“ ASTAAGGAAAA….. Laporan macam apa ini ?!” Ucap Daniella sambil membanting laporan perusahaan ke atas meja kerjanya.
“Eh Kencrut eh kencrut .. “ Ucap Dina latah akibat kaget mendengar terikan dadakan Bos nya itu.Ia pun sambil mengelus dada.
“Din,, kasih tumpukan kertas ini ke tukang gorengan, Masa laporan progress proyek isinya begini. Yang bener aja..” Ucap Daniella saking kesalnya.
“Rugi doong, “ Ucap Dina pelan sambil sedikit terkekeh. Kemudian dia ambil tumpukan laporan tersebut
“Gue gak lagi becanda KENCRUT!” Teriak Daniella persis di dekat telinga Dina.
“Ya ampun ..bud*g gue lama lama” Ucap Dina sambil menutup teliganya yang terasa pengang.
“Sukurin ! HAHAHA. Sudah sana kerja ,Suruh mereka buat lagi laporan yang baru din. Gue tunggu 1 Jam lagi dari sekarang,!” ucap Daniella dalam mode serius lagi.
“Siap BOS!! gue ke ruangan mereka dulu ya,” Ucap Dina lalu melangkah keluar ruangan
Begitulah Interaksi CEO dengan sekretarisnya,. Mereka adalah sahabat semenjak SMA. Pertemanan mereka sangat langgeng.Walaupun sudah biasa saling menimpali dengan ejekan atau sindiran. Tapi itu tidak membuat pertemanan mereka renggang tapi justru malah membuat mereka sudah seperti saudara kembar . Dimana mereka sudah saling memahami satu sama lain dan bisa berbicara walau sebatas pandangan mata.
Kini semenjak kepergian Dina,ruangan kembali sepi. Daniella Belva Chandra, Seorang wanita 25 tahun keturunan Italy yang kini memegang Jabatan sebagai CEO semenjak Ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan helikopter. Dia menarik nafas begitu dalam. Dalam kesendirian dia merasa hampa dan sedikit kalut jika mengingat sosok ayahnya. Namun, dia harus tetap Kuat demi mengemban tanggung jawab yang besar. Semua itu demi keluarga dan perusahaan ini agar tetap sukses
Tok Tok Tok
Suara pintu berbunyi,”Silahkan Masuk “ Ucap Daniella
“Hallo My sweety, apa Om ganggu pekerjan Mu ?” Tanya Om Ben .
Om Ben adalah kakak dari Mama Daniella. Mereka dua bersaudara. Om Ben sangat sayang sejak Daniella hadir di dunia ini. Dia sudah menggangap Daniella seperti anaknya sendiri.
“Tidak Om, santai saja. Ada yang mau Om bicarakan?” Tanya Daniella.
“Sudah Makan siang belum? Om mau ajak kamu makan siang. Kebetulan laper banget nih” Ucap Om Ben . Kebiasaan Om Ben selalu balik tanya kalo sedang ditanya.
“Hmm..Boleh, Om mau makan dimana? Di Kantin atau di luar?” Tanya Daniella sambil membereskan meja kerjanya dan siap membawa tasnya.
“Diluar saja. Pilihan Restoran Kamu gak pernah gagal soalnya.” Jawab Om Ben sambil tersenyum
“Yaudah kalo gitu, biar aku tentuin ya.”Ucap Daniella.
Akhirnya mereka keluar ruangan dan menuju lantai bawah. Kendaraan pribadi Daniella sudah di Lobby. Sebelumnya Dina sudah menghubungi supir Daniella untuk segera bersiap di Lobby karena Bos cantiknya itu akan pergi bersama Pamannya.
Akhirnya mereka sudah sampai restoran favorit Daniella.
“Om mau pesen apa?” tanya Daniella
“Apa saja la, yang penting kenyang , hehehe”Ucap Om Ben sambil terkekeh
“Aku pesenin dulu ya,”Ucap Daniella
Akhirnya Daniella memanggil waitress dan memesan makanan mereka
“Jadi apa yang mau Om katakan? Aku tau ini pasti hal penting, Kalau gak penting gak mungkin Om repot-repot sampai ke kantor aku ?”tanya Daniella
“Ah iya, jadi gini La, Om ingin kamu handle proyek besar sayang. Om mau menawarkan Proyek ini ke perusahaan Kamu. Om yakin Kerjasama ini bisa membuat perusahaan kamu makin sukses.”Ucap Om ben
“Memangnya nama perusahan apa Om? “Tanya Daniella
“Xander Corp Sayang. Kamu pasti tau kan perusahaan itu?” Ucap Om Ben
“Tentu Om.”Ucap Daniella singkat sambal meminum minumannnya
“Ya sudah , Jadwal pertemuannya sudah om shared ke Dina . Jadi kamu tinggal persiapkan semua untuk meeting dengan mereka ya. Oke!”Jelas Om Ben sambil memakan makannya dengan lahap.
“Itu saja Om?” Ucap Daniella datar.
“Hmmm.. tidak ada lagi.” jawab Om Ben karena sibuk menguyah makanan .
Daniella menghela nafas dalam , Sungguh pembicaraan yang singkat yang sebenernya tidak perlu sampai harus makan diluar , Namun, Daniella tetap mengikuti kemauan dari Om nya yang sangat menyayanginya itu.
Sampai akhirnya mereka sudah selesai makan. Dan ternyata Supir Om Ben sudah menjemputnya di restoran sehingga Om Ben langsung berpamitan dengan Keponakan cantiknya itu. Saat Daniella akan membayar makanannya . Sang waitress menolak kartunya karena tagihan pesanannya sudah ada yang membayar.
“Mba yakin sudah dibayar bill Saya ini?”tanya Daniella
“Sudah mba, ini dilaporan kami sudah closed bill ?” Jawab si waitress
Awalnnya Daniella sedikit bingung ,namun dia berpikir bahwa Om nya yang sudah membayarnya. Kemudian dia langsung menghampir mobilnya dan langsung menuju kantornya tanpa terlihat mencurigai siapapun.
“Tuan, Mereka sudah pergi .”Ujar seseorang
“Hmm.. Ikuti mobilnya sekarang “ Jawab Pria lain sambil memegang foto wanita cantik itu dengan tatapan sendunya.
Hai hai Reader Ini adalah karya pertama ku,, semoga suka yaa,
Silahkan berikan tanggapannya ya supaya aku makin semangat lagi menulisnya ^,^
Daniella dalam perjalanan menuju kantornya. Namun perasaanya seperti kurang nyaman. Ada yang menggangu semenjak mereka sampai di Restoran sebenarnya. Seperti ada yang mengawasinya dari jarak jauh. Namun, saat melihat lingkungan sekitarnya sepertinya tidak ada yang mencurigakan.
Di tempat lain, seseorang sedang menelepon.
“Dia sudah mau datang menghadiri pertemuan itu, Apa kau yakin dengan rencana ini ?” Ujar seseorang.
“Yakin, semoga rencananya berjalan dengan sempurna.”Jawab lelaki diseberang.
“Jangan sampai gagal lagi ya. Aku sangat mengandalkanmu” Ucap orang itu lagi.
Sesampaikan di kantor, Daniella langsung menuju lift dan Kembali ke ruang kerjanya. Namun, dia tidak melihat Dina berada di meja kerjanya. Tidak biasanya dia meninggalkan meja kerjanya ketika jam makan siang sudah berakhir. Apalagi jika Daniella sedang pergi keluar , sudah pasti Dina akan selalu standby di meja kerjanya.
Setelah menelisik sebentar Daniella akhirnya mencoba mencari Dina dibalik pantry . Ternyata benar dia sedang berada di dalam dengan posisi membelakangi pintu pantry dan sepertinya sedang menelpon seseorang. Lalu Daniella dengan tiba tiba langsung membuka pintu dan membuat Dina tekejut sampai menjatuhkan handphone-nya.
“Astagfirullah,Kaget gue !” Ucap Dina
“Ngantuk Gue! Mau bikin kopi!” Jawab Daniella datar
“Yaudah , sini gue buatin.” Ucap Dina sambil tersenyum kecil dan bergegas untuk mengambil cangkir dan membuatkan kopi untuk Daniella.
Daniella kemudian memperhatikan temannya itu , tidak biasanya dia menelepon dalam ruangan. Dan begitu ketahuan seperti terkejut bak ketauan melakukan tindak asusila. Padahal hanya ketahuan menelpon saja.
“Ini Kopinya La.” Ucap Dina pelan
Daniella hanya mengkerutkan keningnya. Ada apa dengan Sahabatnya ini. Kenapa begitu canggung repsonnya. Padahal Daniella merasa tidak sedang Badmood.
Tanpa meminum kopinya , hanya menerima cangkir yang diberika Dina. Daniella menatap tajam sahabatnya itu, “ Lu kenapa? Kok kaya kikuk gitu?” Tanya Daniella.
“Eh..eng ..Eng..gaak. kok La. Biasa aja .” Jawab Dina. Lagi diucapkannya dengan keraguan dan sedikit gugup.
Tanpa menanggapi Daniella justru makin menatap lekat Sahabatnya. Sedangkan yang ditatap makin ketar ketir jika ditatap setajam dan seintens itu. Maklum,Daniella diam saja auranya sudah membuat lawannya keringat dingin dengan senyum getir. Apalagi kalo ditatap mencurigan seperti sekarang.
“Oh..Oke” Jawab Daniella singkat. Lalu melangkah menuju pintu keluar dan kembali ke ruangannya.
Disusul dengan Dina yang mengikutinya di belakang. Hingga akhirnya Daniella menutup pintu kerjanya , barulah Dina bernafas lega. Sungguh Dirinya tahu bahwa dia bukan orang yang mudah memainkan skenario dan sangat mudah ditebak ekspresinya. Apalagi mereka sudah dekat sejak lama. Sudah tentu Daniella hapal betul segala reaksi dan ekspresi sahabatnya dalam berbagai kondisi.
Namun kali ini, Daniella sepertinya memang tidak mau memperpanjang perkara makanya Dia tidak banyak tanya dan malah hanya menanggapi singkat.
“ Hampirrrr ajaa ketauan ..hufffffttt “ Ucap Dina sambil bernafas lega.
Diruangan lain, Seseorang Pria tampan dan Gagah Nampak berjalan keluar dari ruanganya.
“Mark, setelah meeting ini jadwal ku kosong kan?” Tanya Elgan.
“Benar Tuan, Setelah ini Anda bisa pulang..Jika mau ,,hehhe” Jawab Mark sambil terkekeh.
“Sialan, Ngejek aja lo! Kualat Tau gak.Gue kasih kerjaan palingan nangis dipojokan ”Ucap Elgan sambil sedikit mengancam.
“SORRY YEEE,,MAU DATING DULU KITA MAH BOSS HAHAHHA” Jawab Mark sambil tertawa puas.
Begitulah mereka , jika tidak ada orang lain mereka akan berbicara sesantai itu dan tidak formal. Elgan dan Mark adalah saudara sepupu. Ayahnya Mark adalah adik dari Ayahnya Elgan. Dan sedari orang tua mereka muda, memang ayahnya Mark menjadi asisten Ayahnya Elgan. Karena Hanya adiknya yang sangat dipercaya. Begitupun sebaliknya, Ayahnya Mark bukanlah orang yang ambisius dan bersaing dengan posisi kakaknya, justru Dia menggangap bahwa Kakaknya sangat butuh bantuannya dalam menjalankan perusahaan ini .
“Gue pergi ya..Inget jangan cabut sebelum jam kerja selesai !!” Kata Elgan dengan sedikit mengancam
“Iyee,, Gue juga harus beresin kerjaan dulu sedikit ,udah sana pergi nanti gak ngelihat, gelisah lagi Bobo nya hehehe.” Jawab mark sambil mendorong kakak sepupunya menuju lift.
“Semoga bisa kenalan yaa.. setidaknya lu GA URING URINGAN LAGI ! HAHHAHAHA” Ucap Mark lagi sambil berteriak dan lari menjauhi lift.
“Bang-S*t bocah Sialan !” teriak Elgan tidak mau kalah.
Untung saja di lantai tersebut tidak orang lagi kalau tidak sudah jatuh karisma dua lelaki terfavorit di kantor tersebut.
Akhirnya Elgan sampai ke dalam mobilnya. Hingga dalam mobilnya ia langsung mengganti setelan jas nya dengan Kaos dan jaket hitamnya. Lalu Ia menyalakan mobilnya dan menuju suatu tempat. Tempat yang selalu membuatnya hatinya berdebar, apalagi jika mengingat moment-moment itu bersama wanitanya. Ya wanita yang membuatnya langsung jatuh hati ketika pertama kali bertemu. Dia tidak melupakan bagaimana sorot mata wanitanya ketika mereka bertemu. Keberanian dan ketegasan wanitanya ketika berhadapan dengan lawannya .
“Aku sangat merindukan kamu La..Sungguh “ Ucap Elgan begitu sampai ke tempat itu.
Tempat itu adalah Restoran yang tadi siang dia kunjungi. Dulu sebelum kejadian itu terjadi, Elgan dan Daniella sangat sering berkencan di tempat itu. Daniella sangat suka dengan makanan Italy yang disajikan ditempat itu sedangkan Elgan sangat mengfavoritkan Kopi buatan restoran tersebut.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya mobilnya Elgan. Elgan tergelak dari lamunannya. Melihat dengan baik-baik orang yang akan keluar dari Mobil itu. Tuhan sepertinya mendengar isi hatinya. Ya, wanita itu adalah Daniella. Ingin rasanya Elgan memeluk Daniella namun apa daya semuanya tidak semudah membalikan telapak tangan.
Lalu Elgan bergegas keluar juga dari mobilnya dan mencoba untuk mendekati Daniella. Daniella memasuki Resto tersebut dan langsung menuju kasir untuk memesan makanannya.
“Selamat datang di La Piazza Resto, Ada yang dapat saya bantu? “ Tanya Waiter itu dengan senyuman.
“Saya mau pesan Espresso.” Ucap Daniella namun dia menoleh ke belakang karena ada suara lain yang juga mengucapkan jenis kopi yang Ia pesan.
Elgan menatap dalam ketika sepasang mata indah Daniella menatapnya. Tatapannya sungguh tak terbaca oleh Daniella. Sampai akhirnya ia memutus pandangan ketika sang waiter kembali bertanya.
“Baik, ada lagi yang mau dipesan Nona?” Tanya Waiter
Tanpa mempedulikan Elgan, Daniella kemudian menjawab pertanyaan waiter tersebut “ Satu Cornetto dan Air mineral “ Jawab Daniella. Lagi dan lagi ada yang berbicara sama persis dengan yang diucapkan Daniella. Daniella mulai merasa jengah. Dia mengatup kedua bibirnya dan menghembuskan nafas kasar. Dia merasa sedikit dipermainkan oleh Pria ini karena sudah jelas waiter tersebut bertanya padanya bukan kepada Pria itu.
“Tuan, jika Anda terlalu terburu-buru silahkan pesan duluan.” Ucap Daniella sambil memasang wajar datarnya sambil menggeser posisinya ke samping untuk mempersilahkan Pria itu maju.
“Tidak Nona, Anda duluan saja. Ladies First” Ucapnya Elgan sambil menarik senyuman yang sangat tipis sampai tidak terlihat.
Tanpa menimpali ucapan Elgan, kemudian Daniella memberikan kartunya kepada waiter tersebut untuk membayar pesanannya . “Ini kartunya Mas” Ucap Daniella
“Baik, saya terima ya Nona.” Ucap Waiter tersebut.
Kemudian Daniella pergi begitu saja setelah membayar tanpa mempedulikan kehadiran Elgan. Daniella menuju kursi yang entah bagaimana dia selalu memilih posisi kursi tersebut setiap berkunjung ke Resto ini. Kaki nya seperti menuntunnya sendiri. Sekalipun ada orang pasti dia akan tetap memilih kursi tersebut.
Bahkan Bibirnya dengan lancar berbicara kepada pengunjung lain untuk meminta mereka pindah tempat. Sungguh aneh kalo dipikir-pikir. Tubuhnya seakan-akan terobsesi untuk bergerak dan memilih kursi itu.
Ditambah menu yang dipilih Daniella.
Ya.. menu kopi yang selalu dia pesan tanpa dia nikmati sendiri minumannya. Entah kenapa setiap akhir hari selesai bekerja jika memang dia tidak ada kegiatan lain lagi, Daniella selalu mampir ke tempat ini sendirian. Menikmati roti dan air mineral saja sebenarnya. Untuk kopi hanya diminum satu kali bahkan bisa tidak disentuh sama sekali. Namun, Jika ia tidak memilih kopi tersebut rasanya ada yang kurang dan Dia merasa tidak nyaman.
Kira kira apa yang membuat Daniella seperti itu ya? Apakah tubuh dan pikirannya seperti merindukan seseorang ? hehehe ^o^
Hallo Readers
Untuk tokoh-tokoh di cerita GADIS TANGGUH KESAYANGAN TUAN CEO , aku kenalkan beberapa Visual ya..
Elgan Alexander
Sosok Pria sukses yang sangat menghargai wanitanya. Cintanya tulus dan besar untuk Daniella . Dia akan berjuang untuk mendapatkan cinta yang terlupakan itu kembali. Dia juga akan melindungi Daniella bagaimanapun caranya. Pria ini pembawaanya tenang dan penuh perhitungan. Dalam dunia usaha Elgan memang sosok yang penuh karisma dan wibawa. Dirinya sangat piawai dalam bernegosiasi dan melancarkan startegi. Dalam kepimpinannya ,perusahaannya semakin berkembang dan menjadi perusahaan yg lebih besar. Dia adalah lulusan Luar Negeri. Dirinya tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya. Makanya saat kuliah dia lebih fokus belajar dan berorganisasi ketimbang memikirkan kehidupan percintaannya. Padahal bukan hal sulit untuk membuat wanita jatuh hati saat melihatnya. Namun, Elgan selalu fokus dengan tujuan awalnya yaitu meneruskan usaha milik orang tuanya. Sampai akhirnya , Dia menemukan sosok Daniella yang merubah jalan hidup dan menjadikan Daniella sebagai tujuan utamanya.
*meleleh ga tuh dilihat kaya gitu ma Elgan. Gimana Daniella ga klepek klepek kan 😌
Daniella Belva Chandra
Gadis yang berpendirian dan tangguh. Cendrung dingin dan terkadang keras kepala. Akan tetapi, jika sudah bersama orang-orang tersayangnya bisa berubah menjadi pribadi yang menyenangkan. Apalagi kalau sudah bersama Elgan, berganti jadi sosok yang mudah berekspresi dan lebih berani. Daniella juga gadis yang cerdas dan independent. Dia sosok yang bisa manja hanya dengan kedua orang tuanya. Daniella adalah anak tunggal. Maka dari itu, orang tuanya selalu memberikan kasih sayang dan perhatian yang melimpah. Hingga suatu kenyataan menampar dirinya sehingga dia menjadi menarik diri dan tidak mudah percaya dengan orang baru bahkan laki laki. Dan hal itu menjadikan Elgan harus berusaha lebih besar untuk membuat Daniella jatuh hati padanya.
*Berani apa nih Daniella ? Hehehe 😆
Dina Olivia
Sahabat sekaligus teman berdebat Daniella. Gadis cantik yang sangat ceria dan mudah mencairkan suasana. Sangat ekspresif sampai-sampai ga bisa menyembunyikan ekspresinya . sifatnya yang suka ceplas ceplos membuat hidup Daniella lebih berwarna 😁😆
Mark Anthony
Saudara sepupu Elgan sekaligus Asisten Elgan. Mereka sangat Akrab namun terlihat profesional jika menjalankan pekerjaannya. Saling bercanda dan meledek memang hobi nya . Walaupun lebih muda 2 tahun mereka memang layaknya teman sebaya. Namun Mark tetap menggangap Elgan kakaknya yang selalu ia hormati dan banggakan.
Mark lebih ekspresif dan mudah sekali menarik perhatian perempuan.
Apakah dia seorang pemain? Heheehe
Om Ben / Benjamin
Kakak dari mama Daniella yaitu Om Benjamin . Daniella memanggilnya Om Ben. Om ben ni diketahui memang tidak mempunyai Anak. Sosok Om nya juga sangat akrab dengan Daniella. Dia selalu menggangap Daniella seperti putri kandungnya.
Mama Arianna
Mama Arianna ini sangat mencintai putri satu satunya , Daniella. Sosok seorang Ibu yang selalu melindungi anaknya walaupun harus dirinya yang terluka atau berkorban. Tidak akan dia biarkan seseorang menyakiti anaknya. Arianna adalah adik satu-satunya Benjamin.
Belva Chandra
Ayah dari Daniella. Sosok ayah yang sangat sempurna bagi Daniella. Bahkan, daniella bercita cita jika sudah dewasa , dia menginginkan sosok suami seperti Ayahnya itu. Belva sangat menyayangi Istri dan anaknya. Selalu hangat dan tidak pernah marah pada anak dan istrinya. Hingga suatu kenyataan yang membuat dirinya seperti menjadi sosok Ayah dan suami yang gagal.
Sekian Visual untuk part I ya readers
karena untuk karakter yang lain belum launching ya. Hehee
Nanti kalo sudah muncul tokoh lain pasti aku lampirkan visualnya .
Semoga visualnya sesuai ya..
Selamat menikmati cerita selanjutnya
Jangan lupa di like dan di favoritkan ya teman2 semuanya ❤️
\^O^/
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!