Setelah pemakaman selesai gadis yg berumur 5 tahun itu menangis di makam ibu nya dan pria yg menolong mereka hanya terdiam melihat
Dia mengingat dulu gimana rasa nya di tinggal kekuarga
Pria itu bernama arga
Arga pun mendekati gadis kecil itu
"hei jangan menangis lagi ibu mu sudah tenang di alam sana" kata arga
"T-tapi aku tak punya siapa siapa selain ibu hikss ibuuu aku ingin ikut bersama mu"
Arga yg melotot mendengar ucapan hadis itu
"hei jangan bicara seperti itu kan ada om di sini om yg akan rawat kamu"
Gadis itu terdiam dan melihat arga dgn mata berbinar
"benar kah om t-tapi nanti istri om marah nana takut"
Arga terkejut mendengar perkataan gadis itu
Dalam hati arga "apa apaan emang aku mirip orang udah beristri kah"
Lalu arga membuka mulut
"aduh aku belum punya istri na"
Nana menatap arga dgn tatapan tajam
"eoh ko om tau nama nana"
Arga hanya bisa menahan emosi saat mendengar anak kecil di samping nya ini bicara
"ya kan kamu yg bilang nama mu waktu tadi nana kata mu"
Nana hanya tersenyum jengkel
"hehehe baru ingat"
Arga yg melihat kelakuan anak itu hanya prustasi rasa nya mau membuang anak ini tapi dia kan udah berjanji pada ibu anak ini untuk menjaga nya dgn baik
"yudah ayo kita pulang bentar lagi gelap mau malam"
Arga menggendong anak gadis yg berumur 5 tahun itu ala koala
Mereka memasuki mobil
Dan berjalan pulang
Saat sampai di rumah arga
Nana melihat rumah arga dgn sangat kagum
"wah omm rumah mu besar banget"
Mata nana berbinar melihat rumah mewah arga
Arga hanya tersenyum "kamu belum pernah melihat rumah sebesar ini?
"belum om nana biasa nya liat dari luar aja ternyata dalam nya bagus juga ya"
Nana pun turun dari gendongan arga dan berlari keliling rumah arga
Arga yg melihat itu pun tersenyum bahagia dan pembantu rumah itu menyambut arga pulang
"selamat datang tuan ada yg bisa saya kerjakan"
Pembantu itu bernama bi sila
Arga memberi intruksi dan menujukan anak gadis itu
"Tolong bersihkan anak itu dan siap kan makanan yg lezat dan juga beri dia pakaian yg bagus mengerti"
Bi sila hanya mengangguk dan berjalan mengejar anak itu dan mengajak anak kecil itu untuk melihat lihat
"halo de lagi apa tuh"
Bi sila sangat ramah
Nana menoleh siapa yg memanggil nya
"ouh hayo tante aku agy liat rumah besar ini"
Nana tersenyum
Bi sila yg di bilang tante pun hanya tersenyum kikuk
"Aduh de jangan panggil saya tante panggil aja bi ya"
Nana yg mendengar pun hanya mengangguk
"Ayo de bi ajak liat kamar mu sekalian mandi ya biar seger"
Nana pun hanya mengangguk dan menggandeng tangan bi sila dan bi sila pun mengajak nana untuk melihat kamar nya
Arga yg melihat itu hanya tersenyum dan dia pergi masuk ke kamar nya untuk istirahat
Dia pusing karena banyak sekali masalah di hidup nya dia udah melaporkan ke polisi siapa yg menabrak ibu nana itu sungguh tega sekali orang itu langsung melarikan diri setelah menabrak ibu nana
Arga yg merasa kesal karena penabrak itu belum juga ketemu
Dan dia hanya bisa pasra dan menyerah kan semua nya ke polisi
Arga memejam kan mata dan tertidur
Belum beberapa menit tertidur arga merasakan ada yg menindih perut nya
Arga membuka mata dan melihat nana yg sedang duduk di atas perut nya
"om kok tidur sih"
Nana yg berucap dgn mengembung kan pipi
Arga terkejut
"kok di sini na di mana bi sila?
"eum bi sila agi masak kata nya aku di suruh ke sini untuk nemenin om"
Nana tersenyum
Arga lagi lagi prustasi
"ga bisa tidur kalo gini mah"
Arga pun menurun nana dan membawa nana tidur di samping nya
"Sudah mandi kamu na"
"udah om liat baju nana bagus kan"
Arga hanya tersenyum melihat nya
"Bagus na bagus"
Nana melihat arga
"om kalo nana dah besar nana bakal di buang kah?
Arga kaget dan membuka mata nya lebar
"tidak na om tidak akan membuang kamu om akan jaga kamu sampai kamu menikah"
"Kalo nana menikah nya sama om gimna?
Arga kaget dgn ucapan nana dan mengalih kan topik pembicaraan nana
"ah ya makanan nya udah siap ayo kebawah kamu lapar kan"
Nana dgn mata berbinar mengangguk dan turun dari kasur arga dan berlari keluar kamar
Arga hanya mengeleng kan kepala nya melihat anak kecil itu
Di ruang makan arga dan nana makan bersama
Mereka masih diam diaman
Nana yg asik melahap makanan nya
Arga yg melihat hanya tersenyum saja
Dan memulai membuka mulut untuk bicara
"enak makanan Nya?
Nana yg masih mengunyah pun mengangguk
"makan yg banyak ya biar cepat besar"
Arga mengusap kepala nana
Nana pun mendonggak
" oh ya om umur om berapa "
Nana menatap arga
"Umur om masih 17"
"Om macih sekoyah dong"
"Ya na 2 tahun lagi om akan lulus jadi kamu harus baik ya jangan nakal saat om g Ada di rumah"
Nana hanya mengangguk mengerti
"T-tapi om ko bisa dapat rumah sebesar ini"
"ya om kan ada perusahaan"
"om kelja ya sambil sekoyah"
" ya nana jadi om pulang malam banget jadi nana ga usah nunggu om"
"Yah ga bisa main main ama om dong"
Nana pun mengembung kan pipi nya
"eh eh jangan sedih dulu nana kalo waktu libur om di rumah kok"
"terus sekarang om libur?
"Tidak na besok aja ya na kita main nya om mau pergi ke kantor dulu"
Arga pun menghabis kan makanan nya dan berlari keluar rumah dan melesat pergi
Nana yg di tinggal sendiri pun hanya mematung
"cepat amat pergi na"
Nana pun menghabiskan makanan nya dan melanjutkan keliling ruangan nya
Nana melihat lihat piala juara arga wah banyak banget mendali nya pasti om itu pintar
Nana melanjutkan jalan nya sampai ke perpustakaan yg sangat besar
Wah banyak buku nana bermain main di perpustakaan itu walaupun dia ga bisa membaca tapi nana suka melihat gambar di buku buku itu
Nana melanjutkan jaln nya dia melihat poto besar keluarga yg terpampang luas
"Wah keluarga nya om ini banyak banget
Tapi di mana mereka ko ga ada ya"
Bi sila pun datang menghampiri nana
"Lagi apa kamu de"
"eum bi keluarga nya om banyak tapi kok nana ga liat satu pun kok nana liat cuma ada om aja"
Bi Sila bingung mau menjawab apa
"aduh de keluarga nya tuan arga tuh dah pergi ke ats semua soalnya dulu ada kecelakaan beruntun"
Bi sila menceritakan semua masa lalu arga
Pov
Beberapa tahun lalu
Keluarga arga bersiap siap mau pergi wisata arga dan kaka Nya udah seneng banget untuk berwisata ke pantai
Mereka menyanyi bersama saat di perjalanan
Arga yg masih kecil yg umur nya masih 5 tahunan itu sangat la bahagia
Tiba tiba di depan mobil mereka ada truk besar yg ugal ugalan dan menabrak mobil keluarga arga
Arga sendiri lah yg masih hidup dan di rawat di rumah sakit karena kehilangan banyak darah
Ibu dan ayah arga meninggal dan kakak arga kritis sampai sekarang dia belum bangun
Arga selalu bolak balik ke rumah sakit untuk menjenguk kakak nya
Semenjak kejadian itu arga trauma sangat dalam semua keluarga nya pergi meninggalkan nya yg dia punya hanyalah kakak nya yg lagi kritis tidak tau kapan bangun nya
Nana yg mendengar cerita itu pun merasa sedih
"bi kasihan banget om arga"
"iya deh kasian karena itu dede nda boleh nakal nanti tuan arga sedih dan marah"
Nana mengangguk saat bi sila bicara
"oh ya bi di sini ada taman bunga tak"
Bi sila pun mengangguk
"Ada de"
"bawa nana ke sana bi nana mau bikin hadia buat om arga"
Bi sila pun membawa nana ke taman bunga
Yg berada di halaman belakang
Di sebuah gudang bawah tanah yg gelap ada seorang pria tua yg terikat di kursi mulut nya di lakban
Dan dari kegelapan seorang pria muda datang dgn membawa pistol di tangan nya siapa lagi kalo bukan arga
"halo pak tua gimana kabar mu?
Arga membuka lakban pria tua itu
"apa yg kau ingin kan hah"
Arga tersenyum sinis
"kau sudah tau kan aku mau apa tapi kenapa kau tidak mau memberikan surat tanah itu kepada saya ha"
"itu bukan untuk mu tapi untuk kakak mu"
Arga yg mendengar itu pun ketawa
"Hahahaha" aduh pak tua ini seharus nya surat tanah itu milik ku bukan untuk kakak ku lagian kakak ku itu mau mati juga aku udah siapin rencana yg bagus buat dia agar semua harta jatuh ke tangan ku hahaha"
"kenapa kau jadi seperti ini arga"
Teriak pak tua itu
"apa kenapa ya"
"apa kau ingin tau pak tua semenjak kecil aku selalu di beda kan oleh ayah ku seluruh keluarga ku lebih menyayangi kakak dari pada ku hanya ibu yg sayang kepada ku tapi kenapa ibu ku ikutan mati saat tabrakan itu kenapa dia nyelamatin aku ck hikss ibu aku sangat sayang pada mu seharus nya ibu yg selamat bukan kakak ku itu "
Arga menahan air mata nya
"berarti kecelakaan yg tahun lalu itu sudah kamu rencanakan?
" wah pak tua ini pintar sekali yah aku la yg merencanakan nya kalian pikir aku bodoh tidak sejak kecil aku udah menaruh dendam aku yg bayar truk itu untuk medabrak mobil ku hahahha tapi sayang nya ibu ku mati aku hanya ingin ayah dan kk ku yg mati bukan ibu ku ck sialan berengsek"
"k-kau iblis"
Pak tua itu tidak menyangka kecerdasan arga sangat lah bagus dia tidak menyangka arga la dalang kecelakaan tahun lalu
Dia pura pura lugu polos dan bodoh agar rencananya berjalan sempurna
"apa pak tua aku iblis? Hahahaha lebih baik kau berikan saja surat tanah nya kepada ku jika kamu ingin selamat"
"ti-tidak akan surat tanah itu untuk kakak mu"
Arga melesat kan tembakan nya ke kepala pak tua itu pak tua itu terkapar tidak berdaya dan arga menyuruh body guard nya untuk melemparkan jasad pak tua itu ke laut
Arga pun pergi dari gudang itu dan menaiki mobil nya
Yah arga adalah penjahat kejam siapa yg berurusan dgn nya dia akan membunuh itu bagaimana pun cara nya dia tidak pernah di tangkap karena jejak pembunuhan nya tidak pernah keliatan dia seperti orang bermuka dua
Hanya sekretaris nya la yg tau tentang sifat asli nya sekretaris nya itu adalah temen arga nama nya eren arga dan eren berteman sejak kecil mereka berdua sering bersama eren tau kesedihan arga seperti apa jadi eren membantu arga dgn semampu nya karena arga sudah menyelamatkan hidup nya waktu masih kecil
Pov
Tahun lalu
Eren yg sedang sedih karena keluarga nya meninggal kan nya sendiri di rumah eren di anggap sampah oleh keluarga nya dan di saat itu eren putus asa dan ingin meloncat dari gedung yg tinggi
Tiba tiba ada seseorang yg menarik eren dari belakang
"Apa kau sudah gila"
Yah siapa lagi kalo bukan arga
Umur arga dan eren cuma beda satu tahun arga 10 tahun sedang kan eren 9 tahun mereka masih kecil tapi mereka mendapatkan kehidupan yg pahit
Eren pun menangis
" aku tidak gila aku ga kuat seperti ini lagi"
Arga hanya ketawa
"aduh buat apa kamu menangis dengar kan aku jadi kita masih panjang kamu ga usah bunuh diri ke gini ga guna tau ga"
"terus aku harus apa hidup sendiri gitu"
" kamu ga sendiri kamu ada aku, paham anggap aja aku sahabat mu sekalian kamu mau bekerja dgn ku jadi sekretaris pribadi ku?
Mata eren berbinar dan dia mengahapus air mata nya dan mengangguk
"aku mau ar"
" senyum dong"
Eren tersenyum dan memeluk arga
Semenjak itu eren selalu mengikuti arga
Mereka selalu berdua kemana mana
Setelah itu arga pergi menelepon eren
Di telepon
"ren gimana di sekolah aman"
"aman eh ar besok ada meeting di kantor jangan terlambat"
" bisa kamu handdle tidak aku ga bisa soalnya aku ada urusan ke rumah sakit"
Eren hanya diam dan berdehem
"hm baik lah moga rencana mu berhasil"
Arga tersenyum
" kamu tau aja ya aku mau membunuh kakak ku "
" yaiyalah kan kamu sering bilang itu kepada ku sampai terngiang di otak ku"
" hahaha ya deh yudah aku mau pulang dulu"
Arga mematikan telepon nya dan menyetir mobil dgn ngebut
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!