DIA ITU ISTRIKU
DII # KECELAKAAN
Qinara menatap gedung di depan nya dengan wajah yang cerah
Qinara Oktaviani
Akhirnya gue bisa kerja disini juga
Adi Pratama
Ga nyangka ya Nar, kita bisa sama - sama masuk
Qinara Oktaviani
[Mengangguk]
Qinara Oktaviani
Yaudah yuk masuk. Ini hari pertama kita magang kan, jadi jangan sia - siakan waktu
Qinara dan Adi masuk setelah memarkirkan motor mereka menuju resepsionis
Qinara Oktaviani
Permisi Mba, saya mau konfirmasi. Hari ini saya dan teman saya disuruh datang oleh pak Raditya untuk kerja
Resepsionis
Oh iya, atas nama siapa ?
Qinara Oktaviani
Qinara Oktaviani dan Adi Pratama
Resepsionis
Baik Mba, tunggu sebentar ya
Resepsionis
[Mencari sesuatu]
Resepsionis
[Memberikan name tag]
Resepsionis
Silahkan langsung ke lantai 3 Mba, bagian marketing pemasaran. Ruangannya dari lift belok kanan
Qinara Oktaviani
[Menerima + mengangguk]
Makasih Mba
Qinara Oktaviani
[Berbalik]
Yok Di, kita langsung ke lantai 3
Mereka pergi ke lift menuju lantai tiga
Sesampainya diruangan sudah ada beberapa orang yang berkumpul di ruang pemasaran
Tere Hyder
Loh... Adiiii... Naraaaa
Qinara Oktaviani
[Menoleh]
Qinara Oktaviani
[Menghampiri]
Tere Hyder
Ternyata kalian ikut magang juga disini
Adi Pratama
Iyaaa, Lo juga disini toh. Kalau tahu gitu mah kita berangkat bareng
Tere Hyder
Hehehehe... Gue berangkat naik busway tadi pagi.
Qinara Oktaviani
Ini kita lagi nunggu apa?
Tere Hyder
Pak Radit spv nya kan belum dateng
Qinara Oktaviani
[Mengangguk]
Zefran Achmad
Menyebalkan lo
Raditya Bintang
😂 maaf lah, gue kira itu cewe beneran bro
Zefran Achmad
Sialan pagi - pagi gue dah apes gara - gara lo
Raditya Bintang
😁 maaf lah, anggap aja kita nolong orang
Zefran Achmad
Nolong muka lo, gue bukan orang yang bisa kasih pertolongan gratis
Raditya Bintang
Yaudah sih. Ngamuk Mulu, ikhlas ngapa bantu orang
Raditya Bintang
Astaga
[menggeleng]
Saat mereka melewati resepsionis
Resepsionis
Pagi Pak Zefran... Pak Radit...
Raditya Bintang
Pagi ...., oiya anak magang udah ngumpul semua?
Resepsionis
Sudah Pak. Mereka ada di ruangan
Raditya Bintang
[mengangguk]
Zefran dan Radit langsung menuju lift ke lantai tiga
Zefran Achmad
Jangan lupa Dit, nanti malam gue mau balapan
Raditya Bintang
Oh ok ... Lo tenang aja, pasti gue temenin. Oiya lawan Lo nanti ada ceweknya loh
Zefran Achmad
[menaikkan alis]
Oh ya
Raditya Bintang
Iyaaa, dia dijuluki ratu gengster karena ga ada yang bisa ngalahin dia. Jangan jiper ya lo
Zefran Achmad
🙄 mana ada gue jiper
Setelah sampai Zefran berbelok ke arah kiri ruangan nya dan Radit ke kanan ruang marketing
Malam harinya sekitar jam 11 malam. Motor Zefran sudah memasuki area balapan bersama dengan Radit
Raditya Bintang
Lo ready ga? Awas ya kalau kalah sama cewe
Adi Pratama
Nar..., lawan Lo cukup tangguh. Dia juga dijuluki raja gengester karena belum pernah kalah
Qinara Oktaviani
Yaa gue tahu tenang aja!
Adi Pratama
Semangat dan dapatkan hadiah nya
Qinara Oktaviani
[tersenyum]
Zefran dan Qinara sudah siap di garis start. Mereka menderungkan motornya dan saling menatap. Dalam hitungan ketiga motor mereka pun melaju kencang
Mereka sama - sama tidak mau mengalah. Dan memang tidak terkalahkan
Saat ditikungan Qinara kaget karena melihat seekor anak kucing lewat dia membanting setir ke kanan lalu menabrak pohon
Kecelakaan pun tak terhindari. Dia tertiban motornya dengan kepala yang sudah mengeluarkan darah
Zefran yang melihat itu berhenti sejenak lalu menghampiri Qinara
Zefran Achmad
Shit! Dia pake jatoh lagi. Hati nurani gue nyuruh nolong tapi gue ogah
Zefran Achmad
Hah menyusahkan!
Akhirnya Zef menghampirinya untuk menolong Qinara
DII # DIRAWAT
Qinara di larikan ke UGD karena pendarahan yang cukup parah di bagian kepalanya
Adi mencoba menghubungi Abang Qinara untuk memberitahukan kondisi nya
Adi Pratama
Sedang saya hubungi Dok, ada apa?
Dokter
Pasien harus segera di operasi. Saya meminta tanda tangan persetujuan keluarganya
Adi Pratama
Saya akan bertanggung jawab Dok. Lakukan saja operasi nya
Dokter
Baiklah, silahkan ke ruang administrasi terlebih dahulu untuk tanda tangan. kami akan membawa pasien ke ruang operasi
Adi bergegas menuju administrasi dan menandatangani surat sambil terus menghubungi Revan
Adi Pratama
{Ya Tuhan Bang Rev, kemana saja sih?}
Adi akhirnya menulis pesan singkat ke nomor Revan setelah itu pergi menuju ruang operasi
Satu jam kemudian Revan datang bersama istrinya
Adi Pratama
[menengok]
Abang... Syukurlah datang
Bella Sofyan
[Jutek]
Kenapa bocah itu bisa masuk rumah sakit? Kalian balapan lagi kan?!❄️
Adi Pratama
[menatap bingung]
Emm... It..Itu... Kami.....
Bella Sofyan
Jangan terbatah - batah... Kalian susah sekali di atur! Apalagi bocah itu sangat menyusahkan!
Revan Bramantyo
Stop Bell! Jangan marah lagi, lebih baik kita duduk dulu sambil menunggu operasi selesai
Bella Sofyan
{Awas aja anak itu, akan ku serahkan dia secepatnya pada Arthur}
Hampir satu jam setengah Qinara melakukan operasi. Dokter keluar dari ruangan itu karena sudah selesai
Dokter
Keluarga Nona Qinara??
Adi Dan Revan berdiri langsung menghampiri Dokter sedangkan Bella hanya duduk sambil memainkan ponselnya tak acuh
Revan Bramantyo
Kami Dok, gimana keadaan adik saya?
Dokter
Keadaan pasien saat ini sedang dalam kritis karena dia banyak kehilangan darah, dan ada gegar otak ringan
Dokter
Saya minta ada yang mempunyai golongan darah A?
Adi dan Revan saling menatap bingung. Mereka menggelengkan kepalanya. Karena mereka memang tidak bergolongan darah sama dengan Qinara. Satu orang yang sama hanya Bella.
Revan menengok ke arah Bella dan menghampirinya
Bella Sofyan
Aku tidak mau menyumbangkan darahku untuknya!
Revan Bramantyo
Sayang..., aku mohon... Tolonglah Naraa
Revan duduk di samping Bella dan memegang pundaknya. Membuat Bella menghadapkan tubuhnya dan menatap suaminya itu dengan tajam
Bella Sofyan
Kenapa harus aku sih? Menyusahkan saja!
Revan Bramantyo
Sayang.. golongan darah yang sama dengan Nara cuma kamu
Adi Pratama
Lagian kalau darahku sama dengan Nara pun, aku ga akan minta tolong juga sama Mba
Bella Sofyan
[menatap tajam Adi]
Adi Pratama
[menatap tajam balik]
Bella Sofyan
Huhhhfff...
Baiklah.. Aku akan menyumbangkan darahku tapi tidak gratis!
Revan Bramantyo
Aku yang akan membayar apapun mau mu sayang
Bella Sofyan
[menggeleng]
Aku hanya ingin bocah itu yang membayarnya. Bagaimanapun caranya. Dan untuk yang kuminta akan ku bicarakan padanya saat dia siuman
Revan Bramantyo
Baiklah yang penting Nara hari ini bisa terselamatkan
Adi Pratama
{Kok gue jadi curiga apa yang mau dia minta dari si Nara nanti}
Bella Sofyan
[Berdiri]
Ayok Dok, tunjukkan ruang pendonor padaku!
Dokter
Baiklah Bu.. Silahkan ikuti saya
Dokter dan Bella pergi meninggalkan Adi dan Revan yang masih menatap punggung mereka. Lalu suster keluar memindahkan tubuh Qinara yang di pasang berbagai alat saat keluar dari ruang operasi
Suster
silahkan ikuti saya Pak. Karena kami akan memindahkan Nona Nara ke ruang perawatan
Revan Bramantyo
[Mengangguk]
Revan dan Adi membantu suster yang lain mendorong brankar Qinara ke ruang Perawatan
DII # PERJANJIAN
Qinara masih belum sadarkan diri, Revan dan Adi setia menjaga nya
Adi Pratama
Nara akan baik - baik aja kan Bang?!
Revan Bramantyo
[Menggeleng]
Kita berdoa saja, semoga dia cepat sadar.
Revan Bramantyo
Oh iya, Abang mau nanya sama kamu. Kenapa Nara bisa kecelakaan?
Adi Pratama
Dia sedang balapan seperti biasa Bang
Revan Bramantyo
[mendengarkan]
Adi Pratama
Tiba - tiba dia menabrak pohon. Pada saat itu dia lagi tanding sama cowo. Dan cowo itu yang membantu Nara. Dia yang memanggil ambulans dan memberitahu kami
Revan Bramantyo
Memang saat Nara kecelakaan kau tidak tau pasti melihatnya?
Adi Pratama
[menggeleng]
Dia kecelakaan saat sirkuit yang lumayan jauh Bang. Yang tidak terjangkau dari penonton
Revan Bramantyo
Apa ini murni kecelakaan?
Adi Pratama
[mengerutkan kening]
Maksud Abang?
Revan Bramantyo
Kau yakin ini real kecelakaan? Tidak ada faktor lain seperti ada yang sengaja mencelakainya?
Adi Pratama
[menggeleng]
Aku ga memikirkan nya sampai situ Bang
Revan Bramantyo
Kau bilang ada yang membantu nya saat itu. Kalau gitu aku ingin menemui nya
Adi Pratama
[menatap Revan]
Maksud Abang, mau menemui cowo saingan Nara yang nolongin itu?
Revan Bramantyo
[mengangguk]
Aku cuma penasaran, Nara jatuh nya seperti apa
Adi Pratama
[mengangguk]
Nanti aku coba cari info ke Bang Jek. Dia yang mengadakan balapan kemarin
Revan Bramantyo
[mengangguk]
Bella bertemu dengan Arthur untuk membicarakan tentang Qinara
Arthur Johanes
Jadi....? Qinara di rumah sakit?
Bella Sofyan
[mengangguk]
Iyaaa.. Dia kecelakaan semalam. Karena balap liar
Arthur Johanes
Kenapa kau tidak bilang padaku? Aku akan menjenguknya
Bella Sofyan
Itu sangat mendadak Arthur. Lagi pula kondisi nya belum stabil
Arthur Johanes
Sekarang keadaan dia bagaimana?
Bella Sofyan
Dia sudah di pindahkan ke ruang rawat. Bahkan aku sudah mendonorkan darahku untuknya
Arthur Johanes
Aku akan mengirimkan uang untukmu dan kali ini aku ingin Qinara menjadi istriku
Bella Sofyan
Kau tenang saja Arthur, semua sudah ku rencanakan
Arthur Johanes
[tersenyum smrk]
Zefran Achmad
{Kenapa aku memikirkan cewek itu}
Raditya Bintang
[menatap heran]
Lo kenapa sih? Ada yang Lo pikirin?
Zefran Achmad
[menggeleng]
Entahlah, apa yang gue pikirin. Aneh aja
Raditya Bintang
[mengerutkan kening]
Aneh gimana maksud Lo?
Zefran Achmad
[menegakkan badan]
Ga jelas apa yang gue pikirin. Sudahlah gue mau ke luar dulu
Raditya Bintang
[mengernyit]
Aneh banget lo
Resepsionis
[membungkuk]
Maaf Pak, di bawah ada yang ingin bertemu dengan Pak Zefran
Zefran Achmad
[Mengernyit]
Siapa ?
Resepsionis
Kata dia, anda menyelamatkan adiknya pada saat kecelakaan kemarin
Zefran Achmad
[Berfikir]
{apa gadis itu...?}
Zefran Achmad
Yaudah suruh aja kesini
Resepsionis
Saya akan mengantarnya
Setelah kepergian resepsionis
Raditya Bintang
gadis yang semalam kecelakaan itu?
Zefran Achmad
Sepertinya? Siapa lagi yang ku tolong semalam
Raditya Bintang
Apa keadaan nya tidak baik - baik aja?
Raditya Bintang
Hemmm... Sepertinya gadis itu pernah ku lihat tapi entah dimana
Zefran Achmad
[mengangkat alis]
Dasar Playboy
Raditya Bintang
[menatap tajam]
Sembarangan.. Gue bukan Playboy. semua cewe aja yang suka Deket gue
Zefran Achmad
[tatapan remeh]
Ish... Serah lo
Resepsionis masuk bersama Revan
Resepsionis
Permisi Pak, ini orangnya. Saya undur diri y
Zefran Achmad
Silahkan duduk?
Revan Bramantyo
[mengangguk]
Revan duduk bersama Zefran dan Radit
Zefran Achmad
Ada perlu apa?
Revan Bramantyo
Apa benar kau yang menyelamatkan Qinara semalam?
Raditya Bintang
{Qinara? Kok ga asing tuh nama}
Zefran Achmad
{Oh jadi namanya Qinara}
Zefran Achmad
Iyaa memang kenapa?
Revan Bramantyo
[menatap tajam]
Yakin kau yang menyelamatkan nya? Atau kau sengaja mencelakainya?
Zefran dan Radit kaget mendengar pernyataan dari Abang nya Qinara
Zefran Achmad
Maksud Lo apa?
Revan Bramantyo
Huh.. Sudah mulai bersandiwara rupanya
Zefran Achmad
Gue ga ngerti apa yang Lo maksud? Sandiwara apa juga?
Revan Bramantyo
Asal Lo tahu, kalau memang Lo terbukti mau mencelakai adik gue. Bakal gue abisin Lo!
Raditya Bintang
[tercengang]
Zefran Achmad
[menatap tajam]
Revan pergi dengan membanting pintu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!