NovelToon NovelToon

LOVE PSYCHO

《murid baru》

"Lili"teriak seorang gadis yang berlari dikoridor sekolah membuat temannya itu menoleh kebelakang dan terseyum simpul

Gadis itu mengejar sahabatnya yang sudah didepannya

"Tumben lo datang pagi?"tanyanya setelah berada disamping temannya yang bernama laili

"Hanya ingin saja"temannya hanya menjawab singkat

"lo ada dengar kabar gak katanya sekolah kita menerima murid baru?"ucap temannya yang seyam-seyum sendiri

"Benarkah?"balasnya singkat

"Iya dan juga katanya murid itu ganteng li wahh gue jadi tidak sabar ingin melihatnya"ucap gadis itu kegirangan mereka melangkah menuju kelas

Diotaknya hanya ada cowok dan cowok untuk apa dia sekolah kalau cuman hanya memikirkan cowok

"Li"panggil gadis itu

"Apa sih vina?"laili masih sibuk dengan novel yang ada ditangannya

"lo ada nonton berita gak?"

"Berita apa lagi?"laili sebenarnya sedang malas untuk menghiraukan temannya ini

Mereka memasuki kelas mereka dan duduk dikursi kelas meletakan tasnya disamping kursi

"Katanya ada pembunuhan lagi,korbannya itu kalau gak salah dari keluarga karlon keluarga yang punya perusahaan besar itu"ucap vina

"Bernakah?"tanya laili sekenanya

"Iya kan lo tau sendiri keluarga karlon itu banyak musuhnya,Iihh lo gak seru ah gak mau mendengarkan cerita gue asik sama novel lo aja dari tadi"ucap vina kesal

"Gue dengarin kok"balas laili tapi perhatiannya masih pada novel ditanganya

"Tau ah ngomong sama orang dingin ikutan jadi dingin juga"ucap vina kesal karena sifat laili yang dingin bahkan pada sahabatnya sendiri

Laili tidak peduli dengan yang diucapkan oleh vina matanya terus mengikuti setiap kata yang ada dinovel itu cerita yang menarik dan sayang untuk dilewatkan

Vina hanya mengendus kesal untuk sekian kalinya laili hanya fokus dengan novelnya membuat vina bosa karena tidak ada teman ngobrol

Laili dan vina sudah lama berteman lebih tepatnya dari sekolah dasar sekarang mereka sudah memasuki semester 2 kelas 12 ya mereka baru masuk hari ini setelah lama libur pergantian semester

"Li"panggil vina lagi yang hanya dibalas deheman dari laila

"Ah lo gak seru sibuk sama novel lo terus"vina kesal melihat laili tidak mau lepas dari novelnya

Padahal mereka baru masuk hari ini tapi laili tidak mau mengobrol dengan vina apa laili tidak merindukannya

"Lo tau gak?"vina berusaha mencari perhatian laili dengan mencolek-colek tangan laili

"Apa sih vin?"tanya laili dia mulai jengah dengan temannya ini

"Gue kangen sama lo,setelah libur panjang masa lo gak kangen sih sama gue?"wajah vina dibuat sedih agar laili memperhatikannya

"Iya gue juga kangen"ucap laili tapi masih memperhatikan novelnya vina mengendus kesal

"Tau ah gue kesal sama lo"ucap vina lalu meninggalkan laili sendirian

Laili terseyum simpul melihat kepergian vina dia suka saat vina kesal seperti itu

Semua murid masuk kedalam kelas saat guru wali kelas mereka masuk kedalam kelas bersama seorang cowok dibelakangnya

Laili melihat vina masuk kembali dalam kelas masih dengan wajah kesalnya laili hanya terseyum simpul sepertinya vina masih kesal pada temannya itu

"Selamat pagi anak-anak perkenalkan nama ibu..ibu marlin sesuai penentuan kemarin ibu yang ditunjuk untuk kembali lagi menjadi wali kelas kalian"ucap ibu marlin yang menjabat 3 kali menjadi wali kelas,kelasnya laili

Semua murid bersorak senang karena ibu marlin yang menjadi wali kelas mereka lagi karena memang guru ini yang hanya tahan dan betah mengurus kelas ini

"semuanya harap tenang dulu...ibu juga bersama murid baru kepala sekolah memasukannya dikelas kita...sihlakan nak perkenalkan diri mu"

"Nama ku Jakson Peron...kalian bisa memanggilku jakson atau jak"murid baru itu memperkenalkan dirinya

Semua murid terpesona melihat kegantengan murid baru itu atau lebih tepatnya semua siswi dikelas itu tapi berbeda dengan laili dia hanya menatap datar kearah cowok itu

"Baiklah jakson kamu bisa duduk dikursi kosong pojok belakang fiko"ucap ibu marlin cowok itu hanya mengangguk lalu melangkah menuju kursinya

Mata jakson terus tertuju pada gadis itu matanya yang yang gelap hanya menatapnya dingin berbeda dengan gadis lain

Pandangan mereka sempat bertemu tapi dengan cepat laili mengalihkan pandangannya kearah depan jakson duduk dikursinya dia dan gadis itu hanya berjarak 3 kursi dan jakson bisa memperhatikan gadis itu dari sini

"Sekarang siapa yang ingin menjadi ketua kelas lagi?"tanya ibu marlin semua murid menunjuk laili

"Baiklah laili sepertinya selama 3 tahun ini kita akan terus bekerja sama"ucap ibu marlin laili hanya mengangguk

Lalu ibu marli memberikan pengarahan dan beberapa penjelasan tentang jadwal dan sebagainya karena mereka baru masuk jadi mereka belum memulai pelajaran hari ini

"Li kantin yuk"ajak vina sambil mengelus perutnya setelah ibu marlin ijin keluar dari kelas mereka

"Kirain masih marah"ucap laili menatap datar vina

"Lo tau sendirikan gue gak bisa marahnya lama,ayo buruan cepat gue udah lapar"vina menarik tangan laili mengajaknya keluar kelas

Mereka melangkah menuju tempat dimana semua orang mengisi perut saat disekolah

Vina memeluk erat tangan laili seperti enggan kehilangan sahabat dinginnya ini

Sesampainya dikantin laili duduk dikursi kosong pojok kantin yang jauh dari banyak orang dan vina memilih memesankan makan untuk mereka berdua

"Nih bakso pesanan lo"vina menyerahkan semangkok bakso pada laili

"Minumnya nanti diantar amang edo"ucap vina lagi laili hanya mengangguk

Mereka menikmati makan mereka dengan tenang amang edo juga sudah mengantar teh es pesanan mereka

"Lo pulang nanti ada acara gak?"tanya vina disela makannya

"Gak ada,kenapa?"

"Gue mau ngajak lo jalan gue bosan dirumah dan juga nyokap sama bokap gue lagi keluar negeri urusan san bisnis jadi gue gak ada teman dirumah"jawab vina

"Mau ya nemanin gue?"mohon vina

"Iya nanti gue temanin,atau li mau gue nginap dirumah lo"tawar laili membuat vina senang

"Boleh boleh...yeeeeiii ada teman dirumah"ucap vina kegirangan laili hanya terseyum simpul

Setelah pulang dari sekolah laili memasuki mobil yang menjemputnya

"Pak apa ayah akan pulang malam lagi?"tanya laili pada pak supir keluarganya

"Iya non tuan banyak urusan pekerjaan tuan masih banyak dan tuan juga menyampaikan akan pulang telat lagi malam ini"jawab pak manu

"Oh begitu"laili hanya bernafas kasar

'Sibuk lagi,seperti itu saja terus'batin laili kecewa padahal dia ingin bertemu dengan ayahnya

Laili POV

ayah ku memang seperti itu bisnis adalah hal utama untuknya keluarganya?entah nomor berapa dia selalu sibuk dan sibuk bahkan jarang pulang sudah seminggu aku tidak bertemu dengan ayah bahkan selama libur aku jarang bertemu denganya karena dia berangkat selalu pagi dan pulang malam bahkan lebih parahnya lagi dia pernah tidak pulang dan memilih mengurus perusahaannya

Aku terseyum miring ayah ku jahat bukan ya begitulah pemikiran ku setiap malam aku melihat bunda ku selalu menunggunya pulang apa ayah tidak pernah memikirkan keluarganya aku kasihan pada bunda karena dia terus menunggu suaminya yabg jelas-jelas hanya sibuk dengan pekerjaan

Mabil yang kunaiki berhenti dirumah mewah bergaya klasik tentu ini tempat tinggal ku bersama bunda dan dua kakak ku

Aku anak terakhir dikeluarga ini kakak pertama ku sudah menikah dan mempunyai anak satu tapi dia tidak tinggal disini dia bersama istrinya diluar negeri mengurus perusahaannya disana dan aku disini bersama kakak kedua ku

"Lili pulang"ucap ku saat memasuki rumah ya itu nama panggilan ku dirumah

Lili hanya panggilan untuk orang yang dekat pada ku termaksud vina sahabat dari aku sd

"Anak bunda udah pulang,bagaimana sekolahnya?"bunda menyambut ku dengan seyum manisnya dia masih terlihat cantik walau umurnya sudah tidak muda lagi

"Biasa saja bun tidak ada yang seru"jawab ku bunda terseyum lalu mengelus pipi ku

"Ayah mu...."

"Aku tau bun tidak perlu bunda bilang"ucap ku memotong ucapan bunda ku

"Lili kekamar dulu bun"ucap ku lalu melangkah menuju lantai atas dimana kamar ku berada

Aku berselisih dengan kakak ku

"Hai adek kakak yang cantik undah pulang"ucap kak shiron

Dikelurga ini hanya aku anak perempuan makanya aku yang yang paling dijaga dirumah ini

Ya walau ayah jarang dirumah tapi dia tidak pernah lengah menjaga ku atau lebih tepatnya dia menyuruh orang suruhannya untuk memantai apa yanh ku lakukan selama diluar rumah

"Udah kak,lili kekamar dulu ya"ucap ku melanjutkan langkah ku meninggalkan kakak

Aku memasuki kamar ku bahkan ini tidak bisa dibilang kamar karena kamar ku yang besar ini cukup untuk dijadikan tempat ruang tamu dan juga bisa ada dapurnya jika kamar ku dijadikan rumah sederhana tapi sayangnya ini kamar

Aku merebahkan tubuhku dikasur ku yang empuk menatap langit-langit kamar ku tiba-tiba aku teringat mata itu

Mata gelap yang menatap ku dingin aku seperti pernah melihat mata itu tapi dimana aku lupa

"Ah sudah lah sebaiknya aku cepat bersiap dan pergi menginap rumah dirumah vina

Oh ia aku lupa menjelaskan ayah ku itu pemilik perusahaan terbesar dikota ini keluarga kami sudah menurunkan perusahaan itu sampai ditangan kakak pertama ku kak ciko walau dia tingal diluar negeri tapi dia juga mengurus perusahaan keluarga disana bersama istrinya

Kak shiron entah lah dia juga kadang sibuk membatu ayah dikantor tapi entah kenapa dia ada dirumah hari ini

Dan bunda dia wanita tercantik yang pernah ku lihat makanya kecantikannya menurun pada ku hanya saja aku tumbuh jadi gadis yang dingin bukan karena pernah sakit hati atau pun apa tapi karena memang aku seperti ini menuruni sifat ayah ku aku berbeda dari kakak-kakak ku kak cika juga dingin tapi tidak sedingin diri ku kalau kak shiron ah dia itu suka mengangguku jadi aku lebih sering berdebat dengannya

Setelah selesai dari ritual mandi ku aku bersiap aku memakai dres maron dengan pinta dipinggang dres ini menutupi setengah betis ku aku memakai sepatu putih ku dan tas selempang berwarna putih rambut ku yang ku ikat separo membuat sisa rambut panjang ku terurai bebas sampai pinggang aku penyuka rambut panjang dan bergelombang diujung rambut ku

"Bun aku nginap di rumah vina ya"ijin ku pada bunda saat sudah turun kelantai bawah

"Iya kamu hati-hati dirumah vina ya kalau ada apa-apa kabarin bunda"ucap bunda lalu mencium kening ku

"Mau kakak antar"tawar kak shiron

"Kakak tidak sibuk?"

"Sibuk,nanti setelah mengantar mu kakak kekantor ayah"jawabnya aku hanya mengangguk mengerti lalu kami berdua melangkah keluar rumah masuk kedalam mobil hitam kesayangan kakak ku

Sebenarnya aku punya mobil hanya saja aku malas menggunakannya jadi dia hanya berdiam digarasi rumah ku

Sepanjang jalan aku hanya diam tidak ada niatan untuk mengobrol dengan kak shiron

"Dek"aku monoleh saat dia membuka suara

"Berapa lama kamu menginap dirumah vina?"tanyanya sambil sesekali meliarik ku

"Hanya 3 hari ayah dan ibunya sedang keluar negeri karena urusan bisnis"jawab ku kak shiron hanya mengangguk paham

Sesampainya aku dirumah vina kak shiron pamit dan pergi dari perkarangan rumah vina aku melangkah menuju pintu utama rumah putih ini

"Lili"vina memeluk ku saat membuka pintu

"Akhirnya sampai juga lo,ayo masuk"ucap vina lalu menarik ku masuk kedalam rumah

Sebenarnya aku sering kerumah vina bahkan menginap disini kami sering berbagi kamat vina juga kadang menginap dirumah ku jika sedang sendirian dirumah

Kami dua ini sama orang tua kami sama-sama sibuk hanya bedanya bunda ku tidak seperti mamahnya vina yang juga jadi pemegang perusahaan ayahnya jadi mamah vina pasti ikut membatu ayah vina jika ada urusan bisnis seperti ini jadi dia dirumah hanya ditemanin dengan para maid dirumahnya

"Kapan nyokap bokap lo pulang?"tanya ku saat sudah meletakan tas yang berisi baju ku disofa kamarnya

Kamar vina sama besarnya dengan kamar ku jadi kami leluasa didalam kamar

"Entahlah tadi mamah gue bilang mereka masih lama baliknya...ah gue bosan seperti ini mereka selalu sibuk"ucap vina merebahkan tubuhnya dikasur empuknya aku hanya terseyum simpul

Kamu dua sama,sama-sama kurang dapat perhatian dari orang tua hanya bedanya seperti yang kubilang tadi aku masih dapat perhatian dari bunda tapi kalau vina jangan tanya karena yang pasti orang tuanya sibuk

"Katanya mau jalan,kenapa gak siap-siap?"tanya ku melihat kearahnya

"Oh iya gue lupa bentar gue siap-siap dulu"ucapnya lalu masuk kedalam kamar mandinya

Laili POV end

Dua gadis itu memasuki salah satu mall terbesar dikota itu bahkan mereka jadi perhatian banyak orang karena kecantikan mereka

"Li liat deh dresnya cantik"ucap vina menunjuk dres pink yang terpejang dibutik yang ada dimal itu

"Vin dres lo banyak dilemari,masih kurang"ucap laili heran melihat temannya ini suka sekali membeli barang yang belum tentu akan dia gunakan setiap waktu

"Tapi kan gue suka,lo tunggu sini gue masuk dulu"ucap vina lalu masuk kedalam butik itu

Kenapa vina tidak mengajak laili masuk karena dia tau laili tidak akan tertarik dengan ini walau laili suka memakai baju cewek tapi dia tidak suka mengoleksi baju cewek karena menurutnya itu percuma

Laili memperhatikan sekitar lalu menemukan tempat duduk dia memilih menunggu di kursi itu

Laili terdiam dia merasakan aneh dari tadi seperti ada yang mengikuti mereka laili memperhatikan sekitar lalu melihat seorang pria memakai busana serba hitam,topi hitam,masker hitam yang menutupi sampai batang hidungnya menyisakan mata gelap itu

Laili seperti pernah melihat mata itu mata gelap dan tajam saat sadar laili melihat kearahnya pria itu pergi dari tempatnya laili beranjak dari duduknya ingin mengejar pria itu tapi tanganya ditahan oleh seseorang membuatnya mengalihkan padangannya pada orang tersebut

"Hai li,apa kabar?"tanya orang itu

"Lo..."

♤TBC♤

Hai teman ini cerita baru ku aku kepikiran bikin cerita ini karena tiba-tiba muncul gitu aja jadi dari pada hilang dari ingatan jadi kubuat aja ceritanya

Ikut terus ceritanya ya teman semoga kalian suka aku moga cerita ku ini lebih bagus dari cerita ku yang lain

Jangan lupa vote dan comen jika cerita ku menarik

See u again 😊😊😁

《mata gelap》

"Li"panggil vina sekarang mereka sedang menikmati jam kelas kosong karena bu milla tidak masuk

"Hhmm"balas laili

"Apa lo tau anak baru itu?"ucap vina sambil menunjuk arah lapangan

"Kenapa?"tanya laili masih sibuk dengan novelnya

"Gue perhatiin dia dari kemarin merhatiin lo terus"ucap vina laili bingung maksud vina lalu mengikuti arah pandang temannya

Laili memperhatikan cowok yang sedang asik bermain basket dengan cowok lainnya karena sadar diperhatikan kegiatan cowok itu terhenti

Tatapan mata mereka bertemu mata gelap itu membuat laili mengingat akan sesuatu tapi dia lupa bagaimana kejadiannya dan dimana

"Li,lo tertarik ya sama dia?"goda vina membuat laili melihat kearahnya

"Gak ah biasa aja"jawab laili dengan nada datar vina hanya terseyum kecut

"Biasa biasa tapi lo liatin tadi"ucap vina lalu meneguk minumnya

"Gue bukan tertarik cuman....gue kaya pernah liat matanya dia aja"ucap laili sambil melihat kearah lapangan

"Dimana?"tanya vina setelah selesai minum laili mengakat bahu tanda tidak tahu

"Gak ingat"vina hanya mengangguk mengerti

Laili terus memperhatikan cowok itu entah kenapa mata gelap itu selalu mengingatkannya pada satu hal tempat yang gelap dan seperti bangunan kosong yang tua

《♢》《♢》《♢》

Laili berusaha mengimbangi buku yang dibawanya cukup banyak karena dikelasnya terdapat 25 murid bahkan lebih karena ada yang tidak turun

Saat melewati koridor yang menuju perpus tidak sengaja seseorang menabraknya membuat buku itu jatuh berhambur dilantai

"Sory"orang itu membatunya memungut buku-buku itu

"Tidak papa"balas laili

Mereka sama-sama berdiri hingga tatapan itu bertemu membuat laili terdiam

"Sekali lagi sory"ucap orang itu lalu pergi dari hadapan laili

Laili mengerjapkan matanya kenapa mata gelap itu selalu membuatnya terdiam dan mematung

'Siapa dia sebenarnya'batin laili lalu dia menggelangkan kepalanya agar menghilangkan pikiran anehnya

Jakson menatap punggung gadis itu yang menghilang dibalik tembok itu lalu dia melangkah pergi

"Hahhhh"helaan nafas terdengar saat laili mendudukan dirinya dibangku taman sekolahnya

"Kenapa lo?"tanya vina heran

"Hanya capek,lo tau jadi ketua kelas itu sulit"jawab laili

"ya gue paham"ucap vina lalu melanjutkan memakan keripik yang dai beli tadi

"Hai"sapa seseorang saat mereka sedang asik dengan pemikiran mereka

Laili dan vina menoleh karah suara vina membulatkan matanya

"FIKTOR"teriak vina lalu memeluk fiktor sambil melompat-lompat

Fiktor hanya terseyum dan membalas pelukan vina padanya

"Kapan lo balik?"tanya vina saat pelukannya sudah terlepas

"Kemarin"jawab fiktor

"Lo gak mau meluk gue?"tanya fiktor pada laili gadis itu hanya menatapnya datar lalu terseyum miring

"Mimpi"ucap laili menatap malas fiktor

"Wahhh masih saja sifat lo dingin,apa kabar kalian?"tanya fiktor lalu duduk disamping vina

"Baik"jawab vina

"Lo?"

"Lo liat"ucap laili

"Yayayaya jadi malas gue ngomong sama lo"ucap fiktor lalu melihat kearah vina

"Sudah lama gue gak liat lo"ucap fiktor sambil mengelus pucuk kepala vina membuat gadis itu merona

"Ah lo selalu imut kalau kaya gini"ucap fikto mencubit pipi vina

Laili memandang malas dua temannya ini lalu pandangannya teralih pada seseorang yang sedang duduk sendiri dibawah pohon rindang matanya yang terpejam dan rambut pendek yang menutupi keningnya tertiup angin orang itu berkulit putih dan tinggi melebihi laili setiap menatapnya dari jarak dekat membuat laili mendanga melihatnya

'Siapa dia sebenarnya'batin laili

Mendengar suara tertawa dari fiktor membuat pandangan laili teralih pada cowok itu dia terseyum simpul melihat wajah vina yang merona

Apakah cowok itu sadar kalau gadis yang diajaknya bicara itu suka padanya dasar fiktor kerjaannya hanya suka membuat gadis nyaman didekatnya

Vina POV

entah dia sadar atau tidak aku begitu menyukainya bahkan dari sejak smp

Aku menyukai sifat lucunya walau dia memang seperti ini pada semua gadis tapi entah kenapa aku masih menyukainya kuharap dia sadar kalau perlakuannya seperti ini membuat ku suka

Perasaan ku tiba-tiba sedih karena mengingat dia pernah bilang pada ku kalau dia menyukai gadis lain siapa lagi kalau bukan laili

Aku sempat melirik laili yang melihat kearah lain aku mengikuti arah pandang laili yang tertuju pada cowok yang duduk bersandar dibawah pohong dengan mata terpejam oh dia murid baru itu padahal sudah semester 2 dan ini sudah kelas 12 tapi anehnya dia memilih pindah sekolah apa disekolahnya yang dulu itu tidak bagus atau dia punya masalah ahh sudahlah bukan urusan ku

Kualihkan pandangan ku kembali pada fikto cowok yang kuncintai selama ini hahhhhh ku harap dia sadar

Mendengarnya tertawa karena cerita ku membuat ku bahagia walau hanya menganguminya dalam diam membuat ku susah untuk melupakannya

"Hei li lo dari tadi liat apa sih?"tanya fiktor

Laili hanya cuek dan memakan keripik yang ku beli tadi walau ku tau laili tidak mungkin suka pada fiktor tatap saja aku iri pada laili karena dia yang disukai fiktor

"Gak perlu lo tanyakan lili itu selalu seperti itu"ucap ku fiktor hanya terkekeh

Melihatnya terseyum seperti itu membuat ku berbunga-bunga perasaan ku ini tidak pernah ku bilang pada siapa pun bahkan pada laili entah kalau laili bisa membaca garak gerik ku yang suka mencari perhatian pada fiktor jelas aku sering berusaha membuat fiktor melihat kearah ku walau aku hanya dianggap sahabat olehnya itu tidak membuatku berhenti menyukainya

Aku hanya terseyum simpul melihat fiktor yang menggoda laili bagaimana bisa aku masih menyukainya yang jelas masih menyukai laili memang bodoh tapi aku tidak bisa bohong kalau aku begitu menyukainya

"Hahhh"aku hanya bisa menghelakan nafasku mengingat cinta ku hanya bertepuk sebelah tangan

"Kenapa?"tanya fiktor melihat kearah ku

"Hehe gak papa"jawab ku karena tidak mungkin aku bilang kalau aku sedang memikirkannya

"Jika ada masalah cerita ke gue jangan simpan sendiri"ucap fiktor sambil mengelus pucuk kepala ku aku hanya mengangguk membalas ucapannya

Tidak bisakah dia berhenti memperlakukan ku seperti ini agar aku bisa melupakan perasaan ini walau pun akan sulit untuk ku lupakan

Vina POV end

Fiktor POV

aku suka melihat rona dipipinya melihat dia seperti itu membuat ku terseyum tapi entah kenapa perasaan ku masih terus tertuju pada gadis dingin ini aku begitu tertarik padanya karena sifat dinginya membuat ku penasaran bagaimana rasanya bisa mendapatkan gadis sedingin dia

"Hei li lo dari tadi liat apa sih?"tanya ku pada laili yang tadi sempat melihat kearah lain lalu melihat kearah kami dan terseyum simpul apa dia tertarik pada ku

"Gak perlu lo tanyakan laili itu selalu seperti itu"ucap vina aku hanya terkekeh

"Jangan keGRan jadi cowok gue memperhatikan vina bukan lo"ucap laili dia menatap sinis aku ahhh aku sudah biasa melihat matanya seperti itu

"Kan sapa tau aja lo tertarik melihat gue"goda ku padanya dia hanya menatap datar

"Mimpi"balasnya aku terkekeh mendengar balasnyanya ya seperti ini lah laili gadis dingin dan cuek yang pernah ku kenal

"Hahhh"tiba-tiba vina menghelakan nafasnya

"Kenapa?"tanya ku pada vina dan melihat kearahnya kulihat wajahnya yang sedih sedikit membuat ku bingung

"Hehe gak papa"jawabnya seadanya dan terseyum simpul

"Jika ada masalah cerita ke gue jangan di simpan sendiri"ucap ku sambil mengelus pucuk kepalanya kulihat pipinya memerah membuat ku terseyum dia begitu lucu dengan wajah itu

Fiktor POV end

"Lili nginap tempat lo vin?"tanya fiktor saat mereka melangkah keluar gerbang sekolah

"Iya lili nginap tempat gue,kenapa lo mau datang?"tanya vina

"Gak ah kan gue cowok gak enak nanti dikira apa sama maid lo yang ada gue dilapor keorang tua lo"

"Gue langsung pulang aja,kalian hati-hati ya gue pulang dulu"ucap fiktor lalu melambai pada laili dan vina

Vina terseyum dan membalas lambaian fiktor laili hanya melambai singkat lalu menuruni tanganya lagi

"Udah buruan pulang gue capek"ucap laili melangkah mendahului vina dan masuk kedalam mobil yang menjemput vina dan laili

Mobil itu pergi meningalkan sekolah dan membawa mereka menuju rumah vina

Seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya menatap kepergian mobil itu

"Hei jak"sapa seorang gadis pada orang itu

Jakson hanya menatap malas gadis itu lalu berniat pergi tapi langkahnya terhenti saat dengan beraninya gadis itu menyentuh tanganya

"Jakson kenapa lo selalu dingin sih gue kan cuman mau ngajak ngobrol"ucap gadia itu

"Bukan urusan lo"balas jakson menepis tangan gadis itu tapi malah melukai tanganya karena kuku panjang gadis itu

"Sory gue gak sengaja"ucap gadia itu melihat lengan jakson yang terluka karna kukunya

Jakson terseyum sinis lalu menatap gadis itu nyalang "selamat datang"gumamnya membuat gadis itu menyerit bingung

《♢》《♢》《♢》

"Iya bun lili udah makan kok"jawab laili saat ibunya menanyakan kabarnya dari sembungan telpon

"Ia laili pulang besok kok,lusa orang tua vina udah balik"ucap laili

"Ya udah bun lili mau tidur dulu udah malam"pamit laili lalu memutuskan sambungan telponnya

"Lili gue lapar lagi"ucap vina yang baru masuk dalam kamarnya

"Bukannya tadi lo habis makan ya?"tanya laili heran

"Iya tapi gue lapar makan kemilan temanin gue ketoko depan yu gue pengen beli kemilan"ajak vina laili hanya menghelakan nafas lalu mengikuti langkah vina

Sepanjang jalan vina terus mengoceh membuat laili bosan tapi dia juga tidak mau membuat temannya berhenti bicara karena jalan ini akan sunyi jika hanya diisi dengan keheningan antara mereka

Sampai mereka ditokok depan gang rumah vina mereka masuk dan mengambil beberapa makanan dan minuman lalu membayarnya mereka melangkah keluar

"Li lo sadar gak kalau anak baru itu terus memperhatiin lo?"tanya vina

"Gak"balas laili sekenanya

"Ah lo itu kan memang gak sadar sama sekitar tapi gue serius gue pernah liat dia waktu kita ditaman jakson terus melihat kearah lo gue juga bingung maksud tatapan itu apa"ucap vina sambil menyedot minumannya

"Lo salah lihat kali mungkin bukan gue yang diperhatiinnya"ucap laili lalu metanya melihat kearah jalan yang gelap disebrang sana dia seperti melihat seseorang disana

Laili menghetikan langkahnya membuat vina bingung

"Lo kenapa?"vina ikut melihat kearah mata laili tapi tidak melihat apa-apa

"Lo kenapa sih?liatin apa coba?"tanya vina bingung

"Bukan apa-apa,udah yu buruan diluar dingin gue menggigil"ucap laili menarik tangan vina untuk berjalan cepat lalu berbelok masuk kejalan menuju rumah vina

Laili kembali melihat mata gelap dan tajam itu 'sedang apa dia dirumah kosong itu'batin laili lalu menggelengkan kepalanya buat apa dia memikirkan cowok itu tidak penting untuknya

Mereka sampai dirumah vina disambut oleh para maid yang menunggu kepulangan mereka

"Bisa kalian membawakan kami sirup aku ingin minum yang dingin-dingin"minta vina pada salah satu maidnya lalu mereka pergi menuju dapur

"Lo malam-malam minum dingin gak sakit perut apa?"tanya laili heran

"Gak kok udah biasa"jawab vina sambil terseyum pada laili yang menggeleng heran pada temannya

'Dia sedang apa ditempat gelap gitu aneh bangat'batin laili mengingat kejadian tadi tapi matanya sempat melihat cowok itu seperti memegang sebuah tongkat yang berlumuran darah apa benar itu darah atau cuman cairan biasa

Ah sudahlah apa peduli dia itu bukan urusannya laili menepis pemikiran anehnya lalu melanjutkan nonton tv acara malam mereka sambil menikmati makanan ringan yang dibelinya tadi

《♢》TBC《♢》

up lagi moga kalian suka sory kalau ada typo dan sedikit tidak nyambung

Okeh dadah sampai jumpa di episod berikutnya

See u again

NO FORGET VOTE AND COMEN OKAY...😇😇😀😀

《mata coklat》

Hari ini vina tidak masuk entah apa yang terjadi padanya setelah 3 hari yang lalu orang tuanya pulang dia terlihat murung bahkan jarang bicara vina lebih banyak diam dan sekarang dia malah tidak masuk

"Bosan juga gak ada tu anak"gumam laili duduk sendirian dibangku taman sekolahnya ditemani novel yang belum selesai dibacanya

Mata itu terus mengikuti setiap kalimat yang ada didalam buku kecil itu bahkan dia enggan melepas pandanganya dari novel itu

"Hai li,tumben sendiri lo mana vina?"tanya seseorang yang baru datang dan duduk didepannya

"Dia gak turun hari ini vina juga gak ada kabar kenapa gak turun jadi dia dicatat alpa diabsen"jawab laili tapi matanya masih terruju pda novelnya

"Oh gitu gue lihat dua hari lalu vina agak murung,ada masalah apa dia?"tanya fiktor laili hanya mengakat bahu tanda tidak tahu

"Masa lo yang sering sama dia lo gak tau sih"ucap fiktor

"Walau gue sering sama dia bukan berarti gue tau masalah yang ada sama dia mungkin aja kan dirumahnya dia lagi kelahi sama ayahnya vina udah sering gitu sama ayahnya"ucap laili

"Wih tumben lo ngomongnya panjang"ucap fiktor

"Serah lo"balas laili malas dikasih penjelasan malah dibilang kaya gitu memang aneh teman gilanya satu ini

"Li,lo...lagi suka sama seseorang ya?"tanya fiktor tiba-tiba

"Gila kali lo gue aja malas dengan urusan kaya gitu malah lo tanya"balas laili jengah meladeni cowok didepannya ini

"Ya kali aja lo lagi naksir seseorang gitu gue perhatiin lo tiap kali duduk disini lo melihat arah bawah pohon itu mulu"ucap fiktor laili hanya diam

Memang benar beberapa hari ini laili sering memperhatikan orang yang ada dibawah pohon itu entah lah dia bukan tertarik pada orang itu dia hanya bingung sebenarnya ada apa dengan mata gelap dan tajam itu

"LI..ya elah malah melamun"ucap fiktor membuat laili tersadar dari lamunannya

"Apaan sih ganggu aja lo"ucap laili lalu beranjak dari duduknya pergi dari hadapan fiktor karena bel masuk telah berbunyi

Laili terus fokus pada pelajarannya sesekali mencatat yang menurutnya penting dia tidak sadar bahwa sedari tadi dia diperhatikan dari pojok ruangan

Mata itu terus menatap gerak gerik gadis itu tatapan yang dingin bahkan dia jarang melihat gadis itu terseyum bahkan tidak pernah tapi anehnya mata itu selalu membuatnya tertarik untuk dilihat

KRINGGGG...

bel pulang berbunyi nyaring membuat seluruh murid merapikan buku-buku mereka dan berhambur keluar kelas

"Laili antar bukunya keperpus ya"ucap pak teguh laili mengangguk lalu melangkah mendekati meja guru dan mengangkat semua buku itu

"Ah merepotkan"gumam laili sudah tas dipunggungnya yang lumayan berat karena buku ditambah beban mengantar buku paket sebanyak ini membuatnya kelelahan

"Mau gue bantu"ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang

"Eh..oh tidak perlu"tolak laili melanjutkan langkahnya

"Setidaknya tangan lo ringan bawa bukunya"ucap orang itu membuat langkah laili terhenti

"Ya udah kalau lo mau bantu"ucap laili pasrah karena memang tangannya sudah pegal karena mencatat sekarang harus mengangkat buku sebanyak ini

Mereka berjalan beriringan menuju perpus sekolah mereka

"Permisi pak saya mau ngembalikan buku"ucap laili saat masuk kedalam perpus

"Oh iya kamu catat dan letakan bukanya ditempat semula"ucap bapak penjaga perpus laili mengangguk

Dia mencatat lalu mengembalikan buku-buku itu kembali kedalam rak buku

Setelah pamit pergi laili melangkah keluar dari perpus disusul dengan orang yang membatunya tadi

"Terimakasih jak lo dah mau bantu,uumm gue duluan ya"ucap laili lalu melangkah meninggalkan jakson yang terus memperhatikan kepergianya

Jakson melangkah lain arah lalu pergi dari sana dia menuruni tangga saat sudah sampai ditangga dia melihat seseorang yang sedang mengobrol dengan gadis yang dibantunya tadi

"Iya iya berisik banget sih lo"ucap gadis itu lalu pergi dari hadapan orang itu

Jakson hanya melewatinya begitu saja sampai sebuah suara menghentikannya

"Lo jakson kan?"tanya seseorang membuat jakson memutar badannya menghadap orang itu

"Oh ternyata benar lo anak baru itu ya..gue bingung kenapa ya kok laili akhir-akhir ini sering mengperhatiin lo sih,lo ada masalah sama cewek itu?"tanya orang itu

"Gak"jawab jakson singkat

"Oohh...oh iya kenalin gue fiktor teman laili dan vina dari smp,sapa tau aja lo butuh teman"ucap fiktor mengulurkan tanganya jakson hanya manatap dingin orang didepannya ini lalu melangkah pergi

"Wahhh bahkan sifatnya sama kaya lili"gumam fiktor

Jakson terus melangkah menuju keluar pagar sekolah dilihatnya gadis itu baru memasuki mobil yang menjemputnya dia terus memperhatikan mobil itu sampai mobil itu pergi dari sana

Jakson melanjutkan langkahnya dia memang hanya jalan kaki tapi bukan berarti dia tidak memiliki apa-apa dia lebih menikmati hidupnya seperti ini

Langkahnya terhenti saat mobil hitam berhenti disampingnya lalu seseorang keluar dari pintu kemudi melangkah mendekati jakson dan membukakan pintu untuk jakson

"Tuan besar ingin tuan muda pulang kerumah hari ini"ucap orang itu

"Aku tidak mau"balas jakson melanjutkan langkahnya

"Ini perintah tuan"ucap orang itu membuat langkah jakson terhenti

"Beritahu pada pria tua itu aku tidak ingin pulang kerumahnya,aku punya urusan ku sendiri tidak perlu dia atur seperti itu"ucap jakson melanjutkan langkahnya meninggalkan orang suruhan ayahnya itu

Jakson terus melangkah dia pergi menuju apartemennya sendiri walau hanya tinggal sendiri itu tidak masalah untuknya karena dia lebih suka sendiri dari pada harus tinggal dengan pak tua itu yang disebut sebagai ayahnya

Jakson memasuki apartemennya melempar tas sekolahnya sembarang arah lalu melangkah menuju dapur mengambil cola dingin dalam kulkasnya

Minuman bersoda itu larut dalam tenggorokannya membuat sensasi gelembung ditenggorokannya

"Mengjengkelkan"gumamnya tanganya meremas kaleng cola itu membuat luka ditelapak tanganya

"Dia kira dia siapa,setelah perlakuannya seperti itu pada ku dia meminta ku kembali pulang kerumahnya...ciih bahkan aku tidak sudi memanggilnya ayah"ucap jakson lalu membanting kaleng soda itu kelantai setetes demi tetes darah segar itu mengalir dijarinya

"Aku bahkan tidak merasakan sakit lagi karena perlakuannya pada ku membuat ku lupa akan rasa sakit"

Jakson terseyum miring dia membenci pria tua itu bahkan sangat

Tiba-tiba seyumnya berubah dia teringat sesuatu tatapan itu tatapan yang selalu berhasil membuatnya terkunci dalam mata coklat dan dingin itu

"Mata yang indah entah kenapa aku tertarik untuk melihatnya terus"gumam jakson sambil terseyum penuh arti

●●●

DDRRRRTTTT....

Ponselnya terus bergetar diatas meha belajarnya membuat yang punya merasa kesal

"Hallo"ucap gadis itu saat mengangkat telponnya

"Lili gue kangen"ucap vina dari seberang telpon

"Lo kenapa gak turun hari ini sih hah?"tanya laili

"Hehe sory gue lagi keluar kota ikut nyokap bokap gue ada urusan mendadak dan gue harus ikut,sory gak kasih kabar gue juga dadakan dikasih taunya dan gue juga baru sampai 3 jam yang lalu"jawab vina

"Lo tau gak gue khawatir sama lo,dua hari kemaren lo kelihatan murung dan hari ini gak turun gue pikir lo kenapa-kenapa"ucap laili

"Sory dah bikin lo khawatir,hehe tumben lo khawatir biasanya lo biasa aja gue gak ada kabar"ucap vina

"Oh ya udah gue gak usah peduli lagi"

"Eh jangan gitu dong ah lo gue cuman bencanda doang jangan marah"ucap vina

"Hhmm"balas laili

Mereka melanjutkan obrolan ditelpon mereka sampai satu jam kedepan

"Lili"panggil bunda laili yang masuk kedalam kamarnya

"Udah dulu vin,ada bunda nanti gue chat lo aja"

"Okeh baik-baik disana"sambungan telpon itu terpustus

"Siapa?"

"Vina bun,bunda kenapa kesini?ada yang mau bunda bicarakan?"tanya laili bundanya terseyum

"Gak bunda cuman mau liat putri bunda aja,gimana sekolahnya?"tanya bunda laili sambil mengelus surai anaknya

"Yah kaya biasa bun gak ada hal yang menarik,ada apa emangnya bun?"

"Gak papa bunda cuman nanya aja,kamu gak ada masalah kan disekolah?"tanya bundanya

"Gak ada bun selama laili sekolah disana gak ada masalah"jawab laili

"Bagus deh kalau gitu ya udah kamu sekarang tidur ya sekarang udah malam besok harus sekolah"ucap bundanya laili terseyum dan mengangguk

Bundanya menyelimuti tubuh putrinya dan mencium kening laili

"Selamat malam sayang"

"Malam bun"

Bunda laili keluar dari kamar laili setelah mematikan lampu kamar laili meninggalkan laili dalam kegelapan yang hanya diterangi cahaya bulan yang masuk melalui jendela kamarnya

♢♢♢

Cowok itu duduk ditaman sekolahnya atau lebih tepatnya dibawah pohon yang rindang tempat dia biasanya menyendiri

Dari kejauhan matanya melihat seorang gadis yang duduk sendiri dibangku taman sekolahnya

Dia terus memperhatikan gadis itu wajahnya yang terlihat serius mata coklatnya bergerak mengikuti setiap kata yang dia baca dibuku

Entah kenapa mata itu membuatnya cukup tertarik untuk diperhatikan dia gadis berbeda dia gadis dingin yang manatapnya dengan tatapan dingin berbeda dengan gadis-gadis lain disekolahan ini yang menatapnya dengan penuh kekaguman hanya membuatnya muak dengan semua gadis itu

Dia terus memperhatikan gadis itu sampai seseorang menghampiri dan menganggu gadis itu oh dia ingat siapa orang itu dia fiktor anak kelas sebelah yang katanya teman gadis itu dan temannya dari smp

Apa pedulinya mua dia teman dari smp atau sekolah dasar sekalipun dia tidak peduli yang dia pedulikan hanya menatap mata coklat yang selalu berhasil mengunci perhatiannya

Cowok itu beranjak dari duduknya melangkah meninggalkan tempatnya tadi dia ingin mencari sesuatu yang lebih manarik dari pada harus duduk diam disitu

Laili menatap kepergian orang itu bahkan matanya mengikuti kepergian orang itu

"Li lo dengar gue gak,apa sih yang lo liat?"tanya fiktor sambil mengikuti arah pandang laili

"Bukan apa-apa"jawab laili matanya sudah kembali tertuju pada novel ditanganya

"Ah lo gak seru,kapan sih vina balik?"

"Katanya 3 hari lagi baru hari ini surat ijin dia datang kemarin dia gak sempat ijin"jawab laili

"Oh gitu,ya udah bentar lagi jam masuk gue kekelas dulu"ucap fiktor yang hanya dibalas deheman dari laili

Ya walau fiktor menyukai laili lama-kelamaan dia juga bosan dengan sifat cuek laili entah apa yang membuat gadis itu menjadi super dingin dan cuek seperti itu entahlah fiktor masih belum mengetahui semua tentang laili yang dia tau laili lahir dikeluarga yang serba berkecukupan dan laili memiliki semua yang dia mau fiktor juga tidak kalah dengan laili dia juga punya segalanya hanya saja dia tidak punya ibu karena dia sudah kehilangan ibunya saat dia umur 5 tahun miris bukan diusia masih sekecil itu harus kehilangan sosok ibu dalam hidupnya tapi itu tidak membuatnya putus asa untuk bahagia dia terus berusaha membuat dirinya bahagia dengan caranya sendiri

♢TBC♢

Up lagi yeeeee semoga kalian suka sama cerita aku lupa baca terus ya

See u again teman

Jangan lupa vote dan comennya ya 😀😀😁😁😇😇

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!