NovelToon NovelToon

ZHOU YU SANG PEMBANTAI

Chapter 1 — Pengkhianatan

Zhou Yu adalah seorang Pendekar Tombak yang sangat hebat dan tak terkalahkan sampai pada akhirnya dikhianati.

15 tahun lalu, perselisihan dunia persilatan, banyak sekte dari berbagai tempat berebut kepemimpinan dengan menguasai wilayah satu sama lain.

Ada 4 sekte yang sudah mempunyai wilayah yang luas yakni, sekte SeiChong, sekte RoiFeng, sekte DoiShen dan sekte Zhoiling.

Dari ke 4 sekte tersebut masing-masing memiliki aliran, yakni sekte DoiShen dan sekte Zhoiling aliran lurus, sekte SeiChong dan sekte RoiFeng aliran sesat.

Walaupun begitu ketua mereka tetap berambisi ingin menguasai kepemimpinan dengan cara mereka sendiri.

Zhou Yu berada di sekte Zhoiling, kala itu dia adalah murid andalan bagi ketua sekte Zhoiling karena dia adalah murid pertama dan paling berbakat dari adik seperguruan-nya.

Keterampilan Zhou Yu dalam seni bela diri Kung Fu sangatlah hebat dan dia selalu menggunakan tombaknya untuk berlatih.

Saat Zhou Yu berlatih dia menciptakan sebuah jurus yang bernama "Gerakan Angin Tajam".

Jurus ini sangatlah mematikan karena disaat Zhou Yu menggunakan jurusnya dia langsung diam, mengatur pernafasannya dan mengkonsentrasikan kekuatan Qi yang ada pada tubuhnya.

Jika Zhou Yu sudah merasakan efek ringan dan tenang dalam tubuhnya dia memulai mengayunkan pedangnya dan bergerak seperti hembusan angin lalu menebas lawannya dengan sangat cepat.

Jurus itu membuat Zhou Yu meningkatkan kecepatan, ketangkasan dan mempertajam insting sehingga Zhou Yu bisa meramal pergerakan lawan.

Disaat pertempuran 4 sekte itu berlangsung, Zhou Yu yang memimpin sekte Zhoiling menggunakan jurus itu dengan menunggangi kuda sahabat-nya yang dia namai Shei Lin.

Dikarenakan hubungan sahabat antara Zhou Yu dan Shei Lin, jurus Zhou Yu menjadi sinkron dengan Shei Lin sehingga membuat gerakan Shei Lin lincah serta kuat dan itu membuat Zhou Yu benar-benar menjadi orang yang tak terkalahkan dan mudah melawan musuh saat peperangan terjadi.

Saat peperangan berlangsung, disitulah era kekacauan dunia persilatan dimulai, bentrokan antara senjata, kekuatan dan tanah-tanah bergetar lalu terbelah.

Tebasan demi tebasan yang membuat sebagian darah mengalir dan meninggal.

Pada saat peperangan selesai, ke 3 sekte tadi mengalami kekalahan mutlak yang dimana semua muridnya sudah semuanya di kalahkan oleh sekte Zhoiling.

Ketua sekte RoiFeng dan DoiShen mengakui kekalahannya dan bersiap untuk menjadi bagian dari Sekte Zhoiling.

"Aku tidak akan menyerah lebih baik aku mati daripada bergabung dengan sekte Zhoiling!hei, kau pemimpinnya ya? aku ingin bertarung denganmu satu lawan satu!"

Sekte SeiChong menolak untuk menyerah dan menantang Zhou Yu untuk bertarung antara tombak dan pedang.

Zhou Yu pun turun dari kudanya dan menerima tawaran dari Ketua sekte SeiChong itu.

Zhou Yu dan Ketua SeiChong itu mulai memasang kuda-kuda dan bersiap untuk bertarung.

Pertarungan dimulai, Zhou Yu dan Ketua SeiChong itu langsung bergerak dengan cepat.

Saat senjata mereka bertemu,senjatanya ber bentrokan yang menyebabkan sebuah gelombang di area mereka muncul dan akan sedikit terpental jika mengenainya.

Disaat pertarungan terus berlangsung, Zhou Yu sengaja tidak memakai jurusnya dikarenakan dia sangat menghormati ketua SeiChong.

Saat Ketua SeiChong mengeluarkan jurus yang bernama "Sambaran Api Membara" jurus ini seperti sebuah tembakan bola api yang bertubi-tubi.

Zhou Yu dengan Reflek nya menghindari serangan itu dan menangkis-nya disaat serangan-nya dekat.

Disaat Ketua SeiChong sudah selesai memakai jurusnya, Zhou Yu meluncur dan mengambil kesempatan untuk menyerang Ketua SeiChong.

Ketua SeiChong berusaha menahan serangan Zhou Yu tetapi pedangnya berhasil terlepas dari genggamannya dan dengan kesempatan Zhou Yu langsung menusuk perutnya dan membuatnya meninggal.

Ketua SeiChong itu pun tumbang berbaring di tanah dengan kematian yang penuh dengan kehormatan.

Zhou Yu meletakkan tombaknya ke tanah dan menunduk memberikan penghormatan kepada ketua SeiChong.

Sekte Zhoiling akhirnya memenangkan pertarungan dan berhasil mengclaim 3 wilayah yang menjadi bagian dari sekte Zhoiling.

Semua wilayah Dunia persilatan kini dikuasai oleh Sekte Zhoiling pada saat itu dan sekarang.

Disaat Zhou Yu mengangkat kepalanya, adik seperguruan nya tiba-tiba bertingkah aneh dengan mengarahkan senjata mereka ke arah Zhou Yu dan mengepung nya.

Zhou Yu terkejut dengan aksi mereka dan menanyakan apa yang terjadi.

Tiba-tiba serangkaian bunga lotus muncul dihadapan dan membentuk tubuh seseorang yang membuat semua murid-murid teralihkan perhatiannya ke belakang.

Ternyata itu adalah Wufeng wakil dari sekte Zhoiling.

Semua adik seperguruan berlutut termasuk Zhou Yu dan adik seperguruan Zhou Yu memberi jalan kepada wakil Wufeng untuk menghampiri Zhou Yu.

"Wakil Wufeng terimalah hormat ku..."

"Hmm..."

"Wakil Wufeng lihatlah adik seperguruan ku, mereka bertingkah aneh seperti sedang mencoba menyerang ku."

Wakil Wufeng tersenyum dan tiba-tiba wakil Wufeng melancarkan sebuah pukulan tenaga dalam ke tubuh Zhou Yu dan itu membuatnya terpental beberapa meter, mengenai bebatuan dan terjatuh ke tanah.

Pukulan tenaga dalam itu sangatlah keras yang membuat Zhou Yu kesakitan, kuda sahabatnya Shei Lin yang melihatnya langsung berlari menghampiri Zhou Yu namun terlambat karena adik seperguruan sekte Zhoiling dengan sigap langsung melemparkan tali dan mengikat kuda Shei Lin yang membuatnya susah bergerak.

"Tolong lepaskan dia, aku mohon..."

"Oh, tidak bisa... Ini akan menjadi hukuman bagimu karena kau tidak mematuhi sepenuhnya apa yang diperintahkan ketua..."

"Tidak mungkin, aku sudah melakukan semua apa yang diperintahkan oleh ketua!"

"Kau bohong, ketua memerintahkan mu untuk membunuh semua musuh-musuh nya tetapi kau tidak... Kau malah membiarkan sebagian dari mereka selamat dan kabur begitu saja!"

Zhou Yu benar-benar terkejut mendengar hal itu.

"Kenapa? Kau pikir aku tidak akan mengetahui nya? Aku melihat semuanya dengan jelas Zhou Yu..."

Pada saat peperangan, Zhou Yu memang menggunakan jurusnya itu dan menebas musuh dengan cepat.

Tetapi dia tidak menghabisi beberapa orang yang sudah lemah dan tak bisa berbuat apa-apa, lalu Zhou Yu pun berniat menggunakan jurusnya untuk menolong dan mengeluarkan orang-orang yang sudah lemah ke luar medan perang dan membiarkan pergi begitu saja dan berharap tidak ketahuan.

Ternyata wakil Wufeng menyaksikan Zhou Yu di bukit tinggi dan membuatnya kesal karena menganggap Zhou Yu tidak mematuhi apa yang diperintahkan oleh ketua sekte Zhoiling sebelumnya.

Lalu hal itu dijadikan alasan kenapa Zhou Yu dikhianati oleh adik seperguruannya dan seluruh sekte Zhoiling.

"A-aku sengaja tidak membunuh mereka dikarenakan mereka tidak berdaya dan tak bisa berbuat apa-apa! bukankah sekte Zhoiling adalah sekte aliran lurus?"

Wakil dari sekte Zhoiling pun tertawa dan menjelaskan yang sebenarnya.

"Kau salah Zhou Yu, sebenarnya sekte Zhoiling memanglah aliran lurus tetapi itu hanyalah sebuah pencitraan saja."

"Apa maksudmu...?"

"Asal kau tahu saja tujuan asli dari sekte Zhoiling adalah untuk menjadi penguasa di dunia persilatan dan alasan ketua merekrut mu bukan untuk dijadikan sebagai pejuang namun hanyalah sebuah alat yang akan mewujudkan impiannya."

"Apa?!"

"Ya, terkejut lah! Dan kau tahu apa yang bisa membuatmu terkejut lagi? Adik seperguruan mu sebenarnya adalah kakak seperguruan yang paling awal dibandingkan kau Zhou Yu... Kami sengaja menyembunyikan mereka dan memunculkan mereka disaat waktu yang tepat seperti sekarang ini hahaha!!"

Wakil Wufeng dan murid-murid sekte Zhoiling menertawakan dan mengejek Zhou Yu dikarenakan mereka memanfaatkan dan membodohi Zhou Yu.

Mendengar penjelasan itu Zhou Yu hatinya mulai hancur, wajahnya menjadi suram dan memunculkan rasa amarah dan kekecewaan yang mendalam.

Tiba-tiba langit mulai gelap dan turun hujan, Zhou Yu dengan kondisi setengah sadar memegang kembali tombaknya, memejamkan mata dan mengatur pernafasan dan terdiam.

Para murid sekte Zhoiling langsung bersiap siaga terhadap serangan yang akan keluar dari Zhou Yu.

Namun setelah menunggu beberapa menit, Zhou Yu berdiam sangat lama sekali yang membuat wakil Wufeng mengira bahwa Zhou Yu kehabisan tenaga dan walaupun menyerang, dia yakin Zhou Yu takkan bisa mengenainya.

Saat petir mulai menyambar, ternyata Zhou Yu Sedang memaksimalkan aliran kekuatan Qi dalam tubuhnya dengan berkonsentrasi penuh yang melampaui batas.

Zhou Yu pun bergerak dengan sangat cepat seperti petir yang menyambar dan langsung mengayunkan tombaknya menebas semua yang ada di hadapannya kecuali Shei Lin yang hanya memotong ikatan tersebut.

Penyerangan Zhou Yu benar-benar diluar prediksi, wakil dan murid-murid nya sekte Zhoiling terbunuh begitu saja beserta ketua dari sekte RoiFeng dan DoiShen.

Saat berhasil membunuh mereka, Zhou Yu menjadi hilang akal dan tiba-tiba merasakan efek samping dari kekuatannya sendiri.

Kepalanya menjadi sangat pusing dan perlahan membuatnya jatuh pingsan, beruntung Shei Lin langsung berlari dan menundukkan badannya untuk Zhou Yu bersandar di punggung nya.

Tiba-tiba dari kejauhan seluruh murid dari sekte Zhoiling datang dan berniat membunuh Zhou Yu.

Shei Lin merasakan bahwa itu adalah sebuah bahaya, dia langsung pergi ke sebuah hutan dengan membawa Zhou Yu yang sedang pingsan.

Shei Lin terus berlari dengan sisa tenaganya untuk menyelamatkan Zhou Yu dari kejaran murid-murid sekte Zhoiling.

Setelah berlama-lama berlari, sekte Zhoiling ternyata sudah sangat kejauhan dan Shei Lin berlari ke sebuah Goa yang gelap lalu bersembunyi di dalamnya bersama Zhou Yu.

Saat murid-murid dari sekte Zhoiling terlihat, mereka benar-benar tidak mencurigai keberadaan di goa dan hanya terus maju lurus.

Suasana Shei Lin menjadi lega saat sekte Zhoiling tidak berhasil menemukan mereka.

Shei Lin meletakkan Zhou Yu ke sebuah bebatuan besar dan Shei Lin duduk sambil menjaga Zhou Yu.

Di tengah hujan yang sangat deras Zhou Yu dan Shei Lin terpaksa harus tinggal dan beristirahat di sebuah gua besar dikarenakan di luar sana sekte Zhoiling sedang mengincar keberadaan mereka entah sampai kapan berhenti.

Setelah 15 tahun itu, Zhou Yu sekarang masih terus berada di gua besar dan masih belum sadar sampai saat ini...

Chapter 2 — Sima Yan

Di pagi yang cerah, ada seorang pria bernama Sima Yan yang berpenampilan seperti pengembara dan sedang berjalan menuju kota Xeandu.

•Kota Xeandu

Kota Xeandu adalah kota kecil yang dulunya dikuasai oleh sekte DoiShen akan tetapi kekuasaan dunia persilatan sudah jatuh ke tangan sekte Zhoiling dan mengingat bahwa Zhou Yu sudah membunuh ketua sekte DoiShen, yang berarti kota Xeandu sekarang kepunyaan sekte Zhoiling.

•Hutan Belantara

Sima Yan menggunakan tongkat bambu untuk membantunya berjalan menyusuri hutan yang luas itu.

Pada saat ia sedang berjalan, dari kejauhan ia melihat sekelompok orang yang sedang ambisius berusaha mengejar sesuatu ke arah timur.

Sekelompok orang itu masing-masing membawa senjata tajam dan sebuah tali yang tampaknya seperti sedang memburu sesuatu.

Sima Yan penasaran dan langsung mengikuti mereka dengan berjalan agak cepat dengan tongkat bambu-nya.

"Ayo tangkap dia, jangan sampai lolos!"

"Siap, kakak Gong!"

Sekelompok orang itu langsung berpencar dan terus berlari mengejar sesuatu yang menjadi target mereka.

Di sisi lain, Shei Lin kudanya Zhou Pei sedang berlari dengan sangat cepat, seperti hendak di kejar oleh sesuatu.

Tiba-tiba, seseorang orang muncul di hadapannya Shei Lin dan mencegatnya, hal itu membuat langkahnya Shei Lin terhenti dan ada 4 orang lagi yang datang dari belakang Shei Lin mengepung nya. Sima Yan berhasil mengejar mereka lalu bersembunyi di balik pohon.

"Nah kau mau kemana sekarang hah?"

"Kau tidak bisa lari sekarang, kau harus mematuhi perintahku sekarang untuk menjadi tungganganku, karena aku melihat kau ini memiliki kelebihan dari kuda biasanya..."

Ternyata Para sekelompok orang yang dilihat oleh Sima Yan adalah kelompok geng "Lima bersaudara" dan ketuanya bernama Gong Sun.

Mereka selalu membuat kerusuhan di kota dan membuat kekacauan di hutan dengan memburu lalu menganiaya hewan seenaknya, mereka melakukan hal itu dengan tujuan bersenang-senang.

Geng lima bersaudara itu pun langsung melemparkan talinya ke Shei Lin dan mulai menarik Shei Lin supaya ikut dengan mereka.

"Ayolah ikut denganku kuda besar, aku janji aku akan selalu memberimu sebuah kebahagiaan jika bersama denganku hahaha!"

Shei Lin terus berusaha keras menahan tarikan talinya untuk bisa lepas walaupun ia sebenarnya tercekik dibagian leher, lalu ia mengeluarkan suara seperti meminta sebuah pertolongan.

"Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan..."

Sima Yan yang melihat itu langsung melemparkan tongkat bambu-nya ke arah salah satu anggota geng itu.

"Ouch!"

Salah satu anggota geng itu pun terkena serangan dari tongkat bambu itu dengan mengenai ke punggungnya dan itu membuatnya tersungkur keras ke tanah.

Melihat hal itu, 3 anggota lain beserta ketuanya langsung terkejut dan melirik ke area sekitar hutan untuk mencari tahu pelakunya.

"Hei, siapa kau?! tunjukkan dirimu!" Ucap ketua dari geng itu.

Tanpa basa-basi, Sima Yan langsung menampakkan diri dengan melompat ke arah salah satu anggota geng itu dan melancarkan sebuah tendangan ke kepalanya yang membuatnya jatuh kesakitan, lalu Sima Yan mendarat di tengah-tengah mereka bersama Shei Lin.

"Kau siapa hah?! Jangan coba-coba mencampuri urusan kami!"

"Oh, aku bukan siapa-siapa... Aku hanya seorang pengembara biasa yang kebetulan lewat dan aku tidak menyukai ada hewan yang tersakiti disini."

"Dan kau ingin mencoba menantang ku?! Kau benar-benar tidak tahu berurusan dengan siapa! saudara-saudaraku habisi dia!"

"Siap, kakak Gong!"

Empat anggota geng itu pun langsung mendekati Sima Yan dan berniat menyerangnya.

Sima Yan ternyata adalah seorang ahli Kung Fu, dia bisa membaca semua gerakan serangan ke empat anggota geng itu dengan tenang, Sima Yan menghindari serangannya dengan anggun seperti tarian bangau dan menangkis serangan mereka, lalu disaat ada kesempatan Sima Yan langsung menyerang mereka dengan sebuah pukulan cepat ke tubuh dan kepala mereka dengan keras.

Hal itu membuat ke empat anggota geng itu terpental beberapa meter dan terluka cukup parah.

Gong Sun melihat bahwa anggotanya sudah kalah, dia pun menggertak, dirinya dipenuhi dengan emosi lalu ia pun bergerak untuk menghadapi Sima Yan dengan menggunakan senjata pedang andalannya.

"Kau...! Berani-beraninya kau melukai saudara-saudaraku! Sekarang rasakanlah serangan ku ini Hiyaa!"

"Maaf, aku sebenarnya ingin lama bertarung, tetapi aku tak punya waktu"

Sima Yan pun langsung mengeluarkan jurus Qi nya dan mengambil tongkat bambunya, lalu ia pun mengeluarkan sebuah jurus yang bernama "Tarian Bangau Sedih".

Jurus itu akan membuat lawannya merasa pusing dan tak sadarkan diri untuk beberapa menit saja.

Sima Yan pun melakukan sebuah tarian bangau dengan tongkatnya yang membuat dirinya membebaskan pikiran dan berkonsentrasi terhadap kekuatan Qi yang ada di dalam tubuhnya.

"Hei, kenapa kau menari? Apa kau sedang mengejekku hah?! Baiklah rasakan serangan ku ini!"

Gong Sun yang sudah dekat dengan Sima Yan, mencoba mengayunkan pedangnya untuk menyerang Sima Yan.

Dirasa sudah cukup, Sima Yan pun bergerak sangat cepat dan langsung melancarkan serangan menggunakan tongkat-nya dengan mengelilingi Gong Sun.

Gong Sun merasakan kesakitan karena serangan fisik dan merasakan pusing dikarenakan serangan dari jurus itu yang membuatnya seperti terkena sebuah angin yang berputar kencang, lalu serangan Sima Yan pun berhenti dan membuat Gong Sun terkapar lalu pingsan.

Sima Yan pun berhasil mengalahkan geng itu dengan mudah dan ia pun membersihkan lecetan dari tongkat bambu itu.

"Selamat tidur dan beristirahatlah geng busuk.."

Setelah membereskan tongkat bambu-nya, Ia langsung menghampiri Shei Lin dan melepaskan tali yang mengikatnya.

Shei Lin pun senang dikarenakan dia sudah bisa bernafas dengan lega dan mulai berlarian kesana kemari.

Sima Yan tersenyum melihatnya bahagia lalu ia pun pergi dan hendak melanjutkan perjalanannya ke kota Xeandu.

Saat Sima Yan mencoba berjalan untuk pergi, Shei Lin langsung mencegat Sima Yan.

"Kenapa kau menghalangiku?" Tanya Sima Yan.

Shei Lin menggelengkan kepala ke arah timur seperti mencoba mengisyaratkan untuk mengikuti-nya.

"Baiklah, apa yang ingin kau tunjukkan padaku?"

Shei Lin pun langsung menundukkan badannya dan membiarkan Sima Yan naik menunggangi-nya, saat Sima Yan sudak naik Shei Lin pun langsung bangun dan berlari dengan cepat menuju ke suatu tempat.

Chapter 3 — Bangun Kembali

Setelah beberapa saat, Shei Lin Dan Sima Yan sudah sampai lalu Sima Yan turun dari tunggangannya.

Ternyata Shei Lin membawa Sima Yan ke sebuah gua besar tempat persembunyiannya dan Zhou Yu, Shei Lin mengisyaratkan Sima Yan masuk.

Disaat Sima Yan dan Shei Lin masuk, Sima Yan terkejut ada seseorang yang sedang berbaring lemas di sebuah bebatuan besar yaitu Zhou Yu dan Sima Yan melihat tombak di sampingnya.

"Aku mengerti, aku akan langsung segera cek urat nadinya untuk memastikan apakah dia masih hidup atau tidak"

Sima Yan pun mendekati Zhou Yu dan langsung menapakkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah urat nadinya.

(Perasaan apa ini? aku merasakan kekuatan Qi yang sangat luar biasa yang sedang ber-bentrokan di dalamnya... Sepertinya dia menggunakan kekuatan energi Qi diluar batas kemampuannya yang membuat tubuhnya menjadi lemas dan tak sadarkan diri...)

"Ah, dia masih hidup, kita masih bisa menyelamatkannya"

Shei Lin pun meringkik dan berlari-larian karena senang bahwa Zhou Yu masih bisa diselamatkan.

Sima Yan pun langsung mengeluarkan hawa murni dari kekuatan Qi nya dan meletakkan telapak tangan kanannya di dadanya Zhou Yu.

Tiba-tiba sebuah aura cahaya berwarna biru muncul dan mengitari di sekujur tubuhnya Zhou Yu.

Saat pengobatan itu berlangsung, jari-jarinya Zhou Yu mulai bergerak dan Sima Yan langsung menghentikan pengobatannya lalu membiarkan Zhou Yu memproses kesadarannya.

matanya Zhou Yu berkedut dan mulai mencoba membuka matanya.

"Akhirnya kau bisa bangun juga" Ucap Sima Yan dengan perasaan senang.

Akhirnya, Zhou Yu pun membuka matanya dan kesadarannya perlahan pulih, Zhou Yu melihat ke arah Sima Yan dan Shei Lin.

"Di-dimana ini...? Kenapa sedikit gelap disini..."

"Kau berada di dalam gua, teman kudamu yang membawaku kesini untuk menyadarkanmu"

"Oh, begitu ya..? Terima kasih atas bantuanmu aku sangat berhutang budi padamu..." Ucap Zhou Yu dengan nada masih lemas dan mencoba bangun.

Saat Zhou Yu melihat sekitar ia melihat ke arah tombaknya dan ingatannya langsung berbelit-belit mengingat kejadian yang ia alami sebelumnya.

"Hei kau kenapa?"Tanya Sima Yan

"Aku...aku hanya merasakan...sedikit... pusing..." Jawab Zhou Yu dengan nada lemas sambil memegang kepalanya.

kepala Zhou Yu pusing dan kesakitan saat dia melihat tombaknya yang membuatnya mengingat kejadian 15 tahun yang lalu itu.

"Cobalah tenangkan dirimu dengan mengontrol kekuatan Qi mu yang ada pada tubuh mu, itu akan membuat pikiranmu sedikit lebih ringan dan santai.. " Ucap Sima Yan dengan nada pelan.

Zhou Yu pun mengangguk lalu, ia memposisikan posisi kakinya dan meletakkan tangannya di masing-masing atas lutut kakinya, lalu Zhou Yu pun mengontrol pernafasannya dan mengkonsentrasikan Qi nya untuk supaya lebih ringan dan tenang.

Di kediaman sekte Zhoiling.

Seseorang yang sedang duduk santai dengan minum secangkir teh di dampingi oleh asistennya dan di ruangannya didatangi oleh seseorang.

"Hormat ku kakak, aku ingin menyampaikan berita penting"

"Jelaskan... "

"Sebagian teman-teman seperguruan, menemukan sebuah jejak kaki kuda yang diperkirakan sama persis dengan kuda milik Zhou Yu dan-"

Disaat orang itu ingin melanjutkan pembicaraannya, ia tiba-tiba terkena serangan ilmu tenaga dalam oleh orang yang bersantai itu dan membuatnya terpental.

"Jangan membuat berita tentang dia lagi, aku sudah tidak percaya dengan kalian! Dia sudah mati 15 tahun yang lalu bersama kudanya! sekarang cepatlah menyingkir dari hadapanku!"

"Ba-baik kakak maafkan aku...!"

Orang pembawa berita itu pun langsung pergi dan meninggalkan mereka berdua.

"Kakak jika apa yang dikatakan si pembawa berita itu benar, maka apa yang akan kau lakukan?"

"Oh ayolah, meskipun dia masih hidup dia tidak akan bisa mengalahkan ku, karena aku selalu berlatih dengan keras dan aku selalu menang dalam bertarung dengan siapapun, jadi era dia tidak akan ada peluang untuk mengalahkanku... "

"Heh, kau benar sekali... Kakak Ling"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!