NovelToon NovelToon

Tangisan Emak

khawatirnya si emak

Di suatu desa yang terletak di daerah kalimantan tinggalah sebuah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan

Sebuah keluarga yang memiliki 8 orang anak dengan 5 anak laki laki dan 3 anak perempuan

Anak pertama dan kedua mereka sudah dewasa dan sekarang sedang bekerja di ibu kota provinsi mereka tinggal, mereka berdua sudah sangat mapan akan kehidupannya karena mereka menikah dengan seorang pengusaha wanita dan sekretaris pengusaha tersebut karena mereka berdua merupakan saudara sepupu

Sedangkan keenam anaknya masih tinggal dengan orang tua karena sang orang tua tidak mengijinkan mereka untuk bekerja jauh dari desa karena orang tua mereka merasa takut jika mereka merantau mereka akan lupa kepada orang tuanya

pada suatu sore di rumah sederhana milik mereka terlihat sang emak nampak khawatir sedang mondar mandir di depan rumah karena sudah 3 hari menunggu suaminya pulang dari kebun tengah hutan

"Emak kenapa masih ada di luar rumah sekarang sudah mau magrib" kata si yanto anak nomer 3 dari emak ranti

"ini to sudah 3 hari abah belum pulang juga dari kebun yang di tengah hutan biasanya dua hari paling lama dia akan pulang" jujur sang emak kepada putranya

"ya sudah mak ayo kita masuk dulu ga baik waktu magrib ada di luar rumah kita bicarakan nanti setelah sholat ya, yanto yakin abah baik baik saja disana" hibur sang anak supaya emaknya tidak perlu banyak bepikir walaupun dia sendiri dalam hati juga khawatir akan keadaan abahnya

Setelah sholat magrib bersama mereka semua berkumpul untuk membicarakan tentang abahnya

(perkenalan untuk anak anak emak ranti dan abah sodiq:anak pertama bernama andi, anak kedua bernama diah, anak ketiga bernama yanto, anak ke empat bernama ana, anak kelima bernama daus,anak keenam bernama adi,anak ketujuh bernama yuda dan yang terakhir bernama amalia)

Setelah berkumpul sang emak memulai pembicaraan mereka

"bagaimana ini nak apa yang terjadi dengan abah kalian kenapa sudah 3 hari tidak pulang pulang" ucap emak dengan cemas

"emak kita sama sama berdoa ya supaya abah baik baik saja disana" ucap yuda anak ke tujuh sik emak ranti

"tenang saja mak biar besok yanto, daus dan adi susul ke kebun di tengah, besok setelah subuh kita akan berangkat" ucap si yanto buat menenangkan emaknya

"iya mak kita akan bersama sama menyusul abah" imbuh si daus ikut menenangkan emaknya seperti abangnya

"baiklah besok kalian segera susul abah" pinta si emak

"baik mak" sahut mereka semua

Setelah selesai membicarakan masalah abahnya suara adzan isya dari masjid telah berkumandang

Anak laki laki emak ranti segera bergegas pergi ke masjid sedangkan lia dan emak sholat di rumah karena anak ke empat emak yang bernama ana sudah menikah dengan sekolahnya dulu tapi keadaan ekonominya pun juga sama saja karena sang suami yang bernama ilham juga bukan dari orang kaya

Pekerjaan ilham sehari hari hanya menyadap karet milik saudara jauh dari ibunya dan hasil dari menyadap akan di bagi 2 sama pemilik kebun

Tapi ana menerima dengan ikhlas tentang keadaan suami dan keluarganya karena ilham dan keluarganya pun ikhlas dengan keadaan ana

Beruntung ilham dapat warisan dari neneknya sebidang tanah yang tidak luas beserta rumah kayu yang kecil karena sedari kecil ilham tinggal dengan neneknya sampai neneknya meninggal ilham lah yang menemaninya

mencari abah sodiq

Sayup sayup terdengar adzan subuh telah berkumandang semua penghuni di rumah emak ranti sudah terbangun mereka semua segera melaksanakan sholat subuh berjamaah yang di imami oleh yanto

Setelah selesai sholat mereka bergegas sarapan nasi goreng yang tadi telah si masak oleh emak ranti dan lia

Selesai sarapan yanto segera mengajak daus dan adi untuk berangkat ke kebun tengah hutan

"mak kita berangkat dulu ya untuk mencari abah doakan kita semoga lekas ketemu dengan abah dan terhindar dari marabahaya" pamit yanto kepada emaknya

"iya nak emak selalu doakan kalian semua semoga perjalanan kalian lancar dan segera menemukan abah" sahut mak ranti

"amin mak kita berangkat, assalamualaikum"

"waalailkumsalam"

Yanto dan adik adiknya bergegas jalan kaki menuju ke kebun tengah hutan mereka membawa bekal air dalam botol bekas dan beberapa pisang goreng yang dikasih emak ranti

perjalanan ke hutan perlu waktu 1 jam lebih untuk sampai di sana, setelah berjalan setengah jam lebih mereka memutuskan untuk beristirahat karena mereka tidak terbiasa jalan sejauh ini

"bang ternyata kasian abah ya untuk mencari uang abah harus berjalan jauh apalagi kalau membawa hasil panen pasti sangat berat dan lelah " ucap si daus kepada abangnya karena dia yang paling sering meminta ini itu kepada orang tuanya walaupun sang orang tua tidak bisa memenuhinya

"begitulah daus, perjuangan seseorang untuk mengumpulkan uang itu tidak gampang dan sangat melelahkan karena abang sudah merasakan pada posisi itu" balas yanto pada adiknya

"maafkan daus ya bang akan sikapku yang kekanak kanakan jadi menyusahkan semuanya, apalagi aku tidak mau bekerja padahal aku udah lulus SMP tahun kemarin, aku tidak mau bekerja tapi pengen punya uang" lirih si daus sambil terisak kecil

"tidak apa apa semua pasti akan menemukan jalan kebaikan jika sudah waktunya tiba" hibur yanto pada adiknya

Setelah berbincang sesaat dan meminum air mereka segera melanjutkan perjalanan mereka karena ingin segera menemukan abahnya

Beberapa menit telah berlalu akhirnya mereka sampai di kebun tengah hutan mereka begitu takjub dengan luasnya kebun tersebut tetapi mereka juga bingung yang mana kebun abahnya berada karena mereka semua belum pernah ada yang berkunjung ke sini

Setelah celingak celinguk kesana kemari akhirnya yanto melihat seseorang, dia segera menyapa orang tersebut

"permisi pak maaf numpang tanya kalau kebun yang di kelola abah sodiq yang mana ya kami semua adalah anak nya karena dari kemarin abah belum pulang" jujur yanto pada bapak tersebut

"oh kalian anaknya abah sodiq ya, nah itu dari sini keliatan pondok abah kalian segera susul kesana kalau ada apa apa langsung temuin aja bapak, perkenalkan nama bapak amir" jawab pak amir

"baik pak terimakasih sebelumnya kita pamit dulu ke pondok abah" pamit yanto pada pak amir

"ok silahkan nak" sahut pak amir

Setelah menerima penjelasan dari pak amir mereka bertiga bergegas untuk menuju pondok abahnya

Setelah 10 menit berjalan akhirnya mereka sampai di pondok abahnya terlihat sendal dan sepatu yang biasa di pakai abahnya mereka bertiga berpikir bahwa abahnya ada di dalam pondok

Setelah melepas sandalnya mereka bertiga segera membuka pintu pondok sambil memanggil nama abahnya, terdengar sahutan dari dalam pondok tapi suaranya lirih

Setelah membuka pintu mereka bertiga segera masuk ke dalam pondok dan mereka melihat abahnya sedang meringkuk seperti menahan sakit

"ya Allah bah apa yang terjadi dengan abah" tanya yanto dengan wajah panik

"abah tidak apa apa nak cuma kaki abah terkilir tidak bisa di pakai jalan karena waktu berjalan dari kebun karet abah terjatuh dengan kaki yang ke tekuk" jawab abah sodiq menenangkan anaknya

"terus abah bagaimana makannya kalau abah sudah jatuh dari 2 hari yang lalu" tanya yanto lagi

"untung waktu itu abah sudah merebus singkong untuk camilan sambil mau abah bawa pulang ke kampung, jadi abah hanya makan itu saja" sahut abah sodiq

"ya Allah bah apa masih ada beras disini biar yanto masak" terang yanto

"ada nak itu berasnya sama masih ada ikan asin juga" jelas sang abah

"ini bah makan pisang goreng dulu ya" ucap yanto sambil menyodorkan pisang gorengnya

"iya nak terimakasih banyak"

"sama sama bah"

Setelah melihat keadaan abahnya yanto segera menuju keluar pondok untuk memasak nasi dan juga ikan asin

Setelah masakannya selesai yanto meminta abahnya untuk segera makan, terlihat abah makan dengan lahapnya mungkin karena sudah sangat lapar

"nak bisa minta tolong ga" ucap abah sodiq kepada putra putra nya

"boleh bah" sahut mereka kompak

"bisa minta tolong ambilkan pisang pisang yang ada di kebun kita karena mereka sudah masak dan siap untuk di jual tidak enak kalau kita pulang tanpa bawa hasil, tidak enak sama uwak jamal" terang abah sodiq

"bisa banget bah yang mana kebunnya biar yanto ambil" kata yanto

"itu nak yang terlihat dari sini kalau tidak salah ada 6 tandan dan ada juga labu yang siap panen" ucap abah sodiq sambil menunjuk ke perkebunan pisang dan labu yang dia kelola

"bah sebelum yanto ambil pisang fan labunya yanto mau minta tolong sama abah tunjukan semua kebun batas milik abah dan kebun karetnya karena yanto ingin abah di rumah saja dan yanto yang akan menggantikan abah mengelola kebun ini" pinta yanto kepada abahnya

"abah yanto terharu dengan tekat anaknya itu dia bersyukur karena memiliki putra yang mempunyai rasa peduli yang tinggi terhadap orang tuanya"

"baiklah abah akan tunjukkan tapi abah tidak kuat berjalan nak" kata abah sodiq

"yanto akan menggendong abah dan segera tunjukkan ya bah" kata yanto sambil meminta abah sodiq untuk segera naik ke punggungnya

Setelah abah naik ke punggungnya yanto berjalan mengelilingi kebun kebun yang di kelola oleh abahnya

Yanto sangat takjub dengan luasnya kebun yang akan dia kelola menggantikan abahnya dan dia juga bertekad untuk memperbaiki ekonominya dari hasil kebun tersebut

Setelah mengelilingi semua kebun mereka semua segera kembali ke pondok yanto menyuruh abah nya untuk beristirahat dulu karena yanto akan mengajak adik adiknya memanen pisang dan labu

Setelah beberapa waktu akhirnya mereka selesai dengan memanen hasil kebunnya dan hasilnya lumayan ada pisang 8 tandan dan 10 buah labu yang besar besar

Mereka bergegas memasukkan hasil panennya ke dalam karung lalu membawanya ke pondok

Ketika mereka sampai di pondok mereka melihat abahnya sedang tertidur pulas mungkin karena sudah kenyang di tambah angin dari hutang yang sepoi sepoi bikin mata cepat mengantuk

membawa abah pulang ke rumah

Ketika melihat abah mereka yang sangat lelap tidurnya membuat mereka bertiga tidak berani untuk membangunkannya

"bang bagaimana ini abah sedang tidur, aku ga tega kalau harus membangunkan abah" ucap daus

"iya juga ya sambil menunggu abah bangun biar abah membawa pergi hasil panen terlebih dahulu saja" terang yanto

"hahhhh emang abang bisa bawa semua hasil panen kita itu banyak lo bang ada 8 tandan pisang, 10 labu dan 1 karung besar getah karet hasil sadapan abah" tanya adi kepada abangnya

"hehehe abang berencana mau pinjam motor bapak amir yang kita temui tadi kalau tidak di ijinkan ya terpaksa abang panggul karena kita juga butuh obat buat bawa abah periksa ke dokter di kampung" yanto memberi penjelasan kepada adik adiknya

Setelah mengatakan maksud kepada adiknya itu yanto bergegas berjalan menuju ladang milik pak amir

"assalamualaikum pak amir maaf pak yanto mengganggu waktunya" tutur yanto setelah bertemu dengan pak amir

"ada apa nak apa ada yang bisa bapak bantu" terang pak amir dengan lembut

"begini pak tadi yanto sudah bertemu dengan abah ternyata kaki abah terkilir karena jatuh waktu membawa getah karet, dan ternyata dari hasil kebun abah banyak hasil panen yang akan saya bawa ke pengepul maksud yanto kesini adalah ingin meminjam motor dahulu soalnya yanto mau membawa hasil panen dan juga abah ke dokter karena abah tidak bisa berjalan" jujur yanto pada pak amir

"ya Allah semoga abahmu segera membaik keadaannya, pakailah nak kalau kamu membutuhkan motor itu dari dulu bapak juga sudah menawari abahmu untuk memakai motor kalau mau bawa hasil panen tapi abahmu tidak pernah mau dan memilih memanggul hasil panennya" jelas pak amir

"abah memang seperti itu pak karena abah suka merasa sungkan terhadap orang lain"

"ya sudah bawa saja motornya dan ini kuncinya" tutur pak amir sambil menyodorkan kunci motornya kepada yanto

"terimakasih kasih banyak atas kebaikan bapak" ucap yanto sambil berlalu dari hadapan pak amir dan segera menuju pondok abahnya

Setelah sampai di pondok abahnya yanto dan daus segera mengangkat semua hasil panennya ke atas motor dan yanto pun langsung bergegas untuk menuju pengepul yang akan membeli hasil panennya

Setelah menempuh waktu selama 45 menit akhirnya yanto di pengepul dan segera menurunkan semua barangnya untuk segera di timbang

"wah orang baru ya" kata bapak pengepul kepada yanto karena baru pertama kali melihatnya

"saya yanto pak anak dari abah sodiq, mulai sekarang saya yang menggantikan abah di kebun pak biar abah beristirahat di rumah saja karena beliau sudah tua" ucap yanto memberitahu siapa dirinya kepada bapak pengepul yang bernama pak yasin

"oalah anaknya abah sodiq ya, wah hebat kamu nak masih muda tapi sudah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi" puji pak yasin

"terimakasih pak atas pujiannya" ucap yanto sambil tersenyum

"nak ini hasil panenmu nak getah karet ada 100kg hasilnya 800ribu, terus pisang 8 tandan hasilnya juga 800ribu, sama labu 10 buah hasilnya 300ribu jadi total semuanya 1 juta 900ribu" ucap pak yasin sambil memberikan uangnya

"Alhamdulillah terima kasih ya pak, yanto pamit dulu"

"iya nak, lebih semangat lagi kerjanya pasti usaha kerja keras tidak akan mengkhianati hasil" suport pak yasin kepada yanto

"baik pak terimakasih atas nasihatnya" balas yanto sambil tersenyum

Setelah menerima uangnya yanto segera naik ke atas motor untuk menuju rumah wak jamal untuk segera membagi hasil panennya karena yanto membutuhkan uang itu untuk berobat abahnya

15 menit berkendara akhirnya yanto sampai juga di rumah wak jamal

"assalamualaikum wak" ucap yanto sambil mengetuk pintu

"waalaikumsalam" terdengar sahutan dari dalam rumah dan lalu terbukalah pintunya

"eh ada yanto ada apa nak" sapa wak jamal yang merupakan sepupu jauh dari emak ranti

"yanto kesini mau memberikan hasil panen abah wak, dan ini uangnya beserta catatannya" ucap yanto mengatakan maksud kedatangannya tersebut

"loh emangnya kenapa abahmu" wak jamal kaget dengan apa yang di ucapkan yanto

"tidak kenapa kenapa wak yanto dan adik adik sengaja menggantikan abah supaya abah bisa istirahat saja di rumah karena abah sudah tua biar yang muda muda ini yang menggantikan untuk mencari rejeki sekaligus bakti kami kepada emak dan abah yang sudah mengurus kami sedari kecil" terang yanto ke abah karena dia tidak ingin wak jamal kaget kalau dia memberitahu apa yang terjadi sama abahnya

"ya Allah mulia sekali niat kalian nak semoga rejeki kalian semakin lancar" doa wak jamal kepada yanto dan saudara saudaranya

setelah melihat catatan dan juga jumlah uang yang di sodorkan oleh yanto wak jamal langsung mengambil uang 700ribu sisanya dia sodorkan ke hadapan yanto

"ini bagianmu nak" jelas wak jamal

"loh wak kenapa uang yanto lebih banyak sedangkan wak hanya mengambil 700ribu saja" ucap yanto yang kaget akan pemberian wak jamal

"itu sudah ketentuan yang wak bikin nak setiap hasil panen yang hasilnya banyak wak hanya akan mengambil 700ribu saja sisanya anggap saja buat bonus untuk yang mengelola" kata wak jamal lagi

"ya Allah alhamdulillah atas rejekimu hari ini, kalau begitu yanto pamit ya wak karena tadi yanto pinjam motor pak amir untuk kesini" ucap yanto dengan raut wajah bahagia karena selama ini dia belum pernah memegang uang yang sebanyak itu sekaligus berpamitan kepada wak jamal

Setelah dari rumah wak jamal yanto bergegas membawa motonya kembali ke kebun untuk membawa abahnya pulang

Setelah sampai di pondok milik abahnya yanto meminta daus untuk memapah abahnya supaya bisa naik ke atas motor

"adi, daus kamu di pondok dulu ya dan segera bereskan pondok ini nanti abang akan kembali, abang bawa dulu abah ke dokter" perintah yanto kepada adik adiknya

"baik bang kita akan menunggu disini" sahut daus

Setelah abahnya sudah di atas motor yanto bergegas untuk pergi ke dokter yang ada di kampungnya setelah beberapa menit mengendarai motornya maka sampailah yanto di tempat dokter tersebut

Setelah beberapa menit di periksa akhirnya abah di ijinkan pulang setelah kakinya di balut dengan perban yang kuat supaya tidak tambah parah lukanya

Setelah berpamitan dengan dokter dan mengurus pembayarannya yanto membawa abahnya pulang

"assalamualaikum mak" teriak yanto kepada emaknya karena pintu tertutup

"waalaikumsalam sahut emak dari dalam rumah lalu muncul juga lia dan yuda yang ternyata mereka tidak pergi ke sekolah karena mereka menunggu kabar dari abahnya"

"ya Allah kenapa dengan kakinya" panik emak ranti karena melihat kaki suaminya di perban

"nanti saja ceritanya mak ayo kita semuanya masuk dulu" cetus abah sodiq

Setelah mereka semua masuk ke rumah dan duduk bersama sama abah mulai menceritakan semua yang di alaminya kemarin hingga sekarang ia bisa berkumpul dengan keluarganya

Emak ranti dan lia menangis tersedu sedu mendengarkan semua cerita abahnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!