"Coba di pikir-pikir lagi Cass, ini kesempatan emas buat kamu. Emang ada perusahaan bisa langsung masuk tampa interview dulu di perusahaan lain? Nggak bakalan ada Cass. Yang ini tampa interview kamu langsung masuk. apalagi langsung Sekretaris! aku jamin dah" Ucap aldo.
Disatu sisi aku memang pengen, tapi disisi lain aku berpikir aneh. Perusahaan apa tanpa interview langsung masuk.
"Ahh, kamu kelamaan mikir Cass, Gini aja. aku butuh Daftar riwayat kerja kamu sama Fhoto nanti langsung aku kasih ke HRD ku. Percaya sama aku besok pagi langsung dipanggil" Ujar Aldo lagi.
"Nantilah, aku pikir-pikir lagi Do, soalnya ini agak aneh. Memang aku sangat butuh kerjaan. Tapi aku bingung. Kamu dulu waktu kerja disitu ngasih CV, emang gak ingat yang waktu aku temanin kamu. Masak ini Nggak, apalagi jabatannya langsung sebagai sekretaris".
"Jangan kelamaan yah. Nanti aku kesini lagi. Kalau lewat Handphone Gak ada kepastian" Aldo berdiri dari tempat duduknya.
"Aku ijin dulu. INGAT!! jangan kelamaan mikir, ntar diambil yang lain. kamu yang nyesal, aku pergi dulu " Aldo pamit pulang.
Aku Cassandra, Si perempuan yang baru saja Berhenti alias memberhentikan diri dari Perusahaan, karna mendapatkan perlakuan yang tidak enak dari Sang Bos.
Jangan ditanya tentang Ayah dan ibu, karna mereka sudah lama tiada karna sebuah kecelakaan Tragis. yang akhirnya aku hanyalah Gadis sebatang kara didunia ini.
Aku masih mempertimbangkan Lowongan pekerjaan yang Aldo tawarkan, bukannya aku tidak senang. Hanya saja itu seperti tanda tanya besar di otakku. Tampa CV? masih dibutuhkan juga sih riwayat kerja tapi tampa interview langsung diterima? ini sih aneh! padahal kalau dibilang perusahaan yang aldo sekarang bekerja. itu termaksud Perusahaan terbesar. Bahkan perusahaan No satu di Jakarta ini.
Tidak ada artinya melamun dimalam hari, apalagi ini diluar kalau ada tak kasat mata nyapa bagaimana.? ihh merinding juga kan.
Akhirnya aku masuk, sekalian mandi. Badanku sudah terasa lengket. Satu harian dirumah membuat ku malas mandi dan bergerak. Mungkin kalau bukan karna panggilan Aldo dari luar. mungkin aku sampai sekarang masih Tidur diranjang empuk ku.
Malam harinya sekitar jam delapan Aldo kembali menemuiku, memastikan kembali Pekerjaan itu. akhirnya aku terima juga. Lama kelamaan dirumah nganggur. toh juga membuat badan Jadi makin tipis seperti isi uang didalam dompet.
"Gitu dong, baru nama Sahabat yang ngerti sahabat."
"Sini Riwayat kerja kamu dan Fhoto kamu, biar besok pagi aku kasih ke HRD ku"
Aku mengikuti kemauan Aldo, Diterima atau tidak itu urusan Aldo saja. Aku hanya sebagai pengikut saja.
Setengah hari aku tertidur akibat begadang tadi malam setelah habis menonton Drakor. seperti itulah pekerjaan ku selama pengangguran ini, begadang sambil nonton drakor, tapi itu sudah hal lumrah sih.
Drtt..
Getaran Dari Handphone, kulihat ada pesan masuk Dari WA. Kupastikan sekali bahkan ku kucek mataku berulang kali.
"HAHH! " Teriakku Gak percaya, untung hanya aku dirumah ini. Jadi aku gak takut ada yang dengar Teriakan ku.
Aku gak percaya Secepat ini,aku langsung diterima kerja. Aku masih ingat pertama kali mencari pekerjaan, susahnya minta ampun. Belum lagi melalui Email,Link bahkan Pernah melalui kantor Pos.
Tapi ini seperti Reruntuhan Durian Atok Dalang yang terkenal di kampung Durian Runtuh.
Aku gegas bangun dari Ranjangku dan langsung menghubungi sahabatku meminta kepastian. Apa ini nyata atau malahan mimpi panjangku karna sudah terlalu lama jadi seorang pengangguran.
"halo Cass?" Panggilan suara dari telepon.
"Do, aku udah diterima. Tapi aku masih ragu do,masa secepat ini?" Ucapku.
"Aduh Cass, aku juga tadi udah dikasih HRD aku untuk ngepastiin lagi. Jadi kamu gak usah bingung apalagi Ragu. Gini aja. besok pagi kamu pakai baju rapi seperti pakaian kantor. langsung aku jemput pakai mobil okey, Kalau pake motor takut make up kamu yang dempul ngotorin baju aku." Ucap Aldo masih bercanda.
"ish, kamu do. Aku serius ini ahk. Tapi betul kan ini dari kantor kamu. Dan kamu gak coba untuk PRANK aku kan? " Tanyaku lagi memastikan. Manatau karna kasihan apalagi hanya Aldo yang tahu kehidupanku.
"Ia Cass, percaya sama aku. Udah yah, Abang mau kerja dulu. bye.. bye"
Panggilanku dengan Aldo berakhir. Aku kembali melihat Chat yang ada di aplikasi WA. Besok aku udah mulai kerja.
"awwww, sakit!!! " Karna sakin gak percayanya. ku cubit mukaku dengan kuat. ternyata gak mimpi.
Lapar perutku membuyarkan lamnunanku. Ntahlah, Kepergian kedua orang tuaku seperti tidak memiliki lagi arah hidupku. Namun apa boleh buat, mengeluh tak ada gunanya.
aku hanya memiliki Aldo sahabat baikku. hanya dia yang mengerti Pikiranku. Aldo Mahendra sahabat kecilku Bahkan Kedua orangtuanya sudah menganggapku sebagai anak mereka.
persahabatan Orangtuaku dengan orangtua Aldo sangat erat, namun mereka sangat berbeda. kalau biasanya anak orang lain akan dijodohkan kan, berbeda dengan aku dan Aldo. Almarhum orangtuaku dan orangtua Aldo tidak berpikir menjodohkan kami.
Masih kuingat pernah makan malam bareng keluarga Aldo. Ayah dan Paman Hendra bilang bahwa kami tidak akan pernah menjadi pasangan. melainkan sahabat yang tidak akan bisa dipisahkan seperti mereka berdua.
Aku dan Aldo setuju akan hal itu. Aldo sudah memiliki kekasih bernama Zaskia. dan aku mendukungnya.
Setelah kepergian Orangtuaku. aku menjadi Perempuan mandiri. yang biasanya manja sekarang udah bisa Masak sendiri. Walaupun asal-asalan.
Pagi harinya sesuai janji Aldo, aku dijemput pakai mobil mewahnya.
"Pagi Cassandra" Aldo menampilkan senyum manisnya.
"Pagi" Ucapku.
"Hari pertama kerja yang semangat dong, ini kok layu.Cassandra mana cantiknya? " Aldo berusaha ingin memegang wajahku dan langsung ku gigit saja tanganku.
"Aduh Cass, sakit tau"
"Makanya, kalau pagi-pagi itu jangan sok dekat sama aku! udah ahk, ayok jalan. Bosan liat muka kamu
lama-lama"
Dengan muka sedikit ditekuk, akhirnya Aldo menjalankan mobilnya. aku dan Aldo kadang seperti Tom and Jerry. Aldo sudah tau kalau wajahku paling anti disentuh. apalagi wajahku yang sensitif dan Aku tau dia pura-pura cemberut.
"Do, "
"hmm! " Ucapnya sambil Fokus menyetir.
"Kok bisa aku masuk, tampa interview dulu?"
"Cass, keknya aku lapar, sebelum ke kantor gimana kalau kita sarapan dulu" Ucap Aldo seperti menghindari omonganku. aku hanya megangguk.
Aldo menghentikan mobilnya, kami sarapan bubur agar lebih simpel. selama sarapan Aku dan Aldo mengobrol sambil bercanda. selesai sarapan. kami berdua melanjutkan perjalanan menuju perusahaan.
Aku deg-degan udah beberapa lama mengganggur akhirnya aku kembali bekerja. Aku dan Aldo melangkahkan kaki kedepan pintu perusahaan.
"Do, aku deg-degan" aku menahan tangan Aldo.
Aldo hanya tersenyum dan memastikan semua baik-baik saja. 'Memang semua aman do, hatiku yang gak aman' batinku.
Aku akhirnya mengikuti langkah Aldo keruang HRD, Aldo meninggalkan aku dan HRD diruangan itu.
"Silahkan Duduk Nyonya Cassandra" HRD mempersilahkan kan ku duduk.
Aku duduk dan menegakkan badanku.
"Saya sudah lihat Riwayat kerja anda, Nyonya Cassandra. dan Saya juga sudah melihat Dimana anda terakhir kerja. Dan seperti Aldo ucapkan sebelumnya kepada Anda, Anda mendapatkan kedudukan sebagai Sekretaris CEO kita. semoga anda betah dan Nyaman. Selamat datang Diperusahaan PT. Aksara TriWana" Ucap Pak Deri selaku HRD. Beliau berdiri dan hendak berjabat tanganku, akupun berdiri membalas jabatan tangan Pak Deri.
Namanya Pak Deri, kulihat dari kartu pekerjanya. Namun sangat berbeda. Filter apa yang dipake di Fhoto itu, kenapa yang disana memiliki rambut sedangkan yang Aslinya. Ahh sudahlah tak ada waktunya sekarang menggibah.
Beliau mengajakku keluar untuk memperkenalkan diriku ke Karyawan lain. Banyak sekali yang bekerja disini. Kulihat banyak pasang mata memandang sinis untukku.
Sepertinya mereka iri atau Tidak terima atas jabatanku. Ntah lah karna aku juga tidak peduli.
"Perkenalkan Nama saya Cassandra, saya didudukkan sebagai Sekretaris CEO, Mohon bantuan dan bimbingannya, semoga kita bisa bekerjasama" Ucapku tegas sambil berdiri disamping Pak Deri.
Ini adalah hari pertamaku bekerja. Aku gak mau dianggap Lemah! apalagi nanti jadi bahan Cemooh para karyawan yang sok senior.
Ada yang sebagian memberikan tepuk tangan dan ada sebagian yang cuek. seperti beberapa orang yang aku lihat tadi.
Setelah perkenalan ke sesama staf kerja. Pak Deri mengajakku keruangan Sekretaris dan CEO.
Aku dan Pak Deri masuk Lift
Drtt..
Ada pesan masuk. Pak deri Fokus ke IPAD nya, seperti mengecek beberapa berkas. aku juga inisiatif buka Handphone ku. Ada notifikasi WA dari Aldo
[Semangat Cassandra, semoga kamu bisa menghadapi kenyataan kerja yang sesungguhnya nya].Kulihat Aldo mengirimkan Gambar Cium dan Emoticon semangat.
'Maksudnya??' Batinku.
kantor CEO Dilantai Lima, itu berarti aku berdampingan dengan Ruangan CEO, Tidak apalah. itukan memang sudah hal lumrah. Apalagi sekretaris itu seperti Aspri bagi CEO yang siap melayani 24 Jam.
Sesampainya dilantai Lima Pak Deri membalikkan badannya. Dan melihat aku mulai dari kepala sampai Ujung kaki.
"Perfect" Ucapnya kemudian membalikkan badannya lagi sambil mengetuk pintu CEO. aku tau karna ada Tulisan CEO didepan Pintu.
Duakali pintu diketuk. Kami dipersilahkan masuk.
"Maaf mengganggu waktu Anda Pak alex. Saya ingin memperkenalkan Cassandra yang ingin menjadi Sekretaris Anda" Ucap Pak Deri dengan sedikit lembut. Udah ada beberapa menit membuat kakiku agak kebas.
'Kenapa dia tidak membalikkan kursinya, apa CEO itu lelaki tua atau pikun. Kenapa dia tidak berbicara dari tadi' Batinku.
Mulai memasuki ruangan lima sampe keruangan CEO semuanya tampak hening, Padahal kalau kuhitung ada Dua ratus lebih kepala di ruangan ini. Tapi kenapa gak ada yang berbicara. adapun yang ngobrol tidak seperti lantai Satu dan Empat. Aku sempat bingung.
"Perkenalkan Diri anda Nyonya Cassandra" Ucap Pak Deri berbisik.
"Perkenalkan Nama Saya Cassandra yang akan menjadi Sekretaris Anda tuan Alex. mohon kerja samanya."
setelah selesai memperkenalkan diri. Pak Deri undur diri untuk melanjutkan Pekerjaannya.
'Hampir Dua puluh menit berdiri disini. Apa dia tidak punya otak. suruh duduk kek, malah badannya gak dibalikkan lagi. Mau dia Pria bahkan Aki-aki sekalipun, harusnya dia punya otak.' Aku membatin sendiri.
"Silahkan duduk! " Terdengar suara bariton di balik kursi itu.
Aku hampir terpelanting karna mendengar suara indah itu,mendengar suaranya saja sudah membuat mukaku memerah apalagi melihat mukanya.
Pria dibalik kursi itu membalikkan badannya.
"Ya Tuhan, indah sekali ciptaanMu" Ucapku lirih sambil terpesona pandangan pertama.Bagaimana tidak terpesona dengan mukanya campuran Indonesia Kebarat-baratan dan sorot mata yang tajam. Aku tidak jadi duduk. keram kakiku seperti menghilang begitu saja. Badanku terasa ringan dan pengen jatuh kedalam Pelukannya.
Aku tersenyum sambil mengedipkan mataku.
"APA YANG KAMU LAKUKAN HAH!"
Seperkian detik aku tersadar dari lamunanku, apalagi tanganku hampir mengenai Wajahnya.
'Yah Tuhan, apa yang baru saja aku lakukan?' batinku sambil menarik tanganku.
"Maaf Pak, saya tidak sengaja. karna baru kali ini saya melihat Ciptaan Tuhan sangat sempurna" ucapku asal ceplos.
"Sana pergi keruanganmu! Aku heran bagaimana bisa Pak Deri memperkerjakan mu!"
Aku menunduk sambil memaki diriku. Aku izin keluar
tapi beberapa menit lagi aku datang menemui CEO pemarah itu.
"Maaf Pak, ruangan saya dimana"
"Kamu mau kerja, tapi tidak tau ruangan mu dimana?"
aku menggelengkan kepalaku. Memang aku tidak tau. Pak Deri juga tidak memberitahukannya.
Pak Alex menunjukkan kedepan pake Kode matanya. aku mengerti arti kode itu.
'Hah! Mejaku berdekatan bahkan berhadapan dengan Dia. Habislah aku' Batinku.
"kok malah bengong disitu? Sana pergi! " Ucap Alexander Yudisti. Anak serta pemilik perusahaan ini.
'Ternyata muka dan hatinya tidak sama' Batinku.
Aku berjalan menuju Mejaku, Sudah tersedia dengan komputer dan Rak buku yang rapi. aku senang. ternyata tidak sia-sia kerja disini.
Aku bolak-balik karna saking bagusnya Ruangan yang aku tempati sekarang. Apalagi satu hal yang mungkin membuat ku betah adalah Pemandangan didepan mata.
tek.. tek.. tek.. sudah berapa kali aku bolak-balik karna masih gak percaya dengan ini semua.
'Disuruh menginap disini pun aku pasti mau'
"HEYY"
Aku tersentak kaget dengan teriakan Pak Alex.sudah Dua kali dia berteriak denganku belum juga setengah hari.
"Bisa tidak kamu jangan bolak-balik terus, saya bising mendengar suara sepatu murahan kamu itu"
'hah!!! dia bilang sepatu murahan. Dasar manusia tidak punya etika. Ini sepatu pemberian Ayahku di kado pertama aku kerja. Iss dasar manusia aneh' aku hanya bisa membatin.
"Sana buatkan kopi, dan lihat dilemari itu ada sandal sepesial untuk ...." Alek menunjuk pake tangannya tampa melihat Cassandra.
Cassandra mengambil sandal itu tampa mendengar sebagian lagi omongan Atasannya.
'Sepesial untukku? Keknya Pak alex tadi bilang spesial untukku! waaah ternyata Pak Alex romantis juga' Batinku
"Terimakasih Pak Alex, ternyata anda sangat romantis.dan sepertinya anda juga tau nomor kaki saya" Ucapku karna aku merasa seperti diratukan.
Aku berjalan dari ruangan sambil sesekali bernyanyi Tatitut. Lagu Hits ayu ting ting viral sekarang.
"Cassandra" teriak Aldo.
Aku melihat Aldo yang setengah berlari.
"apa do? "
"Gimana Pak Alex? kamu Nyaman Jadi sekretaris nya? "
"Nyaman dong, lihat nih dikaki aku, dia ngasih sandal spesial hanya untukku" Ucapku terlalu senang.
"Hahaha.. kamu mimpi Cassandra" kata Aldo sambil memukul jidatku.
"Aku gak mimpi do, Lihat ini.. "
Aku dan Aldo sama-sama melihat kebawah, Aldo tertawa terbahak-bahak. Kulihat staf kantor bahkan OB juga memakai sandal yang sama.
Aku malu bahkan mukaku sudah seperti kepiting rebus, segera aku berlalu dari hadapan Aldo yang masih tertawa dengan kebodohanku.
Aku segera pergi ke pantry dan menuju Ruangan Pak Alex
'Pantasan tadi Dia sempat melongo dan ingin marah, ternyata aku yang salah mendengar omongannya'
Aku memberikan kopi Pak Alex dan kembali ke Mejaku.
"Ada syarat-syarat yang perlu kamu ketahui kalau ingin menjadi Sekretaris saya" Alexander memulai pembicaraannya
"Yang pertama kamu harus tepat waktu daripada saya, kedua. sebelum saya datang kopi sudah tersedia dan meja saya sudah Rapi, ketiga. Kamu harus standby 24 jam, keempat. Kamu harus memerhatikan pakaian kamu, kelima. Kamu jangan mengurusi kehidupan saya. Mengerti! " Lalu Alexander melangkah kembali ke mejanya.
Aku hanya menganggukkan kepala. Tidak susah dan tidak berat jugakan. Lagian kalau urusan pribadinya ngapain aku urusin coba!
Satu harian Pak alex mengajariku semuanya bisa langsung ku handle. dikantor sebelumnya juga aku menjabat sebagai sekretaris. Hanya saja tidak betah dengan Bosnya yang sedikit Genit.
Kulihat jam ternyata sudah menunjukan pukul Enam lewat delapan belas waktunya untuk pulang. Aku pamit dan Pak Alex hanya menganggukkan kepalanya. Yah bodoamat lah, yang penting pekerjaan ku beres.
Kulihat Aldo sudah menunggu didepan mobilnya. dia melambaikan tangannya. aku tersenyum menunjukkan Lesung pipi kiriku.
"Kirain ditahan sama Pak Alex tadi"
"Gak lah, tadi aku pamit. dia menganggukkan kepala nya, "jawabku
Aku dan Aldo memasuki Mobilnya.
"Kita mampir kerumah Zaskia bentar yah Cass, kamu gak masalah ka?? "
"tidak apa-apa" Ucapku. Karna dirumah juga gak ada artinya. bosan nggak tau mau ngapain.
Sesampai didepan Rumah Zaskia. Aldo turun dan menyuruh ku menunggu dimobil aja. Aldo hanya sebentar.
Aku tersenyum saat Zaskia melambaikan tangannya. perlahan dia mendekat
"Selamat yah Cass, udah masuk kerja lagi. Gimana hari pertama kerja. Lancarkan"
"Lancar kok, Kalau bukan karna tawaran Aldo. mungkin sampai sekarang aku masih pengangguran berkarat." Aldo dan Zaskia tertawa menanggapi omonganku.
"Yaudah sayang, aku dan Cassandra pamit pulang yah, minggu besok kita jalan yah."
Aku melambaikan tangan pada Zaskia dan dibalas lambaian tangannya dan senyuman.
"allaaaah, Gak usah panggil-panggil sayang kali, semua orang udah tau kamu pacaran sama Zaskia"
"allahhh, Gak usah cemburu kalii, makanya noh cari pacar. biar gak iri liat orang yang pacaran" Balas Aldo sambil mengejekku.
"Gak pengen Pacaran do, Gak enak!"
Aldo hanya tertawa, bagaimana bisa aku tau pacaran itu enak atau nggak, sedangkan aku aja gak pernah pacaran.
Kubuka pintu rumahku harta peninggalan Orangtuaku satu-satunya. Masih terasa Wangi tubuh mereka walaupun sudah Dua tahun berlalu.
Tidak bisa lagi kuungkap kan isi hatiku. semuanya terasa sesak. sehingga air mataku pun tak lagi keluar.
Aku bergegas kekamar untuk membersihkan diri. perutku sudah mulai keroncongan. Tadi siang dikantor aku juga tidak merasa lapar. Seperti apa kelanjutan hidupku. Aku hanya mengikuti lika-liku nya saja.
Drtt.. Drtt..
Aku yang hampir tidur, dibangunkan dengan getaran Handphone ku, ku check ada satu panggilan tak terjawab.
Mungkin orang iseng pikirku karna tidak ada nama. sebelum aku kembalikan handphone ku ke nakas.terdengar lagi Getaran nya.
"Halo, Maaf dengan siapa yah"
"Ini aku Alexander, kamu tidak menyimpan nomorku! " Ucapnya dengan suara dingin
"Maaf Pak, Tidak menyimpan nomor Bapak'
" Yasudah. Jam Enam pagi kamu sudah sampai dikantor " Dari balik telepon Pria itu langsung mematikannya.
"Hah!! ini orang atau apa sih, nyuruh orang seenak jidat! Kalau bukan karna atasan udah ku SmackDown dia" Ku lempar Hpku ke sembarangan arah. dan ku lanjutkan lagi tidurku.
Huammmmm...
kulirik jam 05.20...
"Ya ampunn! aku telat... " Aku bergegas ke kamar mandi. dan buru-buru memakai bajuku.
aku bergegas ke motor matic ku. perjalanan dari rumah ke kantor ada setengah jam. Aku mempercepat lari motor sudah seperti pembalap Valentino Rossi.
Sesampai di ruang parkir ku suruh Pak satpam memarkirkan motorku.dan untung beliau baik dan mengerti.
Dari arah jauh mobil Pak Alex sudah mau memasuki arah parkir. Akupun bergegas sampai duluan ke ruangan.
"Akhirnya" lirih ku.
Aku duduk santai dan menata cara senyumku menyambut Pangeranku heheh..
"Pagi Pak!" Ucapku sambil tersenyum
Pak Alex memandangi ku mulai dari atas kepala sampai kaki.Lalu dia menarik ku kearah kaca panjang dekat kamar mandi
"Apa seperti kamu yang ingin dicontoh staf lainnya Hmm? Aku saja muak melihat nya. Kamu berkaca dulu dan apa yang kamu pikirkan hah! Coba lihat Meja dan Kopipun tidak ada. APA KAMU MAU SAYA PECAT HAH! "
Yah Tuhan,masih pagi-pagi buta tapi aku sudah diteriakin seperti maling dan mungkin suara Pak Alexander sudah menggelegar sampai diluar.
Aku tidak berani menatapnya dan berusaha untuk menundukkan kepala.
"sana rapikan dulu dirimu, baru buatkan kopi"
aku hanya mengangguk, kemudian merapikan rambut serta pakaian ku setelah Anak Tantrum itu pergi ke mejanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!