NovelToon NovelToon

Nasib Wanita Simpanan

NWS 1

❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣

Berasal dari keluarga sederhana dan hanya memiliki warisan sebuah rumah kecil,ayah nya seorang buruh bangunan dan ibunya hanyalah buruh cuci. Mereka tinggal di sebuah kota,tapi rumah mereka berada didalam gang yang cukup jauh dari jalanan kota .

Mereka tinggal di lingkungan para keluarga dari ayah nya ,karena sang ibu hanya lah berasal dari panti asuhan. Semua keluarga dari ayah nya tidak menyukai abang mereka yang menikah dengan seorang yatim piatu,sehingga mereka Semua nya tidak memperdulikan dan menganggap mereka keluarga lagi .

Bagi ayah nya ,tidak masalah karena mereka memang tidak pernah membantu apa pun dan selama ini ayah nya bekerja keras untuk memberi makan anak dan istri nya saja .

Bagaskara,nama yang disematkan oleh kedua orang tua nya agar anak nya menjadi anak yang kuat dan dapat bertahan dalam keadaan apa pun. Nama itu juga yang diberikan pada bagian nama anak mereka,Bagaskara yang hanya seorang buruh dapat membesarkan sepasang anak nya dengan baik hingga akhirnya dia meninggal.

Sehari setelah Bagaskara meninggal,sang istri pun langsung menyusul kepergian nya tanpa ada penyakit apa pun sehingga mereka hanya meninggalkan kedua anak nya.

Monica Bagaskara,ditinggal oleh kedua orang tua nya bersama adik nya . Dia yang baru saja selesai lulus SMA ,harus mencari kerja dan kuliah secara bersamaan karena dia ingin menjalani pesan dari sang ayah .

Bagaskara menginginkan sang anak menjadi pegawai kantoran,dia ingin kedua anak nya bekerja di kantor dan perusahaan terkenal. Dia ngak mau anak nya mengikuti jejak sang ayah yang hanya seorang buruh bangunan dan ibu nya buruh cuci,dia ingin mereka berdua mendapatkan yang terbaik dan mengangkat derajat mereka.

Setelah kedua orang tua Monica meninggal,seluruh keluarga Bagaskara mengusir Monica dan adik nya dari sana . Mereka mengambil hak atas rumah kecil milik Bagaskara karena ayah Monica memiliki hutang pada salah satu dari saudara ayah nya itu.

"Lihat lah,ini kuitansi yang menyatakan kalau rumah ini adalah jaminan jika ayah mu tidak bisa bayar. Aku kasih waktu seminggu untuk kalian pindah dari sini,aku ngak perduli kalian mau kemana . Dari awal abang ku menikahi ibu kalian,kami sudah tak menganggap nya saudara lagi . Begitu juga dengan kalian yang lahir dari rahim anak panti itu " bentak adik dari ayah nya Monica

Monica tidak menangis atau pun membalas nya, dia hanya diam dan akan menuruti semua nya . Saat ini dia belum memiliki kekuatan apa pun,lagian dia juga ngak tau kapan bisa memiliki kekuatan untuk melawan mereka.

Apalagi salah satu adik ipar dari ayah nya itu merupakan orang terpandang, om Monica yang pengacara dilingkungan keluarga kaya membuat istri nya. Adik dari ayah nya itu besar kepala dan merasa paling hebat,entah salah apa ibu nya Monica pada mereka tapi monica selalu yakin kalau kebaikan akan selalu menang. Hanya menunggu saat yang tepat saja dan bersabar ,itu lah yang selalu di katakan oleh kedua orang tua nya.

Balas dendam ngak akan menyelesaikan masalah,biarkan Tuhan yang membalas nya . Walaupun lama,tapi balasan itu pasti terjadi sehingga Monica hanya diam saja.

Malam ini malam empat hari ayah nya meninggal,Monica dan Aditya harus menyiapkan semua barang barang mereka karena pagi tadi mereka sudah mendapatkan pengusiran dari bibik mereka sendiri.

Aditya Bagaskara masih kelas dua, dia hanya berbeda dua tahun dari Monica tapi tubuh nya yang besar membuat Aditya seperti abang untuk Monica yang memiliki tubuh seperti ibu nya . Kecil dan kurus tapi berisi ,dia merasa kalau selama ini aditya yang melindungi dirinya.

"Kita akan pindah kemana kak? kalau bisa jangan jauh jauh dari sini,karena aku ngak mau ketinggalan pelajaran . Aku akan menjadi seperti yang diinginkan bapak " ucap Aditya dan Monica hanya menganggukan kepala nya saja .

"Besok aku akan mencari didaerah dekat sekolah mu ,kau ngak keberatan kalau aku bekerja di laundry dekat sekolah mu itu kan dit?" jawab Monica,dia sudah duduk di lantai sambil meluruskan kaki nya yang terasa pegal

"Ngak lah,kan kakak bekerja halal. Jadi ngak masalah buat aku,kalau begitu besok aku tanya juga sama kawan ku. Siapa tau saja ada yang tau kontrakan kecil dan murah untuk kita kak " ucap Aditya dan dianggukan oleh Monica

Mereka masih berduka ,tapi mau tak mau mereka harus meninggalkan rumah peninggalan kedua orang tuanya . Memang tanah nya milik sang bapak,tapi yang membangun dan mempercantik rumah itu adalah kedua orang tua nya.

Monica tersenyum mendengar ucapan sang adik,Aditya ngak pernah memandang apa pun dengan buruk. Dia juga ngak malu jika harus berjualan di sekolah untuk menambah biaya sekolah mereka,apalagi sekolah nya bukan lah sekolah yang murah .

Awalnya Aditya ngak mau sekolah di tempat elit,karena dia mendapatkan beasiswa pintar disekolah nya makanya dia bisa bersekolah disana . Apalagi sekolah itu bukan hanya sekolah elit untuk anak anak kaya ,tapi sekolah unggulan di kota itu .

Aditya ngak perlu membayar uang sekolah nya, hanya buku buku dan tambahan lainnya saja . Makanya Bagaskara tidak menyia-nyiakan kesempatan itu,setelah lulus dari sekolah itu. Mereka akan mendapatkan kuliah di universitas terbaik dan bisa langsung bekerja jika nantinya lulus dari universitas itu,Aditya merupakan anak yang pintar dan menjadi salah satu pemegang beasiswa yang akan ke universitas itu.

Besok nya ,baik Aditya ataupun Monica menanyakan mengenai rumah pada teman teman mereka. Monica juga melamar pekerjaan di laundry didekat sekolah aditya, karena mereka memang sudah tidak sabar ingin pindah dari rumah itu.

Dari dulu mereka sudah tak betah disana,karena semua keluarga ayah nya selalu menganggap mereka seperti kuman. Selalu mengatai kedua orang tua mereka tak baik,ingin sekali rasanya Monica membalas nya tapi ibu mereka tak pernah memberikan Monica dan Aditya melakukan nya .

Ibu nya selalu mengatakan kalau mereka akan mendapatkan balasan nya dan mereka hanya harus bersabar,karena orang yang sabar disayang sama Tuhan.

Sekarang,baik Monica ataupun Aditya memilih menghindari keluarga ayah nya dari pada bisa membuat mereka kehilangan kesabaran .

"Ada dit, rumah kontrakan ibu ku ada yang kosong satu . Baru pindah kemarin orang nya, kalau mau biar aku tanyain sama ibu ku " ucap teman adik yang sering datang kerumah mereka .

Rega dan Bara,sahabat Aditya saat pertama masuk ke sekolah elit itu. Raga juga sama seperti nya, berasal dari keluarga sederhana hanya saja kedua orang tua nya memiliki usaha cafe .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

NWS 2

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

Bara yang berbeda dari mereka,dia anak dari keluarga properti. Kedua orang tua nya memiliki perumahan yang cukup elit di kota itu, juga memiliki beberapa rumah kontrakan yang terbilang mahal uang sewa nya .

Bara tidak pernah sama sekali ke rumah Raga ataupun Aditya ,karena dia selalu banyak sibuk di kantor papa nya saat pulang sekolah. Apalagi keluarga nya memiliki perusahaan yang besar dikota lain,Bara akan mengelola perusahaan itu di sana setelah lulus dari universitas nanti nya.

Mereka bertiga memiliki keinginan untuk tetap bersama hingga di universitas nanti,Raga sudah mengenal Monica sedari awal karena Monica pernah bekerja di cafe milik orang tua nya dulu saat mereka membutuhkan karyawan partime.

"Ngak ah,kontrakan mu pasti mahal . Lagian mana mungkin aku tinggal di rumah mewah seperti itu,pasti biaya listrik dan air nya mahal juga " jawab Aditya membuat Bara tertawa keras .

"Iiissshh.....kau ini,ngak usah bayar uang kontrakan nya. Nanti aku bilang ke ibu ku,tapi kalau listrik dan air nya ya wajib bayar dong . Kan kalian yang pake " ucap Bara membuat Aditya menggelengkan kepala nya

"Ngak usah lah Bara,aku ngak mau nanti nya punya hutang sama keluarga mu . Lagian kami cuma berdua ,buat apa tinggal dirumah besar seperti itu " jawab Aditya sambil memakan kacang yang baru dia kupas.

Saat ini mereka masih berada disekolah,jam istirahat yang mereka manfaatkan untuk duduk di salah satu bangku di taman belakang sekolah. Dimana jarang sekali ada yang kesana ,bukan karena sepi saja tapi disana ada gudang yang tak terpakai yang sering di katakan kalau gudang itu sering sekali ada penampakan makhluk gaib.

Tapi untuk ketiga pria ini,hal itu tidak mereka percayai. Mereka yakin kalau makhluk gaib itu hanya khayalan mereka yang ketakutan saja, makanya mereka memilih tempat itu.

Mereka ngak suka keributan,apalagi nongkrong di cafe cafe ngak jelas. Mereka lebih memilih duduk disana sambil membaca ulang pelajaran mereka,Raga dan Aditya adalah siswa penerima beasiswa .

Bukan hanya pintar tapi memiliki wajah tampan dan tubuh yang atletis,semua nya mereka dapatkan karena sering berolahraga. Mereka mengikuti club sepak bola di sekolah itu, banyak siswi perempuan yang berusaha mendekati mereka bertiga tapi tak satu pun yang ditanggapi oleh mereka sama sekali.

"Hmmm.....nanti coba aku tanyain sama tante ku dit,kayaknya masih ada kontrakan milik tante ku yang didekat sungai itu. Tapi ya gitu,kalau pas banjir . Air nya pasti masuk kedalam rumah,padahal sudah ditinggikan tapi tetap saja masih masuk " jelas Raga

"Itu pun ngak selalu ,setahun sekali aja belum tentu kok dit. Tapi terserah kamu lah,aku sih cuma bantu aja" ucap Raga lagi dan Aditya hanya menganggukan kepala nya saja.

"Bisa tuh,nanti aku bilangin ke kak Monic. Makasih atas saran kalian" jawab Aditya sambil tersenyum tipis.

"Jangan lama lama dit,takut nya keburu diisi orang. Karena rumah tante ku itu laris manis,ngak ada rumah yang murah seperti itu " ucap Raga sambil tertawa

"Iya.....nanti pulang sekolah aku kasih tau kak Monic,dia kan kerja di laundry depan sekolah kita ini . Jadi aku langsung bilang ke kamu " jawab Aditya

Bara yang mendengarkan cerita Aditya jadi penasaran dengan sosok kakak yang sering di puji oleh Raga itu,dia sudah bersahabat hampir dua tahun dengan kedua nya tapi dia sama sekali ngak mengenal anggota keluarga dari mereka.

"Jadi kak Monic udah punya pacar ngak dit? Bolehlah sama aku dit,aku pasti ngak akan biarin dia kerja nanti " tanya Raga,dia memang menyukai Monic yang terbilang cantik dan seksi .

Tubuh Monic memang kecil dan kurus tapi memiliki bagian bagian yang berisi di setiap lekuk nya ,sehingga terlihat seksi dimata para lelaki . Aditya juga mengiyakan ucapan teman nya yang satu ini,kakak nya itu begitu meresahkan mata pria karena itu lah dia harus menjaga sang kakak dari mereka yang hanya ingin mempermainkan Monic saja .

"Gilak ya,mau aku congkel tuh mata. Aku ngak mau kalian berdua jadi abang ipar ku,lagian kak Monic ngak mungkin suka sama kalian . Walaupun kalian ganteng, tapi keluarga kalian tentu saja ngak akan menerima kami yang miskin ini " bentak Aditya dengan ketus.

Raga hanya tertawa saja ,dia memang merasakan hal itu. Mama nya memang selalu memandang wanita yabg dekat dengan nya dengan tatapan tajam,jika tidak kaya sehingga dia hanya bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh sang mama .

"Secantik apa sih kak Monic? Aku jadi penasaran " tanya Bara yang memang belum pernah bertemu dengan Monica,pria itu terlalu sibuk belajar bisnis .

"Oh iya ya,Bara belum pernah bertemu dengan kak Monic ya " ucap Raga,dia baru sadar akan hal itu.

"Nanti pas pulang kita samperin aja ke laundry depan ,pasti kak Monic belum pulang kan " ucap Raga lagi,dia sudah menyisir rambut nya dengan tangan nya saja .

"Ngak ah,nanti kalian ganggu . Aku ngak mau ya kalau nanti kakak aku jadi rebutan kalian berdua,cukup satu aja nih si Raga. Itu pun ngak akan aku kasih dekat dekat sama kak Monic " bentak Aditya, dia tidak begitu menanggapi ucapan Raga karena dia yakin kalau Raga hanya bercanda. Mengingat mama nya yang ingin memiliki menantu orang kaya ,dia hanya bisa menjadi anak yang baik .

Bel masuk pun berdering,mereka kembali ke kelas dan memulai pelajaran . Disana banyak sekali wanita yang berusaha mencari perhatian Aditya dan kedua sahabatnya itu,karena mereka bertiga merupakan idola di sekolah itu.

Raga dan Aditya yang pintar dan tampan,Bara yang juga memiliki hal yang sama tapi ada kelebihan nya . Bara adalah anak terkaya disekolah itu,sebagian dari mereka hanya memiliki perusahaan yang tidak sebesar dari perusahaan keluarga Bara.

 Apalagi keluarga Bara memiliki perusahaan property yang berada dibeberapa kota sehingga membuat nya menjadi dambaan setiap gadis,karena semua nya akan menjadi milik nya. Bara merupakan anak tunggal dari kedua orang tua nya, dia yang akan menjadi pewaris nya .

Bel kembali berdering,waktu nya untuk pulang . Bara mengikuti Aditya dan Raga menuju gerbang,biasanya dia akan menunggu supir pribadi nya didalam dan kedua sahabat nya ini akan menemani nya hingga sang supir datang . Tapi kini dirinya yang penasaran pun meminta ikut ke depan, dia ingin melihat

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

NWS 3

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Monica membantu karyawan lainnya untuk bekerja,dia sudah bekerja beberapa hari saat kedua orang tua nya meninggal . Semuanya menerima nya dengan baik karena memang Monica terbilang orang yang ramah dan sopan,cepat beradaptasi dengan keadaan sekitar nya.

Monica ngak bekerja di bagian depan,dia bagian menyetrika di belakang . Bagi nya ngak masalah, karena memang dia lebih suka seperti ini . Bekerja dibalik layar,malam nya dia baru akan kuliah.

Beberapa bulan lagi Monica akan lulus kuliah, dia akan melamar pekerjaan di perusahaan yang terkenal di kota itu. Dia ngak ingin membuat kedua orang tua nya sedih ,dia akan mewujudkan apa yang dicita citakan oleh mereka.

Sedangkan Aditya akan lulus sekolah setahun lagi,dia akan menjalani apa yang dikatakan oleh bapak nya juga . Dia akan membuat kedua orang tua nya bangga pada nya, dia akan memberikan yang terbaik untuk sang kakak juga pasti nya.

"Monic....monic,ada yang nyariin tuh " teriak salah satu karyawan disana ,membuat Monica menganggukan kepala nya dan mencabut colokan setrikaan.

Monica keluar dari dalam sana ,dia hanya mengenakan pakaian biasa karena memang di sana tidak memakai seragam resmi . Apalagi monica karyawan baru sehingga tidak harus memakai pakaian seragam,dia menatap ke arah punggung ketiga pria didepan toko itu .

"Dit" panggil Monica ,dia tau kalau salah satu dari ketiga nya adalah adik nya .

"Eh....kak,aku udah dapet rumah kontrakan nya . Dekat sungai belakang sana ,gimana kak? Kalau mau, nanti aku yang kesana duluan sama Raga. Rumah itu milik tante nya Raga " ucap Aditya,dia langsung menjelaskan semua nya pada Monica.

"Dekat sungai belakang ? Apa ada yang kosong ? Karena kata temen kakak,disana udah penuh " jawab Monica ,dia mengernyitkan dahi nya karena bingung.

Rumah kontrakan itu memang kecil dan murah, tapi disana juga aman dan nyaman. Lagi pula mereka ngak perlu rumah besar dan mewah, yang penting bisa tinggal dengan baik berdua saja.

Karena murah maka rumah kontrakan disana jarang ada yang kosong,bila ada pun pasti ngak lama langsung diisi lagi . Tadi Monica juga menanyakan pada salah satu teman nya yang merupakan karyawan di londry itu ,kebetulan dia tinggal disana juga.

"Ada kak,tadi Raga udah nelpon tante. Kata nya ada satu yang mau pindah dua hari lagi,kakak bisa liat dulu dan nyiapin barang barang kalian selama dua hari " ucap Raga yang sedari tadi menatap wajah Monica dengan tatapan kagum ,Monica berkeringat tapi kecantikan nya ngak memudar.

"Eh....Raga ,apa kabar dek?" tanya Monica,dia sudah lama ngak liat Raga datang ke rumah nya.

"Baik kak,kalau kakak mau biar Raga anterin Aditya ke sana sekarang dan ketemu tante" jawab Raga ,dia sudah tersenyum lebar karena Monica masih mengenali nya.

"Beneran Ga? Makasih banget ya,ya udah adit langsung kesana aja dek. Nanti kakak pulang juga mampir kesana kalau sempat " ucap Monica sambil tersenyum kecil

Senyuman Monica membuat Bara terpesona,dia menatap ke arah Monica tanpa berkedip sama sekali. Dia ngak menyangka kalau Aditya memiliki kakak secantik ini,jika dari dulu dia sering sering ikutan Raga ke rumah Aditya mungkin saat ini Bara sudah menjadikan Monica kekasih nya .

Bara ngak perduli dengan keluarga nya ,dia akan menikahi Monic bila perlu . Saat ini dia merasa ingin menaklukan hati Monica ,dia ingin Monica menjadi miliknya . Kalau pun Monica ngak mau,maka dia yang akan memaksa nya sebelum Raga yang mendapatkan nya.

"Woiii.....tu mata ngak kedip liatin kak Monic,iler tu iler dah jatuh aja " bentak Raga membuat Monica menatap ke arah Bara sambil mengernyitkan dahi nya, tapi hanya sebentar karena setelah nya Monica langsung tersenyum.

"Kamu bara ya? kok ngak pernah kerumah ?" tanya Monica, Aditya sering menceritakan pada nya juga kedua orang tua nya mengenai kedua sahabat nya ini dan keluarga sahabat nya dengan terbuka .

"Eh.....kamu kenal sama aku ?" tanya Bara,dia tak percaya jika Monica menyapa nya.

"Ya iyalah ,Aditya selalu nyeritain kalian. Sahabat baik nya yang selalu ada saat dia sedih dan senang, makasih udah mau jadi teman nya aditya " jawab Monica dengan lembut dan senyuman manis di bibir nya

"Buuuuseeeet, kakak ni Bara. Enak aja manggil nya kamu kamu,dia lebih tua dua tahun dari kita. Lagian dia juga kakak nya aditya woi" bentak Raga,dia merasa kesal karena Bara sok akrab dengan Monica.

"Ngak apa apa kali Raga,kamu juga bisa manggil aku Monic aja ngak pake kakak. Cuma dua tahun aja kok,kecuali kalian yang lebih tua dari aku baru deh wajib dipanggil abang. Lagian biar aku makin muda ha...ha...." tawa Monica membuat kedua teman aditya terdiam,tawa yang membuat Monica semakin cantik

"Udah ah,ayo kita kesana dan kamu bara. Kamu mau dijemput sama supir kan ? Biar kami aja yang kesana " ucap Raga dengan santai.

"Oke lah,kapan mau pindahan kabari aja ya dit. Nanti aku sempetin mampir ,aku pergi dulu " jawab Bara karena mobil pribadi milik keluarga nya sudah berada didepan toko laundry itu.

Bara memang belum boleh menggunakan mobil sendiri, walaupun dia sudah memiliki sim mobil dan bisa membawa nya tapi tidak pernah diijinkan pergi sendiri oleh kedua orang tua nya karena mereka ngak ingin bara terjebak dengan pergaulan bebas. Bahkan bara memiliki beberapa mobil sport di rumah nya, dia akan memakai nya jika om nya datang ke sana .

Bara memang lebih dekat dengan adik dari papanya itu, om nya itu selalu terlihat muda dan berkharisma. Banyak yang menyukainya dan hanya tante nya yang bisa menaklukan om nya itu,bukan wanita yang cantik dan seksi tapi memiliki perusahaan yang sama besar nya dengan perusahaan yang mereka miliki .

Om nya itu ngak pernah sama sekali menceritakan mengenai kehidupan rumah tangga nya ,kalau papa nya sering bilang pernikahan om nya itu merupakan pernikahan bisnis.

Om nya selalu terlihat mesra dan baik baik saja didepan keluarga besar mereka ,mereka yakin kalau om nya Bara juga sangat mencintai istri nya yang terbilang biasa saja itu.

Monica kembali ke dalam ,mengerjakan semua pekerjaan nya yang masih tertinggal. Dia merasa senang karena akhirnya bisa menemukan rumah kontrakan yang murah dan terjangkau untuk mereka,dia ingin segera pindah dari rumah nya yang lama karena merasa ngak betah dengan keluarga dari ayah nya .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!