Cinta Untuk Kimberly
Acara kelulusan
♧ Sekolah International ♧
Kimberly turun dari mobil dan berjalan menuju gerbang sekolah. Seperti biasa semua siswa menatapnya kagum. Karena kecantikan dan kesederhanaan nya memancarkan aura
Diperjalanan, seseorang merangkul pundak nya. Dia adalah Lamia Atmaja. Sahabat nya dari awal MOS
Lamia Atmajaya
Hay Kim... Selamat Pagiiii...
Kimberly Ryder
[menoleh + tersenyum]
Selamat pagi Lam...
Lamia Atmajaya
[masih merangkul]
Jadi gimana nih?
Kimberly Ryder
[mengerutkan kening]
Gimana apanya??
Lamia Atmajaya
[menghela napas]
Jadi lo lupa apa yang semalam kita bicarain?? Masih muda Kim. Kebiasaan lo?
Kimberly berhenti sejenak dan menghadap Lamia. Dia masih berfikir apa maksud dari Lamia. Padahal dia tidak suka dengan pembicaraan yang setengah - setengah. Sahabatnya itu memang kalau bicara selalu teka - teki.
Lamia pun berhenti dan melepas rangkulan nya. Dia mematap Kimberly lalu menggelengkan kepalanya
Lamia Atmajaya
Dih pake mikir segala lo
Kimberly Ryder
[mengaruk kepala]
Ya gue beneran lupa, emang semalam lo ngomong apaan?
Lamia Atmajaya
[bertolak pinggang + geleng kepala]
Haduhh... Gini ni kalau punya teman yang suka lupa.
Kimberly Ryder
Lagian lo ngomong setengah - setengah. Kebiasaan
[cemberut]
Lamia Atmajaya
Hari ini kan kelulusan kita. Nanti di ruang osis bakal membicarakan acara kelulusan untuk nanti. Jadi lo ada ide apa ga?
Kimberly Ryder
Maksud lo harus nyumbang ide??
Lamia Atmajaya
[memutar bola mata]
Ya iyalah Kim. Kan kita pengurus Osis juga. Gimana sih
Kimberly Ryder
[nyengir]
Sorry ... Akhir akhir ini gue ga konek
Lamia Atmajaya
Kenapa jadi lemot sih otak lo
Kimberly Ryder
[menggeleng]
Yaudah yuk ke dalam. Nanti kan kita bicarainnya. Itu urusan nanti. Lagian kan banyak anggota lain. Masa ga punya ide mereka
Kimberly menarik tangan Lamia untuk memasuki gedung sekolah. Lamia hanya menggeleng lalu ikut serta melangkah ke dalam
Kimberly dan Lamia memasuki ruang Osis dengan anggota lainnya. Rendy Gunawan sudah menunggu mereka dari awal. Dia ketua osis sekolah mereka
Setelah semua anggota duduk. Rendy mulai membicarakan acara kelulusan nanti
Rendy Gunawan
Selamat siang semua..
Rendy Gunawan
Terima kasih sudah mau datang ke rapat kita. langsung aja ya ke masalah, kita kan sudah menerima email semalam tentang kelulusan kita. Bagaimana dengan acara kelulusan? Ada yang punya ide tidak?
Rendy menatap semua orang lalu matanya berhenti di Lamia dan Kimberly
Rendy Gunawan
Lamiaa.. Kim..
Bagaimana pendapat kalian
Kimberly dan Lamia kaget karena di tegor Rendy. Mereka kompak menatap Rendy dengam tegang
Rendy Gunawan
[tersenyum]
Kenapa tegang? Biasa aja loh..
Lamia Atmajaya
[nyengir]
Kalau gue sih belum ada ide?
Kimberly Ryder
[menatap semua]
Sama gue juga ngikut ide kalian aja
Rendy Gunawan
[menggeleng]
Rendy Gunawan
Yaudah gimana dengan yang lain??
Rendy menatap anggota lain satu persatu. Mereka hanya menggeleng saja
Rendy Gunawan
[menghela napas]
Yaudah kalau ga ada yang punya ide. Gimana kalau acara kelulusan kita nanti diadakan di Villa
Mereka hanya mengangguk setuju karena tidak punya ide lain lagi. Mereka pun membahas acara tersebut. Saat sudah selesai ada yang menanyakan salah satu anggota yang tidak hadir. Padahal dia wakil osis
???
Oiyaa dari tadi aku tidak melihat Devin? Dia bukannya wakil osis?
Kimberly yang mendengar nama Devin di sebut langsung menegang
Rendy Gunawan
Dia tidak masuk hari ini karena ada urusan keluarga. Tapi dia akan ikut apapun pendapat kita
Siswi itu tidak bertanya lagi
Lamia melihat Kimberly melamun langsung menjentikkan jari di depan mukanya
Lamia Atmajaya
Lo kenapa bengong?
Kimberly Ryder
[kaget]
Hah???
Lamia Atmajaya
Ayok.. Mau berdiri disini sampe subuh??
Kimberly Ryder
[tengok kanan kiri]
Lah pada kemana?
Lamia Atmajaya
Ya udah bubar dari tadi lah. Lo aja yang bengong. Awas kesurupan loh
Kimberly Ryder
Ih dudul... Mana ada gue kesurupan. Yaudah yuk
[menarik lengan Lamia]
Kedatangan Abang
Sepulang sekolah, Kimberly hanya mengurung diri di kamarnya. Dia memikirkan perkataan Kakek nya kemarin. Ternyata dia dan Devin sahabat nya sudah di jodohkan. Membuat persahabatan mereka menjadi rengang
Kimberly menatap langit - langit kamarnya dan memikirkan perasaan nya yang bimbang
Tiba - tiba ponsel nya berdering dia cepat bangun dan mengambil nya diatas nakas. Melihat layar hp membuat keningnya berkerut
Kimberly Ryder
Abang...? Kok tumben telepon
Meski heran karena Viktor menelpon dia cepat - cepat mengangkat nya
( 📲 Percakapan telepon 👇)
Kimberly Ryder
Hallo Bang...,
Viktor Abraham
Hallo Dek..., senang sekali Abang mendengar suaramu
Kimberly Ryder
[tersipu]
Emmmm..... Kenapa Bang? Bukannya lagi di London?
Viktor Abraham
Coba tebak Abang sekarang lagi di mana?
Kimberly Ryder
Kebiasaan ah, main tebak - tebakan
[cemberut]
Viktor Abraham
[tersenyum]
Abang udah sampai di bandara indonesia
Kimberly Ryder
[melotot]
Hah??? Abang pulang? Kok ga ngabarin sih
Viktor Abraham
Hahahaha...
Santai Dek, Abang kan mau buat kejutan
Kimberly Ryder
Hufftttt...
Abang ni nyebelin juga ya
Viktor Abraham
Yaudah Abang tutup dulu teleponya, Abang mau cari taksi
Kimberly Ryder
Kenapa ga minta di jemput supir aja? Atau asisten Abang?
Viktor Abraham
Asisten Abang lagi cuti dua hari Dek. Kalau supir pasti lama nunggu nya. Biar Abang naik taksi aja. Lagian Abang juga ada urusan dulu baru pulang
Kimberly Ryder
[mengangguk]
Hemm... Yaudah kalau gitu Bang, kalau udah mau kesini kabarin ya
Kimberly Ryder
Aku mau masak khusus menyambut Abangku tercinta
Viktor Abraham
Bisa aja kamu Dek. Yaudah nanti Abang kabarin. Bye .. Bye...
Kimberly Ryder
Ok Bye.. Hati - hati
Setelah menutup telepon nya Kimberly beranjak pergi ke dapur untuk melihat bahan makanan
☆ Lobby Penjemputan Bandara ☆
Viktor Abraham
Huffttt tumben lama banget taksi nya
Beberapa menit kemudian, Viktor melihat taksi yang berhenti tepat di depannya. Dia langsung menghampirinya dan membuka pintu taksi belakang. Bertepatan dengan seorang cewek yang nyelonong masuk dari arah kanan nya
Mereka sama - sama duduk di kursi belakang membuat supir taksi kebingungan
???
Maaf Tuan ... Nona ... Kalian bersama kah?
Viktor dan cewek itu menatap bingung supir taksi lalu menoleh ke samping. Mereka sama - sama terkejut
Erika Suboi
Elo...???!!!
[Menunjuk Viktor]
Viktor Abraham
[menatap tajam]
Ngapain sih lo ikutin gue?! Di pesawat tadi gue udah gerah ya sebangku sama lo. Sekarang lo turun! Ini taksi gue!
Erika Suboi
[menatap tajam]
Enak aja lo nyuruh turun. Harusnya lo sebagai cowok yang ngalah sama cewek. Turun ga!
Viktor Abraham
Dih amit - amit gue ngalah sama lo! Cewek jadi - jadian!
Erika Suboi
Apa lo bilang??? Mau gue bogem lo!
Viktor Abraham
Emang nya gue takut sama ancaman lo!
Mereka pun bertengkar membuat supir taksi di depan mereka menggeleng
???
Nonaaaa... Tuannnnn.... Kalau ga ada yang ngalah mending saya antar kalian satu - satu. Kalian mau kemana??!
Mereka tersadar dengan ucapan supir taksi. Lalu menyebut tempat yang ingin mereka tuju. Ternyata tujuan mereka pun sama. Mereka menatap tajam dan bingung
???
Yaudah kalau gitu kalian duduk manis. Ga usah berantem. Saya anterin sampe tujuan!
Supir taksi itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Mungkin kesal juga karena perilaku kedua penumpangnya ini seperti bocah
Viktor dan Erika saling membuang muka dan menatap masing - masing ke jendela. Mereka diam sampai perjalanan
Bertemu Kembali
Kimberly sedang asyik memotong sayuran dan bahan lainnya. Tiba - tiba dia di kejutkan oleh kedatangan kepala pelayan
Juli (Kepala Pelayan)
Nona ..
[menepuk pundak]
Juli (Kepala Pelayan)
Maaf mengagetkan Nona
[menunduk]
Kimberly Ryder
Tidak Bu Juli. Ada apa?
Juli (Kepala Pelayan)
Nona kenapa kesini, kalau nanti Tuan besar lihat bisa memarahi saya
Kimberly Ryder
Aku sedang membuat makanan khusus untuk Abang. Lagian Kakek juga ga akan marah kok kan tahu dia
Juli (Kepala Pelayan)
Baik lah Nona, apa ada yang bisa kita bantu?
Kimberly Ryder
[menggeleng]
Ini sudah tinggal sebentar lagi kok. Terima kasih ya Bu
Juli (Kepala Pelayan)
[mengangguk]
Baik Nona...
Kepala pelayan undur diri karena dia tidak ingin menganggu Kimberly yang sudah hampir selesai memasak
Setelah menaruh makanan nya di meja dia menutup nya dengan tudung saji. Saat beranjak ingin ke kamar tiba - tiba dia terlonjak kaget karena lengan nya ditarik seseorang dari belakang
Tubuhnya pun limbung dan hampr jatuh kalau tidak ada tangan yang menopang pinggang nya
Kimberly Ryder
[menatap kaget]
De- Devinnn???!
Devin Hansongko
[tersenyum]
Iyaa ini Gue... Boleh kita bicara?
Kimberly Ryder
[mengangguk]
Devin melepaskan pelukkan nya. Lalu menuju taman belakang mansion. Dia dan Kimberly adalah sahabat dari kecil. Kakek mereka pun bersahabat bahkan rumah mereka hanya berbeda blok
Karena sudah terbiasa berkeliaran jadi Devin tahu letak taman mansion kediaman Ryder
☆ Taman Mansion Kediaman Ryder ☆
Kimberly dan Devin sudah duduk berhadapan pelayan pun sudah menyediakan air minum dan cemilan di meja mereka
Kimberly Ryder
Ada apa Dev?
Devin Hansongko
Gue mau nanya soal perjodohan itu
Kimberly Ryder
Ohh.. Kenapa?
Devin Hansongko
Lo setuju dengan keputusan Kakek?
Kimberly Ryder
[menunduk]
Entah Dev, gue belum bisa bilang ke Kakek. Kemarin gue syok kalau kita bakal di jodohin
Devin Hansongko
Lo anggap gue apa??
[menatap intens]
Kimberly Ryder
[mendongak + malu]
...
Devin Hansongko
Kok lo diem sih, gue nanya Kim??
Kimberly Ryder
Lo juga tahu lah, kita sahabatan dari kecil. Dan lo tahu jawaban nya kan?!
Devin Hansongko
Apa ga ada perasaan suka atau apa sedikit pun di hati lo??
[menatap tajam]
Kimberly Ryder
[bingung + salting]
Kimberly Ryder
[menggeleng]
Kimberly Ryder
Hati gue masih nyaman dengan persahabatan kita
Devin Hansongko
[tersenyum keluh]
Gue paham.. Lagian perasaan ga bisa di paksain
Kimberly Ryder
[mengangguk + menunduk]
Devin Hansongko
Gue akan bilang ke Kakek gue kalau gue menolak perjodohan kita!
Kimberly Ryder
[mendongak + kaget]
Devin Hansongko
[menaikkan alis]
Kenapa? Kok lo kaget???
Kimberly Ryder
Emmm... Bukan gitu Dev, tapi kan Kakek lo lagi sakit. Bukannya lagi di rawat di Singapore apalagi sakit jantung. Gue takut kalau lo bilang kaya gini, kesehatan kakek lo terganggu
Devin Hansongko
Terus lo ada ide lain?
Kimberly Ryder
[menunduk + menggeleng]
Devin Hansongko
Satu - satu nya cara ya bilang ke Kakek kalau kita tidak setuju dengan perjodohan ini. Tega ga tega sih, tapi kalau tahu resiko nya ya bisa - bisa Kakek gue kolaps
Kimberly Ryder
[mendongak + kaget]
Devin Hansongko
Tapi lo tenang aja, gue ada cara lain. Asal lo setuju?
Devin Hansongko
Kita berpura - pura aja, sampai kondisi Kakek gue stabil
Devin Hansongko
Kalau lo setuju kita bakal buat surat perjanjian
Kimberly Ryder
[mengerutkan kening]
Maksudnya kaya nikah kontrak atau???
Devin Hansongko
Yaaa semacam itu, tapi lo tenang aja. Gue ga akan sentuh lo. Kamar kita juga bakalan pisah nanti
Kimberly bingung apa yang harus dia perbuat karena dia juga tidak ingin membohongi Kakeknya dan mempermainkan pernikahan
Kimberly Ryder
Boleh gue pikirin dulu. Nanti gue kabarin lo
Devin Hansongko
[tersenyum]
Up to you... Yaudah gue mau balik. Salam aja buat Kakek lo. Jaga kesehatan
Kimberly Ryder
[mengangguk]
Devin beranjak pergi meninggalkan Kimberly yang masih bingung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!