya.

" bagaimana umi gak cemas by, kakakmu sedang melahirkan.. bahkan ini sudah lama nak," ucap sang ibu yang begitu mencemaskan putrinya itu.

" bapakmu saja tak keluar keluar dari tadi, umi benar benar cemas ini by," ucap sang ibu yang benar benar cemas.

" umi tenang saja, kak Rora pasti baik baik saja," ucap anak kedua yang memanggil wanita yang sedang melahirkan itu Rora

yah... keluarga kecil itu bernama keluarga Karsa adiutomo...mbah Karsa yang biasa di panggil oleh penduduk desa ini,

mbah Karsa ini sangatlah terkenal di desanya itu, bisa di katakan jika mbah Karsa ini memiliki kelebihan yang tak bisa sembarangan orang miliki, bahkan ia juga bisa berkomunikasi dengan bangsa jin lainnya, bukan hanya itu ia juga bisa mengobati berbagai penyakit non medis lainnya. seperti kerasukan, mengobati orang sakit yang di luar nalar,

mbah Karsa memiliki tiga anak, dua putri dan satu putra.

yang pertama bernama Aurora adiutomo biasa di panggil Rora, Rora menikahi duda kaya yang memiliki satu putri dan mereka tinggal di kota Jakarta dan sekarang sedang melahirkan di sini di desanya tempat tinggal dan lahirnya dirinya...

anak kedua bernama Aisyah adiutomo, biasa di panggil Ais. Ais baru berusia delapan belas tahun dan baru saja menikah beberapa hari ini.

anak ketiga bernama Abbymanyu adiutomo biasa di panggil Abby usianya baru tujuh tahun saat ini.

Aurora baru beberapa minggu tinggal di desa karena pernikahan adiknya..

saat hamil besar ia pun terpaksa menuju kampung halamannya untuk menghadiri pernikahan adiknya, saat itu kehamilannya baru delapan bulan lebih namun karena ia kelelahan dan terjatuh ia pun terpaksa melahirkan lebih cepat dari yang di perkirakan,

karena di kampung yang terbilang cukup asri dan masih kental dengan adat istiadat kampung itu, melahirkan di tempat itu terbilang masih sangat rawan bahkan jika melahirkan di tengah malam seperti ini bisanya suka mengundang mahluk mahluk ghaib lainnya bahkan di desa itu terkenal dengan makhluk mahluk yang jahil jahil, dan ada juga mahluk yang mengincar ari ari bayi, dengan itu mbah Karsa wanti wantian menjaga putri dan calon cucunya itu dari mahluk seperti itu.

 Aurora yang memiliki perasa yang peka terhadap mahkluk mahkluk yang berbeda dengan manusia, dan juga Aurora bisa merasakan kehadiran mereka. bahkan ketika ia merasakan kontraksi pun ia merasa jika selalu ada yang memperhatikan dan mengawasinya dari jauh...

bahkan aura di sana begitu sangat menakutkan ketika beranjak malam

yang memiliki kemampuan seperti ayahnya hanya Aurora dan Abby saja, sedangkan Aisyah ia sama sekali tak memiliki kemampuan seperti itu namun, Aurora tak memiliki kemampuan yang kental seperti adiknya abby. Aurora hanya bisa merasakan saja dan mungkin saja kemampuan itu akan menurun kepada anaknya kelak, entahlah Aurora sendiri tidak tahu.

" di mana bapak mas," tanya Aurora ketika merasakan kontraksi yang tak pernah kunjung hilang.

" bapak ada di dalam kamar, Ra, ada apa, apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan sama bapak," tanya suami Aurora yaitu mas Putra.

" aaaah...tidak ada, hanya saja perutku ini sangat sakit sekali mas," ucap Aurora meringis yang semakin kesakitan.

Ia benar benar bingung kenapa rasa sakit saat melahirkan ini seperti berbeda tak seperti melahirkan pada umumnya.

Putra nama sang suami yang mengerti reaksi istrinya mengangguk paham.

" bagaimana ini ua, kenapa bayinya belum juga keluar, padahal ini sudah hampir dua jam Aurora mengalami kontraksi seperti ini " tanya Putra yang begitu penasaran karena istrinya itu belum melahirkan juga.

" ua juga bingung jang, kenapa si neng susah sekali, seperti ada yang menghalangi saja," ucap si ua yang juga kebingungan.

tiba tiba ayahnya Aurora pun keluar dari dalam kamar.

" pak, bagaimana ini," ucap sang ibu kepada suaminya.

" umi tenang saja, insyaallah sebentar lagi Rora bisa melahirkan dengan tenang." ucap mbah Karsa tersenyum.

" Abby, kemari," ucap mbah Karsa.

" ada apa pak," tanya Abby menghampiri.

" kamu jaga di sini, bapak mau lawan demit yang ada di luar dulu " kata mbah Karsa lagi.

Abby hanya mengangguk saja.

" ingat jangan lihat keluar," kata mbah Karsa memperingati Abby.

" memangnya kenapa pak," tanya Abby semakin penasaran.

" nanti kamu bakalan tidak bisa tidur nak," ucap mbah Karsa yang paham jika Abby belum biasa melihat hantu.

" ah iya pak,..." gumam Abby hanya manggut-manggut.

" sudah kamu di sini saja," ucap sang ibu yang mengerti apa maksud dari suaminya.

Bagian Dua

mbah Karsa melawan dedemit yang sedari tadi mengincar cucunya.

" hati hati mbah," ucap salah satu anak buah mbah Karsa.

" astaghfirullah," ucap mbah Karsa terkejut ketika mahluk tinggi besar menyerangnya.

mbah Karsa membaca bismillah dan langsung melawan mahluk tinggi besar itu dengan ajian yang ia miliki.

" bismillahirrahmanirrahim, Allah hu akbar," ucap mbah Karsa dan menyapukan tangannya ke arah mahluk tinggi besar itu,

mahluk tinggi besar itu terpental karena ajian yang di bacakan mbah Karsa sangat tinggi

" uuhuk..." mahluk tinggi besar itu terbatuk dan mengeluarkan darah hitam.

anak buah mbah Karsa melawan dedemit yang lainnya ternyata begitu banyak dedemit yang berupa rupa jenis mengelilingi rumah mbah Karsa.

" hahhahahah... cucumu memang selamat untuk saat ini, tapi tidak dengan putri mu, putrimu berada di tangan ku," ucap mahluk tinggi besar itu sebelum menghilang.

" astaghfirullah, Rora," ucap mbah Karsa lemas karena ia terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam untuk melawan sosok bertubuh besar itu tadi.

" bapak," teriak seseorang ketika melihat mbah Karsa lemas di depan rumah

" nak Ibra," ucap mbah Karsa yang mengenal seseorang itu.

" bapak ngapain di sini," tanya Ibrahim yang biasa di sebut Ibra.

Ibra benar benar bingung melihat mertuanya lemas di depan rumah.

benar... Ibrahim adalah menantu mbah Karsa, yaitu suami dari Aisyah... dan Ibrahim ini adalah seorang santri yang baru lulus dari pesantren sama seperti Aisyah.

ketika mereka berdua lulus dari pesantren Aisyah dan Ibrahim melangsungkan pernikahan,

" bapak harus selamatkan Rora nak Ibra," ucap mbah Karsa lemas dan mencoba berdiri namun kembali tubuhnya itu jatuh lagi.

" kak Rora, memangnya kak Rora kemana, bukannya kak Rora berada di dalam," ucap Ibra lagi.

" benar, hanya saja wiruganya di bawa sosok mahluk bertubuh besar nak," ucap mbah Karsa lagi.

" astaghfirullah," ucap Ibra terkejut.

memang Ibrahim tahu betul bagaimana keluarga istrinya ini seperti apa, Ibra juga tahu betul apa profesi mertuanya ini, pertama kali kenal dengan Aisyah ia sama sekali tak pernah percaya jika hantu atau sejenis lainnya ada, ia juga sedikit tak percaya ketika melihat mbah Karsa melakukan ritual ritual seperti itu, namun setelah ia bisa melihat. karena mbah Karsa yang membuka mata batinnya akhirnya Ibra pun percaya jika di dunia bukan hanya manusia saja yang menempati.

" apa yang bisa Ibra bantu, pak," ucap Ibrahim ingin membantu mertuanya.

" bawa bapak masuk dulu nak," ucap mbah Karsa pelan.

Ibrahim pun membawa mbah Karsa masuk kedalam.

******

di kamar Aurora...

" tarik napas neng.. nah gitu.. ayo.. tahan, iya bagus begitu," ucap ua Neti menuntun Aurora untuk mengeluarkan bayinya.

" ah iya begitu, usahakan lidah nya jangan di gigit, satukan giginya, ya begitu, nah...begitu, ya terus," ucap ua Neti kepada Aurora.

" aah...eeennng..." teriak Aurora mengejan dan alhamdulillah bayinya keluar juga.

oakk...

oakk...

oakk..

tangis bayi itu terdengar kencang.

" alhamdulillah neng bayinya keluar juga," ucap ua Neti ikut senang.

" syukurlah," ucap Aurora senang namun dengan nada yang sangat lemah karena kehabisan tenaga.

ibu Aurora pun langsung menghampiri Aurora dan tersenyum senang melihat bayinya sudah lahir.

" alhamdulillah neng, bayinya lahir juga," ucap ibu Aurora senang,

" iya umi... syukur alhamdulillah," ucap putra yang ikut senang dan langsung menenangkan Istrinya.

" selamat sayang," ucap putra senang.

" perempuan, laki laki, ceu," tanya ibu Aurora penasaran apa jenis kelamin cucunya itu

" perempuan, Sih," ucap ua Neti ikut senang dan memanggil nama ibu Aurora yang bernama Kasih.

" alhamdulillah," ucap sang ibu Aurora yang bernama kasih itu senang.

Aurora semakin merasa aneh ketika tubuhnya kaku dan tak bisa di gerakan.

" mas tubuhku kenapa, kok gak bisa bergerak, rasanya aneh sekali," gumam Aurora semakin lemah.

" ada apa sayang," tanya Putra aneh.

" iya ada apa Rora," tanya umi kasih ikut cemas juga.

" entahlah umi, mas. rasanya... perasaan ku aneh mas, umi, rasanya penglihatanku berputar mas, seperti.... seperti....,"ucap Aurora semakin lemah dan tak sadarkan diri.

" Ra, bangun Ra.. Aurora," panggil putra cemas.

" ua, umi bagaimana ini," tanya Putra.

" ua saja bingung ini jang, neng bangun neng," ucap ua Neti yang ikut panik

" Aurora, Aurora , ya allah kenapa ini," panggil umi kasih ikut cemas.

" bagaimana ini umi," tanya putra cemas.

" umi juga tidak tahu, coba kamu panggil bapak nak," ucap umi kasih cemas.

Putra pun keluar dari dalam kamar dan mencari mbah Karsa.

" ada apa kak, Ais dengar bayinya sudah keluar syukur alhamdulillah," tanya Aisyah penasaran karena melihat kakak iparnya cemas seperti itu.

" bayinya memang sudah keluar, tapi Rora Ais, Rora pingsan," ucap putra cemas.

" apa, astaghfirullah ," ucap Aisyah ikut cemas.

" di mana bapak Ais," tanya Putra cemas.

" bapak lagi di luar kak," ucap Aisyah pelan.

Putra pun mau menghampiri mbah Karsa namun di hadang oleh Aisyah.

" jangan keluar kak," ucap Aisyah pelan.

" tapi Ais... Rora bagaimana, Rora pingsan, kakak harus menemui bapak," ucap putra yang begitu mencemaskan istrinya.

" kak Putra tenang saja, insyaallah kak Rora pasti baik baik saja," ucap Aisyah menenangkan kakak iparnya ini.

" kak putra tunggu bapak di sini saja, Ais mau masuk kedalam dulu, mau lihat kak Rora," kata Aisyah lagi.

Putra pun mengangguk angguk saja.

Aisyah pun menghampiri kakaknya yang tak sadarkan diri itu.

" umi, bagaimana kalo Ais bacakan surat surat al Qur'an, untuk kak Rora," kata Aisyah memberi saran.

" iya Ais, kamu bacakan surat surat al Qur'an saja nak, siapa tahu kakakmu siuman," ucap ibu Aurora dan Aisyah pun membaca bacaan Alquran yang ia bisa di depan kakaknya itu.

Putra mundar mandir di ruangan rumah ia benar benar cemas dengan keadaan istrinya itu.

Abby yang baru sadar pun langsung berbicara kepada kakak iparnya itu.

" berhenti mundar mandir atuh kak, pusing Abby lihatnya," ucap Abby pelan.

Putra pun menghampiri Abby yang tengah duduk di dekat pintu.

" kamu ngapain duduk di sini," tanya putra aneh melihat Abby yang duduk di dekat pintu

" tadi, Abby habis keluar kak," ucap Abby asal.

" kakak kenapa mundar mandir saja dari tadi," tanya Abby lagi.

Putra bingung dengan jawaban Abby yang mengatakan jika baru keluar padahal Putra lihat dari tadi Abby hanya duduk di sana sambil memejamkan matanya.

" bagaimana kakak gak mundar mandir seperti ini by, kakak mu tidak sadarkan diri," ucap Putra kepada adik iparnya yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

" tentu saja kak Rora gak sadar, orang dia di bawa tuh sama mahluk bertubuh besar ke arah sana," ucap Abby asal dna menunjuk ke arah luar.

Putra yang mendengar Abby berbicara seperti itu pun langsung terkejut dan lebih mendekat kepada Abby.

" Abby jangan bercanda, kakak lihat kak Rora masih berada di sana tengah pingsan," ucap Putra lagi.

" ya iya atuh kak, kan yang di bawa sama mahluk besar itu hanya wiruganya saja, tentu saja tubuh kak Rora nya tetap ada di sini," jelas Abby lagi.

Putra sangat tahu jika adik iparnya ini sama dengan istrinya yaitu bisa melihat hal hal ghaib dan mistis di luar nalar seperti itu.

" kakak mau kemana," tanya Abby ketika melihat putra mau keluar.

" kakak mau keluar," ucap Putra cemas.

" jangan keluar kak," kata Abby pelan.

" kenapa!, kakak mau berbicara sama bapak by, jika memang yang tadi kamu katakan itu benar, kakak harus langsung bilang sama bapak, kan," kata Putra pelan.

" tapi.... bapak sedang bertarung di luar kak," kata Abby lagi.

" apa, bertarung," ucap Putra merasa aneh.

" iya kak, bapak lagi bertarung sama mahluk tak kasat mata kak, kata bapak, jangan keluar dulu," kata Abby lagi.

" lalu... bagaimana dengan ka Rora by," ucap Putra cemas.

tak lama pintu rumah depan pun terbuka tampaklah mbah Karsa sedang di tuntun oleh Ibra adik iparnya.

" Ibra... ada apa sama bapak," tanya Putra kepada adik iparnya ini.

" gak tahu kak, tadi Ibra setelah pulang dari masjid menemukan bapak lemah di depan rumah," ucap Ibra pelan.

" tapi tadi kata bapak, kita harus menolong ka Rora, memangnya kak Rora sekarang ada di mana," ucap Ibra lagi.

" Rora ada di kamar, bra, cuma kak Rora pingsan." ucap putra pelan

" astaghfirullah," ucap Ibra ikut cemas

" benar.." ucap mbah Karsa lemah.

" by, tolong ambilkan air untuk bapak," ucap mbah Karsa kepada Abby.

Abby pun dengan menurut mengambilkan air untuk bapaknya.

Bagian Tiga...

Abby pun mengambilkan air untuk bapaknya.

" pak bagaiman ini,? Rora belum sadar juga!," kata umi Kasih..

" tunggu sebentar ya mi, mudah mudahan Rora baik baik saja," ucap mbah Karsa menenangkan Istrinya yang terlihat sangat cemas.

" bagaimana umi tidak cemas pak, lihat anak umi seperti itu," ucap umi Kasih lagi.

" percayalah.. insyaallah Rora baik baik saja," ucap mbah Karsa lagi.

" bagaimana dengan bayinya, apa bayinya baik baik saja," tanya mbah Karsa pelan..

" alhamdulillah bayinya selamat dan sehat Sa, barusan sudah ceceu bersihkan," ucap kakak mbah karsa.

" hatur nuhun ceu," ucap mbah Karsa merasa tenang,

" sama sama, Sa, ini juga kan sudah tugas ceceu untuk membantu anakmu melahirkan," ucap ua Neti lagi.

" ini pak," ucap Abby ketika sudah mengambil air untuk bapaknya.

mbah Karsa pun meminum air itu sampai habis.

" lalu... apa yang harus kita lakukan pak," tanya Putra yang begitu mencemaskan istrinya yang belum juga sadar.

" nak Putra tenang saja, insyaallah Aurora baik baik saja," ucap mbah Karsa lagi.

" sekarang nak putra adzani cucu bapak dulu," ucap mbah Karsa, Putra pun mengangguk dan menghampiri putrinya yang baru saja di mandikan, Putra pun mengadzani anaknya itu.

" bapak mau mencari Rora dulu , bapak juga tidak tahu Rora berada di mana, nak Ibra tolong bantu bapak ya nak," ucap mbah Karsa kepada menantu barunya itu.

" tapi pak, Ibra masih belum bisa menguasai merogo sukmo pak," ucap Ibrahim yang belum bisa merogo sukmo setelah mengenal keluarga Aisyah Ibrahim memperdalam ilmu kanuragannya dan itu juga di ajari langsung oleh mbah Karsa.

" biar Abby saja pak, Abby tahu kak Rora di bawa kemana," ucap Abby pelan.

" apa..! Abby, kan bapak sudah bilang jangan kemana mana ketika bapak berada di luar," kata mbah Karsa terkejut ternyata putranya malah merogo mengikuti kakaknya ketika di bawa.

" abisnya Abby penasaran pak, makanya Abby ikuti tadi," ucap Abby pelan.

" astaghfirullah nak, kamu masih kecil untuk bisa menguasai ilmu itu, tapi... untuk saat ini bapak perlu bantuan mu nak. tidak apa apa untuk saat ini di pakai." ucap mbah Karsa lagi.

Abby pun mengangguk dan langsung bersila dan memejamkan mata.

" tunggu bapak by, kita ke sana nyah bersama sama." ucap mbah Karsa dan Abby pun mengangguk saja.

" nak Ibra membaca surat surat Al-Qur'an saja, seperti yang di lakukan Ais," ucap mbah Karsa lagi Ibra pun mengangguk.

" mudah mudahan bapak bisa membawa balik Rora," ucap mbah Karsa lagi.

" umi sama Ais ikut baca juga ya, kalo tidak berzikir juga gak apa apa, semampu yang kalian bisa saja," ucap mbah Karsa sebelum memejamkan matanya, umi dan Ais pun mengangguk dan langsung membaca al-Qur'an karena mereka tadi sudah ambil wudhu.

ua Neti ikut berdoa juga di sana, paling tidak ia berjaga jaga untuk Aurora dan bayinya. memang keturunan adiutomo pasti memiliki kemampuan masing-masing yang di beri tuhan, begitu juga ua Neti, sedikit banyaknya ua Neti juga bisa membantu.

mbah Karsa pun ikut memejamkan mata dan keluar dari tubuhnya dan benar saja ia benar benar terkejut melihat Abby yang masih kecil bisa menguasai ilmu merogo sukmo.

" subhanallah nak, ternyata kau benar benar bisa menguasai ilmu ini, kau memang keturunan bapak," ucap mbah Karsa pelan.

bukan hanya itu saja mbah Karsa benar benar tak percaya ternyata Abby bisa juga menguasai ajian saepi angin, dengan kilat Abby bisa berlari dan terbang.

" subhanallah..." tak henti henti mbah Karsa memuji muji Abby.

mbah Karsa bingung dari mana Abby bisa mempelajari merogo sukmo dan ajian saepi angin ini, banyak sekali pertanyaan yang ingin mbah Karsa katakan namun untuk saat ini yang penting Aurora selamat dahulu.

Abby dan mbah Karsa pun langsung menuju di mana Aurora di tangkap.

" di sana pak, tadi Abby lihat kak Rora di bawa ke sana ," ucap Abby ketika melihat sebuah goa tua yang entah berantah di mana letaknya.

" astaghfirullah," ucap mbah Karsa bingung baru kali ini ia melihat goa itu.. selama tinggal di desa ia belum pernah melihat atau mendengar tentang goa ini.

" sebenarnya ini di mana by," tanya mbah Karsa penasaran.

" ini tuh di desa sindang anyar pak, masih sedesa dengan kita," ucap Abby yang tahu letak tempat itu karena letak kampung itu bersebelahan dengan kampung mereka yang bernama sindang resmi

" apa...pantas saja bapak belum pernah dengar atau melihat goa ini," tanya mbah Karsa lagi.

" setahu Abby, tempat ini di selimuti halimun pak, jadi bukan sembarang orang bisa melihatnya," jelas Abby lagi.

" kamu tahu dari mana semua ini," tanya mbah karsa lagi.

" Abby tahu dari fatih penjaga kampung kita pak," ucap Abby jujur

" apa...!! maksudmu fatih yang bernama Jaya rasa. kamu sudah bertemu dengan fatih penjaga desa kita ini," tanya mbah Karsa tak percaya.

" sudah pak, bahkan Abby bisa menguasai ajian saepi angin sama merogo sukmo juga dari sang fatih," ucap Abby jujur.

" astaghfirullah, ternyata begitu," ucap mbah karsa yang mengerti dari mana Abby bisa menguasai ajian ajian itu ternyata fatih Jaya rasa yang mengajari Abby.

" masuk atau tidak pak," tanya Abby lagi.

mbah Karsa bingung jika ia masuk ia tak tahu bisa melawan atau tidaknya nanti, namun jika ia tak masuk nasib Aurora bagaimana,

" bagaimana pak, masuk atau tidak," ucap Abby lagi.

" bismillahirrahmanirrahim...ayo kita masuk nak," ajak mbah Karsa.

" lepas lepaskan aku," teriak Aurora ketakutan.

" itu suara kak Rora pak," ucap Abby yang mengenal suara kakaknya.

" ayo kita masuk," ucap mbah Karsa tak perduli bagaimana nanti kedepannya yang penting ia bisa masuk dan membawa anaknya pulang belum juga masuk ke dalam salam seseorang mengangetkan Abby dan juga mbah Karsa.

" assalamualaikum," sapa seorang tak kasat mata tiba tiba.

" astaghfirullah," ucap Abby terkejut.

" walaikumsalam," ucap mbah Karsa.

" fatih" kata Abby yang mengenal sosok fatih itu dan fatih itu yang bernama fatih Jaya rasa penjaga di desanya itu.

" maaf mbah, saya hanya di suruh oleh sang ratu, dan saya selaku penjaga desa sebelah dan termasuk desa ini juga meminta ijin untuk membantu mbah," ucap fatih penjaga kampung itu lagi

" silahkan fatih, malah saya berterima kasih fatih sudah mau membantu saya," ucap mbah Karsa senang.

" sandika mbah, kalo begitu silahkan mbah maju lebih dulu," ucap sang fatih itu lagi dan ia berjalan di belakang mbah Karsa dan Abby.

" baik, Abby.. Abby tunggu di sini saja," ucap mbah Karsa kepada Abby.

" tapi pak, Abby juga mau bantu," ucap Abby.

" nak Abby, tunggu di sini saja dulu, setelah itu nak Abby bisa tolong kakak nak Abby, setelah kami kalahkan sosok bertubuh besar itu, baru nak Abby tolong kakak nak Abby bagaimana," ucap sang fatih tegas.

" baik fatih," ucap Abby pada akhirnya.

" iya...Abby tunggu di sini dulu," ucap mbah karsa lagi.

Abby hanya mengangguk mengiyakan apa yang di katakan bapaknya kepadanya.

" lepaskan, lepaskan aku.." teriak Aurora menangis.

" hahahaha manis, kau akan aku jadikan istriku, jadi terima, dan diam lah," ucap sosok bertubuh besar itu kepada Aurora.

" lepaskan anak saya," ucap mbah Karsa ketika sudah masuk ke dalam.

" bapak," panggil Aurora senang melihat bapaknya.

" tolong Rora pak," pinta Aurora.

" sabar ya nak, insyaallah bapak pasti akan menolong mu," ucap mbah Karsa lagi.

" hahahah...kalian pikir kalian bisa lari dari sini," ucap sosok bertubuh besar itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!