Tahun 2037 kalender bulan~
Sore hari saat matahari mulai turun ke cakrawala, sekelompok siswa dan siswi dengan pakaian khas anak SMA berjalan keluar dari gerbang sekolah.
Tak lama berselang, seorang anak laki-laki yang terlihat cukup lusuh berjalan keluar sambil mengenakan earphone di telinganya.
Pemuda itu memiliki paras yang standar, tidak tampan tetapi juga tidak jelek juga. Dengan tubuh yang cukup tinggi, dia memiliki postur tubuh layaknya seorang atlit.
Begitu dia melangkah beberapa meter dari gerbang sekolah, dia berhenti dan mengeluarkan ponselnya dari saku celana.
Layar ponsel yang dinyalakan menunjukkan pukul 4 sore, ekspresinya sedikit berkedut dan ia bergumam sambil menghela nafas pelan.
"Hahh, aku harus segera bergegas ke tempat konstruksi atau orang tua itu akan memarahiku lagi seperti kemarin."
Begitu dia melepas earphone dari telinganya dan bergegas menuju halte bus, dia mendengar suara seorang perempuan memanggil namanya.
"Ling Chen!!"
Ketika ia berbalik, seorang gadis dengan paras cantik berdiri tepat di belakangnya sambil tersenyum-senyum lebar.
Dua lesung pipi yang terlihat saat gadis itu tersenyum membuatnya semakin terlihat menawan.
"Ah, ternyata kamu ketua kelas, ada perlu apa denganku?" Ling Chen memberi jawaban dengan acuh tak acuh.
Bukan karena dia tidak tertarik dengan gadis cantik itu, tetapi Ling Chen memilih untuk tidak mencari masalah yang membuat kehidupan sekolahnya yang damai menjadi hancur.
Perempuan di depannya bernama Xue Yu.
Dia adalah seorang putri dari konglomerat terkaya di kota Huanxia, selain latar belakangnya yang luar biasa, gadis itu juga memiliki paras yang sangat cantik hingga siapa saja pasti terhipnotis oleh kecantikannya entah itu pria ataupun wanita.
Ayahnya adalah seorang walikota, ibunya sendiri adalah artis yang sangat terkenal, sementara pamannya adalah seorang ketua dari biro penegak hukum.
Dengan latar belakangnya, Ling Chen bisa membayangkan sebanyak apa laki-laki yang mengejarnya. Bahkan dia menjadi murid tercantik di sekolahnya selama tiga tahun ini.
Tidak diragukan lagi berhubungan dengannya akan membuat kehidupannya hancur.
Mendengar jawaban acuh tak acuh yang Ling Chen berikan, Xue Yu menggembungkan pipinya dan berkata dengan cemberut.
"Apakah kamu memiliki waktu malam ini?"
Ling Chen menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Waktu luang? entah kapan terakhir kalinya dia bisa menikmati hal itu. Semenjak kematian kedua orang tuanya 8 tahun yang lalu, ia bertahan hidup dengan warisan yang tersisa dari orang tuanya dan bekerja paruh waktu sepanjang hari sampai tengah malam.
"Aku minta maaf ketua kelas, pekerjaanku baru selesai saat tengah malam."
Mendengar jawaban itu, Xue Yu terlihat sedikit kecewa tetapi itu tidak berlangsung lama.
"Baiklah kalau begitu, aku akan mengajakmu lain kali.."
Begitu gadis itu menyelesaikan ucapannya, dia berbalik dan berjalan masuk kedalam sebuah mobil mewah dengan beberapa mobil hitam yang mengawalnya.
Ling Chen mengangkat bibirnya dan terhenti karena Xue Yu telah pergi terlebih dulu.
"Hahhh, aku merasa bersalah karena membuatnya terus berharap..."
Ling Chen menghela nafas sejenak dan kembali melihat jam pada layar ponselnya.
"Sial, aku akan telat!" dia segera berlari menuju halte bus yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempatnya saat ini.
Butuh beberapa menit bagi Ling Chen untuk sampai di halte bus terdekat dari sekolahnya. Pakaiannya basah karena keringat yang mengucur selama perjalanannya menuju halte bus.
Dia duduk pada salah satu kursi yang kosong sambil mengatur nafasnya yang berantakan.
Dia membuka ponsel dan mulai mencari informasi pekerjaan lain yang dapat ia lakukan saat ini.
Pada saat yang sama, matanya secara tidak sengaja melihat seorang gadis kecil berlari ke tengah jalan raya untuk mengambil bonekanya yang terjatuh.
Ling Chen tidak tahu apa yang menyerang kepalanya, tetapi tubuhnya tanpa sadar berdiri dan berlari ke tepi jalan.
Ia menoleh ke kanan dan melihat sebuah truk besar melaju dengan kecepatan besar kearah gadis kecil itu.
"Sialan tidak ada waktu."
Ling Chen menerobos kerumunan yang ada di depannya dan segera berlari untuk menyelamatkan gadis kecil itu.
Dalam beberapa detik sebelum truk itu menabrak gadis kecil di sana, Ling Chen yang telah berlari kearahnya berhasil mendorong gadis kecil itu menjauh dan membuatnya tertabrak oleh truk itu dengan ganas.
Brakk!!
"Ahhh, seseorang cepat telpon ambulan! ada korban kecelakaan disini."
"Hei nak bertahanlah, ambulan akan datang sebentar.."
Tubuh Ling Chen tergeletak di tanah, darah terus mengalir melalui mulut dan juga kepalanya.
Telinganya tidak dapat lagi mendengar teriakan kepanikan dari kerumunan orang itu. Aliran panas menyebar ke dalam tubuhnya dan pandangannya menjadi semakin pudar.
Untuk sesaat, Ling Chen yang melihat gadis kecil itu menangis padanya tersenyum lega.
"Setidaknya hidupku tidak berakhir sia-sia..."
Saat kesadaran Ling Chen sepenuhnya menghilang, jiwa tubuhnya memadat dan membentuk sebuah bola kecil bercahaya.
Cahaya itu kemudian ditarik oleh sebuah kekuatan misterius dan mengirimnya ke sebuah dunia yang ukurannya ratusan kali lipat lebih besar dibandingkan dengan bumi tempat tinggal Ling Chen dulu.
Bola cahaya itu kemudian melayang selama puluhan tahun hingga kemudian memasuki tubuh seorang remaja yang tergeletak tidak sadarkan diri di tengah hutan.
Begitu jiwa Ling Chen berhasil menyatu dengan tubuh remaja itu, tubuh yang tidak sadarkan diri itu perlahan bergerak hingga beberapa detik setelahnya kedua matanya terbuka lebar.
"Hahh.. Hahh... Hahh"
Remaja itu terbangun dengan wajah pucat, nafasnya terdengar sangat berat seolah-olah dia baru saja bangkit dari kematian.
Setelah menarik nafas untuk kesekian kalinya, remaja itu akhirnya menyadari ada yang aneh dengan suasana di sekitarnya.
"Dimana ini? Bukankah seharusnya aku mati setelah truk itu menabrakku?"
Saat remaja itu tenggelam dalam kebingungan dengan situasi saat ini, hidungnya mencium bau darah yang begitu pekat dari arah utara.
"Sebenarnya apa yang terjadi..." gumamnya pelan, wajahnya masih menunjukkan jejak kebingungan.
Saat dia mencoba untuk menggerakkan kakinya, lonjakan rasa sakit yang begitu hebat langsung berdenyut ke kepalanya.
"Arghh!! Apa-apaan rasa sakit yang tidak masuk akal ini." pemuda itu menjerit kesakitan sambil memegangi kedua kakinya yang tidak bisa digerakkan.
"Tch, sebenarnya apa yang terjadi sialan!!" pemuda itu mengumpat kesal sambil menggerakkan giginya karena rasa sakit yang semakin tak tertahankan.
Di tengah lonjakan rasa sakit yang membuatnya tidak bisa bertahan, sebuah layar hologram misterius tiba-tiba muncul di depan matanya.
Kemunculan layar hologram itu membuatnya semakin kebingungan hingga ia membaca tulisan yang ditampilkan di layar.
[Selamat host, jiwa anda berhasil bertransmigrasi! dalam beberapa detik selanjutnya, proses sinkronisasi akan segera dimulai]
[Diharapkan host harus menjaga kesadaran atau sesuatu yang buruk akan terjadi pada jiwa anda]
"Tungg-.."
Sebelum pemuda itu sempat mengajukan pertanyaan, layar hologram misterius itu hilang secara tiba-tiba.
Dengan menghilangnya layar hologram itu, lonjakan rasa sakit yang jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri mulai menyerang kepalanya.
***
Tbc~
Note : Revisi...
Ling Chen yang bahkan belum siap menerima rasa sakit itu menjerit kesakitan sambil memegangi kepalanya dan berguling-guling di atas tanah.
Ia mengabaikan rasa sakit pada kedua kakinya dan terus berteriak kesakitan.
Baginya yang berasal dari bumi yang damai, bahkan luka akibat jatuh dari sepeda sudah lebih cukup membuatnya merasa sakit.
Tapi saat ini, rasa sakit yang menyerang kepalanya bahkan tidak bisa dikatakan sebagai jenis rasa sakit lagi.
Otaknya terasa sangat panas seolah-olah ribuan jadi besi yang di panaskan menusuk kedalam otaknya secara bergantian, ditambah dengan jenis rasa sakit yang terus mencabik-cabik isi kepalanya membuat Ling Chen bisa menjadi gila kapan saja.
"Arghh, kumohon... bunuh saja aku!!" Ling Chen berteriak kesakitan, matanya memutih dan aliran darah terus saja mengalir keluar melalui lubang telinganya.
Tak terhitung sudah berapa lama berlalu, teriakan Ling Chen telah menghilang sejak beberapa waktu yang lalu setelah beberapa kepingan ingatan mulai bermunculan.
Tubuhnya yang tergeletak di tanah dengan tatapan kosong akibat dari rasa sakit yang ia rasakan di kepalanya.
Hingga setelah beberapa menit berlalu, layar hologram kembali muncul di depan matanya.
[Proses sinkronisasi ingatan berhasil dilakukan, memulai penyembuhan tubuh host]
Begitu layar hologram menghilang, tubuh Ling Chen yang tergeletak lemas di tanah secara perlahan dipenuhi dengan vitalitas.
Meski begitu, jejak rasa sakit yang ia rasakan masih tertanam di kepalanya.
Setelah beberapa menit berlalu, jejak rasa sakit yang ia rasakan sepenuhnya telah menghilang sepenuhnya.
"Hahh, dasar sialan! membuatku merasakan sakit yang tidak manusiawi tanpa pemberitahuan..." Ling Chen mendengus dingin sambil menstabilkan kondisi mentalnya.
Tak lama kemudian, Ling Chen yang sepenuhnya sembuh bersandar pada batang pohon dan mulai memilah kenangan yang muncul di dalam kepalanya.
Sama seperti dirinya, pemilik tubuh sebelumnya juga bernama Ling Chen. Dia adalah seorang jenius dari Klan Ling yang mendapat gelar sebagai anak ajaib, sebelum tubuhnya diracuni oleh tunangannya sendiri dan membuatnya tidak bisa berkultivasi.
Tak lama setelah berita tentang tubuhnya yang menjadi cacat menyebar ke seluruh kabupaten Qingyun, Ling Chen sasaran kebencian oleh para tetua, saudara, bahkan ayahnya sendiri.
Tidak hanya itu, Ling Chen juga sering menjadi target pemukulan oleh murid Klan yang diperintahkan oleh Ling Zhao.
Ling Chen tidak mengerti mengapa semua orang di dalam Klan membencinya, ia tidak pernah sekalipun memperlakukan mereka secara tidak adil ketika ia masih menyandang gelar sebagai anak ajaib.
Tapi siapa yang menyangka sikap mereka akan berubah 180 derajat saat kultivasinya hancur.
Lebih parahnya lagi, dua tahun yang lalu saat Ling Chen pergi ke hutan petir, dia di serang oleh seseorang misterius yang menutup wajahnya menggunakan kain.
Orang itu tidak berniat membunuh Ling Chen melainkan hanya memutus setiap garis meridian yang ada di tubuhnya.
Akibatnya, Ling Chen dirawat selama sebulan penuh sebelum ia dapat kembali bergerak.
Setelah mengetahui bahwa meridian putranya juga rusak, Patriak Klan Ling yang tidak lain adalah ayahnya sendiri mengusir Ling Chen dari Klan untuk menjaga reputasi Klan Ling agar tidak jatuh.
Dua tahun setelahnya, Ling Chen yang tergabung dalam kelompok tentara bayaran secara tidak mendapatkan sebuah informasi tentang Teratai Datah.
Sebuah herbal langka yang hanya dapat tumbuh di tempat yang memiliki aura spiritual murni.
Karena Teratai Darah adalah satu-satunya harapan baginya untuk membentuk ulang dantian serta meridiannya, Ling Chen tidak punya pilihan lain selain harus mencarinya di pegunungan iblis.
Sebuah tempat terlarang dimana bahkan seorang kultivator di ranah Qi Refining puncak tidak dapat bertahan di sana.
Setelah bertahan lebih dari seminggu di dalam pegunungan iblis, ia sangat tidak beruntung karena harus berhadapan dengan sekelompok serigala petir.
Dengan tubuhnya yang tidak lebih kuat dari manusia biasa, bagaimana mungkin dia berhasil selamat dari situasi itu.
Ling Chen harus bersyukur bahwa gerombolan serigala itu tidak mencabik-cabik tubuhnya hingga hancur.
***
Setelah ia mengingat dengan jelas semua penderitaan yang dialami oleh pemilik tubuh sebelumnya, darah di tubuhnya mendidih dan matanya memancarkan niat membunuh yang begitu dalam.
"Sialan!! apa mereka semua bahkan layak disebut sebagai manusia!" Ling Chen mengepalkan tangannya dan meninju tanah beberapa kali.
Darah mengalir melalui bekas luka di tangannya, Ling Chen yang telah menenangkan pikirannya bergumam pelan.
"Sistem!"
Dengan satu panggilan darinya, sebuah layar hologram kembali muncul di depannya.
[Ya host?]
"Bisa kau menjelaskan kenapa jiwaku bertransmigrasi kedalam tubuh ini, selain itu juga kenapa kau memilihku sebagai tuanmu?" Ling Chen bertanya, wajahnya terlihat sedikit menyeramkan.
[Maaf, otoritas host masih tidak mencukupi. Mohon tingkatkan kultivasi anda untuk menikmati fitur yang jauh lebih banyak di masa depan]
"Kekuatanku tidak mencukup ya..." Ling Chen bergumam, dia kemudian kembali bertanya, "Jelaskan fitur apa saja yang bisa kugunakan pada kondisiku saat ini."
[Sistem ini memiliki poin yang dimana host bisa menukarnya di toko sistem. Sedangkan untuk cara mendapatkan poin sendiri, host bisa melakukannya dengan membunuh binatang buas atupun kultvator]
[Jumlah poin sendiri tergantung seberapa kuat kultivator atau bintang buas yang berhasil host bunuh]
"Begitukah?" Ling Chen tersenyum masam, dengan kondisinya sekarang bagaimana caranya dia mencari poin? Ia sendiri bahkan tidak yakin bisa keluar hidup-hidup dari pegunungan iblis.
Dengan pemikiran itu, layar hologram kembali muncul di depan matanya.
Saat Ling Chen membaca tulisan yang ada pada layar hologram itu, matanya sedikit melebar dan sudut mulutnya bergetar beberapa kali.
[Ding! Selamat host berhasil mendapatkan salinan teknik Tyrant Body, ini adalah hadiah dari proses sinkronisasi ingatan] Jelas sistem dalam layar hologramnya.
Ling Chen jelas saja tidak mempercayai apa yang barusan terjadi, tetapi setelah mengedipkan matanya beberapa kali, pemberitahuan di layar hologram itu tetap tidak berubah.
Dengan senyuman penuh percaya diri, Ling Chen berkata. "Pelajari!"
Detik berikutnya, Ling Chen menerima sebuh pengetahuan yang secara tiba-tiba muncul di dalam benaknya. Seolah dia telah mempelajari teknik itu sebelumnya, Ling Chen dengan cepat mengambil sikap lotus dan mulai berlatih teknik Tyrant Body.
Karena Tyrant Body sendiri adalah teknik penguatan tubuh, bagi Ling Chen yang dantian dan juga meridiannya hancur, teknik itu adalah pilihan yang tepat baginya.
Selang beberapa menit berlalu, Ling Chen membuka matanya dan mulai beranjak pergi menuju ke sebuah batang pohon besar yang berada beberapa meter darinya.
Dia mengambil kuda-kuda dengan kedua tangannya yang terkepal, setelah ia menarik nafas panjang sebuah pukulan melesat pada batang pohon itu.
Bam!
Batang pohon itu bergetar.
[Ding! Tyrant Body +1]
Menerima pemberitahuan itu, Ling Chen tersenyum. Dia kembali melepaskan pukulan dan mendengar suara notfikasi yang sama.
Setelah melepaskan pukulan demi pukulan kearah batang pohon, Ling Chen yang tidak terbiasa dengan latihan itu merasakan rasa sakit yang menjalar pada kepalan tangannya.
Setelah seratus pukulan selesai, Ling Chen terjatuh dengan tubuh yang bermandikan keringat.
Di depannya, layar hologram kembali muncul dan hal itu membuat Ling Chen tertawa puas.
[Ding, selamat kepada host karena Tyrant Body telah mencapai tingkat 1]
Setelah beristirahat sejenak, Ling Chen kembali berdiri dan mencoba mengukur kekuatan fisiknya yang memiliki Tyrant Body tingkat pertama.
Ia menghirup nafas beberapa kali lalu mengepalkan tangan kananya, ketika ia melepaskan pukulan dengan cara yang sama pada batang kayu.
Kejadian yangs mengejutkan terjadi..
***
Tbc~
Ledakan!
Batang kayu setebal 5 meter meledak tepat di hadapannya, Ling Chen melihat kepalan tangannya dan masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Kuat sekali, jika tingkat pertama sudah sekuat ini lalu bagaimana dengan tingkat keempat atau kelima." Ling Chen tertawa.
Tyrant Body, itu adalah sebuah teknik peringkat suci yang keberadaannya sendiri sangat langka di seluruh benua. Meskipun Ling Chen hanya mendapatkan salinan dari teknik itu, tetapi ia sama tidak kecewa setelah melihat seberapa kuat tingkat pertama dari teknik tersebut.
Kekuatan pukulan itu setidaknya sebanding dengan seorang kultivator di ranah Qi Refining tingkat 3.
"Melihat daya serangnya, setidaknya pekuangku bertahan hidup di tempat ini meningkat." Ling Chen menghela nafas lega.
Tyrant body sendiri memiliki 12 tingkatan yang masing-masing tingkatan itu tidak bisa dicapai hanya dengan latihan keras belaka.
Seseorang perlu memahami teknik itu secara menyeluruh, sumberdaya seperti batu spiritual dan juga tempat yang mengandung energi murni, serta pengalaman hidup dan mati yang tak terhitung jumlahnya.
Tetapi itu tidak berlaku bagi Ling Chen karena dia memiliki sistem cheat yang dapat merusak hukum di alam ini.
"Hahaha, dengan bantuan sistem ini mencapai tingkatan kedua belas bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan." Ia tertawa lepas sambil mengistirahatkan tubuhnya.
Tak lama berselang, suara raungan serigala menggema masuk kedalam telinganya.
Pada saat yang sama, suara sistem berbunyi di kepalanya.
[Ding! Hati-hati host! 100 meter dari tempat ini terdapat seekor serigala petir]
Ling Chen tidak terlihat panik, setelah ia mendapat ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya, pengetahuannya tentang Alam Mortal lebih dari cukup untuk membuatnya bertahan hidup.
"Menurut ingatan ini, kekuatan serigala petir setidaknya setara dengan seorang kultivator Qi Refining tingkat dua. Tetapi karena binatang itu sering menyerang secara berkelompok, bahkan seseorang di tingkat empat Qi Refining harus waspada."
"Berapa jumlah serigala itu?" tanya Ling Chen pada sistemnya.
[Ada 8 serigala petir yang berlari menuju kesini, diantara mereka ada tiga yang terluka karena pertarungan dengan binatang lainnya]
"Baiklah." Ling Chen menghela nafas kemudian memikirkan cara untuk melawan sekelompok serigala petir yang akan datang.
Dia melihat sisi kanan dan kirinya dan melihat sebuah pohon besar setinggi 15 meter tidak jauh darinya.
Dia berlari sekuat tenaga dan menaiki pohon besar itu.
Ketika sekelompok serigala petir itu datang, Ling Chen mengerutkan kening seolah merasakan kejanggalan yang terjadi.
"Kenapa rasanya mereka bisa mengetahui keberadaan ku?" Ling Chen mengerutkan kening sambil mencari jawaban di benaknya.
Dia telah menghilangkan bau darah yang tersisa dari pakaiannya, seharusnya sekelompok serigala itu tidak dapat mengetahui lokasinya saat ini.
"Yah, karena mereka datang untukku, tidak sopan jika mengabaikannya begitu saja." Ling Chen menyeringai lebar.
Ia mengepalkan tangannya dan seketika melompat turun dari atas pohon, tubuhnya yang jatuh dengan kecepatan tinggi menghantam sekelompok serigala dan menghabisi 3 diantaranya dalam sekejap.
[Ding!]
[Ding!]
[Ding!]
[Selamat! Host berhasil membunuh 3 serigala petir, mendapatkan 30 poin sistem]
"Oh, 30 poin dalam sekali serang? Ini jauh lebih mudah dari yang aku bayangkan." Ling Chen tersenyum tipis sambil meregangkan lehernya yang masih sedikit kaku.
Tatapan segera berganti pada 5 ekor serigala yang tersisa, dia mendengus dingin dan melesat pada seekor serigala yang terluka.
Hanya butuh waktu setengah jam, Ling Chen berdiri diantara mayat para serigala sementara dirinya menderita beberapa luka di lengan dan lehernya.
Tubuhnya terjatuh dengan suara nafas berat setiap detiknya.
"Hahh, meskipun kekuatan fisikku jauh melampaui manusia normal, tapi daya tahan ku tidak jauh berbeda dibandingkan dengan manusia biasa." Ling Chen bergumam sambil tertawa melihat mayat para serigala.
Entah bagaimana dia tidak merasa takut ataupun mulai dengan situasi saat ini. Itu mungkin karena tubuhnya telah beradaptasi dengan dunianya saat ini.
Dunia tempat ia berada saat ini bernama Alam Mortal, dimana terdapat sebuah hukum mutlak dimana hanya mereka yang kuat yang bisa bertahan hidup.
Karena itu juga, satu-satunya hal yang ia butuhkan saat ini hanyalah kekuatan, kekuatan yang sangat kuat yang membuatnya bisa melakukan mengubah aturan dunia itu sendiri.
Ia juga membutuhkan kekuatan untuk membalas dendam atas apa yang Klan serta tunangannya perbuat padanya.
"Kalian semua!! tunggu saja, aku pasti akan penderitaan ini ratusan kali lipat di masa depan." dengan ekspresi dingin, Ling Chen berkata dengan mata penuh tekad.
Setelah istirahat yang cukup, Ling Chen berdiri dan bergumam pelan.
"Aku harus segera menemukan teratai darah itu, jika saja lawanku adalah seorang kultivator di ranah Qi Refining tingkat tiga, tidak ada yang bisa menjamin aku bisa selamat."
Walaupun Ling Chen memiliki kekuatan fisik yang sebanding dengan seroang kultivator di ranah Qi Refining tingkat tiga, tetapi ia tidak memiliki Qing yang akan membuat perbedaan diantara mereka semakin jelas.
Setelah menarik nafas beberapa kali, Ling Chen mengangkat dua mayat serigala dan membawanya pergi menuju ke danau atau sungai terdekat.
Karena bau darah di tubuhnya yang sangat pekat, Ling Chen takut itu akan menarik binatang buas yang lain.
***
Di sebuah kota yang jaraknya 500 mil dari pegunungan iblis, terlihat sebuah bangunan besar yang berdiri kokoh di tengah kota. Bangunan itu memiliki total 4 lantai dengan setiap lantai yang memiliki layanan yang berbeda.
Salah satu ruangan yang berada di lantai keempat, seorang pria muda yang mengenakan jubah gelap terlihat berbicara dengan sesosok misterius di depannya.
Meskipun wajah orang itu tidak terlihat jelas karena kerudung merah yang menutupinya, tetapi orang bisa menebak kalau orang misterius itu adalah seorang perempuan dari suara yang ia keluarkan.
"Jadi, apakah kau sudah memastikan bahwa sampah itu benar-benar mati?" auara wanita itu terdengar sangat dingin dan penuh kebencian.
Pria berjubah itu berlutut dan menjawab dengan sopan, "Ya nona muda, bawahanku sudah memastikan kematian orang itu. Tubuhnya telah tercabik-cabik oleh serigala petir."
"Selain itu juga, aku telah mencampur pakaiannya dengan serbuk iblis. Bahkan jika ia secara ajaib berhasil selamat, dia tidak akan berhasil keluar hidup-hidup dari pegunungan itu."
Wanita itu tersenyum dari balik kerudung yang menutup wajahnya, "Kekeke ... baiklah, sesuai janjiku aku akan berbicara dengan pamanku untuk menerimamu sebagai murid luar sekte laut awan."
Mendengar itu, pria berjubah putih itu melengkungkan bibirnya hingga membentuk huruf u dan berkata tanpa malu-malu.
"Terimakasih banyak nona muda."
Tanpa menjawab, wanita yang mengenakan kerudung itu secara mengejutkan menghilang dari ruangan itu tanpa meninggalkan sedikitpun jejak disana.
Merasakan bahwa kehadiran wanita itu telah menghilang sepenuhnya, pria berjubah itu berjalan dan membuka jendela. Jejak kegembiraan masih terlihat dari senyuman lebar di wajahnya.
"Ling Chen, ini adalah kesalahanmu sendiri karena bermimpi menikahi Su Yan'er, kau yang dulunya adalah jenius terhebat di kota petir kini menjadi aib bagi klanmu. Bahkan setelah klan Ling mengusirmu, wanita itu masih tidak menginginkanmu tetap hidup."
***
Setelah berjalan lebih dalam ke area pegunungan iblis, Ling Chen akhirnya menemukan sebuah telaga kecil dengan air yang sangat jernih.
Dia meletakkan mayat serigala di pinggir sungai dan berjalan menuju telaga untuk meneguk air untuk menghilangkan rasa hausnya.
Setelah menelan beberapa teguk air, Ling Chen menyeret dua mayat serigala petir untuk membersihkan darahnya.
Setelah membersihkan darah serta isi perut dari mayat serigala petir, dia melepas pakaiannya yang bersimbah darah dan melompat masuk kedalam telaga itu.
Selain air yang segar, Ling Chen dapat melihat wajahnya melalui pantulan air di dalam kolam. Dia tersenyum tipis sambil bergumam. Apa
"Hmm, aku memiliki wajah yang cukup tampan. Hanya saja rambut ini terlalu panjang, sangat menggangu."
***
Tbc~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!