NovelToon NovelToon

Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Bab. 1. Di tendang setelah menikah.

"Entah kesialan apa yang Andre dapatkan, kenapa bisa dia menikahi wanita seperti mu" ucap seorang wanita yang tak lain adalah Mamih Della, mertuanya.

"Apa yang Mamih katakan? jelas-jelas aku menantu Mamih aku istrinya anak Mamih" jawab seorang wanita yang masih memakai kebaya pernikahan.

Rere baru saja menikah dengan pria yang di cintainya, Andre pria pilihan hati nya yang berhasil membuat Rere jatuh cinta ke dalam pesona pria itu.

"Kau memang istri anak ku, tapi aku tidak merestui kalian. bagaimana pun Andre ku terlalu berharga jika menikahi wanita seperti mu" lanjut Mamih Della pedas.

"Teerserah Mamih, aku tidak perduli apa yang Mamih katakan" kata Rere dengan wajah malasnya.

"Dasar wanita murahan, lihat saja aku akan membuat Andre ku mencampakkan mu secepatnya" tegas Mamih Della terdengar mengancam.

Tapi sama sekali tak Rere hiraukan, Rere percaya dengan cintanya jika Andre akan selalu menjadi pelindung nya.

Karena Andre lama Rere pun masuk ke dalam kamar nya, saat di kamar dia nampak gugup dan itu terlihat dari wajahnya.

"Meski sudah memakai riasan dan baju yang bagus kau tetap jelek, jelek" kembali Mamih Della menghina.

Mamih Della memang sejak awal tak setuju dengan pernikahan ini, dia menganggap Rere tidak pantas menjadi istri dari anaknya yang punya sengalanya.

Rere hanyalah anak seorang preman yang suka nya mabuk-mabukan, dan selain itu dia juga bukan orang berada seperti Andre karena sehari-harinya Rere memang adalah karyawan biasa di kantor Andre.

Dia dan Andre bertemu saat Rere baru magang dan saat itu mereka tidak saling mengenal hingga Rere menyelamatkan Andre yang hampir di rampok oleh Bapak Rere dengan teman-teman nya.

Saat itu juga Andre terpikat oleh Rere, dia bahkan selalu memberikan banyak hal yang Rere mau sekalipun sebenarnya Rere tidak pernah meminta apapun pada nya.

"Tenang Rere, Mas Andre bukan tipe sepeti itu. sejauh ini dia baik padamu dan dia pasti akan menyayangi mu apapun yang terjadi" gumam Rere berpikiran positif.

Lalu Rere pun pergi ke kamar mandi karena dia ingin mengganti pakaian nya.

Selang beberapa menit Andre masuk ke dalam kamar nya, dan dia mengerutkan kening nya tak melihat istrinya.

"Sayang" panggil Andre.

"Di sini" balas Rere keluar dari kamar mandi.

Andre sontak melihat ke sumber suara dan dia melihat istrinya yang sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Kemarilah" pinta Andre.

Rere berjalan mendekati Andre, dia tersenyum dan Andre memberikan isyrat untuk masuk ke pelukan nya.

Dengan senang hati Rere masuk ke dalam pelukan suaminya, lalu kecupan kecil mendarat sempurna di kening nya.

"Sayang apa kah kamu bahagia?" tanya Andre sambil mencium pipi Rere.

"Aku sangat bahagia Mas, kamu benar-benar menepati janji mu pada almarhum Mama" kata Rere dengan senyuman nya.

"Aku akan selalu membahagiakan mu, aku janji selama aku menjadi suamimu tak akan ada air mata yang mengalir di wajah mu, itu janjiku" ucap Andre lagi.

Rere tersenyum dan memeluk Andre, dia benar-benar beruntung mendapatkan suami seperti Andre.

"Aku menginginkan mu" Andre menatap Rere penuh damba.

Rere tersenyum, lalu sebelum tangan Andre masuk ke bagian yang sensitif Rere menahan nya.

"Kamu mencintaiku?" tanya Rere.

"Sangat, aku sangat mencintai mu sayang." balas Andre cepat.

Membuat Rere tersenyum kecil, lalu tangan nya meraba wajah tampan Andre.

"Kamu tau mas, aku beruntung memiliki mu. terimakasih sudah menerima aku apa adanya Mas" lanjut Rere.

"Jangan bicara lagi, aku akan membuat mu menjerit siang ini, kamu milik ku" kata Andre sambil membungkam bibir Rere dengan sebuah ciuman.

Rere yang di cium tentu saja membalas ciuman nya, keduanya berciuman dengan penuh cinta dan gairah.

Setelah beberapa menit pemanasan Rere dan Andre sudah sampai di tahap akhir dimana keduanya saling membuka pakaian masing-masing.

"Sexy" kata Andre tersenyum.

"Nakal kamu Mas" balas Rere tersenyum malu.

Lalu Andre membaringkan Rere di ranjang, setelah itu dia langsung naik ke atas tubuh Rere dan mulai kembali berciuman lagi.

Ssstt..

"Sakit?" tanya Andre.

"Hem" balas Rere mengangguk lemah.

Semula Andre bermain lembut bahkan ciuman nya pun sangat lembut, tapi di tengah permainan nya Andre nampak aneh dan mulai bermain kasar.

Plakk!

Awww!

"Sakit Mas, stt" ringis Rere.

"Sakit? ini menyenangkan sayang, nikmatilah bukan kah ini enak? tidak terlalu sulit di masuki" ucap Andre tersenyum dengan wajah yang terlihat tidak ramah.

Deg..

"Apa Andre bisa merasakan jika aku tidak virginity lagi?" batin Rere dalam hatinya bertanya-tanya.

Permainan panas mereka masih bertahan sampai 30 menit ini, hingga tiba-tiba..

Plakk!

Kembali Rere mendapatkan perlakuan kasar dari Andre, yakni sebuah tamparan tepat di wajah Rere.

Dan setelah itu Andre langsung beranjak dari tubuh Rere, dia memakai kembali celana nya lalu matanya menatap tajam ke arah Rere yang nampak nafasnya ngos-ngosan.

Deru nafas Rere serasa bersahutan dengan deru pacu jantung Rere yang juga sangat cepat.

"Kenapa kau berbohong" tanya Andre dengan tajam.

Deg..

Hening tak ada jawaban, Rere nampak terkejut dengan Andre yang berubah dengan cepat.

"Pembohong!" lanjut Andre lagi.

"A-apa maksud kamu Mas, siapa yang bohong?" tanya Rere terbata-bata.

"Kau!" tunjuk Andre ke arah Rere.

"Aku pikir kau adalah wanita terhormat, tapi ternyata kau tak lebih dari seorang wanita rendahan, kau sampah!" lanjut Andre dengan wajah penuh marah.

Mendengar ucapan Andre tentu saja Rere langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Aku pikir semua itu tak penting Mas, kamu mencintaiku aku mencintaimu lalu apa?" tanya Rere dengan suara yang berani.

Meski dia masih takut tapi Rere mencoba untuk tidak cemas bahkan air matanya pun dia tahan, Rere masih berpikir jika Andre sedang memberikan kejutan atau istilahnya itu Prenk.

Andre yang mendengar ucapan Rere tersenyum kecut.

"Apa cukup dengan cinta?" tanya balik Andre.

Membuat Rere nampak semakin terkejut dibuatnya.

"Aku pikir kamu__" ucap Rere terpotong.

"Aku pikir kamu apa? wajah mu cantik tapi ternyata kamu begitu sangat mengecewakan, kamu murahan Rere!" marah Andre.

"Apa salahnya? itu adalah hal biasa dan aku pikir kamu tidak masalah karena kamu juga sama seperti ku, bukan kah di awal kamu akan menerima aku apa adanya seperti janji mu?" jawab Rere kali ini dia menangis.

Andre tersenyum kecut mendengar ucapan Rere, lalu dia mendekat dan tangan nya menjambbak rambut yang sebelum nya dia kecup penuh cinta.

Sedih itulah yang Rere rasakan, Andre benar-benar berubah menjadi pribadi yang bahkan tak pernah dia kenal.

"Kita berbeda Rere, kita berbeda kamu adalah wanita kamu seharusnya bisa menjaga kesucian mu tapi kamu malah seperti ini, kau sampah Rere!" teriak Andre meluapkan kekecewaan nya.

Di saat cintanya yang begitu besar sudah tumbuh bahkan dia melawan apapaun yang menghalangi cintanya tapi dia malah langsung di tampar dengan kenyataan jika wanita yang dia cintai sudah tidak suci.

Siapa pria yang mengambil kesucian nya? itu lah yang Andre pikirkan.

Tapi kemarahan nya saat ini begitu besar pada Rere, bahkan rasanya Andre ingin membunuh Rere saat ini juga.

"Lepaskan" isak Rere yang di jambak.

"Kau sampah!" hina Andre.

"Kamu juga sama Mas, kamu adalah pria yang sering berganti pasangan teman ranjang, apa salahnya Mas? apa salahnya jika aku tidak Virgini" teriak Rere menangis.

Andre melepaskan jambakan nya, lalu memberikan tamparan lagi ke wajah Rere.

Plak!..

"Mas, sakit" ringis Rere.

"Dengar ini baik-baik Rere Reyna, aku Andre Wiguna memberikan TALAK padamu, dan bukan TALAK SATU ATAU DUA, AKU MEMBERIKAN TALAK TIGA UNTUK WANITA HINA SEPERTI MU, KAU SAMPAH!" ucap Andre dengan mata yang penuh kemarahan.

Deg..

Bagai di sambar petir ditengah siang bolong, Rasanya Rere saat ini sedang di tampar tidak bukan ditampar rasa ini lebih sakit dari tamparan dan tusukan pisau di perut.

"Mas.." Rere menggeleng.

"DENGARKAN AKU BAIK-BAIK WANITA SAMPAH AKU MEMBERIKAN TALAK TIGA UNTUK MU, dan semua itu sangat pantas untuk wanita hina seperti mu" kata Andre dengan penuh penekanan.

Rere menggeleng, tidak dia tidak bisa di buang setelah dia di angkat naik ke atas langit dan rasanya saat ini dia malah di jatuhkan begitu saja.

Bahkan dia di hina habis-habisan? apakah pria yang saat ini memberikan tatapan tajam nya itu adalah pria yang dia cintai? pria yang sangat dia puja bagaikan dewa?.

"Mas kamu tidak bisa melakukan semua ini padaku, tidak bisa" Rere menangis.

Tapi Andre nampak tidak perduli, dia bahkan langsung mengambil baju dan memilih keluar dari kamar.

Rere menangis sejadi-jadi nya setelah Andre pergi, dia tidak menyangka jika semuanya akan berakhir seperti ini.

Dalam satu hari, tidak ini bahkan baru 2 jam tapi dia sudah mendapatkan Talak tiga dari suaminya.

"Ini mimpi" Rere mencubit tangan nya.

Tapi malah sakit yang dia rasakan membuat Rere semakin terisak, apalagi Andre sekarang dengan emosi nya telah memberikan talak tiga padanya.

Bab. 2. Kekerasan dan penghinaan.

Air mata masih jatuh ke pipinya, menyesal pun tiada arti karena dia sudah terlanjur menikah.

Saat sedang menangis tiba-tiba Rere mendengar suara klop pintu.

Ceklek..

"Pakai baju mu" titah Andre dingin.

"Mas" panggil Rere.

"Cepat pakai, setelah itu temui aku di ruang tamu" lanjut Andre, lalu pergi lagi.

Rere perlahan bangkit, meski dia merasa sakit hati tapi Rere masih berpikir jika Andre tidak akan benar-benar meninggalkan nya.

Dengen cepat Rere memakai pakaian nya, saat keluar kamar nampak kerabat Andre yang melihat ke arah nya dengan wajah dingin nya.

Rere mengabaikan semua itu dan berjalan ke ruang tamu, dan saat sampai dia melihat Andre yang sedang bersama dua teman nya.

"Sudah siap?" tanya Andre melirik Rere.

Rere hanya mengangguk dengan pelan, meski rasanya sakit saat melihat tatapan yang biasanya teduh kini malah berubah menjadi tajam.

Mereka berempat masuk ke dalam mobil termasuk Andre, selama di perjalanan tak ada obrolan tapi Rere juga tidak berani bersuara karena dia takut Andre kembali marah.

Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang entah rumah siapa, Rere di suruh keluar dari mobil yang membuat dia akhirnya bersuara.

"Ini rumah siapa Mas, kamu tidak menjual ku pada kedua teman mu itu kan?" tanya Rere sambil menatap Andre dengan penuh pertanyaan.

Andre tidak menjawab dan dia malah melihat pada kedua pria yang mungkin saja adalah teman nya.

"Bawa dia turun" kata Andre dingin.

"Mas, tidak mas jangan lakukan ini. aku istrimu aku istrimu Mas" Rere memohon.

Dia tau Andre kecewa padanya, tapi Rere juga tidak ingin di perlakukan seperti ini.

"Mas" Rere memegang tangan Andre berharap pria itu tidak melakukan hal gila padanya.

Tapi pikiran nya begitu jauh, Andre sama sekali tak menghiraukan nya bahkan Andre menepis tangan Rere dengan kasar.

"Kau wanita sampah, aku tidak sudi memiliki istri seperti mu, menjijikan!" kata itu benar-benar keluar dari mulut pria yang sangat dia cintai, dan rasanya begitu sangat sakit sampai Rere yang saking sedih nya itu langsung pingsan.

Tak mampu menerima kenyataan jika Andre pria yang dia cintai bisa melakukan hal sekeji itu pada dirinya.

Rere bangun dan dia yang baru bangun itu menyadari jika saat ini dia berada di sebuah kamar yang berbeda.

Ini bukan kamar nya ataupun kamar Andre, ruangan nya terasa asing dan Rere tidak mengenali tempat nya.

"Ini dimana" gumam Rere sambil melihat sekeliling nya.

Rere mengubah posisinya menjadi duduk, matanya masih melihat sekeliling nya yang begitu asing.

Hingga Rere ingat akan apa yang terjadi sebelumnya, tentang Andre yang memberikan Talak padanya dan terang-terangan menjual nya ke dua teman nya.

Sakit, hatinya terasa sakit. bagaimana pun Andre adalah orang yang terakhir dia percayai setelah Mama nya, tapi kini Andre malah melukai nya dengan cara yang tak biasa.

"Andre, bajingan kau. aku membenci mu" ucap Rere mulai menangis.

Hanya karena tidak virgin dia di ceraikan bahkan langsung mendapatkan Talak tiga dari suaminya.

Apa salah dengan tidak virgin? Rere bahkan tak pernah memimpikan hal seperti itu terjadi padanya, siapa yang tidak mau kehilangan kesucian nya? Rere juga tidak mau.

Nasib nya begitu sial karena dia kehilangan kesucian nya, tepatnya Rere menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh bapak nya sendiri.

"Jahat" Rere sekali lagi mengutuk apa yang telah terjadi padanya.

Air matanya mengalir deras, Rere tak bisa berhenti untuk tidak menangis karena nasib nya menang sangat menyedihkan.

Sudah lama dia menahan semua ini, hidup nya hancur karena di hancurkan oleh orang terdekatnya, bahkan masa depan yang ia jalani saat ini pun begitu terasa pahit.

Bolehkah Rere menangis sejadinya? dia merasa semua ini tidak adil untuk dia yang adalah seorang korban.

"Andre, hiks.. kenapa Dre, kenapa" Rere sekali lagi mengeluhkan kesedihan nya.

Rere tidak hanya korban, dunia nya dulu juga penuh dengan rasa takut.

Air mata Rere masih mengalir, hingga tiba-tiba pintu terbuka.

Terlihat seorang pria berbadan besar dan tegap serta wajahnya yang sangar itu, tentu saja hal itu membuat Rere sedikit takut melihat nya karena itu semua mengingatkan nya pada teman-teman bapak nya.

"Nona di minta memakai baju ini" kata pria itu.

Rere tidak mengatakan apapun, membuat pria itu langsung mengeluarkan suaranya lagi.

"20 menit lagi nona akan di bawa, jadi cepatlah bersiap-siap" lanjut pria itu, lalu keluar dari kamar yang di tempati Rere.

Rere nampak melihat baju yang ada di sebelahnya, dia diam nampak memikirkan apa yang kini ada di pikiran nya.

Dia tidak bodoh jika Andre telah menjualnya ke tangan garmo, lebih tepatnya tempat perdangangan manusia.

"Andre bajingan, aku tidak akan memaafkan mu" ucap Rere sambil mengepalkan tangan nya marah.

Di lihat nya baju yang teramat sexy itu, dia paham jika setelah ini dia akan menjadi pelayan untuk seorang pria, ralat lebih tepatnya dia akan di jadikan seorang wanita panggilan.

Lama Rere tidak melakukan apapun hingga akhirnya waktu 20 menit itu habis.

Seorang pria kembali datang tapi bukan pria tadi, wajahnya nampak terlihat lebih sangar dari pria tadi karena pria ini memiliki rambut panjang.

"Nona cepat ganti baju nya sekarang juga, tuan akan marah jika nona tidak menurut" kata pria itu sambil melihat ke arah Rere.

"Katakan pada tuan mu jika aku tidak sudi memakai pakaian itu, aku bukan pelacur!" balas Rere dengan wajah dingin nya.

"Jangan buat saya marah nona, cepat pakai" titahnya lagi.

"Tidak akan!" tegas Rere sekali lagi menolak.

Membuat pria itu nampak kesal tapi tak berani melakukan apapun.

Pria itu lansung pergi dengan membawa kemarahan nya, tentunya dia langsung mengadukan semua itu pada bos nya.

Rere masih diam dan tak mau mengganti baju nya hingga akhir nya kembali datang seorang pria dengan tampang yang terlihat penuh siasat nya, raut wajahnya mungkin terlihat biasa saja tapi dari gerak bibirnya dan matanya itu Rere bisa melihat jika pria itu tak lebih baik dari pria tadi, bahkan mungkin lebih kejam.

"Keluarkan aku dari ruangan ini, aku bukan pelacur!" kata Rere langsung berteriak.

"Sttt.. Jangan beteriak padaku, nona. kau tau aku juga sebenarnya tidak ingin kau berada di sini nona, tapi percayalah ini adalah tempat yang indah untuk mu" ucap pria itu dengan senyum nya.

"Oke, kenalkan aku Zeck. dan di sini aku adalah teman untuk semua penghuni di rumah ini" lanjut pria itu lagi.

Rere sontak melihat ke arah Zeck dengan wajah penuh kebencian nya.

"Aku tidak sudi tinggal di rumah ini, kau menjijikan dan tempat ini juga!" teriak Rere marah.

"Shittt wanita sialan! sudah di baiki malah melunjak, Bodyguard!" teriak Zeck memanggil bodyguard nya.

Dan tak lama kemudian dua pria yang tak lain adalah pria yang tadi masuk ke dalam kamar nya itu datang, membuat Rere seketika takut.

Melihat Rere yang takut Zeck tersenyum mengejek.

"Bahkan wanita yang di katakan sampah oleh suaminya pun masih takut dengan banyak pria? apakah tubuh mu pernah di sentuh oleh banyak pria sekaligus?" tanya Zeck seolah tau akan masa lalu Rere.

Dan Rere tentu saja diam, seketika dia kembali teringat akan kejadian masa lalu nya dimana dia yang di paksa melayani nafsu bejat teman bapak nya, bahkan darah kesucian nya pun hilang saat di renggut paksa oleh kekalahan judi bapak nya.

"Kalian berdua beri siksaan pada wanita bodoh itu" kata Zeck menujuk Rere.

"Siap tuan" balas keduanya kompak.

Zeck berniat pergi tapi sebelum dia benar-benar pergi Zeck menghentikan langkah nya lagi, dan melihat ke arah Rere.

"Jangan sentuh sedikitpun tubuhnya, cukup beri dia siksaan yang akan membuat nya ingat selamanya. kalian paham maksud ku" kata Zeck lalu keluar dari kamar yang Rere tempati.

Dan kini hanya Rere dan kedua bodyguard tadi yang sedang berdiri menatap kearah Rere.

"Sudah kami katakan jangan berontak, jadi Terima lah balasan untuk kebodohan mu itu" ucap salah satu bodyguard nya.

Lalu salah satu bodyguard nampak membawa sesuatu, dia mendekati Rere dengan senyuman menyeramkan nya.

"Kalian mau apa?" Rere nampak bangkit dari ranjang.

Tapi dia langsung di tahan oleh salah satu bodyguard itu, hingga setelah itu yang terdengar hanya Rere yang menjerit kesakitan.

Awww!

"Sakit!" teriak Rere menggelegar.

Bab. 3. Di jual.

Rere akhirnya pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya, kakinya sudah kesakitan akibat di sundut rokok bodyguard yang menyiksa nya.

Saat ini Rere yang baru keluar dia akhirnya melihat seperti apa rumah yang menjadi tempat dia di buang seperti sampah oleh suaminya.

Banyak wanita yang berlalu lalang, tak banyak dari mereka juga melihat ke arah Rere yang notabe nya anak baru di sini.

"Masuk" titah bodyguard pada Rere.

Rere tak banyak membangkang lagi, dia masuk dan saat masuk Rere langsung berhadapan dengan Zeck lagi.

"Bagaimana? sakit?" tanya Zeck tersenyum mengejek.

Rere hanya diam, dia tak mengeluarkan sepatah katapun sekalipun dalam hatinya dia begitu mengutuk tempat ini begitupun dengan Zeck.

Zeck tersenyum kecut melihat langkah kaki Rere yang seperti menahan sakit, itu hanya lah hadiah kecil bagi Zeck karena biasanya dia akan memberikan hadiah yang lebih besar dari itu.

Dan tentu saja hanya orang tertentu saja yang mendapatkan nya, tidak untuk wanita-wanita yang patuh akan perintah nya.

"Duduklah, kau tentu ingin tau apa yang membuat Andre menjual mu padaku bukan?" tanya Zeck lagi.

Rere masih diam tapi dia memilih duduk karena kaki nya akan terasa sakit jika terus menerus di pakai berdiri.

"Andre adalah teman ku, bukan teman maksud ku dia dan aku memiliki bisnis" kata Zeck santai.

"Bisnis apa maksud mu" tanya Rere akhir nya terpancing untuk bertanya.

"Kau sama sekali tidak tau kalau Andre adalah salah satu rekan bisnis ku yang hebat, dia banyak mengantarkan wanita-wanita sampah seperti mu kesini tentunya dengan imbalan sejumlah uang yang besar" jelas Zeck.

Apa!

Bagai di sambar perir di siang bolong, Rere benar-benar tidak menyangka jika pria yang dia sangka baik ternyata tak lebih dari pembohong.

"Andre kaya, dia punya perusahaan besar" kata Rere menjawab cepat.

Meski sebenarnya dia syok tapi Rere mencoba menepis tuduhan Zeck pada Andre.

Haha..

Seketika tawa Zeck pecah, membuat Rere menyerhitkan dahinya heran.

"Dia punya perusahaan? itu jelas bukan milik nya, semua itu adalah milik sepupunya, sedangkan Andre dia hanya pewaris bohongan" lanjut Zeck masih dengan tawa nya.

Dan sekali lagi pernyataan Zeck membuat Rere kaget, jadi selama ini Andre yang menjabat sebagai Ceo dia ternyata bukanlan pewaris yang sebenarnya?.

"Kau pasti bohong" tuduh Rere tidak percaya.

"Terserah, tapi sekarang kau sudah aku dapatkan kau akan menjadi primadona di sini karena aku sudah membeli mu dengan harga yang sangat mahal" kata Zeck sambil mendekati Rere.

"Dengan wajah cantik mu aku yakin banyak pria hidung belang yang akan tertarik menjadikan mu teman ranjang nya, bahkan aku pun juga tertarik padamu" Zeck tersenyum dan memegang dagu Rere.

Rere tentunya langsung bereaksi untuk menepis tangan Zeck yang kotor dari wajahnya.

"Jangan pernah menyentuh wajah ku dengan tangan kotor mu!" tegas Rere menatap tajam.

Plakk!

Rere langsung mendapatkan tamparan keras dari Zeck.

"Wanita sampah seperti mu apa masih punya harga diri? bahkan saat setelah akad pernikahan pun kau langsung di talak tiga karena tidak Virgin, lalu apa lagi yang akan kau banggakan wanita sampah!" Zeck berkata dengan tangan yang menjambak rambut panjang Rere.

Membuat Rere sedikit meringis karena tamparan dan juga jambakan Zeck yang sangat keras itu.

"Lepaskan!" ucap Rere.

"Akan aku lepaskan setelau kau menuruti perintah ku, cepat buka baju mu lalu menari lah di hadapan ku" perintah Zeck tegas.

Rere di lepaskan, tapi dia tentu saja tak melakukan nya karena Rere tak sudi tubuhnya di lihat oleh pria seperti Zeck.

"Cepat!" bentak Zeck.

"Aku tak mau" balas Rere menolak.

"Kau__" ucap Zeck terhenti karena tiba-tiba ponsel nya berdering.

Zeck melihat ponselnya, lalu matanya membulat melihat siapa yang menelpon nya.

"Enyahlah, malam ini kau selamat!" kata Zeck memberikan intruksi pada Rere untuk segera pergi.

Rere yang merasa lolos pun akhir nya pergi tapi sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan Zeck Rere sempat mendengar suara Zeck.

"Sayang maaf, aku akan pulang telat malam ini" begitu suara Zeck yang Rere dengar.

Rere yang baru keluar dari ruangan Zeck itu nampak melihat sekeliling nya, dari kejauhan nampak bodyguard yang tadi membuat kakinya sakit sampai melepuh itu sedang mengobrol dengan seorang wanita.

"Hi" sapa seorang wanita yang seusia Rere.

"Iya" Rere melihat wanita itu yang memegang rokok itu.

"Anak baru?" tanya Wanita itu lagi.

Rere hanya diam, dia bukan takut hanya saja Rere masih enggan untuk benar-benar menerima takdir nya.

"Aku Vanes, ayo ikut aku" ajak Vanes ke kamar nya.

"Jangan pegang" kata Rere menepis tangan Vanes.

"Waw galak juga, pasti kena masalah" tebak Vanes lagi.

Rere hanya diam, membuat Vanes gemas.

"Aku di sini sudah 2 tahun, aku di bohongi pacar ku lalu di jual ke tempat ini dan di sini aku adalah kesayangan Zeck" kata Vanes tersenyum.

"Kamu primadona?" tanya Rere akhir nya membuka suaranya.

"Bukan, mungkin dulu iya tapi sekarang aku hanya akan melayani Zeck dan mungkin sesekali aku juga mendapatkan pekerjaan tapi hanya saat Zeck kalah taruhan judi" jelas Vanes.

"Kenapa kau mau di jadikan pelacur?" tanya Rere dengan wajah datar nya.

"Memang nya aku bisa memilih? bahkan aku tidak yakin dunia masih mau menerima aku yang hina ini" ucap Vanes sambil melihat Rere.

Rere diam, benar kata Vanes dunia sangat kejam bahkan tak ada ruang untuk Rere bisa berbagi sedihnya akan rasa trauma nya.

Masyarakat di sekitar nya terlalu memandang rendah korban pemerkosaan, bahkan mereka mencap jika korban adalah wanita yang menjijikan hingga tak jarang di jauhi oleh sekitar.

Keesokan harinya..

Rere bangun pagi karena dia terbiasa bangun pagi sebelum nya, dan saat Rere bangun dia melihat sekitar yang sepi seolah tidak ada penghuni nya.

Rere berjalan hingga dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya.

"Kemana semua orang?" tanya Rere pada wanita paruh baya itu.

"Tidur" balas wanita itu.

"Jam segini masih tidur?" tanya Rere heran.

Dan langsung mendapatkan lirikan dari wanita paruh baya itu.

"Anak baru ya? pantas nggak paham pekerjaan seperti ini" ucap Ema Lastri.

"Maksudnya?" Rere menatap bingung.

Membuat Ema Lastri menghembuskan nafasnya kasar, lalu menarik Rere ke arah dapur.

"Di sini pekerjaan nya malam, mereka yang seperti mu akan pulang di jam 2 malam bahkan ada yang pulang pagi setelah melayani pelanggan atau tamu istimewa" jelas Ema Lastri panjang kali lebar.

Rere diam, dia seperti nya tidak ingat jika saat ini dunia sekeliling nya itu adalah dunia yang berbeda dimana siang di jadikan malam dan malam di jadikan siang.

"Lalu untuk bodyguard?" tanya Rere lagi.

"Mereka sama bekerja mengantarkan setiap wanita ke berbagai tempat, biasanya setiap hari mereka bergantian sip, tapi mungkin belum datang atau masih berada di pos depan" balas Ema Lastri lagi.

Rere manggut-manggut meski dia tidak terlalu paham, tapi yang Rere bisa tangkap adalah bodyguard akan berganti-ganti setiap hari.

Ema Lastri melihat Rere yang berjalan seperti menahan sakit di kaki nya.

"Itu pasti ulah bodyguard Zeck, apa kamu berontak?" tanya Ema Lastri.

"Aku tidak menerima di jual oleh suamiku" balas Rere apa adanya.

"Sudah aku duga, seharus nya kamu lebih menurut kamu bukan perawan bukan?" tanya Ema Lastri lagi.

Dan Rere kali ini tak menjawab, dia hanya diam membuat Ema Lastri mengangguk paham.

"Panggil saya Ema Lastri, kamu bisa meminta bantuan apapun pada saya karena itu adalah pekerjaan saya" jelas Ema Lastri.

Yang membuat Rere langsung menatap Ema Lastri.

"Apa aku bisa minta tolong?" tanya Rere.

"Katakan lah" balas Ema Lastri cepat.

Rere sebelum nya ragu tapi akhirnya dia memilih mengeluarkan pertanyaan nya.

"Apa aku bisa keluar dari sini?" tanya Rere.

Tentunya Rere tak ingin menjual tubuh nya, Rere juga tak ingin tubuhnya di Manfaatkan oleh Zeck yang kejam.

Ema Rere tersenyum mendengar pertanyaan Rere, baru kali ini ada yang bertanya hal seberani itu padanya, karena yang dia tau rara-rata penghuni di sini semuanya sangat betah di sini karena sekalipun mereka bekerja untuk Zeck mereka juga menghasilkan banyak pundi uang untuk pribadi.

Ya Zeck juga memberi sebagian meski tak banyak hanya 30% dari hasil penjualan, tapi tentu saja itu hanya bagian kecil yang dia dapatkan dari Zeck karena akan ada tip dari pelanggan atau tamu jika mereka puas dengan servis nya.

"Sangat sulit, dan butuh waktu" begitu jawaban Ema Lastri.

Membuat Rere hanya diam, karena ternyata tidak semudah yang dia pikirkan untuk bisa keluar dari rumah yang tak lebih dari penjara ini.

Rere yang sudah mengorek sedikit informasi pun akhirnya memilih kembali ke kamar nya, di kamar dia hanya mematung sambil melihat ke arah jendela yang memperlihatkan beberapa pria berpakaian hitam.

Andai ada ponsel nya mungkin Rere akan menelpon kantor polisi, tapi itu tentu saja tidak bisa dia lakukan karena ponsel nya hilang setelah Rere tersadar dari pingsan nya.

"Aku tidak mau di sini" ucap Rere sambil berjalan mondar mandir.

Rere tentu tak mau berakhir di tempat seperti ini, dia ingin hidupnya yang kemarin yang tidak pernah mengenal dunia gelap seperti ini.

Andre, Rere begitu membenci Andre, berbagai sumpah serapah bahkan selalu Rere ucapkan untuk mantan suaminya itu.

"Aku akan balas dendam Andre, lihat saja aku akan membalas dendam!" gumam Rere sambil mengepalkan tangan nya.

Tiba-tiba di luar jendela Rere melihat Vanes yang baru keluar dari mobil, dan di susul oleh Zeck yang langsung memeluk pinggang Vanes dengan mesra.

"Manusia iblis itu, lihat bahkan Vanes pun ikut-ikutan bodoh mau saja di perdaya oleh setan berwujud manusia seperti pria keji itu" ucap Rere merasa marah saat melihat wajah happy Zeck.

Di luar Zeck yang memeluk Vanes meminta Vanes untuk istirahat.

"Tapi setelah istirahat kita akan jalan-jalan kan sayang?" tanya Vanes dengan manja.

"Tentu, apapun yang kamu mau aku akan memberikan nya" balas Zeck tersenyum.

Vanes adalah salah satu kesayangan nya, tapi meski begitu jika ada tawaran lebih tinggi tentu saja Vanes akan dia jual tubuhnya karena bukan Zeck nama nya jika dia tidak mencari keuntungan dalam setiap kesempatan yang datang.

"Makasih sayang, muach" Vanes langsung meleos pergi setelah memberikan kecupan di pipi Zeck.

Zeck tersenyum melihat Vanes yang begitu agresif, dia berjalan tapi baru beberapa langkah tiba-tiba Zeck teringat pada Rere.

Seketika senyuman Zeck terulas di wajahnya, Zeck berjalan cepat ke arah kamar Rere.

"Buka!" ucap Zeck yang tak bisa membuka pintu.

Di dalam Rere nampak terkejut mendengar suara Zeck yang berada di luar kamar nya.

Dia takut untuk membuka karena Rere tak sudi melayani Zeck, sekalipun dia tak yakin Zeck akan melakukan hal itu padanya tapi Rere tetap saja tak rela jika tubuhnya di nikmati pria keji seperti Zeck.

Bugk!

"Buka atau akan aku buka sendiri" terdengar suara Zeck lagi.

Rere bingung, apa yang harus dia lakukan, Rere tak rela jika tubuhnya kembali di nikmati pria bejat seperti Andre dan Zeck.

"Rere buka!"

"Oh Tuhan, bagaimana ini. apa yang harus aku lakukan?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!