💐PERHATIAN :
Hai - hai, buntib lagi nyobain bikin slice of life kehidupan jaman sekolah. Buntib ambil pas tahun pelajaran buntib dulu. Yaitu tahun 2010. Supaya buntib bisa nyesuaiin kurikulum nya. Duh, jadi kangen sama sekolah 🥲🥲
Segala nama pemain, nama kota, provinsi, semua nya hanya lah khayalan buntib semata. Buntib akan kasih tahu terlebih dahulu, buntib akan memakai bahasa jawa dan beberapa kesenian di sana, sebisa mungkin akan buntib sisipkan nama dan asal kesenian yang buntib lampirkan.😶🌫️😶🌫️🤝🙏
Semoga menghibur🥰🥰
...🪷🪷🪷...
tok tok tok
" Nduk, wes tangi ?"
( nduk, udah bangun?)
Terdengar suara ketukan di pintu dan suara mamakku yang nampak memanggil dan menanyakan apakah aku sudah siuman dari tidurku atau belum.
" Heem, mpun mak, " teriakku. ( sudah, mak)
Ini masih jam set 5 betewe !!
Tapi aku kudu bangun dan harus sudah berangkat menuju sekolah baru ku. !!
Yaps, tahun ajaran ini, alhamdulillah aku keterima di sebuah sekolah kejuruan yang baru beberapa tahun di dirikan di pusat kota tepat tinggal ku.
" Sing ngati - ati, dino iki lak MOS kan ? Wes lengkap kabeh ? Enek sing ketinggalan ora ?" ujar mamakku. Sudah hampir 5x kayaknya mamakku mengingatkan nya. Maklumlah, mamakku ini super perfeksionis ! Bahkan bekalku pas MTs dulu sampai di absen! Beneran abis apa nggak !!
(yang hati - hati, hari inikan MOS. Sudah lengkap semua? Ada yang ketinggalan nggak?)
" Mpun sedanten, mak " tandasku. Segera aku merampungkan acara sarapanku dan bergegas karena aku masih nebeng kepada tetanggaku yang kebetulan akan menjadi kakak kelas ku !.
Bocoran ye, setengah tugas - tugas MOS ku adalah bocoran dari rekan doi xixixi !!
Hei, jangan salahkan aku, wahai reader yang budiman ! Siapa yang tidak pusing ketika kalian di suruh membawa seporsi sayur ibu menyusui ! Nasi suci ! permen yang bisa ngomong! Belum lagi ikan yang tersiksa ! ( sayur daun katuk, nasi putih, permen kiss, ikan bakar )
Lalu kebetulan aku memiliki tetangga yang sudah ku anggap sebagai kakak sendiri dan kebetulan berwenang dengan acara MOS tahun ini ?
So, nikmat mana lagi yang kau dustakan ? Tentu lnya aku tidak akan menyia - nyia kan keberuntunganku.
" Wes siap ? " tanya wahid, wahid Adalah tetanggaku, sekaligus calon kakak seniorku.
" Heem, wes lah. Siyap bertarung " jawab ku sambil mengacungkan kepalan tanganku ke atas.
Wahid terkekeh, ia menyerahkan helm. Sebelum berangkat, ia menyerahkan sebungkus permen coklat warna - warni.
" Khe, klalen to. coklat pelangi mu !" tandas nya puas.
Aku cengo, menepuk keningku yang tidak lebar dan hanya bisa meringis. Bagaimana bisa aku lupa pada si chacha? Si coklat pelangi ! Hampir saja aku menjadi santapan buas para kakak - kakak osis.
" ready ? Yuk kemon !!" teriak kami berdua.
...----------------...
Hai, perkenalkan namaku diajeng wulandari, aku lulusan sebuah sekolah madrasah tsanawiyah atau di singkat MTs. Saat ini aku akan menjalani sebuah acara MOS di sebuah SMK yang berada di kotaku.
Ya, aku baru lulus mts dan siap untuk masuk ke jenjang selanjutnya. Aku bersyukur karena bisa lulus mendaftar di sebuah sekolah kejuruan yang baru - baru ini di bangun di kotaku, kota semang.
Aku berhasil bersaing dengan 250 peserta yang mendaftarkan diri di sekolah baru itu.
Hebat, kudengar sekolah ini baru 3 tahun yang lalu didirikan dan sudah mampu menyedot perhatian khalayak umum. Singkatnya, sekolahku ini cukup menjanjikan !!
Mereka memiliki 3 kejuruan
RPL ( REKAYASA PERANGKAT LUNAK )
TKR ( TEKNIK KENDARAAN RINGAN )
AKUNTANSI.
Aku dengan semangat tentu saja memilih jurusan RPL. entah sejak kapan rasanya aku keranjingan dengan semua yang berbau komputer. Tapi aku payah bab unit / komponen yang ada di dalam komputer, terutama bagian CPUnya,
Aku berharap, dengan masuk jurusan ini, aku bisa mengembangkan kegemaranku supaya aku bisa menjadi ahli IT yang handal nantinya. Aamiin.
...****************...
" SUDAH SIAP SEMUA DEK !!! " terdengar pekikan khas mbak mbak dan mas mas osis yang menggema di lapangan pagi hari ini.
" SUDAH SIAAPP "
" KURANG KENCENG DEK !! MANA SEMANGAT PAGI NYAA "
" SUDAAAHHHH SIAAAAPPPPP "
'ett rasanya pen pake toa masjid depan rumah aja deh, pagi - pagi beloman ke isi apa - apa udah di suruh treak !' sinisku yang tentu nya hanya bisa ku ucap di dalam hati. Bentar deh jeng, bukannya kamu udah sarapan yak🤔
" Hei kamuu ! Yang pakai name tag demonshy ! Liatin apa ?! " teriak kakak senior di depan ku.
Aku yang merasa terpanggil, segera menatap lurus ke depan nya. Shit suee si wahid weh yang tereak !!.
Lihat mukanya yang belaga itu ? Pen rasanya kukunyah tak jadiin sarapan !
Apa - apaan ?! Aku keki sendiri ! Bukan nya dia nggak ada wewenang buat ikutan ngeMOS? Doi kan staff BANTARA!
" Itu kak, ada semut ngrayap ! Saya kan manis, " sengakku yang di kekehi wahid dengan muka usil nya.
" HUUUUUUUUUU ..."
segera saja jawabanku memantik api di tengah bensin ! Mayan, sorakannya membuatku malu setengah hidup ! Malu wohh !! Awas saja di rumah, bakalan aku adu wahid sama orang - orangan sawah !
Tapi tak lama, sorakan yang mengarah kepada ku tiba - tiba berhenti, teralihkan dengan kedatangan serombongan para calon peserta MOS yang datang terlambat. Mirip - mirip kayak gerudukan kalo ada pembagian kupon beras gratis ! Rame.
Dapat aku lihat, di sana ada sekelompok orang, mungkin belasan ! 3 orang di antara nya yang ku tahu adalah kakak - kakak osis yang berjaga di depan gerbang tadi, 7 orang laki - laki yang menggunakan setelan Smp. Seperti nya mereka calon murid baru yang datang telat.
Ada satu orang yang menarik perhatian ku, di tengah kerumunan calon siswa yang semua nya lakik, ada 1 orang perempuan yang juga telat.
jantungku berdebar kencang saat melihat nya, seolah - olah aku baru saja menemukan orang yang selama ini aku tunggu - tunggu !.
Hei, berhenti berpikir yang bukan - bukan ya !! I'm tottaly normal, okay !!
Serius, aku berasa akan menemukan sahabat yang akan menemani kegilaanku, jelas perempuan itu nampak sangat tenang meski dia jelas - jelas salah. Ini sangat menarik!!
" Perhatian semua ! Ini ada teman kalian yang telat, bagaimana jika kita mendapatkan hiburan dari mereka terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan MOS hari pertama " seru kak damar, yang aku tahu dari wahid dia adalah ketua OSIS periode ini.
" SETUJUUUUU "
sorak sorak mulai membahana saat mendengar apa yang di katakan oleh kak damar.
" Oke - oke, kalian memang begitu, jika ada yang di hukum pasti kalian akan senang, " cibir kak annisa di samping kak damar. Kami semua hanya tergelak. Bukan kah itu sifat dasar manusia ? Oke skip, buntib nggak mau julid😋.
" Nah kita ada primadona MOS kali ini, " seru kak rifai sambil menunjuk perempuan satu - satu nya di kalangan para lakik itu. Aku semakin kagum dengan keberanian perempuan itu.
" Oke perkenalkan namamu, dek ! Lalu beritahu teman - teman mu, kamu akan hibur mereka dengan apa !" instruksi kak damar dengan gaya cool nya. Kalo kata cewek samping ku, badaasss !!
" Perkenalkan, nama ku pratiwi ayu, aku akan bernyanyi campursari ! " ucap nya lantang.
" WOOOHHOOOOOO "
' OKe, aku rasa ini akan semakin menarik !...."
" Perkenalkan, namaku pratiwi ayu, aku akan bernyanyi campursari ! " ucap nya lantang.
" WOOOHHOOOOOO "
' OKe, aku rasa ini akan semakin menarik !....' batinku. Cewek ini MANTAPPO!!.
Aku nampak melihat para kakak senior saling memandang. Jelas ada keterkejutan di mata mereka saat ini. Pasti mereka tidak akan menyangka jika cewek yang telat itu akan berani menyanyikan lagu campursari yang lumayan rumit itu.
( Istilah campursari dalam dunia musik Indonesia mengacu pada campuran beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Wikipedia
Bentuk turunan: Congdut; jaranan dangdut
Sumber aliran: Langgam Jawa; dangdut; gamelan Jawa; keroncong; musik pengiring kuda lumping
Sumber kebudayaan: Dekade 1970-an (Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur) )
Kami semua bersiap untuk menikmati pertunjukan pagi ini. cewek itu dengan sigap menerima mix yang di sodorkan oleh kakak panitia. Terlihat ia sedang mendiskusikan sesuatu kepada kakak penanggung jawab peralatan pendukung.. Hei, jangan bilang jika bocah itu bakal pakai musik pengiring !!.
TUK TUK
Nampak kulihat ia beberapa kali mengetuk mix, test drive deh kayaknya, dan ...
...Sewo kuto uwis tak liwati...
...Sewu ati tak takoni~...
Seketika mulutku menganga lebar, aku menoleh ke kanan dan kiriku, ternyata tak cuma aku yang terkejut.
Suara yang lirih tapi lembut, terkesan sangat menghayati,
...Nanging kabeh...
...Podo rangerteni...
...Lungamu neng endi...
...Pirang tahun anggonku nggoleki...
...Seprene durung biso nemoni...
Hei jangan bilang doi tengah curhat secara terang - terangan !!
...Wis tak coba...
...Nglaliake...
...Jenengmu soko atiku...
...Sak tenane aku ora ngapusi...
...Isih tresno sliramu...
...Umpamane kowe uwis mulyo...
...Lilo aku lilo...
...Yo mung siji dadi panyuwunku...
...Aku pengin ketemu...
...Senajan waktumu mung sedhela...
...Kanggo tombo kangen jroning dodo...
...Wis tak coba...
...Nglaliake...
...Jenengmu soko atiku...
...Sak tenane aku ora ngapusi...
...Isih tresno sliramu...
Mulutku menganga lebar kala aku melihat beberapa kakak osis malah menjadi penari latar ! Tak ketinggalan si sableng wahid yang malah berdanza dengan kak yudis yang wahid kenalkan sebagai wakil ketua osis !! Sungguh, tak singkronlah dengan perawakan lakik mereka !
...Umpamane kowe uwis mulyo...
...Lilo aku lilo...
...Yo mung siji dadi panyuwunku...
...Aku pengin ketemu...
...Senajan sak kedeping moto...
...Tak nggo tombo kangen jroning dodo...
...Senajan waktumu mung sedhela...
...Tak nggo tombo kangen jroning dodo...
( sewu kutho, by didi kempot )
Music pengiring berhenti dan juga para penari ikut berhenti. Suasana hening seketika saat mereka nampak masih dalam keadaan menghayati lagu itu. Aku tidak tahu harus apa hingga akhir nya ikut - ikutan bengong dan diam.
PLOK
PLOK PLOK PLOK
Suara tepuk tangan yang aku tahu di prakarsai oleh wahid dan kak yudis mendadak bergema di ikuti oleh tepuk tangan dari seluruh panitia dan peserta mos.
Ku lihat, gadis itu nampak tidak malu atau pun tegang, raut wajah yang harus nya terlihat dari seorang yang baru saja menampilkan persembahan di depan banyak umum, apalagi ini adalah momen yang ku rasa cukup ehhm, sakral !
Wajah ayu kuning langsat itu nampak seperti sudah terbiasa menerima tatapan kagum. Sekali lagi, aku sadar jika gadis ini pasti akan menjadi partner yang asyik buatku !!
" TES TES, eh oke cukup seperti nya ya, duuuhhh masih melting aku tu denger suara yang lembut tadi, " ucap kakak osis wanita yang nampaknya juga masih terpesona dengan suara si pratiwi itu.
" hmmm, karena kamu udah di hukum, kamu bisa kembali ke barisanmu, kamu masuk kelas apa ? Tanyanya ramah.
" RPL 1 KAK !" jawab nya tegas. Tak ada kesan memble - memble pada suara nya.
' YESSSS doi sekelas dong ama eike, ' jantungku ber- jaipongan ria di tempat nya, ternyata akan berada di kelas yang sama denganku !!
Aku melihat si Pratiwi ini berjalan ke arahku setelah Wahid menyuruhnya untuk kembali ke barisan. Aku segera memamerkan senyumanku yang kuanggap paling ‘ramah’ kepada calon Bestieku ini.
“ Hei, aku Diajeng, panggil aja aku Mawar,” ucapku memperkenalkan diri sembari melawak. Terbukti Pratiwi ini menahan kentut, eh menahan tawa yang sayangnya terlepas begitu saja.
“ Pfffttttt wa ha ha ha ha...” tawa renyah langsung terdengar di telingaku. Aku sedikit menggaruk kepalaku yang berlapis kerudung karena merasa canggung ketika suasana di lapangan yang kembali hening.
Diam – diam aku melirik ke arah Wahid yang masih mengarahkan pandangannya ke arahku dan Pratiwi yang masih memegangi perutnya karena tertawa tadi, aku melihat Wahid yang geleng – geleng kepala sambil terkekeh kecil, tetapi di sekitar Wahid, aku merasakan tatapan yang ... Horor dari para kakak – kakak Osis lainnya.
“ H- Hei, Sssstttt jangan tertawa sekarang weh, liatin itu,” Bisikku sambil menarik ujung seragam esempeh milik Pratiwi.
Seperti ditekan dengan tombol mute, tawa yang menggelegar tadi langsung lenyap tak berbekas bagaikan tidak pernah ada. Dengan memasang wajah yang masih cengengesan, Pratiwi berbalik dan mendapati jika para Osis menatapnya lapar bak serigala.
Pratiwi sedikit menciutkan lehernya ketika melihat ini. Aku... Tidak akan dihukum lagi kan? Begitu ia menoleh kepadaku, tertera dengan jelas kalimat ini di wajahnya.
“ He he, maaf kak,” ucapku garing diikuti oleh Pratiwi.
“ Haah, dasar ketua sableng,” samar – samar aku mendengar Wahid yang terkekeh di depan sana, aku memelototinya menantang.
“ Sudah, sudah, mari kita lanjutkan, Mos kita haru ini hanya 2 hari dan jangan sampai menyia – nyiakan waktu,” ucap Kak Damar sambil bertepuk tangan untuk mengumpulkan semangat kami lagi.
Kegiatan pagi ini berjalan kembali setelah beberapa adegan Konyol yang sempat terjadi.
Hingga tiba saat ISHOMA alias Istirahat Sholat Makan yang gemesnya tuh masih harus dipantau! Kalian tentu saja ingat kan dengan PERBEKALAN yang harus kami bawa tadi? Nah, saat – saat inilah ‘mereka’ akan dipertanyakan kebenarannya.
Kali ini aku mengambil tempat duduk sebangku dengan si Pratiwi, jujur deh, gemes banget aku tuh dengan sosoknya yang imut – imut menggemaskan! Belum lagi suaranya yang cempreng, gustii beda banget kan sama yang pas nyanyi tadi tuh!!
Anaknya juga lumayan asyik saat diajak bicara, nggak tau kenapa aku tuh langsung klik gitu bak resleting dengan zippernya!
“ Kamu udah nyiapin semua?” tanyaku dengan penasaran, Pratiwi sedari tadi tampak sangat tenang seperti nggak ada yang perlu dia pusingkan.
Berbeda dengan calon – calon murid yang di belakang kami, samping kanan dan kiri kami yang hampir semua membicarakan tentang bagaimana sulitnya mereka mengartikan apa arti nama – nama makanan yang diminta untuk dibawa.
Bahkan, aku bisa mendengar jika ada sebagian dari mereka yang membawa pesanan dengan asal karena sudah puyeng dengan nama – nama tersebut.
“ Ehm, gampang kok,” Jawabnya santai. Wow, sesuatu sekali teman baruku ini.
AUTHOR POV
Tidak lama setelah perbincangan Diajeng dan Pratiwi, sekilas ada 3-4 staff Osis yang masuk ke dalam ruangan tempat Ajeng berada, atau lebih tepatnya Ruang kelas RPL 1
Diajeng melirik sedikit dan tidak menemukan adanya Wahid di barisan para kakak Osis dan mau tidak mau merasa lega, pasti Wahid juga berpikir jika mereka akan sangat mencurigakan melihat Ajeng bisa mengumpulkan makanan – makanan itu dengan tepat.
“ Nah, kalian sudah tidak sabar makan kan? Mari kita persingkat pemeriksaan kali ini. Segera letakkan bekal kalian di atas meja,” Seru kak Annisa.
Serentak dan pasti, semua calon murid baru ini mengeluarkan bekal mereka masing – masing tak terkecuali Diajeng dan Pratiwi.
“ Weiitzzz apa ini?”
“ Weiittsss apaan ini,” terdengar suara Kak Bagas yang membuat Ajeng hampir saja terlonjak karena Bagas memang berteriak di meja miliknya, tepatnya Bagas berteriak di depan bekal milik Pratiwi.
Gusti, ada apalagi ini! Keluh Ajeng, ia semakin speechless saat melihat ada saja tingkah Pratiwi yang diluar kebiasaan ini!
“ Oy, Gas. Ada apa?” tanya kak Rindi yang langsung menuju ke meja milik Ajeng dan Pratiwi, Pratiwi? Jangan tanyakan anak itu, dia dengan sangat santai hanya menatap bingung ke arah Bagas yang mengangkat wadah sayurnya.
Bagas dengan penuh semangat menyapukan pandangannya ke seluruh kelas yang juga mengarahkan pandangannya ke arah meja Ajeng, penasaran euy.
“ Kalian tahu apa sayur dengan kode sayur ibu menyusui?” tanya Bagas dengan senyuman misterius.
Ajeng yang berada di samping Pratiwi terus saja mengangguk, hal ini mah .. Kecil, karena ia bisa langsung menduga saat kemarin syarat ini di tuliskan di papan pengumuman. Banyak juga dari para calon murid baru ini yang mengangguk setuju, jelas mereka juga mengetahuinya.
“ Lalu, apa sayur itu?” tanya Bagas tanpa memperdulikan tim Osis yang menghampirinya, bertanya ada gerangan apakah.
“ SAYUR DAUN KATUKKKKKK...!” segera terdengar koor dari para calon murid baru. Bagas tertawa terkekeh dan menatap Pratiwi yang masih bengong.
“ Nah, adek penyanyi, tahu apa kesalahanmu?” tanya Bagas sambil menyeringai. Dan yang lainnya langsung paham begitu Bagas mengangkat tinggi – tinggi wadah makan milih Pratiwi sehingga isi sayurnya yang ia bawa terlihat.
“ Tapi.. Tapi mamak saya makan itu pas lagi menyusui,” bantah Pratiwi dengan acuh tak acuh tanpa rasa bersalah, seolah – olah ia memang benar sendiri.
Hening..
“ Pppffftttt Buaha ha ha ha ha.....” Ajeng tidak sanggup lagi menahan tertawanya, sehingga begitu ia memantik tawa langsung diikuti oleh semua orang.
Bayangkan, bukankah sudah menjadi pengetahuan umum jka daun katuk memang sudah terkenal sebagai dompling yang kuat untuk penambah ASI bagi ibu yang sedang menyusui.
Tetapi, apa yang dibawa oleh Pratiwi ini? Ini adalah sayur daun pepaya!!
Bukan, bukan menyepelekan sayur hijau ini ya teman – teman, nyatanya memang ibu menyusui memang harus banyak – banyak mengkonsumsi sayuran hijau untuk memperlancar ASInya.
Namun, jawaban dari kuis OSIS ini mengharuskan sayur katuk. Inilah yang membuat tertawa mereka semua, hanya karena mamaknya juga memakan sayur pepaya ini, Pratiwi jadi tidak ingin susah payah memikirkan jawaban umum lainnya.
Lalu, bukan hanya perihal sayur, ikan yang tersiksa, Pratiwi membawa ikan yang sudah di mu- ti- lasi,
“ .. Kak, bukankah sakit jika di potong – potong sedemikian rupa? Sakit sekali bukan?”
“ ... Kak, ini permen Mint* berbagai rasa dan berbagai warna loh, pelangi kan?”
Bagas dan anggota Osis lainnya merasakan kulit kepala mereka mengelupas karena emosi dengan ‘jawaban unik’ milik Pratiwi, acara ISHOMA kali ini menjadi sedikit berbeda karena kekocakan Pratiwi.
Bahkan murid – murid lainnya cukup menikmati hiburan yang tersaji di depan mereka. Ajeng? Bukan hanya tertawa terbahak – bahak, ia cukup beruntung karena tidak tersedak karena melihat calon Bestienya yang cukup nyeleneh dalam mengerjakan tugas – tugas Osis ini.
“ Oy, oy Enek opo iki?” suara yang sangat familiar di telinga Ajeng kemudian terdengar dari arah pintu, Ajeng memutar matanya malas karena ‘tetangga’ supernya ini datang pasti akan mengacau dirinya.
Benar saja kan, Wahid datang dengan Rifai untuk memantau situasi di ruangan dan mendapati Meja yang dihuni Ajeng dan adek penyanyi itu dilingkari oleh 4 anggotanya.
Wahid dengan senyuman tengilnya mendatangi meja Ajeng dan menyentil dahinya.
“ Apa yang kamu perbuat lagi, Heh?” tanyanya sambil meletakkan sebotol minuman mineral tanpa merk.
“ Makmu si menehi,” lanjutnya sambil berbisik, tingkah laku Wahid mendatangkan banyak pertanyaan di anggota Osis dan yang lainnya.
( mamakmu yang ngasih)
“ Loro ih, resek banget,” jawab Ajeng sambil memanyunkan bibirnya dan menggosok dahinya yang memerah.
( sakit ih,)
Wahid hanya tertawa renyah dan mengusap kerudung Ajeng sebelum ia mengalihkan pandangannya kepada Anggota Osis yang melongo dengan tingkah lakunya. Wahid segera sadar dan berdehem pelan.
“ Dia adalah Adikku,” jawabnya kalem dan sok keren di mata Ajeng.
Tch, adik apa? Kita sama – sama anak tunggal wey, pikir Ajeng.
“ Waah pantesan, kirain ... Ehm Ehm,” deham Rifai yang langsung disambut cemoohan para anggota lainnya, Wahid dengan lihai menangkis ejekan kawan – kawannya.
Tanpa ada yang tahu jika telinganya sudah memerah!
Acara Ishoma ini berjalan dengan lancar, kegiatan Osis dilanjutkan dengan Game yang berbasis mengenal lingkungan sekolah yang ... berbukit dan banyak sawah – sawah.
Kali ini, Ajeng dan yang lainnya mengikuti kegiatan mereka dengan patuh dan berhati – hati. Mereka semua tampak khidmat dan enjoy dengan kegiatan Game ini.
Tentu saja ada saja kejadian konyol yang menambah suasana hangat tercipta di antara para calon murid baru dan anggota Osis lainnya.
...****************...
“ Gimana? Acaranya seru kan?” tanya Wahid disaat mereka berada di perjalanan pulang, Ajeng yang sudah kelelahan hanya ber-hmmm ria saja di belakang.
“ Hei, moso ngene wae kesel?” Cibir Wahid sambil menarik gas motor ketika ada orang yang ingin menyalip dirinya, sungguh perbuatan yang tidak terpuji!
( masa gini aja udah capek ?
“ Ini tuh campur aduk tau, panas, capek, lelah, letih, lesu,” jawab Ajeng dengan sembrono.
“ Kegiatan Mos tahun ini tuh udah jadi kegiatan yang paling singkat loh, biasanya kan sampai seminggu full dengan berbagai kegiatan di dalamnya. Ada perkenalan sekolah, perkenalan extra kulikuler, Game,”
“ Tapi dari atas sana dilarang untuk mengadakan Kegiatan Mos yang berlebihan,” Lanjut Wahid lagi.
“ Ehm, aku tahu. Itu karena tahun lalu ada yang sampai kecelakaan dan terluka parah karena kegiatan MOS kan? Jadi pemerintah melarang keras untuk kegiatan – kegiatan yang berlebihan,” sahut Ajeng yang langsung konek dengan apa maksud Wahid.
“ Tapi tetap aja, ini tuh capek” lanjut Ajeng mengeluh ria, membuat Wahid terkekh pelan dan menggelengkan kepalanya.
“ Makanya, kalau anak – anak masjid jalan pagi tuh ikut, ini malah nggak,” sekali lagi Wahid mencibir. Ajeng hanya mengedikkan bahunya tidak peduli dengan kalimat ejekan Wahid.
“ Gimana ya, aura selimut tuh kadang lebih menggoda daripada hawa dingin sehabis subuh,” jawab Ajeng dengan seenaknya.
“ Bilang aja malas, segala aura – aura,” kekeh Wahid. Ajeng mengangguk – anggukkan kepalanya dengan sungguh – sungguh, jelas sangat setuju dengan bidikan Wahid yang tepat sasaran.
“ Besok, kemungkinan hanya akan ada sambutan dari Kepala sekolah, setelah itu kalian akan diberikan seragam sesuai dengan Prodi masing – masing sebelum seminggu kemudian secara resmi mengikuti kegiatan belajar – mengajar,” eja Wahid satu – satu dengan teliti. Ajeng juga memperhatikan ucapan Wahid dengan serius.
“ Nggak sabar buat jadi siswi SMK..”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!