NovelToon NovelToon

Kisah Gadis Yang Terpaksa Kehilangan Kehormatannya Karena Ayahnya

aku tak di akui anak

Aku Daira,dari keluarga tak mampu,yang mengharuskan ibunya,untuk bekerja jadi TKW di Arab Saudi,aku tinggal bersama ayah aku.

Ayahku hanyalah seorang kuli bangunan,

sifat ayah aku yang kasar dan suka marah marah tapi sebagai seorang anak aku harus berbakti kepada orang tuaku.

Ayahku begitu membenci aku,aku tidak tahu apa salahku,ayahku pernah bicara kalau aku bukanlah anak kandungnya,

Aku pikir ayahku bercanda,tapi makin kesini,ayahku semakin menjadi.saat itu aku mau pergi sekolah,

Oh ya sebelumnya kenalkan dulu aku,Daira Arman,aku siswi SMP 14,di kota Bogor,aku punya sahabatnya namanya serli,dia sahabat terbaik,tempatku curhat,

"Daira ibu mau pergi ke luar negeri,kamu tinggal dengan ayah ya,nanti setiap bulan mama kirim kamu uang untuk sekolah,kamu baik baik ya jangan nakal,"

Daira merasa berat ditinggalkan ibunya,begitu juga dengan ibunya,terasa berat meninggalkan anak gadisnya,

"mengapa aku merasa berat meninggalkan Daira hari ini,tapi kalau aku tidak pergi gimana anakku bisa makan, "

"tapi ya sudahlah aku tidak punya pilihan lain,hanya dengan cara seperti inilah aku bisa menghidupi Daira dan maira,"batin Siska.

Kenalkan aku Siska,perempuan hampir 40 tahun sedangkan mas Bagas berusia 45 tahun.

Daira memiliki adik yang bernama maira mereka kembar,Daira lahir lebih dulu dua puluh menit dari maira,siska menikahi seorang Duda anak satu,Bagas memiliki anak laki-laki bernama Bayu Lesmana,mang umur mas Bagas lebih tua di banding aku,

Mas Bagas punya kebiasaan buruk,yang membuat kami sering bertengkar,uangnya seri di dihabiskannya di meja judi,hal itulah

"Siska mana uang,bagi aku"ujar Bayu dengan lantang

"mas kemarenkan aku sudah kasih,cepat sekali habisnya,ujar Siska.

Bayu mendekati,Siska ,Bayu menatap Siska dengan tatapan mata yang mengerikan.

Dia menarik rambut Siska,hingga kepalanya mendongak ke atas"aku minta uang kamu tidak usah banyak tanya,tinggal kasih saja kan,"jawab Bayu dengan marah.

kehancuran daira

Pada suatu malam yang gelap.Bagas pulang kerumahnya,setelah dari tempat perjudian.Dengan langkah sempoyongan .

Dia mendekati rumahnya,dan mengetuk dengan keras.Anak perempuan Daira,yang sedang berada di dalam kamar. ketika mendengar ketukan pintu,lalu dia pun berjalan mendekati pintu tersebut,

Ceklek

Pintu Pun di buka

Tampak bapak tirinya yaitu Bagas,yang berdiri di depan pintu,dengan badan sempoyongan mata merah dan mulutnya mengeluarkan bau alkohol.

Daira takut saat ayah tirinya itu menatap tajam.dirinya,

"Lo lama banget sich buka pintunya,dari mana aja,dasar jadi anak cuma buat beban saja."ucap Bagas dengan kasar,

"maafkan Daira yah,Daira tadi sedang mengerjakan tugas sekolah,

"sudah gue bilang Lo tidak usah sekolah lagi.

Bagas kembali menampar anak tirinya itu.hingga tersungkur,bibirnya mengeluarkan cairan merah.

saat Daira.terjatuh rok yang dia pakai tersingkap,sehingga terlihat paha mulusnya terlihat.Bagas yang melihat paha Daira terlihat.

Bagas melihat menelan Saliva dan dia melihat dari atas sampai bawah,dengan tatapan buas,seperti harimau yang akan menerkam mangsanya

Dia menarik kasar,Daira tampak ketakutan,dia coba berdiri dan hendak berlari,namun kakinya ditarik Bagas,

aaaaa

di malam menjadi malam kehancuran bagi Daira,Daira tidak menyangka.orang yang harusnya melindungi dan menyayangi kini menjadi monster yang menakutkan,

"hiks hiks hiks bapak tega menghancurkan masa depanku."kenapa bapak jahat sama aku.apa? Apa karena aku bukan anaknya.?

Daira terus menangis.meratapi nasibnya,dia tak tahu harus bagaimana menghadapi monster itu yaitu ayahnya sendiri.

kesucian yang selama ini sangat dijaganya

direnggut paksa oleh ayahnya sendiri,dengan tertatih sambil menahan rasa sakit dan rasa perih di bagian alat vitalnya,dia berjalan menuju kamarnya.

Tanpa Daira sadari Bayu melihat tindakan bejat ayahnya itu,dia diam diam merekam perbuatan ayahnya kepada Daira,Bayu berfikir akan melaporkan ayahnya itu ke polisi,

"Ayah kau memang jahat aku tidak akan memaafkan mu,akan kuserahkan bukti rekaman ini ke kantor polisi."ujar Bayu dalam hati.

"aku mau tidur saja dulu mAlam ini besok pagi aku akan serahkan bukti rekaman ini ke kantor polisi," ujar Bayu

Pada malam hari hari Bayu tertidur dan tak sabar menunggu esok pagi walaupun masih mengganjal di hatinya.Bayu harus melakukan ayahnya itu ke kantor polisi.singkatnya matahari pagi menyinari,wajah bayi yang pucat.Langkah gontai menuju gerbang penjara.membawa beban berat di hatinya.ia harus melakukan sesuatu,yang tak pernah terbayangkan,sebelumnya,melaporkan ayahnya sendiri.

Sejak kecil.Bayu mengenal ayahnya sebagai sosok yang kuat dan penuh kasih sayang.NAMUN,SERING BERJALANNYA WAKTU,BAYU MENYADARI ADA SESUATU YANG TAK BERES.Ayahnya menjadi pendiam,sering menghilang dan seringkali pulang dengan mata merah dan bau alkohol.

Puncaknya terjadi semalam.Bayu mendengar suara keras dan teriakan Daira adik tirinya itu.

Ayahnya Memukul Daira dan memperkosa Daira di depan matanya.Bayu tak tahan lagi.ia bertekad untuk menghentikan kekerasan ini.meskipun itu berarti harus melaporkan ayahnya.

Di ruang tunggu.penjara Bayu duduk dengan perasaan campur aduk.ia gugup takut.dan sedih Bayangkan ayahnya yang dulu penuh kasih sayang kini tergantikan oleh bayangan seorang pria yang kasar dan kejam.

Polisi menemui Bayu dan menanyakan.keperluannya datang ke kantor

"

Bayu melaporkan bapaknya

Bayu melangkah dengan berat menuju kantor polisi. Langkahnya terasa kaku dan tak menentu, seperti orang yang terbebani sesuatu yang sangat berat. Di dalam hatinya, bercampur rasa marah, kecewa, dan takut.

Dia ingin melaporkan ayahnya ke polisi.

Bayu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Dia berdiri di hadapan petugas polisi yang berwajah tegas dan bertanya, "Apa yang bisa saya bantu, Mas?"

"Saya mau lapor," jawab Bayu dengan suara gemetar. "Ayah saya ... dia berbuat

Polisi mengetuk pintu rumah Bayu dengan keras. Mereka berdua berdiri siap dengan senjata api yang tergantung di pinggang.

"Polisi!" teriak polisi itu keras. "Buka pintunya!"

Beberapa saat kemudian, pintu rumah dibuka oleh seorang wanita berwajah lesu. Wanita itu adalah ibu tiri Bayu, Dira.

"Ada apa, Pak?" tanya Dira, suaranya bergetar.

"Kami ingin mencari Bagas" jawab polisi itu. "Kami mendapat laporan tentang kasus pelecehan seksual terhadap anak tirinya yang terjadi di rumah ini."

Daira menunduk, matanya menunjukkan rasa takut. Dia mencoba menjelaskan "Bagas ayahnya tidak ada di rumah. Dia sedang

Dira melangkah dengan cepat menuju bandara. Dia berharap bisa menghilangkan rasa takut dan kecemasan yang menyerang hatinya. Dia ingin pulang ke kampung halamannya di Indonesia, tempat dia merasa aman dan tenang.

"Indonesia," gumam Dira, menarik napas dalam-dalam. "Aku harus pulang ke Indonesia."

Dira berharap bisa cepat sampai ke rumahnya Dia ingin mulai hidup baru, hidup bersama anak-anaknya dan suaminya

Namun, takdir memiliki rencana lain.

Dira tiba di kampung halamannya, mencari kedamaian yang dia inginkan. Namun, setibanya di kampung halamannya, dia mendapati sesuatu yang mengejutkan.

Dia melihat suaminya ditangkap oleh polisi.

Dira terkejut. Dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kenapa dia ditangkap?" tanya Dira, suaranya bergetar karena ketakutan.

"Dia dicari polisi atas tuduhan pelecehan terhadap anak tirinya ," jawab seorang warga desa yang berada di dekatnya.

Dira menunduk, tak berkata apapun. Dia menatap suaminya yang ditangkap oleh polisi, perasaan sakit dan kecewa menyerang hatinya.

"Kenapa ini terjadi padaku?" gumam Dira, air matanya mengalir deras.

Dira merasakan seolah-olah dunianya hancur berkeping-keping. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya selanjutnya

.Bagas keluar dari rumah, wajahnya tampak kaget dan tak berdaya. Dia menatap polisi yang berdiri tegak di depannya, senjata api yang tergantung di pinggang mereka menunjukkan bahwa mereka bersiap untuk menangkap dia.

"Pak, apa yang terjadi?" tanya bagas Daira, suaranya bergetar.

"Anda ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak anda sendiri dan ini surat penangkapannya," jawab polisi itu dengan tegas sambil memberikan sebuah surat untuk Bagas.

Bagas menunduk, tak berkata apapun. Dia takut dan tak berdaya. Dia tahu dia telah melakukan kesalahan besar.

Polisi mendekati bagas, kemudian mengangkat tangannya dan memborgolnya dengan kuat.

"Anda berhak mendapatkan pengacara," kata polisi itu. "Anda akan dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut."

Bapak tiri Dira hanya bisa menangis tanpa suara. Dia tak tahu apa yang akan terjadi padanya selanjutnya.

Dira menatap suaminya yang ditangkap dengan mata yang berkaca-kaca kecewa. Dia tak percaya bahwa suaminya telah melakukan kejahatan yang menakutkan itu.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku?" gumam Dira, air matanya mengalir deras.

Dira merasakan seolah-olah dunianya hancur berkeping-keping. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya selanjutnya.

Suaminya sendiri telah menghancurkan hidup anak perawan nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!