NovelToon NovelToon

Menikahi Suami Majikanku.

Ep.1. Datang ke Kediaman Kevin Lee. ( Visual).

Clarisa atau yang biasa akrab di sapa Risa, gadis berusia 20 tahun, yang baru lulus SMA dua tahun lalu, memutuskan bekerja di luar negeri yaitu Korea Selatan.

Tujuannya hanya satu, ingin mengubah nasib keluarganya. Clarisa anak tunggal, ayahnya sudah meninggal saat ia baru saja duduk dibangku SD kelas 6, dan Ibunya hanya seorang buruh Cuci.

Kevin Lee. Pengusaha Tampan, berusia 31 tahun. Kevin adalah seorang suami yang begitu mencintai istrinya, dan dalam hidupnya hanya ada satu wanita, yaitu Shin-hye.

Shin Hye, adalah istri dari seorang pengusaha kaya raya Kevin Lee, wanita mempunyai hati yang baik. Tapi sayang penyakit yang dideritanya, membuat ia tidak bertahan hidup lebih lama.

Setelah meninggal, Shin menjadi sosok hantu yang baik hati, selalu melindungi Clarisa dari orang yang berusaha menyakitinya, dan membantu mempererat hubungan Kevin, dan Clarisa. Serta menjauhkan orang-orang, yang ingin memisahkan mereka.

Jeni, adalah adik kandung dari Shin Hye.Jeni selama ini ternyata diam - diam, mempunyai perasaan khusus terhadap Kaka iparnya. Ia berharap setelah kematian Kakanya, ia dapat menggantikan posisi Kakanya, sebagai Nyonya Kevin.

Lisa, adalah sahabat baik dari Clarisa. Dia sering menjadi tempat curhat, di saat Clarisa dalam masalah.

Cristian Lee, keponakakan dari Kevin. Tapi diam-diam dia menaruh perasaan pada Clarisa, saat pertemuan mereka secara tak sengaja.

Antoni Lee, dan Kim. Orang tua dari Cristian, dan Kaka kandung, ipar, dari Kevin Lee.

Choi Lee, ayah kandung dari Kevin, dan Antoni.yang selalu menginginkan anaknya, menikah dengan wanita yang sederajat.

Daftar pemeran pendukung.

Bibi Sofia.Kepala pelayan.

Ana, dan Ani. ART

3.Elena. Suster yang merawat ShinHye.

Aku berdiri didepan sebuah hunian yang begitu indah, dan tentunya sangat mewah.

Berdiri menatap sebuah bangunan, lantai bertingkat, dan pagar yang menjulang tinggi itulah gambaran, rumah tempatku akan mengais rejeki.

Impianku hanya satu, membantu perekonomian keluargaku.

Setelah 10 menit menunggu, tampak secuiriti berlarian membuka gerbang rumah itu.

" Selamat pagi, cari siapa...? Tanya secuiriti, padaku.

" Saya Clarisa Paa..., kemarin saya sudah dihubungi oleh Tuan pemilik rumah ini, untuk menjadi asisten rumah tangga Paa...!!" Jawab Risa.

" Maaf Nona, karena saya baru membuka pintunya ..." Seru Secuirity rumah itu tersenyum, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ayo masuk , Tuan Kevin sudah menunggu anda."

" Baik Paa...!! Jawabku, sambil mengikuti langkah kaki secuiriti tersebut, berjalan kearah rumah itu.

Mataku mengedar kesegalah arah, mengangumi kemewahan rumah tersebut, dengan desain yang begitu elegant.

" Bedah jauh sama rumahku..."

Ayo masuk Nona..!! Pinta secuiriti itu, saat kami sudah berada di pintu utama.

Aku memasuki rumah tersebut, dan pandanganku tak henti - hentinya mengagumi isi dalam rumah itu.

" Pasti yang punya rumah ini, kaya banget. Bathin Clarisa dengan memandang seisi ruangan.

" Selamat pagi Nona..!! Sapa seorang wanita paruh baya dengan memakai pakaian pelayan, yang datang menghampiriku

" Se..., selamat pagi..! Jawabku sedikit terkejut, karena asyik dengan lamunanku mengagumi kemewahan rumah itu.

Dia tersenyum ramah, menatapku.

" Kenalkan saya Sophia, saya kepala pelayan dirumah ini. Ayo ikut saya, Tuan Kevin sudah menunggu Nona diruang kerja." Ajaknya.

" Baik.." Jawabku singkat, sambil mengikuti langkah kaki wanita paruh baya itu.

Kami berhenti di sebuah ruangan, dan wanita itu mengetuk pintu.

Took...

Took...

Took...

" Masuk...!! Terdengar, suara seseorang dari dalam ruangan.

Pintu ruangan terbuka, dan kamipun memasuki ruangan itu.

Saat masuk kedalam, mataku terpana pada sosok laki - laki yang sangat tampan, kulitnya yang putih, tatapan matanya yang sendu, dan perawakannya yang tinggi makin menyempurnakan ketampanan, lelaki itu.

Dalam diriku bertanya, siapakah laki - laki tampan ini.

" Selamat siang Tuan.., ini Nona Clarisa calon asisten rumah tangga kita.." Seru wanita paruh baya itu, memperkenalkan diriku.

' Selamat siang Tuan.."

" Siang.." Jawabnya tersenyum, sembari menatapku.

" Silahkan duduk."

" Terimah kasih Tuan.." Jawabku sambil menduduki salah satu kursi, yang tersedia didalam ruangan tersebut.

" Oh.., iya dari mana asalmu, sepertinya kamu bukan berasal dari Korea..?

" Maaf Tuan, saya memang bukan berasal dari Korea.Saya berasal dari Indonesia." Jawabku tersenyum.

" Sudah berapa lama kamu berada disini..?

" Sudah satu bulan Tuan."

" Baiklah. Selama kamu berada disini, tugasmu hanya merawat istriku.

" Hanya merawat istri anda Tuan..?"Tanyaku heran, karena dalam pikiranku, pekerjaanku seperti asisten rumah tangga pada umumnya.

" Ia.., istri saya sedang sakit. Tapi kamu tidak sendiri dalam merawat istri saya, kamu akan di bantu oleh suster Elena.

"Jadi Tuanmuda ini, sudah punya istri.., apakah istrinya sakit keras. Sampai harus ada yang merawatnya segala."Bathin Clarisa, yang terlihat penasaran.

" Baiklah sekarang kamu boleh keluar, Bibi Sophia, akan mengantarmu kekamar, dan dia akan menerangkan apa saja, yang harus kamu lakukan."

" Baik Tuan..." Jawab Clarisa, dengan bangun dari duduknya.

" Ayo kita kekamar Nona Clarisa."

" Iya Bii.." Jawabku singkat, sambil mengikuti langkah kaki Bibi Sophia, keluar dari ruang kerja Tuan Kevin.

Saat berjalan menuju kekamarku, yang terletak di belakang dapur. Mataku menangkap sosok cantik, yang baru saja turun dari lantai atas. Ia turun dengan gayanya anggun, dan terlihat sangat cantik.

Dia memandangku dengan tatapan sebelah matanya, dan aku hanya tersenyum sembari menganggukkan kepala, sambil mengkuti langkah kaki Bibi Sophia, menuju kamar kami yang terletak di belakang dapur.

" Siapa wanita itu.., apakah dia pembantu baru.., mungkinkah dia yang akan merawat Kakaku yang sebentar lagi akan mati itu." Gumam Jeni tersenyum jahat.

Sekarang kami telah berada di kamarku, kamar yang ukurannya lumayan luas menurutku, karena lebih besar dari ukuran kamarku yang berada di Indonesia. Terdapat sebuah lemari, kursi, meja, dan sebuah tempat tidur kecil.

" Oh.. iya Nona Clarisa, kamar mandinya di sana." Seru Bibi Sophia, sambil menunjukkan kamar mandi, yang terletak di sudut ruangan.

Ep.2.Perkenalan dengan ShinHye.

" Jangan panggil saya Nona, Bibi..!!, status kita sama dirumah ini." Seru Clarisa tersenyum.

Bibi Sophia, hanya tersenyum mendengar ucapan Risa. Dalam dirinya begitu mengagumi kecantikan seorang Clarisa.

" Kamu sangat cantik Clarisa, wajah kamu ini cocoknya jadi bintang film, atau model." Seru Sophia memuji kecantikan wanita berdarah Indonesia itu.

" Ahh.., Bibi bisa saja." Jawabnya tersenyum.

Tak lama, muncul dua orang pelayan yang bernama Ana, dan Ani yang membawa pakaian pelayan, serta makanan untuk Clarisa.

" Permisi Bibi Sofia, ini makanan, dan pakaian buat Nona Clarisa. Seru Ana.

" Simpan di atas meja."Titah Sofia.

" Baik Bii..."' Seru Ana sambil meletakkan makanan, dan pakaian di atas meja, dan berlalu keluar dari kamar.

' " Bersikan dirimu, dan makanlah setelah itu, aku akan mengantarkanmu ke kamar Nyonya.

Sementara dilantai 3, terdapat seorang wanita tengah terbaring lemah, dia tampak tidak berdaya dengan keadaanya.

Dia menatap foto pernikahan mereka, yang terpajang didinding, tak lamapun airmatanya lolos begitu saja, dari kedua sudut matanya.

Ia meraih sebuah bingkai yang terletak diatas meja samping ranjangnya, terdapat gambar kebersamaan ia, dan Kevin. Hatinya semakin sakit, saat menatap figura itu.

" Aku sangat mencintaimu Suamiku..., hiks..,hiks...,hiks..., sampai kapan aku akan bertahan menemanimu. Kenapa Tuhan tidak begitu adil padaku." Seru Shin Hye, dalam tangisnya.

" Nona..." Seru Elena, seorang suster yang ditugaskan merawat Shin Hye.

" Kenapa anda menangis.. Nyonya...!! Tanyanya, sambil merangkul Shin Hye.

" Aku sudah tidak kuat Elena.., aku sudah tidak kuat. " Ucapnya menangis, sambil membalas pelukan Elena.

Elena mengusap airmata wanita cantik itu, dan hatinya begitu sakit, saat melihat ketidakberdayaan wanita berhati mulia itu.

" Aku yakin, Nyonya pasti akan sembuh, percayalah Nyonya..!! Ucapnya, menenangkan.

" Mau sampai kapan, kau akan berusaha menyenangkanku, mau sampai kapan Elena..?"

Elena hanya diam, dan tidak berdaya menjawab pertanyaan istri Tuanmudanya itu, karena ia tahu hidup ShinHye tidak lama lagi.

' Tuhan kenapa engkau memberikan penyakit yang begitu ganas pada Nyonya ShinHye, dia adalah wanita yang sangat baik." Bathin Elena yang begitu iba melihat keadaan Nyonya rumah itu

Tak lamapun muncul sosok Kevin, yang baru saja datang.

" Sayang...!!, kenapa kau menangis..? Tanya Kevin, sembari berjalan menghampiri istrinya.

" Aku tidak menangis Sayang...!! Jawabnya, dengan mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya.

" Nyonya sudah minum obatnya suster..?

" Sudah Tuan."

" Buat apa kau terus menyuruhku untuk meminum obat Sayang..., toh hidupku tidak lama lagi.

Kevin menghela nafas berat, hatinya begitu sakit melihat kondisi istrinya yang semakin hari semakin menurun, sudah berbagai pengobatan ia lakukan, untuk mengobati penyakit sang istri.

Tapi hasilnya sama saja.

Kevin begitu mencintai istrinya, dia berjanji dalam dirinya, jika sesuatu yang terburuk terjadi pada istrinya, dia tidak akan menikah lagi, karena dalam hidupnya dia hanya mencintai satu wanita, yaitu istrinya ShinHye.

Dia selalu berusaha untuk kuat, saat berhadapan dengan istrinya, tapi di saat sendiri, Kevin selalu menangis.

" Sayang kenapa kau menangis...? Tanya ShinHye ketika melihat ada buliran air mata, yang lolos darikedua sudut mata Suaminya.

" A.., aku tidak menangis Sayang...!! Jawab Kevin, yang tidak menyadari ada air mata yang telah membasahi pipinya.

Terdengar suara ketukan pintu.

Tookk...

Tookk...

Tookk...

" Masuk...!! Titah Kevin, dari dalam kamar.

Membuka pintu, dan tampak sosok wanita paruh baya, yang tak lain adalah Sophia sang kepala pelayan.

Memasuki kamar, disusul oleh seorang gadis cantik.

" Permisi Tuan.., Nyonya.., saya datang untuk mengantarkan Clarisa. Seru Sofia.

Saat memasuki kamar, Clarisa sedikit terkejut, saat menatap tubuh yang tidak berdaya di atas ranjang.

Hatinya begitu trenyuh, melihat keadaan Istri Tuanmudanya, dengan kepala plontos.

Tapi melihat perhatian yang ditunjukkan Kevin, ia bisa menilai kalau Tuanmudanya sangat mencintai istrinya.

" Beruntung sekali Nyonya ShinHye, mendapatkan suami yang sangat mencintainya, Tuhan kenapa engkau begitu tegah memberikan penyakit seperti ini pada Nyonya. Bathin Clarisa, dengan terus menatap pasangan suami istri itu.

" Sayang..., kenalkan ini Clarisa, dia akan membantu Elena merawatmu. Dia asisten rumahtangga kita yang baru.Seru Kevin, memperkenalkan Clarisa, pada istrinya.

" Selamat siang Nyonya.., kenalkan saya Clarisa.

" Saya ShinHye.." Jawabnya lemah, sambil tersenyum lembut.

" Clarisa ini Elena, dia partnermu, dalam merawat istri saya.

" Hallo Elena kenalkan saya Clarisa." Seru Clarisa, sembari menjulurkan tangannya kearah Elena sang perawat.

" Elena." Jawabnya, sambil membalas uluran tangan Clarisa.

" Gadis ini sangat cantik, dan sepertinya memiliki kepribadian yang baik." Bathin ShinHye, dengan terus menatap Clarisa, dan ia begitu mengangumi kepribadian gadis yang baru saja dikenalnya.

Ep.3 Hari pertama bekerja.

ShiHye terus menatap Clarisa, melihat Clarisa yang tengah berinteraksi dengan Elena, membuat ia tersenyum bahagia.

Dan walaupun baru saling mengenal, tapi mereka terlihat tampak akrab.

" Sayang... kenapa kau senyum - senyum sendiri..? Tanya Kevin, pada istrinya.

" Menurutmu Clarisa cantik tidak..? Tanya Shin, dengan bolamata masih tertuju pada Clarisa, dan Elena.

Seketika Kevin menatap intnes istrinya, karena merasa aneh dengan pertanyaan yang keluar dari bibir istrinya.

" Kenapa kau bertanya soal itu padaku..? Tanyanya, dengan nada penuh selidik, hingga kedua alisnya ikut menyurut.

" Aku hanya minta pendapatmu Sayang...?

Menghela nafas berat, sebelum ia berbicara, karena sesungguhnya ia enggan.

" Ia,dia sangat cantik." Jawabnya, pelan.

ShinHye hanya tersenyum, menatap Suaminya yang memuji kecantikan seorang Clarisa.

" Ya sudah Sayang aku ke perusahaan sebentar..! Pamit Kevin, dengan mengecup singkat bibir istrinya, dan berlalu keluar dari kamar.

Melihat kecupan mesrah yang diberikan Kevin pada istrinya, membuat Clarisa sangat malu. Karena sekarang posisi di kamar hanya mereka bertiga, dan dengan cepat wanita cantik itu, mengalihkan tatapan matanya.

" Hati - hati Sayang..., cepat pulang aku menunggu. Seru Shin, dengan suara lemahnya.

" Tentu Sayang.., aku akan cepat pulang." Jawab Kevin, sebelum berlalu keluar dari kamar.

Setelah perginya Kevin, ShinHye berbicara pada Clarisa, karena merasa tidak enak, dengan kemesraan ia, dan Kevin.

" Maaf...." Ucapnya ramah.

" Ti.., tidak Nyonya aku tidak melihatnya. Sangkal Clarisa.

Mendengar ucapan Clarisa, Shin hanya tersenyum, melihat ekspresi salah tingkah dari wanita itu.

Dan saat Shin ingin mengambil minum, secepat kilat Clarisa langsung berjalan menghampirinya.

" Anda mau minum Nyonya..?

" Iya..!! Jawab Shin, sambil mengangguk pelan.

Dengan cepat, ia langsung menuangkan air minum, kedalam gelas dan membantu wanita lemah itu untuk meneguknya.

" Aku bisa sendiri Clarisa.." Seru Shin, yang enggan dibantu.

" Tidak Nyonya.., biar aku membantu anda."

Mereka terlibat perbincangan yang sangat akrab, walaupun baru saling mengenal tapi mereka tampak begitu dekat, dan sesekali Shin tertawa lepas, saat mendengar cerita lucu dari Clarisa, dan ia tampak begitu bahagia.

" Nyonya istirahatlah, ini sudah saatnya anda harus tidur."

" Terimah kasih, karena hari ini kau sudah membuatku tertawa Clarisa."

" Sama - sama nyonya.." Jawabnya, sembari tersenyum.

Shin membaringkan kepalanya diatas bantal,dengan Clarisa. Dan ia tersenyum, sambil menarik selimut berbahan lembut, menutupi tubuhnya.

" Tidurlah Nyonya.., aku akan menjaga anda.

Shin tidak menjawab, dia hanya memejamkan matanya perlahan, untuk menuju alam mimpinya.

Clarisa menarik sebuah kursi, dan di letakkan di pinggir tempat tidur.

Gadis berparas cantik itu, terus menatap Shin yang tengah tertidur.

" Tidurlah Nyonya.., aku akan menunggumu hingga terjaga. Serunya pelan, dengan terus menatap wanita itu.

Clarisa mengedarkan pandangannya kesegalah arah, didalam kamar itu.

Terdapat beberapa foto pernikahan yang dipajang di didinding kamar, di setiap foto tampak rona bahagia, yang terlihat jelas ditujukan oleh pasangan suami istri itu.

" Ternyata uang tidak sanggup membeli segalanya, bahkan kesehatan sekalipun." Gumamnya, yang larut dalam pemikirannya sendiri.

Clarisa terus memandang wajah Shin yang tertidur, dengan pulasnya, dan sesekali dia membenahi selimut, yang terkadang melorot kebawah.

Gadis cantik itubeberapa kali menguap, karena berusaha menahan kantuknya yang begitu mendera, dan dia pun tak bisa lagi, hingga akhirnya tertidur.

Detik terus berjalan, hingga malampun menyambut.

Wanita yang tengah terbaring lemah itu, membuka matanya perlahan, dan ia mendapati Clarisa tengah tertidur sambil menggenggam tangannya.

Hanya tersenyum, menatap Clarisa yang tengah tertidur dengan lelapnya.

Shin berusaha bangun dari ranjang, karena ingin kekamar mandi. Tapi apa daya, tubuhnya tak mampu menopangnya.

Clarisa yang merasakan pergerakan wanita itu, seketika langsung terjaga, sembari membuka matanya perlahan, mengucek - ngucek matanya, untuk memperjelas penglihatannya.

Dan ia sedikit terkejut, saat melihat upaya Shin, yang berusaha untuk bangun dari tidurnya.

" Anda mau kemana nyonya...?

" Aku mau kekamar mandi." Jawabnya, dengan suara lemahnya.

" Biar, aku mengantarmu Nyonya" Pinta Clarisa.

" Terimah kasih."

Clarisa membopong Shin menuju kamar mandi, dengan langka perlahan.

Saat sampai didepan pintu kamar mandi, dia berbicara pada istri dari majikannya itu, karena dia berniat menemani wanita itu hingga kedalam.

" Ijinkan aku untuk menemanimu, Nyonya." Pinta Clarisa.

" Tapi Clarisa, apakah engkau tidak merasa jijik denganku...?"

" Aku tau, aku tidak pantas berkata ini padamu Nyonya, tapi anggap saja aku sebagai saudari perempuanmu, jadi aku mohon, biarkan aku menemanimu."

Seketika Shin tersenyum, menatap bagaimana tulusnya seorang Clarisa, pada dirinya.

"Dia bukan hanya cantik tapi juga sangat baik hati, melihat ketulusannya padaku mungkinkah, dia wanita yang cocok menemani Suamiku setelah kepergian ku nanti."Bathin Shin yang mengagumi bagaimana ketulusan Clarisa, yang ditunjukkan padanya.

Setelah selesai dengan urusannya, merekapun keluar dari kamar mandi.

Elena sedikit terkejut saat melihat Clarisa, keluar bersama Shin dari kamar mandi.

" Apakah kau menemani Nyonya sampai didalam kamar mandi..? Tanya Elena, memastikan.

" Ia Clarisa menemaniku sampai kekamar mandi Elena..! Jawab Shin, sambil berbaring pelan di atas ranjang, dibantu oleh Clarisa.

*********.

Waktu terus berjalan, dan kegelapan semakin menenggelamkan. Saat ini, Clarisa tengah berada dalam kamarnya.

Gadis itu, menatap gambar Ibunya, yang terdapat di layar phonshel miliknya.

" Ibuu..., Clarisa rindu." Gumamnya pelan, sambil duduk termenung, dengan tatapan yang begitu penuh kerinduan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!