Aku kembali membawakan sebuah cerita. Semoga para pembaca suka dengan cerita ini. Halaman ini aku memperkenalkan beberapa tokoh dalam cerita ini.
Gambar diatas adalah karakter Krystal Flaviena, dia arogan, keras kepala, manja tapi semua orang menyukainya.
Gambar diatas adalah karakter Rain Kendrick,
sifatnya sangat misterius, terkadang dingin dan sering menyendiri.
*Gambar diatas adalah karakter Cherry Amerzha, gadis manis, terkadang kekanakan, tapi dia sangat pandai dalam prestasi*.
Gambar diatas adalah karakter Real Kendrick, kakak dari Rain, dia adalah penerus bisnis keluarga Kendrick, disiplin, rajin dan sangat menyanyangi adiknya.
Gambar diatas adalah karakter Bianca Genovhefa, gadis perfeksionis, disiplin, pemberani, juga lebih berfikir dewasa diantara para sahabatnya.
Gambar diatas adalah karakter Raffael Delbaran, Papanya Krystal Flaviena, seorang pengusaha Property yang ulet dalam bekerja, penyayang, sabar. Tapi dia tidak sabar kalau tentang putri semata wayangnya. Dia bisa menjadi galak.
Gambar diatas adalah karakter Jackson Bastian, dia adalah sahabat Rain, dia terkenal playboy tapi dia juga punya satu cinta dihatinya. Terkadang keras kepala, dan susah diatur Papanya.
Gambar diatas adalah karakter Frey Dellano, Terkenal sebagai pianis tampan, perhatian dan memiliki sifat humoris, sangat pandai dalam merubah suasana ketika sahabatnya bermasalah.
Gambar diatas adalah karakter Celline Banuatta, dia dosen tercantik dikampus, profesional, mandiri dan sangat disiplin.
Gambar diatas adalah karakter Jonas Bastian, papa dari Jackson, dia aktor terkenal, disiplin, pekerjaan keras dan sangat menyayangi anaknya.
Gambar diatas adalah karakter Reanna Kendrick, dia tante dari Rain dan Real, glamour, merawat kecantikan tapi dia juga pekerja keras.
Aku akan mulai cerita ini.
//////////////////
Asrama perempuan, gedung selatan enam, masih dalam area Kampus tercinta.
"Krystal... Bangun... Krystal buruan bangun!!!" Ditarik Cherry yang sudah tampil cute dengan bandana merah.
"Cheery....aaaaaa....gue ngantuk!!" Wajah Krystal terlihat masam dan cemberut.
"Bangun... Ini kita telat.... Cepat bangun, nanti Mrs. Celline keburu datang" Cherry dengan melihat jam yang ada tangan kanannya.
"Duluan ajah!!! Bareng sama Bianca... Gueee masih ngantuk Cherr........!!" Suara Krystal masih mengantuk
"OK... Kalau loe nanti sampai dipanggil Mrs.Celline gue ogah bantuin loe....." Ucap Cherry
Karena Mrs. Celline adalah dosen yang sangat disiplin, setiap kelasnya semua mahasiswa harus hadir tepat waktu.
"Iya... Bilang ajah gue nggak ada di asrama. Bilang ajah gue balik ke rumah." Masih dengan wajah kesal dan manyun sambil menarik selimut lagi.
"Ntar kalau Mrs. Celine telfon bokap loe gimana??" Tanya Cherry
"Biarin telfon.... malah bagus mereka dekat, gue masih ngantuk Cherr!! pewe banget inih! Ntar Gue nyusul jam ke-2 ... udah... Sana...... sana pergi...." Ucap Krystal
"OK.... Kalau gitu, gue berangkat.... awas ntr!!" Ucap Cherry
Cherry terkenal mahasiswa teladan dengan segala prestasi dia. Tidak heran dia selalu menyuruh aku untuk tidak bermalas-malasan. Tapi dia sahabat yang baik, setiap aku badmood, dia membantu aku mengerjakan tugasku.
Sepanjang berjalan ke kampus Cherry berfikir tentang Krystal, hari ini tidak seperti biasanya. Heran juga biasanya Krystal tetap mau bangun pagi, apalagi setiap ada jadwal Mrs. Celline dia nggak pernah terlambat.
Menerima panggilan masuk, handphone berdering lama-lama risih juga.
"Eemmmss ....siapa sihh gangguin ajah?!!" Matanya merem nggak liat siapa yang telfon.
"Sayang... Kamu belum bangun??"Tanya Raffael
"Haahh...!!! (m*mpus gue) Papa... Krystal masih bobo... ngantuk Papa." Krystal dengan suara yang manja untuk meluluhkan hati Papanya.
"Memang semalam kamu tidur jam berapa sayang?? ini jam 9 Krystal!" Tanya Raffael
"Semalam bobo seperti biasa Papa.. Pagi ini Krystal ngantuk berat. Hooaaammm..." Krystal masih menguap.
"Ini hari Kamis, kamu ada jadwal kuliah??" Tanya Raffael dengan sabar dan tenang.
"Ada... Cuma Krystal malasss bangeet hari ini. Papa marah sama Krystal??" Ucap Krystal
Krystal mulai bingung walaupun Papa memanjakan dia, tapi soal pendidikan Papanya tidak main-main.
"Terserah kamu, tapi kalau kamu masih keseringan malas bangun pagi, Papa jemput kamu pulang!!! nggak usah di asrama lagi!!"
Suara Mr. Raffael mulai tegas tapi teduh.
"Iya... Iya...maaf Papa.. Lagian Krystal juga baru kali ini bolos kuliah...." suara Krystal manja penuh menggoda.
"Ok.. Kamu cepat bangun, sarapan. Jangan sampai sakit. Papa sayang Krystal." Ucap Raffael tidak lupa suara mengecup pipi anaknya.
"Iya.. Krystal juga sayang Papa. mmmuuaaach!" Ucap Krystal
Selesai mematikan ponsel bobo lagi.
Beranjak bangun dari tempat tidur melihat jadwal, karena masuk semester ini baru kuliah tiga minggu, dia masih sering lupa tentang jadwal mata kuliah.
Krystal juga melihat kearah kalender yang ada dimeja, dia kaget liat jadwal menstruasinya, dia selalu menadai jadwal menstruasinya, karena semenjak Mamanya meninggal karena kanker rahim, dia kadang suka konsultasi ke dokter. Ini sudah tanggal 16, biasanya tanggal 10 sudah menstruasi. Krystal manyun, apa yang terjadi, tapi dia berubah mood lebih cepat, hal biasa kalau aku nggak normal, buat apa dipikirkan.
Terima Kasih sudah membaca cerita ini 🙏, silahkan membaca kelanjutan cerita ini.
Krystal mulai mandi dan berangkat ke kelas untuk jam mata kuliah ke-2, Sesekali bolos mata kuliah Mrs. Celline ngga masalah, sebelum mendapat kelasnya, Krystal sudah mengenalnya lebih dulu. Dan cukup dekat dengannya. Bahkan Krystal sempat ingin menjodohkan Mrs. Celline dengan Papanya. Karena Krystal sangat menyukai dosen cantik itu.
Satu jam sebelum kelas aku mencari kesayangan, di tempat biasa dia nongkrong.
Cafe kampus selatan.
"Oooeeee... Jackson.... kamu disini, aku kangen sayang." Krystal berusaha menganggetkan dari belakang.
Kalian akan tahu dari sini kenapa genk Krystal bisa dekat dengan genk cowok yang terkenal dikampus itu. Jadi Krystal berpacaran dengan Jackson, itu juga sudah satu tahun yang lalu. Mereka pasangan paling keren dikampus, dan mereka dianggap keromantisan kampus. Dikenal dengan sebutan KrysLove, karena dulunya Jackson itu dikenal playboy, mungkin sampai sekarang. Jackson juga terkenal karena Papa Jackson adalah aktor terkenal. Walaupun Jackson playboy, Krystal tidak peduli, yang jelas dikampus itu cuma Krystal pacarnya, dan Jackson cukup perhatian dengan Krystal.
"Kamu sudah makan??? Aku lagi makan, kamu mau??" Tanya Jackson
"Emmmss... aku nggak nafsu makan, akhir-akhir ini aku malas kalau liat makanan." Jawab Krystal
"Aaakkkk... Aku suapin... Ayo buka mulutnya sayang... Aaaaaakkk???" Pinta Jackson
"Nggak!!! Aku nggak suka. Sayang kamu ada jadwal jam berapa??" Tanya Krystal
"Bentar lagi.... Ada jadwal Mr. Fransisco." Jawab Jackson sambil melihat kearah jam tangannya
"Sayang.. Aku khawatir ini. Aku belum menstruasi..." Ucap Krystal
"Kenapa khawatir....??? Paling kamu terlalu stres....nggak usah dipikirin..." Ucap Jackson
"Aaaah taukk, aku bingung. Kamu masih pengen disini??..Aku pergi dulu...cari Bianca sama Rain." Ucap Krystal
"Rain??? Tumben kamu cari dia...??" Tanya Jackson
"Ntahlah aku juga nggak ngerti, dari kemarin handphone dia susah dihubungi. Bianca juga sama. Aneh!!" Ucap Krystal
"Kamu kenapa sih...??? Aku temani kamu cari mereka...." Ucap Jackson
"Katanya mau ada kelas?? mau nganterin aku??" Tanya Krystal
"Kelas ntar gampang.. aku anterin kamu dulu" Jawab Jackson
Lalu kita beranjak meninggalkan cafe itu untuk mencari mereka ntah kenapa juga mikirin Rain sama Bianca.
"Sayang... bararti Rain ada jadwal Mr. Fransisco juga, kalian satu kelas." Ucap Krystal
Rain dan Jackson mereka dijurusan yang sama yaitu Desain Grafis.
"Iya.. makanya kita ke kelas, kamu ketemu sama Rain, lalu Bianca??" Tanya Jackson
"Iya dia udah balas chat aku barusan, katanya dia ada kelas Mr. Yanuar. Berarti aku harus balik ke selatan lagi." Ucap Krystal
"Nanti aku anterin, pegangan sayang...biar cepat." Ucap Jackson
Jackson selalu bawa motor kesayangan, Motor Ninja warna putih hitam. Walaupun mereka berpacaran, tapi mereka tidak tahu perasaan keduanya. Jackson belum pernah merasa dirinya cemburu terhadap Krystal dan Krystal juga sama, dia tidak merasa cemburu dengan Jackson yang masih suka tebar pesona.
Suara mengetok pintu kelas,
"Permisi.. Mr. Fransisco," Sapa Krystal
"Iya silahkan, ada apa??" Tanya Mr. Fransisco
"Saya mencari Rain," Jawab Krystal
"Rain...??" Tanya Mr. Fransisco
"Rain Kendrick." Jawab Krystal
"Rain Kendrick....ini ada mahasiswa cantik yang mencari kamu" Ucap Mr. Fransisco
Suasana kelas cukup tenang, karena mahasiswa tahu kalau Krystal adalah pacar Jackson dan cukup dekat dengan Rain.
Rain keluar dari kelas dan mereka di taman depan kelas.
"Rain.... kenapa dari kemarin gue chat loe, tapi handphone loe nggak aktif??" Tanya Krystal
"Handphone gue rusak..... kenapa?? terus Jackson dimana?? dia belum ke kelas." Jawab Rain
"Jackson ada di parkiran motor, Rain gue mau ngobrol sama loe, tapi bukan disini sama Bianca juga." Ucap Krystal
"Kenapa harus ada Bianca..?? sekarang aja, gue lagi sibuk." Tanya Rain
"Please!! nanti sore setelah kelas, kita ketemu di Cafe Rainbow sama Bianca. Gue bentar lagi juga ada kelas." Ucap Krystal
"Iya......ya udah....gue balik kelas.." Ucap Rain
Sepertinya, Rain memang menghindari Krystal. Mana mungkin seorang Rain handphone rusak nggak ganti baru, dia anak keluarga Kendrick. Mereka cukup terpandang di kota ini.
"Jackson........!!" Teriak Krystal
Masih tidak berubah cara Jackson kalau sedang berbicara sama gadis lain. Namanya playboy tetap saja susah untuk berubah.
"Sayang, ketemu sama Rain???" Tanya Jackson
"Iya udah... dia balik ke kelas. Kamu nggak masuk kelas??" Jawab Krystal lalu kembali bertanya
"Ayo... Aku anterin dulu ke kelas kamu, baru aku balik kesini lagi...buruan naik...jangan lupa pegangan sayang." Ucap Jackson
"OK Sayang...Berangkat!" Ajak Krystal
Terima Kasih para pembaca tercinta 🙏
Sore hari di Cafe Rainbow
Brrraaaaakkk!!!!
suara meja kena hantaman tangan Krystal.
"Owwh... iya.... bagus.. satu jam gue disini kalian baru datang!!!" Ucap Krystal kesal
"Cinta... maaf.. cium dulu emmmuaach.. Bianca tadi ke perpustakaan dulu cari buku buat tugas, kirain ada Jackson, jadi Bianca cari bukunya santai." Bianca tahu sifat Krystal yang keras dan sering berubah mood secara tiba-tiba."
"Rain.. kenapa cuma berdiri, duduk..!!"
Krystal menyuruh duduk disamping dia,
"Iya.. ini duduk, tadi ketemu Bianca jadi sekalian bareng." Ucap Rain
"Mana Handphone kalian...?? mana liat..!!" Tanya Krystal
"Apa sih cinta, tumben banget minta privasi kita." Ucap Bianca
"Rain.. juga mana.. bokis pada kalian sama gue." Ucap Krystal
Krystal melihat kedua Handphone sahabatnya,
"Rain, rusak Handphonenya, bagian mana yang rusak??" Tanya Krystal kesal
"Apaan... itu tadi nggak enak di dekat kelas." Ucap Rain dengan pelan
"Gue tahu.. makanya tadi gue juga kalem!!." Ucap Krystal
"Cinta, terus kenapa punya Bianca juga." Ucap Bianca
"Mau liat apa yang kalian sembunyikan dari Krystal.... waktu di Puncak, Game Standing." Ucap Krystal
"Nggak lanjut" Rain hanya menatap Krystal
"Maksud loe nggak lanjut....???" Tanya Krystal
"Bentar!!! Bianca waktu itu juga nggak lanjut." Ucap Bianca
"Kalian serius???!!!"... Krystal kaget
"Memang cinta??" Mmm Bianca sudah mulai panik.
Lalu apa yang terjadi saat itu. Jackson, Frey, Rain. cuma kita yang tahu hal ini.
"Sepertinya gue hamil."
.
.
.
bagaikan sengatan petir di siang bolong.
"Krystal...seriuss??" Bianca menatap dengan tatapan panas dan mulai gemetar
"Krystal... Jackson??"... Rain terbata-bata
"Bukan dia, cuma perasaan setelah dari Villa Rain, nggak enak.. makanya waktu game standing yang di kamar itu siapa???".... Tanya Krystal
Rain mulai merasakan seperti liur panas dan tertahan diujung tenggorokan.
"Pesen minum dulu deh.. Bianca.. pesen minum." Ucap Rain
"Loe aja Rain, gue nggak sanggup berdiri, kaki gue terpaku." Ucap Bianca
"Kakak Han.... tolong kesini," Ucap Krystal
"Iya... Krystal mau pesan apa??" Tanya kak Han
"Itu.. kasih mereka minum dingin... pada kepanasan itu." Ucap Krystal
"Ok.. siap..!!" Ucap Kak Han
Krystal dengan santai mengatakan bahwa dirinya hamil, tapi kedua sabahatnya yang jantungan mendengar itu.
"Itu.. minum.... kalian minum dulu. Biar otak kalian bisa berfikir jernih." Ucap Krystal
"Cinta.. loe serius, loe sudah cek dulu, testpack atau ke dokter gitu??!!!" Tanya Bianca
"Belum.. cuma gue lewat tanggal, terus perasaan gue habis permainan itu.. perasaan nggak enak." Ucap Krystal
"Jadi loe belum pasti, tapi sudah bikin kita jantungan??" Tanya Rain
"Iya.. bukan gitu juga, gue kayak nglakuin sesuatu. Makanya gue mau tahu. Rain loe yang punya Villa, selain kita, ada orang lain nggak yang nginep disana???" Tanya Krystal
"Pasti Jackson yang ke kamar itu." Rain tegas
"Siiaaallll kalian pada.. kita semua yang bikin game... cuma gue yang kena sampah." Ucap Krystal sangat kesal
"Cinta.. tenang dulu, santai!! Itu Jackson tahu??" Tanya Bianca
"Tadi pagi gue ngeluh sama Jackson kalau gue belum dapat menstruasi, eh... dia santai santai ajah.. dia bilang gue cuma terlalu stress." Ucap Krystal
"Frey gimana?? Cherry tahu??" Tanya Rain
"Gue nggak berfikir itu Frey, yang jelas itu Rain posturnya sama Rain..." Ucap Krystal
"Gue.. waktu itu dimana Bianca??" Tanya Rain
"Mana gue tahu loe dimana? yang jelas gue tidur di lantai dua sebelah kamar Cherry." Ucap Bianca
"Loe sih pake acara game standing disana." Rain seolah menyalahkan Krystal.
"Eh... Rain.. Game kita udah setahun, tiap bulan diadain, kenapa sekarang loe nyalahin gue." Ucap Krystal semakin kesal
"Sudah... Rain...Krystal kalian diam, tenang dulu, mending kita ke apotek beli testpack, kita test dulu, nah kalau ternyata Krystal beneran Hamil. kita semua harus cari dia.. ntah itu Rain, Jackson atau siapapun, kita semua harus bertanggung jawab!!" Ucap Bianca
"Iya.. kita semua sudah setuju dari perjanjian Game itu... tapi gue masih bingung, Villa gue waktu itu kosong....beneran kosong." Ucap Rain
"Gilaa loe Rain.. bikin gue sial. Loe dari kemarin gue chat, telfon juga malah nggak aktif." Ucap Krystal
"Iya.. gue salah.. tapi kalau yang di Villa itu, gue sendiri bingung juga, malam itu gue tidur dimana, lupa juga." Ucap Rain
"Ok... kalau gitu, gue.... ikut kata Bianca.... tapi ingat Rain.. awas ajah kalau itu Elloooe!!" jari Krystal untuk menunjuk Rain itu penuh kekejaman.
"Iya.. ya udah.. naik mobil gue.. kita bareng ajah." Ucap Rain dengan cemas
Rain masih nggak percaya apa yang sudah terjadi. Dia sendiri bingung dan tidak ingat kejadian di Villa.
Akhirnya kita bertiga ke apotek, lumayan jauh dari kampus kita. Karena Rain dan Bianca takut kalau ada yang melihat kita semua.
Terima Kasih sudah membaca cerita ini 🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!