NovelToon NovelToon

Just The Two Of Us

Chapter 1 Awal

Siangg hari yang terikkk, matahari bersinar dengan terangnyaa…

Langkah kaki perlahan-lahan melangkah menuju lorong sebuah tempatt, tempat yang tidak begituu jauh namun begitu terpencil sehingga hampir tidak ada yg pernah ke tempat itu, sesampainya perjalanan menuju lorong itu ada sebuah pohon besar yang rindanggg, pohon ituu memberikan keteduhann di bawah teriknya sinar matahari…

Tiba-tiba langkah kaki itu mulai terhenti tatkala di depan terlihat seorang laki-laki sedang tertidur di bawah pohon rindang ituuu, hembusan angin membuat rambutnya berterbangan seperti daun di musim gugurr, langkah kaki kecil mulai mendekat ke arah lelaki yg sedang tertidur di bawah pohon, di menatap nya lekat melihat bulu mata nya yg panjang, halis nya yg tebal dan bibirnya yg berwarna merah mudaaa.. 

Tiba-tiba suasana sunyi,,, 

gadis kecil dengan rambut pendek sebahu, warna kulitnyaa berwarna putih kemerah2 an, bibirnya berwarna merah bagikan bunga mawar yg baru mekarrr dengan wajah mungilnya

Vivian putri suksena

Dia adalah mahasiswa sastra Indonesia di universitas pratama, saat ini baru berusia 20 tahun

Lorong ini adalah perbatasan antara Universitas pratama dan universitas setra di mana tempat ini memang biasanya sangat sunyii, hampir setiap hari vivian kemari walau hanya sekedar duduk dan membaca buku di pohon rindang ini

Hingga akhirnya dia terkejut dengan apa yang diaa lihat saat ini, siapakah lelaki ini, batin vivian seolah bertanya-tanya 

siapakah lelaki yg tidur di depannya ini…

Vivian hanya terdiam sejenak memperhatikan sekitar, mata bulatnyaa melirik kesana kemari dan kemudian hanya terpaku melihat lelaki di depannyaa

“Apakah diaa hantuu”...  Gumam vivian sambil perlahan mencoba mengulurkan tangannya dan hendak menyentuh lelaki ituu

Tangannya tampak raguu, tetapi diaa memberanikan dirinyaa mencoba menyentuh wajah lelaki di hadapannya itu

Belum sampai Vivian menyentuh lelaki itu tiba-tiba… lelaki itu membukaa mata nya perlahan

Laki-laki ituu tampak kanget saat membuka matanyaa, dia melihat seorang gadis dengan wajah yg cukup dekat dengan wajahnyaa

“HWAAAAAAAAAAAAAAAA JANGAN MAKAN AKUUUU” Teriakk lelaki ituu dengan kencangg seraya menyilangkan kedua tangannya

“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaa” Teriak Vivian kaget, sampai terjatuh terduduk ke tanah

“SIAPA KAMUUUU???” Teriak lelaki itu sambil menunjuk gadis kecil di hadapannya dan mencoba untuk berdiri 

Vivian yg kaget hanyaa tertegun dan kemudian…

“Apakah kamuuu bukann hantuu? Apakah kamuu adalah manusia? “ Ucap Vivian dengan wajah bingung dan kaget

“OMONG KOSONG MACAM APA ITUU JELASS- JELAS AKU INI MANUSIAAA, KAU GK LIHAT INI KAKI KU NAPAK TANAH” Ucap lelaki itu dengan nada keras, sambil menghentakkan kedua kaki nya berkali-kali

Lelaki itu bernama damar, Damar Adinatha yudha dia Adalah seorang mahasiswa semester akhir, saat ini berusia 22 tahun Damar merupakan mahasiswa dari universitas setra, jurusan sastra Inggris 

Damar tidak sengaja menemukan tempat ini, saat dia berjalan di belakang kampusnya hendak pergi ke taman, tiba-tiba tas yg dia bawa di tangan nya itu tersangkut di kaki anjing yg sedang berlari

Dia pun bergegas mengejar anjing itu sampai akhirnya dia sampai di tempat pohon rindang inii

\*\*\*\*\*\*\*

Universitas setra dan universitas Pratama memang saling berhadapan, hanyaa tersekat oleh jalan rayaa besar…

Jadi jalan ini memang jarang di lalui oleh orang-orang, karna memang cukup sepi dan mengarah ke sungai

Dan sebelum masuk ke sini ada sebuah lorong sempit sebelum akhirnya bisa masuk ke tempat ini,  jadii bisa di bilang tempat ini cukup tersembunyi

Saat sampai diaa melihat pohon yg tampak teduh, awalnya diaa hanya berniat untuk duduk saja menghilangkan rasa penat, namun udara yg sejuk tanpa di sadari membuatnya tertidur cukup lamaa sampaii akhirnya diaa terkejut melihat wanita di hadapannya itu…

\*\*\*\*\*\*

Vivian hanyaa terdiamm dan menatap lelaki itu, dia pun bergegas berdiriii menepuk-nepuk baju nya yg kotor karna terjatuh 

Lelaki itu pun kebingungan apaa yg di lakukan wanita aneh inii, diaa tiba-tiba muncul mengagetkannya yang sedang tertidur pulass, sekarangg diaa hanya terdiam dan menatap nyaa

“LIHATTTT APAA KAMU??” ucap Damar dengan nada kesall

“Maafkann akuuu, aku fikirrrr kamuu bukan manusiaa… karna penasaran makanya tadii aku hampir mauu menyentuh mu untuk memastikan sajaa, maafkan aku telah mengganggu tidur muu, aku tidakk akan menggangu istirahat muu, aku akan pergi “ ucap Vivian sambil mendunduk, seperti memberi penghormatan dan permintaan maaf

Vivian punn membalikan badannya dan melangkah menjauhhh

Sebelum vivian  melangkah pergi Damar bergegas menghalangi langkahnyaa, dia berdiri di depan Vivan sambil merentangkan kedua tangannyaa

“Tungguu duluu, enakk saja mauu pergii, kauu sudahh mengganggu tidur siang ku yg nyaman dan kau pergi begituu saja, bukankah itu tidak adil? “

“Aku kan sudah mintaa maaf”

“Mintaa maaff ??? Memangnya semuanya bisa selesai hanyaa karna minta maaf” ucap Damar sambil menyergitkan dahi nyaa

“Laluuu kauuuu mau apaa?” Tanya Vivian dengan wajah bingunggg

Sejenekk Damar terdiam, kemudiaan dia melihat Vivian dari ujung kepala sampai ujung kakii

Vivian merasa tidak nyaman dengan tatapan Damar, diaa merasa lelaki ini seperti memiliki niatt jahat kepada nyaa

“APA YG AKAN KAMU LAKUKAN “ ucap Vivian marahh

Damar yg mendengar Vivian hanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke arah gadis ituu

“Aku punyaa pertanyaan, jawablahh dengan jujurrr, setelah itu aku akan memaafkan mu dan akan melupakan kejadian tadii” 

Vivian terlihat kebingungan, dia bingung apaa yg harus dia lakukann, tapi diaa tidak punya pilihan lain, lelaki ini menghalangi jalan nyaa, namun dia juga penasaran pertanyaan apaa yg akan di katakan oleh laki-laki aneh inii…

Damar hanya tersenyum memandangi Vivian, tatapannya persis seperti sedang menggoda gadis kecil

Suasana menjadii heninggg sejenak~~

Damar tidak berkata sepatah kata pun hanya memandangi wajah gadis itu secara seksama

Vivian hanya terdiam menunggu pernyataan apaa yg akan di katakan oleh lelaki anehh ini…

Saat suasana mulai tengang, tiba-tiba laki itu berkataa~~~~

\*\*\*\*\*\*\*\*

“Sejak kapan kau sukaa padakuu???” Tanyaa Damar dengan percaya diri, wajahnya nampak bersemangat tatapannya berbinar-binar, sambil tersenyum lebar, seperti sedang menggoda gadis kecil di hadapannya

Vivian hanya terdiam wajahnya tampak kaku, dan mata nya membulatt, seolah-olah sangat kaget dengan apaa yg di katakan oleh laki-laki ituu

“AKU SUKAA PADAMU! OMONG KOSONG MACAM APA ITUU??” Ucap Vivan dengan nada tinggi seolah memperotes ucapan lelaki ituu

Damar hanyaa terdiamm tidak menghiraukan ucapan gadis itu, wajahnya hanya senyum sumringah 

“Sudahlah tidakk usah maluuu, katakan saja sejujurnya, akuu tauu aku tampannn tapii gausahh sampai begituu untuk menarik perhatian kuu, akuu memangg cukup terkenal di kampus kuu tapii aku  tidak menyangka ternyata aku juga terkenal di kampus lain” ucap Damar dengan bangga, dia bahkan mengangkat bahu nyaa dann mulai mengegakkan badan nya

Vivian hanya terdiam tatapannya tidakk senangg, dari raut wajahnya seperti menyiaratkan, apa-apa an orangg gila inii

\*\*\*\*\*\*\*

Vivian sudah tidak nyaman berada di samping org iniii, diaa benar-benar tidak habis fikirr apa di fikirkan orang ini sampai bisa berkata seperti ituu

Tanpa banyak bicara Vivian langsung menegakkan badannya, dan mulai berjalan menjauhi dari lelaki ituu

“Kau mau ke mana?” Tanya Damar sambil memegang tangan gadis itu

“Tentuu sajaa pergii, kau fikirr mau ke mana lagi aku” ucap Vivian dengan nada ketus 

“Kitaa belum selesai bicaraa gadis manissss”

“LEPASKAN TANGANKUU” 

Vivian menghempaskan tangan damar, dengan tatapan kaget damar sempat tertegun namun akhirnya dia tersenyum menatap gadis ituu

“ Baiklah aku lepasskan” ucap Damar sambil melepaskan tangannya

“Bolehkah aku tauu namamuu??”

“Tidak perlu tauuu namaku, karna aku berharap kitaa tidakk pernah bertemu lagiii” ucap Vivian dengan nada marah sambil memotong ucapan nya

“Baiklahh baiklah, kauu tidak memberi tahu namamu tidak apa2, tapi setidaknya biarkan aku memperkenalkan dirikuu… Namaku adalahhh Damar adinata yudha, aku merupakan mahasiswa universitas setra, jurusan sastra bahasa inggris, walaupun wajahkuu sepertinya tidak cocok di bidang ini, tapi yaahhh aku masuk universitas ini karna beasiswa,selain tampan, aku juga adalah mahasiswa yg teladan” 

Damar memiliki postur badan yg proposional tinggi, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, halisnya tebal dan tatapann matanya tajam, hidungnya bener- benar menjulang  dengan indahnya, pria dengan parasnyaa yg tampan dan cantik dalam waktu bersamaan itu seperti sebuah patung pahatan… dan lelaki itu ternyata bernama damar… 

Vivian sempat terpana dengan paras rupawan Damarr, tapi teringat bahwa perilaku nya sedikit menyebalkan jadi dia benar-benar tidak tertarik, pertemuan pertama dengan kesan yang tidak cukup baik

“Sudah selesai kann perkenalan nyaa, aku pergi” ucap Vivian dengan tatapan tidak senangg

Damar hanya terdiam sambil melihat gadis itu perlahan pergii meninggalkan nya….

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Next chapter lagii yaa!!!

Plisss kalau suka dengan karyaa ku jangan lupaa, like, komen dan sharee

Maaciwww !!!

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Chapter 2

Vivian berjalan menusuri jalannnn…

Langkahnyaa benar- benar tidak beraturan, dia tidak tau hendak pergi ke manaa, langkah nya benar- benar tidak memiliki tujuann..

Diaa hanya teruss berjalan, sampai akhirnyaa dia melihat sebuah halte tepat tidak jauh di depannya, Vivian pun berjalan menuju halte ituuu,,,

“halte bus cukup kosong untuk saat ini” Batin Vivian

Vivian pun duduk di kursi halte seraya melepaskan penatnyaa, Vivian mengangkat tangan kiri nya, dan melihat jam pukul 17.30 saat ituu

Dengan hembusan nafass berat Vivian hanya terduduk dan tidak tauu apa yg akan dia lakukann, tentu sajaa halte bus ini sepi, karna jam pemberangkatan bus malam hari saja adalah pukul 18.30 malam

Diaa hanya terdiam sambil memandangi langittt yg mulai berganti malam, sinar matahari mulaii redup perlahannn dan kegelapan dari redupnya matahari punn mulai terlihat

Vivian tampak terdiam dalam waktu yg cukup lama memandangi langit, sampai pada akhirnyaa

~Sebuah mobil putihh tiba-tiba berhenti di hadapannya~

Tak ada reaksi apapun sampaii akhirnyaa, seseorang membukaa pintu depan kemudi, terlihat rambut pirang dengan hidung mancung badan tinggi tegap menggunakan kemeja putih berdasi, memakai jam yg berwarna emass, dan celana hitam panjang, penampilan nya benar-benar rapih seperti seorang boss pulang kerjaa

Tampak lelaki ituuu mulai berjalan mendekati Vivian, karna hari mulai gelap Vivian sempat tidak jelas melihat wajahnya, sampai akhirnya diaa tepat berdirii di depan nyaa

“Kamu sedang apa di sini?” Tanya lelaki ituu

Vivian yg saat itu menunduk akhirnya mendongakkan pandangannya ke arah lelaki berbadan tegap ituu

Vivian menatap nyaa dengan lekat, sampai akhirnya diaa mengenali wajah pria di di depannya ituu

“Kak lorenzo?”

Ucap Vivian yg kaget dengan wajah pria yg ada di hadapannyaa

Lorenzo Adya pratama, Usia 24 tahun

Rambut pirang, hidung mancung kulit putih pucat, dengan halis yg tegas, dan mata yg tajam.. lorenzo adalah blasteran Indonesia belanda, ayahnyaa adalah pemilik dari universitas Pratama Indonesia, sementara ibu nya adalah pemilik yayasan di belanda

Diaa adalah senior Vivian di universitas pratama, saat itu Vivian sedang melakukan masa oreantasi mahasiswa, lorenzo yang saat itu mahasiswa semester akhirr, dan sekaligus menjadi kakak pembimbing Vivian…

Saat pertama kali melihat Vivian, lorenzo sudah menunjukan sifat ketertarikan nya kepada Vivian

Hanya Vivian yang tidak terlalu peka dengan sekitar nya tidak menyadari hal itu ....

Vivian memang memiliki wajah yang imut dan mungil tapii tidak di sangka sifatnyaa 180° berbanding terbalik dengan sifat aslinya, diaa memang baikk, tapi sifatnya jugaa tegasss dan juga mandiri dia benar-benar seperti gadis yg tidak mudah di tindas, itulah alasan lorenzo tertarik pada Vivian

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

“Kak Lorenzo??” Tanyaa vivian lagi sambil memandangi wajah pria di hadapannya itu

“Ehh iyaa Viviannn” Ucap lorenzo yg sempat tertegun

“Sedang apaa kakak di sini??

“Ohh ituuu, ituuuu tadiii, aku sedang jalannn dan kebetulan lewat sini aku melihat seperti seorang gadis di halte sendirian, dari jauh aku seperti mengenali pakaian mu, makanya aku kemari untuk menghampiri muu”

Ucap lorenzo dengan tergagap, Vivian menatapnyaa dengan tatapan intimidasi membuat lorenzo gugup

Sejenak Vivian terdiam dan kemudian diaa menghembuskan nafasnyaa

Huffffffffff aku fikir ada apaa dia ke sinii…..

Batin Vivian

“Apa kamu gapapa Vivian?” tanya Lorenzo

“Iyaa aku gapapa kaa”

“Kamuuu sedang apa sendiran di sinii??” tanya Lorenzo yang kemudiaan melangkahkan kaki nya dann duduk di samping Vivian

Tatapan mata vivian hanya luruss sambil memandangi langit yg mulai gelap

Awalnya lorenzo menatap langit yang Vivian tatap, kemudian lorenzoo menatap wajah Vivian yg sedang memandangi langitt

Bibirnya mulai bergerakk, dan gumaman muncul di bibirrr kecil nya itu

“Cantikkkkk”

\`\`\`\`

Vivian yang saat itu sedang memandangi langit seperti mendengar sesuatu, tiba-tiba dengan spontan membalikan wajahnya ke arah lorenzo

“Kakak tadiii ngomonggg apa?? Tanya vivian

“Ehh tidakk akuu akuu enggak ngomong apa-apa kok” Ucap lorenzo yang panik dan tergagap

“Tadi aku mendengar kakak bicara sesuatu “

Tanya vivian sambil menatap lorenzo dengan mata bulatnyaa, lorenzo yg panik langsung mengalihkan pandangannyaaa

Vivian yang masihh penasaran tidak mengalihkan pandangannya dari Lorenzo

“DEGGGG… degg.. deggg…” seketika detak jantung Lorenzo seperti tidak beraturan, perasaan nya kacauu

“Apa yang sedang aku lakukan saat ini, kenapa aku jadii begini “ Batin Lorenzo bergejolak, diaa tidak tauu apa yang diaa lakukan dann perasaan ini cukup asing baginyaa

Namun Lorenzo tetap bersikap tenang, seolah tidak terjadi apa-apaa

“Tenanggg Lorenzo tenanggg….” Batin Lorenzo

Sejenak lorenzo diamm dan kemudiann..

~~~~Tiba-tiba lorenzoo berdiriii

“Kitaa pulang aja yukk, hari sudahh mulai malam, aku akan mengantarmu ke rumahmu” tanya Lorenzo mengalihkan pembicaraan

Vivian yg sedikit aneh dengan gelagat Lorenzo hanya menganggukan kepalanya

“Iyaa kaa…”

Lorenzo akhirnya tersenyum dan mulai melangkahkan kaki nya kedepan, beberapa langkah dan sudah sampai di mobil, diaa membuka gagang pintu mobil dan membukaa nyaa, tangannya mengisyarat kan untuk Vivian segera masuk

Vivian yg tadi duduk beranjak berdiri dan melangkah berjalan masuk ke dalam mobill, saat sudah masuk ke dalam mobil

BRAKKKK

Pintu mobil di tutup dan lorenzo berlari kecil di depan mobil sampai akhirnya dia pun masuk mulai mengemudikan mobil nyaa

“Okee udh siapp kitaa jalan yaa” ucap lorenzo yang mulaii menginjak pedal gass

Vivian hanya tersenyum dan menganggukan kepala mungilnya itu

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Suasana cukup heningggg~~~

Vivian dan Lorenzo tidakk mengatakan sepatah kata pun selama perjalanan

Vivian hanya memandangi jalan yg ia lihatt di jendela mobil, sementara lorenzo fokus menyetir sesekali melihat ke arah vivian

Sampai akhirnya Lorenzo berfikir apa yg harus dia ucapkan agar suasana nya tidak terlalu kaku seperti inii

Sempat berfikir sejenak akhirnya lorenzoo, memiliki bahan pembicaraan, diaa teringat dengan keponakan nyaa

“Bagaimana dengan yasha? Apakah diaa belajar dengan baik akhir-akhir ini” tanya Lorenzo, yg mulai mengawali topik pembicaraan

“Yasha baik-baik sajaa, aku rasaa sekarang diaa sudah belajar lebih baikk, kemarin diaa pamer mendapatkan nilaii yg baik di pelajaran matematika nyaa” ucap Vivian dengan tersenyum

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Yasha adya pratama adalah keponakan dari Lorenzo, diaa adalah anak dari kakak perempuan nyaa Monica adya pratama, awalnya monica sangatt bingung dengan nilai yasha yg mulai menurun, monica yg tidak memiliki banyak waktu merasa sedih dengan penurunan nilai belajar anaknyaa, sehingga berfikir untuk mencarikan yasha seorang guru privat

Monica sempat bertanya kepada Lorenzo apakah diaa memiliki seseorang yang dia kenal, yang cukup handal menjadii seorang guru privat, tanpa fikir panjang, Lorenzo merekomendasikan Vivian sebagai guru privat yasha

Bisa di bilang Vivian sangat pintarr, Universitas pratama sangattt sulit di masuki oleh sembarang orangg bahkan mereka yang memiliki uang tanpa jalur prestasi mereka tidak akan bisa masuk ke universitas pratama, Vivian mendapat nilaiii baguss di setiap seleksi nya, tapi sayangnyaa dari semua nilainya yg bagus itu, dia malah memilih fakultas sastra bahasa Indonesia

Awalnya diaa raguu apakah vivian mauu, untuk menjadi guru privat keponakan nyaa ituu, maka dari itu dia sempat meminta rektor dari universitas untuk merekomendasikan nya kepada viviann

Setelah beberapa waktu ternyataa vivian memang membutuhkan kerjaan freelance untuk kebutuhan nya, di tambah gaji yang di tawarkan juga cukup besarrr

Setelah mendengar hal itu Lorenzo pun cukup senanggg, diaa sempat tidak bisa menyembunyikan rasa senangnyaa sampai diaa memutar-mutar badan nya di aula perpustakaan

Sempat membuat Teman-teman nya bingung dengan tingkah nyaa saat ituu…

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Sesampainya di rumahhh~~~

“Kitaa sudahh sampaiii”

Lorenzo menghentikan mobilnyaa, mendengar tidak ada respon apapun membuatnya menengok ke arah samping

Terlihat Vivian tertidur dengan begituu pulasnyaa

Lorenzo melihatnyaa dengan seksamaa, menatap wajahnyaa yang sedang tertidur

Bulu mata nya yg lentik hidungnyaa yg mancung kecil, dan bibirnya yg mungil dan wajah nya yang kecil benar- benar imut, di tambah dengan rambutnya yang pendek seperti seorang anak gadis yang lucuu dan menggemaskan

Lorenzo menatap lekat-lekat gadis kecil di hadapannya ituu sampai akhirnyaa….

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

“Hoaammmmm”

Vivian terbangunnn, dia mengucek- ucek matanyaa dan mengusap wajahnya

Perlahan pupil mata nya mulai melihat sekitar yang sudah benar- benar gelap, dan melihat tempat ini tidak asing bagi nyaa

Terdiaamm sebentar dan kemudian diaa tersadarrr

“Kitaaa udahh sampaiii!!!” Ucap Vivian dengan kaget

Seketika dia melihat ke arah samping nya, terlihat Lorenzo tersenyumm melihat nyaa

Batin Vivian bergemuruh

“Apakah diaa melihatt aku tertidur tadiii, aku tertidur pulas di mobil tanpa aku sadari”

Membayangkan diaa tertidur dan melihat Lorenzo hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah katapun membuat Vivian sangat maluuu, wajah kecilnya itu memerahh bagaikan tomat

“Kenapa kakak tidak membangunkan akuu” tanya Vivian sambil menutup wajahnya, diaa tidak ingin Lorenzo melihat wajahnya yg tersipu malu di hadapannya

“Sebenarnyaa tadii aku sempat ingin membangun kan mu saat sudah sampai, tapi melihat mu seperti nyaa tertidur dengan pulasnya membuatku tidak tega untuk membangunkan muu” ucap lorenzo dengan tersenyum cerahhh

“Kalau begituuu aku pergi dulu yaa kaa, terimakasih banyak untuk tumpangan nyaa” ucap Vivian seraya membuka pintuu mobill

“Mauu aku antarkann?” Ucap lorenzo yang tergesa-gesa membukaa pintu mobil di sampingnyaa

“Tidak usahhh kak aku sendiri sajaa itu di depann tinggal jalan aja udah sampe kok” ucap Vivian yg mulai turun dari mobilnyaa

“Baiklah hati-hati yaa…”

Ucap lorenzo sambil melambaikan tangannya

Vivian yg sudah di di depan mobil hanya mengangguk dan melambaikan tangannyaa

\*\*\*\*\*\*\*

Lorenzo hanyaa memperhatikan vivian mulai berjalan jauh dan masuk ke arah rumah yaa, bukann seperti rumahh tapi tampak seperti kos-kosan, Vivian pernah mengatakan bahwa rumahnya jauh dari sini, makanya dia memilih untuk kos dekat daerah sini, untuk mempersingkat waktu nya sampai di kampus

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Sesampainya di dalam koss

Viviann

“Ahhhhh aku malu sekaliiiiiii “ ucap vivian sambil menutup wajahnyaa dan membatingkan badannya ke arah tempat tidur…

“AKU MALUUUUU “

Vivian memukul-mukul bantal dan guling di hadapannyaaa

Terdiam sejenak dan kemudian berguling- guling

“Seperti apa wajah saat aku tertidur tadiii, aku benar-benar tidakk membayangkannya… isss Vivian kauu ini”...

Sampai tengah malam Vivian penuh dengan perasaan gelisahhhh… entah apa yang di lihat Lorenzo… dan entah apa yang di fikirkan Vivian benar- benar berbanding terbalik ~~~

*************

Next chapter yaa!!!

Plisss kalau suka dengan karyaku

Jangan lupa Like & Komen, share yaa

Maaciwww

*********

Chapter 3 Damar

Angin berhembus dengan segarnyaa waktu siangg hari yang panasss berubahh menjadii teduhh…

Damar yang baru saja pergi dari tempat itu, tampak berjalan santai menyusuri trotoar karnaa waktu sudah soree terlihat kampus sudah mulaii sepiii, apalagi diaa berjalan di belakang kampuss di mana jarang sekali ada berjalan ke tempatt ini

Setelah berjalan cukup lama, damar memutuskan untuk pergi ke halte bus, diaa ingin pulang, “cukup sampai di sini saja perjalanan kuu, aku sangat lelah” batin damar

Damar dengan suasana hati yang cukup baik saat ini, namun suasana itu pun seketikaa berubahh

Sebuah mobil berwarna hitam berjalan dengan kencangnyaa, dan tepat berhenti tidak jauh di depann damarr

Sesaat langkahhnya berhentii…

Sorot mata nya mengarah ke arah mobil hitam mengkilat, dari raut wajahnya Damar tampak seperti mengenali siapa pemilik mobil itu, di tambah mata nya sangat fokus melihat logo dan plat mobilnya…

bukan cumaa satu mobil sajaa, dua mobil lainnya menyusul dari belakang dan akhirnya berhenti tidak jauh dari mobil itu..

Dengan mata yang tajam damar menatap dengan lekat mobil-mobil itu, sampai akhirnya seseorang keluar dari mobil hitam ituu

*********

Seseorang priaa dengan jas coklat, mata nya sedikit sipit tidak memiliki kelopak mata ganda, hidungnya mancung, kulitnya putih pucat, memakai kemeja putih di dalam jas nya, memakai dasi dan sabuk, celana coklat persis seperti penampilan asisten mulai berjalan mendekati damar

Sesaat sesudah pria itu mendekati damar, orang-orang dari dua mobil itu pun keluar dari mobil, mereka pria dengan tubuh besar memakai kacamata hitam memakai jas hitam nampak serasi dengan yang lainn

Merekaa tampak seperti para bodyguard profesional..

Namun pria dengan jas coklat itu berjalan mendekat seraya menduduk di dekat damar, tangannya menggepal dan menaruhnya di perutnyaa

“Salamm tuann mudaa ….” Ucap pria berjas coklat itu dengan senyuman yang menawan

“Ada perlu apa kauu kemari, asisten choi…” tanya damar dengan wajah tidak senangg, dahi nya sesakali menyernyit

Asisten choi sedikit terkejut, pasalnyaa baru kali ini asisten choi bertemu dengan damar

Asisten choi adalah asisten pribadi ayahanya yaitu Tuan Adinatha pemilik Adinatha grup, saat itu choi junha di perintahkan oleh ayahnya untuk mengikuti damar dan melaporkan segala aktifitas nya

Selama ini choi junha selalu dalam persembunyian, baru kali ini diaa bertemu dan bertatap mukaa secara langsung dengan damar

Choi junha sempat terkejut, bagaimana damar bisa tahu tentang dirinya

Tapi choi junha tetap bersikap tenanggg, dengan senyuman profesional nya..

“Sayaa asisten choi junha mendapatkan perintah dari tuan saya ketua adinata untuk membawa tuan ke rumah kediaman” ucap seseorang pria bernama choi junha ituu

Dilihat dari penampilan nyaa diaa memang bukan orang sini, wajahnya tampak seperti orang chinese atau korea

Tapi damar tampak tidak peduli dengan ucapan pria di depannya ituu, diaa benar-benar acuh dan tidak bereaksi apapun

“Katakan pada tuan mu aku tidak mau pergi ke mana-mana, aku mau pulang ke rumahku, bukan ke rumahnyaa..” ucap damar dengan tegasss dengan wajah acuh

Sejenak choi junha tampak tersenyumm haluss, namun setelah itu senyuman nya berubah seperti sedikit menyernyit

“Pesan dari ketuaa, aku harus mengatakannya dengan halus dan tidak boleh menyakiti mu, tapi kalau kamuu menolakk maka kekerasann jugaa perlu”

Ucap choi junha sambil mengisyaratkan kepada para pengawal di belakangnya untuk majuuu

Damar tampak tersenyumm menyerngit

“Oh jadi begituu rupanya permainan muu, baiklahh aku terimaaa, aku hanya memperingatkan kepada kaliaannn, aku masih baik kalian melakukan nya karna di perintahkan oleh pak tua itu, tapii kalau kalian menyerang, jangan salahkan aku, karna aku juga perlu melindungi dirikuu”

Ucap damar dengan lantang dan badannya tegak, seperti seseorang yg siap di medan pertempuran

************

Setelah itu choi junha melambaikan tangannya ke atass, seperti mengisyaratkan kepada anak buahnya untuk menyerangg

Enam lawan satuu, Rasanya tidak adil bukannn…

Tapi Damar dengan wajah tajam nya tampak tak gentar, bahkan menggenggam tanggannya dengan eratt seolahh seseorang yang sudah lama menunggu moment ini

“HIAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH”

Ucap para bodyguard dengan badan kekar dan tampak menakutkann, mereka menyerang dari semuaa sisi, jikaa di lihat dengan seksama tidak mungkin damar bisa mengalahkan merekaa, itu cukup mustahil, dari segi jumlahh saja diaa sudah kalahh

Tetapi anehnyaa Tatapann damar benar-benar seperti hewan buass yang mengeluarkan taringnyaa, seperti seorang vampir yang hauss akan darahhh segarrr

“HIAAHHHHHHHHHHHHH”

Para bodyguard berlarii bergegass menuju ke arah damar, satu persatu dari mereka Sampaii dann menyerang damar

Dengan wajah yang cukup menyeramkan, damar menangkis serangan itu dan kemudian dia menunduk

“HIATTTSSS “

Teriak damar sambil menyilangkan kaki nyaa ke arah kaki pria bertubuh kekar itu, yang hendak menyerangnyaa

Lelaki bertubuh kekar ituu kehilangan keseimbangannya sampai akhirnya diaa terjatuh

“BRUKKKKKKK”

Seketikaa lima orang pria bertubuh kekar itu terdiammm, dan kemudian mulai menyerangg

“Hiahhhhhhhh”

Dengan wajah bengiss damar bangun dan mulaii menyerang dari segala sisi

\*\*\*\*\*\*\*\*

Pertarungan sengit pun terjadiii, sesekali para bodyguard itu mundur dan yang di belakang maju secara bergantian, hentakan kaki dan suara erangan sangattt keras terdenger di tempatt ituu…

“HIATTTTTT”

“HAAAAAAAA”

“AHHHH”

“HIATTTTTTTTTTTT”

“HAAAAAAAAAAA”

“HYAAAAAAAAAAA”

Para pria berjas hitam itu menyerang damar secara terus menerus, membutuhkan waktu yang lamaa untuk mengakhiri pertarungan

Tampak dari wajahnyaa damar dan para pria berjas hitam itu sangat lelah, namun di antara mereka masih belum mau mengakhiri pertarungan ini …

“Brukkkkk”

Satu orang pria berjas hitam itu tampak terjatuh dengan keras, dan

“Brukkkkkk” satu di antara mereka yang lainnya juga terjatuh

Para bodyguard itu menyerangnyaa dengan segenap tenaga nya, Namun Damar tidak menggunakan semuaa tenaganya, diaa hanyaa menangkis dan menyerang organ vitalnya secara terus menerusss hanyaa sesekali di butuhkan dia akan menyerang kembali

Damar memiliki taktik penyerangan yang cukup genius, Jika enam orang bodyguard itu menyerang damar secara bersamaan, damar pasti akan kalah

Maka dari itu diaa mengulur waktu dengan menyerang organ vitalnyaa agar membuat mereka mundur perlahan sehingga membuat damar bisa bertarung satu lawan satu dengan merekaa

Para bodyguard yang menyerang menggunakan tenaga nyaa, mereka terlihat mulai lelah dan mereka tumbang dengan sendirinya

Choi junha yg melihat hal itu merasa terkesan dengan keterampilan bertarung damar, sampai sesakali dia tersenyum…

Hal yang membuat choi junha tertarik lagi adalahhh, percaya diri damar yang tinggi, diaa tidakk Mundur sedikitpun, percaya dirinyaa benar-benar patut untuk di apresiasi

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Setelah pertarungan yang cukup sengittt hasil akhirrr yang sudah bisa di perkirakan oleh choi junhaa

Damar menumbangkan enam orang bodyguard yang badan nya pun lebih besar di bandingkan dirinyaa, tetapi hal yang membuat semuanyaa heran adalah, tidakk ada raut wajah terkejut di wajah choi junhaa

Diaa tampaak puass dengan hasil akhirr yang diaa liatt dengan mata kepalanya sendiri

\*\*\*\*\*\*\*

“Haah… haa.. “ wajah damar tampak merah dan nafasnya yang tersengal sengal

Pertarungan itu memang cukup melelahkan baginya

Setelah melihat ke enam bodyguard itu terkapar tanpa sepatah kata pun damar melangkah kan kaki nyaa pergiii

Dia pun menengok ke arah choi junha dan diaa tampak tersenyumm

Dengan keringat yang masih menetess dia pun membalikkan badannya dan melangkah pergiii

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

“Damarr adinata yudhaa “ gumam choi junha saat melihat langkah damar yang mulai menjauh dari pandangannyaa

Tiba-tiba seorang bodyguard datangg dan menunduk ke arah choi junha

“Tuann bagaimana kita harus melaporkan hal ini kepada tuan adinata?” Ucap pria berbadan kekar itu dengan raut wajah cemasss

“Tenangg sajaaaa, tuan adinata hanyaa ingin bertemu dengan putranyaa, saat aku katakan bahwa putranya baik-baik saja, bahkan lebih untuk di katakan baik bukankah diaa juga akan senang “ ucap choi junha dengan senyuman

Pengawal di depannya tampak tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh asisten choi tapi diaa hanya menunduk dan mengikuti perkataan tuannya

“Pengawal ayoo kitaa pergiii” ucap choi junha sambil membuka pintu mobilnyaa dan bergegas masuk ke dalam mobill

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

“Damar Adinatha kita pasti akan bertemu lagiiii…. “ Ucap choi junha yg kemudian menginjak pedal gass nyaa

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Next chapter lagii yaa!!!

Plisss kalau suka dengan karyaa ku jangan lupaa, like, komen dan sharee

Maaciwww !!!

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!