Kiara memergoki suaminya keluar dari Restoran yang berada di tempat yang elit di ibukota ini, "Jadi ini yang kamu bilang kerja, sampai nggak pulang ber hari hari" teriak Kiara pada suaminya yang saat ini sangat kaget dan wajahnya terlihat panik karena bertemu ditempat ini dengan istrinya.
Devan yang sedang berjalan dengan seorang Wanita itu berusaha melindungi Sera dari kemarahan istrinya. Kiara berjalan kearah Devan dan menampar wajah suaminya, lalu dia menghampiri wanita itu.
Dengan sekuat tenaga Kiara menarik tangan sera, Sera yang ditarik oleh Kiara mengaduh kesakitan tangannya terasa mau copot karena saking kuatnya tarikan tangan Kiara.
"sayang lepas, malu diliat orang kalau berantem disini" lerai devan mencoba menahan tangan istrinya yang saat itu terlihat dengan santai menarik rambut wanita itu.
"apa kamu bilang, malu? Nggak ngaca ya siapa yang bikin malu" cibir Kiara dia menatap marah pada Wanita yang dia tau itu adalah sahabat nya.
“tega kamu Sera, apa salahku? Sampai suamiku kau ambil” teriak Kiara dengan mata berkaca kaca.
Sera yang ditarik tangannya dengan kasar oleh Kiara hanya diam membisu dengan muka pucat, dia tidak menyangka akan bertemu dengan Kiara disini di saat dia bersama Devan.
"Kia cukup , kamu menyakitinya" ucap devan sambil berusaha menolong sera, melihat devan yang ingin membantu wanita yang ada di depannya Kiara langsung menyikut perut suaminya dengan keras yang membuat devan langsung menjerit kesakitan dan langsung terduduk disamping wanita itu. Kiara benar benar marah hingga dia berani melawan pria yang selama ini dia hormati.
Kiara langsung mengalihkan tatapannya pada wanita yang hampir menangis menahan sakit dan malu saat ini.
"Maaf Kiara, aku bisa jelaskan semuanya ...tolong lepaskan tanganmu ini sakit sekali" rintih sera yang berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman Kiara.
"sakit kamu bilang, belum seberapa sakit yang aku alami akibat perbuatan jahat kalian" tegas Kiara, Sera masih berusaha melepaskan dirinya, dengan menahan rasa sakitnya Sera berhasil melepaskan cengkraman tangan Kiara. Sera menjauh dari Kiara yang saat ini ingin menarik badannya lagi.
Devan melihat sekeliling mereka, beberapa orang yang saat ini sedang melihat pertengkaran mereka, dia tidak mau jadi tontonan gratis. Dia mencoba menghalangi Kiara yang berusaha menjangkau Sera.
“sayang kita pulang, kita selesaikan dirumah” mohon Devan yang saat ini kehabisan akal untuk membujuk Kiara.
“apa yang mau diselesaikan mas, aku rasa nggak ada yang perlu dibicarakan lagi” tegas Kiara menatap tajam pada dua orang yang ada didepannya.
“dan kamu Sera, selamat kamu sudah berhasil menghancurkan rumah tanggaku, aku memberikan bantuan untuk mu dan anakmu setelah kematian Haris, ini balasan kamu padaku, kalau orang yang tidak aku kenal melakukan ini, tidak akan sesakit ini, tapi kamu…” Kiara tidak sanggup meneruskan kata katanya air matanya jatuh membasahi pipinya yang sejak tadi dia tahan. cepat dia hapus air mata itu Kiara tidak mau kelihatan rapuh dihadapan mereka.
“maaf kan aku Kia,,,,” sera pun menangis mendengar kata kata Kiara tadi, hanya kata maaf yang sanggup dia ucapkan.
Kiara melirik jari manis Sera yang disana ada cincin yang sama persis dengan yang Kiara punya, melihat itu Kiara hanya tersenyum sinis melihat perbuatan mereka.
“sayang , bukan salah Sera mas yang salah, marah lah mas akan terima semua kemarahan mu” ucap Devan pada istrinya yang saat ini menatap pada cincin nikah Sera.
“Aku sudah nggak bisa marah sama kamu mas, saking jahatnya perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku” balas Kiara setelah itu dia berjalan meninggalkan kedua orang yang telah membuat luka dihatinya.
Devan berlari mengejar Kiara, dia tidak mau istrinya pergi dengan keadaan marah takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
“sayang kamu mau kemana, mari pulang sama mas” Devan menarik pelan tangan istrinya, yang langsung ditepis oleh Kiara.
“tidak perlu bermanis manis didepan ku mas,kalau dibelakang kalian menikamku” ketus Kiara sambil melanjutkan menuju mobil yang terparkir di depan restoran itu.
Devan diam terpaku melihat kepergian Kiara, saat ini dia bingung harus bagaimana, Kiara sudah mengetahui semua rahasia yang dia simpan dengan Sera beberapa bulan ini.
Devan menikahi Sera 4 bulan yang lalu tanpa diketahui keluarga besarnya, dia menyimpannya rapat rapat, suatu saat dia akan memberitahu Kiara tentang semuanya. Dia melihat Kiara sudah meninggalkan pelataran parkir restoran itu.
Devan berjalan menghampiri Sera yang saat ini hanya menatap sendu kearah nya, mereka sama sama diam sibuk dengan pikiran masing masing. Devan berjalan masuk kedalam mobil diikuti Sera dari belakang dia membuka pintu depan dan duduk disamping Devan.
Mobil mereka keluar dari sana menuju kediaman Sera saat ini, yang baru dibelikan Devan setelah pernikahan mereka 4 bulan yang lalu.
Menempuh perjalanan menuju kediaman Sera mereka tidak ada satupun yang mencoba membuka pembicaraan untuk memecah kebisuan di dalam mobil. Tidak berapa lama mereka sampai dihalaman kediaman mereka, Devan turun dari mobil diikuti Sera.
Sampai didalam rumah mereka disambut oleh Kafi anak Sera dengan Haris yang masih berumur 2 tahun Haris meninggal disaat Kafi berumur 1 tahun karena kecelakaan disaat pulang dari luar kota.
Setelah meninggalnya Haris yang mendadak, Kiara lah yang membantu semuanya, sampai Sera disuruh untuk tinggal dikota yang sama dengannya agar dia bisa menjaga Kafi kalau Sera bekerja, betapa baik dan tulusnya Kiara.
“sayang, lagi main apa?” sapa Devan pada anak sambungnya itu, Devan menggendong Kafi yang saat ini tertawa senang melihat bunda dan papanya sudah pulang kerumah.
Sera mencium kening anaknya yang sedang bermain bersama Devan diruang keluarga. Sera menatap kearah Devan dia ingin mengatakan sesuatu pada Devan tapi di ragu.
Devan melihat Sera yang menatap kearahnya, dia paham dengan tatapan Sera, Devan segera berdiri dan mengajak Sera masuk kekamar untuk berbicara karena disana bik asih.
Sesampai di dalam kamar Sera segera mengajak Devan duduk di sofa yang ada disana. “mas …Kiara sudah tau kita harus bagaimana, kita telah menyakitinya“ ucap Sera dengan suara serak menahan tangis. Dia tahu apa yang dilakukannya sangat menyakitkan untuk Kiara.
“Mas juga bingung mau bagaimana lagi, Kiara belum pernah selama pernikahan kami semarah itu, dia tidak pernah bicara keras, tapi tadi dia benar benar terluka” Devan mengusap wajahnya dengan kasar.
“apa kita bercerai saja mas, aku tidak mau menyakiti Kiara terlalu dalam, yang kita lakukan ini tidak bisa dimaafkan oleh siapapun” ucap Sera sambil meremas jemari tangannya sendiri.
“pernikahan kita bukan permainan Sera, yang bisa dibatalkan semaunya” sahut Devan pada istri keduanya itu.
“terus kita harus bagaimana menghadapi Kiara mas, aku tidak berani bertemu Kiara pasti dia sangat kecewa dengan ku, aku memang Perempuan tidak tahu balas budi mas” sesal Sera yang baru menyesali pernikahan sirinya dengan Devan, suami dari sahabatnya.
Kiara anak yatim piatu yang sudah tidak mempunyai keluarga lagi, kedua orangtuanya sudah meninggal disaat Kiara berumur 12 tahun.semenjak itu dia hidup berpindah pindah.
dia bertemu dengan ibu panti ketika sedang dipasar, membawakan belanjaan ibu kasih pemilik panti, ibu kasih terkesan dengan kebaikan dan kerja kerasnya, Kiara yang saat itu hidup dijalanan diajak oleh ibu Kasih untuk tinggal di Panti Asuhan Kasih miliknya.
Semenjak itu Kiara jadi penghuni panti dan membantu ibu Kasih menjaga adik adik panti yang masih kecil, diapun melanjutkan sekolahnya yang sempat putus karena tidak mempunyai biaya.
Kiara bertemu dengan Sera di sekolah dan mereka bersahabat sampai sekarang, terbiasa berteman dari kecil sampai menikah dengan pasangan masing masing, mereka tetap menjalin hubungan dengan baik.
Mereka berdua saling menyayangi karena Sera tidak mempunyai saudara, ayah Sera sudah meninggal semasa Sera kuliah dulu. ibunya lebih dulu meninggalkan mereka, Sera dari keluarga yang terbilang cukup, ayahnya seorang dosen di sebuah universitas di kota ini.
Devan anak seorang yang sangat terpandang di kota mereka, Tuan muda keluarga Kalandra pria yang sangat digandrungi oleh wanita karena ketampanan wajahnya dengan tubuh atletisnya yang makin banyak digilai wanita, ditambah dia seorang pengusaha sukses, Devan anak tunggal keluarga Kalandra, keluarga Kalandra terkenal baik tidak membeda bedakan status orang.
Ketika Devan hendak menikahi Kiara keluarga Kalandra menyetujui nya, karena mereka tau Kiara seorang Wanita baik hati, lembut dan sangat cantik sangat serasi dengan Devan yang sangat manja dan suka mengikuti maunya sendiri.
Keluarga Kalandra yang menjadi donatur tetap di panti tempat Kiara tinggal dulu dan sampai sekarang. kalau hari libur Kiara dan Devan sering main ke Panti sambil membawa berbagai mainan dan alat tulis untuk sekolah.
Dua tahun pernikahan Kiara dan Devan mereka belum diberi kepercayaan untuk memiliki anak, tapi mereka tetap menjalani hidup dengan bahagia, karena mereka tau anak adalah rezeki, Devan dan Kiara sudah cek kesehatan dan ternyata mereka berdua sehat, mungkin karena belum waktunya dikasih kepercayaan sama Tuhan.
Keluarga Kalandra juga tidak mempermasalahkan itu, buat mereka yang penting anak menantu nya hidup bahagia, menjalani kehidupan dengan baik.
Sera sibuk dengan pikirannya sendiri, dia ingat masa lalu nya dengan Kiara, mereka selalu bersama dan mempunyai selera yang hampir sama dalam berbagai hal. Banyak kesamaan yang ada di diri mereka yang membuat mereka cocok.
masalah cowok pun mereka banyak kesamaan , sering kali mereka suka sama satu pria tapi Kiara tahu siapa dirinya, dia akan selalu mengalah pada Sera kadang kadang dia harus memupus harapannya karena pria yang dia suka juga disukai Sera.
Buat Kiara persahabatannya lebih penting dari seorang pria, sampai pada akhirnya Sera bertemu Haris, seorang pria yang dulu ternyata pernah menjadi asisten dosen dari ayahnya Sera.
Mereka saling mencintai dan akhirnya menikah. Tidak lama setelah pernikahan Sera dan Haris, mereka pindah kekota dimana tempat Haris mengajar.
Setelah pernikahan Sera, Kiara lebih banyak menyibukkan diri dengan bekerja dan menjaga adik adik yang di panti, sepulang dari kantor Kiara pasti akan membantu ibu kasih untuk membantu adik adiknya belajar.
Kiara terbiasa bekerja semenjak dia kuliah bahkan dia bekerja sedari kecil untukk membiayai kehidupannya, Dia bekerja saat ini juga berkat kecerdasannya yang langsung diterima bekerja ditempat dia dulu magang sebagai mahasiswi.
Kiara mulai dekat dengan Devan setelah Sera menikah dengan Haris, setelah menjalani hubungan 1 tahun akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Kiara sudah lama menyukai Devan secara diam diam tidak ada satupun yang tau perasaannya pada Devan, Kiara sangat rapi menutup perasaannya. Dia tau diri tidak mungkin dia bisa memiliki Devan, angan angan yang terlalu tinggi
“Mas, kamu sekarang segera pulang kerumah, aku takut Kiara akan melakukan hal hal yang tidak kita inginkan” ucap Sera, Devan seperti di bangunkan dari mimpi dia langsung berdiri dan bergegas berjalan keluar kamar.
Tanpa pamit pada Sera dan Kafi dia langsung berlari masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju kediaman dia dan Kiara, ditengah perjalanan Devan berusaha menghubungi Kiara tapi tidak diangkat oleh istri pertamanya itu, Devan jadi khawatir dengan keadaan Kiara saat in.
“sayang kamu dimana, ayo diangkat telponnya” Devan pun mengirimkan pesan ke ponsel Kiara tidak ada balasan dari Kiara.
Tidak lama Devan sudah berada dikediamannya dia tidak melihat mobil Kiara, Devan makin panik dia segera turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumahnya. Tidak ada satu orang pun yang dia liat disana, Dia berjalan kebelakang rumah mencari art mereka.
“bik, Kiara sudah pulang belum?” tanya Devan dengan muka yang cemas
“Nyonya Kiara belum pulang Tuan Devan” jawab bik Jum sambil menatap wajah Devan yang terlihat sangat cemas saat ini. kembali dia mengeluarkan ponsel nya dan berusaha menghubungi Kiara tapi tetap tidak diangkat dan pesan nya juga belum dibaca.
Tiba tiba telponnya berbunyi ada pesan masuk, Devan pikir itu balasan dari Kiara, ternyata itu pesan masuk dari Sera yang menanyakan keberadaan Kiara. Devan pun menghubungi Sera
“Belum pulang Kiaranya, mas mau cari kemana? Kamu tau nggak kemana biasanya Kiara pergi kalau sedang marah kayak gini” tanya Devan.
“biasanya Kiara akan pergi kepanti mas bertemu ibu Kasih” jawab Sera yang sangat tau kalau Kiara akan ke panti kalau dia mempunya masalah.
“oke mas akan cari kesana, sudah dulu ya, mas tutup telponnya” Devan menutup telpon dari Sera dan segera berjalan keluar untuk pergi ke panti asuhan dimana dulu Kiara dibesarkan, setelah berpamitan dengan bik Jum diapun pergi dari kediaman itu.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu lama akhirnya Devan sampai di panti dia tidak melihat mobil Kiara disana, Devan mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam, karena Kiara tidak ada disana, dia tidak mau kedatangannya ke panti akan membuat ibu Kasih cemas.
Devan pun kembali menjalankan mobilnya tanpa arah, dia berusaha mencari cari keberadaan mobil Kiara disepanjang jalan, dia berharap akan menemukan Kiara. Setelah Lelah mengitari kota tanpa ada hasilnya akhirnya Devan kembali pulang kerumahnya, dia memutuskan untuk menunggu Kiara di kediamannya.
Sedangkan Kiara yang sedang dicari saat ini oleh Devan sedang menangis di sebuah taman kota, berkali kali telponnya berbunyi tapi tidak dia angkat baik dari Devan atau pun drai Sera.
“Kia maafkan aku, aku menyesal telah melakukan ini semua, aku minta maaf..” Sera mengirim pesan pada Kiara.
“aku yang salah Kia bukan Devan, kamu jangan marah padanya, Kia please balas pesan aku” Kiara hanya membaca pesan masuk di telpon nya, tidak ada keinginan sedikitpun untuk membalas pesan dari dua orang sudah mengkhianatinya.
‘tega kalian sama aku, apa salah aku sama kalian” teriak Kiara dalam mobil sambil memukul stir mobilnya melepaskan rasa sakit hatinya.
Kiara menangis terisak isak, lama Kiara menangisi nasibnya yang malang, sampai kering air matanya mengingat semua pengkhianatan yang dilakukan orang terdekatnya.
Kiara mengemudikan mobilnya sambil menangis, dia benar benar terpukul dengan apa yang terjadi di restoran tadi. Devan suami yang dia cintai mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri, Kiara tidak habis pikir dengan kedua orang itu, tega sekali mereka melakukan itu dibelakangnya.
Kiara merasa benar benar manusia paling bodoh yang ada didunia ini, dia ditipu mentah mentah di depan mata oleh sahabat yang dia anggap saudara.
"apa salahku pada kamu sera, sampai hati melakukan ini pada ku" rintih Kiara sambil mengusap air matanya yang mengalir deras dipipinya.
Masih teringat jelas dipikiran Kiara bagaimana hancurnya Sera sewaktu Haris suaminya meninggal dalam kecelakaan sewaktu balik dari luar kota.
Kiara dengan rasa sayang yang dia punya membantu Sera disaat terpuruk nya itu, Sera juga sudah tidak mempunyai orang tua lagi, dan suaminya Haris juga anak perantauan yang keluarganya jauh di luar pulau yang ditempati mereka sekarang.
Dengan sabar Kiara dan Devan mengurus semua yang diperlukan Sera dan anaknya agar bisa hidup dengan tenang setelah kematian suaminya yang mendadak.
Kiara bisa merasakan hidup Sera yang merasa sendiri, dia menyediakan bahunya untuk bersandar buat sahabat yang di sayangi.
Jadi selama 1 tahun ini atau lebih tepatnya setelah mereka menikah diam diam, Kiara setiap minggu mengantar kan suaminya ke rumah istri keduanya itu, pantas saja mereka kelihatan sangat hangat kalau Kiara dan Devan bermain kerumah Sera yang baru dibelikan Devan tanpa sepengetahuan Kiara.
Apalagi Kafi anak laki laki Sera yang sangat dekat dengan Devan, dia memanggil Devan dengan panggilan papa dengan sangat lancar diucapkan bocah laki laki itu.
Kiara tidak pernah merasa curiga melihat Kafi memanggil Devan dengan panggilan papa, Kiara malah senang Kafi dekat dengan Devan suaminya.
Kiara menghentikan mobilnya disebuah taman kota yang saat ini masih sepi karena masih siang hari, setelah mobilnya berhenti Kiara membentur benturkan kepalanya ke stir mobil, mencoba menghilangkan rasa sakit yang dia rasakan saat ini.
Tangisan Kiara makin keras setelah mengingat semua yang dia jalani belakangan ini, "sakit sekali apa yang aku rasakan, apa yang harus aku lakukan untuk melupakan rasa sakit ini" Kiara memukul dadanya yang terasa sesak saat ini.
Kiara lama berada ditaman kota itu sampai hari sudah sore, dia terlihat sangat kacau saat ini dan sangat menyedihkan, wajahnya pucat dan matanya sembab karena terlalu banyak menangis.
Kiara menjalankan mobil menuju kediamannya, dirumah dia sudah ditunggu Devan yang sangat panik tidak menemukan Kiara berada dirumah, dia sudah berpuluh kali menghubungi handphone Kiara tapi tidak diangkat oleh Kiara.
Mobil Kiara memasuki halaman rumahnya, disana sudah ada mobil Devan suaminya, Kiara menarik nafas panjang lalu melepaskannya pelan pelan mencoba menenangkan dirinya untuk menghadapi suaminya.
Dengan pelan Kiara membuka pintu mobil dan menutup kembali, segera dia berjalan masuk ke dalam rumahnya, yang mana di pintu dia sudah di tunggu Devan dengan muka yang cemas karena mengkhawatirkan Kiara.
Kiara tidak menyapa Devan seperti biasanya, dia terlalu lelah untuk berpura pura baik baik saja di saat hati dan jiwanya hancur dan remuk redam oleh perlakuan suami dan sahabatnya itu.
"sayang, kamu dari mana mas mencari kamu dari tadi" ucap Devan sambil mengejar istrinya yang terus berjalan masuk kedalam kamar tanpa memperdulikan panggilannya.
Devan mengikuti Kiara kedalam kamar setelah mengunci pintu depan.
Kiara yang telah sampai didalam kamar segera meletakkan tas nya di atas meja hiasnya, dan berjalan masuk ke kamar mandi dengan membawa baju ganti yang telah dia ambil dari lemari pakaiannya.
Ketika Kiara berjalan masuk kedalam kamar mandi Devan masuk kekamar dan segera menggapai tangan Kiara untuk dia ajak bicara.
"lepas mas, aku mau mandi" sentak Kiara sambil menarik tangannya dari pegangan tangan suaminya, Devan kaget melihat tangannya di sentak dengan keras oleh Kiara.
Kiara lalu berjalan masuk kekamar mandi dan segera membersihkan dirinya segera, karena sudah merasa sangat lengket.
Cukup lama Kiara berada didalam kamar mandi, dia sengaja karena malas melihat muka pengkhianat yang sudah meluluh lantakkan hidupnya.
Devan masih menunggu Kiara selesai mandi, dia harus menyelesaikan semua masalah yang terjadi saat ini di antara mereka bertiga.
Devan akui semua perbuatannya dengan menikahi Sera tidak akan termaafkan, tapi dia akan berusaha meminta maaf itu dari istri pertamanya itu.
Pintu kamar mandi terbuka dan Kiara sudah selesai mandi, dia berjalan menuju meja hiasnya dan mulai mengeringkan rambutnya yang habis keramas.
Kiara melihat dari kaca hiasnya, Devan dengan tatapan sendunya memperhatikannya. Kiara tidak peduli dengan semua itu saat ini hati nya benar benar sakit rasanya.
Setelah selesai Kiara naik ke atas ranjang dan mengambil selimut menutupi badannya sampai ke leher dia sudah bersiap siap untuk tidur. Devan ikut naik keranjang dan membaringkan tubuhnya disamping Kiara.
"sayang, mas minta maaf untuk semua kesalahan yang telah mas lakukan" Devan membalik kan badannya menghadap Kiara yang saat ini membelakanginya.
"Semua terjadi begitu saja, awalnya mas kasian denga Kafi yang selalu bersedih kalau melihat foto ayahnya, mas tidak tega sehingga mas menyuruh Kafi untuk memanggil mas papa" ucap Devan dia akan menceritakan semuanya walaupun saat ini Kiara tidur membelakanginya.
"sampai suatu hari Kafi jatuh sakit karena sangat merindukan Haris ayahnya, dia dirawat dirumah sakit Sera sangat ketakutan kalau Kafi akan menyusul Haris, disanalah mas merasa terketuk untuk menjaga mereka berdua" Devan masih melanjutkan ceritanya sampai akhirnya dia menikahi Sera secara siri.
Kiara yang mendengarnya hanya bisa menahan tangis dan kemarahannya.
"mas...." belum selesai Devan melanjutkan ceritanya Kiara membalikkan badannya menghadap suami pengkhianatnya itu.
" kamu nggak cerita kalau sebenarnya kamu sudah lama suka dengan Sera, kamu mencintainya sebelum kamu mendekati ku mas, kenapa yang itu nggak kamu akui didepan ku" sahut Kiara dengan ketus terlihat kemarahan di wajahnya.
" Sayang, kamu bicara apa, mas nggak ngerti" Devan berusaha mengelak dari yang dikatakan Kiara, dia sangat terkejut karena rahasia yang selama ini di simpan diketahui Kiara.
"nggak usah belagak bingung mas, kamu tidak jago menyimpan rahasiamu itu, aku sudah tau dari dulu, kamu sangat kecewa ketika Sera menikah dengan Haris, terlihat kelas wajah kecewa kamu saat pernikahan Sera dilangsungkan" cibir Kiara mendengar dusta yang diucapkan suaminya itu.
"semenjak itu kamu suka menyendiri, setelah itu kamu baru mendekatiku, mencoba menyembuhkan luka hati ini mu yang ditinggal menikah Sera" ujar Kiara.
Devan terdiam.membeku mendengar semua.kata kata dari mulut Kiara.
"kenapa diam mas, kaget?" ucap Kiara lagi dia puas sudah mengeluarkan semua isi hatinya. Selama ini Kiara masih bertanya tanya tentang perasaan Devan pada Sera, dengan dia menikahi Sera itu sudah jawaban yang tidak perlu ditanyakan lagi pada suaminya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!